Anda di halaman 1dari 10

STUDY OF APPLICATION OF KOREAN ALPHABET AMONG CIA-CIA TRIBE IN

BAUBAU CITY

Winda Paramita
windaparamita18@gmail.com

Supervisor : Dr. M. Saeri, M.Hum


Bibliography: 14 Journals, 12 Books, 12 Websites, 1 Pers Realesed, 1 Research

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H. R Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This research explain about the study of application of Korean Alphabet among Cia-Cia
tribe in Baubau city. The aims of applying the Korean alphabet (hangeul) in the town of Baubau
is to preserve the language of the Cia-Cia tribe areas as they did not have a writing system.
Therefore, the city Government South Korea and the Government of Baubau, alongside with
Hunminjeongeun Research Institude cooperate to the Cia-Cia region through research.
This research uses construtivism and national interest. It also uses level analysis is
Nation-State. This research uses qualitative method and library research. And applying the
questions to the parties who are involed in this research through media.

The implementation of Korean alphabet (hangeul) in the town of Baubau gives impact on
developments in various fields, especially in the field of education society which support the
society of Cia-Cia and the area around the town of Baubau.

Keywords: Cia-Cia, Baubau, Hangeul, South Korea.

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 1


Pendahuluan menandatangani MoU di bidang pendidikan
dalam kunjungan Presiden Lee Myung Bak
Penelitian ini merupakan salah satu ke Jakarta tahun 2009. Bentuk kerjasama
kajian dari fenomena internasional dan dalam MoU tersebut adalah proyek
difokuskan pada kerjasama Korea Selatan penelitian bersama, pertukaran pengajar,
dengan Indonesia tentang pertukaran budaya pelajar, penelitian dan ahli lainnya,
di Kota Baubau. Kerjasama tersebut pertukaran informasi, pertemuan berkala,
merupakan kerjasama bilateral yang dibuka konferensi, seminar, pameran, pertukaran
dengan hubungan diplomatik. Hingga saat bahan-bahan yang diperlukan, pendirian
ini, hubungan bilateral tersebut terus pusat riset bersama, pendidikan, pelatihan
mengalami peningkatan. Keduanya terjalin dan bentuk kerjasama pendidikan lainnya.1
kerjasama dengan tujuan untuk kebutuhan Pada tahun 2009, penerapan aksara
masing-masing negara. Korea (hangeul) di Indonesia telah di
implementasikan pada salah satu suku di
Kerjasama Bilateral adalah salah satu
Indonesia yakni, suku Cia-Cia yang berada
cara untuk memenuhi kebutuhan suatu
di Kabupaten Buton, Kota Baubau.
negara yang tidak dapat dipenuhi oleh
Dikarenakan, pelafalan bahasa Cia-Cia ada
negaranya sendiri. Indonesia dan Korea
sedikit kesamaan dengan pelafalan bahasa
Selatan bekerjasama untuk saling
Korea. Awalnya bermula dari seorang
melengkapi dan membuat kehidupan di
pemakalah asal Korea Selatan di Simposium
masing-masing negara menjadi lebih baik.
Naskah Internasional yang diadakan pada
Kerjasama yang terjalin diberbagai bidang
tahun 2005 yang berkeliling di Kota Baubau
telah meningkatkan perkembangan yang
lalu ketika ia mendengarkan masyarakat
signifikan baik dibidang ekonomi,
suku Cia-Cia berbicara ia mengatakan
perdagangan, pendidikan dan pembangunan.
bahwa pelafalan bahasa Cia-Cia ada sedikit
Kerjasama yang tidak terlepas dari pengaruh
mirip dengan pelafalan bahasa Korea lalu ia
budaya kedua negara menghasilkan
menyarankan untuk menuliskan bahasa Cia-
kerjasama yang tarus terjalin selama
Cia dalam aksara Korea (hangeul) dan
bertahun-tahun.
ditanggapi langsung dengan baik dan serius
Kerjasama di bidang sosial-budaya
oleh Walikota Baubau.
juga dinilai mencapai kesuksesan bagi kedua
Pada tanggal 22 Desember 2009,
negara. Keberhasilan Korea Selatan dalam
menjadi puncak kerjasama ditanda
mengembangkan kebudayaannya menjadi
tanganinya MoU antara Kota Baubau dan
pertimbangan pemerintah Indonesia untuk
Seoul. Pemerintah Kota Baubau
meningkatkan kerjasama di bidang sosial-
memutuskan agar aksara Korea digunakan
budaya. Kemunculan budaya Korea Selatan
untuk menulis bahasa Cia-Cia dan sistem
menjadi fenomena transnasional dapat
tulisan baru ini berpandukan buku teks yang
menjadi sumber pelajaran bagi Indonesia
dihasilkan oleh Hunminjeongeum Research
untuk mengembangkan budaya Indonesia di
Institute. Huruf ini dipelajari di tingkatan
dunia Internasional.
pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD)
Korea Selatan dan Indonesia telah
dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
meratifikasi perjanjian kerjasama kedua
negara di bidang budaya yang
ditandatangani tahun 2000 dalam konteks 1
KBRI Seoul, Kerjasama Sosial Budaya, Situs
mengenalkan budaya Indonesia dan Korea Kedutaan Besar Republik Indonesia,
Selatan seperti kesenian tari dan musik. http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/id/2013-01-
Indonesia dan Korea Selatan juga telah 07-15-02-52/sosbud, [diakses pada tanggal 7 Februari
2017].

