Anda di halaman 1dari 14

Daur Hidup Kucing dan Penjelasannya

Kucing merupakan jenis hewan peliharaan manusia yang telah dikenal sejak ribuan tahun silam. Tingkah laku
menggemaskan, bulu yang lembut, dan mempunyai variasi warna yang unik menjadi daya tariknya. Tidak heran
kucing atau yang dikenal dengan kucing rumahan (Felis catus) menjadi salah satu hewan peliharaan favorit selain
anjing.

Kelebihan yang dimiliki kucing menjadikannya sebagai hewan kesayangan sehingga banyak orang yang tidak hanya
memeliharanya namun juga mengembangbiakannya. Oleh karena itu, untuk mengembangbiakannya, sebaiknya
terlebih dahulu manusia harus mengetahui daur hidup kucing.

Klasifikasi Kucing
Berikut ini adalah klasifikasi kucing:

 Kingdom : Animalia
 Filum : Chordata
 Subfilum : Vertebrata
 Kelas : Mammalia
 Ordo : Carnivora
 Subordo : Fissipeda
 Famili : Felidae
 Subfamili : Felinae
 Genus : Felis
 Spesies : Felis catus

Karakteristik Kucing
Kucing termasuk hewan karnivora sama seperti singa dan harimau namun mempunyai ukuran tubuh yang kecil
dilengkapi dengan gigi yang dirancang untuk menyergap dan merobek daging mangsa. Berat tubuh kucing jantan
sekitar 3 – 4 kg dan pada betina 2 – 3 kg, lama hidupnya yang diketahui berkisar 13 – 17 tahun. Berbeda dengan
kucing domestik/rumahan yang hidup berkeliaran di luar, kemungkinan umurnya tidak sepanjang kucing yang
dipelihara dengan baik.

Perilaku berburu sama hampir sama seperti kelompok kucing besar lainnya yaitu mengawasi calon mangsanya dan
menyergap mengandalkan kecepatan karena dilengkapi dengan sistem gerak pada hewan vertebrata yang baik.
Perilaku kucing yang unik seperti mengosok-gosokkan badanya pada benda lain dan juga menandai wilayah
kekuasaannya dengan menggunakan urin ini sering dilakukan oleh kucing jantan. Kucing juga mempunyai
kebiasaan lain yang mungkin menjadi jenis-jenis adaptasi perilakunya yaitu mencakar benda apa saja untuk
mengasah dan menjaga kesehatan kukunya. Kucing juga termasuk hewan yang sering tidur dibandingkan hewan lain
(rata-rata 13-14 jam).

Berkaitan dengan reproduksinya, kucing termasuk hewan diestrus atau hewan yang mengalami 2x siklus birahi
dalam satu tahun. Kucing mempunyai perilaku yang unik khususnya dalam masa kawin. Reproduksi berperan
penting untuk tetap menjaga spesies agar tidak punah. Reproduksi kucing menjadi salah satu bagian dari daur hidup
kucing. Lebih jelasnya dalam mengetahui daur hidup kucing, dapat disimak penjelasannya dibawah ini:
Daur Hidup Kucing
Daur hidup secara umum bermula dari lahirnya individu baru, kemudian tumbuh, dan berkembang sampai
mengalami kematian. Pada dasarnya kucing termasuk kelompok mamalia, sehingga ciri daur hidup kucing tergolong
daur hidup yang tidak melibatkan metamorfosis. Dalam hal ini, individu baru mempunyai ciri morfologi yang mirip
dengan indukannya, yang berbeda hanyalah ukuran. Seiring berjalannya waktu, ukuran tubuhnya akan bertambah
layaknya kucing dewasa.

1. Anak kucing (kitten)


Dikategorikan sebagai anak kucing (kitten) yaitu semenjak lahir sampai umur beberapa bulan. Anak kucing lahir
dalam kondisi mata yang tertutup, buta dan tuli namun indra penciumannya berfungsi cukup baik sehingga dia
mampu mengenali bau induknya. Matanya terbuka pada umur 7-15 hari. Umur sekitar 15 hari, anak kucing baru
dapat menggerakkan tubuhnya ke arah suara. Anak kucing hanya mengkonsumsi air susu ibunya hingga kurang
lebih umur 7 minggu.

Berikut tahapan-tahapan dalam fese kitten:

 Umur 0-2 minggu : Koordinasi gerak masih kurang, masih dalam kondisi buta dan tuli.
 Umur 3-8 minggu : Sosialisasi awal. Seiring waktu, konsumsi susu berkurang dan mulai belajar makanan padat atau
basah dari induknya karena gigi susu mulai muncul. Mulai bisa mengkoordinasikan gerakan sehingga mulai tertarik
untuk bermain. Sekitar umur 35 hari anak kucing dapat mengatur gerakan cakarnya. Pada fase ini, terjadi sosialisasi
antar anak kucing dan induknya melalui kegiatan bermain dan pembelajaran perilaku khusus.
 Umur 9-16 minggu : Gigi susunya mulai tanggal. Mengkonsumsi makanan padat. Kemampuan sosialisasinya
mencapai puncaknya, masih suka bermain dan agresif. Perilaku predator sudah terbentuk.

2. Remaja
Fase remaja berlangsung pada umur 17 minggu – 1 tahun. Meskipun pada beberapa tahapan dalam umur ini masih
dianggap sebagai bagian dari fase kitten, tahap ini lebih berkembang ke arah pendewasaan dan perilaku bermainnya
mulai berkurang. Pada tahap ini organ-organ reproduksi mulai berfungsi dengan baik dan terjadi kematangan
seksual. Dengan kata lain kucing masuk dalam masa pubertas.

3. Dewasa
Fase dewasa berlangsung umur 1-6 tahun. Pertumbuhan kucing akan melambat dan berhenti karena kecepatan
metabolismenya berkurang. Diumur 3 tahun perkembangan sosialnya telah sempurna.

