Anda di halaman 1dari 52

Inkasandra Faranisa Kolang

1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

UNIVERSITAS INDONESIA

FT-DTM

Program Studi Teknik Perkapalan

Ujian Akhir Semester (UAS)

Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018

Mata Kuliah : PEMELIHARAAN & REAPARASI KAPAL


Hari / Tanggal : Selasa / 22 Mei 2018
Dosen : Doniarsal Nurdin
Waktu : 09.00 – 11.00

II. ESSAY

Waktu / Penyerahan : Selasa, 22 Mei 2018 jam 17.00 (Paling Lambat)


Sifat Ujian : Take home; Open book; Sent by email
Nama Mahasiswa : Inkasandra Faranisa Kolang
Nomor Pokok : 1506674936
Mahasiswa

a. Dalam membuat jawaban dari soal dibawah harus dalam doc format
(microsoft word) yang dikirim melalui email ke :
doniarsal_nurdin@gmail.com
b. Lampiran (file) diberi nama : 20180522-UAS-PKR-II-NPM-nama
c. Jawaban berbentuk tulisan atau papers dimana halaman terakhir dari
jawaban harus diisi dengan Daftar Literatur (Pustaka).

1
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

1. Secara umum hull structures terdiri dari plating, primary structure dan
secondary structure. Coba jelaskan secara komprehensif pengertian plating,
primary structures dan secondary structures dengan mengambil contoh
sebuah cargo ship dimana deck & bottom constructions dengan
longitudinal system dan side construction dengan transverse system.

JAWAB :

Plating membuat kapal mengapung dan melindungi struktur dari elemen


dalam (cargo) dan luar (water-tightness and weather-tightness). Aliran
kekuatan statis dan dinamis dari pelat melalui secondary stiffeners kedalam
primary structure.

 Primary structure mendukung plate yang diperkuat dan menjaga hull


yang diperkuat global sebagai satu unit.
 Secondary structure memperkuat plating untuk menahan tekanan
lateral.

Dalam mengikuti repairs, penting untuk melihat efek dari kegagalan


struktural dalam hal lokal atau global, yaitu kegagalan ordinary stiffener lebih
cenderung menjadi masalah lokal (walaupun ada pengecualian tergantung
pada lokasi) dan kegagalan primary girder adalah masalah global.

2
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Gambar diatas menunjukkan sebuah typical general cargo ship hold section
dengan nomenklatur komponen-komponen structural.

Transversely and Longitudinally Stiffened Ships

Perbedaannya adalah bahwa kapal yang diperkuat melintang memiliki


transverse frames and beams sebagai ordinary stiffeners, sedangkan kapal
yang frame-nya memanjang memiliki longitudinal as ordinary stiffeners.

Beberapa kapal dapat memiliki kombinasi dari kedua panel yang diperkuat
memanjang dan melintang, deck yang diperkuat memanjang dan side shell
diperkuat melintang misalnya. Gambar diatas sebuah general cargo ship hold
section menunjukkan seperti kombinasi dimana main deck, inner bottom &
bottom plating adalah diperkuat memanjang dan side shell diperkuat
melintang.

3
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

2. Coba jelaskan secara komprehensif tentang structural repairs seperti :


a. Deck structures;
b. Side shell structures;
c. Bottom structures;
d. Fore & aft end structures.
 Material wastage, fractures & deformations yang mungkin terjadi, serta
 Contoh-contoh / sketch of damages & repairs (possible cause of damage
& notes on repairs)

JAWAB :

a. Deck Structure

Deck structure bagian luar hatches tunduk pada longitudinal hull girder
bending, disebabkan oleh distribusi cargo dan akibat gelombang. Selain itu
deck structure mungkin akibat beban berat serta akibat permukaan hijau air
laut diatas deck, deck cargo yang berlebihan atau penanganan cargo yang
tidak tepat. Area tertentu dari deck juga dapat mengalami tegangan tekan
tambahan yang disebabkan oleh slamming atau bow flare effect didepan kapal
dalam cuaca berat.

Cross deck structure antara cargo hatches terkena tekanan melintang dari
tekanan laut pada ship-sides, dan lengkungan permukaan karena distorsi
torsi dari hull girder dibawah aksi gelombang. Dalam kaitannya dengan ini,
area sekitar main cargo hatch corners mengalami tegangan siklus tinggi
karena efek gabungan dari hull girder bending moment, transverse & torsion
loading.

Cargo hatch side coamings yang tidak menerus dikenakan tegangan


melengkung memanjang yang cukup meskipun tidak diperhitungkan dalam
kekuatan hull girder. Hal ini akan menyebabkan tegangan tambahan pada
panjang pertengahan hatch dan stress concentrations pada penghentian
perpanjangan side coaming. Cargo hatch side coamings terusan termasuk
dalam kekuatan hull girder dan dikenakan tegangan melengkung memanjang

4
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

yang tinggi pada bagian atas dari coaming amidships. Pemutusan side
coaming terusan diujung depan dan belakang sangat rentan terhadap stress
concentrations.

Bulwarks disediakan untuk melindungi crew & cargoes, dan pengikatan


cargoes diatas deck. Meskipun bulwarks tidak diperhitungkan dalam kekuatan
hull girder, mereka mengalami tegangan melengkung memanjang yang cukup.
Oleh karena itu bulwarks mungkin mengalami fracture & corrode, terutama
pada pemutusan bulwarks, seperti pada akses pilot ladder atau expansion
joints. Fractures-nya mungkin menjalar ke deck plating dan menyebabkan
damage yang serius.

Jika kapal ditetapkan ada timber freeboards, alat perlengkapan untuk


penyimpanan timber deck cargo harus diperiksa sesuai dengan ICLL 1966.
Kerusakan pada alat perlengkapan tersebut dapat menyebabkan cargo
bergeser yang mengakibatkan damage serius pada kapal.

Tweendeck Structure

Suatu prinsip desain utama dari tweendeck adalah untuk memberikan


akses mudah penyimanan cargo diatas dan dibawah deck. Oleh karena itu
hambatan seperti hatch coamings dan sesuatu ketinggian dibawah deck yaitu
girder pendukung, biasanya dihindari. Struktur utama tweendeck terdiri dari
cantilever beams yang hanya didukung oleh struktur transverse bulkhead
(cantilever girders). Dalam beberapa kasus, struktur bisa ditambah yang
didukung oleh pillars.

