Anda di halaman 1dari 3

Tantri Kamandaka

Hana ta ya pas munggwing


talaga kumudawati,
ramya ikang talaga akweh tunjungnya
aneka warna hana cweta,
rakta mwang nila pangkaja.
Hana ta hangca lakistri,
masabha rikang talaga kumudawati
panangka hiking wwai sangkaring talaga masasara hangca lanang si cangkanggi ngaran:
i. hangca wadon yeka sama maungguwing
talaga kumudawati malawas
pwa masamitra lawan sang pas mangaran
di durbudhi ikang lanang si kacapa ikang wadon.
Kunang meh la hru masa,
sang cayasat wwainikang talaga kumudawati, mawit ikang hangca laki biring
mitranya pas ikang mangaran si durbudhi
mwang maminengka saka ngke
apan sang cayasat tika
mangke wwainikang talaga kamu wwai,
nimittani nghulun mahyun layato,
umungsi talaga ring himawan parwa ta ngkana,
mangaran ring manasasara,
maha pawitra ika,
wwainya mahening adalem lan masat yan
lahatamasuri kana paran ing hulan mitra.
Mangkana ing nikang hanga
sumaheir ikang paslingnya;
asuh mitra lukon marasihining hulun iri kita
mahyun matinggala kita mangke ring hulun
mariha hurpita prihawak?
Apan pada gatining hulan lawan kita
tan wenang madoha lawan wwai!
Saparanta mami tumuta milwa ri
sukuduhkanta makaphalaning wwang samitra lawan kita.
Sumahur ikang hangca;
AUM sang pas,
hana kira-kira ning hulun nihan iking kayu
sahutan denta ri tangahnya,
kami sumahura denta ri tangahnya,
kami sumahura ri tantungnya,
sana-sini lawan swamining
hulun kakawaca mene dening hulun humi berekene rikita,
hawya tan mategah denta manahut,
nguni weh haywa ngucap-ngucap salwirning kurungkalan.
Seoeng ning hulun humi beraken ai ri kita, haywa juga binaruhan denta,
yan hance,
atakwana haywa juga sinaruhan,
yekti ulahanta,
haywa ta san pmituha pawuwus mami kunang ika yan tan pamitu hu warah mami,
tan sidha tekeng dan matemahan pati.
Mangkana lingnikang hangca yata sinahut
tengah nikang kayu dening kang pas.
Tungung nikang kaya mwang
bung bahnya cenucak dening
kang hangca sana-sini sajalu stri kanan kiri,
teher amor ikang pas winawa dening hangca
amare rikang talaga mana sasara kah yunira.
Huwus madah ulihnya mor
dating pwa ya ri rihuring tegal wilanggala.
Wana mangang tutuknya pwaya ikang
pas hwa tekang kaya sinahutnya
tiba ikang pas ring ksiri tala leher
pinangan taya dening
cregala salakistri mati ikang passasomah,
ikang hangca kari kerangan
apan tan pinihutu sapa wekasnya
nguni ring purwaka,
lumaris ikang hangca
mareng telaga manasasara.
Yang di terjemahkan sebagai berikut :
Tjangkarangga dan Durbudhi
adalah kura-kura dalam TELAGA KUMUDAWATI.
Permai telaga itu banyak teratainya, beraneka warna ada yang merah, putih ada yang kebiru-
biruan.
Ada angsa jantan-betina berkeliaran mencari makan di telaga kumudawati yang asal airnya dari
TELAGA MANASARA
adapun nama angsa itu si TJANGKARANGGA,
yang jantan bernama TJANGKRANGGI,
yang betina mereka sama-sama ada ditelaga lamalah sudah bersahabat dengan
kura-kura yang bernama DURBUDHI dan KATJAPA maka katanya:
“sahabat kami akan minta diri akan pergi berjalan. Berhasaratlah kami pergi dari sini karena makin
kering air ini nanti air telaga kumudawati.
Lagi pula menghadapi musim kemarau kami (kalau) akan jauh dari air itulah mula sebabnya kami
bermaksud akan pergi mencari telaga ke gunung HIMAWAN itu bernama manasasara.
Sangat hening telaga itu, airnya jernih dan dalam, tidak kering pada masa kemarau.
Kesanalah tujuan pergi kami sahabat, demikian perkataan angsa itu, menyahutlah kura-kura itu
katanya; aduhai sahabat, sangat besar cinta kami, akan menyelenggarakan hidupmu sendiri,
bukankah sama hal kami dengan hal kamu (sama-sama) tak dapat jauh dari air, kemana kamu pergi
kami akan turut, akan mengikuti kepada senang dan susah kamu, itulah buah persahabatan kami
dengan kamu.
Menjawab angsa itu;
hai sang kura-kura ada angan-angan kami begini;
kayu ini pagutlah oleh mu ditengah-tengah kami akan memagutnya pada ujung sebelah sana dan
sebelah sini.
Kami nanti membawa terbang kamu jangan tidak teguh kamu akan memangutnya dan lagi jangan
mempercakapkan apa saja yang kita atasi.
Selama kami membawa terbang kepada kamu jangan pula (sesuatu yang) ditegur-tegur olehmu.
Kalau ada yang bertanya-tanya jangan pulan di beri jawaban itulah tugasmu jangan pula tidak
mengikuti apa yang kami katakan tadi kalau kamu tidak ingat-ingat kepada ajaran kami itu maka tak
terlaksana kamu tidak akan sampai tempat tujuan kita bahkan matilah kamu.
Demikian perkataan angsa dipagutilah tengah-tengah kayu itu oleh kira-kira ujung kayu dan
pangkalnya dipagut oleh angsa disebelah sana dan sebelah sini laki bini kanan kiri, lalu terbang kura-
kura itu dibawa oleh angsa, maksudnya akan pergi ke telaga manasasara. Telah jauh merka terbang,
sampailah mereka diatas ladang wilangala.
Adalah (desana) anjing jantan-betina,
bernaung dibawah pohon mangga maka menegadah anjing betina itu melihat angsa berdua itu
terbang membawa kura-kura katanya,
"hai sang bapa anaku lihatlah yang benar-benar ganjil itu kura-kura dibawa terbang oleh angsa
jantan, sahutnya
Menjawab anjing jantan
"ganjil sekali katamu! Masa kan kura-kura bisa terbang karena angsa"!
"Bukan kura-kura itu, tai kerbau kering, rumah karu-karu, buah tangan untuk anak-anak angsa
kiranya"!
Demikian kata anjing jantan itu.
Terdengarlah perkataan oleh kura-kura marah ia dalam hatinya berdenyut-denyut mulutnya. Karena
dianggap tai kering yang berisi karu-karu, maka terbukalah mulutnya kura-kura itu lepaslah kayu
yang dipungutnya gugur kura-kura itu ke muka bumi.
Mati kura-kura dengan betinanya, angsa itu tinggal merasa kecewa karena tidak diikuti Arahan pesan
yang telah di wanti wantikan agar bisa meneruskan perjalannya angsa itu ke telaga manasasara.

Anda mungkin juga menyukai