Bab ini menguraikan mengenai : (1) Pengawasan Mutu Bahan Baku, (2)
Pengawasan mutu adalah semua tahapan kegiatan utnuk melidungi mutu dan
keamanan pangan dalam sebuah industri pangan yang dimulai dari proses produksi,
Sehingga harus ditunjang dari bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas pula.
Proses pembuatan pisang bolen melibatkan berbagai bahan dan peralatan proses
sehingga pengawasan mutu diperlukan agar tidak terjadi atau mengurangi segala
bentuk penyimpangan.
PT. Agronesia sektor pastry dan bakery melakukan pengawasan mutu dengan
(SNI) terhadap seluruh bahan baku yang digunakan. Pengujian ini dilakukan
pastry dan bakery untuk pembuatan pisang bolen dilihat ketika bahan baku datang
dan ketika bahan baku ditimbang yang akan dipergunakan untuk proses pembuatan
adonan pisang bolen. Keadaan tepung terigu yang digunakan harus dalam kualitas
75
76
baik yakni tidak boleh berjamur dan tidak berbau apek, dan tidak mengalami
perubahan warna.
ditumpuk diatas lantai yang berlaskan papan penyangga, susunan karung tidak
boleh terlalu tinggi, gudang penyimpanan harus memiliki ventilasi udara yang baik
dan suhu dan kelembaban ruangan disesuaikan, tidak boleh terkena sinar matahari
7.1.2 Margarin
Margarin yang digunakan di PT. Agronesia sektor pastry dan bakery untuk
pembuatan pisang bolen menggunakan margarin dengan mutu terbaik yang tidak
berbau tengik, tidak kadaluarsa dan dalam keadaan beku tidak mencair, tidak
tempat yang dingin dalam keadaan tertutup rapat dan dijauhkan dari bahan-bahan
yang beraroma tajam sehingga magarin tidak menyerap bau yang akan mengurangi
7.1.3 Korsvet
Korsvet yang digunakan di PT. Agronesia sektor pastry dan bakery untuk
pembuatan pisang bolen merupakan korsvet dengan mutu yang terbaik. Keadaan
korsvet dilihat dari segi bau atau aroma, rasa, dan warna harus normal tidak ada
yang menyimpang seperti misalnya bau tengik, serta dilihat dari kontaminasi benda
asing yang mungkin terjadi. Korsvet sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup
kerusakan pada korsvet yang ditandai dengan perubahan bau menjadi tengik.
Penyimpanan korsvet disimpan pada suhu 20oC-25oC, atau dapat disimpan dalam
lemari pendingin.
Pengawasan gula pasir yang digunakan di PT. Agronesia sektor pastry dan
bakery untuk pembuatan pisang bolen yaitu hanya secara organoleptik saja,
pemeriksaan dilihat ketika bahan baku datang dan ketika bahan baku ditimbang
yang akan dipergunakan untuk proses pembuatan pisang bolen. Keadaan gula
dilihat dari segi warna, gula pasir yang baik memiliki warna putih, berasa manis,
berbentuk kristal, kering, mudah dilarutkan dan ukurannya tidak terlalu besar, serta
bebas dari benda asing. Penyimpanan gula pasir harus ditempatkan pada suhu dan
kelembaban yang sesuai dan disimpan pada alas papan atau penyangga.
Keadaan garam yang digunakan dalam pembuatan pisang bolen dilihat dari
segi warna, garam dapur yang baik memiliki warna putih, berasa asin, berbentuk
kristal halus, dan mengandung Iodium (pada label kemasan), serta bebas dari benda
Pengawasan mutu telur yang digunakan di PT. Agronesia sektor pastry dan
bakery untuk pembuatan pisang bolen menggunakan telur yang berkualitas baik.
Telur yang digunakan tidak dalam keadaan busuk, tidak retak, kuning telur bersih
78
dan tidak terdapat noda hitam, dan putih telur tidak encer dan masih dalam keadaan
segar.
Telur dapat diperiksa dengan cara merendam telur di dalam air, jika telur
tenggelam horizontal maka telur dalam keadaan baik, dan bila telur mengambang
telur sudah busuk atau sudah tidak layak. Pengamatan kulit luar telur yang masih
segar berwarna cerah dan cangkang telihat mengkilap, bila telur sudah tidak baik
Penyimpanan telur bila cangkang tidak terdapat kotoran yang berasal dari
induknya telur bisa disimpan saja dalam suhu ruang, bila terdapat kotoran yang
menyebabkan kontaminasi harus dibersihkan dengan cara dilap dengan kain secara
perlahan, dan sebaiknya bila akan disimpan dalam waktu lama telur dilapisi dengan
lapisan lilin agar tidak menyebabkan pelebaran pori-pori, sehingga bakteri tidak
7.1.7 Air
Air yang digunakan di PT. Agronesia sektor pastry dan bakery untuk
pembuatan pisang bolen adalah air yang telah diolah oleh PT. Agronesia divisi Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pengujian bahan baku air dilakukan secara
organoleptik yaitu terhadap kejernihan, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
7.1.8 Pisang
Pisang yang digunakan dalam proses pembuatan pisang bolen yaitu jenis
pisang raja bulu dengan kuliatas baik, dengan ciri-ciri pisang tidak busuk, dan pada
79
tingkat kematangan yang cukup. Penyimpanaan pisang yang baik dengan tidak
7.1.9 Keju
Pada proses pembuatan pisang bolen dibutuhkan keju sebagai bahan isian
yang kualitasnya harus baik, keju dengan merk Win Chiz yang digunakan tidak
berbau, tidak berjamur, keju masih lunak dan tidak kering. Penyimpanan keju
mempengaruhi terhadap mutu dari hasil produk. Jika pengolahan dilakukan dengan
bersih dan baik maka produk yang dihasilkan akan baik pula.
