BB TB
BB TB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berat dan tinggi badan?
2. Apa saja kah alat-alat yang digunakan untuk mengukur berat dan tinggi badan?
3. Apa faktor-faktor yang mempegaruhi berat badan dan tinggi badan?
4. Bagaimana cara mengukurberat badan dan tinggi badan?
5. Apa saja kah kelainan-kelainan pada berat badan dan tinggi badan?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk :
1
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber pengetahuan
melalui buku-buku dan browsing atau telusur internet yang berkaitan dengan berat badan
dan tinggi badan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berat Badan
Berat badan klien normalnya bervariasi setiap hari karena kehilangan atau
retensi cairan.Penambahan berat badan yang progresif dapat terjadi selama
kehamilan.Kecenderungan menurun pada berat badan lansia yang rentan dapat
mengindikasikan reduksi serius cadangan makanan.Pengkajian ini menskrining
adanya perubahan berat badan yang abnormal.Riwayat keperawatan dapat
membantu memfokuskan pada kemungkinan penyebab perubahan berat badan
tersebut.Sebelum melakukan pengukuran, perawat menanyakan pada klien tinggi
badan dan berat badan yang terstandardisasi dapat membantu mengungkapkan
berat badan normal yang diharapkan untuk klien dengan tinggi badan tertentu.
Penambahan berat badan 2,3 kg dalam sehari mengindikasikan masalah retensi
cairan. Jika klien mengalami penurunan berat badan lebih dari 5% dalam sebulan
atau 10% dalam enam bulan, maka ia mengalami penurunan berat badan yang
signifikan.
Klien harus ditimbang pada waktu yang sama dengan timbangan dan baju
yang sama. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan yang
objektif.Walaupun penimbangan berat badan merupakan hal yang rutin, namun
kecermatan harus dilakukan untuk memastikan keakuratan hasil pengukuran
3
karena keputusan medis dan keperawatan (misalnya penentuan jenis obat, dosis
obat, pengangkatan pemberian posisi) dibuat berdasarkan berat badan.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan adalah mengukur tinggi badan dengan alat pengukur dari ujung
kepala sampai ujung kaki. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan yang terbagi
menjadi tiga tahap, yaitu: Pertama, dimulai dari bayi lahir hingga ia berusia 3 tahun.
Pada tahun pertama, pertambahan tinggi badan mencapai 1,5 kali panjang lahir.
Pada usia dua tahun, rata-rata anak tumbuh sebanyak 6-10 cm pertahunnya.Tahap
kedua, tahap anak-anak yang akan berakhir ketika anak memasuki masa pubertas
(usia 6-12 tahun). Penambahan tinggi anak mencapai 5-7 cm pertahunnya.Tahap
terakhir, tahap pubertas (usia 12-18 tahun), ditandai dengan percepatan dalam
pertumbuhan karena pengaruh hormon seksual. Jika tinggi anak berada pada atau
melebihi 97/100, maka anak dapat dikatakan memiliki perawakan tinggi.
2. Tinggi Badan
Ada beberapa cara untuk mengukur tinggi badan, antara lain :
a. Dilakukan dengan berdiri
b. Dilakukan dengan timbangan platform
Gambar
a) b)
4
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Berat dan Tinggi Badan
Faktor yang harus diperhatikan sejak dalam kandungan, zat gizi yang
penting yaitu protein, lemak, vitamin (A dan D), mineral (zat besi,
kalsium, seng dan yodium)
Prosedur Pelaksanaan
Timbangan berdiri
Beritahu pasien
Tempatkan handuk kertas diatas timbangan
5
Beritahu pasien untuk memakai baju yang tidak tebal dan melepas sandal
(sepatu). Untuk memastikan pengukuran tinggi dan berat badan yang
akurat
Bantu pasien naik ketimbangan
Atur ratio berat
Untuk mengukur tinggi badan beritahu pasien untuk berdiri tegak diatas
timbangan
Bantu pasien turun dari timbangan
Kembalikan timbangan diposisi semula
Perhatian :
6
Kembalikan pasien keposisi semula
2. Mengukur Tinggi Badan
Persiapan
Pita ukur
Prosedur pelaksanaan
Beritahu pasien
Bantu pasien naik ketimbangan berdiri yang dilengkapi dengan alat ukur
tinggi badan
Beritahu pasien untuk menghadap ke perawat (saling berhadapan)
Beritahu pasien untuk berdiri tegak diatas timbangan
Mengukur tinggi badan pasien
Bantu pasien turun dari timbangan
Perhatian :
Untuk mengukur tinggi badan pada bayi dan orang yang tidak dapat
berdiri, misalnya pada pasien cidera/fraktur, maka pengukuran dilakukan
dengan posisi berbaring.
7
Dwarfism (cebol) yaitu gangguan pertumbuhan akibat gangguan pada fungsi
hormone pertumbuhan / growth hormone. Gejalanya berupa badan pendek,
gemuk, muka dan suara imatur (tampak seperti anak kecil), pematangan tulang
yang terlambat, lipolisis (proses pemecahan lemak tubuh) yang berkurang,
peningkatan kolesterol total / LDL, dan hipoglikemia. Biasanya intelengensia / IQ
tetap normal kecuali sering terkena serangan hipoglikemia berat yang berulang.
Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormone tiroid dalam
tubuh. Hormone tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel
folikel tiroid
Manusia dikatakan berperawakan raksasa (gigantisme) apabila tinggi badan
mencapai dua meter atau lebih. Penyebab utama gigantisme adalah kelebihan
hormone pertumbuhan / growth hormone.
BAB III
PENUTUP
8
A. KESIMPULAN
Pengukuran berat badan dan tinggi badan terhadap pasien dapat dilakukan
dengan beberapa cara tergantung dengan keadaan pasien tersebut. Cara-cara tersebut antara
lain dengan posisi berdiri, duduk dan tidur. Selanjutnya data-data dari hasil pengukuran
berat badan dan tinggi badan digunakan untuk mengetahui kondisi pasien.
B. SARAN
Untuk memungkinkan perbandingan yang objektif dalam pengukuran berat
badan maka klien/pasien harus ditimbang pada waktu yang sama, dengan menggunakan
timbangan yang sama dan pakaian yang sama. Sedangkan dalam pengukuran tinggi badan
klien/pasien diminta untuk dapat berdiri tegak dengan postur yang baik dan pasien harus
melepas sepatu mereka. Apabila klien tidak mampu berdiri maka pengukuran tinggi badan
dapat dilakukan dengan cara membaringkan klien dalam posisi lurus dan diukur dengan
menggunakan meteran.
Makan ala kadarnya. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung
lemak.
9
Jangan menahan lapar berlama-lama sebagai salah satu jalan diet.
Jangan lupa makan pagi. Hal ini akan menolong anda dalam pekerjaan sepanjang
hari, dan anda akan terhindar dari godaan makan gula-gula dan jajan diantara
waktu makan.
DAFTAR PUSTAKA
10
11