Panel Distribusi
Panel Distribusi
PRAKTIKUM LISTRIK
PANEL DISTRIBUSI
4 TUJUAN
Kemampuan yang akan dimiliki mahasiswa setelah memahami isi modul ini
adalah sebagai berikut :
Mahasiswa mampu merancang, memasamg, dan memperbaiki panel
diatribusi dan instalasi tegangan rendah.
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan perhitungan beban listrik.
Mahasiswa mampu memahami peralatan/komponen panel dan mengetahui
fungsi masing-masing komponen.
4 DASAR TEORI
Panel distribusi tenaga listrik berfungsi sebagai sistem distribusian tenaga
listrik yang dihasilkan oleh sumber PLN dan diesel generator set. Panel distribusi
terdiri dari berbagai peralatan listrik yang difabrikasikan/diinstalasi menjadi
rangkaian kontrol dan proteksi terhadap sumber tegangan dan beban dangan
komponen peralatan listrik sebagai berikut :
4 Box Panel atau Almari Panel
Rumah panel yaitu tempat/almari panel distribusi listrik yang di
dalamnya terpasang peralatan listrik. Berdasarkan lokasi instalasi dan
kondisi lingkungan sekitar almari panel ini harus di desain agar dapat
memberikan perlindungan terhadap benda asing/debu, dan air, dengan
menentukan tungkat perlindungannya IP (DIN 40 050. IEC publ. 144).
Kode IP disertai dua angka, angka pertama menunjukkan perlindungan
terhadap sentuhan dan benda padat, angka kedua menunjukkan
perlindungan terhadap benda cair.
Panel Distribusi
2. Circuit Breaker
Panel distribusi membutuhkan peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengaman terhadap terjadinya gangguan yang diseebabkan oleh
hubungan singkat (short circuit) dan pembebenan yang melebihi kapasitas
arus yang terjadi secara cepat (over loading), keandalan suatu breaker
ditetukan dari kecepatan memutus jika terjadi gangguan dan kemampuan
untuk manahan arus hubungan singkat secara cepat. Dalam panel distribusi
tegangan rendah terdiri dari bermacam-macam breaker sesuai dengan
kapasitasnya, ayaitu antara lain: miniatur circuit breaker (MCB), moulded
case circuit breaker (MCCB), no fuse breaker (NFB), NT, fuse, air balast
Panel Distribusi
circuit breaker (ACB) yang mempunyai berbagai kutub dari satu kutub
sampai empat kutub.
Karakteristik sistem
1. Sistem tegangan
Teganganoperassional dari CB harus lebih besar atau minimum
sama dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal CB harus sesuai dengan frekuensi sistem.
3. Arus pengenal
Arus pegenal CB harus disesuaikan dengan arus bebab yang di
lewatkan oleh kabel dan harus dari arus ambang yang diijinkan
pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan CB paling sedikit sama dengan arus
hubungan singkat prospektif yang mingkin terjadi.
5. Jumlah Pole
Jumlah pole dari CB tergantung dari sistem pembumiannya.
ELCB
Prinsip pengamanan ini didasarkan pada arus bocor yang terjadi, arus bocor
berdasarkan standart, umumnya tidak lebih dari 30 mA, alasan penetapan ini
didasarkan pada resistansi tubuh manusia bila dikenai tegangan. Komponen ini
tidak mempunyai pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus
diamankan dari hubungan singkat dan beban lebih oleh MCB disisi arusnya. ELCB
mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual
seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengaman arus bocor dibutuhkan pada
sekelompok sirkuit yang maksimum terdiri dari 4 sirkuit.
Panel Distribusi
Gambar ELCB
Pengaman lain DPNa Vigi (MG) merupakan kombunasi MCB dan ELCB
dipakai ketika pengaman penuh terhadap hubungan singkat, beban lebih dan arus
bocor dibutuhkan pada sirkuit tunggal.
