Anda di halaman 1dari 24

www.kubik.co.

id

STRATEGI DAN TAKTIK JITU


MENDONGKRAK PERFORMA TIM
MULTI GENERASI DI PERUSAHAAN
Rahasia sukses menghadapi tantangan
perbedaan generasi terkuak di sini!

Ebook ini wajib dibaca oleh:


Leader  /  Manager,  Human  Capital  /  HRD,  People  Development,   Talent  Management,  Organizational  Development
Menurut UNC Executive Development (2014), saat
ini, sudah ada perusahaan yang memiliki karyawan
dari lima generasi di dalamnya.
Mereka adalah
1. Traditionalist (1928-1945)
2. Baby Boomers (1946-1964)
3. Generation X (1965-1979)
4. Generation Y (1980-1995)
5. Generation Z (setelah tahun 1996)
Pembahasan kali ini akan berfokus pada tiga
generasi mayoritas saja yaitu

• Baby Boomers (selanjutnya disebut BB)


• Generation X (selanjutnya disebut X)
• Millennials (selanjutnya disebut M: gabungan dari
generasi Y dan generasi Z)
Gen BB

memiliki karakter yang


matang, patuh pada
peraturan, dan sangat
loyal pada perusahaan.
Gen X
memandang bahwa
dalam bekerja perlu
keseimbangan antara
kehidupan kerja dengan
kehidupan pribadi.
Gen M
senang menjalin
relasi sosial yang
luas melalui
internet, juga lincah
dan cepat bergerak
serta berkompetisi.
Perusahaan sebaiknya memberikan perhatian khusus
pada efek dari multigenerasi ini ..
.. sebab multigenerasi bisa memunculkan tantangan
sekaligus peluang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi
karakter setiap generasi
“Almost a quarter (from total 2500 evecutives) rated
‘intergenerational cohesion’ as the most significant
risk their company faced. Many more rated it as one
of the top three risks.”

(A study of 2500 executives from across the world, both West and Asia
companies, and across all industrial sectors)

Sumber: Lynda Gratton, Future of Consortium, 2011


“Organizations that lack an effective strategy to
address intergenerational challenges and focus on
generation specific needs may find themselves at a
competitive disadvantage, mired in conflict and
missing valuable opportunities.”

(UNC Executive Development, 2014)


Perbedaan gaya kerja,  penguasaan teknologi,  tidak
saling memahami,  dan minim  kesediaan untuk
saling berbagi pengetahuan memicu terjadinya
generational  tension.
Generational  tension  adalah  kurangnya  respek  terhadap  
orang  yang  berbeda  generasi  dengan  dirinya.

(American  Psychological  Association,  2009)


"Multi generasi dalam satu tim bisa menjadi malapetaka bila
salah kelola. Multi generasi bisa menjadi kekuatan dahsyat bila
dipadukan. Tugas leader adalah memadukan dan melejitkan
mereka.“

(Jamil Azzaini, CEO Kubik Leadership)


Untuk itu ada
3 PRINSIP
yang perlu dikuasai …
Prinsip #1 :

Perbedaan adalah Karunia


Tuhan menciptakan manusia dalam
keadaan yang berbeda-beda sebagai
suatu bentuk karunia,

karena dengan perbedaan itu kita bisa saling


melengkapi satu sama lain.
Prinsip #2
Setiap Generasi Memiliki Kekuatan
Unik yang Dapat Diungkit
Fokus pada kelemahan tidak
memberikan manfaat apapun,
tetapi fokus pada kekuatan menjadikan kita
bisa saling menyiasati kelemahan yang ada.
Prinsip #3
Aktivasi Hot Button Generasi adalah Suatu
Keharusan dalam Me-leverage Multigenerasi
Secara umum, terdapat dua area yang
harus dieksplorasi untuk memperoleh
hasil yang maksimal:

1. Strategi
Menempatkan seseorang pada posisi
terbaiknya
2. Implementasi
Mengoptimalkan peran seseorang pada
posisi terbaiknya
Kaidah melakukan penempatan (area strategi):

1. Tugas dibuat konkrit


2. Tujuan spesifik
3. Pasangkan dengan kekuatan generasi
4. Perhitungkan risiko menempatkan seseorang
yang mungkin kurang ideal
Kaidah mengaktivasi hot
button (area implementasi):

1. Pilih generasi dengan


kemungkinan
memberikan performa
paling impactful
2. Temukan desire dan
anxiety
3. Buat langkah kunci
untuk memberi rasa
aman pada anxiety dan
mendorong
terwujudnya desire
Ingin tahu lebih banyak tentang strategi
mengelola multigenerasi di perusahaan?

Silahkan hubungi :
(021) 29400100 / 082111999022

atau kunjungi :
www.kubik.co.id

Anda mungkin juga menyukai