Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NERACA PERDAGANGAN
KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2011

DOSEN PEMBIMBING

DIAN PRATIWI, S.E, M.M

DI SUSUN OLEH

TRI WIDODO LAKSONO 1621010005


YOLANDO DERMA SAPUTRA 1621010022
GEO TETUKO DIRGANTORO 1621010055

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN


FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
TAHUN 2018/2019

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL


KATA PENGANTAR
Perekonomian dunia saat ini sedang menghadapi tekanan yang kuat dalam
menghadapi ketidakpastian perekonomian global. Tekanan terhadap
perekonomian dunia, antara lain disebabkan kondisi perekonomian Eropa
yang semakin rentan, dimana masalah krisis utang nampaknya belum bisa
tertangani secara baik; pernyataan The Fed bahwa prospek ekonomi AS tidak
terlalu baik; dan downgrade terhadap pertumbuhan ekonomi dunia oleh
IMF. Dampak lebih lanjut, munculnya resiko ketidakpastian perekonomian
lokal yang meningkat, membuat investor meninggalkan investasi saham serta mengurangi
investasinya di negara berkembang untuk mencari tempat yang aman. Akibatnya bursa saham dunia
terkoreksi, beberapa mata uang menguat dan rupiah melemah.
Indonesia juga terkena dampak dari tekanan perekonomian dunia, namun masih menunjukkan
kondisi yang relatif kondusif, dan sentimen market dalam jangka menengah menunjukkan batas
Indonesia masih positif. Hal tersebut antara lain diindikasikan dengan rupiah yang masih merupakan
best performers currency jika dibandingkan dengan 10 mata uang paling aktif di Asia diluar Jepang
sejak 2008. Enam puluh empat persen dari GDP adalah konsumsi domestik yang sangat membantu
untuk buffer atas external exposure.
Performa perekonomian Indonesia di tengah gejolak Ekonomi Dunia tetap mampu menjaga
momentum pertumbuhan. Meskipun gejolak ekonomi global sedang melanda dunia dengan
tantangan yang semakin berat, ekspor Indonesia masih menunjukkan kemajuan yang sangat
menggembirakan. Optimisme untuk meraih sebagai salah satu negara eksportir dunia semakin
menjadi kenyataan. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang telah mencapai ekspor sebesar
US$ 200 miliar dalam waktu dekat. sekaligus sebagai negara yang mampu menggandakan ekspornya
dalam kurun waktu lima tahun.
Dengan kondisi perekonomian sedang menurun, Kementerian Perdagangan harus tetap berupaya
menjalankan tugas dan fungsi sebaik-baiknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJPN 2005−2025 dan RPJMN 2010−2014, serta
diterjemahkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perdagangan 2010−2014.
Keberhasilan Kementerian Perdagangan ini tentunya juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik
dengan kementerian/instansi Pemerintah terkait, Pemerintah Daerah dan para pemangku
kepentingan antara lain Kamar Dagang dan Industri, asosiasi terkait serta media. Disamping itu,
keberhasilan yang dicapai juga karena kerja keras dan dukungan seluruh SDM Kementerian
Perdagangan. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terwujudnya kinerja perdagangan tahunan dalam periode Januari – Desember
2011.
Sebagai penutup, segala hal yang termuat dalam buku ini kiranya dapat memberi manfaat dalam
pertimbangan, konsistensi dan keberlanjutan kebijakan pembangunan perdagangan nasional, bagi
generasi kini dan generasi ke depan, menuju bangsa yang semakin berdaya saing dan rakyat yang
sejahtera.
Jakarta, Desember 2011
MENTERI PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA

GITA IRAWAN WIRJAWAN

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................................... ..iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………….…………….1
BAB 2 SASARAN RENCANA STRATEGIS………………………………………………….……………….4
2.1 Kilas Capaian Perdagangan……………………………………………………..………...…… 5
2.2 Capaian Sasaran Perdagangan Tahun 2011…………………………………………..……...6
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................................. ..9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar Pertumbuhan (yoy) Ekspor Non Migas Indonesia ke UE dan AS ................................. 2
Gambar 2. Tabel PergerakanPertumbuhan Ekspor Terus Berada Di Atas 30% .......................................... 2
Gambar 3. Neraca Perdagangan Migas dan Nonmigas .................................................................................. 3
Gambar 4. Peringkat Daya Saing Negara di Dunia Tahun 2011 .................................................................... 3
Gambar 5. Pertumbuhan Ekspor 10 Komoditi Utama .................................................................................. ..7
Gambar 6. Kasus Tuduhan Dumping, Subsidi dan Safeguard thd Indonesia hingga Sept. 2011 ............ ..7
Gambar 7. Komposisi Ekspor Produk Utama dan Produk Lainnya Tahun 2010-2011 (jan-sep)…………..7
Gambar 8. Pangsa Pasar Ekspor Indonesia Tahun 2010-2011 (jan-okt)………………………………………….…..8

iii
BAB 1
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III sebesar 6,5%. Pertumbuhan
ekonomi (y-on-y) didukung kenaikan Konsumsi Pemerintah yang
tumbuh sebesar 10,6 persen, Ekspor sebesar 5,2 persen,
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,1 persen, dan
Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,3 persen.

PENDAHULUAN

1
Perlambatan Dampak krisis global mulai dapat terlihat dari pelemahan pertumbuhan
Pertumbuhan Ekspor ke ekspor non migas Indonesia ke UE dan AS. Pertumbuhan ekspor non
EU dan AS Akibat Krisis migas ke UE di bulan Juli 2011 melemah menjadi 16,9 persen dari
Global sebelumnya 50,4 persen di bulan Juni 2011 dan terus menurun menjadi
0,03 persen dan 6,2 persen di bulan September dan Oktober 2011. Hal
yang sama terjadi pada pertumbuhan ekspor non migas ke AS di bulan
Oktober melemah menjadi 13,4 persen dari 21,2 persen di bulan Agustus
(Gambar 1). Turunnya permintaan pasar impor UE juga dialami oleh
produk China yang pertumbuhan ekspornya melemah menjadi 7,5 persen
di bulan Oktober dari 9,8 persen di bulan sebelumnya.
Gambar 1 Gambar Pertumbuhan (yoy) Ekspor Non Migas Indonesia ke UE dan AS

Ekspor ke AS Ekspor ke UE
70

60

50

40
Persen

30

20

10

-
Jan'11 Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agst Sep Okt

Sumber: BPS (diolah).

Pergerakan Total ekspor di bulan Oktober mencapai US$ 16,8 miliar, meningkat 16,7
pertumbuhan total persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun mengalami
ekspor terus berada penurunan 4,2 persen dari bulan sebelumnya. Penguatan ekspor bulan
diatas 30% Oktober didukung oleh peningkatan ekspor non migas sebesar 20,3
persen dan migas sebesar 1,9 persen. Kinerja ekspor bulan Oktober
mengakumulasikan ekspor periode Januari-Oktober 2011 mencapai US$
169,0 miliar, terdiri dari ekspor non migas sebesar US$ 134,7 miliar, naik
30,4 persen, dan migas sebesar US$ 34,3 miliar, naik 56,2 persen. Jika
dilihat dari pergerakannya, pertumbuhan ekspor nonmigas maupun
migas yang terus berada diatas 30 persen (Grafik 1), maka optimis di
tahun ini total ekspor akan menembus lebih dari US$ 200 miliar.
Gambar 2. Tabel PergerakanPertumbuhan Ekspor Terus Berada Di Atas 30%

Persen
US $ Milliar
20.0 70.0

18.0 60.0
Growth rate (yoy)
16.0
2.90 50.0
14.0
40.0
12.0
30.0
10.0
20.0
8.0

Growth Rate (m to m) 10.0


6.0
Moving p.a. growth 13.9 -
4.0

2.0 (10.0)

- (20.0)
Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan'11 Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agst Sep Okt*

Sumber: BPS

2
Surplus Neraca Di bulan Oktober, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus non
Perdagangan migas sebesar US$ 1,5 miliar sedangkan migas mengalami defisit sebesar
US$ 0,4 miliar. Selama periode Januari-Oktober 2011 surplus
perdagangan non migas mencapai US$ 23,9 miliar dan surplus
perdagangan migas mencapai US$ 1,0 miliar.
Gambar 3. Neraca Perdagangan Migas dan Nonmigas

US $ Miliar

4.00 Non Migas Migas

3.5
3.50
3.1 3.0 3.0
3.00 2.8 2.6
2.4 2.4
2.50 2.2
2.0 2.0
2.00 1.7 1.9 1.8 1.8 1.7
1.5 1.5
1.50
1.2
1.1 1.1
1.00 0.8
0.6
0.5 0.5
0.50 0.4 0.4 0.2 0.3 0.3
0.1 0.1 0.1 0.1 0.0
-
-0.1 -0.1
-0.2 -0.2
(0.50) -0.3 -0.5 -0.4 -0.4 -0.4
(1.00)

Jan'10 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan'11 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt*

Sumber: BPS

Peringkat Global Hasil teranyar peringkat daya saing Indonesia menurut The Global
Competitiveness Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan oleh World
Economic Forum. Peringkat Indonesia menurun dari 44 ke 46 dari
142 negara yang disurvey, namun secara umum Indonesia masih
menunjukkan kinerja yang baik diantara negara-negara Asia.
Meski masih di bawah Malaysia, namun peringkat Indonesia tahun ini
masih di atas Viet Nam, India dan Filipina. Bahkan, diantara negara-
negara yang tergabung dalam CIVET (Colombia, Indonesia Viet Nam,
Egypt, Turkey), peringkat Indonesia adalah yang tertinggi, dibandingkan
Kolombia (68), Viet Nam (65), Mesir (94) dan Turki (59). Sedangkan untuk
negara-negara BRICS, hanya RRT yang peringkatnya di atas Indonesia
(peringkat 26), sementara Brazil, India dan Rusia masing-masing ada di
peringkat 53, 56 dan 66. Perlu dicatat, untuk tahun ini ada 3 negara baru
yang ikut disurvey, yakni Suriname, Belize, dan Yaman, sehingga jumlah
negara yang disurvey naik dari 139 menjadi 142.
Gambar 4. Peringkat Daya Saing Negara di Dunia Tahun 2011
Country (Rank)
Switzerland (1)
Singapore (2)
Sweden (3)
Finland (4)
United States (5)
Germany (6)
Netherlands (7)
Japan (9)
Australia (20)
Malaysia (21)
Korea, Rep. (24)
China (26)
Indonesia (46)
South Africa (50)
Brazil (53)
India (56)
Vietnam (65)
Russian Federation …

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Sumber: Global Competitiveness Report 2011-2012, World Economic Forum

3
BAB 2 KINERJA KEMENTERIAN
PERDAGANGAN
Empat kelompok sasaran pembangunan perdagangan telah
tercapai target yang ditetapkan dalam RENSTRA Kementerian
Perdagangan 2010-2014, bahkan melampaui target.

Target ekspor non migas terlampaui dengan pertumbuhan 33,08%,


yang didukung oleh adanya diversifikasi pasar dan produk.

Meskipun terjadi gejolak siklus dan musim dari komoditas pangan


dalam negeri, namun fluktuasi harga dan pasokan bahan pangan
relatif terkendali dan andil inflasi relatif stabil

4
2.1 Kilas Capaian Perdagangan
Kinerja Perdagangan dalam waktu satu tahun menunjukkan peningkatan
cukup baik hampir diseluruh indikator yang menjadi sasaran
pembangunan perdagangan tahun 2011 sebagaimana tercantum pada
RENSTRA Kementerian Perdagangan. Kilas capaian sasaran kinerja
Kementerian Perdagangan tahun 2011 sebagai berikut:
2010 2011
No Indikator Sasaran
Capaian Target Capaian s.d Okt
1 Peningkatan Akses Pasar
a. Pertumbuhan Ekspor Non Migas 33,08% 11 % - 12 % 31,43%
b. Pangsa 5 (lima) Negara Ekspor 48,80% 43% – 47% 46,04%
Terbesar 52,46% 53%-60% 53,55%
c. Kontribusi Ekspor diluar 10 produk
Utama
2 Perbaikan Iklim Usaha Perdagangan
Perdagangan Luar Negeri (total ijin
2009: 108 ijin
2010: 89 ijin) 89 ijin -- 89 ijin
• Jumlah ijin UPP (INATRADE) 53 ijin 55 ijin 53 ijin
• Jumlah Online 4 hari 3 hari 3 hari*
• Waktu Penyelesaian
Perdagangan Dalam Negeri (total 21 12 ijin 12 ijin 12 ijin
ijin) 12 ijin 15 ijin 12 ijin
• Jumlah ijin UPP (INATRADE) 6 hari 6 hari 6 hari
• Jumlah Online
• Waktu Penyelesaian
3 Peningkatan daya saing ekspor
• RCA >1 komoditi HS 6 (1996) 887 Komoditi 590 – 605 887 Komoditi
komoditi
4 Peningkatan peran dan kemampuan
diplomasi perdagangan internasional
• Jumlah hasil perundingan 140 151 197
Internasional
5 Stabilisasi dan Penurunan Disparitas
Harga Bahan Pokok
a. Koefisien Variasi Harga 4,5% 5%-9% 3,5%
b. Rasio KVH Komoditi tertentu
didalam negeri dibanding luar 0,30 <1 0,3
Negeri 1,70 1,5 – 2,5 1,90
c. Rasio KVH provinsi dan nasional
6 Peningkatan Pengawasan dan 54 BPSK 50 BPSK 65 BPSK
Perlindungan Konsumen
7 Penciptaan Jaringan Distribusi 2,76 2,76 2,76
Perdagangan yang Efisien (Skor
Logistic Performance Index)
8 Pengembangan Ekonomi Kreatif Telah dilaksanakan program
pengembangan ekonomi kreatif, al :
- PPKI
- World Batik Summit
- Portal Indonesia Kreatif

5
2.2 Capaian Sasaran Perdagangan Tahun 2011
2.2.1 Peningkatan Akses Pasar Ekspor dan Fasilitasi Ekspor
Target Ekspor Non Migas Pada tahun 2011 periode Januari–Oktober, kinerja ekspor Indonesia
tahun 2011 telah meningkat 34,9% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang
terlampaui sama, yaitu dari US$ 125,32 Milyar menjadi US$ 169,03 milyar. Ekspor
tersebut terdiri dari ekspor migas senilai US$ 34,30 milyar dan ekspor
non migas senilai US$ 134,73 milyar. Pertumbuhan ekspor non migas
2011 (Januari–Oktober) sebesar 30,36% telah melampaui target tahun
2011 sebesar 11-12%. Sementara itu, apabila dihitung secara tahunan
(moving p.a growth rate), pertumbuhan ekspor non migas periode
November 2010–Oktober 2011 terhadap November 2009–Oktober 2010
mencapai 31,44%.
Kontribusi Ekspor non-migas rata-rata Januari–Oktober 2011 sangat
tinggi terhadap total ekspor Indonesia, yaitu sebesar 79,71%
dibandingkan dengan rata-rata kontribusi ekspor migas Januari–Oktober
2011 sebesar 20.29%.
Kinerja ekspor Indonesia saat ini mengalami diversifikasi dengan mulai
meningkatnya ekspor produk non migas tidak hanya produk utama tetapi
produk lainnya.
Penguatan ekspor non migas selama periode Januari–Oktober 2011
didorong oleh peningkatan ekspor dari seluruh sektor. Dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatan tertinggi
terjadi pada sektor pertambangan naik sebesar 36,08% disusul oleh
peningkatan ekspor di sektor industri sebesar 30,29%, peningkatan
pertanian 2,57% dan di sektor lainnya sebesar 30,31%.

Gambar 5. Pertumbuhan Ekspor Non Migas Berdasarkan Sektor Tahun 2010-2011


(Jan-Okt)

Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar) Pertumbuhan (%)

28.5 36.08
Pertambangan
21.0 33.17

102.0 30.29
Industri
78.3 32.82

4.2 Jan-Okt '11 2.57


Pertanian
4.1 Jan-Okt '10 16.57

Sumber: BPS

Kontribusi ekspor 10 Dalam upaya peningkatan ekspor, Kementerian Perdagangan memiliki


produk utama fokus pada peningkatan dan pengembangan ekspor pada 10 produk
sebesar 46% dari utama dan produk lainnya. Sepuluh produk ekspor utama (TPT,
ekspor non migas Elektronika, Karet dan Produk Karet, CPO, Hasil Hutan, Alas Kaki,
Otomotif, Udang, Kakao, dan Kopi) memberikan kontribusi sebesar 49 %
terhadap total ekspor non-migas pada Januari-September 2011. Kenaikan

6
ekspor tertinggi terjadi pada ekspor produk karet yang naik dari US$ 6,64
milyar menjadi US$ 11,25 milyar, atau tumbuh 69,5% (Gambar 6).

Gambar 6. Nilai Ekspor Menurut 10 Produk Utama (US$ juta)

Nilai Ekspor (US$ Milliar) Pertumbuhan (%)

46.6
SAWIT 8.46 12.40 1.2
44.9

11.25 69.5
KARET DAN PRODUK KARET 6.64 12.1 51.2

23.4
TPT 10.13 0.6
8.20 22.7

7.99 5.1
ELEKTRONIK -1.5
7.60 6.8
3.9
PRODUK HASIL HUTAN 6.65 5.0
-1.1
6.40
ALAS KAKI 34.3
2.40 22.9
1.78 9.3

OTOMOTIF 2.21 13.9 25.6


1.76 10.4
43.7
KOPI 0.82 -7.6 Nilai
0.57 Jan-Sep 2011 -26.1 55.6

KAKAO 0.81 Jan-Sep 2010 -32.2 Volume


1.10 9.0

UDANG 0.83 3.3 21.7


Nilai Satuan

0.68 17.8

Sumber: BPS.

Gambar 7. Komposisi Ekspor Produk Utama Dan Produk Lainnya Tahun 2010-
Kontribusi ekspor produk
2011(Jan-Sep)
lainnya sebesar 54% dari
ekspor non migas
Jan-Sep 2010 Jan-Sep 2011

Produk 10 Produk Produk

Lainnya Utama Lainnya 10 Produk


51.00% Utama
52.94% 47.06%
49.00%

Sumber: BPS.

Diversifikasi Pasar Kinerja ekspor non migas selama tahun 2011 ini didukung oleh
Ekspor Tercapai diversifikasi pasar ekspor non migas terutama ke negara mitra FTA dan
emerging market lainnya. Saat ini, China merupakan negara tujuan utama
ekspor non migas Indonesia yang selama periode Januari–Oktober 2011
meningkat sebesar 61,4 persen, tumbuh jauh lebih cepat daripada ekspor
ke negara-negara lain.

7
Gambar 8. Pangsa Pasar Ekspor Indonesia Tahun 2010-2011 (Jan-Okt)
Jan-Okt 2010 Jan-Okt 2011

FILIPINA
2.49% JEPANG FILIPINA RRT
INGGRIS 12.68% 2.34% 12.72%
1.37% LAINNYA
LAINNYA INGGRIS
22.48%
HONG KONG 21.97% AS
1.06% JEPANG
2.00% 10.55% 5 NEGARA TUJUAN 11.26%
5 NEGARA TUJUAN HONG KONG UTAMA
UTAMA 1.99% 46.48%
SPANYOL RRT
46.90% AS
1.68% 10.27% SPANYOL 9.81%

TAIWAN 1.54%
SING SING
2.49%
7.50% TAIWAN 7.05%
MALAY 2.55% MALAY
JERMAN 5.90% 5.64%
2.34% JERMAN
2.06%
THAILAND THAILAND INDIA
3.20% 3.38% BELANDA KORSEL 8.28%
BELANDA INDIA
KORSEL 3.08% 4.74%
2.69% 5.38% 7.49%

Promosi Ekspor melalui Partisipasi pada Pameran Dagang Internasional


Sumber: BPS

Dalam upaya untuk mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas


Indonesia melalui kegiatan promosi, Kementerian Perdagangan senantiasa
berpartisipasi pada sejumlah kegiatan promosi dagang internasional di sejumlah
negara. Partisipasi pada kegiatan ini melibatkan sejumlah pengusaha Indonesia dengan
beragam kategori produk. Dalam kepesertaannya di berbagai kegiatan dimaksud,
Kementerian Perdagangan juga berkoordinasi dengan berbagai pihak meliputi
sejumlah instansi terkait di pusat dan daerah, asosiasi pengusaha, BUMN, serta pihak
swasta.
Adapun beberapa pameran internasional yang telah diikuti
oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
a. MACEF 2011
b. International Jewellery Kobe 2011
c. CommunicAsia 2011
d. International Design Exhibition (INDEX) 2011
e. China ASEAN Expo (CAEXPO) 2011
Bab 3 penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus
pada penulis.

Anda mungkin juga menyukai