Anda di halaman 1dari 38

TATTWA III

“MAKANAN YANG DIBOLEHKAN DAN DILARANG”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

NI LUH PUTU NESA SEKARINI 171101145


NI WAYAN ARIANTINI 171101148
I GUSTI NGURAH ALIK KRISTIAN 171101149
NI NYOMAN AYU TRIKAYANTI 171101151
NI KETUT PUTRI LESTARI 171101159
KADEK ARDANI 171101161
NYM EGIG DIRGANTARA 171101164
NI MADE SRI DIRMA HARUM 171101170
I MADE RAI ADE SUTRISNA 171101179
NI GUSTI AYU KOMANG DAMAYANTI 171101184

PENDIDIKAN AGAMA HINDU / IV / C


FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019
1. srutvaitanrsayo dharman snatakasya yathoditan,
idam ucurmahatmanam diutarakan sedemikian rupa, para rsi
anala prabhavam bhrgum. bertanya kepada rsi Bhrgu yang berjiwa
besar yang lahir dari api.
1. Setelah mendenarkan ketentuan tentang
kewajiban seorang snataka yang

2. evam yathoktam vipranam 2. Bagaimana mungkin kematian dapat


svadharmam anu tisthatam, menguasai brahmana yan menguasai
katham mrtyuh prabhavati ajaran suci Veda, dan yang memenuhi
veda sastra vidam prabho. tugas mereka yang telah tuan terangkan ya
Maharsi?

3. sa tan uvaca dharmatma 3. Maharesi Bhrgu, putra Manu menjawab


maharsin manavo bhrguh, pertanyaan para rsi besar itu. Oh
suyatam yena dosena dengarkanlah dalam rangka mendapatkan
mrtyur vipran jighamsati. hukuman dari kesalahan apapun.
Kematian itu berhak memperpendek
hidup brahmana.

4. anabhyasena vedanam 4. Karena melupakan ajaran Veda yang


acarasya ca varjanat, menyeleweng dari peraturan tingkah laku,
alasyadan nadosacca karena keteledoran dalam melakukan
mrtyur vipran jighamsati. tugas-tugas, karena kesalahan yang
dilakukan yaitu dengan menyantap
makanan terlarang, maka kematian itu
berhak memperpendek hidup para
brahmana.

5. iasunam grnjanam caiva 5. Bawang putih, bawang bakung, bawang


palandum kavakani ca, merah, cendawan dan semua tumbuh-
abhaksyani dvijatinam tumbuhan yang berasal dari bahan-bahan
amedhya prabhavani ca. busuk, tidak cocok dimakan oleh pendeta.

6. iohitan vrksaniryasan vrascana prabhavamstatha,


selam gavyam ca payusam dan getah yang berasal dari takikan, buah
prayatnena vivarjayet. celu, dan susu kental dari sapi yang
merupakan sisa setelah sapi itu menyusui
6. Hendaklah dihindari dengan hati-hati anaknya.
menetesnya cairan merah dari kayukayu

7. vrtha krsarasam yavam 7. Nasi-nasi yang dimasak dengan biji wijen,


payasapupam eva ca, gandum dicampur mentega, susu dan gula,
anu pakrtamamsani nasi campur susu dan kue tepung yang
devannani havimsi ca. tidak dibuat untuk upacara, daging yang
tidak diperciki air suci sewaktu puja
mantra diuncarkan, makanan yang
disajikan untuk para Dewa dan makhluk
jahat pemakan daging.

8. anirddasaya goh ksiram 8. Susu sapi atau binatang betina lainnya


austram aikasapham tatha, yang dalam sepuluh hari setelah binatang
avikam samdhiniksiram itu melahirkan, susu onta, susu dari ternak
vivatsayasca goh payah. berkuku satu, susu biri-biri, susu dari sapi
yang sedang berahi atau sapi yang
mandul.

9. aranyanam ca sarvesam 9. Susu dari semua binatang buas kecuali


mrganam mahisam vina, keturunan sapi dengan kerbau, susu
striksiram caiva varjyani perempuan dan semua bahan yang sudah
sarvasuktani caiva hi. menjadi masam semua ini harus dihindari.

10. dadhi bhaksyam ca suktesu 10. Diantara semua bahan yang telah menjadi
sarvam ca dadhisambhavam, masam, susu asam dan segala makanan
yani caivabhisuyante yang dibuat darinya boleh dimakan
puspa mula phalaih subhaih. demikian pula makanan yang terbuat dari
dadih susu dari umbi-umbian dan buah-
buahan.
11.
12. kravyadan sakunin sarvams tatha gramanivasinih,
anirdistams caikasapham 11. Hendaknya ia menghindari burung-burung
stitibham ca vivarjayet. pemakan daging dan burung yang hidup
di rumah-rumah dan binatang berkuku
satu yang tidak diijinkan acara khusus
untuk dimakan dan Tittibha (Parra
Jacana).
12. kalavinkam plavam hamsam 12. Burung gereja, Plava, angsa, itik
cakrangam grama kukkutam, brahmana, ayam peliharaan, sebangsa
sarasam rajjuvalam ca bangau, burung rajjudala, burung belatuk,
datyuham sukasarike. burung kakak tua dan burung beo.

13. pratudan jala padamsca 13. Burung-burung yang waktu makan


keyastinakhaviskaran, mematuk-matukkan paruhnya, burung
nimajjatas ca matsyadan berkaki jarang, koyasthi, binatang-
saunam valluram eva ca. binatang pengais, uggas penyelam yang
hidup dari menyantap ikan, aging yang
berasal dari rumah pembantaian dan
daging kering.

14. bakam caiva balakam ca 14. Burung bangau yang disebut Baka dan
kakolam khanjaritakam, Balaka, burung gagak, Khanjaritaka,
matsyadan vid varahamsca binatang yang makan ikan, babi piaraan
matsyan eva ca sarvasah. dan semua macam ikan.

15. yo yasya mamsamasnati 15. Ia yang menyantap daging apa saja,


sa tanmamsada ucyate, dinamai pemakan daging binatang
matsyadah sarvamasadas semacam itu saja, tetapi ia yang
tasman matsyan vivarjayet. menyantap ikan adalah pemakan semua
macam ikan. Oleh karena itu hendaknya
jangan menyantap ikan.

16. pathina rohita vadyau rajivan simha tundams ca


niyuktau havya kavyayoh, sa salkams caiva sarvasah.
sebagai sajian untuk para Dewa dan para
roh leluhur, demikian pula seseorang
16. Tetapi ikan yang bernama Pathina dan boleh menyantap ikan Rajiwa, Sinhatunda
Rohita boleh dimakan, jika dipakai dan Sasalka pada setiap saat.

17. na bhaksayedeka caran 17. Hendaknya jangan ia makan hewan


ajnatams ca mrga dvijan, maupun burung yang tak dikenal,
bhaksyesv api samuddistan walaupun mereka itu masuk dalam
sarvan panca nakhams tatha. golongan binatang yang boleh dimakan,
jangan pulalah menyantap hewan, yang
berjari kaki lima.

18. astra prati prasavamad : 18. Binatang landak, tenggiling, biawak,


svavudham salyakam godham badak, kura-kura (penyu) dan kelinci
khadga kurma sasams tatha, dinyatakan binatang yang boleh
bhaksyan panca nakhesvahur dimakan, demikian juga hewan-hewan
anustrams caikatidatah. peliharaan yang mempunyai gigi pada
satu rahang saja, kecuali onta.

19. chatrakam vidvaraham ca 19. Seorang pendeta (dvijati) yang sengaja


lasunam grama kukkutam, menyantap cendawan, babi peliharaan,
palandum grnjanam caiva
burung putih, ayam peliharaan, bawang
matya jagdhva pated dvija.
merah atau jenis bawang lain, akan
menjadi orang yang tak berkasta.
20. amatyaitani sad jagdhava 20. Ia sengaja makan keenam macam
krcchram santapanam caret, makanan ini hendaknya melalukan puasa
yati candrayanam vapi santapana (krcchra) atau puasa bulan
saisesu pavasedahah. (candrayana) yang biasa dilakukan oleh
para pertapa, jika ia juga tanpa sengaja
makan makanan larangan lainya, ia akan
hendakya berpuasa sehari semalam.
21. samvatsara syaikamapi jnatasya tu visesatah.
ceret krcchram dvijottamah,
ajnatabhukta suddhyartham
21. Sekali setahun seorang brahmana harus sengaja menyantap makanan terlarang itu
melakukan puasa krcchra untuk menebus ia harus melakukan puasa yang telah
dosa menyantap makanan terlarang tanpa ditentukan khusus untuk itu.
sengaja, tetapi jika ia memang dengan
22. yajnartham brahmanair vadhyah dibunuh oleh brahmana untuk diupacara
prasasta mrgapaksinah,
kurban dan juga untuk diberikan kepada
bhrtyanam caiva vrttyartham
agastyo hyacarat pura. mereka yang patut diberi makan, karena
rsi Agastya pun melakukan hal itu di
jaman dulu.
22. Hewan-hewan dan burung-burung yang
dianjurkan untuk bisa dimakan, boleh

23. babhuvurhi purodasa 23. Karena pada masa purba, kue-kue sesajen
bhaksyanam mrgapaksinam, dibuat dari daging binatang dan burung
puransvapi yajnesu yang boleh makan pada upacara kurban
brahma ksatra-savesu ca. yang dilakukan oleh para brahmana dan
ksatriya.

