Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari

e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

Perbaikan Lambung Kapal KM. Harima PT. CSFI-Cilacap

Aris Sasongko Dwionoa, Andi Hendrawanb*, Sri Pramonoc

a,b,
Akademi Marititm Nusantara
c
Universitas Ivet
a
Email: aris_sasaongko@amn.ac.id
b*
Email: andi_hendrawan@amn.ac.id
c
Email: sripramono@amn.ac.id

ABSTRAK

Tujuan pengoperasian sebuah kapal adalah untuk transportasi atau pemindahan barang, namun
hal yang tidak kalah pentingnya adalah keselamatan. Karenanya pengecekan setiap bagian kapal
menjadi sangat penting. Perbaikan lambung kapal suaru keharusan karena kerusakan pada
lambung kapal dapat mengakibatkan ketidakseimbangan operasi kapal bahkan kecelakaan kapal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perbaikan lambung kapal pada Kapal KM. Harima
PT. CSFI Cilacap. Penelitian menggunakan metode survei dengan melihat dan terlibat langsung
dalam proses perbaikan kapal. Perbaikan yang dimaksud sesuai tujuan penelitian adalah
perbaikan lambung kapal KM Harima. Hasil menunjukkan bahwa perbaikan lambung kapal
dilakukan melalui tahap pengecekan, pengelasan, sandblasting atau pembersihan dan pengecatan.

Kata Kunci: perbaikan, kapal, lambung

ABSTRACT

The purpose of a ship is for the transportation or transfer of goods, but what is no less important
is safety. Therefore checking every part is very important. Repair of the hull is mandatory because
damage to the hull can result in imbalance in ship operations and even ship accidents. This study
aims to describe the repair of the ship's hull on the KM. Harima PT. CSFI Cilacap. The study
used a survey method by observing and being directly involved in the ship repair process.
Improvements that are in accordance with the research objectives are repairing the ship's hull
KM Harima. The results show that ship repair is carried out through checking, welding, welding,
or painting.

Keywords: repairs, ship, ship hull

I. PENDAHULUAN pada kapal, utamanya pada lambung


Perkembangan perkapalan dalam kapal bisa memengaruhi kinerja kapal
dunia kemaritiman harus diikuti dengan yang akan mengakibatkan kebocoran.
peningkatan mutu alat transportasi. Apabila lambung kapal mengalami
Kapal merupakan alat transportasi yang keretakan dan kebocoran sehingga laju
dipergunakan dalam menghubungkan kapal akan terhambat dikarenakan ada
daratan. Perawatan dan pemeliharaan kerak dan kebocoran. Kerusakan dialami
kapal merupakan hal yang sangat oleh kapal bisa dikarenakan tubrukan
penting. Karena dalam pengoperasian (collision) atau kandas (grounding),
kapal memerlukan kondisi yang benar- yang pada akhirnya menimbulkan
benar baik dan layak untuk berlayar gangguan keselamatan kapal dan
(Ariany, 2014). Kerusakan yang terjadi lingkungan di sekitar.

https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 56
ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