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 2


Pemerintah Kota Baubau memiliki menunjukkan bahwa mereka memiliki
tujuan dalam diambilnya kebijakan tersebut. kekuatan yang dapat menunjukkan
Langkah itu akan memberikan efek eksistensi mereka di dunia internasional.
kerjasama yang semakin luas, terutama di Ada rasa bangga pada kebudayaan mereka
bidang investasi dan kebudayaan. Selain itu, sendiri bahwa salah satu etnis di kota kecil
peluang untuk mendapatkan keuntungan dari menggunakan dan mempelajari aksara
kerjasama tersebut ada di bidang pendidikan Korea untuk bahasa daerahnya.
dimana Korea Selatan dapat memberikan
bantuan berupa beasiswa pada pelajar Cia- Landasan Teori
Cia maupun pelajar-pelajar yang ada di Kota
Baubau. Baik beasiswa untuk meningkatkan Perspektif adalah sudut pandang
mutu pendidikan mereka ketika bersekolah atau bagaimana cara kita memandang suatu
di Kota Baubau maupun janji Korea Selatan hal. Perspektif dalam hubungan
untuk memberikan beasiswa pada pelajar- internasional dapat diartikan sebagai sudut
pelajar tersebut untuk bersekolah di Korea pandang yang di pakai untuk memahami
Selatan. fenomena-fenomena atau masalah-masalah
Awal kerjasama ini levelnya pada dan lain-lain yang termasuk ke dalam ruang
dua aspek yakni kerjasama pendidikan dan lingkup kajian hubungan internasional.
kerjasama kebudayaan. Hal tersebut menjadi Penelitian ini menggunakan
poin sentral dari kerjasama ini. Di sektor perspektif konstruktivisme dalam
kebudayaan salah satu kesepakatannya yaitu menganalisis implementasi Aksara Korea
Pemerintah Korea akan bertanggungjawab (Hangeul) Pada Suku Cia-Cia di Kota
atau terbuka untuk mempromosikan Baubau. Konstruktivisme merupakan
kebudayaan Baubau dalam hal ini budaya metodologi lama yang dapat dilacak kembali
suku Cia-Cia, sebaliknya Pemerintah Kota paling tidak pada tulisan abad
Baubau akan mempromosikan kebudayaan kedelapanbelas dari Giambattista Vico.
Korea melalui penerapan aksara Korea Teoritis konstruktivis Hubungan
(hangeul) dalam suku Cia-Cia. Sehingga Internasional terkemuka adalah Friedrich
level kerjasamanya berada pada titik fokus Kratochwill (1989), Nicholas Onuf (1989),
pendidikan dan kebudayaan, dimana kedua Alexander Went (1992), dan John Ruggie
belah pihak saling memberi ruang yang (1998).3 Menurut konstruktivis, dunia sosial
mana Pemerintah Kota Baubau memberi bukanlah sesuatu yang given; dunia sosial
ruang untuk kebudayaan Korea, sebaliknya bukanlah sesuatu “di luar sana” yang
Pemerintah Kota Seoul juga akan memberi hukum-hukumnya dapat ditemukan melalui
ruang kepada suku Cia-Cia untuk tampil di penelitian ilmiah dan dijelaskan melalui
Korea, maupun mendukung kebudayaannya teori ilmiah, seperti yang dikemukakan
di level lokal.2 kaum behavioralis dan kaum positivis.
Kerjasama yang dilakukan oleh Kota Melainkan, dunia sosial merupakan wilayah
Baubau dan Korea Selatan ini juga intersubjektif; dunia sosial sangat berarti
memberikan keuntungan bagi Korea Selatan bagi masyarakat yang membuatnya dan
sendiri. Dengan digunakannya aksara Korea hidup di dalamnya, dan yang memahaminya.
di suku Cia-Cia, Korea Selatan Dunia sosial dibuat atau dibentuk oleh
masyarakat pada waktu dan tempat tertentu.
2
Muhammad Nurckhalik Djirimu, 2013. Peluang
dan tantangan kerjasama sister city kota Baubau-
3
Seoul. (Skripsi), (Universitas Hasanuddin : Hubungan Alya Triksa Sutrisno. “Konstruktivisme Perspektif
Internasional). Berbagi Gagasan”. (Diunduh pada 10 Januari 2017).

