Anda di halaman 1dari 104

KATA PENGANTAR

Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang yang memiliki sangat banyak
sungai, selat, lembah, dan pegunungan, maka infrastruktur jembatan menjadi satu hal yang
sangat vital dibutuhkan dalam menunjang kemajuan perekonomian Indonesia. Jembatan
sangat dibutuhkan untuk menghubungkan daerah-daerah yang dipisahkan oleh suatu hambatan
berupa sungai, selat, lembah, pegunungan, dan lainnya. Kekayaan alam dan kualitas industri
yang semakin kompetitif dengan negara tetangga akan menjadi sia-sia jika tidak didukung
dengan perkembangan infrastruktur yang cukup dalam jumlah dan bermutu tinggi. Tanpa
infrastruktur yang baik, proses pertumbuhan ekonomi akan menjadi terhambat, maka
pemerataan pembangunan serta kesejahteraan rakyat menjadi lambat pula tercapainya.

Oleh sebab itu, pengembangan keilmuan dalam hal konstruksi jembatan yang handal
serta praktis sangatlah dibutuhkan. Konstruksi jembatan yang kokoh selama ini selalu identik
dengan struktur yang besar dan tidak praktis. Untuk itu diperlukan inovasi-inovasi baru dalam
menciptakan sistem jembatan yang tetap praktis pelaksanaan konstruksinya, namun tetap
memenuhi syarat kekokohan, kelayanan, keawetan, keindahan dan aspek ekonominya.

Selain itu, struktur yang berwawasan lingkungan juga menjadi satu poin yang harus
dapat dikembangkan di dunia konstruksi. Dengan semakin berkembangnya isu mengenai global
warming yang merupakan efek dari kegiatan manusia selama ini, praktis struktur yang ramah
serta memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan hidup menjadi topik yang hangat
diperbincangkan.

Sebagai wujud perhatian terhadap perkembangan keilmuan tersebut, maka Direktorat


Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi menugaskan Politeknik Negeri Ujung Pandang sebagai tuan rumah pelaksanaan
Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XIV tahun 2018 bagi para mahasiswa perguruan tinggi
seluruh Indonesia. Kompetisi tahun ini mengambil tema:

“Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis Dan Ramah Lingkungan”

Kualitas rancangan jembatan yang diajukan oleh mahasiswa akan dinilai dan diuji oleh
ahli- ahli jembatan dari Perguruan Tinggi dan Instansi Pemerintahan atau para profesional dari
perusahaan swasta.

i
Dengan adanya KJI XIV Tahun 2018 ini, diharapkan dapat menjadi ajang kompetisi
yang dapat memicu kreatifitas, menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat, memberikan
insentif bagi prestasi mahasiswa, serta terutama mengembangkan rancangan jembatan yang
kuat, praktis, inovatif, serta ramah terhadap lingkungan. Di kompetisi ini, mahasiswa
diharapkan bukan hanya sekedar mencari predikat juara, namun juga dapat menimba ilmu serta
pengalaman yang baru, yang nantinya akan menjadi modal pengembangan diri sehingga dapat
menjadi manusia yang bermanfaat kepada lingkungan.

Akhir kata, mewakili seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini, kami
mengundang partisipasi mahasiswa dan dukungan perguruan tinggi terhadap partisipasi
mahasiswanya. Harapan kami, semoga KJI XIV Tahun 2018 ini bermanfaat bagi pemerintah,
perguruan tinggi, para mahasiswa serta seluruh masyarakat.

Selamat Berkompetisi!

Jakarta, September 2018

Direktur Kemahasiswaan,

Dr. Didin Wahidin, M.Pd.


NIP. 196105191984031003

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

2. Tujuan................................................................................................................................. 3

3. Tema ................................................................................................................................... 3

4. Metode Pelaksanaan Kompetisi ......................................................................................... 4

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................................................ 5

6. Peserta ............................................................................................................................... 5

7. Ketentuan Kompetisi .......................................................................................................... 6

8. Kriteria Seleksi ................................................................................................................... 6

9. Sistematika Proposal .......................................................................................................... 8

10. Bantuan Panitia .................................................................................................................. 9

11. Penyelenggara .................................................................................................................... 9

12. Timeline dan Jadwal Kegiatan........................................................................................... 10

LAMPIRAN 1A : PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KJI KE-14 TAHUN 2018 ……11

LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA

CANAI DINGIN PEJALAN KAKI ....…………………………………26

LAMPIRAN 2B : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN

KAKI ……………………………………………………………………54

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA

JALAN RAYA ………………………………………………………….76

iii
KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA

KJI XIV Tahun 2017

1. Latar Belakang
Sebagai infrastruktur dari jaringan jalan, jembatan merupakan bagian dari
alat peningkatan aktifitas perekonomian baik dalam skala daerah maupun nasional.
Pembangunan jembatan sangat membutuhkan pertimbangan ekonomis, teknis termasuk metode
konstruksinya. Di sisi lain kebutuhan untuk membangun infrastruktur jembatan selalu
meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan tingkat perekonomian
bangsa. Variasi infrastruktur jembatan sangat luas, baik ditinjau dari fungsi, material, bentang
maupun tipe strukturnya. Dengan kompleksitas tersebut seorang professional di bidang
pembangunan jembatan harus mampu mengetahui dan memahami secara komprehensif proses
dan komponennya agar jembatan yang dirancang dan kemudian dibangun dapat berfungsi
optimal serta dapat relatif mudah dikerjakan sampai pada tahap perawatannya nanti.

Pada tahun 2018 ini, akan diselenggarakan kembali ajang Kompetisi Jembatan
Indonesia (KJI) ke-14. Kompetisi ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan dari kompetisi
serupa dengan nama semula ”Kompetisi Jembatan Baja Indonesia (KJBI)” yang diawali pada
tahun 2005 oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Kategori jembatan yang dilombakan pada
KJBI 2005 hanya jembatan jalan raya rangka baja. Kegiatan ini pada awalnya merupakan
gagasan ini muncul dari dosen konstruksi jembatan PNJ. Pada tahun-tahun berikutnya
kegiatan ini dilanjutkan dan berubah nama menjadi ”Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI)”.
Kegiatan KJBI 2005 (pertama) dan KJI tahun selanjutnya telah diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITLITABMAS) bekerjasama dengan
Politeknik Negeri Jakarta. Kegiatan KBGI (2005) dan KJI 2006-2007-2008 tersebut telah
diselenggarakan dengan mengikutsertakan 12 (dua belas) tim terseleksi dan mengambil
tempat di Balairung Universitas Indonesia dan Kampus Politeknik Negeri Jakarta. KJI ke-5
tahun 2009 dikembangkan dengan melombakan Kategori Jembatan Bentang Panjang dengan
menyertakan total 24 (dua puluh empat) tim terseleksi dan pelaksanaan di Kampus Politeknik
Negeri Jakarta (PNJ), Depok.

1
Berturut-turut, KJI ke-6 diselenggarakan di Politeknik Negeri Jakarta, KJI ke-7
diselenggarakan di Universitas Indonesia, KJI ke-8 di Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya, KJI ke-9 di Universitas Brawijaya, KJI ke-10 Universitas Muhammadiyah
Malang, KJI ke-11 Universitas Kristen Maranatha, KJI ke-12 Politeknik Negeri Sriwijaya, KJI
ke-13 Politeknik Negeri Malang.

Pada KJI ke-10, konstruksi jembatan dibuat dengan 3 (tiga) jenis bahan, yang pertama
jembatan berbahan baja, dengan berbentuk struktur rangka, jembatan berbahan beton ringan,
dengan bentuk struktur jembatan gelagar, dan untuk model jembatan bentang panjang pejalan
kaki menggunakan model jembatan busur Vierendeel dengan material rotan. Fungsi Jembatan
Baja adalah untuk lalu-lintas umum dan dibuat dua lajur, sedangkan Jembatan Gelagar dan
Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) berfungsi sebagai jembatan pejalan kaki.

KJI ke-11 tahun 2015 diselenggarakan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung,


diikuti sejumlah 10 tim peserta kategori model jembatan busur rotan pejalan kaki, 8 tim peserta
kategori jembatan rangka baja, dan 8 tim peserta kategori jembatan canai dingin.

Pada KJI ke-12, diperlombakan kategori jembatan berbahan baja canai dingin dan
pembuatan jembatan akan dilakukan dengan ukuran sebenarnya. Sedangkan untuk Jembatan
Bentang Panjang tetap menggunakan konfigurasi struktur Vierendeel dengan material rotan dan
dirakit di tempat.

Pada KJI ke-13, diselenggarakan di Politeknik Negeri Malang, diikuti 22 tim peserta
yang meliputi 7 tim pada kategori Jembatan Rangka Baja jalan raya, 7 tim pada kategori
Jembatan Rangka Baja Canai Dingin Pejalan Kaki, dan 8 tim pada kategori model Jembatan
Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki.

Pada Kompetisi Jembatan Indonesia ke empatbelas (KJI ke-14) tahun 2018


diselenggarakan di Politeknik Negeri Ujung Pandang Makassar pada 30 November s/d 2
Desember 2018. Pada KJI ke-14 yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Ujung Pandang
direncanakan akan mengikutkan sejumlah 22 (dua puluh dua) tim yang mewakili 7 (tujuh)
Jembatan Rangka Baja jalan raya, 7 (tujuh) model Jembatan Pejalan Kaki Canai Dingin,
dan 8 (delapan) model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki.
Ketentuan lomba didasarkan atas evaluasi terhadap proposal teknis, presentasi dan pelaksanaan

2
pembangunan model jembatan di lapangan. Kompetisi dalam membangun prototype
didasarkan atas hasil rancangan yang ditulis pada proposal teknis. Peserta adalah tim yang
secara resmi ditugaskan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Kompetisi terbuka bagi semua
Perguruan Tinggi di Indonesia, baik disiplin ilmu teknik sipil maupun disiplin ilmu lainnya
yang terkait dengan pembuatan jembatan.

2. Tujuan
Tujuan Umum Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 adalah: Mendorong dan
menumbuhkembangkan kreatifitas mahasiswa dalam bidang perancangan, pelaksanaan
konstruksi, dan perawatan jembatan.

Sedangkan tujuan khusus adalah:

a. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk terbiasa menggunakan alat pelindung diri


(APD) dan alat pelindung kerja (APK) dalam pelaksanaan konstruksi.
b. Menumbuhkan daya tarik bagi mahasiswa untuk lebih mendalami perancangan dan
pelaksanaan jembatan;
c. Memperdalam pemahaman proses perancangan/ rekayasa jembatan sebagai bentuk
aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi jembatan, dalam rangka menghasilkan suatu
rancangan jembatan yang kuat, Inovatif, Ringan, Efisien, dan berestetika;
d. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan teknologi jembatan;
e. Mempelajari rekayasa jembatan melalui tindakan realistik, pengalaman menganalisis
masalah secara langsung (hands onexperience);
f. Membuat model jembatan inovatif yang akan dinilai kekuatannya, ringan, efisien, dan
berestetika; serta
g. Membudayakan iklim kompetisi di lingkungan Perguruan Tinggi.

3. Tema
Pada KJI ke-14 ini dipilih tema:

“Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis Dan Ramah Lingkungan”

3
4. Metode Pelaksanaan Kompetisi
Metode pelaksanaan kompetisi jembatan ini merupakan satu kegiatan gabungan yang
merupakan rangkaian dalam pembangunan jembatan. Kompetisi ini terdiri dari Tahap Seleksi
(Desain/Perancangan) dan Tahap Kompetisi (Rancang-bangun), yang terdiri dari Presentasi,
Pelaksanaan Konstruksi di arena lomba untuk membangun model jembatan berskala, dan
Pengujian Pembebanan. Dalam pembangunan jembatan, seorang perancang harus menguasai
beberapa kegiatan mulai dari survei lapangan, proses analisis dan pembangunan fisik di
lapangan. Oleh karena itu, pembuatan jembatan membutuhkan data lengkap baik kondisi
lingkungan maupun bahan konstruksi serta standar/peraturan yang digunakan.

a. Setiap tim dari Perguruan Tinggi beranggotakan maksimum 5 lima orang, terdiri dari
4 (empat) mahasiswa (minimal 2 orang mahasiswa dari Jurusan Teknik Sipil) dan 1 (satu)
orang Dosen Pembimbing untuk kategori jembatan model pejalan kaki Canai Dingin.
Sedangkan untuk model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki
dan jembatan rangka baja jalan raya beranggotakan maksimum 4 (empat) orang, terdiri
dari 3 (tiga) mahasiswa (minimal 2 orang mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan 1 orang
mahasiswa dari Fakultas Teknik) dan 1 (satu) orang Dosen Pembimbing;
b. Dalam tahap seleksi, setiap Perguruan Tinggi dapat mengusulkan lebih dari satu proposal
perancangan jembatan untuk setiap kategori jembatan sesuai ketentuan kompetisi. Namun
dalam tahap Kompetisi, setiap Perguruan Tinggi, hanya berhak mengikuti kompetisi
dengan maksimum 3 (tiga) tim, yang terdiri dari 1 (satu) tim untuk kategori Jembatan
Rangka Baja jalan raya, 1 (satu) tim untuk kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin
dan 1 (satu) tim untuk kategori model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur)
Pejalan Kaki;
c. Masa pembuatan Jembatan Rangka Baja jalan raya ditetapkan selama lebih kurang 6
minggu (lihat jadwal) dan dilaksanakan di lokasi masing-masing tim, sedangkan
pembuatan jembatan model pejalan kaki Canai Dingin dan Bentang Panjang (Jembatan
Busur), akan dilakukan di Politeknik Negeri Ujung Pandang pada saat kompetisi
dilaksanakan;
d. Peserta yang lolos/terpilih pada Tahap Kompetisi akan diundang untuk
mempresentasikan proposalnya di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP),
mengkonstruksikan dan menguji jembatannya di lokasi kompetisi (PNUP);

4
e. Penentuan pemenang kompetisi didasarkan atas prinsip-prinsip kokoh (lendutan terkecil
dengan berat jembatan teringan), kesesuaian implementasi terhadap rancangan, kreatif,
terindah dan waktu perakitan tercepat dengan memperhatikan persyaratan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja)

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu dan Tempat Pelaksanaan KJI ke-14 akan dilaksanakan pada Jumat s.d. Minggu,
Tanggal 30 November s.d. 2 Desember 2018 bertempat di Politeknik Negeri Ujung
Pandang. Bagi peserta terseleksi akan disiapkan akomodasi di sekitar kampus Politeknik
Negeri Ujung Pandang, atau lokasi yang ditetapkan oleh Panitia.