5
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Material Wastage

Dalam kasus grooving corrosion pada transisi antara deck plating yang
tebal bagian luar garis cargo hatches dan cross deck plating, pertimbangan
harus diberikan waktu renewal sebagian atau seluruh lebar, dari cross deck
plating berdekatan.

Dalam kasus pitting corrosion seluruh cross deck strip plating,


pertimbangan harus diberikan untuk renewal sebagian atau seluruh cross
deck plating. Ketika wastage akibat cuaca berat pada under-deck structure,
seluruh atau sebagian dari struktur bisa cropped & renewed tergantung pada
penerapan tingkat penurunan ketebalan yang diperbolehkan oleh Class.

Dimana bagian-bagian tweendeck plating yang sudah corroded dengan


ketebalan minimum yang diperbolehkan dalam praktek normal adalah harus
crop & renew area yang terkena dampak. Surveyors harus meminta area
sekitarnya yang masih marginal dalam batas yang diijinkan juga harus
renewed. Disarankan bahwa area yang diperbaiki harus di-coated.

6
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Semua Kapal


HULL LOCATION
Region : Central Part
Kompartemen : Cargo Hold
Boundary : Main Deck
STRUCTURE DAMAGED
Plating : Cross Deck Plate
Deck Plate
Damage : Fracture of welded seam between thick plate and thin plate
Detail at cross deck

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Konsentrasi stres yang dibuat oleh Menggunakan plate dengan
perubahan mendadak dalam ketebalan ketebalan sedang
pelapisan dek
In-plane bending in cross deck strip due Kelancaran transisi antara pelat
to torsional (longitudinal) movements of (beveling) harus dipertimbangkan.
shipsides
Welded seam not clear of tangent point of
hatch corner.

7
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Semua Kapal


HULL LOCATION
Region : Central Part
Kompartemen : Cargo Hold
Boundary : Main Deck
STRUCTURE DAMAGED
Plating : Cross Deck Plate
Deck Plate
Damage : Overall buckling of cross deck plating
Detail

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Transverse compression of deck Plating of original thickness in
due to sea load combination with additional transverse
stiffening. (Repair A)
Insufficient plate thickness Insertion of plating of increased
and/or transverse stiffening. thickness. (Repair B)
Transverse compression of deck
due to

8
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

excessive loading in two adjacent


holds.
b. Side Shell Structure

Kapasitas geser merupakan kontribusi utama dari side shell ke sisi


kekuatan struktur umum dari hull. Tegangan geser timbul sebagai akibat dari
ketidak seimbangan lokal memanjang antara gaya vertikal dari beban cargo
(jika ada) dan berat steel, dan dorongan buoyancy.

Selain kontribusi terhadap kekuatan struktur umum dari hull, side shell
adalah pertahanan terhadap masuknya / kebocoran air, ketika mengalami
tekanan hidrostatik statis dan efek dinamis dari gerakan kapal dan tindakan
gelombang dalam cuaca berat. Pembebanan hidrostatik meningkat secara
linear dengan kedalaman dan sering diimbangi dengan cairan lainnya atau
cargo di sisi berlawanan dari struktur. Beban gelombang pada side shell
adalah berulang dan merupakan daerah paling parah di kapal dalam hal
fatigue.

Sisi kapal dapat menderita damages akibat kontak dengan dermaga selama
berlabuh dan dampak dari cargo dan / atau peralatan selama penanganan
cargo.

Lingkungan laut (seperti sinar ultraviolet, suhu tinggi, kondisi basah dan
kering alternatif akibat gelombang atau perubahan kondisi pemuatan, dll.)
dalam hubungan dengan karakteristik cargoes tertentu (misalnya kayu basah
dari air laut) dapat mengakibatkan kerusakan dari coating dan corrosion yang
parah dari plating & stiffeners. Keadaan ini membuat struktur lebih rentan
terhadap paparan seperti tersebut diatas.

Daerah transisi tunduk pada stress concentrations karena structural


discontinuities. Side shell plating di daerah depan dan belakang ber-transisi
juga terhadap panting. Kurangnya kontinuitas struktur memanjang, dan

9
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

kelangsingan yang lebih besar dan fleksibilitas struktur sisi dekat struktur
akhir yang lebih kaku dapat mengakibatkan damages.

Transverse bulkheads mentransmisikan beban geser melintang dan


mempertahankan bentuk hull girder bersama dengan transverse web frame
rings.

Girders, stringers & vertical web frames, yang mendukung bulkheads


menahan beban lengkung dan geser karena mereka mengirimkan beban
tekanan lokal kedalam hull girder.

Untuk tankers, side shell longitudinal & transverse bulkheads menjaga


masing-masing integritas tank dan menolak tekanan hidrostatik serta internal
sloshing & external wave loads. Side shell & longitudinal bulkheads yang juga
webs dari hull girder dan mengirimkan beban geser dari tank ke tank dan
sepanjang kapal. Para anggota struktur juga berkontribusi sedikit untuk
menahan lengkungan memanjang yang dekat deck & bottom.

Material Wastage

Secara umum, dimana bagian dari hold frame dan / atau ujung-ujung
bracket yang terkait telah mengalami corrosion dengan ketebalan minimum
yang diperbolehkan pada saat inspeksi (dinilai memiliki marjin korosi yang
cukup sampai survei utama berikutnya), maka praktek yang normal adalah
untuk memotong dan memperbaharui daerah yang terkena dampak. Jika
bagian yang tersisa dari frame / bracket sedikit tetap dalam batas yang
diijinkan, surveyor harus meminta frame yang terkena dampak dan ujung
bracket yang terkait diperbarui. Alignment dari ujung bracket dengan struktur
didalam double bottom atau sisi yang berlawanan dari tween deck harus
dipastikan. Disarankan bahwa area yang diperbaiki harus di-coating.

Deformations

10
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Strukturnya harus dikembalikan ke bentuk aslinya dan pada posisi baik


dengan fairing di tempat atau dengan cropping dan memperbaharui struktur
yang terkena dampak, berdasarkan kedalaman dan luasnya deformation.

Fractures

Semua fracture pada shell frame samping atau ujung bracket, mereka
harus diperbaiki. Bagian yang fracture mendukung bracket dan kelanjutan /
lanjutan bracket pada collision bulkhead, deep tank bulkhead, engine room
bulkhead adalah menjadi bagian yang harus diperbarui. Modifikasi bentuk
dan kemungkinan perpanjangan dari bracket harus dipertimbangkan. Shell
plate yang terkena dampak karena damage-nya bracket harus dipotong dan
perbarui.

