Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.

1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA


PELABUHAN SORONG

Jembris Sagisolo
Theo K. Sendow, J. Longdong, Mecky R. E.Manoppo
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
email: jembris_sagisolo@yahoo.com

ABSTRAK
Pelabuhan Sorong merupakan salah satu bentuk jasa transportasi laut yang sangat berarti bagi
perkembangan dan peningkatan sumber daya alam dan taraf hidup penduduk di daerah Sorong.
Bertitik tolak dari kondisi dermaga pelabuhan Sorong yang tidak cukup dalam menampung
barang dan penumpang yang semakin meningkat sehingga kapal yang lain harus menunggu
untuk bertambat, membuat keadaan dermaga menjadi tidak teratur dan tidak nyaman. Dengan
demikian pelabuhan Sorong sudah harus mengalami penataan dan pelayanan yang baik.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder yaitu data
operasi pelabuhan selama 6 tahun terakhir (tahun 2006 sampai dengan tahun 2011). Analisis
pelayanan fasilitas pelabuhan Sorong dilakukan berdasarkan ramalan arus naik turun
penumpang, arus kunjungan kapal dan arus bongkar muat barang dan peti kemas dengan
menggunakan metode regresi linier.
Hasil ramalan pada tahun 2016 dan 2021 untuk jumlah penumpang yang naik adalah 10,8095
orang dan 97,309 orang, dan penumpang turun adalah 82,623 orang dan 45,082 orang dengan
sistem pelayanan arus lebih baik, untuk jumlah kunjungan kapal 1400 call dan 1437 call dengan
sistem pelayanan harus lebih baik, untuk jumlah bongkar cargo adalah 447,900 ton dan 495,181
ton dengan sistem pelayanan harus lebih baik, sedangkan untuk jumlah muat cargo adalah
73,694 ton dan 73,109 ton dengan sistem pelayanan baik, dan untuk jumlah peti kemas adalah
15,099 TEUs dan 59,342 TEUs dengan sistem pelayanan harus lebih baik .
Kata Kunci : Pelabuhan Sorong, dermaga, fasilitas, sistem pelayanan, penumpang.

PENDAHULUAN yang kurang memadai, sehingga seharusnya


dibuat perencanaan dan sistem pelayanan
Latar Belakang dalam pelabuhan harus lebih baik.
Pelabuhan Sorong merupakan salah satu
pintu gerbang transportasi laut di Propinsi Perumusan Masalah
Papua Barat dan Papua yang melayani arus Untuk meningkatkan pelayanan di
penumpang dan barang yang berasal dari Pelabuhan Sorong dengan melihat perkem-
Sorong ke ,Manokwari, Raja Ampat, bangan lalu lintas arus barang dan penumpang,
Wondama, Serui, Nabire, Fak-Fak, Kaimana, maka perlu dilakukan studi kelayakan dalam
Bintuni, Biak, Jayapura, Maluku, Sulawesi dan analisis sistem pelayanan dan prasarana
Jawa ataupun sebaliknya. pelabuhan serta memperluas wilayah pela-
Berdasarkan kondisi dermaga yang ada buhan dengan menambah luas gudang, panjang
nampak bahwa pelabuhan Sorong masih dermaga penumpang, dermaga container dan
mempunyai banyak kekurangan yakni lapangan penumpukan barang.
pelabuhan penumpang sudah tidak mampu
menampung kapal yang masuk, belum Pembatasan Masalah
memiliki pelabuhan container sendiri dan Permasalahan dibatasi pada pengembangan
pelabuhan Sorong mempunyai lokasi lapangan fasilitas operasional pelabuhan saja, dalam hal
penumpukan peti kemas, dan gudang barang ini:

