Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Sebagai bahan referensi untuk membantu dan menunjang di masa mendatang sebagai
seorang teknik industri dengan harapan sebagai seorang sarjana teknik industri yang
dalam mengatisipasi kecelakan di tempat kerja
2. Bisa mengetahui gejala – gejala akan timbulnya suatu kecelakan
3. Mencari solusi guna menyelesaikan masalah yang berhubungan kesehatan dan
keselamatan kerja
4. Agar dapat mengetahui jarak – jarak yang efektif hubungan kerja. yaitu manusia
dengan mesin
5. Kombinasi tempat kerja dengan lingkungan kerja
6. Meningkatkan kinerja (performance) di tempat kerja
7. Agar dapat mengetahui posisi sesuai dengan bentuk dan ukuran peralatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Safety adalah aman atau selamat. Safety menurut kamus besar tata bahasa Indonesia
yang telah diterjemah dalam bahasa Indonesia adalah mutu suatu keadaan aman atau
kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha
untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari
kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang
melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada
khususnya. Berikut kesehatan dan keselamatan menurut beberapa ahli:
4
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan
gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun
psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau
barang.
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
5
1. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan
alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.
2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau
pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/
kebersihan dan lain-lain).
2.7 Bagaimana mengatasi lingkungan-lingkungan yang tidak aman?
1. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi
menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
2. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi
menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi
tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.
3. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya
memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat control
dsb.
2.8 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat pelindung diri
1. Pakaian kerja
Pilihlah pakaian kerja yang kuat dan betul–betul cocok sehingga merasa senang dalam
pekerjaan. Hindari pakaian dengan ikat pinggang, gesper dan kancing yang menonjol
yang dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraaan pada waktu bekerja.
2. Sepatu kerja
Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah berbahaya memakai sandal atau alas
kaki yang mudah tergelincir dan karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya
lebih memungkinkan pemakaianya terluka karena kejatuhan benda. Dianjurkan
memakai sepatu boot atau sepatu yang mempunyai sol yang tidak licin serta berkulit
keras.
3. Sarung tangan
Pada waktu mengangkat benda – benda berat atau memindahkan pipa buang yang
panas dan sejenisnya dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak ada suatu
peraturan khusus yang mengatur cara pemakaiannya untuk pekerjaan pemeliharaan
biasa. Terutama pada waktu mengebor dan menggerinda serta pekerjaan di kamar
mesin dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya tersangkutnya sarung
tangan pada bagian yang berputar. Karena itu dalam hal seperti ini sarung tangan
jangan dipakai.
6
4. Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu
melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
a. Alat pelindung mata
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.
b. Alat pelindung kepala
Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang
berputar, misalnya bor atau waktu sedang mengelas, hal ini untuk menjaga
rambut terlilit oleh putaran bor atau rambut terkena percikan api.
c. Alat pelindung telinga
Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga
penahan bising dari letupan-letupan.
1) Alat pelindung hidung
Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas
beracun.
2) Alat pelindung tangan
Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan
kebutuhannya, antara lain:
a) Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan
supaya tidak meleset.
b) Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin
tangan terhadap bahaya panas.
c) Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari
benda-benda tajam pada saat mengangkat suatu barang.
d) Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan
pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoom dsb. Hal ini untuk
mencegah tangan dari bahaya pembakaran asam atau
kepedasan cairan.
5. Alat pelindung kaki
Untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua
jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya
dibagian ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak
permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan jatuh.
7
Kasus Kuli Bangunan di Bandung Tewas Tertimbun Reruntuhan Bangunan
Isak tangis keluarga, kerabat, dan istri korban, tak terbendung saat mengetahui
suaminya sudah terbujur kaku. Jasad korban langsung disemayamkan di rumah duka setelah
sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, keluarga langsung memakamkan almarhum
Sutisna di pemakaman umum di dekat rumah korban. Keluarga pun menolak dilakukan
autopsi terhadap jasad korban. Sementara hasil penyelidikan polisi, kecelakaan
kerja penyebab runtuhnya bangunan milik Asep Engkus diduga karena bangunan yang sudah
lapuk dimakan usia.
BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis hanya berpesan bahwa pada prinsipnya kecelakaan dapat kita
cegah. Angka kecelakaan yang semakin memuncak dapat kita landai dengan melakukan
tindakan preventif dan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Mematuhi segala peraturan
UUD dan kebijakan sistem K3 bukan merupakan hal yang berat jika menyangkut dengan
nyawa. Tumbuhkan kesadaran dalam diri kita akan pentingnya K3. Maka kecelakaan dapat
kita hindari dan angka mortalitas dapat dieliminir seminimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. 2007. Prosedur Keamanan, Keselamatan, & Kesehatan
Kerja. Sukabumi: Yudhistira
9
Rivai,H. Veithzal., dan Ella Jauvabi Sagala, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
perusahaan, Edisi Kedua, (Jakarta: Rajawali Pers)
10