24. yat kimcit sneha samyuktam 24. Semua makanan keras atau lunak yang
bhaksyam bhojyam agarhitam,
halal boleh dimakan walaupun basi, tetapi
tat paryusitam apyadya
havih sesam ca yad bhevet. setelah dicampur dengan bahan-bahan
berlemak demikian pula boleh dimakan
sisa-sisa sesajen upacara yadnya.

25. cirasthitam api tvad yama yang dibuat dari susu, boleh dimakan oleh
snehaktam dvijatibhih,
orang-orang dvijati, tanpa dicampur
yavagodhumajam sarvam
payasam caiva vikriya. dengan bahan-bahan berlemak, walaupun
dibuatnya sudah agak lama.
25. Tetapi semua makanan terbuat dari beras
dan gandum, demikian pula makanan
26.
27. etad uktam dvijatinam 26. Dengan demikian sudah diuraikan dengan
bhaksya bhaksyam asesatah,
lengkap macam-macam makanan yang
mamsa syatah pravaksyami
vidhim bhaksana varjane. boleh dan yang dilarang untuk dimakan
oleh para dvijati. Sekarang saya akan
menyampaikan peraturan-peraturan
makan dan menghindari daging.

28. proksitam bhaksayemamsam puja mantra diuncarkan, kalau para


brahmananam ca kamyaya,
brahmana ingin agar seseorang menyantap
yatha vidhi niyukyastu
prananam eva catyaye. daging itu, kalau pada waktu orang sedang
mengadakan upacara sesuai dengan
hukumnya dan kalau jiwa orang ada
27. Seseorang boleh makan daging, kalau
dalam bahaya.
sudah diperciki dengan air suci ketika

29. pranasyannam idam sarvam untuk mempertahankan kehidupan


prajapatir akalpayat,
makhluk yang mempunyai jiwa penting,
athavaram jangamam caiva
sarvam pranasya bhojanam. semua ciptaanya yang bergerak maupun
tidak bergerak adalah makanan dari semua
makhluk hidup.
28. Prajapati (Tuhan Pencipta Makhluk) telah
menciptakan seluruh dunia ini adalah

30. caranam annamacara bergerak, binatang yang tanpa taring,


damstrinaam apyadamstrinah,
adalah makanan bagi mereka yang
ahastas ca sahastanam
suranam caiva bhiravah. mempunyai taring, mereka yang tak
bertangan adalah makanan bagi yang
bertangan, dan makhluk pemalu, menjadi
29. Apa yang tanpa kemampuan gerak
makanan bagi yang berani.
merupakan makanan bagi yang mampu

31. natta dusyatyadannadyan menjadi makanannya, tidaklah berbuat


pranino hanya hanyapi,
dosa adanya, karena sang pencipta sendiri
dhatraiva srsta hyadyasca
pranino ttara eva ca. menciptakan keduanya, yang menyantap
dan yang dimakan dalam tujuan-tujuan
30. Tukang makan yang setiap harinya khusus itu.
menelan segala apa yang seharusnya
32. yajnaya jagdhir mamsasyetyesa dinyatakan sebagai peraturan yang dibuat
daivo vidhih smrtah,
oleh para Dewa, tetapi jika memaksakan
ato nyatha pravrttistu
raksaso vidhir ucyate. memakainya dalam kejadian lain adalah
peraturan yang cocok untuk para raksasa.
31. “Pemakaian daging adalah hal yang wajar
untuk upacara kurban”. Hal mana

33.

34. krtva svayam vapyutpadya leluhur, tidak melakukan dosa, apakah ia


paropakrtam eva va,
mendapatkan daging itu dengan membeli
devan pitrms carcayitva
khadan mamsam na dusyati. atau dia sendiri yang menyembelih
binatang itu, atau dapatnya karena
menerima pemberian orang lain.
32. Ia yang menyantap daging pada
waktumenghormati para Dewa dan

35. nadyadavidhina mamsam sesuai dengan hukum, karena jika ia


vidhijno napadi dvijah,
memakannya bertentangan dengan
jagdhva hyavidhin mamsam
pretya tair adyate vasah. peraturan ia tidak akan bisa
menyelamatkan dirinya sendiri, dan akan
dimakan oleh korbannya pada waktu
meninggal.
33. Seorang dvijati tahu hukumnya, jika boleh
makan daging kecuali memang sudah

36. na tadrsam bhavatyeto 34. Setelah meninggal, seseorang yang


mrgahantur dhanarthinah,
menyembelih rusa dengan harapan
yadrsam bhavati pretya
vrtha mamsani khadatah. keuntungan, dosanya tidaklah sebesar
orang yang menyantap daging tanpa
tujuan-tujuan yang suci.
35. niyuktastu yathanyayam tugasnya makan dalam upacara-upacara
yo mamsam natty manavah,
suci, lalu ia menolak menyantapnya
sa pretya pasutam yati
sambhavaneka vimsatim. daging, malah setelah matinya ia menjadi
binatang selama dua puluh satu kali
35. Tetapi seseorang yang memang tugasnya putaran kelahirannya.
memimpin upacara atau memang

36. Asarinnskrtam prasun mantrair


Nadyad viprah kadacana, 36. Seorang brahmana tidak boleh sama sekali
Mantraistu sarnskrtandyac menyantap daging binatang yang sama
Chasvatam vidhimasthitah. sekali tidak di sucikan dengan mantram-
mantram, tetapi taat kepda hukum dahulu
kala. Ia boleh menyantapnya, Disucikan
oleh ucpan – ucapan veda.
37. Kuryad vrtapasum sange 37. Kalau ia begitu ingi sekali akan daging ia
Kuryat pistapasum tatha, boleh membuat binatang dari susu.
Na tveva tu vrtha hantum Mentega atau dari tepung dan
Pasum icchet kadacana. memakannya. Tetapi ia tidak boleh sama
sekali membinasakan hidup binatang
tanpa sebab-sebab yang sesuai dengan
hukum.

38. Yavanti pasuromani 38. Seberapa jumlah bulu dari binatang yang
Tavat krtvo ha maranam, disembelih tanpa alasan-alasan yang
Vrtha pasughnah prapnoti sesuai dengan hukum sekian kali pulalah
Pretya janmani janmani. yang membunuh itu akan menderita
kematian tak wajar dalam kelahirannya
yang akan datang.

39. Yajnartham pasvah srstah


Swam eva sayambhuva 39. Svayambhu telah menciptakan hewan-
Yajno sya bhutyai sarvasya hewan untuk tujuan upacara-upacara
Tasmad yajne vadho vadhnah. korban. Hal itu telah diatur sedemikian
rupa untuk kebaikanseluruh bumi ini,
dengan demikian penyambelihan hewan
untuk upacara bukanlah penyembelihan
dalam arti yang lumrah saja.
40. Osadhyah pasvo vrksastir 40. Tumbuh-tumbuhan, semak, pepohonan,
Yancah paksinas tatha, ternak, burung-burung lain yang telah
Yajnartham nidhanam praptah dipakai selesai upacara, akan lahir dalam
Prapnu vantyucchritih punah. tingkat yang lebih tinggi pada kelahiran
yang akan datang.

41. Madhuparke ca yajne ca 41. Dengan menyuguhkan campuran madu


Pitrdaivata karmani, kepada tamu, pada upacara korban dan
Atraiva pasavo himsya pada upacara menghormati leluhur, tetapi
Nanya tretya bravin manuh. hanya pada kesempatan-kesempatan
begini seekor binatang disembelih,
peraturan ini dinyatakan oleh Manu.

42. Esvarthesu pasun hirnsan 42. Seorang dvijati yang mengetahui arti
Veda tattvarthavid dvijah, sebenarnya Veda, menyembelih seekor
Atmanan ca pasum caiva hewan dengan tujuan tersebut di atas
Gamayaty uttaman gatim. menybabkan dirinya sendiri bersama-
sama hewan itu masuk keadaan yang
sangat membahagiakan.

43. Seorang dvijati yang berkeadaan suci


apakah ia tinggal dirumahnya dengan
seorang guru ataupun dalam hutan tidak
43. Grhe guravarananye vandiri boleh sama sekali menyakiti mahluk lain
Niva annatmavan dvijah, kalu tidak dibenarkan oleh ajaran Veda,
Na veda vihitam himsam walaupun dia dalam keadaan yang sangat
Apady api samacaret. menyedihkan.
Ahirhsam eva tam vidyad
44. Ya vedavihita hirhasa Vedaddhharmo hi nirbabhau.
Niyate smirhs caracara,
yang sudah ditentukan untuk suatu tujuan
oleh Veda, bukanlah menyakiti sama
44. Ketahuilah bahwa menyakiti mahluk- sekali, karena dari Veda lah hukum-
mahluk bergerak ataupun tak bergerak hukum suci itu awalnya.

45. Yo hirhsakani bhutani 45. Ia yang melukai mahluk-mahluk


Hinasty atmasukhecchaya, berbahaya dengan maksud mendapatkan
Sa jivarnsca mrtas caiva kepuasan untuk dirinya sendiri, orang itu
Na kvacit sukham edhate. tidak akan pernah merasakan kebahagian,
selalu berada dalam keadaan tidak hidup,
tidak pula mati.

46. Yo bandhana vadha klesan 46. Ia yang tidak menyebabkan penderitaan


Praninam nav cikirsati, dalam berlenggu atau kematiaanya
Sa satrvasya hitaprepsuh mahluk-mahluk hidup tetapi
Sukham atyantam anute. menginginkan keselamatan pada semua
mahluk, mendapatkan kebahagian yang
tanpa akhir.

47. Yaddhyayati yat kurute 47. Ia yang tidak menyakiti mahluk apapun,
Ghrtim bandhnati yatra ca, mencapai tanpa usaha berat sega apa yang
Tad avapnoty ayatnena di pikirkan, apayang dikerjakan dan apa
Yo hinasti na kirncana. yang dicita-citakannya.

48. Nakrtva praninam himsam 48. Daging tidak akan bisa didapat tanpa
Mamsarmutpadyate kvacit, menyakiti mahluk-mahluk hidup, dan
Na ca pranivadhah svargyas
pengeniayaan terhadap mahluk hidup
Tasman mamsam vivarjayet.
adalah suatu kehalangan pantangan dalam
mencapai kebahagian suci, oleh karena itu
hendeklah seseorang itu menghindari
pemakaian daging.
49. Samutpattim ca mamsasya
Vadha bandhau ca dehanam,
Prasamiksya nivarteta 49. Setelah mempertimbangkan masak-masak
Sarva mamsasya bhaksanat. suci asal-usul yang menjijikan dari daging
dan kekejaman dalam menyiksa dan meninggalkan sama sekali kebiasaan
membunuh mahluk hidup, hendaknya ia menyantap daging.

50. Na bhaksayati yo masam 50. Ia yang tapa menghiraukan peraturan yang


Vidhim hitva pisacavat, diberikan di atas. Tetapi tidak menyantap
Sa loke priyatam yati daging sebagai pisaca. Disayangi oleh
Vyadhibhisca na pidyate. manusia dan tidak disiksa oleh derita
penyakit.

51. Anumanta visasita 51. Ia yang mengijinkan penyembelihan


Nihanta krayavikrayi, seekor hewan, yang memotong, yang
Samskarta coopaharta ca membunuh, yang membeli dan menjual,
Khadakasceti ghatakah. yang memasak, semuanya itu patut
dianggap sebagai pembunuh binatang.

52. Svamamsam paramamsena 52. Tak ada yang lebih berdosa daripada
Yo vardhayitum icchati, orang yang walaupun tidak menghaturkan
Anabhyarcya pitrn devan sesajen pada para dewa dan para leluhur,
Tato nyo nastya punyakrt. ia berusaha memperbanyak kumpulan
daging di bandannya dengan daging dari
mahluk-mahluk lain.

53. Varse varse sva medhena 53. Ia yang setiap tahun dalam waktu seratus
Yo yajeta satam samah, tahun selalu menghaturkan upacara
Mamsani ca na khaded yas kurban kuda, dan orang yang tidak makan
Tayo punyaphalam samam. daging sama sekali menerima pahala yang
sama atas perbuatan-perbuatan mereka
yang suci.

54. Phala mulasanair medhyair cocok untuk para partapa di hutan-hutan


Munyannanam ca bhojanaih, seseorang tidak memperoleh pahala
Na tat phalam avapnoti
sebesar pahala yang diterima dari
Yanmamsa parivarjanat.
pantangan menyantap daging sama sekali.

54. Dengan hidup dari buah-buahan dan ubi-


ubian serta dengan makan makanan yang
55. Mamsa bhaksa yitammutra 55. “Mamsah” yang berarti daging, pada
Yasya mamsam ihadmyaham, hakekatnya dinyatakan oleh orang-orang
Etan mamsasya mamsatvam bijak berarti “saya adalah dia” yaitu
Pravadanti manisinah. yang dagingnya saya telan dalam hidup
ini, menelan saya dikemudian hari.

56. Na mamsa bhaksane doso perzinahan karena hal-hal itu memang hal
Na madye na ca maithune, yang alamiah pada diri mahluk-mahluk
Pravittiresa bhutanam
hidup, tetapi pengekangan diri terhadap
Nivrttisu mahaphala.
semuannya itu memberi pahala yang
sangat besar.
56. Tak ada apa-apa jika menyantap daging,
minum minuman keras dan melalukan

57. Pretasuddhim pravaksyami 57. Sekarang saya akan menyampaikan cara


Dravyasudhhim tatha iva ca, penyucian untuk jenazah dan penyucian
Caturnam api varnanam benda – benda sesuai dengan yang
Yatha vadanu purvasah. ditentukan untuk keempat golongan
manusia.

58. Dantajate nujate ca tetapi sudah mendapatkan upacara


Krtacude ca samsthite, memperkuat ubun-ubun (cuda-karana) atau
Asudhha bandhavah sarve
sudah didvijatikan, maka seluruh
Sutake ca tathocyate.
keluarganya terkena cuntaka, demikian
pula halnya pada waktu lahirnya sang bayi.
58. Kalau seorang bayi telah tumbuh gigi, atau
bayi yang belum tumbuh gigi meninggal

59. Dasaham savam asaucam 59. Sudah ditentukan bahwa diantara


Sapindesu vidhiyate, hubungan keluarga sapinda, cuntaka yang
Arvak samcayanadasthnam disebabkan kematian akan berlangsung
Tryaham ekaham eva va. selama sepuluh hari atau sampai tulang-
tulangnya dikumpulkan atau selama tiga
hari ataupun hanya satu hari saja.
60. Sapindata tu puruse 60. Tetapi yang dipandang sebagai hubungan
Saptame vinivartate, sapinda itu berakhir sampai turunan
Samanodaka bhavastu
ketujuh dalam garis menaik dan menurun;
Janmanam noravedane.
hubungan samanodaka berakhir kalau
asal usul serta nama keluarga yang ada
dahulu tidak dikenal lagi.

61. Yathedam savam asaucam 61. Berhubungan cuntaka yang disebabkan


Sapindesu vidhiyate, oleh kematian ini berlaku untuk semua
Janane pyevam eva syan sapinda hal yang sama juga berlaku
Nipunam suddhim icchatam. terhadap cuntaka yang disebabkan oleh
kelahiran, bagi mereka yang betul-betul
inginkan kesucian.

62. Sarvesam savam asaucam 62. Atau, kalau cuntaka karena kematian itu
Matapitrestu sutakam, mengenai semua sapinda, maka cuntaka
Sutakam matur eva syad
karena kelahiran mengenai orang tua saja,
Upasprsya pita sucih.
atau akan mengenai ibunya saja,
sedangkan sang ayah akan menjadi suci
dengan mandi.

63. Nirasya tu puman sukram 63. Laki-laki yang telah menghabiskan


Upasprsya iva suddhyati, tenaganya menjadi suci lagi hanya dengan
Bajikadabhi sambandhand mandi, tetapi laki-laki yang mendapat
Anurumdhyadagham tryaham. bayu dari wanita janda, ia akan cuntaka
selama tiga hari.

64. Ahna caikena ratra ca 64. Mereka yang sudah menyentuh mayat,
Triratrer eva ca tribhih, disucijan setelah satu haru satu malam
Sayas prso visudhyanti
ditambah tiga kali tiga hari, mereka yang
Tryahad udaka dayinah.
memberi pensucian dengan air pada
mayat, dusucikan setelah tiga hari.

65. Guroh pretasya sisyastu Pretaharaih samam tatra


Pitrmedham samacaran, Dasaratresna suddhyati
almarhum, menjadu suci juga, setelah
65. Seorang murid yang melakukab Pitra- sepuluh haru, sebagaimana halnya mereka
medha kepada gurunya yang telah yang menggotong mayat ke kuburan.

66. Ratribhir masatulyabhir 66. Wanita yang keguguran menjadi tidak suci
Garbhasrave visuddhyati selama sebanyak bulan-bulan sang bayi
Rajasy uparate sadhvi
dalam kandungan setelah pembuahan dan
Snanena stri rajasvala.
wanita haid menjadi suci kembali dengan
mandi setelah aliran darahnta haidnya
berhenti.
67. Nrnam aktacudanam 67. Pada waktu kematian anak yang upacara
Visuddhir naisiki smrta, memperkuat ubun-ubun (cudakarma)
Nirvrtta cudakanam tu belum diselenggarakan, keluarga sapInda,
Triratrac chuddhir isyate. dinyatakan sudah suci dalam waktu satu
siang satu malam kematian anak-anak
yang sudah menerima upacara cuda
karma tetapi belum didvijati, dinyatakan
bahwa pensucian mereka terjadi setelah
tiga hari.

68. Unadvi varsikam pretam 68. Bayi yang meninggak sebelum berumur
Nidadhyur bandhava bahih, dua tahun, para keluarga hendaknya
Alankrtya sucau bhuma mengusung keluar dan ditutupi dengan
Vasthi samcayanadrte. bunga-bunga dan menguburkannya
ditanah yang telah disucikan tanya
dilanjutkan dengan pengumpulan tulang.

69. Nasya karyo gni samsakaro upacara persembahan air, setelah


Na ca karyodakakraya, meninggalkan mayat yang telah dikubur
Aranye kastha vattyaktva
sebagai sepotong kayu di tengah hutan,
Ksapeyus tryaham eva ca.
para sanak keluarga tidak suci (cuntaka)
hanya selama tiga hari.
69. Bagi yang demikian tidak boleh dibakar
dengan api dan tidak pula diadakan
70. Natrivarsasya kartavya 70. Sanak keluarga hendaknya jangan
Bandhavair udaka kriya, menghaturkan upacara air kepada mayat
Jata dantasya va kuryur bagi yang belum mencapai umur tiga
Namni vapi krte sati. tahun, tetapi jika bayi itu sudah tumbuh
gigi atau upacara namakarman (pemberian
nama) dilakukan, upacara air haruslah
dilakukan.

71. Sa brahmacari nyekaham 71. Kalau seorang kawan siswa meninggal,


Atite ksapanam smrtam, pustaka smerti menyatakan cuntaka
Janmay ekodakanam tu selama sehari, pada waktu ada kelahiran
Tri ratracchuddhir isyate. bayi dinyatakan bahwa penyucian
samanodaka dilaksanakan setelah tiga hari
tiga malam.

72. Strinam asamskrtanam tu 72. Pada kematian para perenpuan yang telah
Tryahacchuddhyanta bandhavah, dipertunangkan tetapi belum kawin, calon
Yathoktena iva kalpena penganten laki-laki dengan sanak
Suddhyanti tu sanabhayah. saudaranya disucikan setelah tiga hari dan
keluarga pihak ayah menjadi suci sesuai
dengan hukum yang sama.

73. Aksara lavanannah syur 73. Hendaknya yang berkabung menyantap


Nirmajeyuscate tryaham, makanan tanpa garam buatan, mandi
Mamsasanam ca nasniyuh selama tiga hari, pantang makan daging
Sayiramsca prthak krtau. dan tidur terpisah di tanah.

74. Sannidhav esa vai kalpah 74. Ketentuan diatas tentang cuntaka
Savasaucasya kirtitah, disebabkan oleh kematian telah ditentukan
Asannidhavayam jnayo bagi sanak keluarganya dekat dengan
Vidhih sambandhi bandhavaih. yang meninggal. Keluarga sapinda dan
keluarga samanodaka.

75. Vigatam tu videsastham Yac chesam dasaratrasya


Srnuyadyo hyanirdasam, Tava devasucirbhavet.
dunia sebelum sepuluh hari berselangnya,
ia akan cuntaka hany selama hari-hari, dan
75. Ia yang mendengar bahwa salah seorang malam-malam menggenapkan sepuluh
keluarganya yang tinggal jauh meninggal hari saja.

76. Atikrante dasahe ca 76. Kalau masa sepuluh hari itu sudah lewat
Triratram asucirbhavet, sedangkan ia baru mendengarnya, ia
Samvatsare vyatite tu cuntaka selama tiga hari tiga malam,
Sprstvaivapo visuddhyati. tetapi kalau setahun telah silam kematian
iyu, ia akan bersih kembali hanya dengan
mandi saja setelah mendengar peristiwa
itu.

77. Nirdasam jnati maranam 77. Seorang laki-laki yang mendengar


Srutva putrasya janma ca, kematian keluarga sapindanya atau
Savasa jalamaplutya kelahiran seorang bayi, didengar setelah
Suddho bhavati manavah. sepuluh hari berselang kejadian itu, ia
menjadi bersih kembali dengan jalan
mandi dengan berpakaian yang ada
dibadannya pada waktu mendengar itu.

78. Bale desantarasthe ca 78. Kalau seorang bayi yang belum tumbuh
Prthak pande ca samsthite, gigi atau keluarga yang bukan sapinda,
Savasa jalamaplutya didengar meninggal dinegeri jauh, orang
Sadya eva visuddhyati. itu seketika suci kembali hanya dengan
mandi dalam pakaiannya sendiri.

79. Antardasahe syatam cet 79. Kalau sementara sepuluh hari cuntaka itu
Punar marana janmani terjadi kematian atau kelahiran seorang
Tavat tat syad anirdasam brahmana akan mengalami cuntaka hanya
sampai selesai sepuluh hari pertama itu
saja.

80. Tri ratram ahurasaucam Acarye samsthite sati,


Tasya putre ca patnyam ca 80. Mereka menyatakan kalau seorang guru
Diva ratram iti sthitih. (acarya) yang meninggal, cuntakanya
berlangsung tiga hari, kalau putrid atau
istri guru itu yang meninggal, cuntakanya
selama sehari semalam, itu adalah
peraturan yang telah ditetapkan.
81. Srotriye tupasampanne 81. Jika seorang srotriya yang tinggal bersama
Tri ratram asucirbhavet, yang meninggal itu, karena kasihan, akan
Matule paksinim rartrim cuntaka selama tiga hari, untuk paman
Sisyartvig bandhavesu ca. dari pihak ibu, seorang murid, seorang
pendeta atau keluarga dari pihak ibu,
cuntakanya satu malam

ditambah dengan satu siang sebelum dan


satu siang sesudah malam itu.

82. Prete rajani sajyotir 82. Jika raja, di Negara mana ia berdiam,
Yasya syad visaye sthitih, wafat. Ia akan cuntaka Selma matahari
Asrotriye tvahah krtsnam dan bintang-bintang bersinar, tetapi jika
Anucane tatha gurau. kawan akrab yang bukan seorang
srotriya yang meninggal cuntakanya
sehari penuh, demikian juga jika
seorang guru yang tahu veda dan
vedanga yang meninggal.

83. Suddhyed vipro dasahena 83. Seorang Brahmana akan suci kembali
Dvadasahena bhumipah, setelah sepuluh hari, seorang ksatriya
Vaisyah panca dasahena setelah dua belas hari, seorang vaisya
Sudro masena suddhyati. setelah lima belas hari dan seorang sudra
akan suci kembali setelah satu bulan.

84. Na vardhayed aghahani


Pratyuhennagnisu kriyah,
Na ca tat karma kurvanah
Sanabhyo pyasucirbhavet.
84. Hendaknya jangan ia tanpa manfaat Agnihotra (api suci) itu tidak akan
memperpanjang masa cuntakanya. Jangan menjadi tidak suci. Walaupun ia adalah
pulalah ia menghentikan upaara api suci keluarga sapinda dari yang meninggal.
karena ia melaksanakan upacara

85. Divakirtim udakyam ca 85. Kalau ia menyentuh seorang candela,


Patitam sutikam tatha, wanita yang datang bulan, orang tanpa
Savam tat sprstinam caiva kasta, wanita yang sedang melahirkan,
Sprstva snanena suddhyati. mayat, atau menyentuh orang yang baru
menyentuh mayat, ia menjadi suci dengan
cara mandi.