Lambung kapal adalah bagian Reparasi (repair) dapat dilakukan


kapal yang memengaruhi daya apung di dock atau galangan kapal. Reparasi
kapal. Daya apung tersebut mempunyai juga bisa dilakukan di perairan atau
fungsi sebagai kekuatan yang akan terapung di atas air (floating). Perbaikan
menopang beban yang berasal dari lambung kapal yang dilakukan di
penumpang serta isi muatan kapal. Nilai galangan kapal dapat melakukan
besaran daya apung akan menentukan perbaikan seluruh bagian lambung kapal
berat muatan yang akan ditanggung oleh dan bagian pendukungnya. Namun
kapal tersebut (Satoto et al., 2013). perbaikan atau reparasi yang dilakukan
Peningkatan keselamatan struktur di atas air (floating) hanya sebatas pada
kapal dan upaya meminimalisasi resiko, bagian-bagian yang tidak terendam air.
maka International Maritime Penyebab rusaknya lambung kapal
Organization (IMO) memberikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
persyaratan dalam Non Convention 1. Gesekan dan benturan dengan benda
Vassel Standart (NCVS). Merupakan lain.
tugas distrik navigasi untuk menganalisa Pada peristiwa gesekan akan
kekuatan sisa pasca kerusakan lambung terjadi saat kapal bergerak pada laut yang
kapal. Lambung yang normal memiliki dangkal. Bisa juga jika kapal lewat
netralisasi yang bergerak searah sumbu sungai pada saat air surut. Hal yang
vertikal dan horizontal pada saat sering terjadi adalah gesekan dengan
progressive collapse yang dibebani dasar perairan seperti: terumbu karang,
momen lentur vertikal dan penampang batu, pasir, lumpur, tanah, dan gesekan
yang simetris. dengan kapal yang karam. Deformasi
Jika penampang lambung kapal akan terbentu sebagai akibat gesekan
mengalami kerusakan yang disebabkan lambung kapal dengan plat bottom.
karena tubrukan, dan mengakibatkan Kapal bergerak terus dalam keadaan
sumbu netral berputar terhadap sumbu bergesekan akan menimbulkan robek-
horizontal kapal. Kondisi ini akan nya lambung kapal. Pada akhirnya
memengaruhi nilai tegangan dan gesekan di bawah perairan akan fatal
regangan pada sisi yang mengalami akibatnya dan akibatnya kapal akan
kerusakan. Penampang lambung yang berhenti atau kandas. Pada kondisi ini
rusak dibanding bagian sisi yang masih maka bisa dipastikan lambung kapal
utuh sehingga bisa dianalisa seberapa pada kondisi rusak parah.
besar kerusakannya. Penelitian ini Pada peristiwa benturan lambung
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kapal dapat berupa benturan antara kapal
perbaikan lambung kapal KM. Harima di yang satu dengan lainnya atau benturan
PT. CSFI Cilacap. kapal dengan material yang ada di
Perbaikan lambung kapal sekelilingnya; rambu, kayu, bongkahan
merupakan pekerjaan dengan maksud es, batu karang, buoy atau gunung es.
memperbaiki lambung kapal yang rusak Kadang rusaknya lambung kapal juga
karena berbagai hal. Perbaikan yang karena benturan benda di tepi daratan
dilakukan pada lambung kapal disebut seperti: pemecah ombak, dermaga, jety.
replating. Replating adalah proses Kerusakan bangunan kapal atau bulwark
pergantian plat atau mengganti plat. dan railling secara umum disebabkan
Proses ini dilakukan dengan cara oleh benturan antara kapal dengan
mengganti plat yang rusak dengan yang muatan lainnya dan benturan hook dari
baru. Namun lambung kapal praktiknya crane pada saat proses bongkar muat.
tidak hanya pergantian plat saja, yang 2. Faktor alam
dilakukan adalah pergantian konstruksi Faktor alam yang menjadi
diantaranya besi siku, pillar, dan lainnya. penyebab kerusakan lambung kapal

https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 57
ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

antara lain; secara terus menerus pengelasan, sandblasting dan


lambung kapal dihantam gelombang pengecetan. Ketelitian diperlukan agar
laut. Hal ini terlihat plat nampak hasil menjadi maksimal.
bergelombang berkarat bahkan frame Beberapa kesalahan yang terjadi
terdesak ke arah dalam (cekung). pada saat pengerjaan konstruksi kapal
Gelombang yang kuat bahkan akan karena: proses air pressure test yang
menimbulkan lambung kapal patah. salah sehingga tekanan melampaui batas
Selain gelombang kondisi air pasang yang ditentukan, kerusakan yang terjadi;
(high tide) dan air surut (low tide) laut retak pada lambung, robek, dan
akan merusak bangunan kapal dan pengelasan yang lepas dari bagian
menimbulkan kerusakan meskipun kapal konstruksi.
dalam kondisi tidak bergerak atau diam. a. Karat pada plat lambung kapal
Beda potensial listrik pada bagian dengan lubang kecil. Plat lubang
luar plat lambung kapal juga dapat diuji, jika ternyata masih tebal,
menimbulkan kerusakan lambung kapal, pergantian plat hanya sebagian
Kerusakan yang bisa terjadi namlak plat kecil saja dengan mengganti plat
akan nampak lubang-lubang kecil dan yang berlubang. Caranya croping.
dangkal (pitted) yang jumlahnya tidak ukuran plat minimum 300 x 300
sedikit, bahan plat sangat berpengaruh mm. Jika hasil pengujian diperoleh
terhadap pola kerusakan, semakin baik ketebalan plat di sekitar lubang
bahannya maka tingkat kerusakan juga telah tipis, diperlukan pergantian
makin kecil. Kerusakan bisa terjadi plat yang diperluas sampai batas
karena pengaruh biota laut dan rendaman ketebalan plat yang diinginkan dan
yang terlalu lama karan kapal dalam aman.
kondisi off juga akan menimbulkan karat b. Pada plat lambung kapal yang
yang lebih cepat. . lubangnya mempunyai lubang
3. Getaran yang berlebihan. yang luas maka pergantian plat
Getaran berlebih merupakan dilaksanakan sesuai area
mekanisme kerusakan yang terjadi kerusakan atau jika kerusakan
karena rambatan getaran terhadap badan hampir mencapai 3/4 pada plat
kapal. Sumber adalah getaran mesin dari 1 lembar maka plat yang
penggerak utama kapal dan mesin bantu berlubang atau rusak diganti
lannnya. Getaran juga terjadi seluruhnya sampai batas
dikarenakan gelombang laut sebagai sambungan antara plat atau seam
akibat benturan dengan baling baling. welds.
Diperlukan desain yang maju agar c. Pengujian ultrasonic test
getaran dapat diredam sehingga tidak diperlukan untuk mengetahui
mengakibatkan keretakan pada lambung ketebalan plat. Jika hasil test
kapal. Contoh keretakan dapat memperlihatkan ketebalan plat
terjadinya karena lendutan pada poros kurang dari 20% maka plat harus
propeller rusaknya daun baling baling diganti baru.
(A. Hendrawan, 2019b), tata letak mesin d. Pada plat deformasi dan terdesak
pada kapal yang salah (proses alignment) kedalam. Bagian deformasi atau
saat posisi mesin tidak horizontal cekungan yang terdalam diukur,
dengan poros baling baling. bila deformasi terjadi dengan
4. Kesalahan manusia/Human error kedalaman 2,5 x tebal plat (mm)
Pengaruh dari kesalahan manusia atau lebih diperlukan plat baru.
cukup signifikan. Kesalahan dan Jika kerusakan deformasi belum
kecerobohan manusia dapal pengerjaan mencapai 2,5 x tebal plat (mm) dan
di doks, contoh kesalahan dan

