MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Mikrobiologi
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. Subandi, M.Si.
Oleh
Muhammad Alzain Harsetya 180332616585
Muhammad Ary Fikriansyah 180332616544
Nindya Widyanti 180332616553
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian Trichoderma sp.........................................................................
2.2 Klasifikasi Trichoderma sp........................................................................
2.3 Struktur Trichoderma sp.............................................................................
2.4 Identifikasi Penyakit Tanaman Jeruk.........................................................
2.5 Pemanfaatan Trichoderma sp Bagi Tanaman Berpenyakit.........................
2.6 Daya Antagonis Trichoderma sp................................................................
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Bab ini menjelaskan tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)
tujuan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisannya sebagai berikut.
1. Mengetahui apa itu jamur Trichoderma sp.
2. Mengetahui klasifikasi dari jamur Trichoderma sp.
3. Mengetahui struktur makroskopis dan mikroskopis jamur Trichoderma sp.
4. Mengetahui penyebab penyakit tanaman jeruk dan ciri-cirinya.
5. Mengetahui manfaat dari jamur Trichoderma sp. dalam mencegah
pertumbuhan jamur patogen.
6. Mengetahui daya antagonis jamur Trichoderma sp. dalam membasmi
jamur lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan (1) jamur Trichoderma sp. (2) klasifikasi jamur
Trichoderma sp. (3) struktur jamur Trichoderma sp. (4) identifikasi penyakit
tanaman jeruk (5) pemanfaatan jamur Trichoderma sp. bagi tanaman berpenyakit
(6) daya antagonisme jamur Trichoderma sp.
Gambar 2.5 Grafik Persentase Antagonis Trichoderma sp. pada Diplodia sp.
Gambar 2.7 Perlakuan uji antagonis jamur pada hari ke- 5; (a) Jamur
Trichoderma sp. (kontrol); (b) Jamur Diplodia sp. (kontrol); (c) Jamur
Trichoderma sp. + Jamur Diplodia sp.
Perlakuan uji antagonis jamur pada hari ke-5 (Gambar 2.7), menunjukan
miselium jamur Trichoderma sp. hampir memenuhi cawan petri dan pertumbuhan
jamur Diplodia sp. terdesak sehingga menutupi koloni jamur Diplodia sp. Hal ini
dikarenakan adanya mekanisme kompetisi yaitu kompetisi ruang dan nutrisi
antara kedua jamur tersebut. Berdasarkan pernyataan Soesanto (2008) dan Raka
(2006), mekanisme kompetisi terjadi karena terdapat dua mikroorganisme yang
secara langsung memerlukan sumber nutrisi yang sama. Persaingan antara jamur
Trichoderma sp. dan jamur Diplodia sp. disebabkan karena kebutuhan nutrisi
dalam media uji sebagai media pertumbuhan sangat terbatas. Media PDA yang
digunakan mengandung unsur hara utama yang dibutuhkan oleh kedua mikrobia,
seperti kentang yang mengandung karbohidrat, asam amino, protein, mineral dan
unsur mikro (Djafarudin, 2004).
Gambar 2.8 Perlakuan uji antagonis jamur pada hari ke- 7; (a) Jamur
Trichoderma sp. (kontrol); (b) Jamur Diplodia sp. (kontrol); (c) Jamur
Trichoderma sp. + Jamur Diplodia sp.
Perlakuan uji antagonis jamur pada hari ke-7 (Gambar 2.8), miselium
jamur Trichoderma sp. sudah memenuhi cawan petri sehingga menutupi
pertumbuhan jamur patogen Diplodia sp. Sesuai pendapat Bustamam (2006)
menyatakan, jamur Trichoderma sp. memiliki daya antagonis yang sangat baik
dan pertumbuhan koloni yang cepat sehingga dapat dijadikan sebagai agen hayati.