Pada fase remaja hingga dewasa, kucing mengalami proses reproduksi. Siklus reproduksi merupakan proses biologi
yang terjadi pada makhluk hidup untuk dapat melakukan reproduksi. Adapun fase-fase yang terdapat dalam siklus
reproduksi kucing adalah sebagai berikut:

 Fase Pubertas

Pubertas pada hewan adalah fase dimana hewan mulai mampu menghasilkan keturunan. Pada kucing, fase remaja
merupakan puncak dari ini. Saat ini, kebanyakan hewan sudah siap untuk kawin, namun kondisi badannya masih
dalam proses pertumbuhan sehingga umur yang tepat untuk bereproduksi yaitu saat berumur 1 tahun.

 Fase Birahi

Fase birahi pada kucing adalah fase dimana kucing betina mau menerima pejantan untuk proses perkawinan. Pada
kucing terjadi fase birahi 2-3x dalam setahun. Pada fase ini, mungkin banyak orang yang menyebutnya musim
kawin. Beberapa perilaku kucing yang menandakan kucing siap melakukan perkawinan yang dapat diamati. Kucing
biasanya akan mengeong dengan keras dan menggosokkan badannya sebagai bagian dari gejala birahi.

Proestrus : Kucing betina memperlihatkan tingkah laku seperti berguling-guling, menggosokkan badan, untuk
menarik perhatian kucing jantan.

Estrus : Kucing betina akan sensitif dan cenderung agresif serta masih memperlihatkan perilaku seperti di atas. Fase
ini, kucing betina mengizinkan kucing jantan untuk mendekatinya. Jika kulit leher kucing betina dipegang maka dia
akan mendekatkan dadanya ke lantai dan kaka belakangnya tegak.

 Fase perkawinan (kopulasi), kehamilan (gestasi), dan melahirkan

Setelah terjadi fase perkawinan, kucing betina tidak mau menerima kucing jantan lagi (fase birahi) hingga 3-4
minggu setelah menyapih anaknya. Masa kehamilan kucing betina sekitar 63-67 hari. Rata-rata kucing melahirkan
4-6 anak bahkan ada yang kurang atau lebih. Rata-rata berat seekor anak kucing adalah 100 gram. Kucing akan
menyusui anaknya hingga usia 7 minggu sebelum mereka belajar makan makanan padat.
4. Usia Tua/Adult
Fase ini mulai dari 7 tahun atau lebih. Aktivitas yang dilakukannya menurun seperti interaksi sosial dengan
pemiliknya atau sesama kucing. Terjadi penurunan nafsu makan sehingga rentan terhadap segala macam penyakit.

5. Kematian
Saat kucing mengetahui dirinya sedang sekarat, dia akan menunjukkan gejala di atas dan menyendiri mencari tempat
yang jauh dari keramaian untuk tempat terakhirnya. Itulah sebabnya, kita jarang menemukan bangkai kucing kecuali
kucing yang mati karena kecelakaan.

Itulah tadi pembahasan mengenai daur hidup kucing mulai dari kelahiran sampai mengalami kematian. Semoga
bermanfaat

Daur Hidup Nyamuk dan Penjelasannya


Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga dari kerajaan animalia, filum arthropoda, masuk dalam kelas insect
dan berordo diptera serta berfamili culicidae. Spesies nyamuk yang ada di dunia saat ini mencapai 2.700 spesies.
Bentuk nyamuk panjang dan memiliki sayap bersisik serta memiliki kaki panjang dan moncong panjang. ukurannya
biasanya tidak mencapai 15 cm. mosquito diambil dari bahasa spanyol yang berarti lalat kecil Karena memang
hampir mirip dengan lalat.

Bentuk mulut nyamuk betina menyerupai jarum suntik karena panjang dan runcing yang berfungsi untuk menusukan
pada mamalia baik manusia maupun binatang sebagai penghisap darah. Hal ini berbeda dengan nyamuk jantan yang
bentuk mulutnya lebar karena nyamuk jantan tidak menghisap darah namun memangsa larva nyamuk. Sebenarnya
nyamuk tidak hanya makan darah saja melainkan sari buah dan sayur namun yang tidak mengandung protein. Nah,
sebagai pemenuhan kebutuhan protein ini nyamuk akan menghisap darah. Selain itu nyamuk betina menghisap
darah juga dikarenakan untuk menutrisi dirinya ketika siap mengandung.

Gambar daur hidup nyamuk

Pertama kali yang akan dibahas adalah proses kawin dari nyamuk ini. proses kawin dilakukan dengan tanda nyamuk
jantan masuk ke dalam sarang baru diikuti oleh nyamuk betina. Setelah nyamuk betina keluar dari sarang barulah
sang jantan akan mengawini betina sebelum si betina pergi menghisap darah.

Nyamuk betina hanya kawin satu kali semasa hidupnya. Hidup nyamuk akan tergantung dengan air, jika tidak ada
air maka nyamuk akan mati. Setelah proses kawin selanjutnya nyamuk betina akan bertelur di dalam air.

1. Telur nyamuk
Nyamuk bertelur sama hal nya dengan daur hidup kupu-kupu yaitu dengan meletakan telurnya di dalam air, jika
telur berada di luar air maka dapat dipastikan telur akan rusak dan mati. Cara nyamuk bertelur di atas air berbeda
tergantung dengan jenisnya masing-masing. misanya saja nyamuk culex yang meletakan telurnya secara bersama
dan bergerombol karena telurnya ini nanti bisa mengapung di atas air.

Namun untuk jenis nyamuk anopheles akan meletakan telurnya satu-satu dan tidak bergerombol. Tempat mereka
bertelur bisa di kolam, rawa atau tempat berair lainnya. Jika kolam sedang kering maka induk nyamuk akan
menggunakan bagian bawah perutnya sebagai reseptor untuk mencari tempat yang paling lembab biasanya ada di
tumbuhan yang basah. Dalam sekali bertelur, nyamuk bisa melepaskan sekitar 300 telur nyamuk. Panjang dari telur
nyamuk sangat kecik kurang dari 1 mm oleh karena itu biasanya tidak dapat terlihat oleh manusia. Setelah itu
nyamuk akan dierami dan akan menetas pada hari ke 1 atau 2 kemudian.