https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 58
ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

tidak curam atau landai maka plat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak perlu diganti baru. Tabel 1. Hasil observasi perbaikan lambung KM
e. Pada plat lambung kapal jika Harima
No. Jenis Perawatan Keterangan
terjadi deformasi atau terdesak 1. Pengecekan Pengecekan pada seluruh bagian
Lambung Kapal lambung kapal
kedalam dalam bentuk yang curam 2. pengelasan Pemeriksaan badan kapal dengan
dengan kedalaman 20 mm maka Lambung kapal menguji ketebalan pelat kapal dengan
menggunakan bantuan alat ukur. Jika
plat diganti. Jika plat terjadi ketebalan berkurang dan tidak sesuai
standar, maka harus replating pada
deformasi berada di belakang kapal siapkan mesin las listrik, palu
frame atau sekat, maka ketok, mesin brander potong dan
matri pelat pengganti
pengamatan selanjut diperlukan 3. Pembersihan Blasting pembersihan badan kapal
apakah telah mencapai deformasi badan kapal dengan mengemprotkan pasir (steel
grade) yang bertekanan tinggi agar
20% apa belum, jika mengalami badan kapal bersih dari kotoraan yang
menempel di badan kapal
hal tersebut maka plat harus 4. Pengecetan Melakukan pengecetan ulang
diganti baru untuk menjamin lambung kapal lambung kapal setelah tahap
pembersihan agar pada saat
keamanan. pengecatan tidak menyebabkan
kondensasi dan lubang lubang kecil
f. Pada keadaan plat kulit terlipat cat terkelupas
atau berbentuk gelombang yang
bersusun tapi tidak mengalami 1. Pengecekan Lambung Kapal
kebocoran perlu penggantian plat. Pengecekan atau penelitian mana
Penentuan pergantian plat yang rusak dan bocor, tempat yang
berdasarkan pengamatan dan korosi dan sebagai merupakan bagian
rasionalisasi berdasarkan hasil pertama yang dilakukan. Menurut (A.
diskusi apakah deformasi sudah Hendrawan et al., 2021) pemeriksaan
sedemikian parah sebagai akibat pada kerusakan atau cacat dalam kapal
gesekan dan benturan. Jika hasil sangat penting karena hal ini akan
observasi dan diskusi harus diganti mencegah ketidaklayakan operasi.
plat maka keputusan terbaik demi Pemeriksaan yang benar juga akan
keselamatan dan keamanan maka meningkatkan kinerja kapal lebih lagi
perlu pergantian plat. akan mencegah kecelakaan kapal.
Hal-hal di atas, poin a sampai f Keselamatan dan kesehatan pelayaran
dapat dipergunakan untuk pertimbangan menjadi bagian utama dalam
saja. Namun perbaikan dapat pengoperasian kapal (A. Hendrawan,
dilaksanakan jika ada kesepakatan dari 2019a, 2020c; A. Hendrawan &
pemilik kapal. Hendrawan, 2020; A. K. Hendrawan &
Hendrawan, 2020; Tarwaka, 2009)
II. METODE 2. Pengelasan Lambung Kapal
Penelitian dilakukan dengan Teknik las yang diterapkan pada
observasi (observation) atau pengamatan lambung kapal memiliki beberapa
persyaratan yang ditentukan oleh Badan
langsung dan ikut serta dalam pekerjaan
Klasifikasi yang mengawasi dan
perbaikan kapal. Penelitian di KM.
memberikan sertifikasi tentang
Harima data yang diperoleh merupakan
kekuatan konstruksi kapal. Pengelasan
data kualitatif yaitu hasil dari proses
kapal harus bisa menjamin dapat
perbaikan kapal KM. Harima. Data yang
mengatasi gaya-gaya hidrostatik kapal
diperoleh dianalisa dengan metode dimana merupakan gaya sebagai akibat
kualitatif yaitu analisa isi. Analisa isi gelombang samudra. Sebagai alat akut
adalah menganalisa hasil kualitatif kapal harus mempunyai kekuatan
dengan teori yang perkapalan (A. kontruksi yang memadai karena akan
Hendrawan et al., 2020). mengangkut beban berat.
Untuk memenuhi kualitas
pengelasan maka diperlukan tenaga las
https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 59
ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