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 3


Dalam penelitian ini, penulis akan untuk menjelaskan perilaku politik luar
menggunakan tingkat Analisa Negara- negeri dari suatu negara.4
Bangsa, asumsi dasar dari tingkat analisa ini Adanya kepentingan nasional
bahwa semua pembuat keputusan, dimana memberikan gambaran bahwa terdapat
pun berada, akan berperilaku sama jika aspek-aspek yang menjadi identitas dari
menghadapi situasi yang sama pula. negara. Hal tersebut dapat dilihat dari sejauh
Sehingga, kenyataan yang ada dalam mana fokus negara dalam memenuhi target
hubungan internasional lebih dicerminkan pencapaian demi kelangsungan bangsanya.
oleh perilaku negara-bangsa, yang selama Dari identitas yang diciptakan dapat
ini dianggap sebagai aktor dominan dalam dirumuskan apa yang menjadi target dalam
hubungan internasional. Oleh karena itu, waktu dekat, bersifat sementara ataupun
untuk memahami hubungan internasional juga demi kelangsungan jangka panjang. Hal
diperlukan pengkajian mengenai proses demikian juga seiring dengan seberapa
pembuatan keputusan tentang hubungan penting identitas tersebut apakah sangat
internasional, terutama politik luar negeri penting maupun sebagai hal yang tidak
suatu negara. Dengan kata lain, tingkat terlalu penting.
analisa ini melihat negara-bangsa sebagai Konsep kepentingan nasional bagi
unit yang utuh. Hans J. Morgenthau memuat artian berbagai
macam hal yang secara logika, kesamaan
Demikian karena negara merupakan dengan isinya, konsep ini ditentukan oleh
sesuatu yang esensial bagi kehidupan warga tradisi politik dan konteks kultural dalam
negaranya. Tanpa negara dalam menjamin politik luar negeri kemudian diputuskan oleh
alat-alat maupun kondisi-kondisi keamanan negara yang bersangkutan. Hal ini dapat
ataupun dalam memajukan kesejahteraan, menjelaskan bahwa kepentingan nasional
kehidupan masyarakat jadi terbatasi. sebuah negara bergantung dari sistem
pemerintahan yang dimiliki, negara-negara
Sehingga ruang gerak yang dimiliki
yang menjadi partner dalam hubungan
oleh suatu bangsa menjadi kontrol dari
diplomatik, hingga sejarah yang menjadikan
sebuah negara. Kepentingan nasional
negara tersebut menjadi seperti saat ini,
tercipta dari kebutuhan suatu negara.
merupakan tradisi politik. Sedangkan tradisi
Kepentingan ini dapat dilihat dari kondisi
dalam konteks kultural dapat dilihat dari
internalnya, baik dari kondisi politik-
cara pandang bangsanya yang tercipta dari
ekonomi, militer, dan sosial-budaya.
karakter manusianya sehingga menghasilkan
Kepentingan juga didasari akan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang dapat menjadi
„power‟ yang ingin diciptakan sehingga
tolak ukur negara sebelum memutuskan
negara dapat memberikan dampak langsung
menjalankan kerjasama.
bagi pertimbangan negara agar dapat
pengakuan dunia. Peran suatu negara dalam
Pembahasan
memberikan bahan sebagai dasar dari
Setelah meratifikasi perjanjian
kepentingan nasional tidak dipungkiri akan
kerjasama kedua negara di bidang budaya
menjadi kacamata masyarakat internasional
yang ditandatangani tahun 2000, kerjasama
sebagai negara yang menjalin hubungan
bilateral melalui sosial-budaya Korea
yang terlampir dari kebijakan luar
Selatan dan Indonesia menjadi semakin
negerinya. Dengan demikian, kepentingan
intens dijalankan seiring budaya Korea
nasional secara konseptual dipergunakan
4
P. Anthonius Sitepu. 2011. Studi Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 163

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 4


Selatan yang semakin digemari oleh Pemerintahan Kota Baubau dalam kerjasama
masyarakat Indonesia. Dan di bidang budaya untuk melestarikan bahasa
diselenggarakannya serangkaian kegiatan daerah suku Cia-Cia di Kota Baubau yang
pameran kebudayaan Korea sejak tahun terancam punah. Sebelum penandatanganan
2009 hingga 2013 yakni Korea-Indonesia perjanjian kerjasama. Pemerintah Kota
Week. Pergelaran budaya tersebut Baubau mengadakan Simposium Naskah
diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Internasional IX pada tahun 2005 dan
Republik Korea di Indonesia untuk mengundang beberapa pakar linguistik dari
memperkuat hubungan bilateral di bidang berbagai negara termasuk Korea Selatan
sosial-budaya dan pariwisata karena melihat yang di ketuai oleh Prof. Cho Tae Hyun
respon positif masyarakat Indonesia seorang peneliti bahasa dari lembaga
terhadap budaya Korea Selatan. Di samping penelitian Humnimjeongeum Research
itu, Pemerintah Korea Selatan membangun Institude yang saat itu sedang mengelilingi
Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta agar Kota Baubau dan mendengar pelafalan
dapat berfungsi sebagai pusat informasi bahasa Cia-Cia, sehingga beliau menjadi
kebudayaan Korea Selatan. tertarik untuk mendengar keunikan bahasa
Dari kerjasama yang dilakukan daerah Cia-Cia yang hampir memiliki
Korea Selatan tersebut terlihat bahwa kesamaan dengan pelafalan bahasa Korea.
diplomasi budaya merupakan bentuk nyata Setelah itu Dimana puncak dari pertemuan
dari penggunaan instrument yang dilakukan dan dialog yang intens tersebut
Korea Selatan terhadap Indonesia saat ini membuahkan hasil dengan di
yakni dengan mengedepankan unsur budaya tandatanganinya perjanjian kerjasama antara
dalam kegiatan diplomasi, seperti apa yang Pemerintah Kota Baubau dan Pemerintah
dilakukan melalui fenomena Hallyu. Korea Selatan tentang pertukaran dan
Fenomena Hallyu merupakan salah kerjasama di bidang kebudayaan dan
satu fenomena yang berasal dari Korea kesenian pada tanggal 22 Desember 2009
Selatan dan memiliki pengaruh dalam yang kemudian disusul oleh
hubungan bilateral dengan negara lain penandatanganan perjanjian antara
termasuk Indonesia. Hallyu yang berarti Pemerintah Kota Baubau dan Administrasi
Korean (Culture) Wave/Fever (Arus Pembangunan Daerah, Republik Korea
gelombang budaya Korea) adalah sebuah mengenai kerjasama pengembangan teknik
fenomena dimana terjadi peningkatan di bidang pertanian pada tahun 2010 bulan
popularitas dari kebudayaan Korea Selatan Oktober.
yang digemari oleh orang-orang di Korea Sebelum itu, pihak Pemerintah Kota
Selatan sendiri kemudian berkembang ke Baubau meminta pada pihak Pemerintah
dunia internasional. Korea Selatan untuk mendiskusikan hal
tersebut kepada para-para lembaga
Kerjasama Korea Selatan dan Indonesia kampung, terutama kepala suku Cia-Cia
di Kota Baubau mengenai penggunaan aksara Korea pada
Kerjasama Korea Selatan dan suku Cia-Cia tersebut. Setelah melalui
Indonesia sudah berlangsung sejak tahun perundingan yang panjang akhirnya semua
2000 yang mana kedua belah pihak pihak dari suku Cia-Cia menyetujuinya dan
menandatangani MoU (Memorandum of menandatangani surat persetujuan
Understanding) untuk menjalin kerjasama di penerimaan aksara Korea untuk diadaptasi
berbagai bidang, terutama menjalin pada bahasa Cia-Cia oleh pemimpin
kerjasama Pemerintah Korea Selatan dan masyarakat adat tertinggi Cia-Cia di masing-

