OLEH :
Partikel semua ukuran digerakkan di dalam fluida oleh salah satu dari tiga
mekanisme . Pertama, partikel dapat bergerak menggelinding (rolling) di dasar aliran
udara atau air tanpa kehilangan kontak dengan permukaan dasar. Kedua, partikel
dapat bergerak dalam serangkaian lompatan, secara periode meninggalkan permukaan
dasar dan terbawa dengan jarak yang pendek di dalam tubuh fluida sebelum kembali
ke dasar lagi; ini dikenal sebagai saltasi (saltation). Terakhir, turbulensi di dalam
aliran dapat menghasilkan gerakan yang cukup untuk menjaga partikel bergerak terus
di dalam fluida; dikenal sebagai suspensi (suspension).
Pada kecepatan arus rendah hanya partikel halus (lempung) dan partikel
berdensitas rendah yang tetap tersuspensi, dengan partikel berukuran pasir
bergerak rolling dan beberapa tersaltasi. Pada tingkat aliran yang lebih tinggi semua
lanau dan beberapa pasir dapat tetap tersuspensi, dengan butiran (granules) dan
kerakal halus (fine pebble) tersaltasi dan material lebih kasar bergerak rolling.
Proses-proses ini secara esensial serupa baik di udara maupun di air, tapi di
udara diperlukan kecepatan yang lebih tinggi untuk menggerakkan partikel tertentu
karena densitas dan viskositas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan air .
Konsekuensi dari viskositas udara yang rendah adalah butiran yang tersaltasi
mendaratkan efek bantalan (cushioning effect) medium fluida yang relatif sedikit, dan
butir-butir mempunyai momentum yang cukup untuk menumbuk butir-butir ke dalam
aliran yang mengalir bebas. Efek ini tidak begitu nyata di dalam air karena gesekan
antara butir yang bergerak dan fluida energinya telah habis sebelum mendarat.
Zat particulate (substansi yang terdiri dari partikel-partikel yang terpisah) yang
terbawa oleh aliran biasanya diistilahkan bedload (partikel yang rolling dan tersaltasi)
dan suspended load (material dalam suspensi), juga terkadang disebut
sebagai washload .
Tidak dengan seketika terlihat jelas mengapa partikel yang berada di dasar
aliran (contoh, di dasar sungai) lakukan selain dari bergerak terseret (frictional drag).
Gerakan terseret antara air yang mengalir dan objek di dalam aliran adalah
mekanisme utama bagi material kasar tertransportasikan sebagai komponen rolling
bedload. Beberapa partikel bergerak ke atas dari dasar aliran dan sementara waktu
memasuki aliran sebelum terendapkan kembali ketika aliran menurun. Ini adalah
partikel saltasi. Aliran tidak mampu mempertahankan butir-butir ini dalam suspensi
karena butir ini jatuh ke bawah lagi, jadi apa yang pertama kali membuat butir-butir
ini bergerak naik? Jawabannya terdapat pada efek Bernoulli, fenomena yang
memperkenankan burung-burung dan pesawat terbang dapat terbang dan kapal pesiar
dapat berlayar ‘dekat dengan angin’.
Efek Bernoulli sangat baik dijelaskan dengan membahas aliran fluida (udara, air atau
semua media fluida) di dalam tabung yang salah satu sisinya menyempit. Luas
penampang melintang tabung di satu sisi lebih besar dari sisi lain, tapi untuk
mempertahankan transportasi fluida agar tetap konstan di sepanjang tabung, jumlah
yang sama harus mengalir di satu sisi dan keluar di sisi lain dengan periode waktu
tertentu. Untuk memperoleh jumlah yang sama dari fluida, harus bergerak pada
kecepatan yang lebih tinggi ketika melewati sisi yang sempit. Efek ini lazim dikenal
orang yang memencet ujung selang air taman: air yang menyembur akan semakin
cepat ketika ujung selang air sebagian ditutup.
Distribusi ukuran butir dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis agen
transportasi, gelombang, pasang surut, angin lokal dan badai episodik yang masing-
masing memiliki karakteristik spasial dan temporal sendiri (Liu et al, 2000). Faktor
oseanografi yang berperan dalam distribusi sedimen di suatu perairan adalah arus,
khususnya terhadap sedimen tersuspensi (suspended sediment) (Purnawan et al.,
2012). Hal ini senada dengan Darlan (1996) yang menyebutkan bahwa distribusi
fraksi sedimen dipengaruhi oleh arus. Pada daerah dengan turbulensi tinggi, fraksi
yang memiliki kenampakan makroskopis seperti kerikil dan pasir akan lebih cepat
mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran mikroskopis seperti lumpur.
Mekanisme distribusi pasir ini sangat tergantung dari dua faktor yang saling
bergantungan yaitu penyortiran hidrolik (hydrolic sorting) dan pengendapan (Wenno
dan Witasari, 2001).
Gaya yang bekerja pada partikel adalah fungsi dari viskositas dan densitas
media fluida seperti halnya massa partikel. Fluida berviskositas lebih tinggi
menggunakan gaya seret dan angkat yang lebih besar untuk kecepatan aliran tertentu.
Dua fluida yang terpenting di permukaan bumi adalah air dan udara. Aliran air dapat
mentransportasikan klastik sebesar bongkah pada kecepatan yang terekam dalam
sungai, tapi bahkan pada badai dengan kekuatan angin yang sangat tinggi, partikel
mineral dan batuan terbesar yang terbawa kemungkinan besar berukuran sekitar satu
milimeter. Pembatasan ukuran partikel yang terbawa angin adalah satu kriteria yang
mungkin digunakan untuk membedakan material yang diendapkan oleh air dari yang
ditransportasikan dan diendapkan oleh angin (8.2). Fluida berviskositas lebih tinggi
seperti es dan aliran debris(4.6.1) dapat mentransportasikan bongkah berukuran
beberapa meter hingga puluhan meter panjangnya. Klastik besar mungkin terbawa di
bagian teratas dari aliran laminar.
B. Transport Sedimen
Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat
pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload tranport. Di bawah ini
diterangkan secara garis besar ke duanya.
Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus
cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang
dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah
mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang
buruk. Ciri lain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
menyentuh dasar aliran.
Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi :
1. Endapan arus traksi
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya. Pada
umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau
pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya
berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat: pemilahan baik,
tidak mengandung masa dasar, dan ada perubahan besar butir mengecil ke atas
(fining upward) atau ke bawah (coarsening upward) tetapi bukan perlapisan
bersusun (graded bedding).
Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan
suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara
pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur silang-siur dan
perlapisan bersusun.