47
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

a. Analisis tingkat pelayanan hanya dilakukan Definisi Pelabuhan


pada kebutuhan fasilitas bongkar/muat Pelabuhan adalah daerah perairan yang
barang dan penumpang pada dermaga terlindung terhadap gelombang, yang
pelabuhan Sorong. dilengkapi dengan fasilitas laut yang meliputi
b. Hanya menganalisis seberapa besar tingkat dermaga dimana kapal dapat merambat untuk
perkembangan arus kunjungan kapal selama bongkar muat barang, kran–kran untuk
5 tahun terakhir dan seberapa besar tingkat bongkar muat barang, gudang laut (transito)
kelayakan pelayanan Dermaga Sorong dan tempat–tempat penyimpangan dimana
berdasarkan waktu putaran kapal dan kapal membongkar muatannya, dan gudang–
tingkat pemanfaatan dermaga. gudang dimana barang–barang dapat disimpan
c. Hanya menganalisis kebutuhan dermaga, dalam waktu yang lebih lama selama
gudang, lapangan penumpukan container menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau
dan terminal penumpang di pelabuhan pengapalan, terminal ini dilengkapi dengan
Sorong pada tahap 5 tahun dan 10 tahun jalan raya atau saluran pelayaran darat, dengan
yang akan datang. demikian daerah pengaruh pelabuhan bisa
d. Perhitungan perencanaan kontruksi sangat jauh dari pelabuhan tersebut.
dermaga tidak akan di bahas. (Triadmodjo, 1996).

Tujuan Penelitian Macam-Macam Pelabuhan


Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan Pelabuhan dapat dibedakan beberapa
penelitian adalah: macam yang tergantung pada sudut tinjauanya,
1. Untuk analisis aktivitas bongkar muat yaitu dari segi penyelenggaraannya, peng-
barang, peti kemas, kunjungan kapal dan usahaannya, fungsi dalam perdagangan
naik turun penumpang di pelabuhan nasional dan internasional, segi kegunaan dan
Sorong pada tahun 2006 dan tahun 2011. letak geografinya. (Triadmodjo 1986)
2. Untuk mendapatkan suatu gambaran
tahapan analisis tingkat pelayanan Kriteria Teknis
pelayanan kunjungan kapal 5-10 tahun di
pelabuhan Sorong. Dermaga
3. Untuk mendapatkan analisa kebutuhan Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan
dermaga, gudang, lapangan container yang digunakan untuk merapat dan menam-
(container yard) dan terminal penumpang batkan kapal yang melakukan bongkar muat
dipelabuhan Sorong pada tahap periode 5 barang dan menaik-turunkan penumpang.
tahun dan 10 tahun yang akan datang . Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan
ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada
Manfaat Penelitian dermaga tersebut. Maka panjang dermaga
Dari hasil penelitian ini akan dapat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
memberikan informasi bagi pemerintah
BOR = jumlah kedatangan kapal - jumlah tunggu kapal
setempat atau kantor PT. Pelabuhan Sorong IV ...................

mengenai harus dilakukan peningkatan Tersedia bertambat (1)


pelabuhan laut Sorong dimasa yang akan NOB = tersedia bertambat - jumlah tunggu kapal x 100%
datang. Sehingga dari pelabuahan tersebut
....................

Tersedia bertambat (2)


akan lebih nyata kegunaannya serta dengan:
memperluas wawasan pengetahuan dan BOR = tingkat pemakaian tambatan
pengalaman khususnya dibidang teknik bagian NOB= jumlah terbaik kapal
transportasi. (Triatmodjo, 1996)

Gudang ( warehause )
LANDASAN TEORI Gudang adalah tempat untuk menyimpang
barang yang diturunkan dari kapal sebaliknya

48
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

dalam waktu yang lama, namun tidak semua Dimana :