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 5


masing kelurahan di Kecamatan Sorawolio menyusun strategi, terkhusus untuk
pada tanggal 30 September 2010. Setelah pelestarian bahasa-bahasa daerah di wilayah
menjalin kerjasama, maka Pemerintah Kota Kota Baubau dalam hal ini Bahasa Cia-Cia.
Baubau dan Pemerintah Korea Selatan mulai Penerapan sistem penulisan aksara Korea
menerapkan aksara Korea dalam berbagai (hangeul) terhadap bahasa suku Cia-Cia
program. Adapun program-program yang dapat dianalisa sebagai bentuk diplomasi
membantu untuk penerapan akasara Korea budaya yang dilakukan oleh Pemerintah
(hangeul) adalah dalam dunia pendidikan Kota Baubau. Hal ini juga merupakan
dan budaya yang ada di suku Cia-Cia. sebuah strategi pembangunan untuk
mendapatkan dukungan dari pihak Korea
a. Bidang Pendidikan Selatan dalam pembangunan kota
kedepannya. Sehingga Kota Baubau dapat
Dalam bidang pendidikan, penerapan dikenal dipublik nasional bahkan
aksara Korea (hangeul) di awali dengan internasional.
pengenalan dari huruf-huruf dasar aksara Komitmen utama kerjasama
Korea agar dipahami oleh anak-anak yang keduabelah pihak adalah bidang kerjasama
baru pemula. Penerapan aksara Korea pertukaran budaya dan kesenian adalah
dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sama-sama mempromosikan dan
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mensosialisasikan kebudayaan masing-
yang dibantu oleh buku cetak yang telah di masing. Pemerintah Kota Baubau bersama
konsepkan oleh lembaga penelitian Korea Pemerintah Korea Selatan bekerja secara
bersama para-para peneliti yang berada di bersama-sama untuk mensosialisasikan
Hunminjeongeum Research Institude yang kebudayaan Korea dalam hal ini
berada di Korea Selatan. penggunaan sistem penulisan aksara Korea
(hangeul) dalam misi penyelamatan bahasa
Terdapat perbedaan materi
suku Cia-Cia yang dinyatakan terancam
pengajaran aksara Korea (hangeul) di dua
punah yang mendiami pinggiran Kota
sekolah tersebut yang menurut para peneliti
Baubau. Begitupun sebaliknya Pemerintah
sangat menarik untuk dilihat yakni dalam
Korea Selatan akan membantu
tingkat sekolah dasar (SD Negeri Karya
memperkenalkan dan mempromosikan
Baru) pengajaran aksara Korea (hangeul)
kebudayaan Kota Baubau, khususnya
masuk dalam pengajaran muatan lokal
budaya suku Cia-Cia dipublik Korea
dimana bahasa daerah suku Cia-Cia
Selatan.
diajarkan dengan menggunakan huruf aksara
Korea (hangeul), berbeda dengan tingkat
sekolah menengah atas (SMA Negeri 6 Kota c. Bidang Pertanian
Baubau) aksara Korea (hangeul) tidak lagi Kerjasama yang dijalin Pemerintah
dipelajari bersama bahasa Cia-Cia, akan Kota Baubau dengan Korea Selatan
tetapi siswa-siswa di SMA Negeri 6 Baubau memasuki ke tahap untuk semakin
telah mempelajari aksara Korea (hangeul) meningkatkan kerjasama yang kini
bersama bahasa Korea utuh tanpa membuka peluang bagi Kota Baubau di
menggunakan bahasa Cia-Cia lagi. bidang pertanian. Pemerintah Kota Baubau
menyetujui kerjasama tersebut agar
b. Bidang Budaya
pertanian di Kota Baubau semakin
Penerimaan kebudayaan Korea oleh
meningkat untuk ke depannya. Perjanjian
pihak Pemerintah Kota Baubau merupakan
dalam bidang pertanian juga harus
bagian dari pengambilan keputusan untuk
dimanfaatkan oleh petani-petani di Kota