2. Jentik nyamuk
Setelah telur nyamuk menetas akan menjadi jentik nyamuk yang sama hal nya seperti daur hidup kecoa yang
menghasilkan nimfa seperti jentik nyamuk juga. Bentuk dari jentik nyamuk panjang seperti benang dengan warna
hitam. Proses sebagai jentik ini biasanya dilakukan hanya selama 8-10 hari tergantung dari suhu, udara, temperature
dan banyaknya predator yang ada. Jentik nyamuk bernafas menggunakan bagian ujung ekornya.
Mereka ini memakan berbagai organism atau sebagian dari beberapa jenis jentik nyamuk justru memangsa jentik
lainnya. Jentik nyamuk harus hidup diatas air, bahkan dalam air dimanapun tempatnya.

3. Pupa
Fase selanjutnya setelah jentik nyamuk adalah pupa atau kepompong, pada fase ini membutuhkan waktu sekitar 1
hingga 2 hari saja. fase ini merupakan fase terakhir nyamuk berada di dalam air, mereka bernafas menggunakan
tanduk thorakis yang berada di dalam gelung thorakis. Setelah sayapnya terbentuk kemudian pupa nyamuk akan
keluar dari air dan mulai berusaha terbang. Nyamuk akan belajar terbang dengan cepat dan saat itulah juga nyamuk
sudah bisa dikenali jenis kelaminnya apakah betina atau jantan. Saat nyamuk keluar dari dalam kepompong dirinya
harus berusaha belajar terbang tanpa menyentuh air artinya hanya kakinya saja yang bisa menyentuh air.

4. Nyamuk
Fase ini merupakan fase terakhir dari nyamuk. Ketika nyamuk sudah sempurna dia akan langsung siap mengelilingi
dunia dengan sayapnya. Biasanya nyamuk akan melakukan perkawinan dalam jangka waktu 1 hingga 2 hari setelah
dirinya keluar dari kepompong. Proses yang sangat cepat sama seperti daur hidup katak .

Cara berkembang biak nyamuk


Nyamuk betina akan meletakan telurnya pada tempat yang berbeda-beda sesuai dengan jenis nyamuk itu sendiri.
Ada beberapa spesies nyamuk yang menyukai tempat teduh dan berair namun ada juga yang menyukai tempat yang
terkena sinar matahari langsung. Ada jenis nyamuk yang bertelur di air payau ada juga di air tawar, ada nyamuk
yang lebih suka hidup di air kotor namun ada juga yang lebih menyuaki air yang bersih. Karena jenisnya dan tempat
tinggalnya ini berbeda-beda maka membutuhkan cara yang berbeda pula dalam melakukan pemberantasan sarang
nyamuk. (baca : fungsi cahaya matahari)

Wabah Penyakit Nyamuk yang Menyebabkan Gatal


Nyamuk merupakan hewan nomer satu penyebab manusia sakit. Ada beberapa jenis nyamuk seperti aedes aegepty
yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah bahkan seringkali menjadi kejadian luar
biasa (KLB) di beberapa daerah di Indonesia. Nyamuk demam berdarah ini akan memasukkan semacam bakteri ke
dalam darah manusia saat nyamuk menghisap darah. Jika demam berdarah tidak segera memperoleh pertolongan
maka bisa menyebabkan kematian. Ada juga nyamuk penyebab penyakit malaria, bahkan saat ini ada beberapa
daerah yang masih terdapat penyakit malaria seperti di nusa tenggara, papua, buton, endeh dan pulau Indonesia
bagian timur lainnya. Selain kedua nyamuk yang eksis itu juga ada nyamuk penyebab kakik gajah. Penyakit kaki
gajah sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Nyamuk sangat berbahaya dan menjadi musuh di
rumah-rumah hingga saat ini.

Gigitan nyamuk terasa gatal karena nyamuk dalam memangsa mangsanya selalu tepat sasaran. Hal ini dikarenakan
nyamuk menggunakan sensor panas tubuh, bau tubuh dan gerakan sehingga mudah mencari mangsanya. Setelah
nyamuk mendapatkan mangsanya dia akan menggunakan moncong jarumnya pas pada titik khusus di kulit
kemudian menggunakan semacam pisau di mulutnya merobek kulit dengan gerakan maju mundur hingga dapat
menemukan urat darah. Saat menghisap darah nyamuk mengeluarkan zat anti agulan yang berfungsi supaya darah
tidak membeku. Saat selesai air liur tadi akan tertinggal di dalam darah dan menjadi benda asing di dalam kulit
sehingga akhirnya menimbulkan rasa gatal.

Cara membasmi nyamuk


Karena nyamuk bisa menyebabkan berbagai penyakit yang bahaya bagi manusia maka perlu dilakukan pembasmian
meskipun umur nyamuk hanya sebentar. Pemerintah telah mencanangkan gerakan 3M menguras, menimbun dan
menutup.

 Menguras – Menguras kolam kamar mandi dan kolam lainnya yang berada di dekat rumah sangatlah penting
dilakukan karena nyamuk menghabiskan separuh hidupnya di dalam air. Kolam yang dikuras dan dibersihkan secara
rutin dan berkala akan membuat nyamuk tidak akan bertahan dan tentunya mengurangi resiko anda terkena penyakit
dari nyamuk.

 Menimbun – Kegiatan menimbun ini adalah menimbun genangan-genangan air yang berpotensi akan menjadi
tempat tinggal nyamuk. Anda juga perlu untuk menimbun kaleng-kaleng kosong dan juga sampah platik yag
digenangi oleh air.