11
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Bulk Carrier


HULL LOCATION
Region : Central Part
Kompartemen : Cargo Hold
Boundary : Side Shell
STRUCTURE DAMAGED
Plating : Side Shell Plate
Damage : Deformation of side shell plating
Detail

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Insufficient stiffness of side shell frames Deformed side shell plating including
due to buckling and/or detachment of side shell frames should be cropped and
side shell frames due to corrosion. renewed
Cuaca Buruk

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Bulk Carrier


HULL LOCATION

12
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Region : Central Part


Kompartemen : Cargo Hold
Boundary : Side Shell
STRUCTURE DAMAGED
Plating : Side Shell Plate
Damage : Buckling and fractures of side shell plating in foremost
Detail cargo hold

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Insufficient buckling strength Buckled/fractured side shell plating is to
due to high tensile steel or heavy be cropped and renewed
uniform corrosion.
Cuaca Buruk Reinforcement by thicker side shell
plating and/or additional stiffeners
should be considered
Inadequate transition structure

c. Bottom Structure

13
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Bottom dari kapal tersebut mengalami lengkungan lokal dari cargo (untuk
desain single bottom), ballast dan tekanan air laut dan beban struktural dari
tanks yang berdekatan. Untuk kapal besar, beban lengkungan hull girder
umumnya tertinggi dan menggabungkan dengan beban hidrostatik untuk
menghasilkan tekanan maksimum. Beban hidrostatik pada bottom adalah
yang tertinggi di kapal tetapi umumnya bervariasi kurang dari side shell frame
beban gelombang eksternal, sedangkan beban lengkungan hull girder adalah
siklik (lihat Fatigue).

Double Bottom Structure

Struktur double bottom terkena lengkungan hull girder memanjang,


yang disebabkan oleh aksi distribusi cargo dan gelombang, lenturan lokal
memanjang dan melintang karena efek beban cargo dari bagian dalam bekerja
sama dengan gaya yang menangkal dari luar. Hal ini juga mengalami efek dari
bongkar muat cargo. Struktur double bottom depan dapat dikenakan gaya
dinamis yang meningkat karena slamming.

Material Wastage

Secara umum dimana tank top, struktur internal double bottom, dan
bottom shell plate telah aus ke tingkat yang diijinkan, praktek normal adalah
memotong dan memperbarui daerah yang terkena. Bila memungkinkan,
pembaruan pelat harus untuk lebar penuh pelat tetapi dalam kasus tidak
kurang dari 450mm lebar untuk menghindari membangunnya tegangan sisa
akibat pengelasan. Pekerjaan perbaikan pada double bottom akan
membutuhkan perencanaan yang matang, aksesibilitas, dan bebas gas dari
fuel oil tank.

Pelat dibawah suction head dan sounding pipe harus diganti jika ketebalan
rata-rata di bawah batas yang dapat diterima untuk penggantian. Ketika
scattered deep fitting ditemukan itu dapat diperbaiki dengan pengelasan.

14
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Deformations

Deformation yang luas harus dikoreksi dengan penggantian tank top


dan bottom shell plate, dan bagian yang deformation dari girder atau floor
yang terkena dampak. Jika tidak ada bukti bahwa deformation itu disebabkan
oleh grounding atau beban lokal lainnya yang berlebihan, atau bahwa hal ini
terkait dengan wastage yang berlebihan, tambahan internally stiffener
mungkin perlu disediakan. Dalam hal ini, kantor harus dihubungi untuk
meminta nasihat.

Fractures

Fracture yang bersifat minor mungkin bisa di-veed out dan reweld.
Dimana crack yang lebih luas, struktur harus cropped dan reweld. Untuk
fracture yang disebabkan oleh defleksi siklik dari double bottom, penguatan
struktur mungkin diperlukan selain cropping dan renewal bagian yang retak.
Untuk fracture karena ke-aus-an melalui sifat ketebalan pelat, cropping dan
renewal dari pelat baja yang memiliki ketebalan yang sesuai adalah solusi
yang dapat diterima.

15
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Kapal Cargo


HULL LOCATION
Region : Central Part
Kompartemen : Cargo Hold
Function : Ballast Tank
Location : Double Bottom
Boundary : Bottom, Inner Bottom – Tank Top
STRUCTURE DAMAGED
Primary Supporting Member : Floor
Ordinary Stiffener : Longitudinal
Damage Detail : Fractures at the connection of
bottom/inner bottom longitudinal to
floor stiffener

16
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Damage can be caused by stress If fracture extends to over one third of
concentrations leading to the depth of the longitudinal, then crop
accelerated fatigue in this region. and part renew. Otherwise the fracture
can be veed-out and welded

17
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Kapal Cargo, Kapal Container


HULL LOCATION
Region : Central Part
Kompartemen : Cargo Hold
Function : Ballast Tank
Location : Double Bottom
Boundary : Bottom, Inner Bottom – Tank Top
STRUCTURE DAMAGED
Primary Supporting Member : Floor
Ordinary Stiffener : Longitudinal
Damage Detail : Fractures in bottom shell
plating/inner bottom plating at the
corner drain hole/air hole in
longitudinal

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Stress concentration and/or Fractured plating should be cropped and
corrosion due to stress part renewed.

18
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

concentration at the corner of


drain hole/air hole.
If fatigue life is to be improved, change of
drain hole/air hole shape is to be
considered.

d. Fore & aft end structures

Karena kondisi lingkungan, wastage pada internal structure dari fore peak
tank dapat menjadi masalah besar bagi banyak orang, dan khususnya, kapal-
kapal tua. Corrosion dapat ditemukan percepatan dalam kasus tank yang
tidak coating atau di mana coating tidak terpelihara, dan dapat menyebabkan
fracture pada internal structure, dan tank boundaries.

Deformation dapat disebabkan oleh kontak, yang dapat mengakibatkan


damage pada internal structure dan menyebabkan fracture pada shell plate.

Fracture pada internal structure dari fore peak tank dan ruangan depan
lainnya, juga didapatkan dari hasil dampak beban gelombang karena
slamming/panting.