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 6


Baubau. Perluasan kerjasama antara Dalam budaya suku Cia-Cia tentu
Pemerintah Kota Baubau dan Pemerintah saja aksara Korea (hangeul) sesuatu yang
Korea Selatan di bidang pertanian dan baru dan asing bagi mereka yang baru
ditandatangani oleh Walikota Baubau Bapak mengenal aksara Korea (hangeul).
Amirul Tamim dan Sekjen Kementerian Meskipun telah di terapkan, masyarakat Cia-
Pembangunan dan Pedesaan Korea Selatan Cia tetap memakai huruf latin, seperti di
Bapak Min Seung Kyu, merupakan peluang situs resmi Kota Baubau yang menggunakan
harus bisa dimanfaatkan semaksimal bahasa Korea dan Bahasa Indonesia di
mungkin. Maka pada tanggal 7 Oktober situsnya. Lalu pada instansi-instasi resmi di
2010 Pemerintah Kota Baubau dan Kota Baubau juga menggunakan bahasa
Pemerintah Korea Selatan yang diwakilkan Korea dan bahasa Indonesia. Berdasarkan
oleh Sekjen Kementerian Pembangunan dan penelitian dan kajian dari Prof. Lee Hoo
Pedesaan Korea Selatan menandatangani Youn dan Abidin disimpulkan bahwa tidak
kesepakatan kerjasama di bidang pertanian.5 semua karakter aksara Korea (hangeul) yang
Usaha untuk memperkenalkan terdiri dari 21 huruf vokal dan 19 huruf
budaya Korea ke suku Cia-Cia di Pulau konsonan langsung diadopsi secara
Buton, Indonesia menjadikan lembaga riset keseluruhan menjadi karakter atau aksara
Hunminjeongeum Research Institude di dalam bahasa Cia-Cia tetapi berdasarkan
Korea Selatan berusaha meneliti penerapan analisa kajian linguistiknya hanya ada 27
akasara Korea untuk digunakan menulis fonem karakter yang terdiri dari 10 huruf
bahasa Cia-Cia. vokal dan 17 huruf konsonan yang ada
dalam bahasa Cia-Cia.6
Karakter Bahasa Cia-Cia yang
dimaksud adalah sebagai berikut :

Abjad Cia-Cia
Konsonan ㄱ ㄲ ㄴ ㄷ ㅌ ㄸ ㄹ ᄙ* ㅁ ㅂ ㅸ ㅍ ㅃ ㅅ ㅇ ㅈ ㅉ ㅎ
tiada
(awal),
Latin g K N D dh T r, l M B V bh P S ', ng j c H
(tengah,
akhir)
-, [ʔ],
IPA [ɡ] [k] [n] [ɗ] [d] [t] [r], [l] [m] [ɓ] [β] [b] [p] [s] [dʒ] [tʃ] [h]
[ŋ]
Vokal ㅏ ㅔ ㅗ ㅜ ㅣ
Latin a E O U i
IPA [a] [e] [o] [u] [i]

6
Chun Tai-Hyun. 2010, Language policy in Indonesia:
Relating with the Transcription of the Cia-
Cia Language with Hangul (인도네시아의언어정책:
찌아찌아어한글표기문제와관련하여)‟The International
5
http://baubaukota.go.id [diakses 17 November Network for Korean Language and Culture
2017] (국제한국언어문화학회), Vol 7, No 2, p. 174.

