SEISMIK REFRAKSI
OLEH KELOMPOK V
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten Praktikum Seismik Refraksi
Menyetujui,
Pembimbing Matakuliah
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kepada Allah SWT dan orang tua serta kepada dosen pengajar mata kuliah ini, dan
para asisten, serta semua yang telah membantu penyusun sejak awal praktikum
Tak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman praktikan
yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tak langsung.
ini. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
perbaikan laporan lengkap ini agar dapat dijadikan atau digunakan sebagai
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
III.4.2 Pengolahan Data di Perangkat Lunak PickWin ................................... 16
III.4.3 Pengolahan Data di Perangkat Lunak Plotrefa Menggunakan Metode
Inverse Tomography ............................................................................ 18
III.4.4 Pengolahan Data di Microsoft Excel Menggunakan Metode Plus Minus . 20
III.5 Diagram Alir ........................................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 26
IV.1 Hasil ........................................................................................................ 26
IV.1.1 Hasil Penampang Menggunakan Metode Inverse Tomography .......... 26
IV.1.2 Hasil Penampang Menggunakan Metode Plus Minus ......................... 27
IV.2 Pembahasan ............................................................................................. 27
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 29
V.1 Kesimpulan ............................................................................................... 29
V.2 Saran ......................................................................................................... 30
V.2.1 Saran Praktikum .................................................................................... 30
V.2.2 Saran Asisten ......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 31
LAMPIRAN ................................................................................................... 32
LAMPIRAN I .................................................................................................. 33
LAMPIRAN II ................................................................................................ 34
LAMPIRAN III ............................................................................................... 35
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Kecepatan Gelombang Primer pada Beberapa Medium ........ 8
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Lapisan batuan bawah permukaan bumi memiliki sifat fisis yang variatif. Salah satu
sifat fisis yang terdapat di bawah permukaan adalah tingkat kekerasan batuan.
maksimum yang mampu ditahan oleh batuan untuk mempertahankan diri dari
Geofisika merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang menerapkan ilmu
tertentu yang dapat menampilkan data bawah permukaan bumi sesuai dengan
densitas, dan lain sebagainya yang terus di kembangkan. Salah satu metode
geofisika yang bisa digunakan untuk mengetahui elastisitas batuan adalah metode
lapisan batuan serta, menganalisis energi yang pertama datang setelah getaran
1
langsung ke penerima dan mendapatkan waktu dari dilepaskannya sumber sampai
Waktu yang diperlukan oleh gelombang seismik untuk merambat pada lapisan
batuan bergantung pada besar kecepatan penjalaran gelombang pada medium yang
rambat serta densitas tanah dan batuan tempat tumpuan suatu bangunan.
Ruang lingkup dalam praktikum ini dibatasi pada metode seismik refraksi dengan
I.4 Tujuan
2
I.4.2 Tujuan Khusus
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pantai Panrang Luhung, merupakan salah satu lokasi wisata di Desa Bira,
Bulukumba dan terletak tidak jauh dari kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira dan
ujung Selatan dari Sulawesi Selatan dan di Pulau Selayar dinamakan Batugamping
Selayar (berwarna hijau tua pada gambar 2.1) yang merupakan anggota dari
yang berinterkalasi dengan napal dan batupasir karbonatan. Unit karbonat ini
mempunyai kisaran umur Miosen Atas hingga Pliosen (N16 – N19). Sukamto &
Supriatna (1982) dalam Darman & Sidi (2000) melaporkan bahwa adanya
Selayar. Endapan teras, aluvial, lakustrin dan pantai terbentuk setempat di Sulawesi
endapan karang koral. Dapat dilihat Peta Geologi Lembar Ujung Pandang pada
Gambar 2.1 Peta Geologi Lembar Ujung Pandang (Sukamto & Supriatna, 1982).
4
II.2 Gelombang Seismik
seismik ada yang merambat melalui interior bumi yang disebut sebagai body wave,
dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi yang disebut surface wave.
Body wave dibedakan menjadi dua berdasarkan pada arah getarnya. Gelombang P
atas Rayleigh wave (ground roll) dan Love wave (Telford dkk, 1976).
Gelombang seismik mempunyai sifat yang sama dengan sifat gelombang cahaya,
sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku juga untuk
a. Prinsip Huygens
b. Asas Fermat
Prinsip Fermat yang lebih lengkap dan lebih umum dinyatakan pertama kali oleh
ahli matematika Prancis Pierre de Fermat pada abad ke-17 yang menyatakan bahwa
lintasan yang dilalui oleh cahaya untuk merambat dari satu titik ke titik lain adalah
5
sedemikian rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak berubah sehubungan dengan
c. Hukum Snellius
Bunyi hukum Snellius yaitu Gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada
bidang batas antara dua medium (Susilawati, 2004). Hal ini menyatakan bahwa
gelombang yang jatuh diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan
densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang
lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika
sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Dengan persamaan hukum
sin 𝑖 𝑉
= 𝑉1 2.1
sin 𝑟 2
Dimana:
i = sudut datang
r = sudut bias
salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode
6
arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan
kecepatan.
Pada metode seismik, komponen gelombang seismik yang direkam oleh alat
perekam berupa waktu datang gelombang seismik. Setelah waktu datang diukur,
yang berguna memberi informasi mengenai kecepatan seismik dalam suatu lapisan.
Gelombang seismik merambat dari sumber ke penerima melalui lapisan bumi dan
besar partikel batuan untuk bergerak jika dilewati gelombang seismik menentukan
dikategorikan menjadi dua bagian yaitu metode seismik refleksi dan metode
litologi batuan dan struktur geologi pada kedalaman yang dalam, sedangkan metode
seismik refraksi digunakan untuk menentukan litologi dan struktur geologi yang
Metode seismik refraksi yang di ukur adalah waktu tempuh gelombang dari sumber
menuju geophone. Berdasarkan bentuk kurva waktu tempuh terhadap jarak, dapat
ditafsirkan kondisi batuan di daerah penelitian. Pada Tabel 2.1 menunjukkan data
7
Tabel 2.1 Data Kecepatan Gelombang Primer pada Beberapa Medium (Burger
Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah sinyal pertama (firstbreak)
dengan gelombang lainnya kecuali pada jarak offset yang relatif dekat sehingga
yang dibutuhkan adalah waktu pertama kali gelombang diterima oleh setiap
dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada dalam material yang dikenal
8
Untuk memahami penjalaran gelombang seismik pada batuan bawah permukaan
2008):
dibiaskan pada bidang batas antara dua medium yang berbeda sedangkan dalam
prinsip Huygens, titik yang dilewati gelombang akan menjadi gelombang baru.
4. Pada bidang batas antar lapisan (interface), gelombang seismik menjalar dengan
kedalaman.
perhitungan. Gelombang seismik refraksi yang dapat terekam oleh receiver pada
9
permukaan bumi hanyalah gelombang seismik refraksi yang merambat pada batas
antar lapisan batuan. Hal ini hanya dapat terjadi jika sudut datang merupakan sudut
kritis atau ketika sudut bias tegak lurus dengan garis normal (r = 90° sehingga sin r
=1). Hal ini sesuai dengan asumsi awal bahwa kecepatan lapisan dibawah interface
menuju bidang batas (A), kemudian gelombang dibiaskan dengan sudut datang kritis
dapat diterima oleh penerima yang ada di permukaan (Telford dkk, 1976).
Gambar 2.2 Pembiasan dengan Sudut Kritis (Modifikasi dari Telford dkk., 1976).
Gelombang yang dapat ditangkap oleh receiver dapat berupa gelombang langsung
(refraction wave). Untuk jarak offset (jarak geophone dengan sumber seismik) yang
relatif dekat, gelombang yang paling cepat diterima oleh receiver adalah gelombang
langsung dan gelombang yang paling lama diterima adalah gelombang refleksi
(Setiawan, 2008).
10
Tahapan akhir dalam metode seismik refraksi adalah membuat atau melakukan
interpretasi hasil dari survei menjadi data bawah permukaan yang akurat. Data-data
waktu dan jarak dari kurva travel time diterjemahkan menjadi suatu penampang
2011).
Metode Plus-Minus merupakan turunan dari metode delay time. Metode ini
menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis Plus Time (untuk analisis kedalaman)
bisa dilihat pada Gambar 2.3, analisis Minus Time (untuk analisis kecepatan)
(Enikanselu, 2008).
Plus Time adalah jumlah waktu rambat gelombang dari sumber forward dan
sumber reverse dikurangi waktu total. Tujuannya yaitu untuk analisis kedalaman
Gambar 2.3 Ilustrasi Dua Lapisan Metode Plus Minus untuk Analisis Plus Time
(Enikanselu, 2008).
11
Plus Time dapat dirumuskan dengan,
2(𝑍1𝐷 cos 𝜃𝐶 )
𝑇 +𝐷 = 2.4
𝑉1
𝑇 + 𝐷 𝑉1
𝑍1𝐷 = 2.5
2 cos 𝜃𝐶
Minus Time adalah pengurangan waktu rambatan gelombang dari sumber forward
analisis Minus Time bisa ditunjukkan seperti pada Gambar 2.4 (Enikanselu, 2008).
(Enikanselu, 2008).
12
Berdasarkan gambar di atas didapatkan persamaan Minus Time, yaitu:
V2 dapat dicari dengan analisis geophone D dan D’ dipisahkan oleh jarak ΔX, maka:
Dimana,
∆𝑋
𝑇𝐴𝐷′ − 𝑇𝐴𝐷 dan 𝑇𝐻𝐷 − 𝑇𝐻𝐷′ = 2.9
𝑉2
Artinya kecepatan V2 sama dengan dua kali inverse slope-nya di dalam window
2∆𝑋
𝑇 −𝐷′ − 𝑇 −𝐷 = ∆𝑇 −𝐷 = 2.10
𝑉2
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Bontobahari, Kabupaten Bulukumba pada hari Jumat, 28 April 2017. Peta lokasi
14
3. Satu unit laptop.
5. Dua buah roll meteran 50 m sebagai pengukur jarak geophone dengan sumber
gelombang seismik.
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengambilan data seismik refraksi, yaitu:
laptop.
6. Melakukan 3 kali shot, yaitu 1 kali mid shot, 1 kali forward shot, dan 1 kali
reverse shot.
7. Menyimpan data yang telah direkam oleh alat seismograf GEOSAM CH12 di
laptop.
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengolahan data seismik refraksi, yaitu:
15
III.4.1 Pengolahan Data di Perangkat Lunak IXSeg2Segy
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengolahan data seismik refraksi pada
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengolahan data seismik refraksi pada
16
1. Membuka perangkat lunak Pickwin untuk memilah gelombang yang pertama
2. Pilih File Open SEG2, ubah File of Type ke .seg2, lalu pilih data yang
ingin ditampilkan.
17
4. Melakukan picking, klik tombol yang terdapat pada toolbar dan
6. Pilih File Save First Break Pick File, lalu masukkan nama file, kemudian
Save.
7. Pilih File Open SEG2 file, lalu pilih data yang berikutnya. Kemudian pilih
New File.
tengah (mid shot), dan data penembakan ke belakang (Reverse Shot). Berikut
hasil picking dari beberapa data dapat dilihat pada gambar 3.7.
Inverse Tomography
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengolahan data seismik refraksi pada
18
1. Membuka perangkat lunak plotrefa.
2. Pilih File Open plotrefa file, lalu pilih file yang ingin diolah.
muncul titik berwarna merah lalu pilih titik di tengah yang mewakili 2 cabang
garis.
4. Setelah pilih titik tengah yang menghubungkan ruas kanan dan ruas kiri, maka
Geophone
Karena elevasi semua geophone sama. Akan muncul kotak dialog seperti pada
gambar 3.9. Isi kotak dialog berdasarkan parameter pengukuran. Lalu OK. Hasil
19
Gambar 3.10 Kotak Dialog Cell Size
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat pengolahan data seismik refraksi pada
20
Gambar 3.12 Data Hasil Picking
2. Menyalin data jarak dan waktu, lalu menempelkan ke cell Microsft Excel yang
terlah terbuka.
