Anda di halaman 1dari 19

SHAKAU

(Shrimp Hakau)

Amanda widya P (04)

Najwa Albugis (13)

Shafia Indriati (19)

Syifa Mumtaz (22)


Tutor 4

SMA Al-Hikmah Surabaya

2018-2019

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluknya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain itu kami merasa sangat
bersyukur karna telah dapat hidayahnya.

Dengan nikmat dan hidayah pula kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang
merupakan tugas mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan kami sampaikan terima kasih sebesar -
besarnya kepada guru pengampu mata pelajran prakarya dan kewirausahaan Ustadzah Eka Vio Nita
Sari,S.Pd. dan semua pihak yang turut membantu proses ini.

Demikian semoga laporan ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi kami sendiri, Amin.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

BAB II PEMBAHASAN

A. Logo
B. Produk
C. Kemasan
BAB III WAKTU DAN TEMPAT PEMBUATAN

BAB IV HASIL PRODUK MAKANAN AWETAN BAHAN HEWANI

A. Foto produk
B. Kemasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang bersifat
mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat proses fermentasi,
pengasaman, atau penguraian yang disesbabkan oleh mikroba. Akan tetapi,tidak jarang
produsen menggunakan pada pangan yang relatif awet dengan tujuan untuk memperpanjang
masa simpan atau memperbaiki tekstur. Pengawet yang banyak digunakan untuk mengawetkan
berbagai pangan adalah benzoat yang bersifat lebih mudah larut.

Pengertian bahan pengawet sangat bervariasi tergantung dari negara yang membuat
batasan pengertian. Meskipun demikian, pengunaan bahan pengawet memiliki tujuan yang
sama, yaitu mempertahankan kualitas dan memperpanjang umur simpan bahan pangan. Bahan
pengawet adalah senyawa yang mampu menghambat dan memberhentikan proses fermentasi,
pengasaman, atau bentuk kerusakan lainnya, atau bahan yang dapat memberikan perlindungan
bahan pangan dari pembusukan.

Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang bersumber dari hewan atau produk
yang berasal dari olahan hewan-hewan. Bahan makanan hewani mengandung banyak protein
dan lemak. Sumber hewani dapat diperoleh dari telur ayam, susu, udang, ikan, cumi-cumi,
daging hewan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, kami memilih bahan dasar udang karena udang memberikan protein
untuk pembentukan sel tubuh, kalsium untuk kesehatan gigi, tulang, dan sebagian besar orang
menyukai makanan seafood.
BAB II

2.1. Tujuan

Membuat makanan ringan yang berkhasiat lezat dan juga halal, karena pada
umumnya hakau yang dijual di pasaran mengandung babi atau haram. Agar para konsumsi
muslim maupun non muslim bisa menikmati bersama

2.2. Manfaat

1. Mengurangi beban kalori :


Mengurangi lapisan lemak dan mengurangi berat badan
2. Mendukung tubuh yang lebih ramping:

Menciptakan keseimbangan antara kolesterol baik dan jahat

3. Mengatur tingkat kolesterol :


Menciptakan keseimbangan dan kesehatan yang lebih baik
4. Mengurangi tekanan darah
5. Diuretic alami :
Merangsang pelepasan racun dan cairan berlebih untuk memberi tubuh yang
lebih ringan dan sehat
6. Mengandung keseimbangan gula darah :

Mencegah atau mengendalikan diabetes, memberikan energi jangka panjang


yang stabil

7. Menjaga kekuatan otot :


Sumber makanan otot
8. Memberikan lebih banyak vitalitas :
Zat besi meningkatkan jumlah sel darah merah, yang merupakan pengangkut
oksigen dalam tubuh kita
9. Mencegah penyakit jantung :
Meningkatkan peredaran darah dan memperkuat seluruh system
kardiovaskular

10. Mengurangi risiko terkena kanker :


Selenium dan karetonoid yang kuat pada udang telah dikaitkan untuk
mengurangi jenis kanker tertentu
11. Memberi anda rambut lebih panjang dan lebih kuat
Seng dalam udang berfungsi sebagai suplemen yang sangat baik untuk
pertumbuhan rambut yang sehat, merangsang folikel rambut dan
menguranginkerontokan rambut secara signifikan
BAB III

IDE DAN KONSEP

3.1.Filosifi logo

Logo bergambar udang yang merupakan bahan dasar dari hakau yang kami buat. Ekor
terdiri dari 4 cabang yang merupakan jumlah anggota kami. Terdapat 2 hakau karena 2 hakau
lebih baik.

3.2.Produk

Hakau adalah salah satu variasi dim sum yang di adaptasi dengan cita rasa Indonesia,
banyak orang Indonesia menyukai seafood maka dari itu kami membuat hakau ini dengan
bahan dasar udang.

3.3.Kemasan

Dibuat dengan bentuk segi enam disesuaikan dengan jumlah hakau di dalamnya yang
berisi 6 buah hakau. Pada bagian depan kami berikan logo yang sesuai dengan konsep
makanan buatan hewani yang berbahan dasar udang. Kemasan bewarna kuning dengan
harapan konsumen yang menikmati shakau akan merasa ceria.
BAB IV

WAKTU DAN TEMPAT PEMBUATAN

4.1.Waktu dan tempat pembuatan

Waktu pembuatan hakau dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2019 dan tempat
pembuatan hakau di jl.Taman pondok legi blok E-21,Surabaya.
BAB V

PROSES PEMBUATAN

5.1.Proses pembuatan
Bahan:

 Isi
400 g udang ukuran kecil/sedang
1siung bawang putih, cincang, tumis
¼ sdt garam
2 sdt minyak wijen
1sdt gula pasir
1 sdm tepung kanji
 Kulit
80 g tepung tang mien
¼ sdt garam
200 ml air mendidih
4 sdm tepung kanji
1 sdm minyak goreng
 Pelengkap
Saus cabai
Saus asam manis

Alat:
 Blender
 Teflon
 Sutil
 Telenan
 Pisau
 2 mangkuk
 Pengukus
 Sendok

Foto :
BAB VI

6.1. Foto Produk

6.2. kemasan
BAB VII

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena kadar air yang
terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri.
Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkina kerusakannya baik
sebagai akibat aktivitas biologi internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak.

Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan beberapa Teknik baik yang
menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi sederhana. Caranya pun beragam dengan
berbagai tingkat kesulitan. Namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk
menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan
7.2. Saran

Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya mengenal produk


pengawetan bahan pangan nabati dan hewani. Namun juga harus mengerti seperti manfaat
pengawetan bahan nabati dan hewani, faktor penyebab kerusakan bahan pangan, dan contoh
bahan nabati dan hewani. Produsen makanan juga hendaknya mengetahui bagaimana teknik
dan cara pengolahan dan pengawetan bahan makanan yang ideal

Alangkah lebih baiknya para produsen juga harus mengetahui strategi dan upaya
dalam mengatasi permasalahan gizi dalam pengolahan dan pengawetan makanan. Bagi
produsen makanan janagan hanya ingin mendapatkan keuntungan yang besar tetapi juga
memperhatikan aspek kesehatan bagi masyarakat yang mengonsumsinya

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai