Disusun Oleh :
KELOMPOK 13
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “Sistemik Lupus Eritematasus (SLE)”. Pada makalah ini kami
tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil
diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan laporan Keperawatan Medikal Bedah II dan Pihak-pihak
lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses penyelesaian makalah
ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam istilah kedokteran secara lengkap nama dari penyakit “Lupus” ini
adalah “Systemic Lupus Erythematosus (SLE)”. Istilah Lupus berasal dari bahasa
latin yang berarti anjing hutan atau serigala. Sedangkan kata Erythematosus dalam
bahasa unani berarti kemerah!merahan. "ada saat itu diperkirakan# penyakit
kelainan kulit kemerahan di sekitar hidung dan pipi ini disebabkan oleh gigitan anjing
hutan. $arena itulah penyakit ini diberi nama “Lupus”.
Penyakit lupus masih sangat awam bagi masyarakat..masih banyak masyarakat belum
mengetahui mengenai penyakit lupus tersebut. sedangkan diindonesia sudah banyak
yang menderita penyakit lupus. Sehingga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat mengenai penyakit SLE
atau dikenal penyakiu Lupus.
TINJAUAN PUSTAKA
Imunitas adalah mengacu pada respons protektif tubuh yang spesifik terhadap
benda lasing atau mikroorganisme yang menginvasinya. Imunopatologi adalah ilmu
tentang penyakit yang terjadi akibat disfungsi dalam system imun, struktur system
imun. Pada hakikatnya system imun terbentuk dari (Desmawati,dkk. 2013) :
1. Organ limfoid primer yaitu organ yang terlibat dalam sintesis atau
produksi sel imun, yaitu kelenjar tymus dan sumsum tulang, dan
kemungkinan hati.
a. Kelenjar timus yaitu terletak dibagian posterior toraks terhadap
sternum dan melapisi bagian atas jantung. Warnanya kemerahan
dan terdiri dari 2 lobus.
Fungsi timosin adalah :
c. Limpa
Limpa adalah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak
disebelah kiri abdomen didaerah hypogastrium kiri iga ke –
9,10,11. Fungsi limpa adalah membentuk sel darah merah,
menghasilkan limfosit, pembongkaran sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit, Bagian dari RES.
d. Tonsil
Tonsil merupakan dua kumpulan jaringan limfosit yang
terletak dikanan dan kiri faring diantara tiang – tiang lengkung
fauses. Tonsil dijelajahi pembuluh darah dan pembuluh limfe dan
mengandung banyak limfosit. Fungsinya memproduksi limfosit
dan antibody yang kemudian akan masuk kedalam cairan lemfe.
e. Kelenjar limfe atau nodus limfe
Kelenjar life berbentuk kecil, lonjong atau seperti kacang
dengan suatu lekukan yang disebut hilus, terletak disepanjang
pembuluh limfe. Diameter 0,1 -2,4 cm. kerjanya sebagai
penyaring dan dijumpai ditempat – tempat terbentuknya limfosit.
f. Cairan limfe
Suatu cairan yang transparan, berwarna kekuningan, memiliki
berat jenis 1,015 – 1,023 dan terdapat didalam pembuluh life.
Cairan ini terdiri air, glukosa, dan garam kira – kira sama dengan
plasma draeah. Dimana funsi nya sebagai berikut :
Berat atau ringannya penyakit bervariasi mulai dari ppenyakit yang tanda
gejalanya sedikit sampai penyakit yang menimbulkan kecacatan. Derajat ini
tergantung dari jumlah dan jenis antibody yang muncul dan organ yang terkena
(Desmawati, dkk. 2013).
2.2.2 Etiologi
4) Infeksi, Pasien dengan SLE cenderung mudah terkena infeksi dan terkadang
penyakit ini kambuh setelah infeksi.
5) Stres, Stress berat dapat mencetuskan SLE pada pasien yang sudah memiliki
kecenderungan akan penyakit ini.
a) Autoantibody
Autoantibody ini ditunjukkan kepada self molekul yang terdapat pada
nucleus, sitoplasma, permukaan sel, dan juga terdapat molekul terlarut seperti
IgG dan factor koagulasi.
b) Factor lingkungan
a) Factor fisik/kimia
Amin aromatic
Hydrazine
Obat-obatan
b) Factor makanan
Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan
c) Agen infeksi
Retrovirus
DNA bakteri
d) Hormone dan estrogen lingkungan
Terapi sulih (HRT),pil kontrasepsi oral
Paparan estrogen prenatal
2.2.3 Menifestasi Klinis atau Tanda dan Gejala
Gejala ditandai oleh masa bebas gejala (remisi) dan masa kekambuhan
(eksaserbasi). Pada mulanya lupus hanya menyerang satu organ, namun lama
kelamaan akan melibatkan organ lainnya (Desmawati,dkk. 2013).
Terapi Farmakologi
Menurut mary Digiulio, dkk pengobatan penyakit SLE bisa dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Memberikan NSAID untuk mengurangi inflamasi dan memberikan efek
analgesic :
Ibufropen
Naproxen
Flubifropen, dll
Antimalarial digunakan untuk mengatasi menifestasi sendi dan ruam kulit
Memberikan imunosupresan pada pasien yang tidak responsive dengan
kortikoosteroid contoh azathioprine dll.
Memberikan analgesic
Gagal ginjal
Kerusakan jaringan otak
Infeksi sekunder
Penyakit Jantung, Terjadinya infeksi pada selapuy pembungkus jantung,
penebalan pembuluh darah, dan melemahnya otot-otot jantung
Penyakit Paru-paru, Terjadi infeksi pada selaput pembungkus paru-paru.
Pasien akan merasakan sakit saat bernafas hingga batuk berdarah
2.2.7 WOC
Gangguan Imunoregulasi
Penyakit SLE
Kerusakan Hb
artritis Efusi pleura Protein Kerusakan Suplai o2
integritas
urin sintesa zat
kulit
– zat
tubuh Nekrosis
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunitas adalah mengacu pada respons protektif tubuh yang spesifik
terhadap benda asing atau mikroorganisme yang menginvasinya. Salah satu
contoh penyakit yang menyerang imun adalah penyakit Sistemik Lupus
Eritematasus (SLE)/(Lupus Eritematosus Disseminata) atau lebih dikenal dengan
penyakit lupus. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang ditandai adanya
inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau system dalam
tubuh. Penyakit ini berhubungan dengan deposisi autoantibody dan kompleks
imun, sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan. Tanda dan gejala nya seperti
ada ruam kupu – kupu pada kulit, kelelahan, dan juga lain – lainnya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga penulis dan para pembaca mendapatkan
ilmu yang bermanfaat. Dan penulis menyadari masih banyak dari kata
kesempurnaan penulis menerima kritik dan saran terhadap makalah yang
disusun.
DAFTAR PUSTAKA
Desawati, dkk. 2013. Sistem Hematologi dan Imunologi asuhan Keperawatan Umum
dan Maternitas. Jakarta : In Media
Mansjoer, Arif.dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Nurarif, Amin Huda & Hardi Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis
Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai
Kasus. Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta : Mediactian Jogja.
TR, Sekar. 2011. Wanita dan Penyakit Autoimmune Selama Hidupnya. Yogyakarta :
Hanggar Kreator .
Digiulio,Marry, dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah . Jogyakarta : Andi