Modul Vigi (MG) merupakan pendeteksi arus bocor sebagai alat bantu
MCB atau disebut juga relay arus bocor. Alat ini tidak memiliki mekanisme trip
namun mengirimkna operintah secara mekanis ke MCB. Digunakan pada bangunan
komersian dan aplikasi industri jika hubugan singkat tinggi dan MCB harus
dipasang dengan baik.
Push Botton
Push Botton adalah peralatan listrik
yang berfungsi sebagai saklar impuls yang
berfungsi dalam rangkaian linstrik. Push botton
ada 2 macam, yaitu push button on dengan
warna hijau yang bekerja dengan normally
open dan push button off yang berwarna merah
dan bekerja dengan normally close pada
Gambar Push Button
rangkaian kontrol.
Panel Distribusi
Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk memutus atau
menghubungkan suatu rangkaian listrik. Kontaktor terdiri dari 3 bagian yang pokok
yaitu: kontak utama, kontak bantu, dan koil magnet. Prinsip kerja kontaktor
berdasarkan induksi elektromagnet, dimana koil magnet kontaktor tersebut disuplai
sumber tegangan listrik AC/DC, pada kumparan tembaga tersebut terjadi induksi
elektromagnet sehingga dapat menarik bahan fero magnetik yang ada didekatnya
(prinsip magnet buatan). Kapasitas penghubung dan pemutus suatu kontaktor dapat
dilihat dari data teknik dari suatu kontaktor itu sendiri, jika suatu kontaktor
menghubungkan arus listrik yang melebihi kemampuan hantar arusnya (KHA),
maka kontataktor akan leleh dan mengakibatka hubungan singkat.
Gambar Kontaktor
Rell Tembaga/Busbar
Rell Tembaga/Busbar adalah tembaga batangan yang berfungsi untuk
memberikan sistem distribusi listrik yang ada pada panel, sebelum menentukan
penampang busbar/ rell tembaga maka harus diperhitungkan/ ditentukan berapa
kemampuan hantar aras (KHA) yang mengalir pada rell tembaga tersebut. Maka
setelah itu ditentukan penampangnya busbar dapat mempunyai KHA yang lebih
besar dari minimalnya jika busbar tersebut dicat atau diberi warna, sehingga
dilapisi dengan cat, ataupun warna standart yang dipakai sistem PLN yaitu :
Warna merah = adalah fasa L1
Warna kuning = adalah fasa L2
Warna hitam = adalah fasa L3
Warna biru = adalah netral (N)
Warna kuning-hijau = adalah grounding (PE)
Luas
Konstruksi Diameter hantar Berat Tahanan DC 20
Penampang
hantar kira-kira hantaran °C maksimum
Nominal Nyata
mm2 mm2 - mm Kg/km Ohm/km
6 re 2,81/ 2,8 54,7 2,95
10 re 1/3,50 3,5 85,5 1,89
16 rm 7/1,2 5,1 144 1,17
25 rm 7/2,1 6,3 219,8 0,766
35 rm 7/2,5 7,5 312 0,54
50 rm 19/1,8 9,0 438,4 0,384
70 rm 19/2,1 10,5 596,7 0,282
95 rm 19/2,5 12,5 845,7 0,20
120 rm 19/2,8 14,0 1060,8 0,159
Panel Distribusi
1 fasa : In =
3 fasa : In =
Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut
akan memudahkan:
a) Pembagian energi listrik seara merata dan tepat.
b) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik.
c) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan.
