Etika Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

ETIKA MANAJEMEN KEUANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Etika
Bisnis

Dosen: Drs. H. Mumuh Muhsin, M.MPd

Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Khairunnisa M. Jasmine (NIM: 1168020141)
2. Khasanatunnisa (NIM:1168020143)
3. Lu’yan Aziz Rahayu (NIM: 1168020151)
4. Muhammad Dzulfiqar (NIM: 1168020179)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Manajemen Keuangan” dengan
sebaik mungkin dan Insya Allah dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah Swt, yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin
dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2. Orang tua kami semua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Drs. H. Mumuh Muhsin, M.MPd., selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Etika Bisnis.
4. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan makalah ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada
Mata Kuliah Etika Bisnis di Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin.

Bandung, November 2018

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
D. Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Definisi Manajemen Keuangan .................................................................... 6
B. Lingkup Manajemen Keuangan ................................................................... 6
C. Tujuan Manajemen Keuangan ..................................................................... 7
D. Fungsi Manajemen Keuangan ...................................................................... 8
E. Manfaat Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan ................................... 9
F. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen Keuangan .................... 9
1. Kompetensi (Competance) ..................................................................... 10
2. Kerahasiaan (Confidentiality)................................................................. 10
3. Integritas (Integrity) ............................................................................... 11
4. Objektivitas ............................................................................................ 11
Creative Accounting ...................................................................................... 12
Whistle Blowing ............................................................................................ 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Simpulan .................................................................................................... 15
B. Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah ilmu yang membahas
perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia. Etika dalam manajemen keuangan merupakan suatu bidang
keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi yang
terkait. Ada banyak bidang yang dapat dipelajari, tetapi sejumlah besar peluang
karir yang tersedia di bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip
keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan manajemen sumber
daya yang tepat menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Mengendalikan keuangan perusahaan berarti menyusun anggaran dan


kemudian membandingkan realisasinya dengan anggaran tersebut. Jika terjadi
penyimpangan atau ketidaksesuaian maka akan dicari sebabnya untuk
dilakukan tindakan hukum selanjutnya. Penanggung jawab atas kegiatan atau
fungsi manajemen keuangan, sangat tergantung dari struktur organisasi
perusahaan. Melihat hal tersebut dapat dijelaskan melalui kasus pelanggaran
etika manajemen keuangan yang menjadi masalah besar dan menarik untuk
dibicarkan, baik yang melibatkan lingkungan masyarakat serta instansi
pemerintah. Namun pelanggaran tersebut dapat menuntun kita kepada
konsekuensi yang lebih besar pada suatu waktu di masa yang akan datang.

4
5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:

1. Apa definisi dari manajemen keuangan?


2. Apa saja fungsi dari manajemen keuangan?
3. Apa saja lingkup manajemen keuangan?
4. Apa saja tujuan manajemen keuangan?
5. Apa saja manfaat etika bisnis dalam manajemen keuangan?
6. Bagaimana etika bisnis dalam manajemen keuangan?

C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
terstruktur pada mata kuliah Etika Bisnis. Selain itu, makalah ini juga disusun
untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai etika manajemen keuangan.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari makalah ini
adalah pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai:

1. Definisi manajemen keuangan.


2. Fungsi manajemen keuangan.
3. Ruang lingkup manajemen keuangan.
4. Tujuan manajemen keuangan
5. Manfaat etika bisnis dalam manajemen keuangan.
6. Etika dalam manajemen keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan
(acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva
dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. Sehingga dapat diartikan
bahwa Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan


yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat. Manajemen keuangan berhubungan dengan 3
aktivitas, yaitu:

1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada


berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik
dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

B. Lingkup Manajemen Keuangan


Lingkup manajemen keuangan adalah suatu ruang lingkup kegiatan
perusahaan dalam mengelola keuangan secara optimal dengan sumber daya
keuangan yang terbatas tapi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien dalam
mencapai keuntungan yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan.

6
7

1. Pembicaraan tentang keputusan-keputusan dalam bidang keuangan, yaitu:


a. Keputusan investasi
b. Keputusan pembelanjaan
c. Kebijaksanaan dividen dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan
atau kemakmuran pemegang saham.
2. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu:
a. penggunaan dana dan memperoleh dana,
b. lewat keputusan-keputusan investasi,
c. pembelanjaan, dan
d. kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bisa meningkat.

C. Tujuan Manajemen Keuangan


Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai,
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perkembangan sasaran dari suatu
perusahaan sekarang ini lebih tepat/relevan dibandingkan tujuan tradisional
memaksimalkan laba dengan memaksimalkan harga pasar saham perusahaan,
tujuannya adalah merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana untuk
memaksimalkan nilai obligasi. Harga pasar mencerminkan evaluasi pasar terhadap
prestasi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang, mempertimbangkan kapan
return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dan return, dan kebijakan dividen.

