Anda di halaman 1dari 6

CHIKUNGUNYA

Definisi Operasional KLB Chikungunya adalah ditemukan lebih dari satu penderita
chikungunya di suatu desa/kelurahan yang sebelumnya tidak pernah ditemukan penderita.
Penanggulangan KLB Demam Chik terutama diarahkan pada upaya pemutusan mata rantai
penularan kasus-nyamuk-orang sehat. Pengobatan bersifat simptomatis. Upaya pencegahan
terutama diarahkan upaya pencegahan terjadinya KLB di daerah perbatasan atau penyebaran
daerah yang mempunyai frekuensi transportasi yang tinggi.

(1) Penyelidikan epidemiologi


Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap dugaan penderita demam chik, terutama
apabila memiliki gejala demam mendadak, nyeri sendi dan ruam. Adanya KLB demam chik
sering rancu dengan adanya KLB demam dengue, demam berdarah dengue dan campak. Oleh
karena itu disamping distribusi gejala dan tanda-tanda dari sekelompok penderita yang
dicurigai, diagnosis dapat didukung pemeriksaan serologis dengan metode Elisa pada sebagian
penderita. Secara operasional, sebaiknya diambil pada 10 penderita dengan gejala demam
mendadak, nyeri sendi dan ruam. Tatacara pengambilan dan pengiriman spesimen demam chik
adalah sebagai berikut :
Cara pengambilan dan pengiriman sampel serum: (dapat dilakukan di Puskesmas)
 Lakukan vena punksi untuk mengambil darah vena sebanyak (5 – 7) cc
dimasukkan dalam tabung kaca yang pakai penutup.
 Diamkan selama (10 – 15) menit sampai darah membeku.
 Kemudian lakukan sentrifugasi 1.500 Rpm selama 10 menit untuk
memisahkan serumnya.
 Pisahkan serum dengan menggunakan pipet dan masukkan kedalam tabung
sampel dengan tutup ulir yang sudah diberi identitas pasien.
 Sebelum dikirim ke LitBangKes dan Labkes, serum sampel disimpan dalam
lemari pendingin dengan suhu (4–8)oC / Bukan di dalam freezer, bisa sampai selama 2
minggu (sampai serum konvalesen didapat). Serum sample yang dikirim sebaiknya
sepasang (akut dan konvalesen).
 Pengiriman sample harus sesuai prosedur, di dalam coolbox dengan dilapisi
dry ice / cool pack supaya suhu pengiriman tetap antara (4 – 8)oC. Bukan di dalam freezer.
 Didalam wadah tempat pengiriman harus disertakan data-data identitas
penderita, juga meliputi tanggal, mulai sakit, gejala-gejala yang timbul, tanggal
pengambilan sampel.
 Pada bagian luar wadah, pengiriman harus dituliskan alamat pengiriman dan
penerima dengan jelas.
 Sebelum pengiriman sampel pasien, pengirim sebaiknya memberitahukan
kepada penerima sampel, dalam hal ini Bagian Virologi LitBangKes dan LABKES
Adanya KLB demam chik harus secepatnya mengidentifikasi vektor penular nyamuk A.
aegypti dan banyak serta luasnya distribusi tempat perindukan nyamuk disekitar kita.
Laporan penyelidikan epidemologi sebaiknya dapat menjelaskan
 Diagonis KLB.
 Penyebaran kasus menurut waktu (minggu), wilayah geografi (RT/RW, desa
dan Kecamatan), umur dan faktor lainnya yang diperlukan, misalnya sekolah, tempat kerja
dsb.
 Gambaran besar masalah keberadaan nyamuk dan jentik A. aegypti
 Status KLB pada saat penyelidikan epidemiologi dilaksanakan serta perkiraan
peningkatan dan penyebaran KLB.
 Rencana upaya penanggulangannya.

(2) Upaya Penanggulangan


Penanggulangan KLB dilaksanakan terhadap 3 kegiatan utama, penyelidikan KLB upaya
pengobatan dan upaya pencegahan KLB serta penegakan sistem surveilans ketat selama
periode KLB.
Demam chik belum ditemukan obat, tetapi dapat sembuh sendiri sehingga pengobatan
bersifat simptomatis dengan pemberian obat penurun panas dan mengurangi nyeri dan
beristirahat selama fase akut, serta pada umumnya tidak memerlukan perawatan di rumah
sakit.
Untuk memutus mata rantai penularan kasus-nyamuk-orang lain perlu dilakukan
tindakan sama dengan upaya pembebasan KLB DBD yaitu, gerakan pemberantasan sarang
nyamuk, pemberian larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, perlindungan diri
menggunakan repelan, obat nyamuk bakar dan sejenisnya, penggunaan kelambu serta isolasi
penderita agar tidak digigit nyamuk. Pada daerah KLB dapat dilakukan penyemprotan
(fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa terinfeksi yang dilakukan pada wilayah KLB
sebanyak 2 kali penyemprotan dengan interval satu minggu.
Propinsi dan kabupaten/kota yang memiliki daerah yang sedang berjangkit KLB Demam
Chik perlu melakukan intensifikasi PWS – KLB Demam Chik di semua wilayah yang
bertujuan untuk :
 Memantau perkembangan dan penyebaran kasus Demam Chik di setiap
daerah
 Deteksi dini KLB Demam Chik
 Memantau perkembangan dan penyebaran kasus Demam Chik pada daerah
yang sedang terjadi KLB Demam Chik
Kegiatan insentifikasi PWS – KLB Demam Chik sama dengan intensifikasi PWS – KLB
DBD yang terutama melaksanakan 2 kegiatan intensifikasi :
 Intensifikasi PWS – KLB Demam Chik Mingguan Pada Daerah Berpotensi
KLB (PWS – KLB Demam Chik Mingguan)
 Intensifikasi PWS – KLB Demam Chik Harian Pada Daerah KLB (PWS –
KLB Demam Chik Harian)
Cara-cara intensifikasi selengkapnya dapat dipelajari pada pembahasan KLB Demam
Dengue dan Demam Berdarah Dengue.

2
Lampiran I
Formulir Penyelidikan
KLB Demam Chik
Formulir Penyelidikan KLB Demam Chik
Pendataan Kasus Rawat Jalan/Inap

Puskesmas/RS : ………………………………………………
Puskesmas : ………………………………………………
Kabupaten/Kota : ………………………………………………
Provinsi : ………………………………………………
Tanggal Penyelidikan KLB : ………………………………………………

Umur Gejala
Tanggal mulai demam

Tanda perdarahan
Perempuan

Nyeri sendi
Tanggal Desa/ Ketera
Laki-laki

Demam

Nama Alamat Ruam Lab Status


berobat Lurah ngan

Lampiran II
Laporan Penyelidikan KLB Chik

1. Tim Penyelidikan KLB


Nama, Gelar, Tempat Tugas, Jabatan

2. Tanggal Penyelidikan KLB :

3. Distribusi Gejala (setidak-tidaknya ditanyakan kepada 25


penderita yang dicurigai yang dipilih secara acak pada waktu berobat), kasus meninggal
dan hasil pemeriksaan laboratorium.

Gejala/Tanda Kasus Diperiksa Jumlah Prosentase


Demam
Ruam
Nyeri sendi
Perdarahan
Meninggal
Serologi

3
4. Kurva Epidemi KLB Chik menurut tanggal mulai sakit atau
tanggal berobat kasus dengan gejala demam dengan ruam.

5. Gambaran Epidemi Menurut Wilayah dan Umur


Gambaran Epidemiologi meliputi wilayah kejadian, kelompok umur dan gambaran faktor
resiko nyamuk A. Aegypti di lokasi kejadian yang dicurgai.
Formulir Penyelidikan KLB Demam Chik
Gambaran Epidemiologi Menurut Lokasi

Puskesmas/RS : ………………………………………………
Puskesmas : ………………………………………………
Kabupaten/Kota : ………………………………………………
Provinsi : ………………………………………………
Tanggal Penyelidikan KLB : ………………………………………………

Lokasi Populasi Kasus Meninggal AR/100 CFR/100


Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Total

AR adalah attack rate per 100 populasi pada periode KLB


CFR adalah kasus meninggal per 100 kasus

Formulir Penyelidikan KLB Demam Chik


Gambaran Epidemiologi Menurut Umur

Puskesmas/RS : ………………………………………………
Puskesmas : ………………………………………………
Kabupaten/Kota : ………………………………………………
Provinsi : ………………………………………………
Tanggal Penyelidikan KLB : ………………………………………………

Umur Populasi Kasus Meninggal AR/100 CFR/100


0 – 4 th
5 – 14 th
15 – 24 th
25+ th
Total

AR adalah attack rate per 100 populasi pada periode KLB


CFR adalah kasus meninggal per 100 kasus

4
FORMULIR PENYELIDIKAN KLB DEMAM CHIK
PENDATAAN NYAMUK, JENTIK DAN TEMPAT PERINDUKAN JENTIK (TP)

Puskesmas/RS : ………………………………………………
Puskesmas : ………………………………………………
Kabupaten/Kota : ………………………………………………
Provinsi : ………………………………………………
Tanggal Penyelidikan KLB : ………………………………………………
Lokasi Jml Kasus Jml TPJ Jml TPJ (+) Keterangan
SD ……………
Asrama ………….
Pasar …………….
Desa …………….
…………………

Upaya Penanggulangna KLB


a. Upaya Pelayanan Pengobatan dan Rujukan
b. Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk
c. Upaya Penunjang lainnya
d. Penyelenggaraan Surveilans pada periode KLB

5
6

Anda mungkin juga menyukai