selama proses pengolahan pisang bolen mulai dari proses penimbangan bahan baku
Proses penimbangan bahan baku merupakan tahap awal yang harus dilakukan
memperhatikan jumlah pesanan, baik dari outlet ataupun pesanan dari marketing,
sehingga dapat dikonversikan dari pesanan yang dibutuhkan dengan jumlah bahan
80
baku yang dibutuhkan untuk pembuatan pisang bolen tersebut. Tujuannya agar
jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan produk pisang bolen yang diinginkan
yang lebih dahulu dicampurkan, memeriksa apakah adonan sudah tercampur secara
merata, memperhatikan jumlah air yang ditambahkan dan menghitung waktu dan
7.2.3 Tempering I
udara terbuka kondisi suhu kamar dalam waktu 90 menit. Tujuan dilakukan
tempering agar stretching adonan dapat optimal saat nanti akan dilakukan proses
pelipatan.
7.2.4 Pemipihan I
boleh terkelupas, sobek atau menempel pada alat, dan penambahan korsvet harus
81
tertutup bahan seluruhnya. Pada proses pemipihan agar adonan tidak menempel
7.2.5 Pemipihan II
adonan tidak boleh terkelupas, sobek atau menempel pada alat, dan ketebalan
suhu yang digunakan agar korsvet dapat menyerap secara sempurna pada adonan,
serta adonan dibungkus dengan plastik untuk menghindari kontaminasi dari bahan
lain. Penyimpanan pada suhu dingin pun agar menjaga korsvet dalam kondisi yang
adonan tidak boleh terkelupas, sobek atau menempel pada alat, dan ketebalan
adonan harus seragam agar kematangan dapat seragam dan sesuai. Pada pemipihan
akhir ketebalannya harus 4 mm agar adonan yang dihasilkan setelah matang dapat
terlebih dahulu ditaburi tepung agar adonan tidak menempel pada meja dan tidak
dengan ukuran yang seragam lalu dipotong menggunakan alat pemotong dengan
Pengawasan pada proses pengisian, isian pisang dan keju yang digunakan
dipotong dengan ukuran yang seragam agar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
sehingga bentuk pisang bolen yang dihasilkan dapat seragam, dan krim yang
ditambahkan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit agar menghasilkan rasa
7.2.10 Pelipatan
penggulungan adonan kulit pisang bolen harus menutupi isian seluruhnya, agar
adonan kulit tertutup dan menempel dengan baik dilakukan sedikit penekanan pada
7.2.11 Pengolesan
Pegawasan pada proses ini sebelumnya pisang bolen disusun pada loyang
dengan disimpan berjarak agar saat matang pisang bolen tidak saling menempel.
Pengolesan menggunakan kuning telur yang bermutu baik, yang berwarna oranye
sempurna agar saat pematangan warna yang dihasilkan pun terang dan mengkilap,
Pengawasan selama proses pemanggangan yaitu dengan cara suhu dan waktu
waktu dan suhunya diatur sesuai dengan waktu dan suhu yang diperlakukan untuk
digunakan terlalu rendah maka akan membuat pemanggangan akan berjalan lambat
dan tidak efektif, sebaliknya apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi maka akan
mengakibatkan adonan yang dihasilkan memiliki warna yang terlalu coklat dan
7.2.13 Tempering II
bolen yang telah matang pada kondisi suhu kamar sebelum dilakukannya
terbuka pada kondisi suhu kamar selama 30 menit. Tujuan dari tempering adalah
keseimbangan dengan suhu ruang dan agar tidak terjadi kondensasi pada saat
pengemasan produk.
kebersihan dari kemasan yang digunakan untuk mengemas produk pisang bolen
keadaan dingin sehingga tidak menghasilkan uap air pada kemasan. Apabila
mengasilkan uap air, maka keadaan di dalam kemasan akan lembab yang akan
berpengaruh pada umur simpan produk karena terdapat air yang dapat merangsang
menyortir pisang bolen jika penampilannya tidak sesuai dengan yang diinginkan
dan mengontrol kerapihan kemasan. Selain itu pengawasan mutu juga dilihat dari
produk dan tindakan yang perlu dilakukan apabila terjadi penyimpangan terhadap
bahan baku, proses produksi hingga produk yang dihasilkan. Pengawasan mutu
produk pisang bolen yang dilakukan PT. Agronesia sektor pastry dan bakery yaitu
secara organoleptik yang meliputi warna, rasa, tekstur, aroma, dan kenampakan dari
produk tersebut yang dilakukan setiap selesai produksi. Selain itu pengujian masa
dinyatakan tidak layak untuk dikonsumsi, dari hasil pengujian ini didapatkan umur
simpan pisang bolen dapat bertahan kira-kira 1 minggu pada suhu ruang. Jika ada
produk yang telah melebihi batas waktu kadaluarsa maka produk akan ditarik dari
outlet dan dikembalikan ke sektor pastry dan bakery kemudian dihancurkan dan
dibuang.
85
harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan yaitu memiliki warna kuning
seragam, teksturnya renyah dibagian luar dan lembut dibagian dalam, isian berupa
bahan yang bermutu baik, aroma dan rasanya khas pisang bolen. Pisang bolen yang
dihasilkan merupakan produk yang baik dan memenuhi persyaratan dengan selalu
dikonsumsi.