Forecastle structure terkena dampak lingkungan yang parah dan


mengalami damage, seperti deformation pada deck structure, deformation dan
fracture pada bulwark dan runtuhnya mast, dll.

Shell plate sekitar anchor dan hawse pipe bisa mengalami corrosion,
deformation dan mungkin fracture karena gerakan tidak benar ketika
menyimpan anchor.

Strengthening of Forward End

Damage pada struktur depan badan kapal telah menimbulkan


kekhawatiran, dan meningkatnya permintaan untuk kapal kecepatan tinggi

19
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

dan ukuran yang lebih besar telah diperbesar ketidak cukupan dibeberapa
pengaturan badan kapal bagian depan untuk memenuhi kebutuhan layanan
di bawah kondisi cuaca yang berat. Bentuk yang paling umum dari damage
pada badan kapal bagian depan yang mengatur deck beam dan longitudinal
plating, buckling dari pillar antara deck, dan damage berbagai wilayah bow.
Secara keseluruhan, damage badan kapal bagian depan hasil dari dampak
gelombang pada kapal selama kondisi cuaca buruk.

Kekuatan utama dari struktur lokal adalah fungsi kuat dari sistem
stiffener. Pengaruh struktur pendukung harus benar-benar diperhitungkan.

Material Wastage

Sejauh yang diperlukan steel renewal dapat ditetapkan ketika


membandingkan ketebalan yang diukur dengan nilai-nilai asli, atau nilai
minimum yang dapat diterima untuk bagian struktur. Repair work di dalam
tank akan membutuhkan perencanaan, untuk memungkinkan aksesibilitas.

Deformations

Struktur yang deformation yang disebabkan oleh kontak harus cropped


dan renewed sebagian atau fairing ditempat tergantung pada sifat dan tingkat
damage.

Fractures

Dalam kasus fracture yang disebabkan oleh beban air laut, struktur harus
cropped dan renewed. Peningkatan ketebalan pelat dan / atau modifikasi
desain untuk mengurangi stress concentrations harus dipertimbangkan.

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Kapal Cargo, Kapal Container


HULL LOCATION

20
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Region : Fore Part


Function : Ballast Tank
Location : Fore Peak
STRUCTURE DAMAGED
Primary Supporting Member : Deep Bracket, Stringer, Web Frame,
Ring Frame
Damage Detail : Fracture at toe of web frame bracket
connection to stringer platform
bracket

21
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Inadequate bracket forming the Adequate soft nose bracket endings with
web frame connection to the a face plate taper of at least 1 : 3 to be
stringer provided.
Localized material wastage in
way of coating failure at bracket
due to flexing of the structure
Dynamic seaway loading in way
of bow flare

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Kapal Cargo, Kapal Container


HULL LOCATION
Region : Fore Part
Boundary : Side Shell
Function : Ballast Tank
Location : Fore Peak
STRUCTURE DAMAGED
Primary Supporting Member : Web Frame
Ordinary Stiffener : Longitudinal
Damage Detail : Fracture and deformation of bow
transverse web in way of cut-outs for

22
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

side longitudinals

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Localized material wastage in Sufficient panel strength to be provided
way of coating failure at cut-outs to absorb the dynamic loads enhanced
and sharp edges due to working by bow flare shape.
of the structure.
Dynamic seaway loading in way
of bow flare

Karena kondisi lingkungan, wastage pada internal structure dari after


peak tank dapat menjadi masalah besar bagi banyak orang, dan khususnya,
kapal-kapal tua. Wastage dapat ditemukan percepatan dalam kasus tank yang
tidak coating atau di mana coating tidak terpelihara, dan dapat menyebabkan
fracture pada internal structure, dan tank boundaries.

Deformation dapat disebabkan oleh kontak atau karena dampak


gelombang dari dari belakang yang dapat mengakibatkan damage pada
internal structure dan menyebabkan fracture pada shell plate.

23
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Fracture pada internal structur dalam after peak tank dan ruangan
belakang lainnya, juga didapat dari hasil getaran berlebihan dari main engine
dan propeller.

Material Wastage

Sejauh yang diperlukan of steel renewal dapat ditetapkan ketika


membandingkan ketebalan yang diukur dengan nilai-nilai asli, atau nilai
minimum yang dapat diterima untuk bagian struktur. Repair work didalam
peak tank akan memerlukan perencanaan untuk memungkinkan aksesibilitas.

Deformations

Struktur yang deformation yang disebabkan oleh kontak harus cropped dan
renewed sebagian atau fairing ditempat tergantung pada tingkat damage.

Fractures

Repairs dari getaran yang berlebihan main engine dan propeller harus
dilakukan dengan mengembalikan ke struktur kondisi aslinya. Untuk
mencegah terulangnya damage yang disebabkan getaran harus dipastikan
penyediaan penguatan tambahan seperti yang ditemukan seperlunya.

Struktur yang fracture pada penopang rudder carrier harus cropped dan
renewed, dan mungkin harus diperkuat.

24
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Semua Kapal


HULL LOCATION
Region : Aft Part
Boundary : Transv BHD, Long BHD
Function : Ballast Tank
Location : Aft Peak
STRUCTURE DAMAGED
Ordinary Stiffener : Frame
Plating : BHD Plate
Damage Detail : Fractures in bulkhead in way of
rudder trunk

25
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Getaran The fractured plating should be cropped
and renewed.
Natural frequency of the plate between
stiffeners should be changed, e.g.
reinforcement by additional stiffeners.

26
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Contoh Damage dan Repair :

Jenis Kapal : Semua Kapal


HULL LOCATION
Region : Aft Part
Function : Ballast Tank
Location : Aft Peak
STRUCTURE DAMAGED
Primary Supporting Member : Girder, Floor
Ordinary Stiffener : Bracket
Damage Detail : Fractures at the connection of floors
and girders/side brackets

Sketsa Damage Sketsa Repair

Faktor Penyebab Hal yang harus diperbaiki


Getaran The fractured plating should be cropped
and renewed.
Natural frequency of the panel should be
changed, e.g. reinforcement by
additional strut.

27
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

28
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

3. Seperti kita ketahui bahwa mesin Diesel terdiri dari jenis berdasarkan :
a. Low /slow speed, medium speed & high speed;
b. Two strokes & four strokes.
Coba jelaskan secara komprehensif pelaksanaan overhaul atau dismantling
condition untuk perawatan (maintenance) sewaktu special survey –
machinery. Lengkap dengan gambar/sketch terhadap parts untuk “low
speed / two stroke” dan “medium (high) speed / four strokes” engines.