86. Acamya prayato nityam 86. Ia yang sudah menyucikan diri dengan
Japed dasuci darsane, meneguk air suci, pada waktu melihat
Sauran mantran yathotsaham barang atau orang yang tidak suci, ia
Pavamanisca saktitah. harus selalu memanjakan doa ditujukkan
pada surya dan menguncarkan bait-bait
mantra pawamani.

87. Naram sprstvasthi sasneham 87. Seorang Brahman yang menyentuh tulang
Snatva vipro visuddhyati , manusia,Yang masih ada dagingnya, akan
Acamyaiva tu nihsneham suci dengan mandi, jika pada tulang itu
Gama labhyarkamiksya va. tidak ada dagingnya, iyamenjadi suci
hanya dengan menegeg air atau setelah
menyentuh tulang itu menyentuhkan
tangan pada seekor sapi atau dengan
memandang atau matahari.

88. Adisti nodakam kuryad


Avratasya samapanat
Samaptet udakam kerva 88. Iya yang ssedang melakukan pantangan ia
Tri ratrena iva suddhyati. Tidak boleh menuangkan air pensucian
untuk Orang mati sebelum pantangan itu
diselesaikan Tetapi jika ia menghaturkan
air pensucian Setelah pantangannya selesai, iya akan menjadi suci hanya
dalam tiga hari.
89. Vrthamsamkara jatanam 89. Air pensucian tidak bisa diberikan kepada
pra vrajyasu ca tisthatam, Mereka yang tidak menghiraukan
atmanasty aginam caiva
upacara-Upacara yang telah ditentukan
nirvartet odaka kriya.
sehingga dapat Dianggap kelahiran
mereka tidak sia-sia belaka, Tidak pula
dapat diberikan kepda mereka yang Lahir
dari perkawinan campuran kasta secara
tidak resmi,kepada mereka yang
menjadipertapa dari golongan murtad,dan
pada mereka yang meniggalkannya karena
bunuh diri.

90. Pasadam asritanam ca 90. Kepada wanita yang menjadi anggota


Carantinam ca kamatah, golongan muda yang karena nafsu, biasa
Garbhabhartrdruham caiva hidup dengan banyak laki-laki, yang
Surapinam ca yositam. menggugurkan kandungan yang telah
membunuh namannya, atau suka minum –
minuman keras.

91. Acaryam svamupadhyayam 91. Seorang siswa tidak melanggar pantangan


Pitararh mataram gurum, jika Ia mengusung kekuburan (ke
Nirhrtya tu vrati pretan pembakaran) Mayat gurunya (acarya)
Na vretena viyujyate mayat asisten gurunya (upadhyuya) mayat
ayahnya, ibunya atas seorang guru.

92. Daksinena mrtam sudram 92. Hendaknya ia mengusung mayat seorang


Puradvarena nirharet saudara Melalui pintu selatan kota,
Pascimoltara porvaistu sedangkan mayat orang-orang dvijati
Yatha yogam dvijam manah sudah semestinya melalui pintu – pintu
barat, utara atau timur.

93. Na rajnam aghadoso sti Aindram sthanamupasina


Brahmabhuta hi te sada.
Vratinam na ca satrinam,
lama waktunya (sattra), karena yang
pertama (raja). Di istananya indra,
93. Ketentuan cuntaka tidak mengenai raja- sedangkan yang disebut Belakang adalah
raja dan Mereka yang sedang melakukan karena selalu suci sebagai Brahmanaya.
pantangan atas Melakukan upacara yang
Sadyah saucam vidhiyate,
Prajanam pariraksartham
Asanam catra karanam
94. Untuk seorang raja, pada singgasana
kebesaran, pensucian, yang seketikalah
yang diharuskan, dan alasannya ialah
bahwa ia duduk disana untuk
perlindungan rakyatnya.
94. Rajno mahatmike sthane

95. Dimbhahava hatanam ca 95. Peraturan yang sama berlaku juga


Vidyuta parthivena ca,
terhadap keluarga dari mereka yang
Gobrahmanasya caivarthe
Yasya cecchati parthivah. meninggal pada waktu haruhara tau
peperangan, keluarga mereka yang mati
karena petir atau dibunuh atas Perintah
raja, keluarga mereka yang meniggal
dalam perkelahian mempertahankan sapi
dan Brahmana, dan mereka yang diingini
oleh raja supaya menjadi suci.
96. Somagny arkanilendranam 96. Seorang raja adalah penetisan dari
Vittap patyoryamasya ca kedelapan Dewa penjaga alam, Dewa
Astanam lokapalanam soma, Dewa agni, Dewa surya, Dewa
Vapurdharayate nrpah. vayu, Indra, Kuvera (Dewa kekayaan),
Varuna (Dewa air) dan Yama (Dewa
kematian).

97. Lokesadhishito raja


Nasyasaucam vidhiyate
Saucasaucam hi martyanam
Lokesa prabhavapyayam.
97. Berhubungan raja itu dilindungi oleh terhadapnya karena kesucian dan ketidak
kedelapan Dewa alam itu, tidak ada sucian umat manusia disebabkan serta
cuntaka (ketidak-Sucian) yang dikenakan dihilangkan oleh para dewa Alam itu.
98. Udyatair ahave sastraih
Ksatra dharma hatasya ca,
Sadyah samtisthate yajnas
Tatha saucam iti sthitih
98. Ia yang meninggal di medan perang
dengan senjata terhumus sesuai dengan
ketentuan para Ksatriya, harus seketika di
upacarai dengan Upacara srauta, demikian
juga cuntaka yang disebabkan oleh
kematiannya, itulah peraturan yang telah
ditetapkan.

99. Viprah suddhyatyapah sprstva 99. Seorang brahmana, pada waktu akhir
Ksantriyo vahanayudham, masa cuntakanya, menjadi suci kembali
Vaisyah pratodam rasmin va dengan jalan tidak menyentuh air.
Yastim sudrah kratakriyah.

100. Etadvo bhihitam saucam seorang keluarga yang dalam hubungan


Sapindesa dvojottamah sapinda sudah saya uraikan. Pada anda,
Asapindesu sarvesu
oh, para pendeta terbaik. Dengarlah
Preta suddhim nibodhatah
sekarang bagaimana caranya
mengembalikan kesucian orang – orang
yang dengan kematian dari Yang bukan
sapinda.
100. Dengan demikian kesucian yang
diusahakan dalam cuntaka kematian

101. Asapinam dvijah pretam


Vipro nihrtya bandhuvat,
Visuddhyanti tri retrena 101. Seorang brahmana yang mengusung
Maturaptams ca bandhavan. mayat seorang Brahmana yang bukan
sapinda seolah – olah ia adalah keluarga
dekat,atau keluarga dekat ibunya,
menjadi suci kembali setelah tiga hari.
102. Yadyannamatti tesam tu 102. Tetap kalau dia menatap makanan
Desahenaiva suddhyati, sapindanya yang meninggal, ia suci
Anadannannamahnaiva setelah sepuluh hari, Tetapi jika ia tidak
Ne cettasmin grhe vaset. makan dan tidak tinggal dirumah
mereka, sucinya bisa dalam satu hari.

103. anugamyecchayā pretam 103. Jika dengan sengaja dia mengikuti


jñātim ajñātim eva vā, mayat, apakah itu mayat keluarga
snātvā sacelam spṛṣṭvāgnim ayahnya atau orang tak dikenal, ia
ghṛtam prāśya viśuddhyati. menjadi suci dengan jalan mandi dengan
pakaianya, dengan menyentuh api dan
menyantap sari-sari mentega.

104. Na viram sveṣu tiṣṭhatsu 104. Hendaknya jangan diijinkan mayat


mṭam śūdreṇa nāyayet, seseorang brāhmaṇa dipikul oleh orang
asvargyā hy āhutiḥ sā syāc śūdra sedangkan orang-orang yang satu
chūdrasam sparśadūṣitā. kasta (golongan) dengan almarhum
masih ada, karena upacara pembakaran
yang disentuh oleh orang śūdra
merupakan penghalang jalannya sang
mati ke surga.

105. jñānam tapo ̕gnirāhāro 105. Yang merupakan sarana – sarana


mṛṇmano vāryupānjañam, penyucian bagi mahluk-mahluk hidup
vāyuḥ karmārkākalau ca adalah pengetahuan akan kemaha
śuddhe kartṝṇi dehniām. pengasihan Tuhan api, makanan suci,
tanah, pengendalian pikiran, (yang
dianggap suci), angin, upacara suci,
matahari dan sang waktu.