Untuk itu di dalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting
agar:
a) Mudah dilayani dan aman
b) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
c) Di depan panel ruangannua harus bebas
d) Panel tidak boleh ditempatkan pada tempat yang lembab
Gambar Diagram Satu Garis Panel Daya dan Panel Distribusi Listrik
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut :
Tabel Peralatan
Pisau potong
5. 1 buah MEKANIK
(cutter)
6. Obeng +, - 1 buah MEKANIK
7. Multitester 1 buah MEKANIK
8. Insulation tester 1 buah MEKANIK
9. Tespen 1 buah MEKANIK
Tabel Bahan
Gambar Rangkaian
Panel Distribusi
392,4
394,3
Pada MCB 4, 1 Phase 229,5 -
Pada MCB 5, 1 Phase 226,5 -
Pada MCB 6, 1 Phase 224,4 -
Pada MCB 7, 1 Phase 229,6 -
Pada MCB 8, 1 Phase 227,8 -
Pada MCB 9, 1 Phase 225 -
VIII. KESIMPULAN
Untuk membuat panel distribusi terlebih dahulu yang dilakukan yaitu
membuat perencanaannya yang meliputi, perhitungan beban yang terpasang ,
pemilihan MCB sesuai dengan beban, pembuatan diagram garis tunggal, serta
pembuatan diagram pengawatannya, jika semua instalasi sudah terpasang maka
yang harus dilakukan adalah melakukan pengujian terhadap instalasi apakah ada
instalasi yang tidak terpasang dengan baik atau terjadi trouble shooting, yang dapat
menyebabkan terjadinya hubungan singkat (short).
Water Heater 3 fasa, 37 kW, effisiensi 0,8 jarak dari panel 8 meter
Electric Cooler 3 fasa 12,5 kW effisiensi 0, 86 jarak dari panel 7 meter
Dish Washer 1 fasa 5,5 kW effisiensi 0, 83 cos θ 0,8 jarak dari panel 7,5
meter
Washing machine 1 fasa 2,5 kW cos θ 0, 78 jarak dari panel 12 meter
Air Conditioning 1 fasa 1,25 kW effisiensi 0, 75 cos θ 0,84 dari panel 15
meter
Jawaban :
1. Water heater 3 fasa, 37 kW, efisiensi 0.8, jarak dari panel 8 m
Diket : 3 Fasa
P = 37 kW = 37000 W
μ = 0.8
cos θ = 0.8
Un = 380 V
Ditanya : In ?
Jawab :
Panel Distribusi
Menggunakan kabel NYM 4 x 25 mm2 pada suhu 40oC, MCB dengan nomor katalog
18350, 18367 dan 18388.
2. Electric cooker 3 fasa, 12,5 kW, efisiensi 0.86, jarak dari panel 7 m
Diket : 3 Fasa
P = 12,5 KW = 12500 W
μ = 0.86
cos θ = 0.8
Un = 380 V
Ditanya : In ?
Jawab :
Panel Distribusi
Menggunakan kabel NYM 4 x 4 mm2 pada suhu 40oC, MCB dengan nomor katalog
18348, 18364 dan 18386.
3. Dish Water 1 fasa, 5,5 kW, efisiensi 0.83, cos θ= 0.8 jarak dari panel 7.5 m
Diket : 1 Fasa
P = 5,5 kW = 5500 W
μ = 0.83
cos θ = 0.8
Un = 220 V
Ditanya : In ?
Jawab :
Panel Distribusi
Menggunakan kabel NYM 3 x 6 mm2 pada suhu 40oC, MCB dengan nomor katalog
18340, 18356 dan 18378.
4. Washing machine 1 fasa, 2,5 kW, cos θ= 0.78 , jarak dari panel 12 m
Diket : 1 Fasa
P = 2,5 kW = 2500 W
μ = 0.8
cos θ = 0.78
Un = 220 V
Ditanya : In ?
Jawab :
Panel Distribusi
Menggunakan kabel NYM 3 x 1,5 mm2 pada suhu 30oC, MCB dengan nomor katalog
18340, 18356 dan 18378.
5. Air conditioning 1 fasa, 1,25 kW, efisiensi 0,75, jarak dari panel 15 m
Diket : 1 Fasa
P = 1,25 kW = 1250 W
μ = 0,75
cos θ = 0.84
Un = 220 V
Ditanya : In ?
Jawab :
Panel Distribusi
Menggunakan kabel NYM 3 x 1,5 mm2 pada suhu 40oC, MCB dengan nomor katalog
18340, 18356 dan 18378.
VI. PUSTAKA