1 SM PDF
1 SM PDF
1
Andreyne L. Z. Tuuk
2
Jimmy Panelewen
2
A. Djarot Noersasongko
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Andreynetuuk@gmail.com
Abstract: Gallstones are solid materials or crystals formed in gallbladder, common bile duct,
or in both. Gallstones constitute a significant health problem in developed countries.
Epidemiologic studies showed that increasing age was associated with increasing prevalence
of gallstones. This study was aimed to obtain the profile of gallstone cases at Prof. Dr. R. D.
Kandou Hospital from October 2015 to October 2016. This was a retrospective descriptive
study. The results showed that there were 113 cases of gallstones. The majority of cases were
females, age group 60 years, serum bilirubin ≥3 mg/dl associated with apparent jaundice,
and treated with surgery using cholecystectomy laparotomy and cholecystectomy laparoscopy
techniques.
Keywords: gallstone, profile
Abstrak: Batu empedu adalah material atau kristal yang terbentuk dalam di dalam kandung
empedu, saluran empedu, atau keduanya. Batu empedu merupakan masalah kesehatan yang
signifikan dalam masyarakat berkembang. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi
batu empedu berkaitan dengan meningkatnya usia dan lebih sering ditemukan pada
perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien batu empedu di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dalam periode Oktober 2015 - October 2016. Jenis penelitian
ialah deskriptif retrospektif. Hasil penelitian mendapatkan 113 kasus penyakit batu empedu,
Majoritas kasus ialah perempuoan, kelompok usia 60 tahun, kadar bilirubin ≥3 mg/dl disertai
ikterik yang jelas, dengan penanganan operatif kolesistektomi laparatomi dan kolesistektomi
laparoskopik.
Kata kunci: batu empedu, profil
Batu empedu adalah material atau kristal sering terjadi pada usia tua dibandingkan
yang terbentuk di dalam kandung empedu usia muda.3 Jumlah penderita perempuan
atau di dalam saluran empedu, atau pada lebih banyak daripada jumlah penderita
kedua-duanya. Batu empedu merupakan laki-laki.4 Di Amerika Serikat, beberapa
masalah kesehatan yang signifikan dalam penelitian memperlihatkan bahwa batu
masyarakat berkembang, yang memenga- empedu dijumpai pada paling sedikit 20%
ruhi 10-15% populasi orang dewasa.1 Di perempuan dan 8% laki-laki berusia >40
Negara Barat, batu empedu mengenai 10% tahun dan hampir 40% perempuan berusia
orang dewasa. Angka prevalensi orang >65 tahun.5
dewasa lebih tinggi di negara Amerika Faktor risiko terjadinya batu empedu
Latin dan rendah di negara Asia.2 Batu diantaranya usia, jenis kelamin perempuan,
empedu empat sampai sepuluh kali lebih kehamilan, kontrasepsi, obesitas, genetik,
Tuuk, Panelewen, Noersasongko: Profil pasien batu empedu ...
penurunan berat badan yang cepat, diet empedu (83%) lebih banyak daripada kasus
rendah serat, sindrom metabolik, dan batu saluran empedu (17%).
sirosis hepatis.6,7 Sebanyak 75% orang
yang memiliki batu empedu tidak Tabel 1. Jumlah kasus yang didiagnosis batu
memperlihatkan gejala.8 Kolesistektomi empedu
sampai saat ini masih merupakan baku Diagnosis Jumlah %
emas dalam penanganan kolelitiasis dengan kasus
gejala.9 Batu kandung empedu 94 83
Penelitian ini bertujuan untuk Batu saluran empedu 19 17
mengetahui profil kasus batu empedu di Total 113 100
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Oktober 2015-Oktober 2016. Tabel 2 memperlihatkan bahwa dari
113 kasus yang di diagnosis batu empedu,
METODE PENELITIAN sebanyak 62 kasus perempuan (55%) dan
Jenis penelitian ialah deskriptif 51 kasus laki-laki (45%).
retrospektif. Penelitian ini dilakukan di
Bagian Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. Tabel 2. Distribusi pasien batu empedu
D. Kandou Manado. Subjek penelitian ialah berdasarkan jenis kelamin
semua kasus dengan diagnosis utama batu
empedu di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Jenis kelamin Jumlah %
Manado periode Oktober 2015 - Oktober Laki-laki 51 45
2016. Variabel penelitian terdiri atas Perempuan 62 55
jumlah kasus, jenis kelamin, usia, status Total 113 100
indeks massa tubuh, nilai bilirubin pada
gejala ikterus, dan tindakan pembedahan. Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah
tertinggi pada kelompok usia ≥60 tahun,
HASIL PENELITIAN dengan jumlah perempuan (21 kasus) lebih
Hasil penelitian di RSUP Prof. Dr. R. banyak dibandingkan laki-laki (18 kasus),
D. Kandou Manado mendapatkan jumlah dan terendah pada kelompok usia <20
kasus batu empedu periode Oktober 2015 – tahun semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Oktober 2016 di Bagian Rekam Medik Hal ini menunjukan terjadi peningkatan
sebanyak 113 kasus. Tabel 1 memper- jumlah kasus pada setiap peningkatan
lihatkan bahwa kasus batu kandung kelompok usia.
ialah perempuan (55%). Penelitian yang (34%), disusul kelompok usia 50-59 tahun
dilakukan Taher11 menunjukkan proporsi (29%), kelompok usia 40-49 tahun (20%),
jenis kelamin perempuan (67,71%) lebih kelompok usia 30-39 tahun (10%),
banyak daripada laki-laki (32,29%). kelompok usia 20-29 tahun (4%), dan
Penelitian yang dilakukan Zhu et al.16 di kelompok usia terendah yaitu <20 tahun
Uighur dan Han Cina menunjukkan (3%). Hasil tersebut sesuai dengan semua
proporsi pasien batu empedu berdasarkan studi epidemiologi yang menunjukkan
jenis kelamin di Uighur Cina terbanyak bahwa meningkatnya usia berkaitan dengan
yaitu perempuan sedankan di Han Cina prevalensi batu empedu.17 Penelitian
proporsi terbanyak yaitu laki-laki. sebelumnya yang dilakukan Dani dan
Penelitian yang dilakukan Shen et al.13 di Susilo14 mendapatkan bahwa kelompok
Taiwan menunjukkan bahwa proporsi usia tertinggi yang menderita kolelitiasis
pasien batu empedu jenis kelamin ialah kelompok usia 40-49 tahun (33,33%)
perempuan lebih banyak dibandingkan dan terendah pada kelompok usia <20
laki-laki. Penelitian yang dilakukan Dani tahun (1,56%). Pada penelitian Ginting6
dan Susilo14 pada tahun 2013 di Rumah didapatkan persentase tertinggi pada
Sakit Immanuel Bandung menunjukkan kelompok usia 50 tahun (43,9%) dan
proporsi jenis kelamin pasien batu empedu terendah pada kelompok usia 20-29 tahun
terbanyak yaitu perempuan (67,71%) dan (1,21%). Penelitian yang dilakukan Zhu et
sisanya laki-laki (32,29%). Penelitian yang al.16 di Uighur dan Han Cina menunjukan
dilakukan Girsang17 pada tahun 2012 di bahwa resiko batu empedu lebih tinggi
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada usia >50 tahun dibandingkan usia <50
menunjukkan proporsi penderita batu tahun. Peningkatan usia berkaitan dengan
empedu berdasarkan jenis kelamin tertinggi tingginya resiko batu empedu. Hasil
ialah laki-laki (55,4%) dan terendah ialah penelitian menunjukkan bahwa jumlah
perempuan (44,6%). Hasil dari penelitian terendah sesuai dengan penelitian yang
ini menunjukkan bahwa kasus batu empedu dilakukan Dani dan Susilo14 yaitu pada
di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado kelompok usia <20 tahun. Jumlah tertinggi
lebih banyak terjadi pada perempuan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan
serupa dengan penelitian yang dilakukan Ginting6 dan Zhu et al.16 yaitu pada
Taher, Zhu et al. di Uighur Cina, Shen et kelompok usia . Batu empedu
al., serta Dani dan Susilo tetapi berbeda empat sampai sepuluh kali lebih sering
dengan hasil penelitian Zhu et al.16 dan terjadi pada usia tua dibandingkan usia
Girsang et al.17 yang menunjukkan bahwa muda.3 Penambahan usia memiliki risiko
proporsi jenis kelamin terbanyak yaitu laki- tinggi karena berkaitan dengan peningkatan
laki. Hasil penelitian yang didapatkan sekresi kolesterol empedu, penurunan
sesuai dengan acuan pustaka yang ukuran kompartemen asam empedu, dan
menyatakan bahwa perempuan selama penurunan sekresi garam empedu.5 Hal ini
waktu subur dua kali lebih berisiko sesuai dengan hasil penelitian bahwa setiap
mengalami batu empedu dibandingkan peningkatan usia, jumlah pasien batu
laki-laki, karena pengaruh hormon seks empedu semakin banyak, dengan insiden
estrogen yang merangsang reseptor batu empedu tertinggi pada usia tua yaitu
lipoprotein hati, meningkatkan penyerapan kelompok umur 60 tahun dan terendah
kolesterol makanan, dan meningkatkan pada usia muda yaitu <20 tahun. Dari hasil
sekresi kolesterol empedu.5,6 penelitian tersebut juga menunjukkan
Berdasarkan distribusi menurut bahwa pada kelompok usia 60 tahun, 50-
kelompok usia (Tabel 3), setiap 59 tahun, 40-49 tahun, 30-39 tahun, dan
peningkatan kelompok usia jumlah kasus 20-29 tahun jumlah perempuan lebih
semakin banyak. Kelompok usia 60 tahun banyak dibandingkan jumlah laki-laki,
memiliki memiliki persentase yang paling sedangkan pada kelompok usia <20 tahun
tinggi diantara kelompok usia yang lainnya
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
semua pasien berjenis kelamin laki-laki. ikterik tidak jelas; hal ini dapat dilihat dari
Jenis kelamin merupakan salah satu jumlah kasus ikterus dengan bilirubin <3
pengaruh paling kuat pada kejadian batu mg/dl yang sedikit.4
empedu, yang lebih umum pada perempuan Berdasarkan tindakan pembedahan
selama tahun-tahun subur, akan tetapi dalam penelitian ini tercatat 9 dari 18 kasus
perbedaan jenis kelamin ini menyempit dilakukan tindakan bedah berupa kolesis-
dengan bertambahnya usia.18 tektomi laparatomi; 7 dari 18 kasus
Status indeks massa tubuh (IMT) kasus dilakukan kolesistektomi laparoskopik dan
batu empedu saat masuk rumah sakit 2 dari 18 kasus dilakukan kolesistostomi.