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 7


bentuk ᄙ bukanlah huruf yang terpisah. masyarakat Kota Baubau sebanyak 30.000
orang hanya untuk di pekerjaan
Konsonan /r/ dan /l/ tengah dibedakan
pertambangan dan selain di Kota Baubau,
dengan menulis huruf ㄹ tunggal untuk /r/ Pemerintah Korea Selatan merambat
dan ganda untuk /l/. Huruf ㄹ ganda harus membuka perusahaan PT. Made By Good
ditulis dalam dua suku kata. Konsonan /l/ yang di pimpin oleh seorang direktur dari
akhir ditulis dengan huruf ㄹ tunggal; untuk Korea Selatan DR. Lim Dong Piyo yang
konsonan /r/ akhir, huruf vokal kosong ㅡ pembangunan pabrik itu akan menciptakan
ditambah. Huruf vokal kosong (으) juga lapangan kerja yang luas, bahkan untuk
digunakan untuk /l/ awal. tahap pembangunan infrastruktur smelter
pihak perusahaan akan menerima karyawan
Dalam proses menyesuaikan hangeul lokal dalam jumlah yang tidak sedikit.
dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ
yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, Menuju pada pasal 3 di Surat
digunakan lagi untuk mewakili konsonan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah
/v/. Kota Baubau dan Pemerintah Korea Selatan
tentang administrasi kerjasama, kesepkatan
Peningkatan kerjasama Korea dimana kedua kota akan mempromosikan
Selatan dan Indonesia menjadi peluang kunjungan antara kota untuk berbagai
besar bagi keduabelah pihak untuk strategi perkembangan, disamping itu juga,
memberikan keuntungan satu sama lain, Pemerintah Korea Selatan mendukung
yang mana selain menguntungkan bagi pelatihan pegawai Pemerintah Kota Baubau
pihak Korea Selatan, maka pihak Indonesia untuk membagi pengalaman di bidang e-
terutama Kota Baubau dan masyarakatnya government, manajemen perkotaan,
mendapat keuntungan di bidang pendidikan konstruksi dan administrasi. hal yang telah
dan ketenagakerjaan. Di bidang pendidikan, di capai oleh kedua pihak.
Pemerintah Korea Selatan memberi bantuan
beasiswa bagi siswa-siswi masyarakat Cia- Kesimpulan
Cia yang ingin melanjutkan masa belajar Kemunculan budaya Korea Selatan
mereka di negeri ginseng tersebut dengan menjadi fenomena transnasional dapat
semua biaya ditanggung oleh pihak menjadi sumber pelajaran bagi Indonesia
Pemerintah Korea Selatan. untuk mengembangkan budaya Indonesia di
Sebagai wujud kerjasama dunia Internasional. Saat ini, diplomasi
Pemerintah Kota Baubau dengan Pemerintah budaya Korea Selatan telah menyebar di
Korea Selatan di bidang pendidikan, kalangan generasi muda. Meniru gaya
Lembaga Sosial Cia-Cia Foundation Busan berpakaian artis-artis Korea merupakan
Korea Selatan kembali memberikan trend bagi remaja di Indonesia. Tidak hanya
beasiswa kepada 145 pelajar di Kota Baubau itu, aliran musik dan drama di Indonesia
mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), mulai berkiblat ke Korea karena dinilai
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah memiliki nilai jual yang tinggi. Makanan-
Menengah Atas (SMA) dan Mahasiswa. makanan khas Korea juga mulai banyak
diperjual-belikan di Indonesia. Selain itu,
Pada peluang pekerjaan bagi sekarang ini sudah banyak juga lembaga-
masyarakat Cia-Cia, sektor pertambangan lembaga kursus yang membuka kelas
yang setiap tahunnya terus beroperasi pada Bahasa Korea, bahkan beberapa universitas
tahun 2015 menyerap tenaga kerja dari di Indonesia juga sudah mulai membuka