3. Mengubah waktu Forward dan Reverse dari milisekon menjadi sekon dengan
21
4. Karena nilai waktu Forward dan Reverse sama ketika gelombang sampai pada
geophone terakhir, maka nilai Tab sama dengan waktu Forward dan Reverse
5. Membuat grafik antara jarak antar geophone dengan nilai waktu Forward dan
0.01
0.008
Waktu (s)
0.006
0.004 Forward (s)
0.002
0 Reverse (s)
0 10 20 30 40 50 60
Jarak (m)
Gambar 3.14 Grafik Antara Jarak Antar Geophone dengan Nilai Waktu
7. Memperbarui grafik yang ada pada gambar 3.14 dengan tambahan sudah ada
0.01
0.008
Waktu (s)
Gelombang Refraksi
22
cara klik kanan pada garis gelombang langsung, pilih Add Trendline, lalu
0.01
0.009 Gel. refraksi forward
0.008
0.007 Gel. Refraksi reverse
Waktu (s)
0.006
0.005 Gel. Langsung Forward
0.004
0.003 Gel. Langsung Reverse
0.002 y = -0.00049x + 0.01954
0.001 Linear (Gel. Langsung
y = 0.00049x + 0.00195 Forward)
0
0 10 20 30 40 50 60 Linear (Gel. Langsung
Jarak (m) Reverse)
Gambar 3.16 Grafik serta Nilai Persamaan Regresi Linear pada Gelombang
Langsung
9. Menentukan nilai V1 untuk penembakan ke depan dengan satu per nilai gradien
kemiringan garis.
10. Menentukan nilai V1 untuk penembakan ke belakang dengan satu per nilai
belakang.
12. Menentukan nilai T+ dengan cara nilai waktu Forward ditambah nilai waktu
13. Menentukan nilai 2X-L dengan cara mengali dua jarak geophone, lalu dikurang
14. Menetukan nilai T- dengan cara nilai waktu Forward dikurang nilai waktu
23
15. Membuat grafik antara nilai 2X-L terhadap T-, lalu menentukan persamaan
0.008
0.006
y = 0.0000597x - 0.0005612256
0.004
0.002
0
-80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80
-0.002
-0.004
-0.006
-0.008
Gambar 3.17 Grafik serta Persamaan Regresi Linear Antara 2X-L Terhadap T-
16. Menentukan nilai V2 dari persamaan regresi linear antara nilai 2X-L terhadap
17. Menentukan nilai kedalaman (D) dengan cara mengalikan T +,V1, dan V2, lalu
Penampang
Jarak (m)
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
0
2040.82 m/s
5
Kedalam (m)
10 16750.4 m/s
15
20
24
III.5 Diagram Alir
MULAI
PEMASANGAN
ALAT
UJI COBA
ALAT
TIDAK
ALAT DAPAT
BEKERJA
IYA
PENGAMBILAN
DATA
DATA
LAPANGAN
PENGOLAHA
N DATA
INVERSE TOMOGRAPHY
PLUS MINUS METHOD
METHOD
HASIL
PENAMPANG
INTERPRETAS
I
HASIL
INTERPRETAS
I
SELESAI
25
BAB IV
IV.1 Hasil
26
IV.1.2 Hasil Penampang Menggunakan Metode Plus Minus
Penampang
Jarak (m)
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
0
2 2040.82 m/s
4
6
Kedalam (m)
8
10
16750.4 m/s
12
14
16
18
20
IV.2 Pembahasan
bahwa terdapat dua lapisan dengan nilai kecepatan gelombang P untuk lapisan atas
sekitar 2031 m/s dengan kedalaman yang relatif 2 m sampai 5 m dan untuk lapisan
Dari hasil tampilan mengunakan metode Plus Minus, diperlihatkan bahwa terdapat
dua lapisan dengan nilai kecepatan gelombang P untuk lapisan atas sekitar 2040,82
m/s dengan kedalaman yang relatif 2 m sampai 5 m dan untuk lapisan bawah sekitar
16750,5 m/s.