106. sarveṣām eva śaucānām na mṛdvāri suciḥ suciḥ.


arthaśaucam param smṛtam,
yo ̕rthe śucir hi sa śucir
mendapat kekayaan dengan cara tangan
106. Dari semua cara penyucian, kesucian bersih, bukan orang yang menyucikan
dalam mengumpulkan harta benda diri dengan tanah dan air.
dinyatakan sebagai hal yang terbaik,
karena seseorang adalah suci, jika

107. kṣāntyā śuddhyanti vidvāḿso yang telah melakukan sifat-sifat


dānenākārya kāriṇaḥ, terlarang adalah dengan dengan
pracchanna pāpājapyena
kemurahan hati, orang-orang pendosa
tapasā vedattamāḥ.
secara rahasia disucikan dengan uncaran
Veda suci, dan mereka yang tahu Veda
dengan baik sekali, disucikan dengan
107. Orang cendikiawan menyucikan diri
tapa brata.
dengan sifat-sifat pengampun, mereka

108. mṛttoyaiḥ śudhyate śodhyaḿ 108. Dengan tanah air disucikanlah apa yang
nadī vegena śuddhyati, harus dibuat suci, sebuah sungai dengan
rajasā strī manoduṣṭā alirannya, seorang wanita yang
samnyāsena dvijottamaḥ. pikirannya kotor disucikan dengandarah
haidnya, seorang brāhmaṇa dengan cara
meninggalkan kehidupan duniawi
(saṁnyāsa).

109. adbhir gātrāṇi śuddhyanti 109. Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran
manaḥ satyena śuddhyati, disucikan dengan kebenaran, jiwa
vidyātapobhyāḿ bhũtātma manusia dengan pelajaran suci dan tapa
busshir jñānena śuddhyati. brata, kecerdasan dengan pengetahuan
yang benar.

110. eṣa śaucasya vaḥ proktaḥ 110. Dengan demikian peraturan-peraturan


śarīrasya vinirṇayaḥ, yang tepat untuk menyucikan badan
nānāvidhānām dravyānām telah dijelaskan kepadamu. Dengarlah
śuddhe śṛṇuta nirṇayam. sekarang ketetapan mengenai peraturan
tentang penyucian benda-benda mati
yang bermacam-macam itu.
bhasmanādbhir mṛdā caiva
śuddhir uktā manīṣibhiḥ.

111. Orang bijak menyatakan bahwa semua


benda yang terbuat dari logam, permata,
dan segala yang dibuat dari batu
111. taijasānām maṇīnām ca dibersihkan dengan abu, tanah dan air.
sarvasyāśma mayasya ca,
112. nirlepam kāñcanam bhāṇḍa 112. Pinggan emas yang nampaknya tidak
madbhir eva viśuddhyati, ternoda, bisa bersih dengan air saja,
abjamaśma mayam caiva demikian juga segala apa yang berasal
rājatam cānupaskṛtam. dari air (misalnya karang dan koral), apa
yang dibuat dari batu dan perak tidaklah
kotor sekali.

113. apāmagneś ca samyogād 113. Dari persatuan air dan api timbullah
dhaima rūpyam ca nirbabhau, emas dan perak yang cemerlang.
tasmāt tayoḥ svayonyaiva Keduanya itu oleh karenanya, adalah
nirṇeko guṇavattaraḥ. terbaik jika deibersihkan dengan unsur-
unsur dari mana ia berasal.
114. Tembaga, besi, kuningan, kalung, timah
114. tāmrāyah kāmsyaraityānām putih, timah hitam harus dibersihkan
trapuṣaḥ sīskasya ca,
dengan bendanya misalnya alkaline,
śucam yathārtham kartavyam
kṣāram odka vāribhiḥ. acid atau cair.

115. dravāṇām caiva sarveṣām 115. Penycian yang ditentukan untuk semua
śuddhir utplavanam smṛtam, macam cairan adalah menyentuh dengan
prokṣaṇam samhatānām ca dua daun rumput kuasa diatasnya,
dāravāṇām ca takṣaṇam. terhadap barang-barang padat dengan
memerciki air, untuk barang yang
terbuat dari kayu ialah dengan cara
menghaluskannya.
116. mārjanam yajña pātrāṇām 116. Pada waktu upacara penyucian dengan
pāṇinā yajña karmaṇi, air soma dinamai camasas dan graha
camasānām grahāṇām ca sedangkan untuk bejana upacara lain
śuddhiḥ prakṣālanena tu. ialah dengan cara mengosok-gosokanya
dengan tangan dan kemudian membilas
dengan air.

117. carūṇām srukṣruvānām ca 117. Pisau dan sendok yang dinamai bruc,
śuddhir uṣṇena vāriṇā dan Sruva harus dibersihkan dengan air
sphāśūrpaśa kaṭānām ca panas, demikian juga pedang kayu yang
muṣalo lūkhalasya ca. dinamai sphya, keranjang penyelisihan
(surpa), pedati untuk membawa padi,
alu dan lesung.

118. adbhistu prokṣaṇām śaucam 118. Cara untuk menyucikan beras dan kain-
bahūnām dhānyavāsasām, kain yang bayank adalah dengan
prakṣālanena tvalpānām memercikan air padanya, tetapi jika
adbhiḥ śaucam vidhīyate. jumlahnya sedikit harus disucikan
dengan mencucinya.

119. celavaccarmaṇām śuddhir 119. Kulit-kulit dan barang-barang yang


vaidalānām tathaiva ca, dibuat dari belahan-belahan bambu
śākamūla phala ̄̄ nām ca harus dibersihkan sebagaimana kain-
dhānyavac chuddhir iṣyate. kain, sedangkan membersihkan sayur-
mayur, ubiubian dan buah-buahan
dilakukan sebagaimana beras.

120. kauṣeyāvikaayor uṣaiḥ 120. Sutra dan bahan-bahan dari wool


kutapānām ariṣṭakaiḥ, dibersihkan dengan memakai tanah
śrī phalair amśupaṭṭānām alkali, selimut-selimut dibersihkan
kṣaumāṇām gaurasarssapaihs. dengan tumbuhan buah Arsita,
Amsupatta, dengan buah bliva, kain-
kain linen dengan mustar kuning.

121. ksomavac chankha srnganam 121. Seseorang yang mengetahui


Asthi danta mayasya ca, hukumannya harus menyucikan kulit-
Suddhir vijanata karya
kulit kerang, tanduk, tulang, dan gading
Gomutren odakena va.
dengan jalan yang sama mencuci kain
linen atau dengan campuran dari
kencing sapi dan air.
122. Proksanattrna kastham ca 122. Rumput kayu dan jerami menjadi suci
Palalam caiva suddhyati, dengan memercikan air, sebuah rumah
Marjanopanjanair vesma dengan menyapunya atau mengapur atau
Punah pakena mrnmayam. memulas dengan kotoran sapi
kering, menyucikan kendi ialah dengan
membakarnya untuk kedua kalinya.

123. madyair mutraih purisair va 123. Periuk tanah yang telah dikotori dengan
Sthivanaih puyasonitaih, minuman keras, kencing, kotoran
Samsprstam naiva suddhyeta manusia, ludah, tahi, atau darah, tidak
Punah pakena mrnmayam. bisa disucikan dengan membakarnya
kembali.

124. Sammarjano panjanena


Sekenollekhanena ca, 124. Pekarangan dapat disucikan dengan lima
Gavam ca parivasena macam cara yaitu dengan menyapu,
Bhumih suddhyati pancabhih. melapisi dengan kotoran sapi kering,
memercikannya dengan air kencing sapi
atau susu, dengan cara mengeriknya dan
cara didiami oleh sapi sehari semalam.
125. Paksijagdham gavaghratam 125. Makanan yang telah dipatuk burung,
Avadhutam avaksutam, dicium sapi, tersentuh kaki, dibersini,
Dusitam kesakitais ca
dikotori oleh rambut atau serangga,
Mrtpraksepena suddhyati,
menjadi suci dengan menaburi sedikit
minyak diatasnya.
126. Yavannapaityam edhy aktad 126. Selama bau busuk belum hilang dari
Nandho lepasca tat krtah, sesuatu yang dikotori oleh benda-benda
Tavan mrdvari cadeyam yang tidak suci dan noda-noda yang
Sarvasu dravya suddhisu. disebabkan olehnya tidak bisa hilang,
selama itu pulalah harusnya tanah dan
air dipakai, untuk membersihkan benda-
benda mati itu.