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 8


jurusan Bahasa Korea, setelah sebelumnya bantuan Korea Selatan, Kota Baubau bisa
didominasi oleh Jepang dan Mandarin. dipromosikan besar-besaran untuk
Penerapan hangeul di Kota Baubau memperkenalkan kotanya dan pariwisata
sebagai tulisan aksara bahasa suku Cia-Cia kepada masyarakat dunia. Selain itu,
yang merupakan suku asli Kota Baubau di dukungan lainnya tersirat rasa bangga pada
Provinsi Sulawesi Tenggara disambut baik daerah ini karena mereka satu-satunya
oleh Walikota Baubau yaitu Amirul Tamim, daerah di Indonesia yang berhasil menjalin
M.Si. Awalnya, suku Cia-Cia mencoba kerjasama pada Korea Selatan dalam hal
dengan huruf Arab gundul, namun beberapa pertukaran dan kerjasama di bidang
huruf Arab gundul ada yang tidak tepat pendidikan, budaya dan pertanian.
ketika di tuliskan ke dalam bahasa Cia-Cia.
Sehingga pada tahun 2005 diadakan Kebanggaan sebagai Suku Cia-Cia
Simposium Naskah Internasional di Kota yang mempelajari Hangeul dan
Baubau yang mendatangkan para linguistik menyenangkan untuk dipelajari
dari berbagai negara, termasuk Korea membuktikan dukungan dari salah satu anak
Selatan yang di ketuai oleh Prof, Cho Tae Cia-Cia. Dengan kerjasama tersebut, mereka
Hyun yang merupakan salah satu staff di mengharapkan masyarakat dunia maupun
lembaga Humnimjeongeum di Seoul, Korea masyarakat di Indonesia bisa mengenal
Selatan. Beliau tertarik untuk meneliti kasus mereka lebih jauh. Mereka juga berharap,
bahasa Cia-Cia yang tidak memiliki aksara masyarakat luar bisa mengenal budaya-
yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota budaya dan pariwisata yang ada di wilayah
Baubau untuk melestarikan bahasa Cia-Cia Buton.
yang hampir punah karena tidak memiliki
kepenulisan yang tepat. Maka, Pemerintah Daftar Pustaka
Kota Baubau menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Seoul untuk mengimplementasi Jurnal
hangeul di suku Cia-Cia. Muhammad Nurckhalik Djirimu, 2013.
Implementasi hangeul di suku Cia- Peluang dan tantangan kerjasama
Cia menjadi sorotan dunia karena sister city kota Baubau-Seoul.
penggunaan hangeul di suku Cia-Cia (Skripsi), (Universitas Hasanuddin :
mendapat hambatan karena adanya Hubungan Internasional).
pertentangan dari beberapa masyarakat Alya Triksa Sutrisno. “Konstruktivisme
bahkan dari kedutaan besar Indonesia yang Perspektif Berbagi Gagasan”.
ada di Korea Selatan yang mengatakan (Diunduh pada 10 Januari 2017).
bahwa langkah yang diambil oleh
Chun Tai-Hyun. 2010, Language policy in
pemerintah Baubau adalah langkah yang
Indonesia: Relating with the
kurang bijak dan telah melanggar Undang-
Transcription of the Cia-Cia
Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun
Language with Hangul
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
(인도네시아의언어정책:
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
pasal 42 ayat 2. 찌아찌아어한글표기문제와관련하
Di samping pertentangan, ada juga 여)‟The International Network for
dukungan yang datang dari beberapa Korean Language and Culture
kalangan. Kota Baubau dapat memanfaatkan (국제한국언어문화학회), Vol 7, No
keuntungan dari segi apapun dengan 2, p. 174.
bekerjasama dengan Korea Selatan. Dengan
Buku
JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 9
P. Anthonius Sitepu. 2011. Studi Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.
163

Website
KBRI Seoul, Kerjasama Sosial Budaya,
Situs Kedutaan Besar Republik
Indonesia,
http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php
/id/2013-01-07-15-02-52/sosbud,
[diakses pada tanggal 7 Februari
2017].
http://baubaukota.go.id [diakses 17
November 2017]

JOM FISIP Volume 5 No. 1 April 2018 10

Anda mungkin juga menyukai