JAWAB :

a. Cylinder heads

Pemeriksaan dilakukan dengan membersihkan bagian kepala silinder


untuk menghilangkan sisa pembakaran yang menempel pada kepala silinder.
Bagian sisi kepala silinder juga dibersihkan dan dilihat keefektifitasannya agar
dapat bekerja dengan baik dan tidak bergesekkan secara berlebihan dengan
bagian blok mesin. Hal ini diakibatkan pemuaian yang terjadi dari panasnya
ruang bakar.

b. Cylinder units, pistons, piston pins and liners

Silinder yang bergerak akan bergesekkan dengan blok mesin sehingga perlu
dilakukan pemeriksaaan terhadap retakan yang mungkin terjadi atau
pemuaian yang mengakibatkan gesekkan tersebut.

29
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

c. Connecting rods, crank pins and bearings, journals and main bearings

Connecting rods akan memiliki efek terkena panas dari ruang bakar,
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan terhadap connecting rods untuk
memastikan bahwa connecting rods dalam keadaan baik untuk tetap
digunakan. pada bagian connecting rods juga perlu diperiksa pada crank pins
untuk memastikan connecting rods tetap terjaga pada tempatnya dan tidak
mengalami keausan. Journals yang berputar pada main bearings akan
mengalami keausan. Diperlukan pemeriksaan terhadap journal terhadap
bentuk journal untuk mengurangi efek keausan pada bearings maupun
journal tersebut.

30
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

d. Attached fuel injection pump

Penggunaan injection pump perlu dikalibrasi untuk memastikan jumlah


fuel yang keluar sesuai dengan jumlah yang diharapkan. Hal ini untuk
memastikan pembakaran yang sempurna pada ruang bakar.

e. Attached turbocharger, bearings and sealing bushes

Penggunaan peralatan tambahan pada mesin perlu diperhatikan dalam


pemeliharaannya. Pada turbocharger perlu dilakukan pembersihan pada bilah
turbin untuk memastikan putaran yang maksimal dari turbocharger tersebut.
Pemerhatian pada bagian bearings dan sealing bushes perlu ditingkatkan
untuk memastikan tidak adanya keausan maupun kebocoran yang terjadi
pada turbo charger. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari
kinerja turbocharger.

31
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

32
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

4. Seperti kita ketahui bahwa Auxiliary Boiler di kapal ada beberapa tipe atau
jenis, seperti :
a. Watertube boiler;
b. Firetube boiler;
c. Exhaust gas boiler.
Coba jelaskan secara komprehensif jenis “watertube boiler” dan “firetube
boiler”, termasuk pelaksanaan untuk perawatan (maintenance) sewaktu
complete survey.

Lengkap dengan gambar/sketch dari masing-masing jenis tsb, dan juga


“boiler mounting” seperti safety valve, main steam stop valve, dll., dimana
item-item ini merupakan kelengkapan dari semua jenis boiler dan sangat
berhubungan dengan konstruksi, kerja, operasi, pemeliharaan dan
keselamtan boiler tersebut.

JAWAB :

a. Water Tube

Konstruksi watertube boiler, yang menggunakan tabung berdiameter kecil


dan memiliki uap drum, memungkinkan generasi atau produksi uap pada
suhu tinggi dan tekanan. Delapan boiler jauh lebih sedikit daripada setara
firetube boiler dan uap meningkatkan proses jauh lebih cepat. Pengaturan
desain fleksibel, efisiensi tinggi dan feedwater memiliki sirkulasi alami yang
baik. Ini adalah beberapa dari banyak alasan mengapa watertube boiler telah
menggantikan boiler firetube sebagai produsen utama uap.

Awal mulanya watertube boiler digunakan drum tunggal. Header


dihubungkan pada drum oleh pipa pendek, membungkuk dengan tabung
lurus antara header. Gas panas dari tungku melewati tabung.

Perkembangan selanjutnya adalah desain tabung membungkuk. Boiler ini


memiliki dua drum, tungku integral dan sering disebut dengan “D” jenis
karena bentuknya (gambar 3.1 - 1). Tungku di sisi dari dua drum dan

33
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

dikelilingi di semua sisi oleh dinding tabung. Tabung waterwall ini terhubung
ke atas dan bawah header atau header lebih rendah dan drum Uap. Atas
header dihubungkan kembali oleh tabung untuk drum Uap. Antara drum uap
dan drum air kecil di bawah ini, besar diameter yang lebih kecil menghasilkan
tabung yang lebih baik. Ini memberikan permukaan yang panas utama untuk
generasi Uap.

Pipa bore besar atau downcomers dilengkapi antara drum uap dan air
untuk memastikan baik alami sirkulasi air. Dalam susunan yang ditunjukkan,
superheater terletak di antara drum, dilindungi dari gas sangat panas tungku
dengan beberapa baris layar tabung. Refrakter bahan atau bata digunakan di
tungku lantai, tembok burner dan juga di belakang waterwalls. Casing double
boiler menyediakan bagian untuk pembakaran udara ke udara kontrol atau
mendaftar sekitar burner.

34
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

b. Fire Tube

Fungsinya untuk produksi uap panas bertekanan rendah pada vessel yang
membutuhkan uap panas untuk keperluan auxilarry. Operasi sangat simpel
dan feed water dengan kualitas medium dapat digunakan kebanyakan firetube
boiler di suplisi sebagai unit yang dikemas secara keseluruhan. Unit ini
termasuk oil burner, pmpa bahan bakar, forced- draught fan, feed pump dan
kontrol sistem otomatis pada sebuah desain single-furnace three-pass. Pada
first pass melalui sebagian furnace yang bergelmbang dan lanjut ke cylindrical
wetback combustion chamber second pass adalah saat balik ke furnace
melalui tabung asap dengan small-bore lalu aliran di bagi pada saat di depan
kotak asap utama. The third pass melalui tabung asap terluar ke jalur keluar
gas di belakang boiler.

Maintenance Complete survei

Boiler di survei untuk menjaga kualitas kinerja dari alat tersebut. Boiler
harus diperiksa setiap 2 tahun interval hingga 8 tahun, lalu mereka harus di
survei secara tahunan.

