Anda di halaman 1dari 3

Analisa jurnal Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadiaan Stroke

A. Pendahuluan
Stroke adalah gangguan fungsi otak yang timbulnya mendadak, berlangsung
selama 24jam atau lebih, akibat gangguan peredaran darah di otak( yayasan
Stroke Indonesia, 2010). Stroke adalah penyakit neurologi yang paling
mengancam kehidupan dan mnerupakan penyebab kematian no 3 di Amerika
Serikat setelah penyakit jantung dan kanker (prise dan Wilson, 2006). Di
Indonesia diperkireakan setiap tahun terdapat 500.000 penduduk yang terkena
serangan stroke. Resiko terjadinya stroke meningkat seiring dengan beratnya
dan banyaknya factor resiko. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi diantaranya
adalah riwayat stroke, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, penyakit karotis
asymtomatis, transient ischemic attack, penggunaan kontrasepsi oral, obesitas,
meroko, hiperkolesterolnemia, penggunaan narkotika, hipernormosisteinemi,
antibody antifosfolipid, hiperurisemia, peninggian hematokrit, dan peningkatan
kadar fibrinogen, sedangkan factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi yaitu
umur, jenis kelamin, herediter, dan ras/etnis (Misbach dkk., 2004).
Stoke dapat menyerang semua umur, setelah umur 55 thn resiko nya akan
berlipat ganda (Wiraatmojo, 2008). Menurut AHA serangan stroke lebih banyak
terjadi pada laki2 dibandingkan pada perempuan (Goldstein dkk., 2006). Salah
satu factor resiko yang penting untuk terjadinya stroke adalah hipertensi
(Hariyono, 2002). Hasil penelitian Ramadhanis (2012) menyatakan bahwa
pasien hipertensi mempunyai peluang 4,117 kaliu menderita stroke dibandingkan
yang non hipertensi.

B. Analisa Jurnal

NO Resume jurnal Analisa


1 Nama Peneliti Aisyah muhrini Sofyan, Ika Yulieta S, Yusuf
Hamra
2 Tempat dan Waktu Di RSU Provinsi Sulawesi Tenggara,tahun
2014
3 Tujuan penelitian Mengetahui hubungan antara factor resiko
umur, jenis kelamin, dan hipertensi dengan
kejadian stroke
4 Tehnik pengambilan Systematic random sampling
5 Jumlah sampel 220
6 Desain penelitian Deskriptif analitik dengan desain penelitian
cross-sectional
7 Hasil penelitian . Pada 77 pasien streoke, kejadian pada usia
40-55 thn sebanyak 25 orang, kejadian usia >
55thn sebanyak 52 psn. Berdasarkan hasil
analisa uji statistikj diperoleh nilai p=0,031, jadi
ada hubungan antara umur dan kejadian
stroke.
Dari 220 sampel didapat kejadian stroke
terjadi pada lali2 sebanyak 52% tp dr uji
statistic diperoleh p=0,308 yg bermakna
bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dan kejadian stroke.
Dari penelitian didapat kejadian stroke dg
hipertensi sebanyak 88,3%, dari hasil uji
statistic diperoleh hasil p=0,000 jadi dapat
disimpulkan ada hubungan antara hipertensi
dan kejadian stroke.

C. Penutup

1. Kesimpulan

a. Terdapat hubungan antara umur dan kejadian stroke.


b. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan kejadian stroke.
c. Terdapat hubungan antara hipertensi dengan kejadian stroke.
2. Saran
a. Untuk peneliti selanjut sebaiknya dilakukan penelitian yg lebih mendalam
tentang hubungan antara jenis kelamin dan kejadian stroke.
b. Diperlukan lagi referensi yg lebih banyak untuk dapat menegakkan bahwa
ada pengaruh antara umur, dan kejadian stroke.

D. Referansi

Bethesda Stroke Center. 2012. Pengetahuan Sekilas tentang Stroke.


http://www.strokebethesda.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=103 (Diakses
tanggal 1 Juli 2012) .
Departemen Kesehatan RI (Depkes RI). 2008. Riset Kesehatan Da-sar (Riskesdas) 2007.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kesehatan.
Goldstein, L.B., Adams, R., Alberts, M. J., Appel, L. J., Brass, L. M., Bushnell, C. D.,
Culebras, A. Hariyono, T. 2002. Hipertensi dan Stroke. http://www.tempo.co.id/
medika/arsip/052002/pus-1.htm (Diakses Tanggal 23 Juni 2012) Hayens, B.R. 2003.
Buku Pintar Menaklukan Hipertensi. Jakarta: Ladang Pustaka dan Intimedia.
Kristiyawati, S.P., Irawaty, D., Hariyati, Rr.T.S. 2009.
“Faktor Risiko yang Berhubungan de-ngan Kejadian Stroke di RS Panti Wilasa Citarum Sema-rang”,
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai