Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, DAN

MODEL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Dinni masyitoh, Umi Baroroh


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: Dhinimasytoh@gmail.com, barorohty@yahoo.co.id

ABSTRAK
Setiap pembelajaran bahasa tidak akan lepas oleh pendekatan, metode,
strategi, teknik dan model. Beberapa istilah tersebut digunakan agar pembelajaran
bahasa tersebut dapat tercapai secara cepat, efisien, dan efektif. Namun, beberapa
istilah tersebut memiliki kemiripan makna sehingga seringkali orang merasa
bingung untuk membedakannya. Tidak sedikit orang yang menyamakan
pengertian dari istilah tersebut, hal itu wajar karena istilah tersebut mempunyai
kaitan yang erat dan saling bertautan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menjawab kesulitan kesulitan dalam
membedakan istilah istilah tersebut dengan penyajian sederhana namun jelas.
Sehingga dapat diaplikasikan pada proses pembelajaran bahasa Arab dengan baik
dan benar. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah telaah pustaka (library
research) sebagai acuan penulisan. Hasil dari penulisan ini adalah implikasi
sebuah pendekatan, metode, strategi, teknik, dan model pembelajaran dalam
sebuah proses pembelajaran bahasa Arab.
Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Strategi, Teknik, Model

ABSTRACT
Every language learning will not be separated by approaches, methods,
strategies, techniques and models. Some of these terms are used so that language
learning can be achieved quickly, efficiently, and effectively. However, some of
these terms have similarities in meaning so often people feel confused to
distinguish them. Not a few people who equate the understanding of the term, it is
natural because the term has a close and interrelated relationship.
The purpose of this paper is to answer the difficulties of distinguishing
terms from these terms with a simple but clear presentation. So that it can be
applied to the process of learning Arabic well and correctly. The method used in
this paper is library research as a reference for writing. The results of this writing
are the implications of an approach, method, strategy, technique, and learning
model in a process of learning Arabic language.
Keywords: Approaches, Methods, Strategies, Techniques, Models

1
‫التجريد‬
‫لن يتم فصل كل تعليم اللغة عن طرق و أساليب و استراتيجيات و‬
‫ و يتم استخدام بعض هذه المصطلحات بحيث يمكن‬.‫تقنيات و نماذج‬
‫ فإن بعض هذه‬،‫ و مع ذلك‬.‫تحقيق تعليم اللغة بسرعة و كفاءة و فعالية‬
‫ و من األحيان يشعر الناس‬،‫المصطلحات لها أوجه التشابه في المعنى‬
‫ و هناك عدد كثير من األشخاص الذين يساوون فهم‬.‫باالرتباك لتمييزها‬
. ‫ فمن الطبيعي أن يكون للمصطلح عالقة وثيقة و مترابطة‬،‫المصطلح‬
‫الغرض من هذه الورقة هو اإلجابة عن الصعوبات في تمييز‬
‫المصطلحات من هذه المصطلحات باستخدام عرض بسيط و لكنه‬
‫ و بحيث يمكن تطبيقها على عملية تعليم اللغة العربية جيدا و‬.‫واضح‬
‫ و الطريقة المستخدمة في هذه الورقة هي بحث المكتبة كمرجع‬.‫صحيحا‬
‫ و نتائج هذه الكتابة هي اآلثار المترتبة على النهج و الطريقة و‬.‫للكتابة‬
.‫االستراتيجية و التقنية و نموذج التعليم في عملية تعليم اللغة العربية‬
‫ النموذج‬،‫ التقنيات‬،‫ اإلستراتيجيات‬،‫ الطرق‬،‫المناهج‬: ‫الكلمات المفتاحية‬
PENDAHULUAN
Stigma yang berkembang di masyarakat menunjukkan bahwa belajar bahasa
Arab masih sangat rumit, padahal setiap bahasa mempunyai tingkat kesulitan dan
kemudahan yang berbeda beda tergantung pada karakteristik sistem bahasa itu
sendiri, baik sistem fonologi, morfologi, maupun sintaksis, dan semantiknya1.

Sementara itu tata bahasa indonesia dianggap lebih mudah daripada bahasa
Arab karena perbedaan jenis laki laki dan perempuan (mudzakkar-muannats), atau
tunggal (mufrod), dual (mustanna) dan plural (jama’) dalam struktur kalimat tidak
dikaidahkan dalam bahasa Indonesia. Namun bagi orang arab pula pengucapan
bunyi konsonan /ng/, /ny/, /c/, /p/, /g/, serta vokal /o/, /e/ juga dinilai sangat sulit
karena mereka tidak memiliki konsonan dan vokal itu. Akan tetapi dalam banyak

1
Abdul Hamid, Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2008), 12.

2
kasus struktur dan gaya bahasa Arab cenderung lebih variatif, indah dan sarat
makna dibanding dengan bahasa lainnya2.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan


sesamanya dan digunakan untuk mengeluarkan ide ide yang ada dalam pikiran
baik diekspresikan melalui ucapan atau tulisan. Kemhiran seseorang dalam suatu
bahasa tidak menjamin kemahirannya mengajarkan bahasa tersebut kepada orang
lain. Mahir berbahasa adalah satu hal, dan mengajarkan bahasa adalah hal lain.
Seorang guru bahasa arab harus menguasai setidaknya 3 hal yaitu: (1) kemahiran
berbahasa Arab (2) pengetahuan tentang bahasa dan budaya Arab (3) ketrampilan
mengajarkan bahasa Arab3.

Dalam mengajar atau mempelajari bahasa kedua bukanlah serangkaian yang


mudah yang bisa diprogramkan dalam sebuah panduan ringkas, begitu banyak
permasalahan yang ada. Apapun permasalahan yang muncul dalam pembelajaran
bahasa Arab, guru atau siswa sebaiknya berusaha memahami dan mencari
solusinya, sehingga proses pmbelajaran akan tetap berjalan efektif dan efisien.
Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan memahami konsep
dasar pembelajaran bahasa Arab4.

Setiap pembelajaran bahasa tidak akan lepas oleh pendekatan, metode, media,
maupun strategi yang digunakan agar pembelajaran bahasa tersebut dapat tercapai
secara cepat, efisien, dan efektif. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa
istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa
bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan
pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik
pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran5.

2
Abd, Wahab, Muhbib,2009. Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam
Pembelajaran Bahasa Arab. UIN Jakarta Press. Hal 1
3
Wahab Rasyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN
MALIKI PRESS, t.t.), 37.
4
Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: FITK UIN SUKA, 2017),
218.
5
Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2013), 40.

3
Namun, beberapa istilah tersebut memiliki kemiripan makna sehingga
seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Tidak sedikit orang
yang menyamakan pengertian dari istilah tersebut, hal itu wajar karena istilah
tersebut mempunyai kaitan yang erat dan saling bertautan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik akar permasalahan


sebagai berikut: 1. Apakah berbedaan definisi dari pendekatan pembelajaran,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik
pembelajaran dan model pembelajaran? 2. Bagaimana contoh implikasi istilah
tersebut dalam pembelajaran bahasa Arab?

METODE PENELITIAN

Tulisan ini merupakan penelitian telaah pustaka dan merupaka


pengembangan penulisan dari beberapa literatur seperti milik Ahmad Sudrajat,
dengan judul Pengertian Pendekatan,Metode,Strategi,Teknik dan Model, Jurnal
al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 2 2011, Ahmad Muradi
dengan judul Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal
al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1 Juni 2014, dan jurnal
milik Sembodo Ardhi Wibowo dengan judul Model Model Pembelajaran Bahasa
Arab, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 2 No 2 Januari
2006. Dan juga beberapa buku pedoman sebagai rujukan penulisan seperti karya
Acep Hermawan dengan judul Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2011, Wahab Rosyidi, dkk, dengan judul Memahami
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN MALIKI Press:2012,
dan buku karya Umi Baroroh, dengan judul Arabic Active Learning Model Model
Belajar Bahasa Arab Efektif, Yogyakarta:UIN SUKA Press:2018

PEMBAHASAN

A. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach yang memiliki arti
pendekatan dan Al Madkhol dalam bahasa Arab . Dalam dunia pengajaran,

4
approach atau pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Menurut
pendapat wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan
belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga
dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. Pendekatan belajar dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.6

Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati (KBBI 1995).


Dikatakan pula baha pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang
sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling
berkaitan7

Anthony berpendapat bahwa pendekatan merupakan satu aksioma, sesuatu


yang baku dan tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Lebih lanjut anthony
mengatakan “ i view an approach –any approach- as a set of correlative
assumptons dealing with the nature of language and the nature of language
teaching and learning”8 pendekatan merupakan seperangkat asumsi berkenaan
dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat
aksiomatris-filosofis, yakni berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan
yang tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya.

Dilihat dari kinerjanya, secara umum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu (1)
pendekatan yang berorientasi dan berpusat pada siswa (student centered approach)
dan (2) pendekatan yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach). Fungsi pendekatan itu sendiri adalah sebagai pedoman umum dalam
menyusun langkah langkah metode pengajaran yang akan digunakan9.

6
Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, (FITK UIN SUKA: 2017) hal 206
7
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 40.
8
Fahrurrazi, Aziz, Pembelajaran Bahasa Asing, Bina Pubising (Jakarta: 2010) hal 2
9
Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, 207.

5
Ada beberapa macam pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Arab, yaitu pendekatan dan pendekatan fungsional, pendekatan komunikatif,
pendekatan skill, dan pendekatan komprehensif 10

a. Pendekatan Fungsional ( ‫) المدخل الوظيفي‬

Pendekatan fungsional adalah pendekatan yangdilakukan seorang pengajar


terhadap peserta didik dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu
khususnya bahasa untuk kepentingan hidup peserta didik11

Menurut Semi (1993), pendekatan ini menyarankan apabila mempelajari


bahasa sebaiknya melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau orang yang
menggunakan bahasa itu. Dengan demikian, peserta didik langsung menhadapi
bahasa yang hidup dan mencoba memakainya sesuai dengan keperluan
komunikasi. Mereka dengan sendirinya merasakan fungsi bahasa tersebut dalam
komunikasi langsung12. Lebih jauh lagi ia mengutarakan bahwa pendekatan ini
memunculkan berbagai metode mengajar bahasa, antara lain metode langsung,
metode pembatasan, metode intensif, metode audio-visual, metode linguistik13

b. Pendekatan Komunkatif ( ‫) المدخل اإلتصالي‬.

Pendekatan yang cukup populer dalam pengajaran bahasa adalah metode


komunikatif. Pendekatan ini lahir akibat adanya ketidakpuasan para praktsi atau
pengajar bahasa atas hasil yang dicapai oleh metode tatabahasa-terjemahan, yang
hanya mengutamakan penguasaan kaidah tatabahasa, mengesampingkan
kemampuan berkomunikasi sebagai bentuk akhir yang diharapkan dari belajar

‫ كلية التربية‬:‫ مداخل تعليم اللغة العربية دراسة مسحية نقجية (مكة المكرمة‬,‫ أحمد عبده عوض‬10
.4 ,)2000 ,‫جامعة أم القري‬
11
Eva Hamidah, Teori Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka
Pajar, 2012), 164.
12
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 43.
13
Wassid, 43.