6. Peserta
Persyaratan peserta adalah sebagai berikut:

a) Peserta adalah mahasiswa Fakultas Teknik dari seluruh Perguruan Tinggi di


Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu lainnya
yang terkait dengan pembuatan jembatan, yang secara resmi menjadi utusan Perguruan
Tinggi yang terdaftar pada Panitia.
b) Tim peserta adalah mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di seluruh
Indonesia yang secara resmi menjadi utusan Perguruan Tinggi pengirim.
c) Tim peserta wajib mengirimkan proposal teknis (hard copy) dengan surat pengantar dari
Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan dan diterima paling lambat tanggal 18
Oktober 2018 Pukul 16.00 WITA (cap pos) dan soft copy diemail dalam format PDF
di alamat email panitia paling lambat tanggal 18 Oktober 2018 pukul 16.00 WITA,
lengkap dengan metode, standar perancangan dan gambar perancangan jembatan, dan
dialamatkan kepada:

Sekretariat KJI-KBGI Gedung Teknik Sipil Ruang LS. 107

Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Tamalanrea-


Makassar, 90245.
Tel. (0411) 585365, 585367, 585368; Fax (0411) 586043
website: http://kjikbgi.poliug.ac.id
e-mail : kji2018@poliupg.ac.id

5
7. Ketentuan Kompetisi
a) Setiap tim peserta yang berlomba di arena perlombaan disiapkan area (site plan),
dilengkapi dengan batas site plan (sungai dan area yang tidak boleh diinjak saat proses
pemasangan jembatan dilaksanakan) sesuai rincian pada peraturan.
b) Seluruh komponen jembatan ditimbang dan diberi label yang menjadi tanda sebagai
komponen yang boleh digunakan sebagai elemen jembatan.
c) Pada saat perakitan (construction) ataupun menggunakan alat bantu konstruksi,
peserta tidak diperkenankan berada/menyentuh daerah terlarang.
d) Pada saat perakitan, ketentuan K3 harus diperhatikan sesuai rincian pada peraturan.
e) Peraturan kompetisi selengkapnya dapat dilihat pada buku Peraturan Kompetisi
(Lampiran 2).

8. Kriteria Seleksi
Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang Keseluruhan proses kompetisi dilakukan
dengan dua tahap:

1) Tahap Seleksi (Desain/Perancangan); dan


2) Tahap Kompetisi (presentasi dan konstruksi).

Tahap Pertama yaitu Proses seleksi calon peserta KJI ke-14 dilakukan dengan evaluasi
secara blind review atau desk evaluation dari seluruh proposal yang diterima Panitia sampai
batas waktu yang ditentukan. Seleksi perancangan mempunyai kriteria sebagai berikut:

a) Ketelitian dan logika perancangan;


b) Rancangan konstruksi jembatan (beban maksimum dan lendutan teoritis);
c) Metode konstruksi; dan
d) Metode perawatan dan perbaikan jembatan terkait.

Panitia akan mengumumkan hasil seleksi tahap ini kepada para peserta untuk
mengikuti tahap selanjutnya. Pengumuman hasil seleksi tahap ini terdiri atas 22 tim
terpilih meliputi 7 Jembatan Rangka Baja Jalan Raya, 7 Jembatan model pejalan kaki
Canai Dingin, dan 8 Jembatan model Busur Pejalan Kaki.

6
Pengumuman akan dilaksanakan melalui surat dan telepon/faksimile/internet. Bagi
peserta yang dinyatakan lolos Tahap Seleksi (Desain/Perancangan) diwajibkan mendaftar ulang
sesuai jadwal ke panitia secara daring (online) untuk mengikuti tahap kedua. Apabila sampai
batas waktu pendaftaran ulang berakhir, calon peserta tidak juga menyampaikan
pemberitahuan (konfirmasi), maka secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri
oleh Panitia.

Tahap kedua yaitu tahap kompetisi diawali dengan presentasi untuk melihat konsep
perancangan dan kelogisan model dilihat dari kondisi nyata jembatan dengan ukuran dan model
serupa; dan dilanjutkan dengan penilaian pada saat perakitan dan pengujian jembatan.

1. Seleksi presentasi mempunyai kriteria sebagai berikut:


a) Kesesuaian presentasi dengan proposal;
b) Teknik presentasi;
c) Penguasaan materi, meliputi:
 Pemahaman konsep rancangan;
 Pemahaman konsep pelaksanaan;
 Kemampuan mengungkapkan keunggulan rancangan; dan
 Pemahaman terhadap metode perawatan dan perbaikan jembatan terkait.
2. Seleksi konstruksi dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
a) Memenuhi standar berat dan ukuran sesuai ketentuan kompetisi;
b) Waktu konstruksi dengan metode yang logis;
c) Memenuhi kepatuhan dan ketentuan K3;
d) Kuat menahan beban uji sesuai lendutan yang diijinkan;
e) Inovasi, kerapihan dan estetika jembatan;
f) Kesesuaian implementasi terhadap rancangan awal; dan
g) Jembatan yang dikompetisikan harus memperlihatkan unsur keawetan, ramah
lingkungan, dan sesuai dengan tema. Berdasarkan kedua kriteria seleksi tersebut
ditentukan pemenang melalui beberapa komponen penilaian untuk menentukan juara
I, II, dan III serta penghargaan-penghargaan berdasarkan kategori yang selengkapnya
dapat dilihat dalam peraturan (Lampiran 2).

7
Juara I golongan lomba disetarakan dengan penghargaan platinum. Juara II golongan
lomba disetarakan dengan penghargaan emas. Juara III golongan lomba disetarakan dengan
penghargaan perak. Juara kategori disetarakan dengan penghargaan perunggu.

Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan platinum, emas, perak dan perunggu,
dimana institusi peserta lomba yang menjadi juara umum harus meraih minimal 1 (satu)
platinum. Apabila terdapat jumlah perolehan yang sama, maka penetapan juara umum
diputuskan oleh Dewan Juri.

9. Sistematika Proposal
Sistematika Proposal Proposal dikirim kepada Panitia sebanyak 3 (tiga) eksemplar
hardcopy dan 1 CD softcopy. Proposal dibuat dalam 2 (dua) bagian, yaitu bagian Identitas
dan bagian Teknis Desain/Perancangan, yang dijilid secara terpisah.

Bagian 1: dikirim 1 eksemplar dijilid soft cover (format lihat Lampiran 1) dengan warna sampul
BIRU MUDA. Berisi informasi lengkap tentang nama Dosen Pembimbing dan Anggota Tim
Peserta (Mahasiswa) beserta foto berwarna ukuran (3x4) cm, Nama Perguruan Tinggi,
alamat lengkap, nomor telepon, nomor faksimile, alamat e-mail, nama Tim dan nama
Jembatan.

Bagian 2: dikirim 2 eksemplar dijilid soft cover dengan warna sampul:

a) Jembatan Rangka Baja Jalan Raya : MERAH


b) Jembatan Rangka Baja Canai Dingin : KUNING
c) Jembatan Busur Pejalan Kaki : HIJAU
Berisi uraian lengkap tentang perancangan jembatan berikut gambar-gambarnya termasuk
standar dan kode yang digunakan, metode konstruksinya serta metode perawatan dan perbaikan
jembatan terkait; (tanpa ada identitas Perguruan Tinggi, alamat, nomor telepon, nomor
faksimile, alamat e-mail, nama Tim dan nama).

8
10. Bantuan Panitia
Panitia hanya menyediakan bantuan akomodasi dan konsumsi selama waktu lomba

11. Penyelenggara
Kompetisi ini diselenggarakan oleh:

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA),


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bekerjasama
dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Alamat Penyelenggara:

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA),


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Kemahasiswaan
Gedung D Dikti Lt IV
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia; Telp.
(021) 57946100
website: http://www.dikti.go.id
e-mail : belmawa@dikti.go.id

Alamat Panitia Pelaksana: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Sekretariat KJI-KBGI Gedung Teknik Sipil Ruang LS. 107
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Tamalanrea- Makassar,
90245. Telp. (0411) 585365, 585367, 585368; Fax (0411) 586043
website: http://kjikbgi.poliug.ac.id
e-mail : kji2018@poliupg.ac.id
Contact Persons:
Ketua Jurusan Teknik Sipil : Dr.Eng. Adiwijaya, S.ST., M.T. No. HP. 081342487102
Ketua Pelaksana KJI IX : Ismail Mustari, S.T., M.T. No. Hp. 081241308867
Koord. Seksi Kesekretariatan : Nursamiah, S.T., M.T. No. HP. 081342416580

9
12. Timeline dan Jadwal Kegiatan
Timeline dan Jadwal Kegiatan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-14 Tahun
2018 adalah sebagai berikut:

10
LAMPIRAN 1A :
PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KJI KE-14 TAHUN 2018

KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA


KJI XIV Tahun 2018

Proposal KJI ke-14 ditulis sesuai format yang telah ditentukan Panitia diketik pada kertas
ukuran A4 (297 x 210 mm), spasi 1,5 pitch, 10 cpi atau font 12 point, dengan margin kiri 3,5
cm, kanan 3 cm, atas 3 cm dan bawah 3 cm. Satu proposal untuk satu kategori jembatan, jika
peserta ikut 2 kategori jembatan maka peserta mengajukan 2 (dua) proposal terpisah. Tidak
dibenarkan menuliskan nama Institusi pada teks proposal dalam bentuk apapun
(header/footer, gambar, watermark, dll). Nama Institusi hanya boleh dituliskan di halaman
judul.

Bilamana dijumpai adanya ketidak-jelasan informasi pada Buku Panduan ini, Peserta
sangat dianjurkan dan dapat menanyakannya langsung kepada Panitia melalui alamat e-
mail seperti tertera alamatnya di dalam Panduan ini. Peserta diharapkan juga memonitor
perkembangan informasi dan ketentuan tambahan yang mungkin ada atas Kompetisi ini.

Format dan Sistematika Proposal


Format Proposal KJI ke-14 2018 disusun dengan sistematika dalam 2 bagian sebagai berikut:
1. Bagian 1: Data Tim Pengusul Proposal
Data Tim Pengusul Proposal (Format 1A s.d 1G) terdiri dari:
a) Judul (Format 1A);
b) Data Diri Peserta (Format 1B);
c) Halaman Pengesahan (Format 1C);
d) Rekapitulasi Data Diri (Pembimbing dan Mahasiswa) (Format 1D);
e) Biodata Pembimbing (Format 1E);
f) Pernyataan Keikutsertaan (Format 1F); dan
g) Surat Pernyataan (Format 1G).

11
2. Bagian 2: Proposal KJI ke-14
Proposal KJI ke-14 terdiri dari:
Lembar Depan (Format 2A); dan
Lembar Penilaian Tahap I (Format 2B)

Ringkasan eksekutif untuk jembatan rangka baja jalan raya, jembatan model pejalan
kaki menggunakan canai dingin dan jembatan model pejalan kaki busur menggunakan rotan,
berisikan informasi singkat mengenai perancangan jembatan yang dibuat meliputi berat
struktur termasuk aksesoris dan perletakan, hasil perhitungan lendutan di tengah bentang,
dan rencana waktu pembuatan.
Ringkasan eksekutif, berisi lendutan rencana, waktu perakitan rencana, berat struktur
rencana dan berat aksesoris, maksimum 1 halaman.
Bab I. Pendahuluan, maksimum 1 halaman
Bab II. Desain jembatan ukuran sebenarnya merupakan desain jembatan pejalan kaki
menggunakan baja bentang 12 meter dengan beban pejalan kaki 500 kg/m2, atau
jembatan jalan raya rangka baja bentang 40 meter, atau jembatan busur half through
arch dengan bentang 132 meter (lihat panduan terkait). Maksimum 10 halaman.
a) Dasar teori perancangan, minimal mencakup jenis jembatan berdasarkan
material, bentang, struktur, dan fungsi. Selain itu, mencakup aspek utama dalam
perancangan, seperti kekuatan, kelayanan, pengerjaan, durabilitas, ekonomi, dan
estetika.
b) Kriteria perancangan (material, alat sambung, beban, peraturan yang digunakan
dan metodologi perancangan)
c) Sistem struktur
d) Modelisasi struktur
e) Analisa struktur
f) Disain komponen dan sambungan
Untuk modelisasi struktur, analisa struktur, disain komponen dan sambungan
diperkenankan menggunakan software , seperti : SAP 2000, MIDAS, dll.

12
Bab III. Desain Model Jembatan yang merupakan representasi jembatan sebenarnya, untuk
Jembatan Rangka Baja dengan bentang 4 meter, atau Jembatan model Pejalan Kaki
menggunakan Canai Dingin bentang 4 meter yang dibebani muatan statik 400 kg
ditengah bentang, atau Jembatan model Busur dengan bentang 1,32 meter (lihat
panduan terkait). Maksimum 10 halaman.
a) Dasar Teori Model
b) Kriteria Perancangan (material, alat sambung, beban uji, dan metodologi
perancangan model jembatan terhadap jembatan berukuran sebenarnya, maupun
terhadap beban uji lapangan yang berbeda dengan sesungguhnya)
c) Sistem Struktur
d) Modelisasi Struktur
e) Analisa Struktur
f) Disain Komponen dan Sambungan
g) Kesesuaian perancangan jembatan dengan tema lomba “Jembatan Nusantara
Inovatif, Efisien, Estetis, dan Ramah Lingkungan”
h) Untuk pemodelan struktur, analisa struktur, disain komponen dan sambungan
diperkenankan menggunakan software, seperti : SAP 2000, MIDAS, dll.
Bab IV. Metode Perakitan Model Jembatan, maksimum 3 halaman.
Peserta harus menyampaikan metode perakitan yang digunakan termasuk waktu
perakitan total yang direncanakan.
Bab V. Metode Perawatan dan Perbaikan Jembatan Sebenarnya, maksimum 2 halaman.
Dalam proposal terkait jembatan sebenarnya harus dapat menerjemahkan
bagaimana jembatan dapat mencapai umur rencana (awet).
Bab VI. Rencana Anggaran Biaya Pembuatan Model Jembatan, maksimum 1 halaman.
Bab VII. Penutup (Kesimpulan), maksimum 1 halaman.
Lampiran:
Gambar denah struktur, tampak dan potongan menggunakan kertas ukuran A3.
Gambar detail model jembatan (ukuran, sambungan dan lain-lain)
Gambar detail proses perakitan
Lembar Penilaian Tahap 1 (Format 2B)

13
FORMAT 1A
FORMAT 1A
Proposal Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-14
Tahun 2018

Nama Tim dan Nama Jembatan

Logo Perguruan Tinggi

Jurusan .............
Fakultas ..............
Nama Perguruan Tinggi
Tahun

14
FORMAT 1B
FORMAT1BFORMAT 1B
DATA DIRI PESERTA
Nama Tim :
Nama Jembatan :
Perguruan Tinggi :
Alamat Perguruan Tinggi :
Telepon :
Faksimile :
E-mail :
Dosen Pembimbing :
Nama Lengkap : Foto ditempel
NIP :
Alamat Kantor :
Alamat Rumah :
Telepon/Faksimile/HP :
E-mail :
Mahasiswa 1
Nama Lengkap : Foto ditempel
NIM :
Jurusan/Program Studi/Semester :
Alamat Rumah :
Telepon/Faksmile/HP :
Mahasiswa 2
Nama Lengkap : Foto ditempel
NIM :
Jurusan/Program Studi/Semester :
Alamat Rumah :
Telepon/Faksmile/HP :
Mahasiswa 3
Nama Lengkap : Foto ditempel
NIM :
Jurusan/Program Studi/Semester :
Alamat Rumah :
Telepon/Faksmile/HP :
Mahasiswa 4
Nama Lengkap : Foto ditempel
NIM :
Jurusan/Program Studi/Semester :
Alamat rumah :
Telepon/Faksmile/HP :

15
Keterangan :
Peserta kompetisi jembatan rangka baja jalan raya berjumlah maksimum 4 orang termasuk
dosen pembimbing, jembatan model pejalan kaki canai dingin berjumlah maksimum 5 orang
termasuk Dosen Pembimbing, dan jembatan model Busur Pejalan Kaki berjumlah maksimum
4 orang termasuk Dosen Pembimbing.

16
FORMAT 1C

HALAMAN PENGESAHAN PESERTA KJI KE-14 2018

1. Nama Tim :
2. Nama Jembatan :
3. Nama Perguruan Tinggi :
4. Nama Dosen Pembimbing :
5. Nama Anggota Tim :
a. Nama, NIM :
b. Nama, NIM :
c. Nama, NIM :
d. Nama, NIM :
6. Alamat Perguruan Tinggi :
Telepon :
Faksimile :
E-mail :
7. Biaya Pembuatan Jembatan :

............ , .................... 2018


Mengetahui Dosen Pembimbing
Ketua Jurusan/Departemen

(..............................) (.............................)
NIP. NIP.

Menyetujui,
Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan

(.........................................)
NIP.

17
FORMAT 1D

REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA

1. Pembimbing

a).Gelar Kesarjanaan
a).Nama Lengkap a).Jurusan Pria/
No b).Pendidikan Akhir
b).Bidang Keahlian b).Fakultas Wanita
(S1/S2/S3)

a). a). a).


1
b). b). b).

2. Mahasiswa

a).Nama Lengkap a).Jurusan/Program Studi


No Pria/Wanita
b).NIM. b).Semester

a). a).
1
b). b).
a). a).
2
b). b).
a). a).
3
b). b).
a). a).
4
b). b).

18
FORMAT 1E

BIODATA PEMBIMBING

Nama Lengkap :
NIP :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Bidang Keahlian :
Kantor/Unit Kerja :
Alamat Kantor/Unit Kerja :
Alamat Rumah :
Telepon/Faksmile/HP:E-mail :

Pendidikan
No Perguruan Tinggi Kota Tahun Lulus Bidang Studi

1.

2.

3.

Pengalaman Dalam Bidang Jembatan

No Uraian Singkat Pengalaman Tahun

1.

2.

3.

Pengalaman Kompetisi
No Uraian Kompetisi

1.
2.

19
FORMAT 1F

PERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DALAM KJI ke-14 2018

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama Lengkap :
Tempat/Tanggal Lahir :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Instansi/Unit Kerja :
Pendidikan :
Alamat Kantor/Unit Kerja :
Kode Pos :
Alamat Rumah :
Telepon :
Menyatakan : Pembimbing : ................
Mahasiswa : ................

dan menyatakan bersedia mengikuti Kompetisi Jembatan Indonesia keempatbelas (KJI ke-14)
tahun 2018 yang diselenggarakan oleh DITJEN BELMAWA, KEMENRISTEKDIKTI RI yang
bekerjasama dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang yang berlangsung pada tanggal 29
November s.d. 2 Desember 2018 di Politeknik Negeri Ujung Pandang. Kecelakaan akibat
kelalaian peserta di luar arena kompetisi tidak menjadi tanggung jawab Panitia.

Dibuat di :
Pada tanggal :

Mengetahui Yang Membuat Pernyataan,


Ketua Jurusan Purek/Warek/Puket/Pudir
Bidang Kemahasiswaan

(..............................) (.............................)
NIP. NIP.

20
FORMAT 1G

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama Tim :
Institusi Perguruan Tinggi :
Alamat Perguruan Tinggi :
Nama Pembimbing :
NIP/TTL :
Anggota Tim :
1. Nama :
NIM, TTL :
2. Nama :
NIM, TTL :
3. Nama :
NIM, TTL :
4. Nama :
NIM, TTL :

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Mematuhi dan melaksanakan panduan Kompetisi Jembatan Indonesia Tahun 2018;
2. Menjaga kebersihan dan ketertiban selama pelaksanaan kompetisi; dan
3. Mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh Panitia Kompetisi Jembatan Indonesia
Tahun 2018.

21
Demikian pernyataan ini kami buat secara sadar dan tanpa adanya tekanan dari pihak
lain.

Dibuat di :
Pada tanggal :

Yang membuat pernyataan,

1. Nama Pembimbing Materai 6000

( tanda tangan )

2. Nama Anggota 1

( tanda tangan )

3. Nama Anggota 2

( tanda tangan )

4. Nama Anggota 3

( tanda tangan )

5. Nama Anggota 4

( tanda tangan )

22
FORMAT 2A

Proposal Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-14


Tahun 2018

Nama Tim dan Nama Jembatan

CATATAN:
1. Selain form 1A, 1B, 1C, 1D, 1E, 1F, 1G, dan 2B, dalam Proposal (termasuk
header, footer, kertas pembatas, gambar kerja, dan layout) DILARANG
mencantumkan secara eksplisit maupun implisit dari nama Perguruan
Tinggi, logo Perguruan Tinggi, akronim Perguruan Tinggi, alamat atau
lokasi dari Perguruan Tinggi asal peserta.
2. Penamaan TIM dan/atau Jembatan DILARANG mengandung
nama/identitas dari Perguruan Tinggi asal peserta.

23
FORMAT 2B

LEMBAR PENILAIAN TAHAP 1

Berdasarkan pasal–pasal sebelumnya pada Peraturan Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-14


tahun 2018, Panitia telah mengevaluasi Proposal dari:

No. Pendaftar :
Nama Tim/Jembatan :
Judul Proposal :
Asal Perguruan Tinggi :
Alamat :

Dengan uraian nilai evaluasi berikut:

Total Nilai :

1. Laporan perancangan (Dasar Teori, Kriteria


Perancangan, Sistem Struktur, Modelisasi
Struktur, Analisa Struktur, Desain Komponen) : ..... x 0,30
2. Gambar detail : ..... x 0,20
3. Perancangan perakitan (jumlah segmen,
daftar material, daftar peralatan dan lain lain) : ..... x 0,15
4. Metode pelaksanaan dan waktu perakitan : ..... x 0,15
5. Metode perawatan dan perbaikan jembatan : ..... x 0,15
6. Estetika dan kenyamanan : ..... x 0,05
__________ +
Total Nilai : ..................

24
Atas dasar perolehan Total Nilai tersebut di atas, selanjutnya Proposal tersebut di atas
dinyatakan DAPAT/TIDAK DAPAT*) mengikuti tahap selanjutnya.

Demikian evaluasi oleh Juri ini disampaikan, kepada yang bersangkutan kami ucapkan terima
kasih atas partisipasinya.

Malang, ...............................2018
Juri:

(..................................................)
NIP.

*) Coret yang tidak sesuai

25
LAMPIRAN 2A :

PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN MODEL PEJALAN KAKI (PEDESTRIAN


BRIDGE) MENGGUNAKAN CANAI DINGIN

KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA


KJI XIV Tahun 2018

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


a) Jembatan model pejalan kaki adalah replika dari jembatan struktur rangka baja yang
memodelkan jembatan pejalan kaki dengan skala 1:3 terbuat dari canai dingin dan tripleks
sebagai pelat lantai jembatan.
b) Lantai jembatan adalah seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan untuk lalu lintas
pejalan kaki. Lantai di atas dihitung dari sisi luar ke sisi luar.
c) Panjang jembatan adalah jarak yang diukur pada garis tengah (as) jembatan, mulai dari awal
lantai jembatan yang satu sampai akhir lantai jembatan.
d) Bentang jembatan adalah jarak as ke as perletakan jembatan.
e) Clearance vertikal adalah ruang bebas yang diperlukan untuk lewat pejalan kaki ditambah
jarak tertentu ke atas, dimana semua unsur jembatan harus di luar ruang bebas.
f) Clearance horisontal adalah ruang bebas yang diperlukan untuk lewat pejalan kaki
ditambah jarak tertentu ke kanan dan kiri, dimana semua unsur jembatan harus di luar ruang
bebas.
g) Deck Type Truss adalah jembatan rangka yang mempunyai lantai terletak di bagian atas
konstruksi pemikul utama.
h) Abutmen adalah kepala jembatan yang terletak di kedua ujung jembatan bagian tepi sungai.

26
i) MAB adalah Muka Air Banjir maksimum.

a) Peserta kompetisi adalah utusan dari Perguruan Tinggi yang secara sah terdaftar untuk
mengikuti aktivitas kompetisi.
b) Dewan Juri kompetisi adalah Tim Juri yang diberi tugas secara sah oleh DITJEN
BELMAWA KEMENRISTEK DIKTI untuk melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil
rancangan peserta dalam kompetisi.
c) Tahap Seleksi adalah kegiatan penilaian dan evaluasi kelayakan terhadap hasil rancangan
peserta kompetisi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
d) Site plan kompetisi adalah lapangan (ruang) kerja yang dibatasi oleh garis-garis batas yang
terikat oleh peraturan kompetisi.
e) Jembatan model yang dikompetisikan adalah model jembatan rangka baja pejalan kaki
sebenarnya dengan bentang 12 m, dan memiliki lebar lantai jembatan 2,7 m. Jembatan
model merupakan representasi yang dibuat lebih kecil dari ukuran jembatan yang
sebenarnya dengan skala 1:3.
f) Segmen jembatan adalah bagian rangkaian komponen jembatan dalam arah memanjang
jembatan dimana pembagian jumlah segmen berkaitan dengan metode pelaksanaan
pemasangan jembatan (Gambar 1).
g) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristek Dikti.
h) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-14 Tahun 2018 adalah Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

BAB II
TEMA, FUNGSI DAN TUJUAN KOMPETISI

Pasal 2

Kompetisi bernama ”Kompetisi Jembatan Indonesia”.

27
Pasal 3

Pada KJI ke-14 ini dipilih tema :

“Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis, dan Ramah Lingkungan”

Pasal 4

Kompetisi Jembatan Indonesia sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Perguruan


Tinggi Teknik Sipil dan pembentukan watak cinta teknologi dalam rangka mencerdaskan
bangsa dan mengembangkan potensi :
a. Kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan jembatan;
b. Rancang bangun sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka
menghasilkan suatu perangkat dan system yang sangat dibutuhkan masyarakat;
c. Kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi jembatan;
d. Budaya kompetisi berbasis IPTEKS di lingkungan Perguruan Tinggi;
e. Bakat dan minat melalui tindakan realistis dan pengalaman menganalisis masalah secara
langsung (hands on experience);
f. Budaya etnik daerah yang berwawasan Indonesia melalui estetika bentuk jembatan; dan
g. Pemahaman daya layan jembatan yang diterjemahkan sebagai kenyamanan penggunaan
jembatan.

BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KOMPETISI JEMBATAN

Bagian Kesatu
Penyelenggara dan Pelaksana

Pasal 5

a) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 adalah Direktorat Jenderal


Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA).
b) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia Ke-14 Tahun 2018 adalah Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

28
 Alamat Penyelenggara :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA),
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Kemahasiswaan
Gedung D Dikti Lt IV
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia;
Telp. Tel. (021) 57946100
website : http://www.dikti.go.id
e-mail : belmawa@dikti.go.id
 Alamat Panitia Pelaksana:
Sekretariat KJI-KBGI Gedung Teknik Sipil Ruang LS. 107
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Tamalanrea-
Makassar, 90245. Telp. (0411) 585365, 585367, 585368; Fax (0411) 586043
website: http://kjikbgi.poliug.ac.id
e-mail : kji2018@poliupg.ac.id

Contact Persons:
Ketua Jurusan Teknik Sipil : Dr.Eng. Adiwijaya, S.ST., M.T.
No. HP. 081342487102
Ketua Pelaksana KJI IX : Ismail Mustari, S.T., M.T.
No. Hp. 081241308867
Koord. Seksi Kesekretariatan : Nursamiah, S.T., M.T.
No. HP. 081342416580

c) Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat penyelenggaraan : Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Waktu : 30 November s.d. 2 Desember 2018

29
Bagian Kedua
Manajemen

Pasal 6

Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan kompetisi ini dibentuk Panitia yang
terdiri dari Panitia KJI, Dewan Juri dan pelaksana lapangan, yang mana pembagian kerja dan
wewenang diatur sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing didasarkan atas prinsip
profesionalitas.

BAB IV
KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI

Bagian Kesatu
Rincian Pelaksanaan Kompetisi

Pasal 7

a. Untuk kategori Jembatan model pejalan kaki menggunakan canai dingin, satu tim dari
perguruan tinggi maksimum 5 (lima) orang, terdiri dari 4 (empat) mahasiswa dan 1 (satu)
orang Dosen Pembimbing.
b. Perancangan model jembatan dilaksanakan di Perguruan Tinggi masing-masing sesuai
dengan jadwal perancangan. Perancangan struktur jembatan sebenarnya sesuai dengan
peraturan/standar jembatan yang berlaku dengan beban pejalan kaki 500 kg/m2.
c. Bagi tim yang hasil rancangannya dinyatakan lolos pada seleksi tahap pertama, akan
membuat jembatan dengan dasar ukuran seperti pada Gambar 1 di Politeknik Negeri Ujung
Pandang. Pada saat pelaksanaan kompetisi, seluruh material jembatan (selain ornamen dan
aksesoris) akan disiapkan di tempat kompetisi oleh Panitia Politeknik Negeri Ujung
Pandang (ornamen dan aksesoris yang harus disiapkan oleh para peserta sebelumnya).
d. Setelah jembatan selesai dikonstruksi, maka jembatan tersebut diperagakan untuk dinilai
oleh para Juri dan akan dilakukan pengujian beban vertikal yang diberikan secara bertahap.
Perakitan dan pengonstruksian jembatan dilaksanakan selama maksimum 7 (tujuh) jam
tidak termasuk 1 (satu) jam rehat dan sholat di Politeknik Negeri Ujung Pandang; yang akan

30
dilanjutkan dengan pembebanan struktur dan dilanjutkan dengan penimbangan jembatan
berikut ornamen dan aksesoris.
e. Ornamen dan aksesoris untuk jembatan model pejalan kaki menggunakan canai dingin
disiapkan oleh peserta di institusinya masing-masing pada masa setelah pengumuman
finalis dan sebelum jadwal pertandingan di Politeknik Negeri Ujung Pandang.
f. Pada saat kompetisi peserta diwajibkan memasang gambar kerja (lay out dan detail) dalam
ukuran A3 di area kompetisi yang telah disiapkan panitia; yang mana gambar kerja tersebut
akan menjadi penilaian para juri saat pelaksanaan konstruksi jembatan.
g. Pada saat kompetisi Panitia Pelaksana akan memasang gambar rancangan jembatan sesuai
proposal (berukuran A3) di sebelah gambar kerja seperti yang tersebut pada huruf (f) di
atas; yang mana kedua gambar kerja tersebut akan menjadi penilaian para juri pada saat
pelaksanaan konstruksi jembatan. Perbedaan antara kedua gambar kerja ini berpengaruh
terhadap penilaian sesuai dengan BAB VI tentang Penilaian sebagaimana yang diatur dalam
peraturan ini. Gambar rancangan sesuai proposal hendaknya tidak dijilid mati di dalam
proposal, tetapi disisipkan pada proposal (dalam kantong).
h. Pembebanan dan penimbangan jembatan akan disaksikan oleh 2 wakil mahasiswa dari
institusi yang berbeda sebagai saksi.
i. Unsur-Unsur Penilaian untuk penetapan pemenang mencakup:
Proposal = 10%
Presentasi = 10%
Pelaksanaan = 80%, yang terdiri dari:
 Berat jembatan = 10%
 Metode konstruksi = 15%
 Waktu pelaksanaan = 10%
 K-3 (unjuk kerja) = 5%
 Estetika dan lingkungan = 5%
 Kenyamanan = 5%
 Kekokohan jembatan = 30%

