PERKERASAN
JALAN RAYA
DikerjakanOleh :
1.1Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta
di atas permukaan air. Sedangkan jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu
kawasan dengan kawasan yang lain.
Jalan mempunyai peranan yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, politik,
strategi/militer dan kebudayaan. Sehingga keadaan jalan dan jaringan-jaringan jalan bisa
dijadikan barometer tentang tingginya kebudayaan dan kemajuan ekonomi suatu bangsa.
Sebuah pepatah mengatakan: “Bagaimana jalannya demikian pula bangsanya”, dan hanya
bangsa yang ingin maju saja mengerti akan arti pentingnya jalan pada khususnya dan
perhubungan pada umumnya.
Dengan demikian mahasiswa Politeknik Negeri Malang melaksanakan praktek
perkerasan jalan raya agar mengerti dan jelas bagaimana membangun jalan raya yang baik
dan benar.
1.2 Tujuan
Dengan adanya praktek perkerasan jalan raya, diharapkan mahasiswa dapat :
1.Mengetahui langkah-langkah pekerjaan perkerasan jalan raya yang baik dan benar.
2.Memiliki kemampuan serta keterampilan yang baik dalam menggunakan peralatan
praktek perkerasan jalan raya.
3.Memperoleh pengalaman secara langsung dalam mempelajari proses perkerasan jalan
raya.
BAB II
PRAKTEK JALAN RAYA
Lapis Penetrasi Macadam merupakan campuran agregat dan aspal dengan gradasi
terbuka dan seragam yang diikat dengan aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan
dipadatkan lapis demi lapis. Campuran ini biasanya dipakai untuk lapis pondasi. Bila dipakai
sebagai lapis permukaan perlu adanya pelaburan aspal dan agregat penutup. Campuran ini
kurang kedap air, memiliki nilai struktural, cukup kenyal dan kekuatan utamanya yaitu
interlocking antara agregat pokok dan pengunci yang berfungsi untuk lalu lintas ringan
sampai sedang. Proses konstruksinya adalah segregasi/pencampuran yang dilakukan saat
penghamparan.
a. Untuk mengetahui proses pekerjaan lapisan penetrasi macadam yang baik dan
benar.
b. Agar bisa menggunakan peralatan pekerjaan lapisan macadam dengan terampil dan
benar.
a. Palu.
b. Kereta dorong.
c. Sekop.
d. Baby roller.
e. Cedok aspal.
f. Drum.
g. Pengki.
a. Pecahan batu dengan ukuran 3-5 cm, 12-15 cm dan 1-2 cm.
b. Aspal
c. Pasir hitam.
d. Semen.
e. Air
a. Memecahkan batu dengan palu sesuai ukuran 3-5 cm, 12-15 cm dan 1-2 cm.
b. Memasak aspal pada drum agar aspal mencair.
c. Memberi pasir pada jalan yang akan dibuat lapisan macadam dengan tebal 3-5 cm.
d. Memasang batu pengunci pada sisi samping jalan raya.
e. Menyusun pecahan batu pada jalan dengan ukuran 12-15 cm.
f. Menggilas pecahan batu ukuran 12-15 cm dengan tandem selama 4 siklus.(1 siklus
= 1 kali maju 1 kali mundur).
g. Menyusun pecahan batu dengan ukuran 3-5 cm.
h. Menggilas pecahan batu ukuran 3-5 cm dengan tandem selama 4 siklus.
i. Menyirami jalan dengan aspal lalu diberi pasir di atasnya.
j. Menggilas lagi jalan raya dengan tandem selama 4 siklus.
k. Menyusun pecahan batu dengan ukuran 1-2 cm.
l. Menyirami jalan dengan aspal lalu diberi pasir di atasnya.
2.1.6 KESIMPULAN
Proses yang baik dalam pekerjaan lapis penetrasi macadam yaitu pemadatan yang
merata setiap lapisnya, pemberian aspal yang merata setiap lapisnya dan peletakan batu yang
turut mulai dari 12-15 cm, 3-5 cm dan 1-2 cm setiap lapisnya.
Gambar 5. Palu
Gambar 6. Drum
Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)/HRS merupakan lapisan penutup yang terdiri
dari campuran antara agregat bergradasi timpang,filler dan aspal keras dengan perbandingan
tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas(tebal padat 2,5 cm atau 3 cm).
Campuran ini menggunakan agregat bergradasi senjang dengan aspal dan ditambah filler.
Suhu pencampuran tergantung pen. Suhu aspal pada saat pemadatan minimal 80oC.
a) Untuk mengetahui proses pekerjaan lapisan tipis aspal beton yang baik dan benar.
b) Agar mampu menggunakan peralatan pekerjaan lapisan tipis aspal beton dengan
terampil dan benar.
a) Baby roller.
b) Mini AMP.
c) Sapu.
d) Sekop.
e) Kereta dorong.
f) Papan.
g) Kotak spesi/Loyang.
a) Aspal.
b) Agregat halus.
c) Agregat kasar.
d) Filler(butiran halus).
e) Take/Prime coat.
2.2.6 KESIMPULAN
Proses yang baik dalam pekerjaan lapisan tipis aspal beton(LATASTON) yaitu ketika
pencampuran antara agregat dan aspal harus dalam keadaan panas(120°C). Berdasarkan
praktek yang dilakukan LATASTON mempunyai komposisi agregat kasar = 30%, agregat
halus = 53.2%, filler = 8.9% dan aspal = 7.9% dengan berat total campuran sebesar 150kg.
Boring test adalah proses pengambilan sampel aspal dengan cara dibor dengan
menggunakan alat Core Drill ketika aspal sudah dalam keadaan dingin. Pengambilan sampel
ini untuk menguji ketebalan aspal. Sampel yang diperoleh juga bisa digunakan untuk
pengujian penetrasi aspal dan ekstrasi aspal.
a) Core Drill.
b) Cetok.
c) Penjepit aspal.
d) Ember.
a) Air.
b) Semen.
c) Menyiapkan air pada jirigen yang kemudian disambungkan dengan mesin Core
Drill. Air ini berfungsi untuk membasahi dinding plat besi bor aspal.
g) Menurunkan bor dengan memutarnya ke kanan sampai kira-kira air yang keluar
dari lubang aspal berwarna coklat.
i) Mengambil sampel aspal yang sudah lepas dari bor dengan penjepit.
j) Mengambil sampel aspal lagi seperti cara di atas sampai minimal 3 kali.
2.3.6 KESIMPULAN
Proses yang baik dalam pekerjaan Dari hasil pengambilan sampel ketebalan aspal
yaitu ±3cm.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam praktek perkerasan jalan raya ini banyak manfaat yang dapat kita ambil.
Praktek perkerasan jalan raya merupakan kegiatan yang sangat penting. Diharapkan dari
praktek dan laporan perkerasan jalan raya ini, mahasiswa dapat memahami pekerjaan yang
dilakukan dalam pembangunan jalan. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa semua yang
telah tertera dalam laporan ini menjadi panduan dan dapat diaplikasikan dalam lingkungan
masyarakat dan lingkungan kampus.
Data-data yang tertera di dalam laporan ini adalah data-data yang diperoleh murni
dari dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
Dan diharapkan dari praktek dan laporan ini bisa menjadi contoh bagi yang
membacanya. Selain itu mahasiswa diharapkan paham, mengerti, dan tahu semua peralatan
yang digunakan dan fungsinya.
Saran
1. Dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
2. Dalam bekerja hendaknya mengikuti petunjuk yang telah diberikan Instruktur.
3. Bekerjalah dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
4. Mempergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
5. Hasil pekerjaan harus rapi dan teliti