6
bahasa. Pendekatan ini baru dikenal di Indonesia pada era tahun 80-an, padahal
perkembangannya di negara lain relatif lebih lama14

Pada dasarnya, pendekatan komunikatif adalah pendekatan pembelajaran


bahasa yang lebih menekankan pembelajaran pada penguasaan kecakapan
berbahasa daripada penguasaan struktur bahasa15. Pendekatan inilah kemudian
memunculkan sejumlah metode baru dalam pembelajaran bahasa kedua. Bahasa
makin ditegaskan fungsinya sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pengajar
harus mampu berinteraksi secara lisan maupun tulisan. Pembelajar harus
mnguasai kaidah kaidah atau aturan aturan kebahasaan, serta harus mampu
menggunakannya dalam berbagai kegiatan sehari hari16

c. Pendekatan Skill ( ‫) المدخل المهاري‬

Pendekatan keterampilan adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar


yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses
pemerolehan hasil belajar17. Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada 4 keterampilan
yang menjadi komponen pembelajaran sesuai dengan pendekatan skill yaitu:

1) Keterampilan mendengar

Keterampilan mendengar dalam pembelajaran bahasa adalah mendengar


secara aktif terhadap apa yang dipelajari serta berusaha memahami sebutan dan
maknanya dengan jelas. Sekurang kurangnya melibatkan tiga perkara, yaitu:
mendengar, memahami, dan menilai. Contohnya mata pelajaran bahasa Arab
dengan menggunakan media audio visual. Guru memperlihatkan sebuah video
kartun bernyanyi berbahasa Arab, kemudian peserta didik menulis lirik lagu yang
telah di dengarnya melalui video tersebut.

14
Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), 7.
15
Jack C Richards, Curriculum Development in Language Teaching, terjemah Nâ shir
bin ’Abdullâ h bin Ghâ lı̂ dan Shâ lih bin Nâ shir al-Syuwairikh: Tathwîr Manâhij Ta’lîm al-
Lughah, PDF, t.t., 64.
16
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 56.
17
Semiawan Conny, Pembelajaran Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam
Belajar (Jakarta: Gramedia, 1992), 35.

7
2) Keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara adalah retorika seni berbicara seseorang menggunakan


bahasa Arab secara lancar. Untuk melatih kemampuan berbicara,contohnya
dengan kegiatan pidato, bermain peran, dsb.

3) Keterampilan membaca
Keterampilan membaca merupakan lanjutan dari keterampilan asas seperti
mendengar dan berbicara. Misalkan siswa menyimak kesalahan bacaan dari teman
sekelasnya.
4) Keterampilan menulis

Keterampilan menulis adalah komponen terakhir setelah mengenal ketiga


keterampilan yang sudah dijelaskan diatas. Untuk melatih kemampuan menulis
bisa dengan menggunakan kegiatan penulisan insya berbentuk karangan bebas.

d. Pendekatan Komprehensif ( ‫) المدخل التكاملي‬

Dalam KBBI, komprehensif berarti: bersifat mampu menangkap (menerima)


dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi), mempunyai dan
memperlihatkan wawasan yang luas. Pembelajaran komprehensif dalam
pembelajaran bahasa Arab yaitu pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara
menyeluruh dengan memperhatikan hubungan dari beberapa aspek pembelajaram
yang saling menyatu, misalnya dalam pembelajaran didalamnya terdapat proses
Kegiatan Belajar Mengajar, Rencana Pelaksanan Pembelajaran, Silabus, program
Semester, Program tahunan, dan lain-lain18. Pendekatan ini memunculkan metode
metode baru seperti metode eklektik yang menggabungkan antar dua metode
sepenghaluan dalam sebuah pembelajaran

B. Metode dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

18
Darmiyati Zuchdi, “Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang
Manusiawi” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 102.

8
masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pengetahuan tentang metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik,
sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau
tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru19.

Suryasubroto mengemukakan, metode adalah cara yang dalam fungsinya


merupakan alat untuk mencapai tujuan20 senada dengan itu Djamaroh dan Zain
menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.21 Sanjaya juga menyatakan, metode adalah cara
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.22 Ruseffendi menyatakan
bahwa metode adalah cara mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa untuk setiap pelajaran atau bidang studi.23

Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditegaskan bahwa metode mengajar


merupakan cara yang dirancang oleh guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Metode dalam
pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi
saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas
cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai
tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat
belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

19
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:
Teras, 2011), 14.
20
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rhineka Cipta: 2006) hal
149
21
Djamaroh,dkk Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rhineka Cipta: 20016) hal 46
22
Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Kencana Perdana Media Grup: 2007) hal 145
23
Ruseffendi, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan Potensinya
(Bandung: Tarsito,2006) hal 28

9
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam24:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam


rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau
belajar
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan
rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan
pada kebutuhannya
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar
dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan
kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk
mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk


mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran bahasa Arab diantaranya: metode terjemahan tata bahasa, metode

24
Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, 26.