barang yang dibongkar dari kapal disimpan G = gerakan penumpang pada jam sibuk
digudang atau lapangan penumpukan di A = jumlah penumpang q = factor jam
hitung dengan rumus sebagai berikut: sibuk
A= ................. (3) dan untuk rumus faktor jam sibuk (q) adalah
dengan: g = M x D x H ………………………(9)
A = luas gudang (m2) Dimana :
T = muatan yang lewat tiap tahun M = jumlah penumpang pada bulan tersibuk
TrT = waktu transit hari dibagi jumlah penumpang setahun
Sf = rata–rata wolume untuk D = jumlah penumpang pada hari tersibuk
setiap satuan berat komoditi dibagi jumlah penumpang pada hari
Sth = tinggi tumpukan muatan, m tersibuk
BS = broken stwage of cargo H = jumlah penumpang pada jam tersibuk
365 = jumlah hari dalam satu tahun dibagi jumlah penumpang pada hari
(Triatmodjo, 1996). tersibuk
(Triatmodjo, 1996 dan 2008).
Lapangan kontainer (container yard)
Lapangan container (container yard) adalah Teknik peramalan
suatu tempat yang digunakan untuk menum- Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan
pukkan container atau peti petikemas yang atau perkiraan akan terjadi suatu kejadian atau
berisi muatan atau pun kosong yang akan peristiwa yang akan. dan untuk pengem-
dikapalkan atau baru diturunkan dihitung bangan suatu pelabuhan diperlikan masukan–
dengan rumus sebagai berikut: masukan yang berhubungan dengan aktivitas
Kapasitas penanganan container ( TEUs ) dalam pelabuhan antara lain: kegiatan bongkar
= Arus peti kemas per tahun x muat barang, naik turun penumpang, dan arus
Lamanya barang disimpan ……….. (4) kunjungan kapal yang akan terjadi.
365 hari Dalam penelitian ini dipakai empat metode
Luas kebutuhan netto transit storage sebagai berikut:
= kapasitas penanganan container x luas
ruangan bongkar muat peti kemas ………. (5) a. Model regresi linier
Luas kebutuhan netto transit storange x Persamaan umum:
1+ factor keamanan……………… (6) Y = a + bx ...................................(10)
100
(Port Development, UNCTAD, 2009 ) b. Model regresi eksponensial
Persamaan umum:
Terminal penumpang Y = A x Bx ..................................(11)
Untuk perhitungan luas terminal penum-
pang didasarkan pada gerakan pada jam sibuk c. Model regresi logaritma
dengan mengasumsikan kebutuhan ruang Persamaan umum:
untuk setiap penumpang dengan barang Y = a + bLnX .................................... (12)
bawaan sebesar 1,2 m2 dapat digunakan rumus ( Susetyo, 2010 )
seperti ini:
d. Fungsi distribusi poisson
Luas terminal penumpang = ( kr x G )…. (7) Persamaan umum :
Dimana :
Kr = kebutuhan ruangan (m2)
G = gerakan penumpang pada jam sibuk ………(13)

Gerakan penumpang pada jam sibuk: Dimana: (untuk regresi)


G = Q x A …………………………. (8) Y = Hasil ramalan (variabel tak bebas)

49
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

a,b = Koefisien regresi Sorong memiliki lahan darat yang sangat


X = Tahun peninjauan (variabel bebas) terbatas yang diapit oleh jalan raya utama di
(Untuk distribusi poisson): sebelah selatan.
P = probality Dasar perairan didepan dermaga mem-
x = jumlah kedatangan punyai kedalaman antara 11-13 meter dari
λ = jumlah kedatangan rata – rata dermaga kedalaman perairan sudah mencapai
t = periode waktu 20 meter.
e = dasar logaritma natural 2.71828
×! = x factorial …..x(x-1)(x-2) Keadaan Klimatologi dan Hidro-Oceanografi
(Muliadi, 1992) Berdasarkan data Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika kelas I Sorong
diperoleh data curah hujan dan temperatur
METODOLOGI PENELITIAN menunjukkan bahwa curah hujan rata-
rata/tahun 279 milimeter, dengan temperatur
Flow Chart rata-rata 28°C.
Data yang diperoleh dari kantor Pelabuhan
IV cabang Sorong bahwa kecepatan angin rata-
rata adalah 6 knot/jam antara bulan Februari
sampai Desember.
Data pasang surut sebagai berikut:

