Makalah Tambang Bawah Tanah
Makalah Tambang Bawah Tanah
DISUSUN OLEH :
AJI PRATAMA PUTRA
1504024
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan
yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara
ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang.
Selain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti
memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas
beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk
memaksa agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa
dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan.
Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga-penyangga
terowongan. Berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan.
Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga
keselamatan semua pekerja.
4
5. Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan, sedimentasi, dll).
5
f. Mining recovery umumnya lebih kecil
g. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol
6
Batubara berupa lapisan sedimen.
Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas
beracun).
Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
7
a. Gophering Coyoting
8
Metode Glory Hole Methode merupakan sistem penambangan dengan
cara bebas membuat lubang bukaan, dikarenakan baik batuan induk maupun
endapan bijih relatif kuat. mempunyai ciri-ciri:
Metode ini cocok untuk endapan yang sempit atau relatif sedikit.
Lebar endapan antara 1 – 5 m, tetapi dengan arah memanjang ke bawah
berbentuk bulat atau elips.
Endapan bijih dan batuan induk kuat.
c. Shrinkage Stoping
9
Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus
dengan metode selektif mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya
pada asam tambang.
d. Sublevel Stoping
10
Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.
Cara penambangannya secara sistematis.
Supported Stope Methode dibedakan menjadi:
11
Merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan
untuk membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu
stope, maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu
level. Ini yang membedakan dengan Shrink and Fill Stoping. Syarat Cut and
Fill Stoping antara lain:
Endapan bijih tebalnya antara 1 – 6 m.
Arah endapan relatif mendatar tapi cukup tebal.
Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan
untuk endapan yang bukan vein kurang dari 45o
Endapan bijih keras, tapi batuan induknya lunak.
Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya.
c. Square Set Stoping
12
Endapan tidak perlu memiliki batasan yang jelas antara endapan bijih
dan batuan induknya.
d. Stull Stoping
13
3. Caving method
14
Keuntungan Top Slicing :
Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang
terjadi.
Dapat mengadakan pengambilan conto batuan (sampling) didalam
lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang
pasti.
Dapat menghasilkan produksi yang besar.
Jika endapan bijih teratur dan jelas batas-batasnya, maka
perolehan tambangnya sangat tinggi (90-95).
Kerugian Top Slicing :
Pada saat hujan, air masuk melalui retakan-retakan.
Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata
lingkungan
Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan
khusus.
Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak
Banyak menggunakan penyangga kayu sehingga dapat
menyebabkan kebakaran dan menimbulkan gas-gas beracun dari
proses pembusukan kayu penyangga.
b. Sub Level Caving
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip
top slicing tetapi penambangan dari sub level, artinya penambangan dari atas
ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau
meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level
ditambang dengan cara diruntuhkan atau diambrukkan. Suata tumpukan
bekas penyangga (timber mat) akan dibentuk di bagian atas dari ambrukan,
sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di
atasnya.
15
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki sifat
sebagai berikut :
Bentuk endapan tidak homogen.
Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan-
bongkahan dan akan menjadi penyangga batuan terhadap timber
dibawahnya.
Kekuatan bijih lemah tetapi batuan dapat bertahan untuk tidak runtuh
selama beberapa waktu bengan penyanggahan biasa walaupun tetap
akan runtuh bila penyanggahan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaan yang terjadi adalah tertimpa penyangga.
Keuntungan Sub Level Caving :
Cara penambangannya agak murah
Tidak ada pillar yang ditinggalkan
Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan
penyangga kayu sedikit, kecuali pada endapan-endapan sulfida.
Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
Bias mengadakan pencampuran dengan memilih penambangan
dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya.
Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih,
sehingga sekaligus dapat berproduksi.
Kerugian Sub Level Caving :
Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selektif mining), karena
tak dapat ditambang bagian demi bagian
Perolehan tambang tidak terlalu tinggi
Dillution sering terjadi sampai 10%. Bila dillution harus rendah
maka mining recoverynya juga menurun.
16
Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu
banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke
metode lain.
4. Stope dengan Penyanggahan Alamiah
Gophering
Gophering adalah cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu
lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi batuannya keras
dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:
a. Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan
dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal
sesuai dengan kebutuhan.
b. Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan
diameter > 100 cm.
c. Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan
diusahakan tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
d. Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan
dapat dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin
kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan kemiringan > 60o
disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
e. Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang,
rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan
disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak
lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu penyangga yang
digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).
f. Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2
m3 /menit, bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-
supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang
17
g. Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan
diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan
bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa air submersible untuk
membuang genangan air dari dalam lubang.
Gambar : Gophering
18
Metode Room and Pillar
19
Metode Sub Level Stoping
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
3. Tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau batubara
dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara
terbuka .
4. Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:
Open Stope Methodes
Supported Stope Methodes
Caving Methodes
Coal Mining Methodes
3. Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:
Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein,
disseminated, tabular, platy, sill, dll)
Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)
Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock Mass
Rating, Q-System, dll)
Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi,
Sumber Daya Manusia, dll)
4. Berdasarkan pembagian metode penambangan, dapat kita ketahui bahwa
penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode
yang lain. Hal ini dikarenakan :
a. Batubara berupa lapisan sedimen.
b. Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun).
21
DAFTAR PUSTAKA
http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-bawah-tanah.html
http://infotambang.com/tambang-bawah-tanah-ii-p331-86.htm
http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/03/metode-tambang-bawah-tanah.html
http://waiiand-miner.blogspot.com/2012/06/tambang-bawah-tanah.html
http://www.najibpanjah.com/2011/02/tambang-bawah-tanah-underground-mine.html
22