31
Dengan keterangan seperti di bawah ini:

- Berat jembatan tidak boleh melampaui berat maksimum yang ditentukan sebagaimana
diatur dalam peraturan ini (Pasal 9). Semakin ringan berat jembatan yang lendutannya
lebih dari lendutan ijin, semakin tinggi nilai komponen berat yang diperoleh. Peserta
dapat memakai seluruh atau sebagian material jembatan yang disiapkan oleh Panitia.
Penggunaan sebagian atau seluruh material jembatan akan berakibat pada berat
jembatan dan lendutan yang terjadi;
- Ornamen dan aksesoris (pagar, orang-orangan, mobil-mobilan, lampu, tanaman, iklan
dsb) yang melengkapi model jembatan tidak termasuk dalam berat jembatan dan akan
dinilai secara terpisah di luar berat jembatan;
- Proses perakitan harus realistis sebagaimana layaknya jembatan sebenarnya dibangun;
- Waktu perakitan jembatan tidak boleh melampaui batas waktu maksimum yaitu 7
(tujuh) jam tidak termasuk rehat dan sholat, dengan toleransi waktu perakitan selama 1
(satu) jam;
- Semakin cepat waktu perakitan jembatan semakin tinggi nilai komponen waktu yang
diperoleh;
- K-3 harus digunakan di lingkungan kerja, cara bekerja dan kelengkapannya, seperti
helmet, pakaian, sepatu, sarung tangan dan lain-lain;
- Kekokohan jembatan meliputi kesesuaian lendutan riil maksimum dibandingkan
dengan lendutan rencana dan tidak melampaui lendutan ijin.
- Jembatan Nusantara dapat diekspresikan melalui ciri khas ornamen/assesoris jembatan.
- Inovatif merupakan bentuk kreatifitas dalam konfigurasi struktur, metode
penyambungan, dan metode pelaksanaan.
- Efisiensi merupakan upaya perancangan yang memenuhi kriteria kekokohan dan
kelayanan jembatan dengan menggunakan bahan lebih sedikit, lebih murah biaya, lebih
cepat waktu perakitan.
- Estetika meliputi keindahan bentuk, ornamen, aksesoris, serta kelengkapan komponen
dan kesesuaian dengan tema kompetisi;
- Aspek lingkungan, meliputi keawetan yang dikaitkan dengan aksesibilitas perawatan

32
j. Dewan Juri akan menetapkan 6 pemenang kategori yaitu Jembatan Terkokoh, Jembatan
dengan kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan Terindah, Waktu
Perakitan Tercepat, K3 Terbaik, dan Cara Perakitan Terealistis.
k. Dewan Juri akan menetapkan maksimal 1 (satu) tim finalis untuk setiap Perguruan Tinggi
yang akan mengikuti kompetisi jembatan model pejalan kaki menggunakan canai dingin di
Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Bagian Kedua
Kompetisi Tahap Pertama

Pasal 8

a. Peserta adalah mahasiswa Jurusan/Program Studi Teknik Sipil dari seluruh Perguruan
Tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu
lainnya yang terkait dengan pembuatan jembatan, yang secara resmi menjadi utusan
Perguruan Tinggi yang terdaftar pada Panitia.
b. Peserta mengirimkan Proposal sesuai dengan panduan kepada Panitia yang berisikan dan
tidak terbatas pada desain jembatan dan metoda konstruksi.
c. Proposal yang diterima Panitia akan melalui proses seleksi awal terlebih dahulu untuk
menentukan finalis, yang dilakukan sesuai dengan Panduan Kompetisi.
d. Peserta finalis yang akan mengikuti kompetisi adalah tim yang lolos seleksi awal yang
dilakukan oleh Dewan Juri.
e. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

Bagian Ketiga
Materi dan Spesifikasi Teknis Jembatan Model Pejalan Kaki Menggunakan Canai
Dingin

Pasal 9

a) Jenis jembatan : Jembatan model pejalan kaki menggunakan canai dingin, lantai
pejalan kaki di atas, tipe Deck Type Truss.

33
b) Bentang jembatan : L = 4,0 m (jarak as ke as tumpuan/perletakan) dengan panjang total
batang atas jembatan 4,3 m.
c) Lebar lantai jembatan : 0,90 m (diukur dari sisi/tepi luar ke sisi/tepi luar).
d) Tinggi Jembatan : Tinggi rangka maksimum 0,6 m diukur dari sisi/tepi luar atas dan
sisi/tepi bawah rangka.
e) Lantai pejalan kaki : Multiplek 9 mm dengan tebal maksimum 9 mm, disiapkan oleh
Panitia. Lantai dibuat dalam segmen (minimal 2 segmen).
f) Tumpuan/ perletakan : Untuk keperluan pengujian kekuatan, Panitia menyiapkan tumpuan
sendi dan rol termasuk kepala jembatannya. Rancangan Jembatan
harus disesuaikan dengan tumpuan dan kepala jembatan yang
disediakan Panitia. Untuk keperluan perakitan, Panitia menyiapkan
perancah.
g) Bahan Konstruksi : Profil baja canai dingin berbentuk C terbuat dari plat baja alloy
dengan ketebalan 0,65 mm . Mutu material G 550, Fy = 550 MPa,
Modulus Elastisitas = 2,1 x 105 MPa, Modulus geser = 8 x 104
MPa. Bahan Baja Canai Dingin yang disediakan oleh Panitia
adalah profil C-75.35 tebal 0,65 mm (gambar 7a) sebanyak 17
batang @ 6 meter (Peserta dapat menggunakan sebagian atau
seluruh material yang disediakan oleh panitia, selama konfigurasi
struktur tidak berubah). Material yang disediakan panitia hanya
profil C-75 canai dingin seperti tersebut di atas. Pengkonstruksian
jembatan hanya menggunakan profil tersebut. Peserta tidak
diperkenankan membawa bahan canai dingin yang lain. Untuk
bresing batang pengaku dan untuk dudukan batang-batang, dapat
menggunakan atau memotong profil C tersebut.
h) Jumlah Segmen : Dalam perakitan jembatan tidak harus membangun segmen
(jumlah segmen bebas).
i) Rintangan/sungai : Perakitan jembatan diatas sungai menggunakan perancah pada
waktu pelaksanaan.
j) Fastener : Sambungan antar batang menggunakan self driving screw tipe 12-
14x20 (gambar 7b) dengan ketentuan sebagai berikut:

34
Menggunakan peralatan pengencang self driving screw dengan
pengaturan maksimum 2000 RPM.
Pada titik buhul/titik pertemuan, untuk penyambungan antar
batang dilarang menggunakan plat buhul dan pelat perkuatan atau
sejenisnya. Pada daerah sambungan/titik buhul harus terbuka, tidak
boleh ditutup stiker atau sejenisnya.
k) Perkuatan : Tidak diperkenankan menggunakan elemen perkuatan (kabel,
tulangan atau sejenisnya). Kekuatan struktur jembatan
mengandalkan sepenuhnya elemen rangka canai dingin.
l) Berat jembatan : Maksimum 200 kg (rangka jembatan termasuk berat lantai,
bresing, dan alat sambung di luar berat perletakan). Alat Bantu
Konstruksi tidak digunakan pada kompetisi kategori Jembatan
Rangka Baja Canai Dingin. Ornamen dan aksesoris tidak dihitung
sebagai berat jembatan, namun dibatasi maksimum 10 kg.
m) Jumlah anggota tim : 5 orang (4 orang Mahasiswa + 1 Dosen Pembimbing)
m) Pengujian beban dilaksanakan dalam 1 (satu) tahap. Beban diaplikasikan pada rangka
batang. Beban ditempatkan di ½ bentang. Pembebanan dilakukan secara statik bertahap
dengan beban uji maksimum sebesar 400 kg dengan berat beban 10 kg per lempeng. Pada
beban maksimum, lendutan yang terjadi di tengah bentang tidak melebihi lendutan ijin
maksimum sebesar 15 mm. Pengukuran lendutan menggunakan 2 dial gauge/transducer
yang diletakkan di kedua sisi rangka batang (kiri-kanan) jembatan dan kemudian nilai
lendutan dirata-ratakan.
n) Toleransi dimensi jembatan sebesar ±1 %.

Pasal 10

Cara perakitan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan menggunakan perancah, tanpa alat
bantu konstruksi (peluncur). Perancah dapat dilihat pada Gambar 8.

35
BAB V
PELAKSANAAN KOMPETISI KONSTRUKSI

Bagian Kesatu
Prosedur Kompetisi Tahap Kedua

Pasal 11

a) Panitia akan mengumumkan hasil seleksi tahap pertama berdasarkan keputusan Dewan Juri
kepada para peserta untuk mengikuti tahap kedua (kompetisi).
b) Pengumuman hasil seleksi tahap pertama terdiri atas 7 tim finalis. Pengumuman akan
dilaksanakan melalui surat resmi dan telepon/faksimile/internet.
c) Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi tahap pertama diwajibkan mendaftar ulang ke
Panitia untuk mengikuti kompetisi tahap kedua.
d) Apabila batas waktu pendaftaran ulang berakhir, Peserta tidak juga menyampaikan
pemberitahuan (ayat c), maka secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri oleh
Panitia dan peserta dinyatakan gugur.
e) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

Bagian Kedua

Peralatan Kerja, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan

Pasal 12
a) Peserta tidak diperkenankan menggunakan peralatan elektrik pada saat proses perakitan,
kecuali alat bor listrik yang digunakan sebagai pengencang baut dan mengebor.
b) Peserta harus membawa peralatan konstruksi sendiri, seperti, ragum, kikir, gunting
pemotong profil, gergaji besi manual, bor listrik, mata bor, socket untuk self driving screw,
extension cable 10 m, meteran, sipat, benang, spidol, kuas, macun/lap, dll
c) Panitia tidak menyediakan peralatan kerja.

36
Pasal 13

a) Faktor keselamatan kerja dalam kompetisi ini menjadi prioritas utama.


b) Para peserta diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-
3) yang minimal terdiri dari helmet, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, sabuk
pengaman, kacamata pelindung kerja (google) dan sepatu kerja.
c) Peserta harus menjaga lingkungan kerja agar bisa mendukung dengan baik pelaksanaan
pekerjaan, dan tetap menjaga kebersihan lingkungannya.
d) Resiko kecelakaan akibat kelalaian kerja menjadi tanggung jawab peserta.
e) Panitia tidak menyediakan Peralatan K3.

Bagian Ketiga
Ketentuan Lain-lain

Pasal 14

a) Ketua tim yang terdaftar pada Panitia, bertanggung jawab atas keselamatan kerja
anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja, memelihara
alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, dan jadwal kerja selama masa kompetetisi
berlangsung.
b) Penggantian ketua tim dan anggota tim harus sepengetahuan Panitia dengan alasan yang
dapat diterima, dan diajukan sebelum kompetisi dimulai.
c) Peserta dilarang mengubah, menambah atau memodifikasi proposal gambar kerja yang telah
lolos seleksi tahap pertama dalam pelaksanaan konstruksi.
d) Seluruh biaya peralatan kerja (gunting pemotong profil / gergaji besi manual, bor listrik,
mata bor, socket untuk self driving screw, extension cable 10 m, meteran, sipat, benang,
spidol, kuas, dll) menjadi tanggung jawab peserta.
e) Waktu dan unjuk kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian Dewan Juri.
f) Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung jawab peserta.
g) Pemasangan dan pembongkaran jembatan menjadi kegiatan dari peserta.

37
h) Seluruh peserta, jembatan dan perkakas harus berada di dalam ruang kerja sebelum perakitan
jembatan dimulai. Sebelum perakitan dinyatakan selesai peserta harus merapikan seluruh
peralatan kerja di dalam ruang kerja.

Bagian Keempat
Site Plan Kompetisi

Pasal 15

a) Site Plan adalah area kerja yang memiliki ukuran (3 x 12) m2 per tim peserta yang
ditentukan oleh Panitia.
b) Secara skematik gambar site plan kompetisi lihat Gambar 2.

Bagian Kelima
Aktivitas Dewan Juri

Pasal 16

a) Dewan Juri menjelaskan peraturan-peraturan kompetisi dan menjawab pertanyaan peserta


sekitar peraturan yang diberlakukan sebelum kompetisi dimulai.
b) Dewan Juri memberikan penilaian gambar kerja sesuai dengan usulan perancangan dan
metoda konstruksi yang lolos tahap kesatu.
c) Dewan Juri memeriksa kembali proposal pada saat presentasi peserta.
d) Dewan Juri memeriksa kelengkapan komponen yang dikompetisikan yang masih dalam
bentuk terlepas.
e) Dewan Juri berhak memperingatkan sampai mendiskualifikasi peserta kompetisi selama
waktu pelaksanaan perakitan bila dipandang akan membahayakan dan melanggar
peraturan.
f) Bila pelaksanaan perakitan telah selesai dan jembatan sudah terpasang diatas perancah
serta perkakas dirapikan, Ketua Tim Peserta melapor kepada Juri dan Wasit, untuk dicatat
waktunya.
g) Dewan Juri melakukan pemeriksaan kelengkapan dan pengukuran jembatan.

38
h) Dewan Juri menilai keindahan dan keawetan jembatan serta kesesuaian terhadap tema
lomba.
i) Dewan Juri memerintahkan pemindahan jembatan ke lokasi pengujian.
j) Dewan Juri berhak menghentikan pelaksanaan pengujian jika dipandang perlu.
k) Dalam pelaksanaan kompetisi, Dewan Juri akan dibantu oleh wasit.
l) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

BAB VI
PENILAIAN

Bagian Kesatu
Kriteria Penilaian

Pasal 17

a) Kriteria penilaian didasarkan atas unsur-unsur kekokohan/kinerja struktural, kesesuaian


implementasi terhadap rancangan, kreatif, terindah dan waktu perakitan tercepat dengan
memperhatikan persyaratan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

b) Kekokohan/kinerja struktural jembatan didasari atas lendutan terkecil dengan berat jembatan
teringan.

c) Kesesuaian implementasi terhadap rancangan didasari atas kecilnya perbedaan antara


lendutan aktual dengan rencana serta waktu perakitan aktual dengan rencana, dan berat
jembatan aktual dengan berat rencana. Total bobot adalah berat rangka jembatan, alat
sambung, dan lantai kendaraan ditambah dengan hukuman kelebihan berat.

d) Kecepatan pelaksanaan adalah nilai jumlah waktu pelaksanaan konstruksi dan perakitan
ditambah dengan hukuman (bila ada). Pemasangan aksesoris jembatan termasuk dalam
waktu pelaksanaan.

e) K3 dinilai dari kelengkapan dan kepatuhan terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan
K3.

39
f) Pelaksanaan konstruksi dinilai dari pelaksanaan perakitan jembatan yang realistis dan
inovatif.

g) Keindahan dan kenyamanan dinilai sesuai dengan tema kompetisi dan kelengkapan
jembatan.

h) Untuk seluruh juara harus memenuhi syarat lendutan ijin.

Bagian Kedua
Pelanggaran dan Diskualifikasi

Pasal 18

a) Peserta yang melakukan pelanggaran dan atau mengalami kecelakaan akan diberikan
hukuman dan juri dapat memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan konstruksi
(diskualifikasi).
b) Pada saat pengkonstruksian profil-profil canai, peserta tidak diperkenankan menyentuh dan
atau menginjak sungai, akan diberikan hukuman 30 detik per pelanggaran.
c) Peserta hanya diperkenankan menyeberang sungai diatas perancah pada saat perangkaian
dan peluncuran jembatan.
d) Pada saat pengkonstruksian profil-profil canai, bila elemen struktur dan atau peralatan
konstruksi, menyentuh sungai atau tanah di luar site plan, peserta diberikan hukuman 30
detik per pelanggaran. Untuk 2 jam pertama, peserta dibebaskan meletakkan profil canai
dengan panjang melebihi panjang site plan.
e) Peserta bekerja di luar site plan hukumannya 30 detik per pelanggaran.
f) Peserta melanggar K3 hukumannya 30 detik per pelanggaran.
g) Bila dimensi jembatan tidak sesuai dengan toleransi yang diijinkan (Pasal 9) peserta akan
diberikan hukuman 10 % dari nilai total yang diperoleh.
h) Tinggi rangka baja terbesar/maksimum adalah 60 cm ukuran luar-luar, jika tinggi rangka
melebihi 2% maka diberikan hukuman penambahan berat jembatan sesuai keputusan juri.
i) Pelanggaran-pelanggaran lain yang terkait dengan pasal 9 namun hukumannya belum
ditetapkan diatas, akan diberikan hukuman sesuai dengan keputusan juri.
j) Peserta yang mengutak-atik fastener atau menginjak jembatan setelah dinyatakan selesai,
dikenakan hukuman 50% dari nilai uji pembebanan.

40
k) Jika komponen utama jembatan (konfigurasi struktur) tidak sesuai dengan yang diajukan
dalam proposal, peserta dikenakan hukuman, yaitu tidak bisa menjadi Juara peringkat
maupun Juara kategori. Yang dimaksud dengan konfigurasi struktur disini adalah bentuk
struktur rangka termasuk bresing, dan balok melintang namun tidak termasuk jumlah alat
sambung.
l) Dewan Juri dapat menyatakan Tim didiskualifikasi jika peserta mengganggu dan/atau
melakukan sabotase terhadap peserta lainnya.
m) Bilamana ditemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan kompetisi
setelah kegiatan kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan memberikan sanksi
berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan
oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta
yang bersangkutan.

Bagian Ketiga
Uji Pembebanan

Pasal 19

a) Dalam uji pembebanan, beban dan alat pengujian disediakan oleh Panitia.
b) Pelaksanaan uji pembebanan disaksikan oleh tim peserta kompetisi dan diawasi oleh para
juri.
c) Pada saat pelaksanaan pembebanan, area/site plan harus bebas dari pihak luar, kecuali
anggota tim peserta, wasit dan juri.
d) Pembacaan dial dilaksanakan setelah jarum dial berhenti bergerak atau maksimum 2 menit
semenjak beban diberikan, kecuali pembacaan lendutan pada beban final maksimum 3
menit.
e) Jika waktu perakitan melebihi 7 jam ditambah toleransi waktu selama 2 jam , diberikan
hukuman penambahan berat sebesar 0,1 kg untuk setiap menit keterlambatan.

41
BAB VII
PEMENANG

Pasal 20

a) Berdasarkan seluruh hasil penilaian selama kompetisi berlangsung, Juri akan memutuskan
dan mengumumkan pemenang sebagai juara I, II dan III untuk masing-masing golongan
lomba serta memutuskan juara kategori untuk Jembatan Terkokoh, Jembatan dengan
kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan Terindah, Waktu
pelaksanaan Tercepat, K3 Terlengkap, Cara Perakitan Terealistis.
b) Juara I golongan lomba disetarakan dengan penghargaan platinum.
Juara II golongan lomba disetarakan dengan penghargaan emas.
Juara III golongan lomba disetarakan dengan penghargaan perak.
Juara kategori disetarakan dengan penghargaan perunggu.
c) Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan platinum, emas, perak dan perunggu,
dimana Institusi peserta lomba yang menjadi juara umum harus meraih minimal 1(satu)
platinum. Apabila terdapat jumlah perolehan yang sama, maka penetapan juara umum
diputuskan oleh Dewan Juri.

Pasal 21

Hak pemenang diatur oleh surat keputusan Panitia.

Pasal 22

Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang.

Pasal 23

Keputusan akhir Dewan Juri dan/atau Panitia tidak dapat diganggu gugat dan bersifat
final.

42
Pasal 24

Peraturan Kompetisi Jembatan Rangka Baja Canai Dingin ini berlaku semenjak ditetapkan.

Ditetapkan di
Tempat : Jakarta
Tanggal : September 2018

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,

Ttd

Prof. Intan Achmad, Ph.D.

43
Potongan Jembatan Rangka Canai (Satuan dalam cm)

Gambar 1. Bentuk Umum Model Jembatan Rangka Baja Canai Dingin

Catatan : konfigurasi bentuk jembatan tidak mengikat , namun batang bawah dan batang atas
harus tetap sejajar (tidak melengkung).

44
KETENTUAN :
- Rangka berbentuk kotak, harus menggunakan batang tegak di dalam bidang rangka (lihat
gambar 6a dan 6b).
- Batang-batang diagonal dan horisontal pada rangka jembatan harus membentuk segitiga
- Tinggi rangka terbesar/maksimum adalah 60 cm, ukuran luar-luar dan jumlah segmen
rangka batang bebas, bentuk rangka adalah kotak dimana batang atas dan batang bawah
harus sejajar.
- Lantai kendaraan terbuat dari bahan multiplek tebal maksimum 9 mm, dan dibuat minimal
2 segmen.
- Kepala jembatan dan perletakan/tumpuan untuk pengujian kekuatan disediakan oleh
Panitia.
- Semua kelengkapan kompetisi disiapkan oleh peserta, Panitia hanya menyiapkan lokasi,
material jembatan dan peralatan untuk uji pembebanan.

Gambar 2. SKEMATIK GAMBAR SITE PLAN KOMPETISI

45
200,00 Beban Uji 200,00

Deal Gauge/
Transducer

200,00 Beban Uji 200,00

Deal Gauge/
Transducer

200,00 Beban Uji 200,00

Deal Gauge/
Transducer

Konfigurasi pembebanan

Beban uji dari pelat baja dengan luasan permukaan 60 c m x


60 c m dengan spreader plate panjang 60 cm x 100 cm,

abutmen

Pembebanan Tampak Depan

Gambar 3. Uji Pembebanan

46
Urutan pengujian:
1. Pasang kepala jembatan.

2. Pasang tumpuan sendi dan rol.

3. Pasang 2 dial indicator di tengah bentang pada kedua rangka jembatan.

4. Pasang beban secara bertahap setiap 10 kg. Beban pelat baja dengan ukuran permukaan
60 cm x 60 cm dipasang di tengah bentang jembatan dengan spreader plate. Besar
lendutan dicatat pada setiap penambahan beban, dengan lendutan maksimum sebesar 15
mm. Pembebanan maksimum sebesar = 400 kg (termasuk berat spreader plate).

47
Gambar 4. DETAIL UJUNG TUMPUAN

Gambar 5. GAMBAR ABUTMEN

48
4000

4000

4000

Gambar 6a. Beberapa Contoh model rangka yang tidak diperkenankan diusulkan

Rangka Tipe 1 (Panjang 4 m)


400

Rangka Tipe 2 (Panjang 4 m)


400

Rangka Tipe 3 (Panjang 4 m)


400

49
Rangka Tipe 1 (Panjang 4 m)
400

Rangka Tipe 2 (Panjang 4 m)


400

Rangka Tipe 3 (Panjang 4 m)


400

Gambar 6b. Contoh Bentuk rangka yang diperkenankan untuk diusulkan

Keterangan Gambar 6a. dan 6b.

- Tidak diperkenankan menggunakan bentuk rangka trapesium (gambar 6a.)


- Rangka berbentuk kotak, harus menggunakan batang tegak di dalam bidang rangka
(lihat gambar 6b).
- Batang-batang diagonal dan horisontal pada rangka jembatan harus berbentuk segitiga
- Jumlah segmen rangka batang bebas, rangka berbentuk kotak, dimana batang atas dan
batang bawah harus sejajar.

50
Gambar 7a. Profil Canai Dingin C-75.35 tebal 0,65 mm, panjang 6 meter

Gambar 7b. Sekrup Canai Dingin tipe 12-14x20

51
Peralatan Kerja Peralatan K3

Gunting pemotong profil Kacamata

Sarung tangan
Tang (needle nose)
(untuk menjepit dan menekuk pelat)

Helm

Bor Listrik

Sepatu boot
Klem

*) sumber gambar: internet.

52
Gambar 10 Tampak Atas Perancah dan Kepala Jembatan

53
LAMPIRAN 2B :
PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN MODEL BUSUR PEJALAN KAKI
MENGGUNAKAN ROTAN

KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA


KJI XIV Tahun 2018

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

j) Model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki adalah replika dari
Jembatan Busur dengan skala 1:100 yang terbuat dari Rotan dan Tripleks atau kombinasi
dari material-material tersebut.
k) Lantai jembatan adalah seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan untuk pejalan kaki,
dengan bahan dari multiplek menerus.
l) Bentang jembatan adalah bentang dari sumbu perletakan ke sumbu perletakan.
m) Clearance adalah ruang bebas yang diperlukan untuk lewat lalu lintas ditambah jarak
tertentu ke kiri dan kanan, semua unsur jembatan harus di luar ruang bebas.
n) Peserta kompetisi adalah utusan dari Perguruan Tinggi yang secara sah terdaftar untuk
mengikuti aktivitas kompetisi.
o) Dewan Juri kompetisi adalah Dewan yang diberi tugas secara sah oleh DITJEN
BELMAWA KEMENRISTEK DIKTI untuk melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil
rancangan peserta dalam kompetisi.
p) Jembatan Busur yang dikompetisikan adalah prototype Jembatan Busur sebenarnya dengan
bentang 132 m, dan memiliki lebar lantai jembatan 7 m. Model jembatan merupakan

54
representasi yang dibuat lebih kecil dari ukuran jembatan yang sebenarnya dengan skala
1:100.
q) Lantai deck jembatan merupakan bagian bawah jembatan yang bagian tepinya/sisinya
terdapat batang rotan tegak.
r) Beban untuk perancangan jembatan sebenarnya adalah sebesar 500 kg/m2.
s) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia adalah Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristek Dikti.
t) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 Tahun 2018 adalah Poilteknik
Negeri Ujung Pandang.

BAB II

TEMA, FUNGSI DAN TUJUAN KOMPETISI

Pasal 2

Kompetisi bernama ”Kompetisi Jembatan Indonesia”.

Pasal 3

Pada KJI ke-14 ini dipilih tema:

“Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis Dan Ramah Lingkungan”

Pasal 4

Kompetisi Jembatan Indonesia sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Perguruan


Tinggi teknik sipil dan pembentukan watak cinta teknologi dalam rangka mencerdaskan bangsa
dan mengembangkan potensi:

a) Kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan jembatan.


b) Rancang bangun sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka
menghasilkan suatu perangkat dan sistem yang sangat dibutuhkan masyarakat.
c) Kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi jembatan.

55
d) Budaya kompetisi berbasis IPTEKS di lingkungan Perguruan Tinggi.
e) Bakat dan minat melalui tindakan realistis dan pengalaman menganalisis masalah secara
langsung (hands on experience).
f) Budaya etnik daerah yang berwawasan Indonesia melalui estetika bentuk jembatan
g) Pemahaman daya layan jembatan yang diterjemahkan sebagai kenyamanan penggunaan
jembatan.

BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KOMPETISI JEMBATAN

Bagian Kesatu
Penyelenggara dan Pelaksana

Pasal 5

a) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 adalah Direktorat Jendral


Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA).
b) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 Tahun 2018 adalah Poilteknik
Negeri Ujung Pandang.

 Alamat Penyelenggara :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA),
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Kemahasiswaan
Gedung D Dikti Lt IV
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia;
Telp. Tel. (021) 57946100
website : http://www.dikti.go.id
e-mail : belmawa@dikti.go.id
 Alamat Panitia Pelaksana:
Sekretariat KJI-KBGI Gedung Teknik Sipil Ruang LS. 107

56
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Tamalanrea-
Makassar, 90245. Telp. (0411) 585365, 585367, 585368; Fax (0411) 586043
website: http://kjikbgi.poliug.ac.id
e-mail : kji2018@poliupg.ac.id

Contact Persons:
Ketua Jurusan Teknik Sipil : Dr.Eng. Adiwijaya, S.ST., M.T.
No. HP. 081342487102
Ketua Pelaksana KJI IX : Ismail Mustari, S.T., M.T.
No. Hp. 081241308867
Koord. Seksi Kesekretariatan : Nursamiah, S.T., M.T.
No. HP. 081342416580

c) Tempat dan waktu Pelaksanaan:

Tempat penyelenggaraan : Politeknik Negeri Ujung Pandang.


Waktu : 30 November s.d. 2 Desember 2018

Bagian Kedua
Manajemen

Pasal 6

Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan kompetisi ini dibentuk Panitia yang
terdiri dari Panitia KJI, Dewan Juri dan Pelaksana lapangan, yang mana pembagian kerja dan
wewenang diatur sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing didasarkan atas prinsip
profesionalitas.

57
BAB IV

KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI

Bagian Kesatu
Rincian Pelaksanaan Kompetisi

Pasal 7

a) Untuk kategori Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur), satu tim dari Perguruan
Tinggi maksimum 4 (empat) orang (lihat Bab Pendahuluan, butir 4.a), terdiri dari 3 (tiga)
mahasiswa dan 1 (satu) orang Dosen Pembimbing.
b) Perancangan model jembatan dilaksanakan di Perguruan Tinggi masing-masing sesuai
dengan jadwal perancangan. Perancangan struktur jembatan sebenarnya sesuai dengan
peraturan/standar jembatan yang berlaku dengan beban pejalan kaki 500 kg/m2.
c) Bagi tim yang hasil rancangannya dinyatakan lolos pada seleksi tahap pertama, akan
membuat jembatan dengan dasar ukuran seperti pada Gambar 1 di Poilteknik Negeri Ujung
Pandang. Pada saat pelaksanaan kompetisi, seluruh material jembatan (selain ornamen
dan aksesoris) akan disiapkan di tempat pertandingan oleh Panitia Poilteknik Negeri Ujung
Pandang (ornamen dan aksesoris yang harus disiapkan oleh para peserta sebelumnya).
d) Setelah jembatan tersebut selesai dikonstruksi maka jembatan tersebut dipamerkan untuk
dinilai oleh para Juri dan akan dilakukan pengujian beban vertikal yang diberikan secara
bertahap. Perakitan dan pengonstruksian jembatan dilaksanakan maksimal selama 4
(empat) jam dengan toleransi waktu selama 45 (empat puluh lima) menit. Setelah proses
perakitan selesai, dilakukan penimbangan dan uji beban jembatan.
Apabila waktu perakitan melewati ketentuan maka tidak dilakukan pengujian beban.
e) Ornamen dan aksesoris disiapkan oleh peserta di Institusi masing-masing dan dibuat tidak
menyatu dengan struktur atas.
f) Penilaian kemampuan menahan beban dikaitkan dengan berat struktur atas jembatan
termasuk perletakannya.