35
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Langkah untuk survei boiler yakni :

 Perencanaan
 Hal yang dilakukan sebelum boiler dimatikan
 Persiapan untuk masuk
 Inspeksi boiler
 Inspeksi rute pipa
 Pemeriksaan sisi air
 Pemeriksaan safety valve

36
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Boiler Mounting

 Safety Valves
Untuk melindungi boiler dari tekanan berlebih. Valve diatur agar
terbuka secara otomatis saat tekanan melebihi batas
 Main steam stop valve
Valve ini di pasang di jalur utama yang menyediakan uap panas,
biasanya merupakan tipe yang tidak bisa balik lagi
 Auxilary steam stop valve
Valve yang lebih kecil yang di pasang di jalur utama penyedia uap panas
cadangan, biasanya merupakan tipe yang tidak bisa balik kembali
 Feed check atau contrl valve
Sepasang valve yang dipasangkan, yang satu pada valve utama dan yang
satu lagi pada valve cadangan. Mereka meupakan tipe yang tidak bisa
balik kembali dan harus diberi indikasi jika ia terbuka atau tertutup
 Water level gauge
Dipasang secara berpasangan, pada ujung boiler dan ujung satunya lagi.
Digunakan sebagai indikasi apakah level air dalam biler terdapat pada
level kerja.
 Pressure gauge connection
Biasanya di letakkan di boiler drum, superheater dll. alat ini dipasang
untuk memberikan kita kemampuan untuk mengetahui tinggi tekanan
 Air release lock
Dipasangkan di header, boiler drum dll. berguna untuk melepaskan
udara ketika mengisi boiler, atau meningkatkan uap panas
 Sampling connection
Sebuah water outlet dan pengaturan pendinginan yang disediakan
untuk menganalisis sampling dari air
 Scum Valve
Sebuah piringan dangkal yang diposisikan pada level air normal
berhubugan dengan scum valve. Memungkinkan kia untuk meniupkan
impuritas dari permukaan air
 Whistle stop valve
Valve dengan bore rendah dan tidak dapat kembali lagi yang dapat
menyediakan bunyi pluit dari boiler drum
 Blow down valve

37
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Valve ini memungkinkan air untuk di salurkan atau dikosongkan dari


boiler. Bisa digunakan sebagian atau seutuhnya saat mengosongkan
boiler
 Automatic feed water regulator
Digunakan untuk agar tingkat air dalam boiler tepat pada saat
bermacam kondisi beban
 Low level alarm
Alat yang memberi tahu jika level air rendah
 Superheater circulaing valve
Sebagai ventilasi udara, peralatan ini memastikan aliran uap panas
pada saat di hangatkan dan menaikkan uap panas di dalam boiler
 Sootblowers
Dioperasikan oleh uap panas atau udara bertekanan, beraksi untuk
meniupkan soot dan hasil pembakaran dari permukaan tabung

38
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

5. Seperti kita ketahui bahwa Pumps di kapal ada beberapa tipe atau jenis,
seperti :
a. Displacement pump;
b. Axial-flow pump;
c. Centrifugal pump.
Coba jelaskan secara komprehensif jenis “displacement pump”, “axial-flow
pump” dan “centrifugal pump”, termasuk pelaksanaan untuk perawatan
(maintenance) sewaktu special survey atau sewaktu overhauled.

Lengkap dengan gambar/sketch dari masing-masing jenis tsb, dan juga


parts dari pump tsb seperti shaft, bearing/bush, seal/o-ring,
rotor/propeller/impeller, valve/suction/discharge, casing/housing, etc.

JAWAB :

a. Displacement pump

Displacement Pump dicapai dengan pengurangan atau peningkatan


volume ruang yang menyebabkan cairan (atau gas) dipindahkan secara
fisik. Metode yang digunakan adalah piston dalam silinder menggunakan
gerakan reciprocating, atau unit berputar menggunakan baling-baling, roda
gigi atau sekrup.

Pompa berfungsi ganda, yaitu cairan dimasukkan ke salah satu sisi


piston di mana ia ditarik dan dibuang secara bergantian. Saat piston
bergerak ke atas, pengisapan berlangsung di bawah piston dan cairan
ditarik ke dalam, pengaturan katup memastikan bahwa katup pembuangan
tidak bisa terbuka stroke hisap. Di atas piston, cairan dibuang dan katup
hisap tetap tertutup. Ketika piston bergerak turun, operasi hisap dan
pembuangan terjadi sekarang di sisi yang berlawanan.

39
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Sebuah kapal udara biasanya dipasang di pipa pembuangan untuk


meredam tekanan variasi selama debit. Saat tekanan buangan naik, udara
dipadatkan di kapal, dan ketika tekanan jatuh, udara mengembang. Energi
tekanan puncak adalah sehingga 'disimpan' di udara dan kembali ke sistem
ketika tekanan turun. Udara kapal tidak dipasang pada pompa umpan balik
reciprocating karena mereka dapat memperkenalkan udara ke dalam air
umpan de-aerasi.

Katup pelepas selalu dipasang antara pompa hisap dan ruang pembuangan
untuk melindungi pompa jika dioperasikan dengan katup tertutup di saluran
pembuangan.

Reciprocating displacement pumps bersifat utama,yang akan menerima


daya hisap yang tinggi, menghasilkan tekanan pembuangan yang dibutuhkan
oleh sistem dan dapat menangani besar jumlah uap atau gas yang masuk.
Bagaimanapun, karen kerumit konstruksi, bagian yang selalu bergerak
membutuhkan perhatian dan pemeliharaan yang lebih.

Ketika memulai pompa, katup hisap dan katup pembuangan harus


dibuka. Ini penting bahwa tidak ada katup di jalur pembuangan ditutup, atau
katup pembuka akan terangkat atau rusak dapat terjadi ke pompa saat

40
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

dimulai. Pompa utama itu sendiri, tetapi jika memungkinkan untuk


mengurangi keausan atau risiko tekanan, itu harus dipenuhi dengan liquid
sebelum pompa bekerja. Pompa yang digerakkan listrik hanya perlu
dihidupkan, ketika akan berjalan tidak menentu, hanya dalam waktu yang
singkat sampai cairan ditarik ke dalam pompa. Pompa yang digerakkan oleh
uap akan membutuhkan prosedur pengurasan dan pemanasan yang biasa
sebelum uap secara bertahap diterima.

Gerakan dalam setiap keadaan menghasilkan penangkap kuantitas


fluida (atau udara) dalam volume atau ruang yang menjadi lebih kecil di sisi
debit atau outlet. Perlu dicatat bahwa cairan tidak lewat di antara sekrup atau
gigi-gigi saat mereka berikatan tetapi berjalan antara casing dan gigi. Prosedur
awal mirip dengan untuk pompa perpindahan reciprocating. Sekali lagi katup
bantuan akan dipasang antara ruang suction dan discharge. Itu masalah
perawatan khusus dengan jenis pompa ini adalah penyegelan poros di mana
pengaturan kelenjar dan pengepakan harus sesuai untuk material yang
dipompa. Jenis baling-baling yang berputar akan menderita keausan pada laju
yang tergantung pada cairan yang dipompa dan kebebasannya dari zat abrasif
atau korosif. Pompa sekrup harus waktu yang tepat dan jika dilucuti untuk
pemeriksaan harus dilakukan untuk memastikan terpasangnya sekrup
dengan benar.

41
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

b. Axial Pump

Pompa axial – flow menggunakan screw propeller yang secara aksial


akan meningkatkan kecepatan pada fluida. Pada bagian outlet akan
diberikan guide vanes untuk merubah kecepatan menjadi tekanan. Pada
tahapan pemeliharaan perlu memeriksa seal untuk mencegah kebocoran.
Pemeriksaan pada thrust bearing juga diperlukan untuk memastikan
bearing masih layak untuk digunakan. penggunaan prime mover perlu
diperiksa untuk memastikan efektifitas dalam pekerjaan.

c. Centrifugal Pump

Pada pompa sentrifugal, fluida masuk pada bagian mata dari impeller
dan aliran akan secara radial keluar diantara vanes, kecepatan akan naik
sebagai efek dari rotasi impeller. Diffuser atau volute digunakan untuk
merubah energi kinetik menjadi tekanan. Pemeliharaan pada pompa
sentrifugal memerlukan pemerhatian pada lubrikasi dari shaft bearing dan
memastikan shaft seal tidak bocor. Pemerhatian pada kondisi impeller dan
casing untuk memastikan kinerja optimal dari pompa sentrifugal tersebut.

42
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Penggunaan motor perlu diperiksa untuk menghasilkan rotasi yang


dibutuhkan dari pompa tersebut.

43
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

6. Seperti kita ketahui bahwa deck machinery ada beberapa jenis dan
kegunaan, seperti: mooring equipment dan anchor handling equipment.
Coba jelaskan secara komprehensif sistim, cara kerja dan maintenance dari
mooring winch dan windlass lengkap dengan gambar/ sketch-nya.

JAWAB :

a. Mooring equipment

Sistem

Winches dengan pengaturan bervariasi dari barrel yang biasa digunakan


untuk peralatan mooring pada kapal. Winch Barrel atau drum digunakan
untuk menarik atau mengulur dari kawat atau tali yang akan menambatkan
kapal pada dermaga. Akhir dari warp saat kapal bergerak menggunakan tali
atau kawat yang diikatkan pada bollards di dermaga dan diikat disekeliling
akhir dari warp dari winch.

Cara Kerja

Pengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan


dengan menggunakan warping winch yang merupakan Derek penggulung
untuk menarik tali tambat. Derek penggulung ini dapat digerakkan dengan
motor listrik maupun hidrolik. Tali tambat diulur dari Derek penggulung
melalui kapstan, kemudian tali dilewatkan fairlead atau lubang tali dan
selanjutnya tali diikatkan pada bollard di dermaga

Maintenance

Pemeliharaan dilakukan pada mesin penggerak winch mooring. Untuk


mesin hidrolik dipastikan tidak ada cairan hidrolik yang bocor. Pada motor
listrik dipastikan pada sistem perkabelan dan efektifitas dari motor listrik
tersebut. Kedua hal ini memastikan kinerja dari mooring tidak menurun yang
mengakibatkan tidak tertambatnya kapal. Seluruh deck machinery terekspos

44
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

dengan berbagai macam aspek yang membahayakan. Diperlukan pemerhatian


pada lubrikasi pada gear, kondisi kondisi bearing dan lubrikasi pada bearing
tersebut. Maintenance yang terfokus dapat diasosiasikan dengan penggerak
motor yang digunakan.

b. Anchor handling equipment

Sistem

Windlass yang digunakan untuk menangani penjangkaran digunakan


untuk kedua jangkar. Penggunaan windlass untuk setiap jangkar digunakan
pada kapal yang lebih besar.

Cara Kerja

Unit yang berotasi pada windlass terdiri dari cable lifter dengan bentuk
untuk menarik dari tali jangkar, mooring drum untuk mengeluarkan atau
melepaskan dari kabel mooring dan warp end untuk pekerjaan warping. Setiap
unit ini dapat diaktifkan maupun dinonaktifkan secara terpisah dengan
menggunakan dog clutch, walaupun ward end biasa digerakkan dengan
asosiasi dari mooring drum. Spur gear dibuat untuk mentransimisikan gerak
motor pada shaft yang dengan berbagai dog clutches memungkinkan untuk

45
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

menurunkan maupun menaikkan tali jangkar. Terpisah band rem dilengkapi


untuk memegang kabel pengangkat dan drum tambat ketika power dimatikan.

Maintenance

Melakukan pemeriksaan pada dog clutch yang terlumasi dengan baik dan
dapat berfungsi dengan baik untuk memastikan putaran dari mesin
tersalurkan sempurna pada windlass. Windlass perlu diperiksa kondisinya
untuk melihat deformasi yang terjadi akibat penggunaan yang tidak baik. Tali
jangkar perlu dilakukan pemeriksaan dan perubahan apabila dirasa sudah
tidak layak. Pemeriksaan terhadap karat menjadi hal yang penting untuk
memastikan windlass dapat menahan beban jangkar dengan rantainya.
Seluruh deck machinery terekspos dengan berbagai macam aspek yang
membahayakan. Diperlukan pemerhatian pada lubrikasi pada gear, kondisi
kondisi bearing dan lubrikasi pada bearing tersebut. Maintenance yang
terfokus dapat diasosiasikan dengan penggerak motor yang digunakan.

46
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

7. Seperti kita ketahui bahwa cargo handling equipment terdiri dari jenis
derrick boom dan crane.
Coba jelaskan secara komprehensif sistim, cara kerja dan maintenance dari
derrick boom dan crane lengkap dengan gambar/ sketch-nya.

