BAB 11
MIX DESIGN ASPAL
(BINA MARGA 2010)
Kelompok 2
Maksud dan tujuan
Agregat halus adalah memiliki ukuran 0,063 mm – 4,76 mm yang meliputi pasir halus dan pasir kasar.
Sedangkan Agregat kasar adalah hasil dari desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang
dihasilkan oleh stone crusher dengan ukuran butirannya antara 4,76 mm sampai 150 mm.
Aspal adalah material perekat berwarna hitam atau coklat tua, dengan unsur bitumen yang diperoleh
dari residu hasil pengilangan minyak bumi berfungsi sebagai pengikat agregat dalam pembuatan jalan.
Dasar teori
Menurut Bina Marga, jenis aspal beton campuran panas (hotmix) dapat diberikan sebagai berikut :
1.Lapis tipis aspal pasir (Latasir), adalah aspal beton untuk jalan dengan lalu lintas ringan. Lapisan ini
khusus mempunyai ketahanan alur (rutting) rendah, oleh karena itu tidak diperkenankan digunakan untuk
daerah berlalu lintas berat atau daerah tanjakan .
2.Lapis tipis aspal beton (Lataston), adalah aspal beton bergradasi senjang. Lataston biasa disebut dengan
HRS (Hot Rolled Sheet). Karakteristik aspal beton yang terpenting pada campuran ini adalah durabilitas
dan fleksibilitas.
3.Lapis aspal beton (Laston), adalah aspal beton bergradasi menerus yang umum digunakan untuk jalan
dengan beban lalu lintas berat. Laston dikenal dengan nama AC (Asphalt Concrete). Karakteristik aspal
beton yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas.
Alat dan Bahan
• Alat Praktikum
Tabel data
HITUNGAN HASIL
PENGUJIAN
Tabel AC-WC
Tabel AC-BC
Tabel AC-BASE
Tabel Rekapitulasi
Kesimpulan
Dalam praktikum yang kami lakukan, dengan kadar aspal sebesar 5 % dan kapasitas mold
yang digunakan sebesar 1000 gr, maka diperoleh berat aspal sebesar 50 gr dan jumlah berat
agregat (JBA) sebesar 950 gr. Dari perhitungan data tersebut diperoleh data mix design
seperti terlampir pada tabel rekapitulasi diatas.