58
g) Penimbangan struktur atas dilakukan secara terpisah dengan penimbangan ornamen dan
aksesoris jembatan. Penimbangan dilakukan sesudah pengujian dan disaksikan oleh peserta.
h) Jadwal pembuatan model disesuaikan dengan jadwal kompetisi (Panduan Proposal).
i) Penentuan pemenang didasarkan atas prinsip kekokohan/kinerja struktural, terindah, dan
kesesuaian antara implementasi dengan rancangan awal. Dengan proporsi penilaian sebagai
berikut:

Proposal = 10%
Presentasi = 10%
Pelaksanaan = 80%, yang terdiri dari:
 Berat jembatan = 10%
 Metode konstruksi = 15%
 Waktu pelaksanaan = 10%
 K-3 (unjuk kerja) = 5%
 Estetika dan lingkungan = 5%
 Kenyamanan = 5%
 Kekokohan jembatan = 30%
Dengan keterangan sebagai berikut:
- Semakin ringan berat jembatan, yang lendutannya lebih kecil dari lendutan ijin
semakin tinggi nilai komponen berat yang diperoleh. Peserta dapat memakai
seluruh atau sebagian material jembatan yang disiapkan oleh Panitia. Penggunaan
sebagian atau seluruh material jembatan akan berakibat pada berat jembatan dan
lendutan yang terjadi;
- Ornamen dan aksesoris (landscape) yang melengkapi model jembatan tidak
termasuk dalam berat jembatan dan akan dinilai secara terpisah diluar berat
jembatan;
- Semakin cepat waktu perakitan jembatan semakin tinggi nilai komponen waktu
yang diperoleh;
- K-3 harus digunakan di lingkungan kerja, cara bekerja dan kelengkapannya,
seperti helmet, pakaian, sepatu, sarung tangan dan lain-lain;
- Kekokohan jembatan meliputi kesesuaian lendutan riil maksimum dibandingkan
dengan lendutan rencana dan tidak melampaui lendutan ijin.

59
- Jembatan Nusantara dapat diekspresikan melalui ciri khas ornamen/assesoris
jembatan.
- Inovatif merupakan bentuk kreatifitas dalam konfigurasi struktur, metode
penyambungan, dan metode pelaksanaan.
- Efisiensi merupakan upaya perancangan yang memenuhi kriteria kekokohan dan
kelayanan jembatan dengan menggunakan bahan lebih sedikit, lebih murah biaya,
lebih cepat waktu perakitan.
- Estetika meliputi keindahan bentuk, ornamen, aksesoris, serta kelengkapan
komponen dan kesesuaian dengan tema kompetisi;
- Berwawasan lingkungan dikaitkan dengan keawetan dan aksesibilitas perawatan;
j) Dewan Juri akan menetapkan 5 pemenang kategori yaitu Jembatan Terkokoh, Jembatan
Terindah, Jembatan dengan Waktu Perakitan Tercepat, Jembatan dengan pelaksanaan K3
Terbaik, dan Jembatan yang sesuai antara implementasi dengan rancangan awal.
k) Dewan Juri akan menetapkan maksimal 1 (satu) tim finalis untuk setiap Perguruan Tinggi
yang akan mengikuti kompetisi Jembatan Bentang Panjang di Poilteknik Negeri Ujung
Pandang.

Bagian Kedua
Kompetisi Tahap Pertama

Pasal 8

a) Peserta adalah mahasiswa Jurusan (Program Studi) Teknik Sipil dari seluruh Perguruan
Tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu
Teknik lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan, yang secara resmi menjadi utusan
Perguruan Tinggi yang terdaftar pada Panitia.
b) Peserta mengirimkan proposal sesuai dengan panduan kepada Panitia yang berisikan dan
tidak terbatas pada desain jembatan dan metoda konstruksi.
c) Proposal yang diterima Panitia akan melalui proses seleksi awal terlebih dahulu untuk
menentukan finalis, yang dilakukan sesuai dengan Panduan Kompetisi.

60
d) Peserta finalis yang akan mengikuti kompetisi adalah tim yang lolos seleksi awal yang
dilakukan oleh Dewan Juri.
e) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

Bagian Ketiga
Materi dan Spesifikasi Jembatan Bentang Panjang Pejalan Kaki
(Jembatan Busur)

Pasal 9

a) Jenis Jembatan : Jembatan Busur (half through arch) pejalan kaki.


b) Panjang Jembatan : 1320 mm (jarak as ke as tumpuan/perletakan pada
kepala jembatan) yang terdiri dari 1 bentang, dengan
jarak puncak busur (mahkota) ke tepi bawah busur
adalah 220 mm (lihat Gambar 1).
c) Lebar lantai Jembatan : 70 mm dihitung dari tepi dalam ke tepi dalam busur.
Di tengah bentang lantai harus ada gelagar
melintang/cross girder sebagai tempat pengujian
lendutan. Lantai terbuat dari triplek tebal ±3 mm.
Lantai boleh dibuat secara menerus dan harus
terpisah dari balok pengikat (tie beam), namun boleh
menyatu dengan gelagar melintang dan gelagar
memanjang (opsional). Gelagar melintang, gelagar
memanjang, dan bresing terbuat dari bahan rotan
diameter ± 10 mm. Dek merupakan kombinasi antara
balok pengikat rotan berdiameter ± 20 mm di sisi kiri
dan kanan jembatan dengan gelagar melintang dan
bresing.
d) Gelagar Melintang : Diameter gelagar melintang rotan ± 10 mm. Gelagar
melintang ditempatkan di tengah bentang lantai
untuk pengukuran lendutan dan di bagian bawah

61
busur (di atas perletakan) serta gelagar melintang di
bagian ujung pilar tepi kiri dan kanan jembatan, dan
di daerah pertemuan balok pengikat dan busur
sehingga total terdapat 7 (tujuh) buah gelagar
melintang (lihat Gambar 1).
e) Clearance : Ruang bebas untuk lalu lintas pejalan kaki setinggi
25 mm. Bresing tidak boleh ada pada daerah
clearance.
f) Bresing : Diameter bresing rotan ± 10 mm. Bresing
ditempatkan di daerah lantai dan daerah busur.
Bresing di daerah busur tidak boleh ditempatkan di
tengah mahkota busur yang akan mengganggu
penempatan beban. Jumlah bresing di daerah lantai
minimum 2 buah (di luar gelagar melintang/cross
girder), dan jumlah bresing di daerah busur
maksimum 2 buah. Bresing di lantai dan di busur
hanya diperkenankan berupa balok melintang.
Bresing tidak harus ditempatkan di daerah
pertemuan dengan hanger (batang tegak). Bresing
bentuk lainnya tidak diperkenankan, misalnya
bentuk diamond, bentuk perkalian, bentuk diagonal,
ataupun bentuk segitiga.
g) Batang Tegak (Hanger) : Diameter rotan untuk batang tegak dalam bidang
busur ± 10 mm. Jarak antar batang tegak (hanger)
dapat bervariasi dan harus tegak lurus dengan balok
pengikat. Jumlah batang tegak total di dua bidang
busur diwajibkan tidak kurang dari 12 batang
tegak.
h) Pilar : Diameter rotan untuk pilar ± 20 mm. Jumlah pilar
total 4 buah.
i) Tumpuan/ perletakan : Sistem perletakan di kedua sisi jembatan adalah
sendi dan rol yang harus dibuat TERPISAH dari

62
struktur jembatan busur dan perletakan tersebut
hanya bertumpu pada kepala jembatan. Untuk
peragaan (display), perletakan yang dibuat Panitia
harus ditampilkan dan harus digunakan oleh
peserta. Kepala jembatan dan perletakan yang akan
digunakan pada saat pengujian juga dibuat dan
disediakan oleh Panitia.
j) Tinggi Busur : Ketinggian busur adalah jarak vertikal diukur dari
puncak busur (mahkota) ke tepi bawah busur adalah
220 mm. Tinggi puncak busur (mahkota) ke tepi atas
balok pengikat sebesar 100 mm (lihat Gambar 1).
k) Bahan Konstruksi : Bahan struktur pelengkung/busur terbuat dari rotan
yang diserut, dengan diameter ± 20 mm. Aksesoris
jembatan boleh terbuat dari bahan apa saja. Berat
struktur atas termasuk lantai jembatan yang
disiapkan oleh Panitia maksimum 12 kg (tidak
termasuk berat perletakan). Berat ornamen dan
aksesoris maksimum 4 kg. Jika berat ornamen dan
aksesoris melebihi ketentuan maka dikenakan
penalti berupa pengurangan nilai berat. Tidak
diperkenankan adanya perkuatan dengan material
lain seperti sling, kabel horizontal dan lainnya;
bahan struktur jembatan (kecuali ornamen dan
aksesoris) yang digunakan berasal dan disiapkan
oleh Panitia. Ornamen dan aksesoris jembatan
disiapkan oleh para finalis di institusinya masing-
masing.
l) Kepala Jembatan : Terbuat dari beton yang disediakan oleh Panitia
berukuran 15 cm x15 cm x15 cm dan berbentuk
kubus.
m) Jenis&bahan sambungan : Peserta diberikan keleluasaan untuk menentukan
jenis sambungan antara batang tegak (hanger) dan

63
balok pengikat, serta sambungan antara balok
pengikat dan busur jembatan. Lokasi batang tegak
(hanger) terletak pada sumbu pelengkung/busur dan
balok pengikat. Busur dan balok pengikat berada
pada sumbu/bidang yang sama sehingga keduanya
menyatu (lewat coakan atau pemotongan salah satu
atau kedua elemen busur atau balok pengikat yang
kemudian keduanya disambung melalui sambungan
paku/lem/tali rotan). Bahan sambungan yang
disediakan oleh Panitia adalah paku, tali kulit rotan
dan perekat. Peserta wajib membawa peralatan (bor
tangan/bukan bor listrik/bukan bor baterai, alat mal
pelengkung busur, pahat dan palu, gergaji kayu, alat
ukur, sipat, alat tulis/marker/spidol, mata bor kayu,
cutter, gunting, perekat untuk ornamen/aksesoris,
ragum, amplas, kikir) dan jika peserta memilih
sambungan pasak maka pasak dibuat di lokasi
kompetisi. Dalam hal pemasangan paku, peserta
diperkenankan melakukan pre boring dengan bor
tangan. Peserta diperkenankan menyiapkan kertas
stiker warna atau cat semprot untuk finishing
jembatan. Tidak diperkenankan menggunakan cat
kuas untuk finishing jembatan.
n) Bahan yang disediakan oleh Panitia : 2 rotan Ø 20 mm dengan panjang 2000 mm untuk
membuat busur, 2 balok pengikat (tie beam) Ø 20
mm dengan panjang 2000 mm, 3 batang tegak Ø 10
mm dengan panjang 2000 mm, 2 batang balok
melintang Ø 10 mm dengan panjang 1500 mm, 1
rotan Ø 20 mm dengan panjang 2000 mm untuk
membuat pilar, 2 batang bresing dan gelagar
melintang Ø 10 mm dengan panjang 2000 mm,
triplek 3 x 70 x 140 mm, tali kulit rotan 8000 mm,

64
paku 4 cm dan paku 1,25 cm masing-masing 100
buah, 5 tube perekat untuk kayu (lem G/ lem Korea),
serta area kerja. Peserta merancang dengan bahan
yang tertera diatas dan menyesuaikan panjang unsur
struktur dengan melakukan pemotongan/
pengergajian di tempat. Pengambilan material
dilakukan 2 jam sebelum lomba dimulai. Material
yang diterima peserta didasarkan undian yang
diterima oleh peserta/finalis.
o) Beban pengujian menggunakan beban statis vertikal seberat 5 kg yang di letakkan di tengah
bentang secara bertahap setiap 1 kg dengan lendutan maksimum pada tengah bentang
jembatan sebesar 4 mm (Lihat Gambar 2). Konfigurasi bresing atas tidak boleh
mengganggu penempatan beban uji (permukaan beban uji berukuran 5 cm x 14 cm).
p) Alat pengukur lendutan ditempatkan di kedua sisi balok pengikat pada tengah bentang.

BAB V

PELAKSANAAN KOMPETISI KONSTRUKSI

Bagian Kesatu
Prosedur Kompetisi Tahap Kedua
Pasal 10

a) Panitia akan mengumumkan hasil seleksi tahap pertama berdasarkan keputusan dewan juri
kepada para peserta untuk mengikuti tahap kedua (kompetisi).
b) Pengumuman hasil seleksi tahap pertama terdiri atas 8 tim finalis. Pengumuman akan
dilaksanakan melalui surat resmi dan telepon/faksimile/website.
c) Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi tahap pertama diwajibkan mendaftar ulang ke
Panitia untuk mengikuti kompetisi tahap kedua.
d) Apabila batas waktu pendaftaran ulang berakhir, Peserta tidak juga menyampaikan
pemberitahuan (ayat c), maka secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri oleh
Panitia dan peserta dinyatakan gugur.
e) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

65
Bagian Kedua
Ketentuan tambahan Tahap Kedua

Pasal 11

a) Ketua tim yang terdaftar pada Panitia, bertanggung jawab atas keselamatan kerja
anggotanya, dan model jembatan yang dikompetisikan.
b) Penggantian ketua tim dan anggota tim harus sepengetahuan Panitia dengan alasan yang
dapat diterima, dan diajukan sebelum kompetisi dimulai.
c) Seluruh biaya material assesoris/ornamen model jembatan menjadi tanggung jawab peserta.

Bagian Ketiga

Peralatan Kerja, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan

Pasal 12

d) Peserta tidak diperkenankan menggunakan peralatan elektrik pada saat proses perakitan.
e) Panitia tidak menyediakan peralatan kerja.

Pasal 13

f) Faktor keselamatan kerja dalam kompetisi ini menjadi prioritas utama.


g) Para peserta diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
yang minimal terdiri dari helmet, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, dan sepatu kerja.
h) Peserta harus menjaga lingkungan kerja agar bisa mendukung dengan baik pelaksanaan
pekerjaan, dan tetap menjaga kebersihan lingkungannya.
i) Resiko kecelakaan akibat kelalaian kerja menjadi tanggung jawab peserta.
j) Panitia tidak menyediakan Peralatan K3.

66
Bagian Keempat
Ketentuan Lain-lain

Pasal 14

a) Ketua tim yang terdaftar pada Panitia, bertanggung jawab atas keselamatan kerja
anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja, memelihara
alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, dan jadwal kerja selama masa kompetetisi
berlangsung.
b) Penggantian ketua tim dan anggota tim harus sepengetahuan Panitia dengan alasan yang
dapat diterima, dan diajukan sebelum kompetisi dimulai.
c) Peserta dilarang mengubah, menambah atau memodifikasi proposal gambar kerja yang telah
lolos seleksi tahap pertama dalam pelaksanaan konstruksi.
d) Seluruh biaya peralatan kerja menjadi tanggung jawab peserta.
e) Waktu dan unjuk kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian Dewan Juri.
f) Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung jawab peserta.
g) Pemasangan dan pembongkaran jembatan menjadi kegiatan dari peserta.
h) Seluruh peserta, jembatan dan perkakas harus berada di dalam ruang kerja sebelum perakitan
jembatan dimulai. Sebelum perakitan dinyatakan selesai peserta harus merapikan seluruh
peralatan kerja di dalam ruang kerja.

Bagian Kelima
Persiapan Pengujian

Pasal 15

a) Peserta menyiapkan jembatan beserta kelengkapannya pada meja yang disiapkan Panitia.
b) Pengukuran lendutan akan menggunakan 2 dial gauge/transducer yang ditempatkan pada
tengah kedua balok memanjang jembatan (tied beam).

67
Bagian Keenam
Aktivitas Dewan Juri

Pasal 16

a) Dewan Juri menjelaskan peraturan-peraturan kompetisi dan menjawab pertanyaan peserta


sekitar peraturan yang diberlakukan sebelum kompetisi dimulai.
b) Dewan Juri memberikan penilaian gambar kerja sesuai dengan usulan perancangan dan
metoda konstruksi yang lolos tahap kesatu.
c) Dewan Juri memeriksa kembali proposal pada saat presentasi peserta.
d) Dewan Juri memeriksa kelengkapan komponen yang dikompetisikan yang masih dalam
bentuk terlepas.
e) Dewan Juri berhak memperingatkan sampai mendiskualifikasi peserta kompetisi selama
waktu pelaksanaan perakitan bila dipandang akan membahayakan dan melanggar peraturan.
f) Bila pelaksanaan perakitan telah selesai, ketua tim peserta melapor kepada Juri dan wasit,
untuk dicatat waktunya.
g) Dewan Juri melakukan pemeriksaan kelengkapan dan pengukuran jembatan.
h) Dewan Juri menilai keindahan dan keawetan jembatan.
i) Dewan Juri memerintahkan pemindahan jembatan ke lokasi pengujian.
j) Dewan Juri berhak menghentikan pelaksanaan pengujian jika dipandang perlu.
k) Dalam pelaksanaan kompetisi, Dewan Juri akan dibantu oleh wasit.
l) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

68
BAB VI

PENILAIAN

Bagian Kesatu
Kriteria Penilaian

Pasal 17

a) Kriteria penilaian didasarkan atas unsur kekokohan/kinerja struktural, terindah, dan


kesesuaian antara implementasi dengan rancangan awal.
b) Kekokohan/kinerja struktural jembatan didasari atas lendutan terkecil dengan berat
jembatan teringan. Nilai tertinggi adalah jembatan teringan dengan kemampuan menahan
beban 5 kg dengan lendutan yang terjadi di bawah lendutan maksimum 4 mm (lendutan
ijin).
c) Kreatif dinilai berdasarkan adanya gagasan baru pada model jembatan yang dikaitkan
dengan jembatan yang sebenarnya.
d) Estetika jembatan dengan bentuk struktur yang indah akan memperoleh nilai tertinggi untuk
katagori ini. Nilai estetika adalah nilai seni dari tampak jembatan serta kelengkapan yang
memberi keindahan yang kreatif.
e) Aspek lingkungan dilihat dari keawetan jembatan dicerminkan dari perlindungan jembatan
terhadap cuaca dan aksesibilitas terhadap perawatan jembatan.
f) Kesesuaian implementasi terhadap rancangan didasari atas kecilnya perbedaan antara
lendutan actual dengan lendutan rencana hasil perhitungan, dan berat jembatan aktual
dengan berat rencana hasil perhitungan. Berat jembatan dengan total bobot paling ringan
dan memenuhi lendutan ijin akan memperoleh nilai tertinggi. Total bobot adalah berat
rangka jembatan, alat sambung, asesoris, perletakan, dan lantai kendaraan ditambah dengan
hukuman kelebihan berat.
g) Untuk seluruh kategori juara (juara golongan lomba dan juara kategori) harus memenuhi
syarat lendutan ijin.

69
Bagian Kedua
Hukuman

Pasal 18

a) Hukuman diberikan bilamana bentang, lebar jembatan dan tinggi busur kurang dari
ketentuan pada Pasal 9, dengan batas toleransi 1%.
b) Hukuman diberikan bilamana berat total jembatan berikut perlengkapannya termasuk
perletakan melebihi ketentuan pada Pasal 9.
c) Peserta melanggar K3 maka hukumannya 30 detik perpelanggaran.
d) Dewan Juri dapat menyatakan Tim terdiskualifikasi jika peserta mengganggu dan/atau
melakukan sabotase terhadap peserta lainnya.
e) Bilamana diketemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan kompetisi
setelah kegiatan kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan memberikan sanksi
berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan
oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta
yang bersangkutan.

Bagian Ketiga
Uji Pembebanan

Pasal 19

a) Dalam uji pembebanan secara bertahap dengan beban maksimum 5 kg, beban dan alat
pengujian, perletakan, kepala jembatan serta alat pengukur disediakan oleh Panitia.
b) Pelaksanaan uji pembebanan dilakukan dan disaksikan oleh tim peserta kompetisi dan
diawasi oleh Dewan Juri.
c) Pada saat pelaksanaan pembebanan, area harus bebas dari pihak luar, kecuali para Anggota
Tim, Juri dan Wasit.

70
Bagian Keempat

Pelanggaran dan Diskualifikasi

Pasal 20

a) Peserta yang melakukan pelanggaran dan atau mengalami kecelakaan akan diberikan
hukuman dan juri dapat memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan konstruksi
(diskualifikasi).
b) Bila peserta menggunakan peralatan diluar pasal 9 ayat l, maka alat tersebut akan diambil
oleh panitia. Setelah selesai lomba alat tersebut dikembalikan kepada peserta.
c) Peserta bekerja di luar site plan hukumannya 30 detik per pelanggaran, kecuali mendapat
izin juri tetap.
d) Peserta melanggar K3 hukumannya 30 detik per pelanggaran.
e) Pelanggaran-pelanggaran lain yang terkait dengan pasal 9 namun hukumannya belum
ditetapkan diatas, akan diberikan hukuman sesuai dengan keputusan juri.
f) Jika komponen jembatan (konfigurasi struktur) tidak sesuai dengan yang diajukan dalam
proposal, peserta dikenakan hukuman, yaitu tidak bisa menjadi Juara peringkat maupun
Juara kategori.
g) Dewan Juri dapat menyatakan Tim didiskualifikasi jika peserta mengganggu dan/atau
melakukan sabotase terhadap peserta lainnya.
h) Bilamana ditemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan kompetisi
setelah kegiatan kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan memberikan sanksi
berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan
oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta
yang bersangkutan.

71
BAB VII
PEMENANG

Pasal 21

a) Berdasarkan penilaian selama kompetisi berlangsung, Panitia akan menentukan dan


mengumumkan pemenang sebagai juara I, II dan III serta menentukan juara kategori untuk
terkokoh, terindah, waktu pelaksanaan tercepat, K3 terlengkap, dan kesesuaian antara
implementasi dengan rancangan awal.
b) Juara I golongan lomba disetarakan dengan penghargaan platinum.
Juara II golongan lomba disetarakan dengan penghargaan emas.
Juara III golongan lomba disetarakan dengan penghargaan perak.
Juara kategori disetarakan dengan penghargaan perunggu.
c) Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan platinum, emas, perak dan perunggu, dimana
Institusi peserta lomba yang menjadi juara umum harus meraih minimal 1(satu) platinum.
Apabila terdapat jumlah perolehan yang sama, maka penetapan juara umum diputuskan
oleh Dewan Juri.

Pasal 22

Hak pemenang diatur oleh surat keputusan Panitia.

Pasal 23

Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang.

Pasal 24

Keputusan akhir Dewan Juri dan/atau Panitia tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

72
Pasal 25

Peraturan kompetisi jembatan busur pejalan kaki ini berlaku semenjak ditetapkan.

Ditetapkan di

Tempat : Jakarta

Tanggal : September 2018

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,

Ttd

Prof. Dr. Intan Achmad

73
Peraturan Kompetisi Model Jembatan Busur Pejalan Kaki

1
Busur Pelengkung

Bresing
Hanger
100

100
Hanger
Hanger Batang
Pengikat
Hanger Hanger Hanger Lantai
220

220
Pilar Pilar
Balok Pengikat Busur
Pelengkung
Gelagar
Tumpuan Melintang
Tumpuan
1
70 Tumpuan
1320

Tampak Samping Potongan 1-1

Gelagar Gelagar Balok Pengikat Gelagar Gelagar


Melintang Melintang Melintang Melintang

Bresing Bresing Bresing Bresing Bresing Bresing


70

Balok Pengikat
1320

Tampak Lantai

Busur Pelengkung

Bresing Bresing
70

Busur Pelengkung
Daerah Bebas Bresing untuk Penempatan Beban
(Jarak Minimal 200 mm)
1320

Tampak Atas Daerah Busur

Model Jembatan Busur Pejalan Kaki Tanpa skala

Gambar 1. Bentuk Umum Model Jembatan Busur Half Through Arch

Keterangan :
 Jumlah bresing di daerah lantai minimum 2 buah (di luar gelagar melintang/cross
girder), dan jumlah bresing di daerah busur maksimal 2 buah.
 Penempatan bresing di daerah lengkung busur adalah bebas, namun tidak boleh
diletakan di tengah karena untuk penempatan beban pada saat pembebanan. Daerah
lengkung mahkota busur yang bebas bresing atas berukuran minimal 70 mm x 200
mm.

74
 Tinggi busur diukur dari puncak busur (mahkota) ke tepi bawah busur adalah 220
mm. Tinggi puncak busur (mahkota) ke tepi atas balok pengikat sebesar 100 mm dari
tepi atas puncak busur ke tepi atas balok pengikat.

Simulasi Pembebanan 1
Tampak Samping Busur Pelengkung
Pot. 1-1

Bresing
Hanger
100

100
Hanger
Hanger Batang
Pengikat
Hanger Hanger Hanger Lantai
220

220
Pilar Pilar
Balok Pengikat Busur
Pelengkung
Gelagar
Tumpuan Melintang
Tumpuan

1320
1 70 Tumpuan

Gelagar Melintang & Bresing


Balok Pengikat
Gelagar Gelagar Balok Pengikat Gelagar Gelagar Gelagar
Melintang Melintang Melintang Melintang Melintang

Bresing Bresing Beban


Bresing Bresing Bresing Bresing
70

Ukuran 140x50x20 mm

Balok Pengikat
1320

Gelagar Melintang & Bresing


Busur Pelengkung
Busur Pelengkung

Bresing Beban Bresing


70

Ukuran 140x50x20 mm

Busur Pelengkung
Daerah Bebas Bresing untuk Penempatan Beban
(Jarak Minimal 200 mm)
1320

Gambar 2. Penempatan Beban pada Jembatan Busur Half Through Arch

75
LAMPIRAN 2C :

PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA JALAN RAYA

KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA


KJI XIV Tahun 2018

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


a) Jembatan rangka baja adalah suatu struktur rangka yang melintaskan alur jalan melewati
rintangan yang ada di bawahnya.
b) Lantai kendaraan adalah seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan untuk lalu lintas
kendaraan. Lebar lantai kendaraan dihitung dari sisi luar ke sisi luar.
c) Panjang jembatan adalah jarak yang diukur mengikuti garis tengah/sumbu jembatan,
mulai dari ujung lantai kendaraan yang satu sampai ujung yang lainnya.
d) Bentang jembatan adalah jarak as ke as perletakan.
e) Clearance adalah ruang bebas yang diperlukan untuk lewat lalu lintas ditambah jarak
tertentu ke kiri dan kanan, dimana semua unsur jembatan harus di luar ruang bebas.
f) Through Type Truss adalah jembatan yang mempunyai lantai kendaraan terletak di
bagian bawah konstruksi pemikul utama.
g) Elemen adalah batang tunggal yang menjadi bagian dari sebuah member, yang terbuat
dari profil baja.
h) Member adalah gabungan dari elemen-elemen yang telah disambung menggunakan
baut/las di perguruan tinggi masing-masing, sebelum perakitan di lokasi kompetisi.
i) Segmen adalah gabungan dari maksimum 5 member.

76
j) Abutmen adalah kepala jembatan yang terletak di ujung jembatan bagian tepi sungai.
k) MAB adalah Muka Air Banjir maksimum.
l) Peserta kompetisi adalah utusan dari perguruan tinggi yang secara sah terdaftar untuk
mengikuti aktivitas kompetisi.
m) Juri kompetisi adalah Dewan Juri yang diberi tugas secara sah oleh DITLITABMAS,
DITJENDIKTI, KEMENRISTEK RI untuk melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil
rancangan peserta dalam kompetisi.
n) Penilaian/evaluasi adalah kegiatan penilaian/evaluasi kelayakan terhadap hasil
rancangan peserta kompetisi berdasarkan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan.
o) Site plan kompetisi adalah lapangan (ruang) kerja yang dibatasi oleh garis-garis batas
yang terikat oleh peraturan kompetisi.
p) Model Jembatan adalah prototipe jembatan yang dibuat lebih kecil dari ukuran jembatan
yang sebenarnya.
q) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia adalah Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti
r) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 Tahun 2018 adalah Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

BAB II
TEMA, FUNGSI DAN TUJUAN KOMPETISI

Pasal 2

Kompetisi bernama ”Kompetisi Jembatan Indonesia”.

Pasal 3

Pada KJI ke-14 ini dipilih tema :

“Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis, dan Ramah Lingkungan”

77
Pasal 4

Kompetisi Jembatan Indonesia sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Perguruan


Tinggi Teknik Sipil dan pembentukan watak cinta teknologi dalam rangka mencerdaskan
bangsa dan mengembangkan potensi :
a. Kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan jembatan;
b. Rancang bangun sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka
menghasilkan suatu perangkat dan system yang sangat dibutuhkan masyarakat;
c. Kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi jembatan;
d. Budaya kompetisi berbasis IPTEKS di lingkungan Perguruan Tinggi;
e. Bakat dan minat melalui tindakan realistis dan pengalaman menganalisis masalah secara
langsung (hands on experience);
f. Budaya etnik daerah yang berwawasan Indonesia melalui estetika bentuk jembatan; dan
g. Pemahaman daya layan jembatan yang diterjemahkan sebagai kenyamanan penggunaan
jembatan.

BAB III
PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KOMPETISI JEMBATAN

Bagian Kesatu
Penyelenggara dan Pelaksana

Pasal 5

d) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 adalah Direktorat Jenderal


Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA).
e) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia ke-14 Tahun 2018 adalah Politeknik
Negeri Ujung Pandang.
 Alamat Penyelenggara :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITJEN BELMAWA),
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Kemahasiswaan

78
Gedung D Dikti Lt IV
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia;
Telp. Tel. (021) 57946100
website : http://www.dikti.go.id
e-mail : belmawa@dikti.go.id

 Alamat Panitia Pelaksana: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang
Sekretariat KJI-KBGI Gedung Teknik Sipil Ruang LS. 107
Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Tamalanrea-
Makassar, 90245. Telp. (0411) 585365, 585367, 585368; Fax (0411) 586043
website: http://kjikbgi.poliug.ac.id
e-mail : kji2018@poliupg.ac.id

Contact Persons:
Ketua Jurusan Teknik Sipil : Dr.Eng. Adiwijaya, S.ST., M.T.
No. HP. 081342487102
Ketua Pelaksana KJI IX : Ismail Mustari, S.T., M.T.
No. Hp. 081241308867
Koord. Seksi Kesekretariatan : Nursamiah, S.T., M.T.
No. HP. 081342416580

f) Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat penyelenggaraan : Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Waktu : 30 November s.d. 2 Desember 2018

79
Bagian Kedua
Manajemen

Pasal 6

Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan kompetisi ini dibentuk Panitia yang
terdiri dari Panitia KJI, Dewan Juri dan pelaksana lapangan, yang mana pembagian kerja dan
wewenang diatur sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing didasarkan atas prinsip
profesionalitas.

