Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 State of the Art


Penelitian sebelumnya berfungsi untuk analisa dan memperkaya pembahasan
penelitian, serta membedakannya dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam
penelitian ini disertakan lima jurnal internasional penelitian sebelumnya yang
berhubungan dengan konsep brand image. Jurnal tersebut antara lain ;
1) Penelitian dengan judul The Effects of Popularity: An Online Store Perspective. Diambil
dari International Journal of Information Science and Management, diteliti oleh Ching-
Chuan Lin dan Te-King Chien pada tahun 2014 di Taiwan yang menceritakan tentang
banyaknya online store yang tutup karena terlalu banyak dana yang terbuang untuk
menjalankan iklan atau kampanye marketing yang tidak memiliki nilai. Jurnal ini
membahas bagaimana kita bisa melakukan kampanye marketing yang baik, efek dari
brand image, nilai konsumen dan tujuan pembelian serta kemampuan daya beli dari
konsumen. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah terlihat peningkatan
jumlah pemakai internet yang drastis di Taiwan sehingga menyebabkan penjualan yang
pesat di bidang e-commerce yang mencapai 22 billion dollar Taiwan di tahun 2012. Hal
ini menyebabkan banyaknya online store semakin menjamur di Taiwan. Berdasarkan
penelitian ini, terdapat tiga hal yang dapat diimplikasikan untuk meningkatkan
popularitas online store antara lain: manajemen aplikasi, manajemen mekanis,
manajemen keputusan.

2) Penelitian dengan judul Customers Satisfaction on Online Shopping in Malaysia. Diambil


dari International Journal of Business and Management, diteliti oleh Hasina Momtaz,
Md. Aminul Islam, Ku Halim Ku Ariffin dan Anayet Karim pada tahun 2011 di Malaysia.
Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat dan kepuasan
pelanggan dalam berbelanja online. Internet menjadi suatu alternatif bagi konsumen
karena lebih nyaman daripada cara berbelanja konvensional yang biasanya dikaitkan
dengan kemacetan lalu lintas, waktu yang terbatas, tempat parkir dan lain-lain. Hasil
kesimpulan dengan metode kuantitatif ini adalah iklan, kualitas produk, merek, dan
pengalaman belanja memang memainkan peran penting dalam mempengaruhi kepuasan
konsumen online di Malaysia.

3) Penelitian selanjutnya berjudul The Influence of Online Brand Image and Perceived
Risks on Online Customer Loyalty for Women's Apparel in Taiwan Market. Diambil dari
jurnal The Asian Business and Management Conference, diteliti oleh Yu Sung Wen dan
Tao Chia Ling pada tahun 2012 di Taiwan. Penelitian ini menceritakan tentang
bagaimana banyaknya online store yang bertaburan di sebuah marketplace membuat
konsumen menjadi lebih sulit untuk mengambil keputusan. Penelitian ini meneliti
penggunaan brand image dari online store untuk membuat konsumen percaya dan
menjadi loyal, meneliti resiko yang bisa atau mungkin terjadi antara online store dengan
loyalitas konsumen. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini terlihat bahwa untuk
mendapatkan kepercayaan dari konsumen dalam berbelanja online di market Taiwan
diperlukan peningkatan brand image berupa kepercayaan dan loyalitas dari konsumen.

4) Penelitian dengan judul OnlineBranding in Newspapers: A Conceptual Model. Diambil


dari jurnal Communications of the IBIMA, diteliti oleh Lassaad Ghachem pada tahun
2011 di Tunisia. Penelitian ini menceritakan tentang peningkatan pengguna internet
membuat media cetak memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan penjualan
melalui internet dengan membuat media cetak online akan tetapi banyak media cetak
yang tidak memiliki visi dan strategi yang memadai tentang penggunaan internet dan
teknologi berbasis web. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini menyimpulkan
bahwa untuk meningkatkan penjualan dalam sebuah surat kabar melalui media online,
mereka harus memiliki online content yang up to date, mudah untuk digunakan, dan
interaktif semua itu harus disesuaikan dengan hal-hal yang dapat membuat pembaca
tertarik untuk membaca media tersebut seperti pengetahuan tentang berita terbaru,
informasi yang spesifik, informasi yang terbaru, entertainment, dan jaringan yang bagus.

5) Penelitian selanjutnya berjudul A Study of Factors Influencing Online Brand Trust in


Online Service Retailing. Diambil dari Switzerland Research Park Journal Vol. 103.
Penelitian ini dilakukan oleh Mahmud Mohammadian dan Mahsa Ghanbar pada tahun
2014 di Iran. Penelitian ini menceritakan tentang kepercayaan yang kurang di mata
pelanggan merupakan salah satu faktor penting pemicu kesulitan dalam melakukan
penjualan secara online. Hasil kesimpulan dengan metode kuantitatif ini menemukan
bahwa keamanan, kualitas informasi produk, desain situs web yang menarik dan
pengalaman positif konsumen saat berbelanja online mempengaruhi kepercayaan merek
online.

Tabel 2.1Tabel Perbandingan Penelitian Sebelumnya (State of the Art)

No. Judul Jurnal Tahun Metode Objek Perbandingan yang


dan Peneliti dan Penelitian Penelitian dijadikan alasan
Tempat tinjauan penelitian
Penelitian
1. The Effects 2014, kuantitatif 92 Hasil Penelitian ini
industri
of Taiwan eksekutif, 34
digunakan sebagai
Popularity: sarjana dan
patokan peneliti
An Online 179 pembeli yang menunjukkan
Store online store di
bagaimana dalam
Perspective. Taiwan. meningkatkan online
store dapat
Peneliti: dilakukan dengan
- - manajemen aplikasi,
Ching- manajemen mekanis,
Chuan Lin manajemen
- Te-King keputusan. Dalam
Chien penelitian ini,
popularitas internet
sangat berpengaruh
terhadap penjualan
e-commerce dan
mengembangkan
informasi tersebut
kedalam kuesioner-
kuesioner yang akan
dibagikan
2. Customers 2011, Kuantitatif Masyarakat Hasil penelitian
Satisfaction Malaysia umum di yang telah dilakukan
on Online Malaysia menjadi sumber
Shopping in termasuk yang digunakan
Malaysia mahasiswa di untuk memberikan
University saran kepada public
Peneliti: Malaysia relations PT
Hasina Perlis dan Berrybenka.
Momtaz, Universitas Pentingnya iklan,
Md. Aminul Utara kualitas produk,
Islam, Ku Malaysia. merek dan
Halim Ku pengalaman belanja
Ariffin dan memiliki peranan
Anayet yang penting dalam
Karim mempengaruhi
kepuasan konsumen
online guna
meningkatkan image
perusahaan.
3. The Influence 2012, kuantitatif Siswa di Peneliti
of Online Taiwan National menggunakan hasil
Brand Image Pingtung penelitian ini
and Institute of sebagai teori
Perceived Commerce, pembanding dengan
Risks on Taiwan dan teori-teori brand
Online masyarakat di image lainnya dan
Customer Taiwan juga menjadi
Loyalty for melalui argumentasi kuat
Women's survey digital. mengapa
Apparel in peningkatan brand
Taiwan image berupa
Market kepercayaan dan
loyalitas dari
Peneliti: konsumen
Yu Sung Wen merupakan hal yang
dan Tao Chia sangat penting untuk
Ling mendapatkan
kepercayaan dari
konsumen dalam
berbelanja online.
4. Online 2011, kuantitatif Koran online Peneliti
Branding in Tunisia di Tunisia. menggunakan
Newspapers: sumber informasi
A Conceptual tersebut sebagai
Model referensi dan teori
yang telah
Peneliti: dibuktikan.
Lassaad Peningkatan
Ghachem penjualan media
cetak online bisa
terjadi apabila
memiliki online
content yang up to
date, mudah
digunakan dan
interaktif, hal
tersebut dilakukan
agar pembaca
tertarik untuk
mendapatkan
informasi dan berita
terbaru.
5. A Study of 2014, kuantitatif 384 pembeli Hasil penelitian ini
Factors Iran tiket kereta digunakan sebagai
Influencing api secara patokan peneliti
Online online di Iran. yang menunjukkan
Brand Trust bagaimana faktor
in Online keamanan, kualitas
Service informasi produk,
Retailing desain situs web
yang menarik dan
Peneliti: pengalaman belanja
Mahmud yang positif tersebut
Mohammadi dapat mempengaruhi
an dan kepercayaan suatu
Mahsa brand.
Ghanbar

2.2 Landasan Konseptual


2.2.1 Public Relations
Menurut Frank Jefkins, public relations adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik
yang berlandaskan pada saling pengertian. (Morissan, 2008,p. 8)
Majelis Humas Dunia (World Assembly of Public Relations) mendefinisikan
public relations adalah sebagai sebuah seni dan ilmu sosial dalam menganalisis
kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan
perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik
kepentingan organisasi dan khalayaknya. (Morissan, 2008,p. 8)
Aktivitas public relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal-balik
antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan
dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi
kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Kegiatan public relations erat
kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa public relations adalah sebuah fungsi dalam
perusahaan yang berperan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga (organisasi)
dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat
(opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.
Public relations PT Berrybenka dalam membentuk brand image Berrybenka.com
meliputi pembentukan dan pemeliharaan hubungan dengan media lokal, nasional dan
internasional, memantau pemberitaan terkait Berrybenka, membantu peminjaman
wardrobe Berrybenka untuk media dan membantu dalam mengembangkan dan menulis
press releases.

2.2.1.1 Peran Public Relations


Peran public relations adalah membangun persepsi publik hingga sesuai dengan
kebijakan manajemen. (Wasesa, 2006,p. 71)
Peran public relations dapat dilakukan dengan:
1. Perluasan untuk kepentingan internal perusahaan. Peran ini menekankan bagaimana
public relations juga bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan di
kalangan stakeholder internal, baik karyawan, manajemen ataupun komisaris. Selain
membantu mengembangkan loyalitas, public relations juga bertanggung jawab
mendukung manajemen dalam menciptakan kenyamanan bekerja di perusahaan.
2. Perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan.
Peran ini menekankan bagaimana public relations harus mendukung kinerja
manajemen dalam membangun relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholder
eksternal, baik pemegang saham, rekan kerja perusahaan, publik ataupun konsumen.
Peran public relations memiliki kaitan dalam membentuk brand image
Berrybenka.com dalam hal membangun hubungan baik dengan media (cetak, elektronik
dan online), menjalin komunikasi dengan media, dan sebagai pihak sponsorship dalam
membantu meningkatkan awareness masyarakat terhadap perusahaan.
2.2.1.2 Strategi Public Relations
Menurut Kotler, strategi public relations dapat diringkas menjadi 7 poin P-E-N-CI-L-
S adalah sebagai berikut: (Kartono, 2007,p. 147)
1. Publications
Memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya membuat tulisan yang
disebarkan ke media, newsletter artikel dan lainnya. Setiap fungsi dan tugas public
relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi
melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan-kegiatan perusahaan atau
organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Selain itu, public relations juga
menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari
masyarakat.
2. Event
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Merancang
sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan,
mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.
Event adalah kegiatan yang diadakan perusahaan untuk menarik perhatian masyarakat
sekitar atau perusahaan sekedar mensponsori suatu kegiatan.
3. News
Pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang
sifatnya menyebarkan infomasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita
dan lain-lain. Karena itu, seorang public relations dituntut menguasai teknik menulis.
4. Community Involvement Activities
Public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan
keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. Tugas sehari-hari seorang public
elations officer adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat
tertentu, serta menjaga hubungan baik (community relations dan humanity relations)
dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5. Identity Media
Merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan media
(pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media, Media adalah mitra kerja
abadi public relations. Media membutuhkan public relations sebagai sumber berita
dan public relations membutuhkan media sebagai sarana penyebar informasi serta
pembentuk opini publik.
6. Lobbying Activity
Public relations sering melakukan upaya persuasi dan negoisasi dengan berbagai
pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya, pada saat krisis manajemen untuk
mencapai kata sepakat diantara pihak yang bertikai. Pada dasarnya lobbying activity
adalah usaha untuk membujuk pihak yang lain demi kepentingan perusahaan.
7. Social Investment
Pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi
kepentingan dan kesejahteraan sosial. Kegiatan ini dibutuhkan perusahaan untuk
memberitahu masyarakat bahwa perusahaan adalah perusahaan yang baik.
Strategi public relations berkaitan dengan pembentukan brand image
Berrybenka.com menggunakan konsep PENCILS, tetapi yang digunakan hanya
Publications, Event dan Social Investment saja. Publications bisa dilihat dari
penggunaan newsletter dan B Magazine dengan memberikan update-update, tips dan
berita kepada konsumen. Event dapat dilihat dari peluncuran launching koleksi
selebritis Berrybenka Label, dan Social Investment dapat dilihat dari program CSR
dengan mengajak konsumen untuk turut andil membantu Yayasan Hidung Merah agar
anak-anak tersebut dapat memperoleh keterampilan.