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai


perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya
dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan
arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi
hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan atas biaya.

2. Menetapkan kebijaksanaan harga.


8

3. Meramalkan laba yang akan datang.

4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.

D. Fungsi Manajemen Keuangan


Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah semua kegiatan/aktivitas
perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan
olehperusahaan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Adapun fungsi
dari manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta


kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan
sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
9

E. Manfaat Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan


Dalam kegiatannya untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba
maksimal, perusahaan harus memperhatikan jumlah arus kas masuk dan arus kas
keluar, dalam bidang keuangan disajikan data untuk mengetahui keutungan yang
diperoleh serta mengetahui apakah perusahaan mampu bertahan di dalam kondisi
globalisasi, mengingat laporan keuangan perusahaan sangatlah penting bagi
perusahaan. Adapun manfaat dari etika bisnis ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui laporan keuangan yang disajikan transparan, kredibel, dan


akuntabilitas.
2. Dapat melihat keadaan perusahaan apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Untuk memberikan data kepada pihak eksternal dan internal.
3. Untuk menghindari tindak korupsi, dengan adanya data keuangan dapat
diketahui sumber-sumber dana yang di dapat serta aktivitas-aktivitas biaya apa
saja yang dijalankan.
4. Dengan adanya etika bisnis, maka perusahaan semakin dipercaya oleh pihak
pemegang saham, maupun masyarakat, karena sudah menjalankan etika-etika
bisnis dalam suatu tantanan yang benar.

Pengelola perusahaan mau memberikan informasi tentang rencana


penggunaan dana sehingga penyandang dana dapat mempertimbangkan peluang
return dan resiko. Rencana penggunaan dana harus benar-benar transparan,
komunikatif dan mudah dipahami. Semua harus diatur atau ditentukan dalam
perjanjian kerja sama penyandang dana dengan alokator dana. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa dana yang diperoleh sebuah bisnis perlu dialokasikan
dengan tepat agar tidak terjadi masalah hukum dan penurunan kinerja keuangan.

F. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Manajemen Keuangan


Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau usaha suatu
bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok atau individu dalam
lingkungannya. Etika manajemen keuangan adalah norma-norma atau nilai-nilai
10

yang menjadi pedoman perilaku dan tindak usahawan serta pengelolaan organisasi
maupun perusahaan.

Etika profesi yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh pihak-pihak yang
terkait dalam proses penginformasian manajemen, adapun hal-hal tersebut atara
lain:

1. Kompetensi (Competance)
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang
sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan
yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab
untuk:

a. Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan


berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
b. Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang
berlaku.
c. Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang
relevan serta dapat diandalkan.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan
informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk
melakukan hal tersebut. Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:

a. Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam


pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum untuk
melakukannya.
b. Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk
menjamin pemeliharaan kerahasiaan.
11

c. Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi
atau melalui pihak ketiga.

3. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari
kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
menjunjung etika. Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:

a. Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat maupun


tersurat.
b. Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang akan merugikan
kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya secara etis.
c. Menolak hadiah, bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan
muncul untuk mempengaruhi tindakan mereka.
d. Mengenali dan berkomunikasi tentang keterbatasan profesional atau kendala
lain yang akan menghalangi penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang
sukses dari suatu kegiatan.
e. Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta
menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
f. Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.

4. Objektivitas
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara
wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi
relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap
pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:

a. Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.


12

b. Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk


mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar,
dan rekomendasi yang disampaikan.

Creative Accounting
Istilah creative menggambarkan suatu kemampuan berfikir dan
menciptakan ide yang berbeda daripada yang biasa dilakukan, juga dapat dikatakan
mampu berfikir diluar kotak (out-of-the box). Jaman sekarang diprofesi apapun kita
berada senantiasa dituntut untuk selalucreative. Namun pada saat kita mendengar
istilah ‘creative accounting’, seperti sesuatu hal yang kurang ‘etis’. Beberapa pihak
menafsirkan negative, dan berpandangan skeptis serta tidak menyetujui, namun
beberapa melihat dengan pandangan netral tanpa memihak.

Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha


untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang
diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah
tergantung motivasi mereka melakukannya. Menurut Myddelton (2009), akuntan
yang dianggap kreatif adalah akuntan yang dapat menginterpretasikan grey area
standar akuntansi untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan dari interpretasi
tersebut.