 Menutup – Menutup sumber air supaya tidak dihinggapi oleh nyamuk meruapakan hal yang bisa anda lakukan untuk
mencegah perkebangbiakan nyamuk.

Ada beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai penangkal nyamuk diantaranya adalah eucalyptus, lavender,
kulit jeruk, bunga geranium, bunga marigold, bunga ageratum, rosemary, kemangi, citronella, catnip, dan tansy. Saat
ini juga terdapat banyak produk pengusir nyamuk baik yang berbentuk semprot, oles atau obat nyamuk bakar.
Daur Hidup Kupu-Kupu dan Penjelasannya
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang masuk dalam kerajaan Animalia dan divisinya Rhopalocera,
filum Arthropoda, kelas insect dan berordo Lepidoptera. Meskipun termasuk dalam kelompok serangga namun
kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia. (baca : fungsi
membran sel pada hewan)

Gambar daur hidup kupu-kupu

Kupu-kupu biasa ditemukan di daerah yang banyak tumbuhan karena kupu-kupu mencari makanan dari sari buah
atau sari bunga. Kupu-kupu merupakan makhluk hidup yang memiliki bentuk ciri-ciri makhluk hidupyang indah
dengan warna yang bewarna-warni, ukurannya bermacam-macam tergantung dari jenisnya. Salah satu hal yang
paling mengagumkan dari kupu-kupu adalah proses transformasi atau metaformasenya yang sangat sempurna.
bahkan perubahan bentuk kupu-kupu ini menjadi topik penelitian favorit oleh beberapa peneliti.

Nah, setelah kita mengetahui gambar daur hidup kupu-kupu, kita akan menjelaskan proses terbentuknya menjadi
kupu-kupu sempurna satu persatu. Berikut adalah penjelasannya :

Telur
Pertama kali dalam sebuah proses metamorfosa akan diawali dengan dari bagian terkecil dan dalam hal ini mulai
dari telur.

1. Kupu-kupu betina biasanya akan meletakan telurnya di bagian bawah daun pada tumbuhan yang dia senangi karena
dengan demikian induk kupu-kupu akan mudah mengawasi telurnya.
2. Telur ditempelkan ke bagian daun dengan menggunakan semacam zat lem dan saat ini para peneliti belum
mengetahui apakah yang menjadi bahan pembuat lem tersebut.
3. Lem dari induk kupu-kupu sangat kuat bahkan lebih kuat dibandingkan dengan telur maupun dengan daunnya itu
sendiri.
4. Hal ini dilakukan supaya telur tetap aman dan tidak muda dimangsa oleh predator. Telur kupu-kupu juga dilengkapi
dengan kulit keras yang akan membuat telur aman dari suhu panas dan dingin. Tahap ini berlangsung hingga
beberapa minggu atau beberapa bulan.

Ulat
Fase ini merupakan fase yang mungkin paling tidak disukai oleh banyak orang karena setelah telur kupu-kupu
menetas akan berubah menjadi larva atau ulat.

1. Ulat memiliki ukuran dan warna yang berbeda-beda tergantung dari induknya. Ulat memiliki kegiatan utama dan
mungkin bisa dibilang satu-satunya kegiatan yaitu makan.
2. Makanan utama dari sebagian besar ulat adalah dedaunan hijau segar yang mengandung gizi dan nutrisi. Hal ini
dikarenakan karena ulat akan mempersiapkan diri pada masa pengasingannya supaya tidak lapar dan haus.
3. Ulat memiliki racun dan bentuk yang mengerikan hal ini berfungsi untuk melindungi dirinya dari para predator. Ulat
memiliki 3 pasang kaki tetap yang berfungsi menahan dirinya.
4. Ulat merupakan salah satu hewan yang paling ditakuti oleh banyak orang ini karena bentuknya dan efeknya jika
terkena kulit.
5. Jika kulit terkena ulat biasanya akan langsung gatal dan alergi karena adanya racun dari kulit dan bulu ulat. Selain
itu ulat juga memiliki warna yang bermacam-macam namun biasanya menyeramkan seperti hitam, merah, orange,
kuning, hijau dan coklat.
6. Ulat juga bisa menggembungkan kepalanya supaya predator tidak memangsanya. Racun yang didapatkan juga bisa
berasal dari tumbuhan beracun yang sengaja dia makan. Setelah ulat cukup besar hingga panjangnya 5 cm maka dia
siap untuk melakukan perjalanan selajutnya yaitu dengan semedi menjadi pupa atau kepompong

Pupa atau kepompong


Fase selanjutnya adalah ulat akan membuat cangkang atau yang biasa disebut dengan kepompong dengan
menggunakan daun yang dililitkan pada dirinya dengan menggunakan benang khusus dari dalam dirinya yang
biasanya mengandung sutera atau seluruhnya merupakan sutera. (baca : fungsi daun pada tumbuhan)

1. Proses ini berlangsung selama 12 hari. Ulat akan tidur selama 12 hari hingga nanti dirinya akan keluar dan menjadi
bentuk yang menakjubkan yaitu kupu-kupu.
2. Pada tahap ini ulat akan mencerna dirinya sendiri menggunakan enzim dalam dirinya hingga menyisakan bagian
penting dari dirinya saja yang nantinya akan membentuk dirinya menjadi kupu-kupu jadi ulat akan menyiksa dirinya
sendiri supaya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
3. Hal yang menakjubkan datang dari beberapa penelitian bahwa saat ulat telah menjadi kupu-kupu dirinya masih
menyimpan secuil memori ketika dirinya masih menjadi ulat.
4. Hal ini dikarenakan ada bagian saraf neuron yang tidak tercerna oleh enzim padahal semua bagian dirinya habis
sehingga neuron otak ulat tadi akan tetap tersimpan dan masuk dalam otak baru pada diri kupu-kupu.
5. Hal ini sebenarnya juga masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Selain saraf neuron, bagian lain yang tidak
tercerna adalah sel embrio khusus yang dimiliki oleh ulat sejak dia masih menjadi telur.
6. Sel embrio yang masih utuh inilah yang digunakan ulat dalam proses pembentukan tubuh kupu-kupu. Masing-
masing bagian tubuh memiliki embrionya sendiri misalnya ada embrio sayap, embrio tubuh, embrio antenna dan sel
embrio organ kupu-kupu lainnya.
7. Setelah 12 hari berlalu, kepompong siap menjadi kupu-kupu dan membutuhkan energi yang sangat besar untuk bisa
keluar dari kepompong tersebut.
8. Hal ini sesuai degan menurut penelitian yang mendapatkan hasil bahwa kupu-kupu hanya memiliki berat 3 kali lebih
ringan dibandingkan dengan berat saat menjadi kepompong. Berarti kupu-kupu menggunakan sebagian besar
tenaganya.

Kupu-kupu
Setelah berhasil keluar dari dalam kepompong dengan cara yang sangat mengagumkan. Kupu-kupu akan
menggunakan semacam cairan dalam dirinya untuk melunakkan cangkang kepompong kemudian menggunakan
cakarnya untuk merobek kepompong tersebut. Setelah berhasil keluar kupu-kupu akan melakukan pengeringan dan
pengembangan dirinya. Fase ini berjalan pada beberapa jam saja dan waktu ini merupakan waktu yang sangat rentan
dan bahaya bagi kupu-kupu karena dirinya tidak memiliki daya dan upaya sehingga akan mudah dimangsa oleh para
predator. Setelah merasa dirinya siap dan memiliki kekuatan maka dirinya siap mengepakan sayap untuk pertama
kalinya dan mulai melakukan pengembaraan hidupnya di dunia dengan tampilan yang apik dan menawan.

Habitat kupu-kupu
Kupu-kupu biasanya ditemukan di tempat yang banyak bunga seperti taman bunga, kebun atau di dalam hutan.
Berbeda dengan ulat yang memiliki selera makan tinggi dan rakus dengan memakan dedaunan sebanyak-banyaknya,
kupu-kupu justru tidak makan daun dan hanya menghisap sari madu dari bunga saja. namun ada juga yang
menghisap sari buah dan bangkai tergantung dari jenisnya masing-masing. kehadiran kupu-kupu juga bisa
menjadikan indikator bahwa di tempat tersebut ada bunga atau buah yang enak rasanya dan kaya akan vitamin.
Seperti misalnya di suatu tempat ada jenis kupu-kupu yang hanya mengambil sari dari buah khusus saja berarti di
daerah tersebut diindikasikan terdapat buah tersebut.

Peran Kupu-Kupu dalam Kehidupan Manusia


Mungkin banyak orang yang jijik dan takut dengan ulat namun sangat suka denga kupu-kupu padahal keduanya
merupakan hewan yang sama namun memang dalam wujud yang berbeda. Kupu-kupu juga dikenal sebagai hewan
penyerbuk tumbuhan, hal ini dikarenakan kupu-kupu ketika menghisap sari madu dari buah atau bagian-bagian
bungaakan membawa serbuk bunganya dan menyebarkan ke bunga lainnya sehingga bisa membuat tumbuhan
melakukan perkawinan.Hal tersebut juga dilakukan oleh banyak petani supaya bisa membuat pertanian mereka
menjadi lebih subur.
Ulat juga banyak dimanfaatkan oleh manusia terutama untuk jenis ulat sutera karena mampu menghasilkan benang
sutera yang memiliki kualitas tinggi dan harganya sangat mahal. Biasanya para penguasaha memiliki taman
pengembangbiakan ulat sutera sendiri untuk mensuplai stok benang suteranya. Selain menguntungkan ulat juga bisa
merugikan terutama saat menjadi hama bagi petani karena tanamannya dimakan oleh para ulat. Para petani biasanya
akan menggunakan pestisida untuk membasmi ulat-ulat ini.

Daur Hidup Katak Lengkap dan Penjelasannya


Katak merupakan salah satu jenis amfibi pemakan serangga. Katak atau kodok sangat mudah ditemukan di
Indonesia karena katak merupakan yang memiliki ciri-ciri makhluk hidup yang hidupnya pada tempat yang
memiliki suhu panas dengan kelembapan yang tinggi. katak memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan
dengan saudaraya kodok. Katak sendiri memiliki kulit licin dengan warna yang beraneka macam hijau, coklat,
merah bahkan kuning sesuai dengan jenisnya masing-masing sedangkan untuk kodok memiliki kulit yang realtif
lebih keras serta berbintik-bintik. Katak sendiri bisa ditemukan dengan mudah di area sawah, rawa atau hutan.
Tempat tersebut sangat ideal untuk katak karena memiliki suhu yang pas untuk tubuhnya. (baca : fungsi membran
sel pada hewan)

Gambar daur hidup katak

Katak mengalami proses metamorfosa atau daur hidup sendiri yang unik. Katak sendiri merupakan hewan yang bisa
hidup di dua alam ketika sudah dewasa sehingga katak memiliki metamorfosa yang lain dari hewan yang lain.
Namun, saat terjadi perkawinan dan proses bertelur dilakukan di dalam air. Ketika bertelur, katak bisa mengasilkan
dari 5000 hingga 20000 telur sekali bertelur. Telur katak ditempelkan di tumbuhan dalam air atau di pohon-pohon
lembab bagi katak yang hidup di hutan.

Berikut adalah penjelasan dari daur hidup katak yang akan dijelaskan satu persatu. Berikut adalah penjelasannya :

Telur

1. Proses pertama berasal dari telur. Katak dapat bertelur dalam jumlah yang sangat banyak sekali bertelur namun tidak
semua telur akan menetas dan menjadi katak. Hal ini akan tergantung dari faktor internal dan faktor eksternal yang
terjadi pada telur katak.
2. Faktor internal dipengaruhi oleh gen dari induk telur katak itu sendiri, jika induk katak memiliki gen yang bagus
maka telur juga akan bagus dan tidak mudah rusak. Tekstur dari telur katak itu sendiri berupa bulatan kenyal yang
sangat mudah rusak. Di dalamnya juga dilengkapi semacam kuning telur sebagai sumber makanan bagi telur katak
satu-satunya.
3. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi telur katak diantaranya adalah arus air, predator pemangsan telur katak
dan juga ulah manusia. Oleh sebab itu air merupakan tempat yang sangat cocok untuk mengembangbiakan telur
katak supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
4. Untuk katak yang hidup di pohon, telurnya akan memiliki cangkang busa yang berfungsi untuk melindungi telur dari
suhu panas sedangkan untuk katak yang hidup di hutan biasanya telur akan diletakan di punggung si jantan dan
melindunginya dari bahaya. Telur katak akan menetas menjadi larva katak setelah 21 hari.
Tadpole (kecebong)

1. Setelah telur katak menjadi larva yang kemudian disebut dengan kecebong, mereka akan tetap mengandalkan kuning
telur dari sisa telurnya dahulu sebagai sumber makanan sampai mereka berada di usia paling tidak 7-10 hari.
2. Pada usia kurang dari 7 hari, katak masih sangat lemah dan organ tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna.
Hingga pada usia 7-10 hari, kecebong sudah memiliki organ tubuh yang sempurna dan bisa mulai bisa mencari
makan sendiri berupa alga air. Pada usia ini kecebong bernafas dengan menggunakan insang hingga pada minggu ke
4 insang kecebong akan mulai tertutup oleh kulit dan masuk di dalam tubuh sehingga lamba laun setelah menjadi
katak muda akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan juga mulai terbentuk gigi yang tipis.
3. Pada minggu ke 6 kecebong ini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai katak karena mulai terbentuk kaki. Terdapat
4 kaki yaitu dua di depan dan dua lagi dibelakang dengan ukuran yang lebih panjang. pada fase ini katak muda
mulai memakan makanan berupa serangga namun serangga yang sudah mati dan masuk dalam air namun juga masih
memakan tumbuhan karena belum optimal dalam mencari serangga. Hingga pada minggu ke 9 katak sudah menjadi
kecebong ini sudah berubah wujud menjadi katak muda.

Katak muda
Fase ini akan terjadi pada saat katak berusia 12 minggu. Pada fase ini katak masih memiliki ekor dari kecebong
namun sangat pendek dan hampir tidak terlihat. Katak juga sudah mulai menggunakan paru-paru sebagai alat
pernafasannya yang permanen. Katak juga mulai bisa hidup di daratan dan juga menyesuaikan dirinya dengan
makan makanan berupa serangga baik yang sudah mati maupun yang hidup. Proses penyesuaian diri ini dilakukan
katak supaya ketika mereka sudah menjadi katak dewasa dirinya bisa mandiri dan menghindari bahaya dari para
predator.

Katak dewasa
Katak dewasa merupakan katak yang berusia 12 hingga 16 minggu. Untuk fase ini katak telah memiliki bentuk yang
sempurna dan menjadi predator serangga-serangga kecil yang ada di sekitarnya. Katak akan menghabiskan hidupnya
sebagian besar di daratan dan akan kembali di dalam air biota laut jika dirinya mulai melakukan perkawinan dan
proses bertelur hingga telurnya menetas. Predator dari telur katak antara lain adalah ular, ikan, belut, biawak dan
hewan besar lainnya yang ada di sekitar lingkungan telur tersebut berada. Sedangkan para predator katak antara lain
adalah ular, burung elang, dan biawak.

Habitat katak dan Jenisnya


Katak cenderung hidup di daerah yang memiliki udara panas oleh karena itu semakin dingin suatu tempat akan
semakin sedikit pula katak yang bisa ditemukan. Katak dapat dijumpai dengan mudah di daerah persawahan. Katak
hidup secara soliter namun jika dirinya sudah memiliki telur, katak akan menjadi induk yang baik karena selalu
berusaha menjaga semaksimal mungkin telur-telurnya supaya bisa menetas dan tidak dimangsa oleh para predator.
Ketika hendak kawin, katak akan mengeluarkan bunyi tertentu untuk memikat para katak betina. Katak memiliki
sistem pertahanan dengan cara bisa melompat jauh dalam sekejap mata seperti jenis-jenis kelinci yang memiliki
sistem pertahanan seperti katak dan ada beberapa jenis katak yang memiliki racun mematikan sebagai pertahanan
diri saat berhadapan dengan para predator.

Jenis-jenis katak
Jenis katak sangat banyak dan tersebar di berbagai belahan daerah di Indonesia. katak yang biasa ditemukan
diantaranya adalah:

 katak bertanduk (megophrys Montana) katak gunung,


 bangkong sarasah (leptobrachium hasseltii) hidup di hutan,
 bangkong kolam (rana chalconota) yang biasa hidup disekitar kolam,
 katak belentung (kaloula baleata),
 katak hijau (occydoziga lima) biasa ditemukan di sawah,
 katak sungai (Bufo asper) hidup di sekitaran daerah sungai,
 katak kolong ( melanoctictus) katak ini biasanya hidup di sekitar rumah dan berada di sudut-sudut rumah, pada
zaman dahulu katak kolong ini sering berada di kolong-kolong tempat tidur karena alasnya masih berupa tanah.
 katak gading (rana erytharea) hidup di daerah kolam dan telaga serta rawa,
 katak tegalan (fejervarya limnocharis) hidup di hutan atau tegalan
 katak batu (limnonectes macrodon), hidup di daerah aliran air di dalam rumah
 katak pohon (Polypedates leucomystax), katak ini biasanya hidup di daerah kolam atau di pohon
 katak kepala pipih Kalimantan (barbourulla kalimantanesis) merupakan katak endemic yang hanya ditemukan di
pulau Kalimantan dan saat ini keberadaannya sudah sangat sedikit atau bisa dibilang hampir punah.
 Katak merah (Leptophryne cruentata), katak endemic daerah jawa barat Indonesia yang sangat rentan mengalami
kepunahan

Peran Katak dalam kehidupan manusia


Katak merupakan salah satu makhluk hidup purba yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan bahkan bisa
bertahan dengan berbagai perubahan iklim di dunia.

1. katak saat ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang sebagai sumber pangan. Seperti yang sangat terkenal adalah
swike, penganan swike merupakan makanan yang terbuat dari paha katak. Biasanya dilakukan oleh orang china
karena rasanya yang gurih dan enak sedangkan harganya yang murah.
2. Di daerah jawa timur juga ada yang menggunakan telur katak sebagai pepes telur katak. Meskipun hal ini tidak
disalahkan namun ada baiknya untuk tetap menjaga kelestarian dari katak itu sendiri.
3. Katak juga bisa digunakan sebagai salah satu indikator apakah lingkungan tersebut sudah mengalami pencemaran
tanah ataukah tidak. Hal ini dikarenakan katak mampu hidup dengan berbagai perubahan iklim namun jika di daerah
tersebut mengalami pencemaran lingkungan dan dampak pencemaran udara seperti pembuangan limbah maka bisa
membuat katak musnah dan sulit ditemukan. Menurunnya populasi katak juga menjadi hal yang tidak baik, hal ini
dikarenakan siklus hidup akan berubah. Tidak ada predator yang memangsa serangga dan serangga akan menjadi
semakin banyak tentu saja hal ini tidak baik pula untuk manusia.
4. Katak atau kodok bisa menjadi salah satu hewan yang bisa dibudidayakan terutama untuk katak yang digunakan
sebagai konsumsi dan katak hias yang memiliki warna menarik. Budidaya katak untuk konsumsi mulai banyak
dilakukan oleh orang karena akan semakin jelas sumber makanannya dan lebih terjamin kesehatannya serta
kebersihannya.
5. Selain itu katak juga bisa digunakan untuk memancing ikan terutama menggunakan kecebong yang masih kecil.
Untuk budidaya katak hias juga banyak dilakukan karena harganya yang mahal namun anda perlu berhati-hati dan
memiliki keahlian khusus untuk memeliharanya karena biasanya katak yang memiliki warna bagus justru memiliki
racun yang mematikan.

Daur Hidup Cacing Gelang dan Penjelasannya

Cacing Gelang Jantan dan Betina


Cacing gelang atau dalam bahasa latinnya adalah Ascaris lumbricoides termasuk ke dalam klasifikasi animalia.
Cacing gelang ini menginfeksi sistem pencernaan pada manusiasebagai inang utamanya. Cacing gelang juga disebut
sebagai cacing perut karena menginfeksi pada bagian usus manusia, infeksi ini biasa disebut sebagai askariasis.

Manusia dapat terinfeksi cacing ini karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing
yang telah berkembang (telur berembrio). Distribusi penyebaran cacing ini paling luas (kosmopolitan) dibanding
infeksi cacing lain karena kemampuan cacing betina dewasa menghasilkan telur dalam jumlah banyak dan relatif
tahan terhadap kekeringan atau temperatur yang panas, terutama di daerah tropis dan sub tropis yang kelembapan
udaranya tinggi.
Morfologi dan Daur Hidup

Secara klasifikasi makhluk hidup, pengelompokan hewan cacing gelang termasuk salah satu spesies cacing yang
termasuk ke dalam Filum Nemathelminthes, Kelas Nematoda, Ordo Rhabditia, Famili Ascarididae dan Genus
Ascaris. Cacing gelang ini tergolong Nematoda intestinal berukuran terbesar pada manusia.

Secara umum, cacing gelang dewasa berbentuk giling (silindris) memanjang, berwarna krem atau merah muda
keputihan dan panjangnya dapat mencapai 40 cm. Ukuran cacing betina 20 – 35 cm, diameter 3 – 6 mm
dan cacing jantan 15 – 31 cm dan diameter 2.4 mm. Daur hidup cacing ini membutuhkan waktu empat hingga
delapan minggu untuk menjadi dewasa. Adapun terdapat tiga daur hidup cacing gelang, sebagai berikut

1. Telur

Telur ini terbawa dari kotoran manusia penderita. Telur yang keluar terbagi menjadi dua yaitu telur yang tidak
dibuahi dan telur yang dibuahi. Telur yang tidak dibuahi (unfertilized) bisa saja tertelan tetapi tidak menginfeksi.
Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar
90 x 40 mikron. Telur yang dibuahi (fertilized) yang mengandung embrio. Telur akan mengalami kerusakan karena
pengaruh bahan kimia, sinar matahari langsung, dan pemanasan 70 oC.

Telur yang dibuahi berbentuk bulat lonjong, ukuran panjang 45-75 mikron dan lebarnya 35-50 mikron. Telur
yang dibuahi ini berdinding tebal terdiri dari tiga lapis, yaitu lapisan dalam dari bahan lipoid (tidak ada pada telur
unfertile), lapisan tengah dari bahan glikogen, lapisan paling luar dari bahan albumin (tidak rata, bergerigi,
berwarna coklat keemasan berasal dari warna pigmen empedu). Kadang-kadang telur yang dibuahi, lapisan
albuminnya terkelupas dikenal sebagai decorticated eggs. Telur yang dibuahi ini mempunyai bagian dalam tidak
bersegmen berisi kumpulan granula lesitin yang kasar. Telur yang tidak dibuahi mempunyai panjang 88– 94
mikron dan lebarnya 44 mikron.

