Uts Binter
Uts Binter
BISNIS INTERNASIONAL
OLEH :
1607522100
ABSEN
20
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1. Mengapa budaya suatu Negara dapat mempengaruhi bisnis internasional, contoh : Strategi
Budaya KFC di Pasar Tiongkok (China)
Strategi dalam dunia bisnis internasional yang dikenal dengan istilah triple A (AAA) ; Pertama,
strategi Adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan (Adaptation Strategy). Kedua,
strategi Agregasi untuk mengatasi perbedaan (Aggregation Strategy). Ketiga, strategi Arbitrase
untuk mengeksploitasi perbedaan (Arbitrage Strategy).
Pertama, Inovasi Produk untuk rasa orang Tiongkok. Upaya untuk melakukan adaptasi budaya
sudah terlihat ketika kemunculan KFC pertama kali pada pertengahan tahun 1990-an di
Tiongkok, menyesuaikan keadaan dan bekerja untuk membangun merk Tiongkok (Website
KFC, 2012). Agar terlaksananya program penyesuaian tersebut maka pada sekitar tahun 2000,
KFC mengajak sekitar 40 orang ahli gizi yang tersebar di dalam negeri Tiongkok. Kemudian
terbentuknya Komite Penasihat Makanan Sehat KFC – Tiongkok (China). Adapun program
kerja dari komite yang terbentuk ini adalah adanya konvensi yang diselenggarakan setiap
tahun, untuk mendukung innovasi produk dan mengalahkan sebuah gagasan atau ide yang
menyatakan bahwa “makanan cepat saji adalah semua juck food”. Pada sekitar tahun 2004,
KFC mencoba melakukan innovasi produk dengan strategi adaptasi di Tiongkok yaitu dengan
cara menggunakan produk lokal sekitar 20 persen untuk kesemua produk yang ada di KFC.
Contoh beberapa produk terkenal diambil dari bahan-bahan masakan lokal Tiongkok seperti
telur, sup sayur, naga twister (Chicken roll old Beijing), teh susu jeli rumput dan lain
sebagainya (Website KFC, 2012).
Kedua, Target dan nilai-nilai orang Tiongkok. Target-target atau pangsa pasar dari KFC adalah
untuk semua anggota keluarga, mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua. Adaptasi ini
untuk membangun lingkungan gaya makan keluarga dimana para pelanggan bisa merasakan
kehangatan rumah (Website KFC, 2012). Elemen-elemen yang ada di dalam reuni keluarga
seperti peduli terhadap generasi-generasi berbeda, cinta dan benci antara suami dan istri, bisa
dilihat pada iklan-iklan dan tata dekorasi ruangan. Berbagai macam daftar menu disesuaikan
dengan selera pelanggan.
Ketiga, Kebiasaan makan orang Tiongkok. Bagi orang-orang Tiongkok (China), pergi ke
sebuah restoran tidak hanya untuk makan malam, tetapi kondisi itu merupakan suatu
kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang lain, bertemu dengan teman-teman yang
jarang ketemu. Orang-orang Tiongkok ketika ingin bertemu dengan teman koleganya lebih
memilih pergi ke sebuah restoran daripada pergi ke rumah teh atau bar, bahkan mengajak pergi
ke rumah mereka sendiri. Tiongkok merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat
mobilitas yang tinggi maka untuk itulah KFC beradaptasi dengan membuat konsep drive-thru
restoran. Pada tahun 2006 konsep ini diterapkan dimana pesanan umumnya menggunakan
mikropon dan mengambilnya sendiri melalui jendela mobil dan pelanggan tetap dapat
memakannya ketika berada di dalam parkiran mobil. Di negara Tiongkok, tepatnya di
Shanghai, konsep drive-thru memberikan omset sebesar 30 persen dari total penjualan yang
ada di restoran .
Keempat, Adat-adat orang Tiongkok. Adaptasi budaya yang lainnya adalah terhadap adat-
adat yang ada di Tiongkok. Contohnya, Festival Musim Semi yang merupakan salah satu
festival paling penting di negara tersebut. Dan selama festival musim semi tersebut KFC
melakukan penyesuaian terhadap dekorasi yang ada di restoran, misalnya penambahan hewan
yang sesuai terhadap event yang sedang berlangsung, penambahan simbol-simbol Tiongkok
seperti “Tiongkok (China) Merah” dan iklan serta kemasan atau paketan produk, pakaian dan
lagu-lagu tradisional Tiongkok dengan perasaan senang dan gembira.
Kelima, Bahasa dan terjemahan. Hal yang sama dilakukan oleh KFC untuk melakukan
penyesuaian budaya yang ada di Tiongkok yaitu bahasa dan terjemahan. Di Tiongkok (China)
penamaan terhadap brand atau merk sebuah produk di dasarkan pada penamaan yang
menunjukkan arti atau makna keberuntungan, pengucapan yang lucu dan mudah agar dengan
mudah bagi mereka untuk mengingatnya (Li, 2007). Contohnya, ”Yum! Brands Inc”
diterjemahkan ke dalam bahasa Tiongkok menjadi “Baisheng” (百胜) yang berarti "We’ll
always win the Victory". Selanjutnya, pada daftar menu KFC, beberapa nama makanan atau
produk telah disesuaikan dengan bahasa lokal. Contoh, ember atau bucket dalam bahasa Inggris
berubah menjadi Quanjiatong (全家 桶) yang mencakup beberapa jenis produk ayam di dalam
satu paketnya.
2. Teori perdagangan baru dan implekasinya dalam teori perdagangan internasional :
Teori perdagangan baru menawarkan perspektif yang berbeda dengan yang ditawarkan
teori ekonomi geografi baru dan teori neo-klasik. Teori perdagangan baru percaya bahwa sifat
dasar dan karakter transaksi internasional telah sangat berubah dewasa ini di mana aliran
barang, jasa, dan aset yang menembus batas wilayah antarnegara tidak begitu dipahami oleh
teori-teori perdagangan tradisional. Perbedaan utama teori perdagangan baru dengan teori
perdagangan yang “lama” yaitu mengenai asumsi persaingan tidak sempurna, constans returns
to scale, pendapatan konstan, dan barang yang homogen berubah menjadi persaingan
sempurna, increasing return to scale dan perbedaan produk. Teori perdagangan baru
merupakan penyempurnaan teori yang “lama” dan dengan penambahan faktor-faktor lain yang
lebih kompleks.
Dalam teori perdagangan baru, Michael Porter kemudian mengembangkan suatu teori yang
dikenal sebagai teori kompetitif (Porter's Diamond). Teori ini mencoba menjelaskan mengapa
negara - negara dapat mencapai sukses internasional dalam industri tertentu dengan adanya
faktor permintaan dan persaingan domestik .
Poin utama dari DM, Porter mengemukakan model pencitpaan daya saing yang self-
reinforcing, di mana persaingan domestik men-stimulasi tumbuhnya industri dan secara
bersamaan membentuk konsumer yang maju (sophisticated) yang selalu menghendaki
peningkatan dan inovasi. Lebih jauh DM juga mempromosikan industrial cluster. Kontribusi
Porter menjelaskan hubungan antara firm-industry-country, serta bagaimana hubungan ini
dapat mendukung negara dan sebaliknya. Menurut Porter jika perusahaan ingin meningkatkan
usahanya dalam persaingan yang ketat perusahaan harus memiliki prinsip bisnis, Harga yang
tinggi, Produk dengan biaya yang rendah, dan bukan kedua - duanya.
Pada dasarnya seluruh teori perdagangan internasional ini membahas tentang perdagangan
bebas yang dapat dilakukan oleh negara mana pun di seluruh dunia dengan asumsi
perdagangan itu dapat menguntungkan satu sama lain. Teori – teori ini juga mencoba
menjelaskan kepada kita bagaimana pola perdagangan yang dilakukan antarnegara sehingga
membantu pemerintah negara menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan
struktur perekonomian negara.
Pada tahun 1995, dengan 700 toko di seluruh Amerika Serikat, Starbucks mulai menjajaki
peluang asing. target pasar pertama adalah Jepang. Meskipun Starbucks telah menolak
strategi waralaba di Amerika Utara, di mana toko-toko yang dimiliki perusahaan, Starbucks
awalnya memutuskan untuk lisensi format di Jepang. Namun, perusahaan juga menyadari
bahwa perjanjian lisensi murni tidak akan memberikan kontrol yang diperlukan untuk
memastikan bahwa pemegang lisensi Jepang diikuti rumus sukses Starbucks'. Jadi
perusahaan membentuk usaha patungan dengan peritel lokal, Sazaby Inc. Setiap
perusahaan mengadakan saham 50 persen dalam usaha, Starbucks Coffee Jepang.
Starbucks awalnya menginvestasikan $ 10 juta dalam usaha ini, investasi langsung asing
pertama. Format Starbucks kemudian lisensi untuk usaha, yang didakwa dengan
mengambil alih tanggung jawab untuk tumbuh kehadiran Starbucks' di Jepang. Untuk
memastikan operasi Jepang direplikasi “Starbucks pengalaman” di Amerika Utara,
Starbucks ditransfer beberapa karyawan untuk operasi Jepang. Perjanjian lisensi yang
diperlukan semua manajer toko Jepang dan karyawan untuk menghadiri kelas-kelas
pelatihan yang sama dengan yang diberikan kepada karyawan AS. Perjanjian tersebut juga
diperlukan bahwa toko mematuhi parameter desain didirikan di Amerika Serikat. Pada
tahun 2001, perusahaan memperkenalkan rencana opsi saham untuk semua karyawan
Jepang, sehingga perusahaan pertama di Jepang untuk melakukannya. Skeptis meragukan
bahwa Starbucks akan mampu meniru keberhasilan Amerika Utara di luar negeri, tetapi
pada tahun 2005 Starbucks' memiliki beberapa 575 toko di Jepang dan berencana untuk
terus membuka mereka dengan langkah cepat. Setelah Jepang, Perusahaan ini memulai
program investasi luar negeri yang agresif. Pada tahun 1998, itu dibeli Seattle Coffee,
rantai kopi Inggris dengan 60 toko ritel, untuk $ 84 juta. Sebuah pasangan Amerika, berasal
dari Seattle, mulai Seattle Coffee dengan tujuan membangun rantai Starbucks-seperti di
Inggris. Pada akhir 1990-an, Starbucks membuka toko di Taiwan, Cina, Singapura,
Thailand, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Malaysia.