127. Trini devah pavitrani 127. Para dewa menyatakan tiga benda yang
Brahmananama kalpayan, suci untuk brahmana, yaitu benda yang
Adrstam adbhir nirniktam tidak nampak adanya noda-noda, apa
Yacca vaca prasasyate. . yang sudah dicuci dengan air dan apa
yang dikatakan suci oleh kata-kata
seorang brahmana.

128. Apah suddha bhumigata 128. Air jumlahnya cukup untuk


Vaitsnyam yasu gorbhavet, menghilangkan dahaganya seekor sapi
Avyaptas ced amedheyana dengan baunya yang masih wajar, juga
Gandha varna rasanvitah. warna dan rasanya masih biasa dan tidak
tercampur barang-barang yang tidak
suci, air sedemikian adalah suci jika
tergenang pada tanah yang suci.

129. Nityam suddhah karuhastah 129. Tangan seorang seniman selalu suci,
Panye yacca prasaritam, demikian pula barang-barang yang
Brahmacarigatam bhaiksyam dijajakan untuk dijual di pasar, dan
Nityam edhyam iti sthitih. makanan yang didapat dari meminta-
minta yang masih dipegang oleh
seorang pelajar agama, semua ini selalu
layak untuk dipergunakan, hal itu
merupakan peraturan yang telah
ditetapkan.

130. Nityamasyam suci strinam Sakunih phalapatane,


Prasnave ca sucirvatsah menyebabkan jatuhnya buah-buahan,
Sva mrgagrahane sucih. seekor anak sapi adalah suci pada waktu
ia sedang menyusu, dan seekor anjing
adalah suci kalau ia menangkap seekor
kijang.

130. Mulut seorang wanita selalu suci,


demikian juga seekor burung yang
131. Svabhirhatasya yanmamsam 131. Manu telah menyatakan bahwa daging
Suci tanmanur abravit, hewan yang dibunuh oleh anjing adalah
Kravyadbhis ca hatasyanyais suci demikian pula seekor binatang buas
Candaladyais ca dasyubhih. yang dibunuh oleh binatang-binatang
buas pemakan daging atau oleh manusia
golongan rendah (dasyu) sebagai
umpannya orang – orang candela.

132. Urdvam nabheryani khani 132. Semua lubang dibadan yang letaknya di
Tani medhyani sarvasah, atas pusar adalah suci, tetapi yang
Yanyadhastanya medhyani terletak dibawa puser adalah tidak suci,
Dehac caiva malaccyutah. begitu juga kotoran yang keluar dari
badan.

133. Maksika viprusacchaya 133. Lalat-lalat, titik air, bayangan, sapi,


Gaurasvah surya rasmayah, kuda, sinar matahari, debu, tanah, angin
Rajo bhurvayur agnis ca dan api hendaklah diketahui oleh orang-
Sparse medhyani nirdiset orang bahwa bisa disucikan dengan
sentuhan.

134. Vinmutrot sarga suddhyartham 134. Untuk menyucikan anggota badan dari
Mrdvaryadeyam arthavat, mana dikeluarkan kencing dan kotoran
Daihikanam malanam ca (hajat besar). Air dan tanah harus
Suddhisu dvadasasvapi. dipakai, sesuai dengan kepentingannya,
demikian pula untuk sisa dari kedua
belas jalan keluar kotoran dari badan.
135. Vasa sukram asrnmajja 135. Kotoran cair, yang berminyak, air mani,
Mutravit ghrana karnavit, darah bagian berlemak dari otak, air
Slesmasru dusika svedo kencing, hajat besar, kotoran di hidung,
Dvadasaite nrnam malah. kotoran kuping sumsum, air mata,
kotoran mata dan keringat adalah dua
belas kekotoran berasal dari badan
manusia.

136. Eka linge gude tisras 136. Ia yang ingin suci harus membersihkan
Tathaikatra kare dasa, anggota rahasia dengan menolesi sekali
Ubhayoh sapta datavya saja sedikit tanah, dubur dengan
Mrdah suddhim abhipsata. mengolesi tanah tiga kali hanya tangan
kiri saja diolesi sepuluh kali, kalau
kedua tangan dicoleki tujuh kali.

137. Etacchaucam grhasthanam 137. Demikianlah cara-cara penyucian yang


Dvigunam brahmacarinam, ditentukan untuk orang-orang yang
Trigunam syad vanasthanam berkeluarga, ketentuan ini berlipat dua
Yatinam tu caturgunam. bagi para siswa, lipat tiga bagi pendeta
dan lipat empat kali bagi pertapa.

138. Krtva mutram purisam va 138. Bila ia telah selesai kencing dan hajat
Khanyacanta upasprcet, besar, hendaklah ia setelah meneguk air,
Vedam adhyesyamanas ca memerciki kepalanya, demikian juga
Annamasnams ca sarvada. jika ia mulai menguncarkan puja dewa,
dan selalu jika ia sebelum makan.

139. Triracamedapah purvam 139. Bagi yang ingin kesucian jasmani,


Dvih pramrjyotta mukham, pertama – tama ia meneguk ari tiga kali,
Sariram saucam icchan hi
dan dua kali menyucian mulutnya, tetapi
Stri sudrastu sakrtsakrt.
kalua wanita dan sudra, mereka
melakukan semua ini hanya sekali saja
masing-masing.
140. Sudranam masikam karyam
Vapanam nyayavartinam,
Vaisyavacchau ca kalpas ca kepalanya setiap bulan, cara-cara
Dvijocchistam ca bhojanam. penyucian orang-orang vaisya dan
makanan mereka adalah bagian -bagian
dari makanan orang arya.
140. Orang-orang sudra yang hidup menurut
hukum hendaknya menggundulkan

141. Nocchistam kurvate mukhya membuat seseorang itu tidak suci, tidak
Vipruso nge patanti yah, pula jika kumis sampai masuk ke mulut,
Na snasruni gatanyasyan
tidak pula apa yang terselip pada gigi.
Na dantantradhisthitam.

141. Tetesan air dari mulut yang tidak


menjauhi anggota badan, tidaklah
142. Sprsanti bindavah padau orang lain, hendaknya dianggap sama
Ya acamayatah paran,
dengan air yang dikumpulkan pada
Bhaumikaiste sama jneya
Na tair aprayato bhavet. tanah, tetesan-tetesan itu tidak
menyebabkan ia tidak suci.
142. Tetesan air yang menitik ke kaki orang
yang memberikan air untuk diteguk oleh

143. Ucchistena tu samsprsto 143. Ia yang sementara membawa sesuatu


Dravyahastah kathamcana, dengan cara bagaimana juga, jika ia
Anidhayaiva tad dravyam
disentuh oleh orang atau barang yang
Acantah suciamiyat.
tidak seuci, akan menjadi suci jika ia
melakukan upacara penyucian tanpa
meletakkan barang yang sedang
dibawahnya itu.
144. Vasto viriktah snatva tu 144. Ia yang telah muntah atau perutnya
Ghrtaprasanam acaret,
diurus mandi dan kemudian makan
Acamedeva bhuktvannam
Snanam maithuninah smrtam. mentega murni, tetapi jika kejadian itu
terjadi setelah ia makan hendaknya ia
hanya meneguk air, mandi adalah
ditentukan bagi ia yang telah
bersanggama dengan seorang wanita.

145. Suptva ksutva ca bhukta ca Dravyasuddhistathaiva ca,


Ukto vah sarva vamanam
Strinam dharmannibodhatah bangun tidur, bersih, makan meludah,
145. Walaupun ia mengkin sudah suci, dan minum air demikian pula jika akan
hendaknya ia meneguk air setelah belajar Veda.

146. Esa saucavidhih krtsno peraturan-peraturan penyucian diri bagi


Dravyasuddhistathaiva ca,
seluruh manusia dari semua golongan
Ukto vah sarva vamanam
Strinam dharmannibodhatah dan juga mengenai cara-cara
membersihkan benda-benda mati.
Dengarkanlah sekarang perihal tugas
dari wanita.
146. Dengan demikian telah diuraikan
panjang lebar kepada ada perihal

147. Balaya va yuvatya va apapun juga hendaknya tidak dilakukan


Vrddhaya vapi yosita,
secara bebas semaunya sendiri saja,
Na svatantryena kartavya
Kimcit karyam grhesvapi. walaupun dalam rumahnya sendiri.
147. Oleh seorang anak putri, oleh seorang
gadis, maupun oleh seorang wanita tua,

148. Balye piturvase tisthet pada waktu berkeluarga tanggunan


Panigrahasya yauvane, suaminya, kalua suaminya meninggal
Putranam bhatari prete
menjadi tanggungan putra-putranya
Na bhajet stri svatantratam
seorang wanita hendaknya jangan
bertindak sendiri.

148. Pada waktu masih kanak-kanak seorang


wanita menjadi tanggungan ayahnya:

149. Ia hendaknya jangan berusaha


149. Pitra bhartra sutair vapi memisahkan diri dari ayahnya, suami
Necchedvir aham atmanah, atau putra – putranya dengan
Esam hi virahena stri meninggalkan mereka ia membuat diri
Garhye kuryad ubhe kule. dan keluarganya sendiri serta keluarga
suaminya dicela orang.
150. Sada prahrstaya bhavyam 150. Ia hendaknya selalu berwajah cerah,
Grha karyesu daksaya, pandai dalam mengatur urusan ruamh
Susamskrto paskaraya
tangga, cermat dalam membersihkan
Vyaye camukta hastaya.
alat-alat rumah tangga serta hemat
dalam pengeluaran biaya.

151. Yasmai dadyat pita tvenam 151. Kepada laki-laki yang diberikan
Bhrata vanumate pituh, kepadanya oleh ayahnya atau diberikan
Tam susruseta jivantam
oleh kaka laki-lakinya denga seiijin
Sarhsthitam ca na lambhayet.
ayahnya, kepada laki-laki itu hidup dan
kalua laki-laki itu meninggal, ia tidak
boleh mencela kenang-kenangan itu.
152. Mangalartham svastyayanam 152. Untuk mendapatkan berkah peruntungan
Yajnascasam prajapateh, baik kepada penganten, pengucaran
Prayujyate vivahesu mantra kebahagiaan dan upacara korban
Pradanam svanyakaranam. suci Prajapati dipergunakan dalam
upacara perkawinan tetapi perkawinan
yang diatur oleh ayah atau walinya
adalah sebab dari penguasaan seorang
suami terhadip istrinya.

Paroloke ca yositah.

153. Suami yang mengawininya dengan puja


mantra Veda, selalu memberikan
kebahagiaan kepada istrinya selama
153. Anrta vrtukale ca masa-masa hidupnya di dunia ini,
Mantra samskara krtpatih, maupun di dunia baka nantinya.
Sukhasya nityam dateha
154. Visilah kama vrtto va 154. Walau seorang suami itu tanpa
Gunair va parivarjitah, kebajikan atau mencari kesenangan
Upacaryah striya sadhvya diluaran, atau tidak mempunyai sifat –
Satatam devavat patih. sifat baik, namun seorang suami harus
dihormati sebagai Dewa oleh istri yang
setia.

155. Nasti strinam prthag yajno 155. Tidak ada upacara, tidak ada pantangan,
Na vratam napyupositam, tidak ada puasa yang boleh dilakukan
Patim susrusate yena oleh wanita terpisah dari suaminya,
Tena svarge mahiyate kalua seorang istri menaati suaminya,
hanya dengan tingkah laku itu saja,
wanita itu disanjung tinggi di sorga.

156. Panigrahasya sadhvi stri 156. Seorang istri setia, yang ingin tinggal
Jivato va mrtasya va, bersama terus dengan suaminya sampai
Pati lokambhip santi
nanti setelah ia meninggal, tidak boleh
Nacaret kimcid apriyam.
melakukan sesuatu yang menyakiti hati
orang yang mengawininya itu, apakah
dia masih hidup atau sudah mati.

157. Kamam tu ksapayed deham 157. Berdasarkan keinginannya sendiri


Puspa mulaphalaih subhaih,
hendaknya ia memperlemah nafsu
Natu namapi grhniyat
Patyau prete parasya tu. badanya, dengan hidup dari bunga –
bunga suci, ubi – ubian dan buah –
buahan, tetapi ia tidak boleh menyebut
nama laki – laki lain setelah suaminya
meninggal.

158. Asitamaranat ksanta 158. Sampai mati hendaklah ia bersabar


Niyata brahmacarini,
menghadapi kesulitan – kesulitan hidup,
Yo dharma ekapatninam
Kanksanti taman uttamam. mengendalikan diri sendiri dan tetap
suci serta berusaha memenuhi tugas –
tugas mulia yang ditentukan untuk para
istri yang mempunyai satu suami saja.
159. Anekani sahasrani 159. Beribu – ribu orang Brahmana yang suci
Kumara brahmacarinam,
dari masa mudanya, sudah langsung
Divam gatani vipranam
Akrtva kulasamtatim
menuju sorga tanpa meneruskan
keturunan mereka.
160. Mrte bhratari sadhvi stri 160. Seorang istri yang berhati mulia yang
Brahmacarye vyavasthita,
selalu suci setelah suaminya meninggal,
Svargam gaccyatyaputrapi
Yatha ta brahmacarinah. mencapai sorga walaupun ia tanpa anak
keturunan sama sebagi laki – laki suci
tadi.

161. Apatyalobhadya tu stri 161. Tetapi wanita yang karena keinginan


Bhartamati vartate,
mendapatkan keturunan melanggar
Seha nindamavapnoti
Patilokacca hiyate. tugas – tugas sucinya terhadap suaminya
itu, menyebabkan dirinya sendiri tercela
di dunia ini serta kehilangan tempatnya
di sorga di samping suaminya.

162. Nanyotpanna prajastiha 162. Keturunan yang didapat dari orang lain,
Na capyanyaparigrahe,
dalam ketentuan ini, bukanlah dianggap
Na dvitiyas ca sadhvinam
Kvacid bhartopadisyate. keturunan yang sah, demikian pula
keturunan yang lahir dari istri orang
lain. Disamping itu tidak ada dalam
ajaran manapun dianjurkan seseorang
suami bagi wanita berhati mulia.

163. Patim hityapakrstam svam dengan meninggalkan suaminya sendiri


Utkrstam ya nisavate,
yang dari golongan rendah akan
Nindyaiva sa bhave lloke
Parapurveticocyate. menjadi tercela dalam hidup di dunia
ini dan dinamai wanita yang kawin lagi
walaupun hanya berzina.
163. Wanita yang berzina dengan seorang
laki – laki dari golongan lebih tinggi,
164. Vyabhicarattubhartuh stri 164. Dengan melanggar tugas – tugas
Loke prapnoti nindhyatam,
sucinya terhadap suaminya, seorang istri
Srgala yonim prapnoti
Papa rogaisca podyate adalah terhina dalam hidup di dunia ini,
dan setelah mati rohnya masuk kedalam
kandungan srigala dan disiksa oleh
kesakitan sebagai ganjaran atas dosa –
dosanya.

165. Patim ya nabhicarati 165. Ia yang mengendalikan pikirannya, kata


Manovadgehasamyuta, – katanya serta perbuatannya, tidak
Sa bhartrlokan apnoti pernah menjelek – jelekan suaminya,
Sadbhih samdhviti cocyate. adalah istri yang berbudi mulia dan
setelah ia meninggal akan tinggal
bersama suaminya di surga.

166. Anena narivrttena yang mengendalikan pikirannya, kata –


Manovag dehasamyata,
katanya dan perbuatan – perbuatannya,
Idvagryam kirtim apnoti
Patilokam paratra ca. mendapatkan dalam hidup ini
keharuman nama serta di alam baka
akan mendapat tempat disisi suaminya
di sorga.
166. Sebagai pahala atas perbuatan –
perbuatan sebagai itu, seorang wanita
167. SeorangSeorang dvijati ahli dalam
167. Evam vrttam savarnam strim
ajaran suci yang beristri dari golongcm
Dvijatih purvamarinim,
Dahayed agnihotrana sederajat serta berbuat saleh sebagai
Yajna patraisca dharmavit.
tersebut di atas, kalau istrinya itu
meninggal dunia mendahului suaminya
akan membakar istrinya yang sederajat
itu yang sehari – harinya dipakai
Agnihotra dan dengan alat – alat
upacara – upacara lainnya.

168. Bharyayai purvamarinyai api suci kepada istrinya, yang meninggal


Dattvagninantya karmani,
mendahuluinya, ia boleh kawin lagi dan
Punardara kriyam kuryat
Punaradhanam eva ca. membuat lagi api suci.

168. Hanya setelah dalam tempat


pembakaran seorang suami memberikan
169. Anena vidhina nityam Krtadaro grhe vaset.
Panca yajnanna hapayet,
Dvitiyam ayuso bhagam
169. Hidup sesuai dengan peraturan tersebut kawin lagi, ia harus tinggal dirumahnya
di atas ia tidak boleh melalaikan kelima sendiri, melanjutkan masa hidupnya
upacara korban (pancayajna) dan setelah yang kedua.

Anda mungkin juga menyukai