10
membaca, metode audio-lingual, metode langsung, metode komunikatf, metode
sugestopedia25

(1) Metode Terjemahan Tata Bahasa

Metode ini juga seringkali disebut dengan metode tradisional, meskipun kata
tradisional masih seringkali diperdebatkan, metode ini sangat kuat berpegang pada
disiplin mental dan pengembangan intelektual.Metode ini dapat membantu
pembelajar untuk lebih memahami bahasa yang dipelajarinya dengan cara
menganalisis tatabahasa dan terjemahan bahasa yang menjadi sasarannya. Hal ini
memungkinkan pembelajar mengeksplorasi kedalaman bahan bacaan26

(2) Metode Membaca

Metode ini bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan memahami


tes yang mereka baca dan mampu menjawab pertanyaan pertanyaan yang
berhubungan dengan teks tersebut. Dalam kaitannya dengan kemampuan
membaca, dikenal enam pertanyaan tradisional pascabacaan, yaitu: Apa? Siapa?
Mengapa? Dimana? Kapan? Bagaimana?. Keenam pertanyaan tersebut harus
mampu dijawab oleh siswa ketika selesai membaca teks27

(3) Metode Audio-Lingual

Metode ini mengutamakan pengalaman. Cara itu dilakukan untuk efisiensi


waktu dalam belajar bahasa. Dalam metode ini pembelajaran bahasa difokuskan
pada lafal kata, dan pelatihan pola pola kalimat, berulang ulang secara intensif.
Metode Audio-Lingual adalah hasil perpaduan antara linguistik struktural dengan
psikologi behavioris yang memandang proses pembelajaran dari sudut
conditioning28

25
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 56.
26
Wassid, 57.
27
Wassid, 58.
28
Wassid, 58.

11
(4) Metode Langsung

Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar
langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam berkomunikasi. Orientasi
metode ini adalah penggunaan bahasa di masyarakat. Peserta didik diberi latihan
latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui demonstrasi,
peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung29.

Pembelajaran bahasa harus bermula dengan pengenalan benda benda dan


perilaku yang ada di sekeliling pembelajar, misalnya benda benda yang ada di
dalam kelas. Ketika proses belajar berlangsung, pembelajar mengkomunikasikan
apa yang dilihatnya dngan menggunakan bahasa kedua. Penjelasan mengenai
kosakata baru dilakukan melalui parafrase dalam bahasa kedua, gerak gerik tubuh,
atau dengan menunjukan benda yang dimaksud30

(5) metode komunikatif

Metode komunikatif menitikberatkan pada pada terjadinya komunikasi selama


proses belajar berlangsung dan faktor pengajar memegang posisi penting selama
proses pembelajaran. Metode komunikatif tidak terlalu menitikberatkan pada
peserta didik, yang diperhatikan adalah proses pembelajarannya. Desain atau
rencana pembelajaran hanya bersifat kerangka, yang terpenting adalah
komunikasinya31

(6) Metode Sugestopedia

Dalam metode ini diasumsikan bahwa relaksasi merupakan teknik yang tepat
untuk digunakan. Suasana yang dapat memberi sugesti, seperti alunan musik yang
terdengar sayup sayup, dekorasi ruangan yang menark, tempat duduk yang
menyenangkan sangat berperan penting. Metode ini menekankan sugesti kepada

29
Wassid, 59.
30
Wassid, 60.
31
Wassid, 60.

12
peserta didik agar mereka memiliki kepercayaan diri. Pengajar menekan perasaan
negatif, misalnya perasaan rendah diri, malu, kurang spontan, dan lain lain32

Memilih dan menentukan berbagai metode yang tepat untuk menciptakan


proses pembelajaran yang menarik dan ketepatan penggunaan metode bergantung
pada tujuan, isi, proses pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Jadi guru dalam
memilih metode pembelajaran sebelum melakukan proses pembelajaran di dalam
ruangan kelas harus menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan
situasi dan kondisi dalam suatu kelas.