Trichoderma sp. menghasilkan beberapa antibiotik, salah satunya antibiotik
peptaibol yang bekerja secara sinergis dengan enzim β (1,3) glukanase, senyawa
3-(2-hidroksipropil)-4-(2-heksadienil)-2(5H) furanon yang membantu proses
penghambatan terhadap jamur patogen dan senyawa akil piron yang bersifat
fungistatis dan mampu mengubah penyebaran biomassa jamur dengan kisaran
luas. Soesanto (2008) dan Suwahyono (2000) menyatakan bahwa asam amino
bebas yang dihasilkan jamur Trichoderma sp. seperti asam aspartat, asam
glutamat, alanin, leusin dan valin dapat menurunkan patogenitas jamur patogen.
DAFTAR RUJUKAN
Admin. 2016. Penyakit Blendok dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman
Jeruk, (Online), (http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/penyakit-blendok-dan-
cara-pengendaliannya-pada-tanaman-jeruk/), diakses pada 17 April 2019.
Agronet.id. 22 Juni 2018. Mudahnya Budi Daya Jeruk Siam, (Online),
(http://www.agronet.co.id/detail/budi-daya/pertanian/1940-Mudahnya-
Budi-Daya-Jeruk-Siam), diakses pada 28 Maret 2019.
Bustamam, H, 2006, ‘Seleksi Mikroba Rizosfer Antagonis Terhadap Bakteri
Raslitonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu Bakteri pada Tanaman
Jahe di Lahan Tertindas’, Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, vol. 8, no. 1, hal.
12-18
Cahyana, Iyan. 2017. Trichoderma sp. Merupakan Organisme, (Online),
(https://sergabblog.wordpress.com/2017/05/18/trichoderma-sp-merupakan-
organisme/) diakses pada 17 April 2019.
Djafarudin, 2004, Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta
Hidayat, Arif Meftah. 2013. Pengenalan Buah Jeruk Siam Citrus, (Online),
(https://www.anakagronomy.com/2013/05/pengenalan-buah-jeruk-siam-
citrus.html) diakses pada 28 Maret 2019.
Indonesia Bertanam. 2017. Mengatasi Penyakit Tanaman Jeruk, (Online),
(https://indonesiabertanam.com/2017/01/02/mengatasi-penyakit-tanaman-
jeruk/), diakses pada 17 April 2019.
Naharsari, Dyah Nur. 2007. Bercocok Tanam Jeruk. Jakarta: Azka Mulia Media,
(Online), (https:// books.google.co.id/books?id=iQzXqBsX3XYC&pg
=PA8&dq=ciri+fisik+jeruk+siam&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjg1Mjcqq
ThAhXDmuYKHQLeCDoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=ciri%20fisik
%20jeruk%20siam&f=false), diakses pada 28 Maret 2019.
Raka, IG, 2006, Eksplorasi dan Cara Aplikasi Agensia Hayati Trichoderma sp.
Sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Dinas
Pertanian Tanaman Pangan UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Bali.
Ramdan, P. E. 2010. Penyakit Diplodi, (Online),
(https://z47d.wordpress.com/2010/04/18/penyakit-diplodia/), diakses pada
21 April 2019.
Rifai, M., Mujim, S., dan Aeny, T.N., 1996. Pengaruh Lama Investasi
Trichoderma viride Terhadap Intensitas Serangan Pythium sp. Pada
Kedelai. Jurnal Penelitian Pertama 7(8): 20-25.
Soesanto, L, 2008, Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman, Rajawali
Pers, Jakarta
Sundari, dkk. 2014. Daya Antagonis Jamur Trichoderma sp. Terhadap Jamur
Diplodia sp. Penyebab Busuk Batang Jeruk Siam (Citrus nobilis). Jurnal
Protobiont Vol 3 (2): 106 – 110, (Online),
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jprb/article/download/5517/5688),
diakses pada 28 Maret 2019.
Yulianto E. 2014. Evaluasi Potensi Beberapa Jamur Agen Antagonis dalam
Menghambat Patogen Fusarium sp. pada Tanaman Jagung (Zea mays L.).
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. (Online),
(http://repository.unib.ac.id/10352/1/IV%2CV%2CLAMP%2CIII-14-yul-
FP.pdf), diakses pada 17 April 2019.