2. Larva Cacing Gelang

Telur yang telah dibuahi keluar bersama kotoran manusia penderita , di dalam tanah yang lembap dan suhu yang
optimal akan berkembang menjadi telur infektif yang mengandung larva cacing. Telur cacing ini memerlukan
waktu inkubasi sebelum menjadi infektif. Perkembangan telur menjadi infektif tergantung pada kondisi
lingkungan, misalnya temperatur, sinar matahari, kelembapan, dan tanah liat. Umumnya proses waktu dari telur
menjadi infekti terjadi selama 18 hari. Telur cacing yang infektif masuk ke dalam mulut melalui makanan atau
minuman yang tercemar tanah yang mengandung tinja penderita.

Jika tertelan telur yang infektif, dan berada di bagian bagian usus halus maka akan menetas dan melepaskan larva
infektif (larva rhabditiform) dan kemudian menembus dinding usus masuk ke dalam vena portae hati,
mengikuti aliran darah masuk ke jantung kanan dan selanjutnya ke paru-paru dengan masa migrasi berlangsung
selama 1– 7 hari.

Larva tumbuh di dalam bagian bagian paru paru dan berganti kulit sebanyak 2 kali, kemudian keluar dari kapiler,
masuk ke alveolus dan seterusnya larva masuk ke bronkus, trakhea, laring, dan kemudian ke faring, berpindah ke
oesopagus dan tertelan melalui saliva atau merayap melalui epiglotis masuk ke dalam traktus digestivus dan
berakhir sampai ke dalam usus halus bagian atas. Masa migrasi ini berlangsung sekitar 15 hari. Sirkulasi dan
migrasi larva cacing dalam darah tersebut disebut lung migration.
3. Cacing Gelang Dewasa

Cacing dewasa hidup di dalam lumen usus halus. Mulut cacing ini memiliki tiga tonjolan bibir berbentuk segitiga
(satu tonjolan di bagian dorsal dan dua lainnya di ventrolateral) dan bagian tengahnya terdapat rongga
mulut (buccal cavity). Cacing jantan mempunyai ujung posterior tajam agak melengkung ke ventral seperti kait,
mempunyai 2 buah copulatory spicule panjangnya 2 mm yang muncul dari orifisium kloaka dan di sekitar anus
terdapat sejumlah papillae.

Cacing betina mempunyai ujung posterior tidak melengkung ke arah ventral tetapi lurus. Cacing betina juga
mempunyai vulva yang sangat kecil terletak di ventral antara pertemuan bagian anterior dan tengah
tubuh dan mempunyai tubulus genitalis berpasangan terdiri dari uterus, saluran telur (oviduct) dan
ovarium. Cacing dewasa memiliki jangka hidup 10-12 bulan. Perkembangbiakan hewan cacing gelang terjadi
dengan kopulasi antara cacing betina dan jantan. Dua bulan sejak infeksi (masuknya telur infektif per oral)
terjadi, seekor cacing betina mampu mulai bertelur, yang jumlah produksi telurnya dapat mencapai 200.000 butir per
hari.

Gejala Klinis
Infeksi ini sering terjadi pada anak anak dan sering disebut juga cacingan dan juga askariasis. Gejala penyakit
cacingan memang tidak nyata dan sering dikacaukan dengan penyakit-penyakit lain. Pada permulaan
mungkin ada batuk-batuk dan eosinofilia. Orang (anak) yang menderita cacingan biasanya lesu, tidak bergairah,
konsentrasi belajar kurang.

Pada anak- anak penderita, perutnya nampak buncit (karena jumlah cacing dan kembung perut) biasanya matanya
pucat dan kotor seperti sakit mata (rembes), dan seperti batuk pilek. Perut sering sakit, diare, nafsu makan kurang.
Infeksi cacing gelang pada manusia biasa disebut askariasis.

Sedangkan istilah askariasis dapat diakibatkan dari infeksi fase larva dan dewasa cacing gelang. Gejala klinis pada
fase larva, terjadi saat berada di paru. Gejala ini terjadi 4-16 hari setelah infeksi. Pada orang yang rentan terjadi
perdarahan kecil di dinding alveolus dan timbul gangguan pada paru disertai batuk, demam dan eosinofilia.
Pada foto thoraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 3 minggu. Keadaan ini disebut Sindroma
Loeffler. Akumulasi sel darah putih dan epitel yang mati membuat sumbatan menyebabkan Ascaris
pneumonitis. Semua gejala ini dinamakan Ascaris pneumonia atau Syndroma loffler. Kelainan ini akan
menghilang dalam waktu ± 1 bulan.

Pada fase dewasa, cacing gelang telang telah menetap di bagian usus manusia, menyebabkan gejala khas pada
saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran
empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum
badan maka dapat menyebabkan akut pada bagian perut penderita. Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak
dapat terjadi gangguan penyerapan makanan (Malabsorbtion). Keadaan yang serius, bila cacing menggumpal
dalam usus sehingga terjadi penyumbatan pada usus (Ileus obstructive). Infeksi cacing gelang dapat menyebabkan
gangguan absorbsi beberapa zat gizi; seperti karbohidrat dan protein, dan cacing ini dapat memetabolisme vitamin
A, sehingga menyebabkan kekurangan gizi, defisiensi vitamin A dan anemia ringan. Secara umum pengobatan
askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, aspirin, paracetamol, dan decolgen. Cacing ini
merupakan parasit yang kosmopolit yaitu tersebar di seluruh dunia, frekuensi terbesar berada di negara tropis yang
lembab, dengan angka prevalensi kadangkala mencapai di atas 50%. Angka prevalensi dan intensitas infeksi
biasanya paling tinggi pada anak usia 5-15 tahunUntuk penyebarannya di Indonesia, prevalensi askariasis termasuk
tinggi, terutama pada anak perempuan. Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan yang baik.
RPP

TEMA :1
SUB TEMA : 1 - 4

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRMA,S.Pd

KELAS / SEMESTER : I/II

SEKOLAH DASAR NEGERI 54 SALUPIKUNG


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai