Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNOLOGI PENGECATAN

PERCAMPURAN WARNA

DISUSUN OLEH:
1. NURYULIANTI (06121281419065)
2. REGGITA TRI UTAMI (06121181419006)

DOSEN PEMBIMBING :
1. Imam Syofii, S.Pd., M.Eng
2. Edy setiyo,S.Pd., M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4

1. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 4

1.1 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.2 Tujuan ............................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian pencampuran warna .......................................................................... 5

2.2 Tipe Warna.......................................................................................................... 5

2.3 Benda-Benda Mendapatkan Warnanya ............................................................... 8

KESIMPULAN ..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT tiada henti tercurahkan, sebab berkat
bimbingan dan petunjuk-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Selain itu,
saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan makalah ini, terutama kepada bapak Imam Syofii,
S.Pd., M.Eng dan bapak Edy setiyo, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
Teknologi Pengecatan dan teman-teman Pendidikan Teknik Mesin 2014.
Tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya butuhkan guna memperbaiki
makalah ini. Saya harap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Indralaya, September 2016

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada zaman yang sekarang ini, sudah banyak sekali kendaraan-kendaraan
yang diproduksi oleh perusahaan otomotif, mereka pun berlomba-lomba
memproduksi kendaraan yang murah, efisiensi, ramah lingkungan, serta
kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi-teknologi yang paling terbaru.
Dalam memilih kendaraan bukan hanya mempertimbangkan harga dan efisiensi,
tetapi kosumen juga mempertimbangkan warna-warna pada kendaraan tersebut.
Kita ketahui banyak warna yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, ada
warna primer serta warna sekunder.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pencampuran warna ?
2. Sebutkan tipe-tipe warna !
3. Bagaimana benda-benda mendapatkan warnanya ?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pencampuran warna
2. Untuk mengetahui tipe-tipe warna
3. Untuk mengetahui bagaimana benda-benda mendapatkan
warnanya

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pencampuran warna
Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih dicampur
bersama untuk membuat warna yang diinginkan. Proses ini diperlukan oleh
karena telah lebih dari 100 warna digunakan pada model-model kendaraan
(mobil) sekarang. Apabila jumlah ini digabung dengan model-model warna yang
lama, maka telah lebih dari 500 warna yang berbeda tersedia. Jumlah total warna
kendaraan dipasar bahkan menjadi lebih banyak lagi apabila warna-warna yang
digunakan oleh merek dan jenis kendaraan dari berbagai produk dijumlahkan.
Sedangkan tidak mungkin dalam prakteknya menyimpan semua warna yang
sesuai didalam stok, untuk kebutuhan pengecatan kembali. Oleh sebab itu pabrik
cat menyiapkan beberapa lusin cat yang berisi pigment dari satu tipe warna dasar,
dan formula warna yang memuat nomor dari tiap warna dasar dan rasio
pencampurannya yang diperlukan, untuk membuat berbagai warna cat.

2.2 Tipe Warna


Secara garis besar warna dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu warna
sumber sinar dan warna obyek. Warna sumber sinar, adalah sinar (warna) yang
dikeluarkan oleh obyek itu sendiri, misalnya matahari, bola lampu, lilin, dsb.
Warna obyek, adalah warna yang diterima sebagai warna obyek, apabila sinar dari
sumber sinar dipantulkan olehnya, misalnya tinta, cat, kaca berwarna, cairan
berwarna, dsb.
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna
dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada
awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah,
Kuning, dan Hijau.
Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer yaitu:
1. Merah seperti darah
2. Kuning seperti warna tengah telur
3. Biru seperti warna langit atau permukaan air laut

5
Ketiga warna itulah yang akhirnya disebut sebagai warna primer yang kemudian
digunakan dalam dunia seni rupa. Hasil campuran antara warna primer akan
menghasilkan warna sekunder. Pencampuran antara warna merah dan kuning
hasilnya adalah warna oranye, kuning dengan biru maka hasilnya yaitu warna
hijau, dan biru dengan merah akan menghasilkan warna ungu. Warna oranye,
hijau dan ungu itulah yang disebut dengan warna sekunder. Selanjutnya, bila
warna sekunder dicampur dengan warna primer maka warna yang dihasilkan
adalah warna tersier.

WARNA PRIMER ADITIF

Yang termasuk di dalam warna primer additif yaitu merah, hijau dan biru.
Campuran warna merah dan hijau, menghasilkan warna kuning atau oranye.
Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa biru kehijau-hijauan, sedangkan
campuran merah dan biru menghasilkan nuansa ungu. Campuran dengan proporsi
seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu. Jika
ketiga warna ini disatu penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang

6
warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue/merah,
hijau, biru).

WARNA PRIMER SUBSTRAKTIF

Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan bagian dari
warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni lukis. Warna RYB
membentuk warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar, juga warna
sekunder seperti violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3
warna yang berjarak sama dalam sebuah lingkaran warna.

CAMPURAN WARNA PRIMER SUBSTRAKTIF

7
Campuran kuning dan biru kehijau-hijauan menghasilkan warna hijau,
campuran kuning dengan ungu kemerah-merahan menghasilkan warna merah,
sedangkan campuran ungu kemerah-merahan dengan biru kehijau-hijauan
menghasilkan warna biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran
yang seimbang akan menghasilkan warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika
ketiganya dicampur secara penuh. Namun, jika dipraktekkan hasilnya cenderung
menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna
keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari biru kehijau-hijauan, ungu kemerah-
merahan, dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan kemudian disebut dengan
CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
Percampuran warna coklat tua (dark chocolate) didapatkan dari
percampuran warna merah+hitam.

2.3 Benda-Benda Mendapatkan Warnanya


Apabila suatu sinar jatuh pada benda, kemungkinan sinar tersebut
dipantulkan dipermukaan atau diserap. Alasan mengapa setiap benda nampak
memiliki warna khusus, adalah karena panjang gelombang sinar yang dipantulkan
atau diserap berbeda-beda antara satu benda dengan yang lainnya. Sebagai contoh,
salju nampak putih karena salju itu memantulkan panjang gelombang dalam
semua tingkatan, yaitu pendek, menengah dan panjang. Batubara nampak hitam,
karena batubara menyerap semua tingkatan panjang gelombang. Apel nampak
merah, karena apel menyerap panjang gelombang tingkat pendek dan menen-gah,
serta hanya memantulkan panjang gelombang tingkat panjang
Warna dari suatu kendaraan nampak berbeda dibawah kondisi sinar yang
bermacam-macam, misalnya sinar matahari, sinar lampu neon atau sinar lampu
pijar. Perbedaan ini adalah disebabkan oleh distribusi panjang gelombang yang
dikeluarkan oleh setiap sumber sinar (lihat grafik dibawah). Sebagai contoh,
apabila kendaraan merah dipindah dari sinar matahari ke sinar lampu pijar, maka
arna merahnya akanmenjadi lebih gelap. Hal ini disebabkan karena perbedaan
panjang gelombang yang secara relatif sama yang berasal dari sinar matahari,
sinar yang dikeluarkan oleh bola lampu pijar cenderung mempunyai panjang
gelombang yang panjang. Demikian pula, dibawah snar bola lampu pijar yang

8
secara relatif banyak memiliki sinar dengan rentang panjang gelombang panjang,
maka merah menjadi lebih merah lagi.
a. Distribusi Panjang Gelombang Sinar Matahari

b. Distribusi Panjang Gelombang Sinar Lampu Pijar

c. Distribusi Panjang Gelombang Sinar Lampu Neon

9
KESIMPULAN
1. Color matching adalah suatu proses dimana dua warna atau lebih dicampur
bersama untuk membuat warna yang diinginkan.
2. Warna dasar cat (warna primer) adalah warna biru, kuning, dan merah.
3. Bagaimana benda mendapatkan warna?, benda mendapatkan warna
dengan cara sebagai berikut. Apabila suatu sinar jatuh pada benda,
kemungkinan sinar tersebut dipantulkan dipermukaan atau diserap. Alasan
mengapa setiap benda nampak memiliki warna khusus, adalah karena
panjang gelombang sinar yang dipantulkan atau diserap berbeda-beda
antara satu benda dengan yang lainnya. Sebagai contoh, salju nampak
putih karena salju itu memantulkan panjang gelombang dalam semua
tingkatan, yaitu pendek, menengah dan panjang. Batubara nampak hitam,
karena batubara menyerap semua tingkatan panjang gelombang. Apel
nampak merah, karena apel menyerap panjang gelombang tingkat pendek
dan menengah, serta hanya memantulkan panjang gelombang tingkat
panjang.
4. Untuk mengidentifikasi warna cat dapat dilihat dari kode cat tersebut.
Biasanya setiap kendaraan pada bagian mesin terdapat kode warna. Kode
warna biasanya tiga digit, digit pertama menunjukkan kelompok warna
ter-tentu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Argana, S. (2013). pengecatan body kendaraan. Kementrian dan Kebudayaan.

11

Anda mungkin juga menyukai