27
Dari hasil kedua pengolahan data, didapatkan berbedaan yang nilai kecepatan
gelombang P tidak terlalu jauh dan berdasarkan nilainya itu dimasukkan dalam satu
klasifikasi yang sama pada lapisan yang sama pula, serta memiliki kedalaman
kecepatan gelombang P sekitar 2000 m/s sampai dengan 6000 m/s, batu pasir dan
batu karang lunak memiliki kecepatan gelombang P sekitar 2000 sampai dengan
4500 m/s. Hal ini didukung oleh geologi Pantai Panrang Luhu yang merupakan
berupa batu gamping terumbu karang dan berdasarkan lokasi saat pengambilan data
merupakan daerah berpasir yang agak keras yang mengindikasikan berupa batu
pasir.
Cepat rambat penjalaran gelombang seismik pada setiap batuan dipengaruhi oleh
densitas batuan dan tekanan serta umur batuan. Semakin tinggi densitas batuan
Tingkat kekompakan batuan juga dipengaruhi oleh tekanan dan umur batuan. Pada
lapisan bawah akan mengalami tekanan dari lapisan di atasnya sehingga yang
lapisan diatasnya. Disisi lain, berdasarkan Hukum Steno lapisan bawah mempunyai
umur yang relative tua dibandingkan dengan lapisan atasnya kecuali telah
mengalami deformasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tua dan dalam
posisi lapisan suatu batuan maka tekanannya juga semakin besar sehingga
28
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
terdapat dua lapisan dengan nilai kecepatan gelombang P untuk lapisan atas
sekitar 2031 m/s dengan kedalaman yang relatif 2 m sampai 5 m berupa batu
gamping terumbu karang dan agak berpasir dan untuk lapisan bawah sekitar
terdapat dua lapisan dengan nilai kecepatan gelombang P untuk lapisan atas
sekitar 2040,82 m/s dengan kedalaman yang relatif 2 m sampai 5 m berupa batu
gamping terumbu karang dan agak berpasir dan untuk lapisan bawah sekitar
29
V.2 Saran
dapat digunakan oleh praktikan dan semoga praktikum selnjutnya lebih baik lagi.
Sebaiknya asistensi dan tes alatnya lebih sering diadakan agar praktikan dapat lebih
30
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, P. A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik (3th ed.). Jakarta: Erlangga.
31
L
32
LAMPIRAN I
33
LAMPIRAN II
Nama : Aslam
NIM : H22114310
TTL : Sinjai, 09 April 1996
Agama : Islam
Alamat : Karunrung
No. HP : 082188213769
E-Mail : aslamu17@gmail.com
Motto : Semangatlah meraih kesuksesan yang kelak
membahagiakan kedua orang tua.
Kesan : Capek dan kebahagiaan akan terasa setelah semua ini berasil.
Nama : Musdalipa
NIM : H22114003
TTL : Lapsi-Pasi, 09 Juni 1996
Agama : Islam
Alamat : BTN Asal Mula Blok C14/6
No. Hp : 085242277625
Email : musdalipaamir@gmail.com
Motto : Star your day with smile:) sebab senyuman
merupakan obat penawar bagi hati yang bersedih, pemberi
semangat dikala jiwa lesu, serta senyuman dapat bernilai sedekah
Kesan : Dibutuhkan kesabaran lebih dalam pengambilan data
34
Nama : Mustakima
NIM : H22114005
TTL : Biringbalang 15 Juli 1995
Agama : Islam
Alamat : Pallangga, Gowa
No. HP : 085340018815
E-Mail : mustakimamidori@yahoo.co.id
Motto : Telling the truth ia a simple way to have a peaceful of life.
Pesan : Jangan lihat siapa yang berbicara tapi dengan apa yang dibicarakan.
35
LAMPIRAN III
FOTO KEGIATAN
36