yang profesional sehingga hasil yang Hasil akhir dari sandblasting akan
diperoleh memenuhi standar. Petugas las menghasil debu yang berwarna abu-abu
harus memiliki sertifikat las yang keputih-putihan menggumpal seperti
dikeluarkan pihak yang berwenang. awan atau asap. Terdapat material
Hasil las pada penyambungan plat partikel yang bisa menimbulkan
memiliki kualitas dan kecepatan yang kecelakaan kerja karena terpantul
tinggi dalam pengerjaannya pada kembali setelah semburan sandblasting
akhirnya diharapkan dapat diterima oleh sehingga perlu diantisipasi dengan
Badan Klasifikasi dan pemilik kapal menggunakan APD (alat pelindung diri)
(Haryadi, 2007). (Hendrawan et al., 2020; Suryani &
3. Pembesihan Badan Kapal Hendrawan, 2020).
Pembersihan badan kapal atau di 4. Pengecetan Lambung Kapal
sebut sandblasting mempunyai tujuan Pengecatan lambung kapal
agar karat-karat yang menempel pada berguna melindungi lambung kapal dari
lambung kapal bisa hilangkan. proses pengkaratan dan juga binatang
Sanblasting juga bermaksud laut karena hampir semua bahan
menghilangkan kotoran, lapisan cat pada pengusun kapal adalah logam (pelat
lambung. Setelah sanblasting maka baja) reaktif terhadap korosi sebelum
maka bisa dilakukan replating. Proses melakukan pengecetan terlebih dahulu
Sandblasting merupakan pekerjaan dilakukan pembersihan badan kapal
memindahkan pasir sandblast kedalam sandblasting pengecetan juga bertujuan
tempat penampungan, penyaringan untuk mengurangi cepatnya korosi-
pasir, serta memberikan tekanan udara korosi. Korosi adalah turunnya
terhadap tangki yang telah berisi pasir, kemampuan material logam menerima
Penembakan/penyemprotan pasir beban akibat terjadi peristiwa oksidasi
dengan menggunakan pompa nozel
sandblast, seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 2. pengecetan lambung kapal

Gambar 1. Pembersihan lambung kapal Pada proses pengecatan peralatan


yang dipergunakan antara lain; roll,
Pada proses sandblasting tabung kuas, dan semprot dengan
ini dilengkapi katub penghubung udara mempergunakan kompresor. Beberapa
tekan (kompresor) kemudian nozzle cat yang dipergunakan dalam
pasir silika disemburkan dengan pengecatan lambung kapal:
kecepatan tinggi dan tekanan sekitar 7 a. Cat anti karat corrosion (AC).
kg/cm2, sampai semburan pada plat Dipergunakan dalam Pengecatan
baja Mill Scale bisa terkikis. Tumbukan badan kapal bagian bawah (keel)
yang terjadi pada semburan pada proses sampai dengan bottom.
sandblasting dengan permukaan plat b. Pengecatan dengan cat anti fouling
akan menghasilkan debu. (AF) dilakukan dalam pencegahan

https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 60
ISSN: 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN: 2722-0621 Vol.2 No.1 Edisi Mei 2021: 56-61

penempelan hewan atau tumbuhan Baling Kapal. Saintara, 4(1)


laut. Hendrawan, A. (2020a). Analisa Tingkat
Pada hakikatnya perbaikan dan Kebisingan Kamar Mesin Pada
perawatan kapal adalah bertujuan untuk Kapal. Wijayakusuma Prosiding
keselamatan pelayaran. Memastikan Seminar Nasional: Jaringan
semua pada kondisi yang layak untuk Penelitian (JARLIT) Cilacap
berlayar (Marasabessy et al., 2014). “Menuju Cilacap 4.C (Creativity,
Lebih lagi sehat dalam kondisi mesin, Critical Thingking, Communication
maka merupakan tugas bersama antara And Colaboration, 10–15
owner, dan pemerintah bahkan Hendrawan, A. (2020b). Pengaruh
masyarakat untuk mewujudkan Turbocharger terhadap Daya Mesin
keselamatan termasuk kondisi lambung Induk KN. Prajapati. Majalah
kapal yang baik (A. Hendrawan, 2020a, Ilmiah Gema Maritim, 22(1), 44–
2020b; A. Hendrawan & Hendrawan, 48. https://doi.org/10.37612/gema-
2020; Suryani et al., 2018). maritim.v22i1.50
Hendrawan, A. (2020c). Program
IV. SIMPULAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perbaikan lambung kapal di Atas Kapal. Jurnal Sains
memiliki manfaat terutama keselamatan Teknologi Transportasi Maritim,
awak kapal maupun muatan pada saat 2(1), 1–10.
berlayar seperti kebocoran. Hendrawan, A., Ajun, R., Siswadi, &
Proses perbaikan lambung kapal Supari. (2021). Penyebab
anatara lain dengan cara sanblasting, Kerusakan Electro Motor Oil Max
pengelasan, dan pengecatan. Pump Pada Mesin Induk Di KM .
Kapal KM HARIMA melakuan Dharma Kartika IX. Saintara, 5(2),
perbaikan lambung kapal seperti 28–35
replating, blasting,pengecetan. Hendrawan, A., & Hendrawan, A. K.
(2020). Analisa Kebisingan di
V. DAFTAR PUSTAKA Bengkel Kerja Akademi Maritim
Ariany, Z. (2014). Kajian Reparasi Nusantara. Saintara, 5(1), 1–5
Pengecatan Pada Lambung Kapal Hendrawan, A., Lusiani, L., & Aprilian, R.
(Studi Kasus Km. Kirana 3). (2020). Sandblasting pada kapal mv.
berlian indah, Saintara, 4(2), 26–33
Teknik, 35(1), 27–32. Marasabessy, A., Nur, I., & Sudjasta, B.
https://doi.org/10.14710/teknik.v35 (2014). Metode Pemeliharaan Yang
i1.6822 Tepat Lambung Kapal Type Patroli
Haryadi, G. D. (2007). Analisa V30 Berbahan Fiberglass. Bina Widya,
Kerusakan Hasil Pengelasan Bawah 25(2), 57–65
Air Pada Lambung Kapal Dengan Satoto, S. W., P, N. A., & Saputra, H. (2013).
Bahan Elektroda Rb 26 Terseloti. Perbandingan Teknis Ukuran Utama
Analisa Kerusakan Hasil Dan Hambatan Kapal Pada Lambung
Pengelasan Bawah Air Pada Kapal Wisata Pulau Petong. Jurnal
Lambung Kapal Dengan Bahan Teknologi Dan Riset Terapan
Elektroda Rb 26 Terseloti, 9(1), 31– (JATRA), 1(43), 1–10
Suryani, D., Pratiwi, A. Y., Sunarji, &
41.Rotasi, Hendrawan, A. (2018). Peran
https://doi.org/10.14710/rotasi.9.1. Syahbandar Dalam Keselamatan
31-41 Pelayaran. Jurnal Saintara, 2(2).
Hendrawan, A. (2019a). Analisa Tarwaka. (2009). Keselamatan dan
Indikator Keselamatan Pelayaran Kesehatan Kerja. Harapan Press.
Pada Kapal Niaga. Saintara, 3(2) https://doi.org/10.19641/j.cnki.42-
Hendrawan, A. (2019b). Analisa 1290/f.2012.03.022
Penyebab Keausan Poros Baling

https://doi.org/10.46484/db.v2i1.261 61

Anda mungkin juga menyukai