Purwaningsih Bab II
Purwaningsih Bab II
1 Definisi Inpartu
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang mengalami proses persalinan
(Wiknyosastro H,2005). Persalinan sendiri adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Mnuaba,2007).
Persalinan dimulai (Inpartu) sejak uterus berkonsentrasi dan menyebabkan perubahan
pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
(Manuaba,2007).
1.2 Macam-MacamPersalinan
sendiri.
3. Persalinan Anjuran. Bila kekuatan yang perlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
berikut :
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan
oleh :
d. Sering miksi
antara ketiga faktor yaitu power (kekuatan ibu), passage (jalan lahir), passenger( janin
dan plasenta). Pada inti gambarannya tidak jelas karena kepala janin baru masuk pintu
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks, kontraksi ini dapat
3) Durasinya pendek
b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda). Dengan his persalinan terjadi
Pada bebrapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan
jam.
Menurut Hakimi (2010) terdapat 3 faktor penting yang memegang peran pada
persalinan ialah : 1) Tenaga yang mendorong anak keluar seperti kekuatan his dan
His adalah salah satu kekuatan pada ibu seperti telah dijelaskan yang
kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk kedalam
rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul, dapat dalam keadaan
sinklitismus ialah bila arah sumbu janin tegak lurus dengan pintu atas panggul. Dapat
pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus yaitu kearah sumbu kepala janin
miring denagn pintu atas panggul, asinklitismus anterior menurut Neagele ialah
apabila arah sumbu sudut lancip kedepan dengan pintu atas panggul. Dapat pula
asinklitismus anterior.
turunya kepala dengan sinklitismus posterior karena ruangan pelvis didaerah posterior
adalah lebih luas dibandingkan dengan diruangan pelvis didaerah anterior. Hal
asinklitismus penting, apabila ada akomodasi panggul agak terbatas, akibat sumbu
kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris dengan sumbu lebih mendekati
suboksiput maka tahanan oleh jaringan dibawahnya terdapat kepala yng akan
Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling
kecil, yakni dengan diameter suboksiput bregmatikus (9,5 cm) dan sirkumfarensia
suboksiput bregmatikus (32 cm) sampai didasar panggul kepala janin dalam keadaan
fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui diagfragma pelvis dan tekanan
intra uterin disebabkan his yang berulanh-ulang, kepala mengadakn rotasi, disebut
dengan putaran paksi dalam didalam mengadakan rotasi ubun-ubun kecil dibawah
Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin nampak, perinium
menjadi makinlebar dan tipis, anus membuka dinding rectum. Dengan keadaan his
bersama dengan kekuatan mengedan. Berturut-turut tanpa beragam, dahi, muka, dan
akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi yang disebut
Putaran paksi luar ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi,
untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan penggung anak. Bahu melintas pintu
atas panggul dalam keadaan miring, didalam rongga panggul bahu akan
menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga dasar panggul,
apabila kepala telah lahir, bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya
lahir bahu depan baru belakang.kemudian pula lahir trokanter belakang kemudian
Apabila bayi lahir segera jaln napas dibersihkan, tali pusat dijepit diantara 2
koher pada jarak 5 cm. Kemudian digunting diantara kedua koher tersebut, lalu diikat.
Tunggul tali pusat diberi septika segera setelah bayi lahir, his mempunyai ampitudo
yang kira-kira sama tingginya hanya frekuensi berkurang. Akibat his ini, uterus akan
Melepasnya plasenta pada dinding uterus ini dapat dimulai dari 1) tengah (sentral
dan II yang tebanyak menurut Schultze. Umumnya kala III kira-kira 2 jari dibawah
pusat.
kala I atau permulaan kalaII dahengan kepala janin sudah masuk dalam ruang
panggul, ketuban pecah sendiri, bila ketuban belum pecah, ketuban harus
muntah atau mau muntah disertai rasa ingin mengedan kuat. His aka timbul
sering dan merupakan tenaga pendorog janin. Disamping his wanita tersebut
harus dipimpin mengejan pada waktu ada his. Diluar his denyut jantung janin
d. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga
terjadi:
2. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
dengan jalan:
badan bayi
Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabush,
d. Terjadi perdarahan
dilakukan:
c. Kontraksi uterus
Adapun data dasar yang didapatkan pada pengkajian klien dengan inpartu kala I,
1) Fase Laten
a. Integritas Ego
b. Nyeri/Ketidaknyamana
d. Seksualitas :
4. Rabas vagina sedikit, mungkin lendir merah muda, kecoklatan, atau terdiri
2) Fase Aktif
b. Nyeri/ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi setiap 2,5-5 menit dan berakhir 30-45 detik
c. Keamanan
1. Irama jantung janin terdeteksi agak dibawah pusat pada posisi verteks
2. Denyut jantung janin (DJJ) bervariasi dan perubahan periodik umumnya
janin.
d. Seksualitas
1. Dilatasi serviks dari kira 4-8 cm (1,5 cm/jam pada multipara, 1,2 cm/jam
nulipara)
a. Aktivitas/istirahat
2. Letargi
b. Seksual
c. Integritas ego
kontrol atau kebalikannya seperti saat ini klien terlibat mengejan secara aktif.
e. Eliminasi
upaya mendorong.
f. Nyeri/Ketidaknyamanan
kelahiran anak.
g.Pernapasan
h.Seksualitas
b) Sirkulasi :
atau laserasi perluasan episiatomi atau laserasi jaln lahir mungkin ada.
f) Seksualitas
1. Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta leoas dari endometrium,
3. Uterus berubah dari diskoid menjadi bentuk globur dan menigginya abdomen.
b. Sirkulasi :
2. Tekanan darah bervariasi mungkin lebih rendah pada respon anastesi atau
3. Edema bila ada, mungkin dependen (misal ditemukan pada ekstremitas bawah),
c. Integritas ego
atau kecewa
d. Eliminasi
misal nyeri setelah trauma jaringan/perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh, atau
f. Seksual :
1. Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan letak setinggi umbilicus
2. Drainase vagina atau lokhea jumlahnya sedang, merah gelap, dengan hanya