JAWAB :

a. Derrick Boom
Derrick boom adalah salah satu instalasi cargo handling yang terdiri
dari komponen tiang agung (mast), batang muat (boom) yang ujung-
ujungnya dilengkapi pralatan yang disebut heel fitting dan head fittng yang
digunakan untuk tempat menempelnya batang muat dengan mast dan
pada ujung lainnya untuk tempat pemasangan tali span dan tali muat.
Terdapat beberapa komponen pada Derrick Boom diantaranya adalah:
 Goose neck bracket
Berfungsi sebagai tempat pemasangan pena yang berhubungan dengan
heel fitting.
 Topping bracket
Berfungsi sebagai tempat pemasangan span block yang berhubungan
dengan peralatan head fitting dan cargo.
 Winch
Winch berfungsi untuk menggulung tali-tali bongkar muat.
 Perlengkapan lainnya yang harus dipasang pada saat kegiatan bongkar
muat adalah block, tali dan hook.

Tipe derrick boom yang dikenal adalah swinging derrick dimana memiliki
boom hanya satu pada setiap lubang palka sedangkan tipe lain union
purchase dimana setiap lubang palka terdapat dua boom. Sistem satu derrick
diposisikan di atas dermaga dan yang lain hampir vertikal di atas palka. Kabel
topping memperbaiki ketinggian dereter dan tetap di dek dapat digunakan
untuk mencegah gerakan maju dan buritan. Kabel penanganan kargo
dijalankan dari dua derek dan bergabung di hook. Kombinasi gerakan dari dua
derek memungkinkan mengangkat, mentransfer dan menurunkan muatan.

Cara Kerja

47
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Pada cargo winch, spur reduction gear mentransfer putaran motor pada
barrel shaft. Warp end akan dipasang untuk operasi dari derrick boom. Secara
operasi manual tali rem akan dipasang dan motor akan melakukan
pengereman untuk kondisi pengamanan, dimana hal tersebut akan menahan
beban jika motor tiba-tiba berhenti bekerja. Penggunaan lebih dari satu
derrick boom dapat meningkatkan beban yang mampu diangkat. Pada derrick
boom perlu diperhatikan mengenai berat beban yang akan diangkat serta
kemampuan dari derrick boom dan tiang pancangnya. Untuk memastikan
tidak ada kerusakan pada plat main deck yang diakibatkan dari kesalahan
penggunaan derrick boom. Pengaturan derrick boom dari tempat lain, tidak
menempel pada derrick boom.

Maintenance

Semua mesin dek terkena aspek yang paling parah dari elemen. Berikut
merupakan beberapa cara untuk melakukan maintenance pada Derrick Boom:

 Total enklosur semua bagian yang berfungsi diberikan dengan


pelumasan splash untuk gearing.
 Berbagai bantalan pada poros akan diolesi oleh gemuk.
 Open Gear dan cengkeraman dilumasi dengan kompon open gear.
 Pemeliharaan khusus akan dikaitkan dengan jenis penggerak motor
yang digunakan.

48
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

b. Crane

Crane merupakan instalasi bongkar muat dimana peralatan ini dapat


melayani dua lubang palka. Peralatan ini mempunyai perbedaan dengan drrick
boom yaitu tidak membutuhkan persiapan pemasangan perlengkapan bongkar
muat karena perlengkapannya sudah menjadi satu kesatuan.
Pengoperasiannya cukup dilakukan oleh seorang operator dan dapat beputar
3600. Gearing ganda adalah fitur dari sebagian besar desain, memberikan
kecepatan yang lebih tinggi pada beban yang lebih ringan. Berbagai jenis crane
memiliki fungsi masing-masing, misalnya crane menggunakan hook dan crane
grabbing untuk digunakan dengan kargo curah.

Pada Crane tiga drive terpisah menyediakan penggerak utama:

 Motor pengangkat untuk mengangkat beban


 Luffing Motor untuk menaikkan atau menurunkan jib
 Slewing Motor untuk memutar crane.

49
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

Sistem Kerja

Berikut ini merupakan beberapa sistem kerja pada Crane:

 Kabin operator dirancang untuk memberikan pandangan yang jelas


tentang semua wilayah kerja kargo sehingga operator derek dapat
berfungsi sendiri.
 Crane biasanya dipasang pada tumpuan untuk menawarkan visibilitas
yang memadai kepada operator.
 Untuk pengaturan beban berat sesekali untuk dua derek untuk bekerja
sama, yaitu kembaran, dapat dilakukan dengan satu operator
menggunakan sistem kontrol master dan slave dalam dua derek.
 Media operasi untuk motor derek dek mungkin hidrolik atau listrik,
memanfaatkan sirkuit yang disebut sebelumnya.

Maintenance

Semua mesin dek terkena aspek yang paling parah dari elemen. Berikut
merupakan beberapa cara untuk melakukan maintenance pada Crane:

 Total enklosur semua bagian yang berfungsi diberikan dengan


pelumasan splash untuk gearing.
 Berbagai bantalan pada poros akan diolesi oleh gemuk.
 Open Gear dan cengkeraman dilumasi dengan kompon open gear.
 Pemeliharaan khusus akan dikaitkan dengan jenis penggerak motor
yang digunakan

50
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

51
Inkasandra Faranisa Kolang
1506674936
UAS Pemeliharaan dan Reaparasi Kapal

DAFTAR PUSTAKA

Diktat Reparasi 3.1-Isi-C.PemelihrnPerbaiknConstructn-PRK hal 5

Diktat Reparasi 3.1-Isi-C.PemelihrnPerbaiknConstructn-PRK hal 22-35

Diktat Reparasi 4.1-Isi-D.PemelihrnPerbaiknMach-PRK-R1 hal 19

Diktat Reparasi 4.1-Isi-D.PemelihrnPerbaiknMach-PRK-R1 hal 32-41

Diktat Reparasi 4.1-Isi-D.PemelihrnPerbaiknMach-PRK-R1 hal 55-64

Diktat Reparasi 5.1-Isi-E.PemelihrnPerbaiknDeckMachEq-PRK hal 1-2

Diktat Reparasi 5.1-Isi-E.PemelihrnPerbaiknDeckMachEq-PRK hal 3

52

Anda mungkin juga menyukai