Skripsi Rokok
Skripsi Rokok
PENDAHULUAN
rokok adalah penyebab kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya.
Disadari atau tidak rokok telah menggiring manusia kepada kematian yang tidak
penyakit pembuluh darah otak serta penyakit lainnya. Itulah sebabnya WHO
sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya.
Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua
diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik.
Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu
setelah di bakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen.
Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk
ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan
anak-anak, peringatan kesehatan pada bungkus rokok, aturan iklan untuk tidak
terlalu agresif maupun jam tayangnya. Penyelenggara perlindungan anak itu mulai
orang tua, masyarakat hingga pemerintah bahkan negara. Misalnya anak di bawah
usia 18 tahun mau membeli rokok, si penjual rokok sebagai anggota perlindungan
dengan slogan; “Feel Free to Say No!”. Sementara dalam peringatan Hari Tanpa
Tembakau sedunia (31 Mei 2002), Meksiko mengumumkan melarang semua iklan
rokok dari radio dan televisi pada tahun 2003 yang lalu. Secara perlahan-lahan
penjualan rokok di toko-toko obat akan dikurangi dan peringatan bahwa bahaya
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok,
perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang
masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan
Hampir setiap saat dapat disaksikan dan di jumpai orang yang sedang merokok.
Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi
sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap rokoknya dan
2002).
dinegeri kita, penelitian di Lombok dan Jakarta memperlihatkan 75% dan 61%
pria dewasa (15 tahun ke atas) dan kurang dari 5% wanita dewasa mempunyai
kebiasaan merokok dengan kurang lebih 25% perokok menghabiskan rokok lebih
memprihatinkan, di Jakarta 49% pelajar pria dan 8.8% pelajar wanita merokok.
Becak 96.1%, Paramedik 79.8%, Pegawai Negeri 51.9%, dan Dokter 36.8%.
(Depkes, 2002).
tentang dampak yang ditimbulkan oleh rokok terhadap gangguan kesehatan yang
paru-paru, penyakit jantung dan pembuluh darah, kelahiran prematur (dini), kulit
tidak elastis dan mudah keriput serta prestasi kerja yang menurun.
Dari hasil study pendahuluan dapat disimpulkan kebiasaan merokok
dikalangan remaja terlihat jelas pada kalangan SMU dan sudah menjadi semacam
trend atau bukan merupakan pandangan yang mengherankan lagi. Dari hasil
pengamatan terhadap siswa SMU PGRI GONDANG pada jam-jam istirahat dan
merupakan barang yang cukup laku dimana ada sekitar kurang lebih 10-20 batang
rokok terjual setiap harinya pada setiap warung yang pembelinya lebih banyak
performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada remaja yang aktif
dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok. Secara rata-rata, orang yang
merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun
Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-
paru. Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin
meningkat apabila terus merokok. Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan
oleh rokok adalah penyakit jantung & stroke. Penelitian menunjukkan bahwa hal
tersebut juga mulai terlihat pada remaja yang menggunakan rokok.Remaja yang
menghisap ganja serta 2x lebih banyak untuk menggunakan kokain. Merokok juga
ataupun melakukan hubungan seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja
dengan kata lain memberi efek buruk lebih dini. (Dinas Kesehatan Jawa Timur,
2008)
Hal lain yang mendukung bahwa remaja dengan tingkat pendidikan sekolah
menengah sangat rentan terhadap rokok karena remaja khususnya remaja laki-
laki, pada saat ini masih dalam tahap perkembangan mental atau pencarian jati
diri dimana salah satunya adalah pengaruh teman sebaya (Adiputra, 2005).
supaya tenang, supaya kelihatan seperti orang dewasa, bosan atau stress
(Schwarzrock, 1999)
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan
Mendapatkan data dan informasi yang benar dan tepat dalam penyusunan
penelitian
penelitian selanjutnya.
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan pertimbangan serta masukan untuk
TIJAUAN PUSTAKA
kerangka berpikir untuk menilai dan memadukan pengalaman dan informasi baru.
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa
dan pikiran seseorang karena adanya reaksi, persentuhan dan hubungan dengan
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan
seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau
kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya
ketika seseorang mencicipi rokok yang baru saja dihisapnya,ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma rokok tersebut (Irmayanti, 2007)
Dari beberapa pengertian maka yang dimaksud dengan pengetahuan adalah
terhadap suatu objek tertentu yang berada di lingkungan sekitarnya yang mana
tindakan seseorang.
yaitu
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari
sebagainya.
telah dipelajari pad a situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat
be rd a sa rk a n s ua t u kri t e ri a ya n g di t en t uk a n s en di ri at au
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
2.1.4.1 Umur
2001).
2.1.4.2 Pendidikan
2.1.4.3 Pengalaman
(Notoatmodjo, 2001).
2.1.4.4 Pekerjaan
2.1.4.5 Penyuluhan
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus yang meliputi kretek
dan filter yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan
spesies lainnya atau sintetis yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
Secara umum senyawa kimia yang terdapat dalam sebatang rokok terdiri dari
3 bagian yaitu nikotin, tar dan senyawa-senyawa yang bersifat volatile (mudah
1. Acroelin merupakan zat cair yang tidak berwarna yang mengandung kadar
2. Karbon Monoksida (CO) unsure ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak
sempurna dari zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun dan tidak
grogi.
3. Nikotin yaitu cairan yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih,
5. Formid Acid yaitu cairan yang bergerak bebas dan dapat membuat lupuh,
zat ini dapat menyebabkan orang seperti digigit semut dapat juga
6. Hydrogen Cyonide yaitu sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
mempunyai rasa, zat ini merupakan zat yang paling ringan dan mudah
7. Nitrous Oxide yaitu sejenis gas yang tudak berwarna dan bila dihisap
sakit.
8. Formal Dehyde yaitu sejenis gas yang berbau tajam, gas ini adalah
9. Phenol yaitu campuran yang terdiri dari Kristal yang dihasilkan dari
10. Acethol yaitu hasil dari pemanasan aldehyde dan mudah menguap dengan
alcohol.
11. Hydrogen Sulfide yaitu gas yang mudah terbakar dan berbau keras, zat ini
pembusukan dari sejenis alkaloid, zat ini dapat digunakan mengubah sifat
alcohol seperti pelarut, pembunuh hama dan juga pernah dipakai untuk
penyakit astma.
13. Methyl Chloride zat ini meupakan component organic yang sangat
14. Methanol yaitu cairan ringan yang gampang terbakar dan menguap yang
15. Tar yaitu sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam dan lengket,
dalam asap tembakau ditemukan pada fase tar seperti PAH dan fenol aromatic.
metabolism lemak damana kadar HDL akan menurun, adrenalin juga akan
Oleh karena proses penyempitan arteri koroner yang menyuplai darah ke otot
disfungsi ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terjadi bila darah tidak
mengalir bebas ke penis. Oleh karena itu, pembuluh darah harus dalam keadaan
Efek ini meningkat bersamaan dengan waktu. Masalah ereksi ini merupakan
peringatan awal bahwa tembakau telah merusak areal lain dari tubuh. (Amin,
2006 )
premature. Jika kedua orang tuanya perokok mengakibatkan daya tahan bayi
terhadap infeksi meningkat 30%. Terdapat bukti bahwa anak yang orang
2006 )
dapat menurunkan derajat kesehatan manusia dengan cara merusak sedikit demi
sedikit jaringan tubuh dengan tidak dirasakan, keadaan ini yang tidak disadari
bahwa sebenarnya dengan merokok ini berarti telah menimbun racun didalam
tubuh kita. Akibat yang ditimbulkan asap rokok adalah batuk, gatal-gatal pada
tenggorokan, tukak suara menjadi parau, nasfu makan menurun, buang air besar
tidak teratur, mengganggu aliran darah dari jantung dan urat saraf. Bahaya rokok
yang utama adalah penyakit jantung koroner, penyakit paru-paru, darah tinggi
dan gangguan kesehatan yang lebih luas . Terjadinya penyakit jantung yang sering
menyebabkan kematian diakibatkan oleh perokok karena di dalam rokok
mengandung nikotin yang mempengaruhi kerja jantung menjadi tidak teratur dan
menyempit dan tidak lagi memberi oksigen pada otot (Nainggalan, 1996).
2.3.1.1 Stress
Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari yang
2000). Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu
dilakukan antara lain adalah tekanan darah dan pompo jantung meningkat,
kelainan SAM dan eklo denyut jantung semakin cepat (Maramus, 1980).
2.3.1.2 Kecanduan
yang lain) (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Oleh Green disebut sebagi
psychological Adiction. Mereka yang sudak adiktif, akan menambah dosis rokok
yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.
Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam
2.3.1.3 Kebiasaan
Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan aatu pola untuk melakukan
tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan
dilakukan secara berulang utuk hal yang sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin. Dapat
dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan sustu perilaku
yang bersifat otomatis, sering kali tanpa difikirkan dan tanpa disadari. Ia
menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis
(Mu’tadin, 2002).
2.3.2.1 Teman
Teman adalah kawan, sahabat, orang yang sama-sama bekerja (Kamus Besar
perokok juga dan sebaliknya. Dari fakta-fakta tersebut ada dua kemungkinan yang
teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula
2.3.2.2 Iklan
Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambar bahwa
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (Juniarti,
1991).
2.3.2.3 Lingkungan
semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang ada dalam cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan atau life proses (M. Ngalim,
2002).
2.3.2.4 Dewasa
Orang dewasa adalah orang yang berumur 21 tahun sampai 30 tahun yang
mempunyai tugas perkembangan berdiri sendiri, pola hidup dan cara hidup dan
UMUR
PENDIDIKAN
PENGALAMAN
Internal : Eksternal:
PEKERJAAN
PENYULUHAN
Stress Lingkungan
Kecanduan Teman
Kebiasaan Iklan
Coba-coba Keluarga
PENGETAHUAN Iseng-iseng Adat istiadat
JENIS PENGETAHUAN
TAHU ROKOK
MEMAHAMI
APLIKASI
ANALISIS
SINTESA
EVALUASI Bahaya rokok
DEFINISI Stress
BAHAYA Kecanduan
ZAT-ZAT KIMIA YANG DIKANDUNG ROKOK Kebiasaan
ROKOK TERHADAP KESEHATAN Coba-coba
Iseng-iseng
Lingkungan
Teman
Iklan
Keluarga
Adat istiadat
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 2.4 Kerangka konsep Pengetahuan Siswa Kelas II Tentang Bahaya Rokok
METODE PENELITIAN
Sectional, di SMU PGRI Gondang Mojokerto yang terhitung masih aktif dengan
3.2.1 Populasi
perempuan kelas II SMU PGRI GONDANG yang masih aktif sebanyak 35 siswa.
3.2.2 Sampel
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2001). Pada
penelitian ini pengambilan sampelnya adalah seluruh siswa laki-laki dan
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karkteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2001). Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
3.2.3 Sampling
35 siswa.
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh suatu anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda yang dimiliki kelompok tersebut (
Nursalam, 2001). Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan siswa SMU
kelas II.
Definisi Cara
Variable Parameter Skala Skore
Operasional Mengukur
dilakukan.
yang akan dilakukan meliputi siapa yang akan diteliti dan variabel yang
mempengaruhi (Hidayat,2007).
Sampling ( Total sampling ) : Seluruh siswa kelas II SMU PGRI GONDANG (35 siswa)
Hasil
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas II Tentang
Bahaya Rokok
3.5 Pengumpulan Data
cara pengumpulan data dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa
informasi dan sebagainya. Dalam hal ini angket yang digunakan adalah angket
2000).
data, ujian skripsi, refisi skripsi dimulai pada tanggal 3 Januari 2012 sampai
tabulasi dan aplikasi data, selain itu digunakan dalam penelitian bila data tersebut
harus diuji statistic (Aziz, 2003). Menurut Setiadi 2007 setelah data terkumpul
dan Tabulating.
3.6.1 Editing
pada lembar pada pengumpulan data sudah cukup baik sebagai upaya
menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut (Nasir, 2005).
3.6.2 Coding
angka yang digunakan 1,2,3 dan 4 sesuai dengan jawaban yang ada.
3.6.3 Scoring
3.6.4 Tabulating
dimana data yang diperoleh diberi bobot yang berkisar 0 sampai 1 dengan rincian
sebagai berikut :
Sp
N = Sm x 100 %
Keterangan :
sereta dampak yang diteliti selama pengumpulan data, jika subjek tidak
3.7.3 Confidentially
3.8.1 Sampel yang digunakan terbatas pada klien yang berada di Sekolah
MOJOKERTO terdiri dari 16 tenaga guru dan 2 tenaga kebersihan serta 1 penjaga
sekolah dan jumlah ruangan terdiri dari 1 ruang kantor, 3 ruang kelas belajar, 1
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II
35 siswa.
Perempuan 19 54,3 %
Total 35 100 %
responden ( 54,3 % )
15 - 20 tahun 35 100 %
Total 35 100 %
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan responden berumur antara 15-20 tahun sebanyak
35 responden( 100 % )
SMP / MTS 0 0
Perguruan Tinggi 0 0
Total 35 100 %
35 responden ( 100 % ).
ada didalam angket tersebut telah diuji validitas dan realibilitasnya. Sehingga
Prosentase Jawaban
Indikator
Benar Salah
dijawab dengan benar yaitu pertanyaan pengertian rokok yaitu adalah Tembakau
yang dibungkus oleh kertas / vaper / klobot sebesar 85,7%, pertanyaan Bahaya
60,9%, pertanyaan Zat-zat kimia yang dikandung rokok yaitu tar, nikotin dan
yaitu kanker mulut, kanker paru-paru dan gangguan kehamilan sebesar 52,4%
pertanyaan pada nomor 1 dan 4 yaitu sebesar 85,7 % dan 71,4 % sedangkan
pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah nomor 6 dan 10 yaitu sebesar
48,6 %
Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan siswa SMU Kelas
ini.
Baik 7 20%
Cukup 22 62,8%
Kurang 6 17,2%
Total 35 100%
4.2 Pembahasan
sekitarnya yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera man usia,
yaitu tahu.
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
memiliki pengetahuan yang baik tentang pengertian rokok adalah Tembakau yang
dibungkus oleh kertas / vaper / klobot dan sebanyak 19 responden ( 54,3 % ) telah
menjawab dengan benar bahwa racun utama dalam rokok adalah tar, nikotin dan
benar bahwa macam kanker yang disebabkan oleh rokok adalah kanker mulut,
menjawab dengan benar bahwa bahaya asap rokok pengaruhnya sama antara
menjawab dengan benar bahwa pengertian tar adalah zat kimia yang
menjawab dengan benar bahwa pengertian nikotin adalah zat kimia yang
dengan benar bahwa pengertian karbon monoksida adalah zat kimia yang
menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sebanyak 19 responden (54,3 %)
telah menjawab dengan benar bahwa penyebab impotensi adalah zat kimia yang
penyebab serangan jantung adalah zat kimia yang disebut karbon monoksida,
baik bila menjawab 8-10 pertanyaan dengan benar, sedangkan seorang responden
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori
kategori kurang yaitu sebanyak 6 responden ( 17,2 % ). Dari hasil tersebut terlihat
bahwa mayoritas pengetahuan tentang bahaya rokok pada siswa kelas II SMU
baik akan lebih besar bila di dalam pelajaran mendapatkan topik tentang bahaya
rokok.
informasi.
perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tingi akan memudahkan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pengetahuan tentang bahaya rokok pada siswa kelas II SMU PGRI GONDANG
5.2 Saran
5.1.1 Bagi para siswa (responden), disarankan untuk tidak merokok karena
sampel yang besar sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
5.1.4 Bagi SMU PGRI GONDANG MOJOKERTO, agar lebih sering dalam
dan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Alimul A, Aziz, 2003. Riset Keperawatan dan Tehnik Penelitian Ilmiah, Jakarta :
Salemba Medika
Bahar and Catherine, 2006. Buku Panduan Resusitasi Neonatus Edisi 5, Jakarta :
PERINASIA (Perkumpulan Perinatologi Indonesia)
Bobak Dkk, 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4, Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Bangun S, 2003. Buku ajar Keperawatan, edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Paula Kelly, 2010. Asuhan Neonatus dan Bayi,Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Sudarti, 2010. Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak, Yogyakarta: Muha
Medika
Tambotoh , 2008. Rokok dan Penyakit pada Bayi dan Anak, Yogyakarta: Muha
Medika
Tim LPPM,2011. Buku Panduan Penyusun KTI dan Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bina Sehat PPNI, Mojokerto