2.2.2 Digital Public Relations


Definisi Digital Public Relations menurut Nkwocha yang dikutip dalam jurnal
“Digital Public Relations: a new strategy in corporate management” (Herbert, 2011,p.
3) adalah semua tentang penggunaan teknologi baru termasuk telepon nirkabel,
komputer, internet dan e-mail untuk melakukan pekerjaan lebih cepat, lebih murah dan
lebih efisien terutama di dunia kompetisi baru, pembebasan, komunikasi, privatisasi dan
globalisasi.
Teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia public relations sekarang
sangat diperlukan dan dapat diterapkan dalam semua aspek hubungan masyarakat,
identitas perusahaan, kemasan produk, hubungan dengan media, tanggung jawab sosial
perusahaan, manajemen krisis dan manajemen isu.
Digital public relations berkaitan dengan pembentukan brand image
Berrybenka.com telah dilaksanakan khususnya di divisi marketing pada aktivitas
partnership dan digital online marketing.

2.2.2.1 Peran Digital Public Relations


Digital public relations berperan dalam manajemen reputasi perusahaan yang
membantu dalam membangun citra dan pemeliharaan citra di dunia global. Untuk
mencapai tujuan tersebut, public relations harus mengetahui bagaimana menggunakan
internet, mengirim berita dan fitur organisasi ke website agar publik dapat mengaksesnya.
(Herbert, 2011,p. 4)
Peran digital public relations berkaitan dengan pembentukan brand image
Berrybenka.com memiliki peranan yang berarti. Digital public relations sebenarnya
hampir sama dengan peran public relations offline misalnya dalam hal memonitor media
dan publikasi dalam Berrybenka.

2.2.3 Citra (Image)


Dalam buku Strategi Public Relations, menurut Kotler, citra adalah perwujudan
dari sekian banyak asosiasi, ditambah potongan-potongan informasi yang berkaitan
dengan tempat tersebut. Citra dapat terbentuk melalui proses berpikir seseorang ketika
mendapatkan sejumlah informasi tersebut. (Wasesa, 2006,p. 207)
Pembentukan citra yang dilakukan oleh public relations berfungsi dalam
mengelola informasi untuk mendapatkan persepsi sesuai dengan yang kita inginkan.
Citra adalah persepsi luar terhadap suatu perusahaan. Perusahaan bisa saja
mempunyai hubungan atau tidak dengan konsep perusahaan. Juga bisa akurat atau tidak
akurat dalam menguraikan karakteristik penting dari perusahaan. Tujuan dari program
identitas didesain untuk mempresentasikan sendiri agar mendekatkan dengan realita
internal dengan persepsi terhadap realita tersebut. (Afdhal, 2005,p. 75)
Menurut Frank Jefkins (2005,p. 117) dalam bukunya Public Relations
mengemukakan jenis-jenis citra, yaitu:
1. The mirror Image
Bagaimana pandangan publik internalnya dalam melihat citra perusahaannya.
2. The current image
Citra ini berasal dari publik eksternal. Citra ini didapat karena berdasarkan pengalaman
pribadi atau kurangnya informasi sehingga menciptakan citra tertentu.
3. The wish image
Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu hal yang baru, sebelum publik eksternalnya
mempunyai data atau informasi yang lengkap, karena perusahaannya mengharapkan
prestasi tertentu.
4. The multiple image
Sejumlah individu atau cabang dari perusahaan tersebut dapat menerima citra yang belum
tentu citra yang didapat oleh kantor cabang tersebut sesuai dengan citra utama
perusahaan.
Image yang ingin dibentuk Berrybenka.com adalah kesadaran dari mereka sendiri
bahwa mereka berasal dari lokal, support UKM Indonesia, mendukung brand-brand
lokal dan desainer muda Indonesia. Jadi, karena Berrybenka tahu mereka berasal dari
lokal, Berrybenka tetap mengedepankan itu tetapi tetap dengan trend masa kini dengan
harga yang terjangkau. Selain itu juga, Berrybenka ingin membangun image bahwa
mereka bukan hanya menjual produk untuk fashion wanita, tetapi juga menjual produk
untuk fashion pria.

2.2.4 Brand
Definisi brand menurut Kotler yang dikutip dalam jurnal “Analisis Pengaruh
Customer Perceived Value dan Corporate Brand Image pada Customer Satisfaction dan
dampaknya terhadap Customer Loyalty pada Majalah Infobank” (Vidya, Mitha
Novenscha,2014,p. 18) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa
pesaing.
Menurut Aaker, brand adalah cara membedakan sebuah nama dan simbol (logo,
trademark, atau kemasan) yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
dari satu produsen atau satu kelompok produsen dan untuk membedakan barang atau jasa
itu dari produk produsen pesaing.
Jadi dapat disimpulkan brand adalah nama atau simbol yang dipakai sebagai
identitas perusahaan untuk membedakan suatu produk dengan produk lainnya.
Brand Berrybenka.com yang dikaitkan dengan proses pembentukan brand image
adalah Berrybenka awalnya menjual produk-produk lokal, tetapi seiring perjalannya
ditengah e-commerce yang semakin banyak di Indonesia, Berrybenka.com kemudian
menambah brand-brand international juga untuk dijual di situs Berrybenka.com.
Penambahan brand-brand international ini bukan sebagai maksud untuk menggeser
brand-brand lokal yang sudah ada, tetapi memperbanyak brand-brand yang dijual di
Berrybenka.com

2.2.5 Brand Image


Penjelasan mengenai brand image telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli,
salah satunya dikemukakan oleh Rangkuti (2010,p. 90) bahwa citra merek (brand image)
dapat dianggap sebagai persepsi brand yang dihubungkan dengan asosiasi brand yang
melekat dalam ingatan konsumen. Asosiasi brand merupakan informasi terhadap brand
yang diberikan kepada konsumen yang dalam ingatan mereka dan mengandung arti
brand itu.
Menurut Zikmund, konsumen cenderung mendefinisikan sendiri sesuai dengan
nilai simbolis dari keinginan mereka sendiri. Nilai simbolis yang berhubungan dengan
brand disebut dengan brand image. (Rangkuti, 2010,p. 90)
Konsep brand image yang dikaitkan dengan image yang ingin dibentuk
Berrybenka adalah bahwa mereka berasal dari lokal, support UKM Indonesia,
mendukung brand-brand lokal dan desainer muda Indonesia.

2.2.6 Brand Awareness


Definisi brand awareness menurut Humdiana yang dikutip dalam jurnal “Analisis
Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian The Hijau
Dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea” (Satriawan, Septianto,2012,p. 25) adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Brand awareness memiliki empat tingkatan yang berbeda antara lain sebagai berikut :
1. Unware of Brand (tidak menyadari merek)
Kategori ini termasuk merek yang tetap tidak dikenal walaupun sudah dilakukan
pengingatan kembali lewat bantuan.
2. Brand Recognition (pengenalan merek)
Kategori ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah dilakukan
pengingatan kembali lewat bantuan.
3. Brand Recall (pengingatan kembali merek)
Kategori ini meliputi dalam kategori suatu produk yang disebutkan atau diingat
konsumen tanpa harus dilakukan pengingatan kembali, diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan.
4. Top of Mind
Kategori ini meliputi merek produk yang pertama kali muncul di benak konsumen
pada umumnya.
Brand awareness yang dikaitkan dengan proses pembentukan brand Image adalah
dengan melakukan launching events Berrybenka The Label. PT Berrybenka juga
bekerja sama dengan berbagai media cetak dan televisi seperti Metro TV, Majalah Go
Girl, Majalah Gadis, Jak TV, NET TV, The Indonesia Channel dan sebagainya
sebagai pihak sponsor guna meningkatkan awareness terhadap brand Berrybenka.

2.2.7 Brand Associations


Brand associations adalah kekuatan, keuntungan, dan keunikan dari attributes
dan benefits untuk merek. Brand associations merupakan sumber utama dari nilai merek
karena brand associations adalah sarana yang konsumen gunakan untuk merasakan
merek tersebut memenuhi kebutuhan mereka.
Asosiasi merek dapat muncul dalam bentuk citra atau pemikiran tertentu yang
dikaitkan dengan suatu merek. Asosiasi ini dapat dikonseptualkan berdasarkan jenis,
dukungan, kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan
sikap. (Suyanto, 2007,p. 81)
Brand associations yang dikaitkan dengan proses pembentukan brand Image
adalah dengan menggunakan konsep Publications, Event dan Social Investment.
Disamping itu, tampilan design website merupakan salah satu hal yang diperhatikan
public relations PT Berrybenka karena mengacu pada asosiasi merek yang di bentuk oleh
Berrybenka.
2.3 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka konsep

Dalam kerangka konsep ini dijelaskan bagaimana public relations PT Berrybenka


melakukan fungsinya dengan digital public relations dan strategi public relations yang
digunakan adalah PENCILS yaitu publications, event, news, community involvement
activities, identity media, lobbying activity, dan social investment. Tetapi strategi dalam
penelitian ini yang digunakan hanya tiga yaitu publications, event, dan social investment.
Ketiga strategi ini sangat tepat dilakukan PT Berrybenka dalam mempengaruhi brand
image, brand awareness dan brand association karena merupakan bagian strategi public
relations supaya dapat lebih dikenal dan diketahui masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai