Anda di halaman 1dari 12

PENGAUDITAN 2 – BAHAN UNTUK UJIAN TENGAH SEMESTER

Oleh Koordinator Matakuliah Pengauditan 2

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini adalah bahan-bahan pokok untuk presentasi kelompok dan
diskusi kelas. Buatlah presentasi kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kemampuan anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sangat menentukan keberhasilan anda
dalam menghadapi ujian tengah semester.

BAB 11: PENGAUDITAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG: PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

1. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi penjualan?
2. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi penerimaan kas?
3. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi return penjualan?
4. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi penghapusan piutang?
5. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi kerugian piutang?
6. Apa dokumen sumber pencatatan piutang, penerimaan kas, kerugian piutang, dan
penghapusan piutang? Selain itu, apa saja dokumen pendukung penjualan dan penerimaan
kas?
7. Apa yang dimaksud dengan asersi keterjadian golongan transaksi? Apa saja pengendalian
kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi keterjadian transaksi
penjualan? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi penjualan untuk
asersi keterjadian? Seperti apa contoh transaksi penjualan yang benar-benar terjadi dan
tidak terjadi?
8. Apa yang dimaksud dengan asersi kelengkapan golongan transaksi? Apa saja pengendalian
kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi kelengkapan transaksi
penjualan? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi penjualan untuk
asersi kelengkapan? Berikan contoh penggolongan transaksi penjualan yang benar dan yang
salah.
9. Apa yang dimaksud dengan asersi ketelitian golongan transaksi? Apa saja pengendalian
kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi ketelitian transaksi
penjualan? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi penjualan untuk
asersi ketelitian? Berikan contoh transaksi penjualan yang teliti dan tidak teliti.
10. Apa yang dimaksud dengan asersi posting dan peringkasan golongan transaksi? Apa saja
pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi posting
dan peringkasan transaksi penjualan? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi penjualan untuk asersi posting dan peringkasan? Berikan contoh transaksi
penjualan yang benar dan salah dalam posting.
11. Apa yang dimaksud dengan asersi pengelompokan golongan transaksi? Apa saja
pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
pengelompokan transaksi penjualan? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi penjualan untuk asersi pengelompokan? Berikan contoh transaksi penjualan yang
benar dan salah dikelompokkan.
12. Apa yang dimaksud dengan asersi saat golongan transaksi? Apa saja pengendalian kunci
yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi saat transaksi penjualan?
Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi penjualan untuk asersi saat?
Berikan contoh saat yang benar dan salah transaksi penjualan.
13. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
keterjadian transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi penerimaan kas untuk asersi keterjadian? Seperti apa contoh transaksi
penerimaan kas yang benar-benar terjadi dan tidak terjadi?
14. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
kelengkapan transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi penerimaan kas untuk asersi kelengkapan? Berikan contoh penggolongan
transaksi penerimaan kas yang benar dan yang salah.
15. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
ketelitian transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi penerimaan kas untuk asersi ketelitian? Berikan contoh transaksi penerimaan kas
yang teliti dan tidak teliti.
16. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
posting dan peringkasan transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif
golongan transaksi penerimaan kas untuk asersi posting dan peringkasan? Berikan contoh
transaksi penerimaan kas yang benar dan salah dalam posting.
17. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
pengelompokan transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif
golongan transaksi penerimaan kas untuk asersi pengelompokan? Berikan contoh transaksi
penerimaan kas yang benar dan salah dikelompokkan.
18. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
saat transaksi penerimaan kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi
penerimaan kas untuk asersi saat? Berikan contoh saat yang benar dan salah transaksi
penerimaan kas.
19. Case 1.2 WorldCom: The Revenue Recognition Principle
a. Apa esensi kasus ini?
b. Apabila ada, di mana letak permasalahan etika dan atau kecurangan yang terjadi?
c. Apa yang dapat dipelajari dari terjadinya kasus ini?
BAB 12: SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
TRANSAKSI

Keterangan:
Pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan sampling non-statistik dan sampling statistik yaitu
attribute sampling.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan populasi, sampling, sampel, dan unit sampling?
2. Seperti apa sampel yang representatif?
3. Apa yang dimaksud dengan risiko sampling? Apa pula yang dimaksud dengan risiko non-
sampling? Identifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya risiko non-
sampling.
4. Risiko sampling dalam mengujian pengendalian meliputi risk of assessing control risk too
low dan risk of assessing control risk too high. Jelaskan maksud risiko-risiko tersebut.
5. Risiko sampling dalam pengujian substantif meliputi risk of incorrect acceptance dan risk of
incorrent rejection. Jelaskan maksud risiko-risiko tersebut.
6. Tahapan umum sampling ada tiga yaitu perencanaan sampel, pemilihan dan pelaksanaan
prosedur audit, serta evaluasi hasil. Uraikan secara ringkas saja 14 tahapan sampel yang ada
dalam 3 tahap utama di atas dalam pengujian pengendalian dan substantif transaksi.
7. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Perencanaan Sampel:
a. Apa tujuan umum audit dalam sampling pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi?
b. Prosedur audit apa yang membutuhkan sampling dan yang tidak membutuhkan
sampling?
c. Apa yang dimaksud dengan atribut? Identifikasi beberapa contoh atribut dan
kemungkinan penyimpangan yang terjadi.
d. Apa yang dimaksud dengan populasi dalam pengujian pengendalian dan substantif
transaksi?
e. Apa yang dimaksud dengan unit sampling dalam pengujian pengendalian dan substantif
transaksi?
f. Apa yang dimaksud dengan TER (Telerable Exception Rate)?
g. Apa yang dimaksud dengan ARACR (Acceptable Risk of Assessing Control Risk Too Low)
atau ARO (Acceptable Risk of Overreliance)?
h. Apa yang dimaksud dengan EPER (Estimated Population Exception Rate)?
i. Dalam judgment sampling, bagaimana auditor menghubungkan antara TER, ARCR, dan
EPER terhadap ukuran sampel?
8. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Pemilihan Sampel dan
Pelaksanaan Prosedur Audit:
a. Apa yang dimaksud dengan metode sampling non-probabilistik? Buat ilustrasi untuk
metode sampling non-probabilistik berikut ini: (1) Directed sample selection, (2) block
sampel selection, dan (3) haphazard sample selection.
b. Apa yang dimaksud dengan metode sampling probabilistik? Buat ilustrasi untuk
metode sampling probabilistik berikut ini: (1) random sample selection, (2) systematic
sample selection, (3) probability proportional to size sample selection, dan (4) stratified
sample selection.
c. Auditor sudah memilih sampel dan sudah melakukan prosedur audit dengan hasil
sebagai berikut:

9. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Evaluasi Hasil:
a. Dalam menggeneralisasi hasil pengujian sampel ke populasi, auditor perlu menentukan
SER. Apa yang dimaksud dengan SER (Sample Exception Rate)? Bagaimana formula
untuk menghitung SER?
b. Berdasarkan temuan berkaitan dengan 9 atribut di atas, untuk atribut mana
kesimpulan auditor bahwa hasil sampel mendukung penetapan control risk? Untuk
atribut mana auditor berkesimpulan bahwa penyimpangan sesungguhnya dalam
populasi lebih besar dari toleransi auditor (TER)?
c. Selisih antara TER dengan SER yang rendah atau negatif menunjukkan pengendalian
intern yang lemah. Coba analisis penyimpangan apa dalam pengendalian yang mungkin
terjadi berdasarkan hasil audit di atas?
d. Pada kondisi apa auditor dapat menyimpulkan bahwa akseptabilitas populasi dapat
diterima? Alternatif apa yang dilakukan oleh auditor apabila auditor tidak dapat
menerima hasil pengujian karena selisih TER dan SER yang terlalu kecil?
10. Apa perbedaan antara metode sampling statistik dan metode sampling non-statistik? Apa
nama sampling untuk sampling pengujian pengendalian dengan metode statistik?
11. Dari 14 tahapan sampling, pada tahap apa saja yang sama antara sampling non-statistik
dengan atribute sampling?
12. Dalam atribute sampling, bagaimana hubungan EPER, ARO, dan TER terhadap ukuran
sampel?
13. Apabila ARO 5%, TER 8%, dan EPER 2%, berapakah ukuran sampel?
14. Apabila ARO 10%, TER 5%, dan EPER 4%, berapakah ukuran sampel?
15. Apabila sampel yang diperiksa sebanyak 50 dan ditemukan penyimpangan sebanyak 3
atribut, bagaimana penyimpangan sesungguhnya dalam populasi apabila auditor
menggunakan ARO 5%? Bagaimana kalau ARO 10%
BAB 13: PENYELESAIAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN
PIUTANG: PENGUJIAN RINCI SALDO PIUTANG USAHA

1. Apa yang dimaksud dengan pengujian rinci saldo akun? Apa saja tujuan pengujian saldo
piutang usaha?
2. Ada beberapa tahap dalam metodologi pengujian rinci saldo. Uraikan beberapa tahapan
secara ringkas dalam metodologi pengujian rinci saldo piutang usaha.
3. Apa dokumen sumber pencatatan piutang usaha, penerimaan kas, retur penjualan, dan
kerugian piutang usaha?
4. Apa yang dimaksud dengan prosedur analitis? Apa tujuan prosedur analitis untuk pengujian
rinci saldo? Apa saja prosedur analitis dan kemungkinan salah saji untuk pengujian rinci
saldo piutang usaha?
5. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit kecocokan saldo piutang usaha? Hal
606
6. Apa yang dimaksud dengan asersi keberadaan saldo akun? Apa saja prosedur audit untuk
mencapai tujuan audit keberadaan saldo piutang usaha?
7. Terkait dengan konfirmasi piutang usaha:
a. Apa yang dimaksud dengan konfirmasi eksternal? Bukti apa yang dihasilkan dari
pelaksanaan konfirmasi eksternal? Hal 232
b. Ada dua jenis konfirmasi eksternal, yaitu konfirmasi positif dan konfirmasi negatif. Apa
arti tipe-tipe konfirmasi tersebut? Kapan tipe tertentu dipilih oleh auditor?
c. Kepada siapa auditor melakukan konfirmasi piutang usaha?
d. Siapa yang terlibat aktif dalam melakukan konfirmasi sejak pembuatan surat konfirmasi,
pengiriman, sampai dengan penerimaan balasan konfirmasi?
8. Apa yang dimaksud dengan asersi kelengkapan saldo akun? Apa saja prosedur audit untuk
mencapai tujuan audit kelengkapan saldo piutang usaha? Berikan contoh mengusut dan
menelusur berkaitan dengan saldo akun piutang usaha.
9. Apa yang dimaksud dengan asersi ketelitian (keakuratan) saldo akun? Apa saja prosedur
audit untuk mencapai tujuan audit ketelitian saldo piutang usaha? Berikan contoh saldo
piutang yang akurat dan yang tidak akurat.
10. Apa yang dimaksud dengan asersi penggolongan (klasifikasi) saldo akun? Apa saja prosedur
audit untuk mencapai tujuan audit penggolongan saldo piutang usaha? Berikan contoh
saldo piutang yang benar digolongkan dan yang salah digolongkan.
11. Apa yang dimaksud dengan asersi pisah batas saldo akun? Apa saja prosedur audit untuk
mencapai tujuan audit pisah batas saldo piutang usaha? Berikan contoh pisah batas yang
tepat dan pisah batas yang tidak tepat terkait dengan penjualan, retur penjualan, dan
penerimaan kas.
12. Apa yang dimaksud dengan nilai bersih yang dapat direalisasi? Apa saja prosedur audit
untuk mencapai tujuan audit nilai yang dapat direalisasi saldo piutang usaha?
13. Apa yang dimaksud dengan daftar umur piutang? Untuk apa daftar umur piutang dipakai
berkaitan dengan pengauditan?
14. Apa yang dimaksud dengan asersi hak saldo akun? Apa saja prosedur audit untuk mencapai
tujuan audit hak piutang usaha? Kapan suatu piutang usaha tidak merupakan hak klien?
15. Case 5.4 Qwest: Occurrence of Revenue:
a. Apa esensi kasus ini?
b. Apabila ada, di mana letak permasalahan etika dan atau kecurangan yang terjadi?
c. Apa yang dapat dipelajari dari terjadinya kasus ini?

BAB 14: SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCI SALDO

Keterangan:
Pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan sampling non-statistik. Sampling statistik yang
meliputi Monetary Unit Sampling (MUS) dan Variable Sampling tidak dibahas.

1. Apa perbedaan hal yang diukur dalam pengujian pengendalian, pengujian substantif
transaksi, dan pengujian rinci saldo?
2. Tahapan umum sampling ada tiga yaitu perencanaan sampel, pemilihan dan pelaksanaan
prosedur audit, serta evaluasi hasil. Uraikan secara ringkas saja 14 tahapan sampel yang ada
dalam 3 tahap utama di atas dalam pengujian rinci saldo.
3. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Perencanaan Sampel:
a. Apa tujuan umum audit dalam sampling pengujian rinci saldo? Misalkan yang diaudit
adalah saldo piutang usaha.
b. Apa yang dipertimbangkan auditor pada tahap penentuan dapat tidaknya sampling
diterapkan?
c. Apa yang dimaksud dengan kesalahan penyajian dalam pengujian rinci saldo? Misalkan
yang diaudit adalah saldo piutang usaha.
d. Mana yang disebut populasi dalam pengujian rinci saldo? Misalkan yang diaudit adalah
saldo piutang usaha sebagai berikut:

e. Apa alasan auditor perlu membagi populasi menjadi beberapa sub-populasi? Misalkan
pembagian populasi di atas menjadi seperti ini:

f. Apa yang dimaksud dengan unit sampling dalam pengujian rinci saldo? Misalnya untuk
pengujian saldo piutang usaha seperti di atas.
g. Apa yang dimaksud dengan kesalahan penyajian yang dapat ditoleransi (tolerable
misstatement)? Apabila auditor menetapkan tolerable misstatement $15,000, maka
apa arti angka tersebut?
h. Apa yang dimaksud dengan ARIA (Acceptable Risk of Incorrect Acceptance)? Bagaimana
hubungan ARIA dengan jumlah sampel?
i. Bagaimana hubungan risiko inheren, risiko pengendalian, toleransi salah saji, taksiran
salah saji, nilau rupiah populasi, dan jumlah unsur (item) dalam populasi terhadap
ukuran sampel?
4. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Pemilihan Sampel dan
Pelaksanaan Prosedur Audit:
a. Bagaimana rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling pengujian rinci
saldo metode non-statistik?
b. Jelaskan apa yang anda bisa ceritakan dari ukuran sampel yang diperiksa serta harus
pelaksanaan prosedur audit sebagai berikut:

5. Jelaskan aspek-aspek berikut ini yang dilakukan auditor dalam tahap Evaluasi Hasil:
a. Apakah auditor melaporkan bahwa dalam piutang usaha terdapat salah saji $389
seperti hasil pelaksanaan audit di atas? Jelaskan jawaban saudara.
b. Apa yang dimaksud dengan estimasi titik salah saji? Bagaimana rumus untuk
menentukan estimasi titik salah saji?
c. Bagaimana penjelasan terharap tabel berikut ini?

d. Apabila auditor menentukan sampling error sebesar dinyatakan sebesar 120% dari
estimasi titik salah saji, bagaimana hasil generalisasi terhadap populasi sesuai dengan
tabel di atas?
e. Apabila auditor menentukan sampling error sebesar dinyatakan sebesar 200% dari
estimasi titik salah saji, bagaimana hasil generalisasi terhadap populasi sesuai dengan
tabel di atas?
f. Apa saja alternatif yang dapat dipilih auditor apabila salah saji dalam populasi diduga
lebih besar dari toleransi salah saji?
BAB 15: PENGAUDITAN SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN

1. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi pembelian?
2. Apa saja fungsi bisnis serta dokumen dan catatan yang dibuat berkaitan dengan golongan
transaksi pengeluaran kas?
3. Apa dokumen sumber pencatatan pembelian dan pengeluaran kas? Selain itu, apa saja
dokumen pendukung pembelian dan pengeluaran kas?
4. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
keterjadian transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi
pembelian untuk asersi keterjadian? Seperti apa contoh transaksi pembelian yang benar-
benar terjadi dan tidak terjadi?
5. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
kelengkapan transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi pembelian untuk asersi kelengkapan? Berikan contoh penggolongan transaksi
pembelian yang benar dan yang salah.
6. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
ketelitian transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi
pembelian untuk asersi ketelitian? Berikan contoh transaksi pembelian yang teliti dan tidak
teliti.
7. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
posting dan peringkasan transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif
golongan transaksi pembelian untuk asersi posting dan peringkasan? Berikan contoh
transaksi pembelian yang benar dan salah dalam posting.
8. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
pengelompokan transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi pembelian untuk asersi pengelompokan? Berikan contoh transaksi pembelian
yang benar dan salah dikelompokkan.
9. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
saat transaksi pembelian? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi
pembelian untuk asersi saat? Berikan contoh saat yang benar dan salah transaksi
pembelian.
10. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
keterjadian transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi pengeluaran kas untuk asersi keterjadian? Seperti apa contoh transaksi
pengeluaran kas yang benar-benar terjadi dan tidak terjadi?
11. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
kelengkapan transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi pengeluaran kas untuk asersi kelengkapan? Berikan contoh penggolongan
transaksi pengeluaran kas yang benar dan yang salah.
12. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
ketelitian transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan
transaksi pengeluaran kas untuk asersi ketelitian? Berikan contoh transaksi pengeluaran kas
yang teliti dan tidak teliti.
13. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
posting dan peringkasan transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif
golongan transaksi pengeluaran kas untuk asersi posting dan peringkasan? Berikan contoh
transaksi pengeluaran kas yang benar dan salah dalam posting.
14. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
pengelompokan transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif
golongan transaksi pengeluaran kas untuk asersi pengelompokan? Berikan contoh transaksi
pengeluaran kas yang benar dan salah dikelompokkan.
15. Apa saja pengendalian kunci yang harus ada serta cara mengujinya berkaitan dengan asersi
saat transaksi pengeluaran kas? Apa saja prosedur pengujian substantif golongan transaksi
pengeluaran kas untuk asersi saat? Berikan contoh saat yang benar dan salah transaksi
pengeluaran kas.
16. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit kecocokan saldo utang usaha? Seperti
apa saldo utang usaha yang cocok dengan yang tidak cocok?
17. Apa perbedaan antara konfirmasi piutang usaha dan utang usaha?
18. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit keberadaan saldo utang usaha?
Seperti apa saldo yang keberadaan bermasalah dan tidak bermasalah?
19. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit kelengkapan saldo utang usaha?
Berikan contoh mengusut dan menelusur berkaitan kelengkapan dengan saldo akun utang
usaha.
20. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit ketelitian saldo utang usaha? Berikan
contoh saldo utang yang akurat dan yang tidak akurat.
21. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit penggolongan saldo utang usaha?
Berikan contoh saldo utang usaha yang benar digolongkan dan yang salah digolongkan.
22. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit pisah batas saldo utang usaha?
Berikan contoh pisah batas yang tepat dan pisah batas yang tidak tepat terkait dengan
utang usaha.
23. Apa saja prosedur audit untuk mencapai tujuan audit kewajiban utang usaha? Kapan suatu
utang usaha tidak merupakan kewajiban klien?

BAB 16: PENYELESAIAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN:


PENGUJIAN RINCI SALDO AKUN TERTENTU

1. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit kecocokan saldo dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang saldonya tidak cocok
dan yang cocok.
2. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit keberadaan dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang bermasalah dan tidak
bermasalah keberadaannya.
3. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit kelengkapan dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang saldonya lengkap
dan yang saldonya tidak lengkap.
4. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit ketelitian dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang saldonya teliti dan
saldonya tidak teliti.
5. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit penggolongan dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang salah penggolongan
dan yang benar dalam penggolongan.
6. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit pisah batas dalam pengujian rinci saldo
penambahan peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang benar dan salah
dalam penentuan pisah batas.
7. Apa saja prosedur audit untuk tujuan audit hak dalam pengujian rinci saldo penambahan
peralatan? Berikan ilustrasi penambahan peralatan yang bukan hak dan yang merupakan
hak klien.
8. Identifikasi apa saja prosedur audit untuk pengauditan saldo akuntan dibayar di muka
(misalnya asuransi di bayar di muka) untuk mencapai tujuan audit kecocokan saldo,
keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan, pisah batas, dan hak).
9. Case 1.7 WorldCom: The Expense Recognition Principle
a. Apa esensi kasus ini?
b. Apabila ada, di mana letak permasalahan etika dan atau kecurangan yang terjadi?
c. Apa yang dapat dipelajari dari terjadinya kasus ini?

Anda mungkin juga menyukai