Tidak ada satu metode pun dianggap paling baik diantara metode metode yang
lain, karena setiap metode mempunyai karakteristik dengan segala kelebihan dan
kelemahannya. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan dan situasi dan kondisi tertentu, tapi mungkin tidak tepat untuk situasi
dan kondisi yang lain. Demikian pula suatu metode dianggap baik untuk suatu
pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang kadang belum tentu
berhasil dibawakan oleh guru yang lain. Adakalanya seorang guru perlu
menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan beberapa bahasan tertentu.
Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup.

C. Strategi dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Kata strategi berasal dari bahaasa Yunani “strategia” yang berarti ilmu perang
atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni
merancang suatu operasi di dalam peperangan, seperti cara cara mengatur posisi
atau siasat berperang angkatan darat maupun angkatan laut. Strategi dapat
diartikan pula sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau peristiwa.
Secara umum strategi dapat diungkapkan sebagai suatu teknik yang digunakan
dalam mencapai suatu tujuan.33

32
Wassid, 66.
33
Mustofa,Syaiful, Strategi Pembelajaran Inovatif (Malang: UIN MALIKI Press:2011)
hal 7

13
Sedangkan strategi pembelajaran adalah operasionalisasi dari metode, karena
itu strategi pembelajaran itu berupa rencana,aturan aturan, langkah langkah serta
sarana yang pada praktiknyaakan diperankan dalam proses pembelajaran di dalam
kelas guna mencapai tujuan pembelajaran.34

Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara


sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah
strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara
dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana
dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out


put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)
yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut


adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni


perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.

34
Hamid, M, Abdul, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN MALIKI Press:
2008) hal 4

14
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi


pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi


pembelajaran bahasa arab adalah suatu cara yang dipilih dan digunakan seorang
pengajar dalam menyampaikan materi bahasa Arab untuk memudahkan siswa
dalam menerima dan memahami materi bahasa Arab tersebut, karena bahasa Arab
bahasa Arab memiliki prinsip prinsip dan karakteristk yang cukup khas.35

Strategi belajar menurut Huda (1999) dapat digolongkan atas beberapa cara.
Pertama, strategi belajar digolongkan atas strategi utama dan strategi pendukung,
atau strategi langsung dan strategi tidak langsung. Strategi utama digunakan
secara langsung dalam mencerna materi pembelajaran, sedangkan strategi
pendukung dipakai untuk mengembangkan sikap belajar dan membantu
pembelajar dalam mengatasi gangguan, kelelahan, frustasi, dan sebagainya36.

Kedua, strategi dibedakan menjadi strategi kognitif dan strategi


metakognitif. Strategi kognitif dikelola untuk mengelola materi pembelajaran agar
dapat diingat untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan strategi metakognitif
adalah langkah yang dipakai untuk mempertimbangkan proses kognitif, seperti
monitoring diri sendiri, dan penguatan diri sendiri.

35
Ibid, hal 12
36
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 10.

15
Ketiga, strategi belajar dapat juga digolongkan atas strategi sintaksis dan
semantik. Strategi sintaksis menggunakan kata fungsi, awalan, akhiran,
penggolongan kata. Sedangkan strategi semantik berhubungan dengan objek
nyata, situasi, dan kejadian.

Sejumlah ahli menggolongkan pula atas strategi belajar sosial dan


nonsosial. Strategi belajar sosial berkaitan dengan upaya pembelajar mendapat
kesempatan berbahasa sebanyak mungkin, meningkatkan interaksi dengan penutur
asli, dan meningkatkan motivasi belajar. Termasuk kedalam kategori ini adalah
cara bagaimana mengajukan pertanyaan, memberikan penjelasan, gerakan badan,
jarak badan lewat bicara, dan sebagainya.

Subiyantoro dkk (2004) mengungkapkan jenis jenis utama strategi belajar


dilihat dari karakteristik belajar setiap individu yang terbagi atas strategi
mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi dan strategi metakognitif37.

D. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu (1995). Teknik


merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan tang digunakan untuk menyelesaikan
serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan
metode. Oleh karena itu teknik harus selaras dan serasi dengan pendekatan38

Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentudi dalam


kelas, dalam ungkapan lain teknik adalah kegiatan spesifik yang
diimplementasikan didalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang
dipilih.39 Teknik merupkan suatu kreativitas guru untuk menerapkan suatu metode
pengajaran bahasa arab tertentu didalam kelas. Teknik bergantung pada guru,
kemampuan pribadi dan komposisi kelas. Teknik sangat tergantung kepada
imajinasi dan kreativitas guru bahasa arab dalam meramu materi dan mengatasi

37
Wassid, 11.
38
Wassid, 66.
39
Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:UIN SUKA Press:2017)
hal 226

16
berbagai problem yang dihadapi dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran
bahasa arab di kelas.

Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang


dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama.

Macam macam teknik penyajian adalah teknik penyajian diskusi, kerja


kelompok, penemuan, simulasi, unit teaching, sumbang saran, inquiry,
eksperimen, demonstrasi, karya wisata, kerja lapangan, cara kasus, cara sistem
regu, latihan tubian, dan ceramah40

E. Model dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik


pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.

Secara bahasa model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu
yang dibuat atau dihasilkan41. Sebagai pola ia memiliki arti cara kerja dan sistem.

40
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 67.
41
Deddy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), 923.

17
Dan sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkatan sehingga
membentuk suatu totalitas42

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat)
kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi
tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran43.

Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut,


kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

Ahmad Fuad Effendi menguraikan hubungan hierarkis antara Pendekatan,


Metode, dan Teknik

42
Umi Baroroh, Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif
(Yogyakarta: UIN SUKA PRESS, 2018), 22.
43
Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, 51.

18
pendekatan pembelajaran
(aksiomtik)

strategi pembelajaran

metode pembelajaran
(prosedural)

teknik, taktik pembelajaran


(operasional)

F. Implikasi Pendekatan, Metode, Strategi, Teknik dan Model Dalam


Proses Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran bahasa tentunya pengajar akan


mempersiapkan sebuah model pembelajaran sebelum memasuki ruang kelas,
dimulai dari pendekatan yang mana yang akan digunakan, metode, strategi, dan
teknik agar sebuah proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

Misalkaan saja seorang pengajar bahasa Arab di tingkat dasar akan memulai
pembelajaran mufrodat untuk kelas V Sd di SD Muhammadiyah 01 Yogyakarta
dengan menggunakan model menirukan bunyi bahasa untuk tingkat pemula44,
kemudian pendekatan yang ingin digunakan adalah pendekatan fungsional.
Pendekatan fungsional melahirkan metode mengajar bahasa Arab antar lain
metode langsung, metode pembatasan, metode intensif, metode audio visual,

44
Baroroh, Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif, 159.

19
metode linguistik45. Maka pengajar tersebut memilih menggunakan metode
langsung untuk peserta didiknya dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik yaitu dengan strategi mengulang. Dan dengan teknik penyajian
simulasi. Maka akan tersusun rencana pembelajaran sebagai berikut:

Model pembelajaran kelas V Sd Muhammadiyah Yogyakarta

Mata Model Pendekatan Metode Strategi Teknik


Pelajaran
Bahasa Model Pendekatan Metode Strategi Teknik simulasi:
Arab Menirukan Fungsional Langsung: mengulang: setelah guru
bunyi bahasa: peserta didik guru memberi mufrodat
- guru langsung memberikan dan ditirukan oleh
memberikan berinteraksi satu mufrodat peserta didik,
satu mufrodat dengan kemudian kemudian guru
kepada bahasa peserta didik memangil satu
peserta didik tersebut dengan suara peserta didik untuk
dengan suara jahr kemudian memperagakan arti
jahr menirukan kata dari mufrodat
kemudian serentak dan tersebut ebagai
peserta didik mengulanginya simulasi.
menirukan beberapa kali
serentak. hingga peserta
didik mampu
melafalkan
mufrodat
tersebut.

Dengan demikian maka suatu strategi pembelajaran yang diterapkan oleh


guru aka tergantung pada pendekatan yang digunakan. Sedang bagaimana

45
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 43.

20
menjalankan strategi tersebut dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran.
Dalam menjalankan upaya metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
yang dianggapnya relevan dengan metode. Dan penggunaan teknik, setiap guru
mempunyai taktik yang berbeda antara guru satu dengan yang lain berdasarkan
kondisi dan situasi kelas yang akan diajarkan46

SIMPULAN

Pendekatan merupakan seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa


dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatris-filosofis,
yakni berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan yang tidak perlu lagi
dibuktikan kebenarannya.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran bahasa arab adalah suatu cara yang dipilih dan
digunakan seorang pengajar dalam menyampaikan materi bahasa Arab untuk
memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi bahasa Arab tersebut,
karena bahasa Arab bahasa Arab memiliki prinsip prinsip dan karakteristk yang
cukup khas

Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentudi dalam


kelas, dalam ungkapan lain teknik adalah kegiatan spesiikyang diimplementasikan
didalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang dipilih

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang


tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

46
Muna,Wa, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi
(Yogyakarta:Teras:2011) hal 14-15

21
DAFTAR PUSTAKA

Abd, Wahab, Muhbib, Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam Pembelajaran


Bahasa Arab, Jakarta:UIN Jakarta Press: 2009
Ahmad, Sudrajat, Pengertian Pendekatan,Metode,Strategi,Teknik dan Model, Jurnal al
Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 2 2011
Ahmad, Muradi, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al
Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1 Juni 2014
Baroroh, Umi. Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif.
Yogyakarta: UIN SUKA PRESS, 2018.
Conny, Semiawan. Pembelajaran Keterampilan Proses: Bagaimana
Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia, 1992.
Djamaroh,dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rhineka Cipta: 20016
Fahrurrazi, Aziz, Pembelajaran Bahasa Asing, Jakarta: Bina Pubising: 2010
Ghazali, Syukur. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama, 2010.
Hamid, Abdul. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN MALIKI PRESS, 2008.
Hamidah, Eva. Teori Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pajar, 2012.
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja
Rosda Karya.2011
Huda, Miftahul, Model Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu Isu Metodis dan
Paragdimatis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013
Muhajir. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FITK UIN SUKA,
2017.
Muna, Wa. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Teras, 2011.
Mustofa, Syaiful, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN
MALIKI Press:2011
Rasyidi, Wahab. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
UIN MALIKI PRESS, t.t.
Richards, Jack C. Curriculum Development in Language Teaching, terjemah Nâ
shir bin ’Abdullâ h bin Ghâ lı̂ dan Shâ lih bin Nâ shir al-Syuwairikh:
Tathwîr Manâhij Ta’lîm al-Lughah, PDF, t.t.
Ruseffendi, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan
Potensinya, Bandung: Tarsito,2006
Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Perdana Media Grup: 2007

22
Sugono, Deddy. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rhineka Cipta: 2006
Wassid, Iskandar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2013.
Wibowo, Sembodo Ardi, Model Model Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al
Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 2 No 2 Januari 2006
Zuchdi, Darmiyati. “Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan
yang Manusiawi.” Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
‫ مكةة‬،‫ مداخل تعليم اللغة العربية دراسة مسحية نقجية‬،‫أحمد عبده عوض‬
2000 ،‫ كلية التربية جامعة أم القري‬:‫المكرمة‬

23

Anda mungkin juga menyukai