 
High Water Spring (HWS) : 3,00m LWS

Low Water Spring (LWS) : 1,00m LWS Sifat
pasang surut yang terjadi di pelabuhan
adalah pasang surut campuran condong ke
harian ganda yaitu dalam satu hari terjadi dua
kali air pasang dan dua kali air surut, pasang
surut jenis ini banyak terdapat di perairan
Indonesia Timur.
Kondisi perairan pelabuhan Sorong relatif
terlindungi secara alamiah oleh pulau-pulau
sekitarnya dan teluk sehingga jarak bangkitan
gelombang akibat angin relatif pendek dan
gelombang yang dihasilkan tidak terlalu besar.
Dengan tinggi gelombang yang terjadi di
perairan pelabuhan Sorong pada umumnya
berkisar 1,5 meter.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kecepatan arus diperairan kolam pelabuhan
Sorong 1 knot ( 2 m/det ). Jadi pengaruh arus
Kondisi Umum Pelabuhan Laut Sorong sangat berarti bagi kapal-kapal yang yang
Pelabuhan laut Sorong merupakan salah melakukan aktifitas di pelabuhan Sorong.
satu pelabuhan di propinsi Papua Barat dan
terletak di wilayah administratif pemerintah Tempat wilayah Hinterland di Pelabuhan
kota Sorong. Pelabuhan ini merupakan Daerah kota Sorong dalam lingkup propinsi
pelabuhan yang diusahakan dan dikelola oleh Daerah Sorong merupakan salah satu
Direktorat Perhubungan Laut Kantor PT. Daerah Tingkat I, tapi dibandingkan daerah
Pelabuhan Sorong IV. Tingkat I yang lainnya, Kota Sorong
merupakan kota yang sangat berkembang.
Kondisi Alam Kota Sorong juga menjadi pintu gerbang
Topografi dan hidrografi daerah dipropinsi Papua Barat melalui laut, karena
Pelabuhan Sorong berada pada posisi kota ini memiliki pelabuhan laut yang berperan
00"53'00 LS dan 131"10'00 LT, Pelabuhan

50
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

sebagai pelabuhan utama yang melayani kapal bergerak tanpa tergantung pada pasang
pelayaran lokal, dalam negeri dan luar negeri. surut, panjang alur pelayaran adalah dermaga I,
panjang 120m dan lebar 12m dengan
Keadaan wilayah kedalaman 9m, LWS. Dermaga II, panjang
Wilayah kota Sorong sangat kaya akan 80m, lebar 22m, dengan kedalaman, 9m, LWS
sumber daya mineral antara lain minyak dan dermaga III, panjang 80m, dengan kedalaman,
gas bumi, disamping itu terdapat potensi bahan 9m LWS.
galian industri seperti batu gamping, marmer
dan bahan baku seperti semen, disektor Kolam Pelabuhan .
kehutanan potensinya kayu besi, kayu merbau, Kolam pelabuhan Sorong cukup tenang
kayu matoa, kayu putih, kayu iwan dan rotan. karena terletak didalam teluk, luas daerah
kolam pelabuhan adalah 11 Ha, kedalaman
Aspek Sosial Ekonomi kolam 9 meter
Aspek sosial ekonomi juga adalah salah
satu faktor yang mempengaruhi perkembangan Dermaga pelabuhan Sorong
dari pelabuhan Sorong, kota Sorong Panjang dermaga pelabuhan Sorong 280
merupakan pusat pemerintahan, pendidikan meter dan lebar 56 meter dibangun tahun 1978
dan juga sebagai pusat perdagangan sehingga namun pada tahun 1993 dan 1994 dermaga
tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi tersebut direnovasi, dermaga tersebut dibuat
dan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari konstruksi beton bertulang dan tiang
merupakan suatu masalah kependudukan. pancang.

Lapangan container (container yard)


Lapangan penumpukan jenis pengaspalan
luas 2000 m2.

Terminal penumpang
Terminal terdari luas lantai permanen luas
2000 m2 dengan tahun bangun 1994.
Alat penunjang lainnya:
a. Alat bongkar muat crane 1, forklift 2,
dan PMK 1
b. Listrik PLN 100,400 KVA
c. Air bersih PDAM reservoir 400 ton
Gambar 1. Dermaga yang ada dan keadaan fasilitas Hasil peramalan arus penumpang,
pelabuhan. kunjungan kapal, bongkar muat barang dan
peti kemas dapat dilihat pada tabel di bawah
Waktu Pelayaran ini.
Alur pelayaran dari pelabuhan Sorong
cukup lebar dan dalam sehingga membuat

Tabel 1.Hasil Ramalan Arus Penumpang di Pelabuhan Sorong


Tahun Naik Turun Total
2012 116635 112650 229285
2016 108095 751116 859211
2021 97309 45082 142391
Sumber: Hasil Pengolahan data, 2013.

51
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

Tabel 2. Hasil Ramalan Bongkar Muat Cargo dan Peti Kemas di Pelabuhan Sorong
Cargo (Ton) Peti
Tahun Kemas
Bongkar Muat Total
(TEUs)
2012 1255460 183677 1439137 5051
2016 2003171 351240 2354411 15099
2021 3592210 789843 4382053 59342
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013.

Tabel 3. Hasil Ramalan Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan Sorong


Tahun Jumlah Kapal (Call)
2012 1369
2016 1400
2021 1437
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013.

Tabel 4. Rata–rata jumlah panjang kapal dalam satu bulan


Minggu Rata–rata jumlah Rata–rata jumlah Panjang Selisih ( m )
kapal dalam satu panjang kapal dermaga
minggu (m) dalam satu bulan 1,11,111
(m)
I 3870,154 5097,433 280 5097,153
II 54,182 5097,433 280 5097,153
III 1137,825 5097,433 280 5097,153
IV 35,272 5097,433 280 5097, 153
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013.

Tabel 5. Resume Hasil Kebutuhan Pelabuhan Sorong Pada Tahun 2021


No Fasilitas Tersedia Kondisi tahun 2021 Solusi
Kebutuhan Keterangan
1 Dermaga 280 m 350 m 350 m > 280 m Untuk kondisi tahun 2021
(tidak memadai ) dermaga pelabuhan
ditambah 450 m
2 Gudang 1,950 m2 7200 m2 7200 m2 > 1,950 m2 Untuk kondisi tahun 2021
(tidak memadai ) gudang perlu diperluas 7,
198 m2
3 Terminal 2000 m2 780 m2 780 m2 < 2000 m2 Untuk kondisi tahun 2021
penumpang (memadai ) terminal penumpang perlu
diperluas 7,198 m2
4 Lapangan 6,400 m2 9,800 m2 9,800 m2 > 6,400 m2 Untuk kondisi tahun 2021
penumpukan (tidak memadai ) lapangan penumpukan
perlu diperluas 9,793 m2
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013.

52
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

Untuk ramalan lima dan sepuluh tahun fasilitas pelabuhan dalam pelayanannya
kedepan, arus penumpang naik di pelabuhan untuk 10 tahun kedepan.
Sorong menggunakan regresi eksponensial, 2. Peramalan dilakukan sampai pada tahun
arus penumpang turun menggunakan regresi 2016-2021 diperoleh hasil sebagai berikut:
linier, arus kunjungan kapal menggunakan a. Jumlah penumpang yang naik sebesar
regresi logaritma, arus bongkar muat barang 10,8095 dan 97,309 orang/tahun
menggunakan regresi eksponensial dan b. Jumlah pennumpang yang turun sebesar
bongkar muat peti kemas menggunakan regresi 62,623 dan 45,082 orang/tahun
logaritma, dan sistem pelayanan menggunakan c. Jumlah kunjungan kapal sebesar 1400
distribusi poisson. Call dan1437 Call
d. Jumlah barang yang dibongkar 447,900
Rencana Pengembangan. ton dan 495,181 ton/tahun
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat e. Jumlah barang yang dimuat 73,694 ton
kita lihat bahwa pelabuhan Sorong untuk dan 73,109 ton/tahun
keadaan sekarang maupun keadaan di 5 tahun f. Jumlah bongkar muat peti kemas sebesar
dan 10 tahun yang akan datang memerlukan 15,099 TEUs dan 59,342 TEUs.
panjang dermaga dan fasilitas penunjang 3. Melihat hasil perhitungan yang ada dengan
lainnya seperti terminal penumpang, gudang, fasilitas yang sudah tersedia sebelumnya
lapangan penumpukan, serta menganalisa maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
kemampuan pelayanan suatu pelabuhan dalam a. Untuk sistem pelayanan tahun 2012 pada
mengantisipasi volume arus barang, penum- pelabuhan Sorong sudah baik dengan
pang dan kunjungan kapal. panjang deramga 280 meter sedangkan
Dengan kata lain bahwa hasil proyeksi yang untuk tahun 2016 panjang dermaga
ada dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjadi 345 meter, dan pada tahun 2021
mendimensi suatu fasilitas pelabuhan secara panjang dermaga ditambah menjadi 450,
keseluruhan, karena merupakan faktor meter maka dengan itu system pelayanan
pendukung dari kelancaran aktivitas di harus lebih baik pada tahun 2016 dan
pelabuhan tersebut. 2021.
b. Untuk sistem pelayanan terminal
penumpang pada tahun 2012 sudah baik
PENUTUP dari pada tahun–tahun lalu, sedangkan
untuk tahun 2016 penambahan 1,272 m2
Kesimpulan
dan tahun 2021penambahan 1,220 m2,
Berdasarkan hasil analisa untuk men- maka dengan itu sistem pelayanan harus
dapatkan perencanaan pengembangan dengan lebih baik untuk tahun–tahun yang akan
system pelayanan dermaga pelabuahn Sorong datang.
dengan menitik beratkan pada panjang sistem c. Untuk sistem pelayanan pada lapangan
pelayanan yang ada di dermaga penumpang, penumpukan peti kemas pada tahun
panjang dermaga peti kemas, luas lapangan 2012 sudah baik dengan luas 2000m2,
penumpukan peti kemas dan luas gudang untuk sedangkan untuk tahun 2016
tahun 2021, maka ditarik kesimpulan sebagai 2
penambahan 15,099 m dan tahun 2021
berikut:
perlu penambahan 59,345 m2 dengan
1. Sistem pelayanan dermaga pelabuhan
demikian untuk sistem pelayanan harus
sorong sudah memperlihatkan bahwa sangat baik untuk tahun–tahun yang
pemanfaatkan dermaga dan pelayanan akan datang.
mencapai 125% tingkat kegunannya, ini d. Untuk pelayanan pada gudang pada
mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan tahun 2012 belum baik karena gudang
beban bongkar muat barang, naik-turun lama sebesar 1,950 m2 sedangkan untuk
penumpang, kunjungan kapal dan kapal peti
tahun 2016 penambahan 4000 m2 dan
kemas yang berdampak pada kinerja
tahun 2021 penambahan 7200 m2

53
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47-54) ISSN: 2337-6732

sehingga sistem pelayanan harus sangat kebutuhan pembangunan secara bertahap


baik pada tahun–tahun yang akan dating. ditahun–tahun yang akan datang.
2. Untuk jumlah cargo dan peti kemas yang
Saran meningkat tiap tahunnya serta untuk
1. Untuk memenuhi kebutuhan ditahun–tahun menunjang cepatnya bongkar muat dan
yang akan datang terhadap pelabuhan untuk mengurangi waktu tunggu kapal,
Sorong maka perlu dilakukan suatu pelabuhan Sorong harus mempunyai 4
perencanaan pengembangan dalam sistem forklift walaupun setiap perusahaan sudah
pelayanan yang baik untuk seluruh fasilitas memiliki alat bongkar muatnya masing–
yang ada di pelabuhan Sorong, agar masing dan diharapkan juga untuk 5 tahun
pelabuhantersebutdapatmelayani dan 10 tahun kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Sorong, 2012. Informasi Data Penduduk, Kota Sorong.
Dajan, Anto., 2009. Pengantar Metode Statistika. ITB, Bandung.
Kantor PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cabang Sorong, 2013. Informasi Pelabuhan
Sorong, Departemen Perhubungan Kota Sorong.
Muliadi, J. 1992. Diklat kuliah teknik pelabuhan Fakultas Teknik Sipil UNHAS dan Port
development, UNCTAD 2009.
Susetyo, Budi., 2010. Statistika untuk Analisa Data, Jilid 1.
Triatmojo, Bambang, 1996 dan 2008. Perencanaan Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta.

54

Anda mungkin juga menyukai