Akuntansi dengan standar yang berlaku, adalah alat yang digunakan


manajemen (dengan bantuan akuntan) untuk menyajikan laporan keuangan.
Praktek akuntansi tentunya tidak terlepas dari kebijakan manajemen dalam memilih
metode yang sesuai dan diperbolehkan. Kebijakan dan metode yang dipilih
dipengaruhi oleh kemampuan interpretasi standar akuntansi, dan kepentingan
manajemen sendiri. Standar akuntansi mengharuskan adanya pengungkapan
(dislosure) atas praktek dan kebijakan akuntansi yang dipilih, dan diterapkan.
Dalam proses penyajian laporan keuangan, potensial sekali terjadinya ‘asimetri
informasi’ atau aliran informasi yang tidak seimbang antara penyaji (manajemen)
dan penerima informasi (investor dan kreditor). Dalam hal ini yang memiliki
13

informasi lebih banyak (manajemen) “diduga” potensial memanfaatkannya


informasi yang dimiliki untuk mengambil keuntungan maksimal.

Pelaku “creative accounting” sering juga dipandang sebagai opportunis.


Dalam teori keagenan (agency theory) dijelaskan, adanya kontrak antara pemegang
saham (principal) dengan manajer sebagai pengelola perusahaan (agent), dimana
manajer bertanggung jawab memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham,
namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan pribadi mengoptimalkan
kesejahteraan mereka sendiri melalui tercapainya bonus yang dijanjikan pemegang
saham. Beberapa studi empiris tentang prilaku yang memotivasi individu atau
badan usaha melakukan ‘creative accounting’ adalah: Motivasi bonus, motivasi
hutang, motivasi pajak, motivasi penjualan saham, motivasi pergantian direksi serta
motivasi politis.

Berdasarkan hal tersebut maka muncullah pertanyaan: Apakah “creative


accounting” atau “earning management” legal dan etis? Menurut Velasques (2002)
salah satu karakteristik utama standar moral untuk menentukan etis atau tidaknya
suatu perbuatan adalah perbuatan tersebut tidak merugikan orang lain. Cara
pandang seseorang dan pengalaman hidup seseoranglah yang akan berpengaruh
terhadap etis tidaknya suatu perbuatan. Sehingga acuan terbaik dari “creative
accounting” atau “earning management” adalah Standar moral dan etika. Namun
bagaimana menilai prilaku manajemen dalam pelaporan keuangan? Pengungkapan
atau discolusre yang memadai adalah sebuah media yang diharuskan standar
akuntansi, agar manajemen dapat menjelaskan kebijakan dan praktek akuntansi
yang dipilih.

Dua jenis pengungkapan yang dapat diberikan dalam laporan keuangan


yaitu:

a. Mandatory disclosure (pengungkapan wajib)

b. Voluntary discolure (pengungkapan sukarela)

Tentunya jika manajemen dapat menggunakan media disclosure ini dalam


menjelaskan kebijakan dan praktek akuntansi yang dilakukan sehingga para
14

pengguna paham dan dapat menilai motivasi dibelakangnya, dan tidak merasa
dirugikan, sehingga kebijakan tersebut dapat dikatakan legal dan etis.

Whistle Blowing
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan
oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilaporkan ini bisa
saja atasan yang lebih tinggi ataupun masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah
sesuatu yang konfidensial dan memang harus dirahasiakan, dan pada umumnya
tidak menyangkut efek yang merugikan bagi pihak lain, entah itu masyarakat atau
perusahaan lain. Whistle blowing menyangkut kecurangan tertentu yang merugikan
perusahaan sendiri maupun pihak lain, apabila dibongkar atau disebarluaskanakan
merugikan perusahaan, paling minimal merusak nama baik perusahaan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan
yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat.
2. Beberapa kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:
Competance (kompetensi), Confidentiality (kerahasiaan), Integritas,
Objektivitas, Resolusi Konflik Etis.

B. Saran
Dalam proses penyusunan makalah ini tentu masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Felika. (16, Oktober 15). Peranan dan Manfaat Etika Bisnis dalam Bidang
Keuangan. Diambil kembali dari Istana Feli:
https://istanafeli.wordpress.com/2016/10/15/peranan-dan-manfaat-etika-
bisnis-dalam-bidang-keuangan/
Firmansyah, F. (2017, Juni 13). Review Tentang Konsep Manajemen Keuangan.
Diambil kembali dari Keriromi:
http://kennypuja.blogspot.com/2017/06/review-klompok-3-tentang-
konsep-etika.html
Yayuk, A. (13, Desember 20). Etika Bisnis dalam Manajemen Keuangan. Diambil
kembali dari Si Goudvisarumy:
http://goudvisarumy.blogspot.com/2013/12/etika-bisnis-dalam-
manajemen-keuangan.html

16

Anda mungkin juga menyukai