(Tabel 4) menunjukkan bahwa frekuensi Pembedahan pada batu empedu dapat
tertinggi pada kasus dengan status berat dilakukan dengan kolesistektomi laparo-
badan normal (58%), disusul dengan berat tomi atau kolesistektomi laparoskopik.21
badan berlebih (27%), dan obesitas (11%). Kolesistektomi laparoskopik menjadi baku
Penelitian yang dilakukan Ginting6 di emas untuk kasus batu empedu
Rumah Sakit Colombia Asia Medan simtomatik.5 Dari hasil penelitian ini dapat
mendapatkan paling banyak pada pasien dilihat bahwa tindakan pembedahan yang
dengan kelebihan berat badan (69,51%), sering dilakukan yaitu kolesistektomi
disusul pasien dengan status normal laparotomi dan kolesistektomi laparos-
(18,29%). Penelitian yang dilakukan Zhu16 kopik.
mendapatkan bahwa batu empedu paling
banyak terjadi pada pasien yang obes. SIMPULAN
Penelitian yang dilakukan Dani14 Berdasarkan hasil penelitian terhadap
mendapatkan bahwa batu empedu paling 113 kasus batu empedu di RSUP Prof. Dr.
banyak terjadi pada pasien obesitas R. D. Kandou Manado periode Oktober
(37,5%) diikuti oleh yang dengan berat 2015-Oktober 2016 dapat disimpulkan
badan berlebih (31,77%). Pada orang obes bahwa jumlah kasus terbanyak ialah
terjadi kelebihan berat badan yang kolelitiasis. Mayoritas kasus ialah jenis
merupakan faktor risiko signifikan untuk kelamin perempuan, kelompok usia ≥60
batu empedu.19 Teori menyatakan bahwa tahun, satus IMT normal, kadar bilirubin
pada obesitas, kompartemen dan sekresi ≥3 mg/dL, dan tindakan pembedahan
asam empedu normal tetapi sekresi kolesistektomi laparatomi dan kolesistek-
kolesterol empedu meningkat.5 Hasil dari tomi laparoskopik.
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan dengan teori dan penelitian- DAFTAR PUSTAKA
penelitian sebelumnya; hal ini mungkin 1. Laura MS, Eldon AS. Epidemiology of
disebabkan kasus dengan status IMT gallbladder disease: cholelithiasis and
normal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou cancer. Gut and Liver. 2012;6(2):172-
terdapat berbagai faktor risiko lain yang 87.
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku
lebih memperberat terjadinya batu empedu.
Ajar Patologi (7th ed). Jakarta: EGC,
Berdasarkan gejala ikterus dan nilai 2003; p. 704-6.
bilirubin batu empedu (Tabel 5), dari ke 38 3. Njeze GE. Gallstones. Niger J Surg.
kasus ikterus paling sering ditemukan pada 2013;19(2):49-55
nilai bilirubin 3 mg/dL (82%) sedangkan 4. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar
sisanya (18%) dengan nilai bilirubin Ilmu Bedah (2nd ed). Jakarta: EGC,
3mg/dL. Ikterus terjadi karena adanya 2005; p. 570-9.
refluks bilirubin direk dari saluran empedu 5. Longo DL, Fauci AS. Harrison
kedalam darah karena adanya hambatan Gastroenterologi & Hepatologi.
aliran empedu menyebabkan tingginya Jakarta: EGC, 2013; p. 392-407.
kadar bilirubin didalam darah.20 Hasil yang 6. Ginting S. A description characteristic risk
factor of the cholelithiasis disease in
didapatkan ini sesuai dengan teori bahwa
Colombia Asian Medan Hospital. J-
bila kadar bilirubin darah <3 mg/dL, gejala
Tuuk, Panelewen, Noersasongko: Profil pasien batu empedu ...