Di Asia, strategi yang paling umum Starbucks' adalah untuk lisensi format untuk operator
lokal dengan imbalan biaya lisensi awal dan royalti atas pendapatan toko. Seperti di Jepang,
Starbucks bersikeras program pelatihan karyawan intensif dan spesifikasi ketat mengenai
format dan tata letak toko. Namun, Starbucks menjadi kecewa dengan beberapa pengaturan
perizinan lurus dan diubah beberapa ke dalam pengaturan joint-venture atau anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Di Thailand, misalnya, Starbucks awalnya
menandatangani perjanjian lisensi dengan kopi Partners, sebuah perusahaan lokal
Thailand. Menurut ketentuan perjanjian lisensi, kopi Mitra diperlukan untuk membuka
setidaknya 20 toko Starbucks kopi di Thailand dalam waktu lima tahun. Namun, kopi Mitra
sulit untuk mengumpulkan dana dari bank Thailand untuk membiayai ekspansi ini. Pada
bulan Juli 2000, Starbucks Coffee diperoleh Mitra untuk sekitar $ 12 juta. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan kontrol yang lebih ketat atas strategi ekspansi di Thailand. Pada
tahun 2002, Starbucks mengejar ekspansi yang agresif di daratan Eropa. Sebagai entry
point pertama, Starbucks memilih Swiss. Menggambar pada pengalaman di Asia,
perusahaan menandatangani joint venture dengan perusahaan Swiss, Bon Appetit Group,
perusahaan pelayanan makanan terbesar Swiss. Bon Appetit adalah untuk memegang
saham mayoritas dalam usaha, dan Starbucks akan lisensi format untuk perusahaan Swiss
menggunakan perjanjian serupa dengan yang telah digunakan dengan sukses di Asia. Hal
ini diikuti oleh usaha patungan di negara-negara lain. Pada awal tahun 2006, Starbucks
mengumumkan bahwa mereka percaya ada potensi hingga 15.000 toko di luar Amerika
Serikat,
B . apa keuntungan dari modal ventura bersama bagi starbuck untuk masuk ke negara lain
dalam membuka cabang perusahaan disana? Padahal harus mengawasi secara penuh setiap
cabang perusahaan di setiap Negara.
Keuntunganya adalah starbucks dapat membuka lebih banyak gerai kopinya di seluruh
Negara, dengan bantuan modal ventura bersama, untuk mengawasi setiap gerainya
starbuck sudah melakukan lisensinya yang berhasil di jepang yaitu Starbucks bersikeras
melakukan program pelatihan karyawan intensif dan spesifikasi ketat mengenai format dan
tata letak toko, Pada awal tahun 2006, Starbucks mengumumkan bahwa mereka percaya
ada potensi hingga 15.000 toko di luar Amerika Serikat,
c. teori manakah dari FDI yang paling bisa menjelaskan mengenai teori pengembangan usaha
yang starbuck pilih.
Teori Alan M. Rugman, bahwa penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment
(FDI) dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan vaniabel internalisasi. Tiga jenis variabel
lingkungan yang menjadi perhatian yaitu: ekonomi, non ekonomi, dan pemerintah. Variabel
ekonomi biasanya berupa tenaga kerja dan modal, teknologi dan tersedianya sumber daya
alam dan keterampilan manajemen. Menyusun sistem fungsi produksi keseluruhan suatu
bangsa yang didefinisikan meliputi semua masukan faktor yang terdapat dalam masyarakat.
Variabel non ekonomi meliputi variabel politik, sosial dan budaya masyarakat setiap negara
mempunyai kekhasan masing-masing. Bahwa kenyataannya setiap negara sesungguhnya
mempunyai faktor spesifik negara yang khas. Faktor ketiga adalah variabel pemerintah yang
harus diperhatikan oleh perusahaan penanaman modal asing di mana modal asing akan
masuk. Setiap negara mempunyai kekhususan merek politiknya sendiri. Para politisi
mencerminkan faktor spesifik lokasi bangsa. Selalu tendapat keragaman dalam campur
tangan pemenintah dalam bisnis internasional (investasi).
4. 5 bentuk Integrasi ekonomi