Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perkapalan dalam dunia kemaritiman harus diikuti dengan
peningkatan mutu alat transportasi. Kapal merupakan alat transportasi yang
dipergunakan dalam menghubungkan daratan. Perawatan dan pemeliharaan kapal
merupakan hal yang sangat penting. Karena dalam pengoperasian kapal
memerlukan kondisi yang benarbenar baik dan layak untuk berlayar (Ariany,
2014).
Kerusakan yang terjadi pada kapal, utamanya pada lambung kapal bisa
memengaruhi kinerja kapal yang akan mengakibatkan kebocoran. Apabila
lambung kapal mengalami keretakan dan kebocoran sehingga laju kapal akan
terhambat dikarenakan ada kerak dan kebocoran. Kerusakan dialami oleh kapal
bisa dikarenakan tubrukan (collision) atau kandas (grounding), yang pada
akhirnya menimbulkan gangguan keselamatan kapal dan lingkungan di sekitar.
Pada peristiwa gesekan akan terjadi saat kapal bergerak pada laut yang
dangkal. Bisa juga jika kapal lewat sungai pada saat air surut. Hal yang sering
terjadi adalah gesekan dengan dasar perairan seperti: terumbu karang, batu, pasir,
lumpur, tanah, dan gesekan dengan kapal yang karam. Deformasi akan terbentu
sebagai akibat gesekan lambung kapal dengan plat bottom. Kapal bergerak terus
dalam keadaan bergesekan akan menimbulkan robeknya lambung kapal. Pada
akhirnya gesekan di bawah perairan akan fatal akibatnya dan akibatnya kapal akan
berhenti atau kandas. Pada kondisi ini maka bisa dipastikan lambung kapal pada
kondisi rusak parah.
Gerakan rolling merupakan gerakan kapal dari segi rotasi terhadap sumbu
aksis. Ketika terjadi rolling, maka sisi kanan kapal akan bergerak ke sisi kiri kapal
secara longitudinal dan terulang secara bergantian. Stabilitas kapal ketika sedang
beroperasi di laut sangat bergantung pada gerakan rolling yang dialami oleh kapal.
Dengan kata lain, pendekatan pada ketahanan kapal ketika beroperasi di laut
sangat bergantung kepada analisis gerakan rolling. Analisis terhadap gerakan pada
kapal, khususnya gerakan rolling, sangat penting untuk dilakukan karena jika
kapal mengalami gerakan rolling secara terus-menerus, maka akan menimbulkan
ketidakstabilan pada kapal dan berisiko membuat kapal menjadi terbalik. Bilge
keel mampu mengurangi gerakan rolling yang dihasilkan oleh kapal dengan
memperbesar koefisien damping kapal. Koefisien damping (koefisien redaman)
adalah parameter yang penting dalam meredam gerakan rolling kapal. Roll
damping yang dihasilkan oleh bilge keel lebih besar dari antiroll device lain dan
mempunyai keuntungan karena instalasinya yang mudah dan bersifat pasif
sehingga banyak digunakan pada kapal secara umum. Penelitian mengenai bilge
keel masih banyak dilakukan karena sejauh ini belum ada pendekatan numerik
yang mampu memprediksi secara akurat nilai roll damping yang dihasilkan oleh
bilge keel, sehingga penelitian tentang efek yang dihasilkan oleh bilge keel sangat
menarik untuk dilakukan. Penelitian tentang gerakan heave dan trim pada kapal
cepat dilakukan untuk melihat gerakan kapal yang dinamis. Penelitian tersebut
menghasilkan hambatan total kapal yang dipengaruhi oleh gerakan pada kapal
cepat.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian kali ini adalah meneliti tentang
bagaimana kerusakan pada pelat lambung kapal terjadi.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan inspeksi kapal adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kerusakan pelat lambung dasar terjadi?
2. Bagaimana kerusakan pada Bilge kapal?
3. Bagaimana kerusakan pada Pelat lambung samping?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam laporan inspeksi kapal adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui bagaimana kerusakan pelat lambung dasar terjadi.
2. Dapat mengetahui kerusakan pada Bilge kapal.
3. Dapat mengetahui kerusakan pada Pelat lambung samping.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diambil dari laporan inspeksi kapal ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat untuk diri sendiri
Dapat mengetahui bagaimana menginspeksi kerusakan yang terjadi pada pelat
lambung kapal dan bagaimana cara perbaikan pada pelat lambung yang rusak
tersebut.
2. Manfaat untuk akademik
menambah referensi tentang inspeksi perkapalan, dan sebagai salah satu
jurnal yang dapat digunakan dalam melakukan praktik survey kerusakan
kapal atau inspeksi kapal.

Anda mungkin juga menyukai