Perkembangan perkapalan dalam dunia kemaritiman harus diikuti dengan peningkatan mutu alat transportasi. Kapal merupakan alat transportasi yang dipergunakan dalam menghubungkan daratan. Perawatan dan pemeliharaan kapal merupakan hal yang sangat penting. Karena dalam pengoperasian kapal memerlukan kondisi yang benarbenar baik dan layak untuk berlayar (Ariany, 2014). Kerusakan yang terjadi pada kapal, utamanya pada lambung kapal bisa memengaruhi kinerja kapal yang akan mengakibatkan kebocoran. Apabila lambung kapal mengalami keretakan dan kebocoran sehingga laju kapal akan terhambat dikarenakan ada kerak dan kebocoran. Kerusakan dialami oleh kapal bisa dikarenakan tubrukan (collision) atau kandas (grounding), yang pada akhirnya menimbulkan gangguan keselamatan kapal dan lingkungan di sekitar. Pada peristiwa gesekan akan terjadi saat kapal bergerak pada laut yang dangkal. Bisa juga jika kapal lewat sungai pada saat air surut. Hal yang sering terjadi adalah gesekan dengan dasar perairan seperti: terumbu karang, batu, pasir, lumpur, tanah, dan gesekan dengan kapal yang karam. Deformasi akan terbentu sebagai akibat gesekan lambung kapal dengan plat bottom. Kapal bergerak terus dalam keadaan bergesekan akan menimbulkan robeknya lambung kapal. Pada akhirnya gesekan di bawah perairan akan fatal akibatnya dan akibatnya kapal akan berhenti atau kandas. Pada kondisi ini maka bisa dipastikan lambung kapal pada kondisi rusak parah. Gerakan rolling merupakan gerakan kapal dari segi rotasi terhadap sumbu aksis. Ketika terjadi rolling, maka sisi kanan kapal akan bergerak ke sisi kiri kapal secara longitudinal dan terulang secara bergantian. Stabilitas kapal ketika sedang beroperasi di laut sangat bergantung pada gerakan rolling yang dialami oleh kapal. Dengan kata lain, pendekatan pada ketahanan kapal ketika beroperasi di laut sangat bergantung kepada analisis gerakan rolling. Analisis terhadap gerakan pada kapal, khususnya gerakan rolling, sangat penting untuk dilakukan karena jika kapal mengalami gerakan rolling secara terus-menerus, maka akan menimbulkan ketidakstabilan pada kapal dan berisiko membuat kapal menjadi terbalik. Bilge keel mampu mengurangi gerakan rolling yang dihasilkan oleh kapal dengan memperbesar koefisien damping kapal. Koefisien damping (koefisien redaman) adalah parameter yang penting dalam meredam gerakan rolling kapal. Roll damping yang dihasilkan oleh bilge keel lebih besar dari antiroll device lain dan mempunyai keuntungan karena instalasinya yang mudah dan bersifat pasif sehingga banyak digunakan pada kapal secara umum. Penelitian mengenai bilge keel masih banyak dilakukan karena sejauh ini belum ada pendekatan numerik yang mampu memprediksi secara akurat nilai roll damping yang dihasilkan oleh bilge keel, sehingga penelitian tentang efek yang dihasilkan oleh bilge keel sangat menarik untuk dilakukan. Penelitian tentang gerakan heave dan trim pada kapal cepat dilakukan untuk melihat gerakan kapal yang dinamis. Penelitian tersebut menghasilkan hambatan total kapal yang dipengaruhi oleh gerakan pada kapal cepat. 1.2 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian kali ini adalah meneliti tentang bagaimana kerusakan pada pelat lambung kapal terjadi. 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam laporan inspeksi kapal adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kerusakan pelat lambung dasar terjadi? 2. Bagaimana kerusakan pada Bilge kapal? 3. Bagaimana kerusakan pada Pelat lambung samping? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam laporan inspeksi kapal adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui bagaimana kerusakan pelat lambung dasar terjadi. 2. Dapat mengetahui kerusakan pada Bilge kapal. 3. Dapat mengetahui kerusakan pada Pelat lambung samping. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diambil dari laporan inspeksi kapal ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat untuk diri sendiri Dapat mengetahui bagaimana menginspeksi kerusakan yang terjadi pada pelat lambung kapal dan bagaimana cara perbaikan pada pelat lambung yang rusak tersebut. 2. Manfaat untuk akademik menambah referensi tentang inspeksi perkapalan, dan sebagai salah satu jurnal yang dapat digunakan dalam melakukan praktik survey kerusakan kapal atau inspeksi kapal.