Laporan Pendahuluan Kebutuhan Eliminasi
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Eliminasi
ELIMINASI
A. LATAR BELAKANG
sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Pengeluaran sampah
yang padat melalui evakuasi usus besar biasanya menjadi sebuah pola
pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini terjadi
langkah kedua.
posterior ketika daerah ini mulai terisi urin pada tekanan kandung
kemih yang lebih tinggi. Sinyal sensorik dari reseptor regang kandung
melalui serat saraf parasimpatis melalui saraf yang sama ini. Ketika
kemih lebih lanjut, jadi siklus ini berulang dan berulang lagi sampai
kandung kemih mencapai kontraksi yang kuat. Kemudian, setelah
sendiri ini mulai melemah dan siklus regeneratif dari refleks miksi ini
f. Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml)
b. Diet
usus meningkat.
e. Faktor psikologik
f. Kebiasaan
g. Posisi
h. Nyeri
k. Obat-obatan
l. Test diagnostik : Barium enema dapat menyebabkan konstipasi
m. Kondisi patologis
n. Iritan
ke-3. Dalam kondisi normal, ginjal kiri lebih tinggi 1,5 – 2 cm dari ginjal
kanan karena posisi anatomi hati. Setiap ginjal secara khas berukuran 12
dengan proses eliminasi urine. Setiap ginjal di lapisi oleh sebuah kapsul
ureter bergabung dengan setiap pelvis renalis sebagai rute keluar pertama
berdinding otot polos yang terdiri dari dua bagian besar : Badan (corpus),
merupakan bagian utama kandung kemih dimana urin berkumpul dan,
dan berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher
rendah dari satu sel otot ke sel otot lainnya. Oleh karena itu, potensial
aksi dapat menyebar ke seluruh otot detrusor, dari satu sel otot ke sel otot
segera. Pada dinding posterior kandung kemih, tepat diatas bagian leher
kemih yang membuka menuju leher masuk kedalam uretra posterior, dan
pada saat memasuki kandung kemih, berjalan secara oblique melalui otot
besar jaringan elastik. Otot pada daerah ini disebut sfinter internal. Sifat
uretra posterior agar kosong dari urin dan oleh karena itu, mencegah
otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih. Otot ini merupakan
otot lurik yang berbeda otot pada badan dan leher kandung kemih, yang
hanya terdiri dari otot polos. Otot sfingter eksterna bekerja di bawah
kendali sistem saraf volunter dan dapat digunakan secara sadar untuk
kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus uretra. Dalam
bebas dari bakteri. Membrane mukosa melapisi uretra, dan kelenjar uretra
S-2 dan S-3. Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah serat saraf
parasimpatis. Serat ini berakhir pada sel ganglion yang terletak pada
terpenting adalah serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal
menuju sfingter eksternus kandung kemih. Ini adalah serat saraf somatik
serat saraf sensorik juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin
keadaan, rasa nyeri. Transpor urin dari ginjal melalui ureter dan masuk
mempunyai komposisi utama yang sama dengan cairan yang keluar dari
duktus koligentes, tidak ada perubahan yang berarti pada komposisi urin
tersebut sejak mengalir melalui kaliks renalis dan ureter sampai kandung
ureter terdiri dari otot polos dan dipersarafi oleh saraf simpatis dan
saraf yang meluas diseluruh panjang ureter. Seperti halnya otot polos
kemih. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih
daerah ini. f. Sensasi rasa nyeri pada Ureter dan Refleks Ureterorenal.
Ureter dipersarafi secara sempurna oleh serat saraf nyeri. Bila ureter
tersumbat (contoh : oleh batu ureter), timbul refleks konstriksi yang kuat
sehubungan dengan rasa nyeri yang hebat. Impuls rasa nyeri juga
dari ginjal. Efek ini disebut refleks ureterorenal dan bersifat penting
untuk mencegah aliran cairan yang berlebihan kedalam pelvis ginjal yang
normal, makanan & cairan masuk kedalam mulut, dikunyah (jika padat)
didorong ke faring oleh lidah dan ditelan dengan adanya refleks otomatis,
Sepertiga bagian atas adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya
orang dewasa, panjangnya ± 125 – 150 cm atau 50 –60 inch, terdir dari :
usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan/absorpsi makanan. Bila isi
usus halus mencapai sekum, maka semua zat makanan telah diabsorpsi
dan sampai isinya cair (disebut chyme). Selama perjalanan didalam kolon
(16 – 20 jam) isinya menjadi makin padat karena air diabsorpsi dan
sampai di rektum feses bersifat padat – lunak. Fungsi utama usus besar
melindungi dinding usus dari aktifitas bakteri dan trauma asam yang
dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement. Frekwensi
defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari
interna tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka feses
tekanan abdominal dan oleh kontraksi muskulus levator ani pada dasar
sistem tubuh secara umum. Salah satu yang tersering ialah gangguan
urine. Gangguan eliminasi urine kemungkinan disebabkan : (Supratman.
pengeluarana urin tanpa sadar, terjadi setelah merasa dorongan yang kuat
peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urin dalam jumlah
cystitis, stress, dan wanita hamil. Urgency Yaitu perasaan ingin berkemih
dalam berkemih, misalnya pada ISK, trauma, dan striktur uretra. Poliuria
cairan misalnya pada pasien DM. Urinari Suppresion Yaitu keadaan yang
mendesak dimana produksi urine sangat kurang. Keadaan dimana ginjal
tidak dapat memproduksi urine secara tiba-tiba. Anuria = Urin < 100
feses yang sulit, keras, dan mengejang. BAB yang keras dapat
Kebiasaan BAB tidak teratur, seperti sibuk, bermain, pindah tempat, dan
(BAB) sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk. Isi intestinal
melewati usus halus dan kolon sangat cepat. Iritasi di dalam kolon
Yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus,
tumor spingter anal eksternal. Pada situasi tertentu secara mental pasien
sadar akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara fisik. Kebutuhan dasar
nyeri dan kram. Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus
Hal ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan, gagal jantung dan
mengalami konstipasi.