Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IMMUNOSEROLOGI

ORGAN LIMFOID PRIMER DAN


ORGANLIMFOID SEKUNDER
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Immunologi I
Dosen Mata Kuliah :Rani Handriani, S.Si., M.Kes.

Disusun Oleh :

1. Adrina Nopia (1711E2003) 10....................................................................................


2. Ahmad Saefullah (1711E2004)
Evelina Marelita (1711E2032)
3. Anisah (1711E2007)
11....................................................................................
4. Asep Supriatna (1711E2012)
5. Ayu Lianda (1711E2015) Fahmita Ardya P (1711E2033)
6. Bayu Hamzah (1711E2017) 12....................................................................................
7. Dahlia Febriyanti (1711E2020)
Hayyu Nurul A (1711E2038)
8. Dewi Sukaesih (1711E2023)
13....................................................................................
9..................................................................................................................
Hendi Bagja (1711E2039)
Dian Tifanni N (1711E2027)
Ika Nurwiyatanti (1711E2043
)

D3 ANALIS KESEHATAN NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

Jalan Padasuka Atas No. 233, Padasuka Cimeunyan

Kota Bandung, Jawa Barat 40192


Tahun 201
9KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW. Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Immunologi I tentang “Organ
Limfoid Primer dan Sekunder”.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumber pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini akan kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk
penyusun maupun pembacanya.

Bandung, 3 Januari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1............................................................................Latar Belakang
.........................................................................................................1
1.2...................................................................... Rumusan Masalah
.........................................................................................................2
1.3......................................................................................... Tujuan
........................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 pengertian system limfoid.................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian limfoid sekunder....................................................................... 5
2.1.2 Pengertian limfoid primer........................................................................... 6
2.2 Perbedaan limfoid primer dan sekunder.............................................................. 8
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 10

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10


3.2 Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunitas adalah resistensi terhadapa penyakit terutama infeksi. Gabungan


antara sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi
disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul, dan
bahan lainnya terhadap mikroba disebut respon imun. Sistem imun diperlukan
tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat
ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup (Baratawidjaja, 2013).
Mikroba dapat hidup ekstraslular maupun intraselular, melepas enzim, dan
menggunakan makanan yang banyak mengandung gizi yang diperlukannya.
Mikroba menginfeksi sel penjamu dan berkembang biak intraselular dengan
menggunakan energy sel penjamu. Mikroba dapat menimbulkan penyakit dan
kematian tetapi banyak juga yang tidak berbahaya bahkan berguna untuk
penjamu (Baratawidjaja, 2013).

Sistem imun dibagi menjadi sistem imun alamiah/innate/ nonspesifik dan


sistem imun adaptif/spesifik. Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun yang
sudah ada dalam individu sehat dan dapat menyingkirkan mikroba yang masuk
ke tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Disebut nonspesifik karena tidak
ditujukan terhadap mikroba tertentu dan telah ada sejak lahir. Sistem imun
spesifik adalah sistem imun yang mempunyai kemampuan mengenal benda yang
dianggap asing bagi dirinya. Disebut spesifik karena ketika diserang oleh
mikroba, tubuh dapat beradaptasi dan memberi respon imun serta membuat
memori sehingga ketika ada serangan kedua, akan cepat dikenali dan
dihancurkan (Baratawidjaja, 2013).

1
Sistem imun nonspesifik terdiri atas sistem imun humoral (contohnya
komplemen, protein fase akut,dan sitokin) dan sistem imun selular yaitu sel
fagositik (neutrofil, eosinofil, sel natural killer, sel mast, dan makrofag). Sistem
imun spesifik juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu sistem imun humoral yaitu sel
B dan sistem imun selular yaitu sel T (Baratawidjaja, 2013)

Sistem imunitas tubuh merupakan suatu sistem yang sangat kompleks


dengan berbagai mekanisme dalam usaha mempertahankan homeostasis dan
kesehatan tubuh. Respon imunitas tubuh membutuhkan sel leukosityang berasal
dari sel stem pada sumsum tulang. Pada leukosit terdapat agen imun utama yaitu
sel-sel limfosit.Sel-sel limfosit menempati organ-organ tertentu yang disebut
sebagai organ limfoid.

Pada sistem imun terdapat organ limfatik yaitu organ limfoid primer dan
sekunder. Organ limfoid primer adalah sumsum tulang belakang dan timus.
Organ limfoid primer berperan dalam menghasilkan dan maturasi sistem imun
spesifik dan nonspesifik. Sedangkan organ limfoid sekunder terdiri atas limpa,
tonsil, kelenjar getah bening. Berperan mengaktifkan sel imun yang dari organ
limfoid sekunder (Mescher, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini disusun dengan rumusan makalah sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem limfoid ?
2. Apa yang dimaksud limfoid sekunder ?
3. Apa yang dimaksud limfoid primer ?
4. Apa perbedaan keduanya?

1.3 Tujuan

2
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang pengertian limfoid primer dan sekunder
2. Mengetahui fungsi dari limfoid primer dan sekunder
3. Mengetahui perbedaan dari keduanya

BAB II

PEMBAHASAN

3
2.1 pengertian system limfoid

Sistem Limfoid adalah sel-sel sistem imun ditemukan dalam jaringan dan
organ.Organ Limfoid primer atau sentral diperlukan untuk pematangan, diferensiasi
dan proliferasi sel T dan B sehingga menjadi limfosit yang mengenal antigen.Ada 2
organ yaitu kelenjar timus dan Bursa Fabricius (sumsum tulang).

Berdasarkan susunan histologisnya, jaringan limfoid terbagi menjadi :

1. Jaringan limfoid longgar Susunan unsur sel yang menetap (sel


makrofag dan sel retikuler) lebih banyak dari sel-sel bebas.
2. Jaringan limfoid padat limfosit mendominasi dibandingkan sel-sel
lain.
3. Jaringan limfoid noduler sebenarnya merupakan jaringan limfoid padat
karena sel-sel limfosit memadati jaringan tersebut dan tersusun dalam struktur
bulat, disebut juga noulus lymphaticus. Jaringan limfoid ini merupakan
bangunan sementara yang dapat menghilang dan timbul lagi, berfungsi
sebagai tempat proliferasi limfosit. Bagian tengah nodul berisi limfosit-
limfosit muda yang berukuran besar dengan inti pucat yang disebut centrum
germinalis.

2.1.1 limfoid sekunder .

Jaringan limfoid sekunder berfungsi sebagai tempat menampung sel-sel limfosit


yang telah mengalami diferensiasi dalam jaringan sentral menjadi sel-sel yang
imunokompeten yang berfungsi sebagai komponen imunitas tubuh. Dalam jaringan
limfoid sekunder, sebagai stroma terdapat sel retikuler yang berasal dari mesenkim
dengan banyak serabut-serabut retikuler. Jaringan limfoid yang terdapat dalam tubuh
sebagian besar tergolong dalam jaringan ini, contohnya limfa, tonsil, limfonodus.

4
a) Limfa
Lien merupakan organ limfoid yang terletak di cavum abdominal di
sebelah kiri atas di bawah diafragma dan sebagian besar dibungkus oleh
peritoneum. Lien merupakan organ penyaring yang kompleks yaitu dengan
membersihkan darah terhadap bahan-bahan asing dan sel-sel mati disamping
sebagai pertahanan imunologis terhadap antigen. Lien berfungsi pula untuk
degradasi hemoglobin, metabolisme Fe, tempat persediaan trombosit, dan
tempat limfosit T dan B. Pada beberapa binatang, lien berfungsi pula untuk
pembentukan eritrosit, granulosit dan trombosit.

b) Tonsil
Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan
pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak
mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh bibit
penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.
Lubang penghubung antara cavum oris dan pharynx disebut faucia. Di daerah
ini membran mukosa tractus digestivus banyak mengandung kumpulan
jaringan limfoid dan terdapat infiltrasi kecil-kecil diseluruh bagian di daerah
tersebut. Selain itu diyemukan juga organ limfoid dengan batas-batas nyata.

c) Limfonodus
Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut
nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa
adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa. Nodus
lymphaticus merupakan organ kecil yang terletak berderet-deret sepanjang
pembuluh limfe. Jaringan parenkimnya merupakan kumpulan yang mampu
mengenal antigen yang masuk dan memberi reaksi imunologis secara spesifik.

5
Organ ini berbentuk seperti ginjal atau oval dengan ukuran 1-2,5 mm. Bagian
yang melekuk ke dalam disebut hillus, yang merupakan tempat keluar
masuknya pembuluh darah. Pembuluh limfe aferen masuk melalui permukaan
konveks dan pembuluh limfe eferen keluar melalui hillus. Nodus lymphaticus
tersebar pada ekstrimitas, leher, ruang retroperitoneal di pelvis dan abdomen
dan daerah mediastinum.

d) Jaringan Limfoid Mukosal (MALT)


Terletak di tunika mukosa terutama lamina propria, traktus digestivus,
respiratorius dangenitourinarius. Terdiri dari sel T terutama CD8, sel B dan
APC. Pada traktus digestivusterdiri dari limfosit difus, limfonoduli soliter dan
berkelompok (tonsila, plaque Peyeri). Sedangkan pada traktus respiratorius
dan genitourinarius terdiri dari limfosit difus,limfonoduli soliter. Sistem imun
mukosa pada jaringan limfoid mukosa merupakankomponen terbesar sistem
limfoid melebihi lien dan limfonodus

2.1.2 limfoid primer

Organ yang terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun, yaitu kelenjar timus dan
susmsum tulang.Jaringan limfoid primer berfungsi sebagai tempat diferensiasi
limfosit yang berasal dari jaringan myeloid. Terdapat dua jaringan limfoid primer ,
yaitu kelenjar thymus yang merupakan diferensiasi limfosit T dan sumsum tulang
yang merupakan diferensiasi limfosit B. Pada aves, limfosit B berdiferensiasi dalam

6
bursa fabricius. Jaringan limfoid primer mengandung banyak sel-sel limfoid diantara
sedikit sel makrofag dalam anyaman sel stelat yang berfungsi sebagai stroma dan
jarang ditemukan serabut retikuler.

a) Thymus

Thymus merupakan organ yang terletak dalam mediastinum di depan


pembuluh-pembuluh darah besar yang meninggalkan jantung, yang termasuk dalam
organ limfoid primer. Thymus merupakan satu-satunya organ limfoid primer pada
mamalia yang tampak dan merupakan jaringan limfoid pertama pada embrio sesudah
mendapat sel induk dari saccus vitellinus. Limfosit yang terbentuk mengalami
proliferasi tetapi sebagian akan mengalami kematian, yang hidup akan masuk ke
dalam peredaran darah sampai ke organ limfoid sekunder dan mengalami diferensiasi
menjadi limfosit T. Limfosit ini akan mampu mengadakan reaksi imunologis
humoral. Thymus mengalami involusi secara fisiologis dengan perlahan-lahan.
Cortex menipis, produksi limfosit menurun sedang parenkim mengkerut diganti oleh
jaringan lemak yang berasal dari jaringan pengikat interlobuler.

b) Sumsum Tulang
Terdapat pada sternum, vertebra, tulang iliaka, dan tulang iga. Sel stem
hematopoetik akan membentuk sel-sel darah. Proliferasi dan diferensiasi dirangsang
sitokin. Terdapat juga sel lemak, fibroblas dan sel plasma. Sel stem hematopoetik

7
akan menjadi progenitor limfoid yang kemudian mejadi prolimfosit B dan menjadi
prelimfosit B yang selanjutnyamenjadi limfosit B dengan imunoglobulin D dan
imunoglobulin M (B Cell Receptor) yang kemudian mengalami seleksi negatif
sehingga menjadi sel B naive yang kemudiankeluar dan mengikuti aliran darah
menuju ke organ limfoid sekunder. Sel stemhematopoetik menjadi progenitor limfoid
juga berubah menjadi prolimfosit T danselanjutnya menjadi prelimfosit T yang
akhirnya menuju timus.

2.2 Perbedaan organ limfoid primer dan sekunder

Perbedaan organ limfoid primer dan sekunder adalah sebagai berikut:

Pada organ limfoid Primer, contohnya Thymus dan sumsum tulang :

1. Sel-sel induk limfoid berkembang biak, saling membedakan dan menjadi dewasa

2. Mengandung salah satu dari sel B atau sel T

3. Tidak memiliki Antigen

4. Terhentinya pertumbuhan karena usia

Sedangkan pada organ limfoid sekunder, contohnya: Limpa, Kelenjar getah bening
dan amandel:

1. Sel-sel limfoid menjadi fungsional

2. Mengandung sel T dan sel B.

3. Antigen masuk dalam dan merangsang sel-sel limfoid

8
4. Organ ini akan bertambah besar dengan usia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
Sistem Limfoid adalah sel-sel sistem imun ditemukan dalam jaringan dan
organ.Organ Limfoid primer atau sentral diperlukan untuk pematangan, diferensiasi
dan proliferasi sel T dan B sehingga menjadi limfosit yang mengenal antigen.Ada 2
organ yaitu kelenjar timus danBursa Fabricius (sumsum tulang).

Jaringan limfoid sekunder berfungsi sebagai tempat menampung sel-sel


limfosit yang telah mengalami diferensiasi dalam jaringan sentral menjadi sel-sel
yang imunokompeten yang berfungsi sebagai komponen imunitas tubuh. Terdiri dari
contohnya limfa,tonsil, limfonodus.

Jaringan limfoid primer berfungsi sebagai tempat diferensiasi limfosit yang


berasal dari jaringan myeloid. Terdapat dua jaringan limfoid primer , yaitu kelenjar
thymus yang merupakan diferensiasi limfosit T dan sumsum tulang yang merupakan
diferensiasi limfosit B

3.2 saran

Kami sadar bahwa makalah yang kami susun masih banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan membangun,
guna penyusunan makalah kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.rwblog.id/2015/06/sistem-limfoid-primer-dan-sekunder.html

http://histofkgsp.blogspot.com/2006/10/12-organ-lymfoid.html

10
https://smpsma.com/sebutkan-perbedaan-organ-limfoid-primer-dan-
sekunder.html

11

Anda mungkin juga menyukai