BAB IV
KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI

Bagian Kesatu
Rincian Pelaksanaan Kompetisi

Pasal 7

a. Untuk kategori jembatan rangka baja jalan raya, satu tim dari perguruan tinggi
maksimum 4 (empat) orang, terdiri dari 3 (tiga) mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen
pembimbing. Perancangan model jembatan dilaksanakan di perguruan tinggi masing-
masing sesuai dengan jadwal kompetisi.
b. Perancangan struktur jembatan sesuai dengan peraturan/standar jembatan yang
berlaku.
c. Bagi tim yang hasil rancangannya dinyatakan lolos pada seleksi tahap pertama,
segera membuat model jembatan yang sebenarnya sesuai dengan ukuran pada
Gambar 1 di tempat masing-masing dan merangkai kembali pada saat
pengkonstruksian dalam kompetisi dengan mengacu kepada peraturan kompetisi.
d. Pada saat kompetisi peserta diwajibkan memasang gambar kerja (lay out dan detail)
dalam ukuran A3 di area kompetisi yang disiapkan Panitia; yang mana gambar kerja
tersebut akan membantu penilaian para juri saat pelaksanaan konstruksi jembatan.
e. Pada saat kompetisi Panitia Pelaksana akan memasang gambar rancangan

80
jembatan sesuai proposal (berukuran A3) disebelah gambar kerja seperti yang
tersebut pada huruf (d) diatas; yang mana kedua gambar kerja tersebut akan
membantu penilaian para juri pada saat pelaksanaan konstruksi jembatan. Perbedaan
antara kedua gambar kerja ini berpengaruh terhadap penilaian sesuai dengan BAB VI
tentang Penilaian sebagaimana yang diatur dalam peraturan ini. Gambar rancangan
sesuai proposal hendaknya tidak di jilid mati didalam proposal, tetapi disisipkan
pada proposal (dalam kantong).
f. Penimbangan dan penyegelan komponen jembatan dan alat bantu.
g. konstruksi, dilakukan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan Panitia dan akan
disaksikan oleh 2 wakil mahasiswa dari institusi yang berbeda.
h. Unsur-Unsur Penilaian untuk penetapan pemenang mencakup:
Proposal : 10%
Presentasi : 10%
Pelaksanaan : 80%
terdiri dari:
 Berat jembatan : 10%
 Metode konstruksi : 10%
 Waktu pelaksanaan : 15%
 K-3 (unjuk kerja) : 5%
 Estetika : 5%
 Keawetan : 5%
 Kekokohan jembatan : 30%

Dengan keterangan sebagai berikut:


 Bentuk struktur jembatan harus merepresentasikan jembatan jalan raya rangka
baja sesungguhnya, yang memenuhi kaidah-kaidah persyaratan desain,
konstruksi, dan fungsi struktur jembatan.
 Berat jembatan tidak boleh melampaui berat maksimum yang ditentukan
sebagaimana diatur dalam peraturan ini. Semakin ringan berat jembatan semakin
tinggi nilai komponen berat yang diperoleh.
 Ornamen (pagar, orang-orangan, mobil-mobilan, lampu, tanaman, iklan dsb)

81
yang melengkapi model jembatan termasuk dalam berat jembatan.
 Metode konstruksi harus mengikuti peraturan pada pasal 13 tentang prosedur
perakitan jembatan.
 Waktu pelaksanaan konstruksi tidak boleh melampaui batas waktu maksimum
yaitu 120 (seratus dua puluh) menit dengan waktu toleransi 60 menit.
 Semakin cepat waktu pelaksanaan konstruksi semakin tinggi nilai komponen
waktu yang diperoleh.
 K-3 harus ditunjukan dari lingkungan kerja, cara bekerja dan kelengkapannya,
seperti helmet, pakaian, sepatu, sarung tangan dan lain-lain.
 Kekokohan jembatan meliputi kesesuaian lendutan riil maksimum dibandingkan
dengan lendutan rencana dan tidak melampaui lendutan ijin.
 Jembatan Nusantara dapat diekspresikan melalui ciri khas ornamen/assesoris
jembatan.
 Inovatif merupakan bentuk kreatifitas dalam konfigurasi struktur, metode
penyambungan, dan metode pelaksanaan.
 Efisiensi merupakan upaya perancangan yang memenuhi kriteria kekokohan dan
kelayanan jembatan dengan menggunakan bahan lebih sedikit, lebih murah biaya,
lebih cepat waktu perakitan.
 Estetika dan keawetan, meliputi keindahan bentuk, kelengkapan komponen
dan kesesuaian dengan tema kompetisi.
 Kekokohan jembatan meliputi kesesuaian lendutan riil maksimum dibandingkan
dengan lendutan rencana.
i. Dewan Juri akan menetapkan 6 pemenang kategori yaitu Jembatan Terkokoh,
Jembatan dengan kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan
Terindah, Waktu pelaksanaan Tercepat, K3 Terlengkap, dan Metode
Konstruksi Terealistis.
j. Dewan Juri akan menetapkan maksimal 1 (satu) tim finalis untuk setiap perguruan
tinggi yang akan mengikuti kompetisi jembatan rangka baja jalan raya di Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

82
Bagian Kedua
Kompetisi Tahap Pertama

Pasal 8

a. Peserta adalah mahasiswa Jurusan/Program Studi Teknik Sipil dari seluruh


perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil
maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan, yang
secara resmi menjadi utusan perguruan tinggi yang terdaftar pada Panitia.
b. Peserta mengirimkan proposal sesuai dengan panduan kepada Panitia yang berisikan
dan tidak terbatas pada desain jembatan dan metoda konstruksi.
c. Proposal yang diterima Panitia akan melalui proses seleksi awal terlebih dahulu
untuk menentukan finalis, yang dilakukan sesuai dengan Panduan Kompetisi.
d. Peserta finalis yang akan mengikuti kompetisi adalah tim yang lolos seleksi awal yang
dilakukan oleh Dewan Juri.
e. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersi f at Final.

Bagian Ketiga
Materi dan Spesifikasi Teknis Model Jembatan Baja

Pasal 9

a) Jenis jembatan : Jembatan rangka baja, lantai kendaraan di bawah (Through Type
Truss).
b) Bentuk rangka : ditentukan sendiri oleh peserta, tetapi tidak diijinkan
menggunakan bressing atas.
c) Bentang jembatan : L = 4,0 m (jarak as ke as tumpuan/perletakan) dengan panjang
jembatan maksimum 4,1 m
d) Lebar lantai jembatan : Lebar lantai kendaraan adalah 0,60 meter (diukur dari sisi
dalam ke sisi dalam). Lebar jembatan rangka maksimal 0,8 m
(diukur dari sisi luar ke sisi luar)
e) Tinggi Jembatan : Tinggi rangka jembatan maksimum adalah 0,6 m diukur dari sisi

83
luar atas dan bawah rangka.
f) Lantai kendaraan : Lantai kendaraan terbuat dari multiplek tebal maksimum 9 mm
yang disediakan oleh panitia dengan ukuran 120 x 240 cm
sebanyak 1 lembar. Lantai kendaraan dibuat pada waktu
perakitan.
g) Tumpuan/ perletakan : Untuk keperluan pengujian kekuatan, panitia menyiapkan
tumpuan sendi dan rol termasuk kepala jembatannya.
Rancangan jembatan harus disesuaikan dengan tumpuan dan
kepala jembatan yang disediakan Panitia. Untuk keperluan
perakitan, Panitia juga menyiapkan kepala Jembatan (sesuai
gambar 6)
h) Bahan Konstruksi : Profil rangka jembatan menggunakan profil siku (L), profil
hollow kotak (□) atau gabungan antara profil siku (L) dan profil
hollow kotak. Profil baja merupakan material baja setara BJ-37.
i) Member
- Satu buah segmen merupakan gabungan maksimum 5 member. Contoh 1 buah
segmen dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.
- Setiap member dapat terdiri dari beberapa elemen yang dihubungkan secara kaku
(tidak diijinkan terjadi rotasi atau defleksi pada sambungan dalam member).
- Elemen-elemen sudah dirakit menjadi member di perguruan tinggi masing-
masing untuk dirakit menjadi segmen pada saat perakitan jembatan di lokasi
kompetisi. Elemen-elemen harus terbuat dari profil siku (L) atau profil hollow
kotak (□).
- Ukuran setiap member harus memiliki dimensi ruang kurang dari 20x20x100
cm3. Dimensi member akan dicek dengan menggunakan kotak/boks bervolume
20x20x100 cm3 yang disediakan oleh panitia (Gambar 2). Apabila ukuran ruang
salah satu member melebihi volume boks, maka tidak dilakukan pengujian
beban.
- Setiap member harus memiliki berat maksimum 10 kg. Apabila salah satu member
melebihi berat maksimum, maka akan dikenakan pinalti penambahan berat.
- Sambungan di dalam member, baik las maupun baut, harus dicat di perguruan
tinggi masing-masing untuk membedakan dengan sambungan antar member.

84
Warna cat bebas.
- Member tidak boleh menggunakan kabel ataupun sling baja
j) Sambungan Antar Member
- Tipe sambungan antar member adalah sambungan baut menggunakan pelat buhul
(gusset). Pada daerah sambungan pelat buhul harus terbuka, tidak diijinkan
menutup dengan stiker atau sejenisnya. Diameter baut bebas dan baut tidak boleh
dicat.
- Sambungan bukan merupakan bagian dari member, dan terdiri dari minimal satu
baut dan satu mur. Mur atau baut tidak boleh dilas pada sambungan antar member.
- Baut dan mur untuk sambungan antar member tidak boleh dicat, harus dibiarkan
seperti warna aslinya.
- Ring diperkenankan untuk dipergunakan.
- Dilarang menggunakan peralatan pengencang baut elektrik/hidrolik, dan untuk
erection tidak diperkenankan menggunakan alat-alat otomatis/mekanis.
- Tipe sambungan yang tidak boleh digunakan untuk sambungan antar member
dijelaskan pada Gambar 3.
k) Rintangan/sungai : Simulasi sungai yang tidak boleh diinjak pada waktu pelaksanaan
perangkaian jembatan.
l) Perkuatan : Tidak diperkenankan menggunakan elemen perkuatan (kabel,
tulangan atau sejenisnya). Kekuatan struktur jembatan
mengandalkan sepenuhnya elemen rangka baja.
m) Berat jembatan : Maksimum 100 kg (termasuk berat lantai dan sambungan di
luar berat perletakan)
n) Berat ornamen/Aksesoris : Maksimum 10 kg.
o) Jumlah anggota tim : 4 orang (3 orang mahasiswa + 1 dosen pembimbing)
p) Pengujian beban
 Area untuk meletakkan beban atau mass block, berdimensi 60 x 60 cm dan akan
diletakkan di tengah dan ¼ bentang.
 Untuk penyaluran beban ke rangka, disiapkan spreader plate yang beratnya
diperhitungkan sebagai beban.
 Beban berupa plat baja disediakan oleh panitia.

85
 Pembebanan akan dilakukan secara statik bertahap dengan beban uji maksimum
300 kg (sudah termasuk beban spreader plate) . Proses pembebanan dibagi
menjadi 4 tahap, yaitu Tahap 1 adalah 100 kg di tengah bentang, kemudian
ditambahkan pada tahap 2 sebesar 100 kg di ¼ bentang, selanjutnya
ditambahkan beban pada tahap 3 sebesar 50 kg di tengah bentang, dan pada
akhirnya ditambahkan beban pada tahap 4 sebesar 50 kg di ¼ bentang (Gambar
4).
 Posisi ¼ bentang (kiri atau kanan) yang akan dibebani ditentukan oleh juri.
 Pada beban maksimum, lendutan yang terjadi di tengah bentang tidak melebihi

bentang (=5 mm).


 Pengukuran lendutan menggunakan 2 dial gauge/transducer yang diletakkan di
kedua sisi rangka batang (kiri-kanan) jembatan dan kemudian nilai lendutan
dirata-ratakan.
q) Toleransi dimensi jembatan (kecuali tinggi rangka dan lantai kendaraan) sebesar +
1 %.

Pasal 10

Metode pelaksanaan tidak boleh menggunakan alat bantu launcher. Metode perakitan akan
dijelaskan pada bab selanjutnya.

BAB V
PELAKSANAAN KOMPETISI KONSTRUKSI

Bagian Kesatu
Prosedur Kompetisi Tahap Kedua

Pasal 11

a) Panitia akan mengumumkan hasil seleksi tahap pertama berdasarkan keputusan


dewan juri kepada para peserta untuk mengikuti tahap kedua (final).

86
b) Pengumuman hasil seleksi tahap pertama terdiri atas 8 tim finalis. Pengumuman akan
dilaksanakan melalui surat resmi dan telepon/faksimile/internet.
c) Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi tahap pertama diwajibkan mendaftar
ulang ke panitia untuk mengikuti kompetisi tahap kedua.
d) Apabila batas waktu pendaftaran ulang berakhir, tanpa ada pemberitahuan peserta
(ayat c) maka dinyatakan mengundurkan diri dan peserta dinyatakan gugur.
e) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan Final.

Bagian Kedua
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 12

a) Faktor keselamatan kerja dalam kompetisi ini menjadi prioritas utama.


b) Para peserta diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K-3) yang minimal terdiri dari helmet, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, sabuk
pengaman dan sepatu kerja.
c) Resiko kecelakaan akibat kelalaian kerja menjadi tanggung jawab peserta.

Bagian Ketiga
Prosedur Perakitan Jembatan

Pasal 13
a) Peserta meletakkan seluruh bagian jembatan dan peralatan kerja di area perakitan
(staging yard).
b) Satu buah member boleh diangkat menuju area abutmen oleh 1 orang atau lebih.
c) Satu orang atau lebih boleh mengangkat lebih dari satu member.
d) Satu buah segmen (gabungan maksimum 5 member) harus diangkat oleh minimal 2
orang.
e) Peserta boleh memanfaatkan abutmen dan perancah untuk merakit segmen hingga
menjadi jembatan.
f) Peluncuran jembatan (launching) dilakukan oleh 3 orang dengan mengangkat jembatan

87
hingga berdiri di atas kedua abutmen dan perancah.
g) Peserta tidak boleh menginjak area sungai. Untuk menyeberangi sungai peserta dapat
menggunakan perancah dan jembatan yang sudah selesai dirakit.
h) Ukuran perancah dapat dilihat pada Gambar 10.

Bagian Keempat
Ketentuan Lain-lain

Pasal 13

a) Ketua tim yang terdaftar pada panitia, bertanggung jawab atas keselamatan kerja
anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja,
memelihara alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, dan jadwal kerja selama
masa kompetetisi berlangsung.
b) Penggantian ketua tim dan anggota tim harus sepengetahuan panitia dengan alasan
yang dapat diterima, dan diajukan sebelum kompetisi dimulai.
c) Peserta dilarang mengubah, menambah atau memodifikasi proposal gambar kerja
yang telah lolos seleksi tahap pertama dalam pelaksanaan konstruksi.
d) Seluruh biaya material konstruksi dan peralatan kerja menjadi tanggung jawab
peserta.
e) Waktu dan unjuk kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian
panitia.
f) Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung jawab
peserta.
g) Pemasangan alat bantu dan pembongkarannya menjadi kegiatan dari peserta.
h) Seluruh peserta, jembatan dan alat bantu harus berada di dalam ruang kerja sebelum
perakitan jembatan dimulai.

88
Bagian Kelima
Site Plan Kompetisi

Pasal 14

a) Site Plan adalah area kerja yang memiliki ukuran (2 x 11) m2 per peserta yang
ditentukan oleh Panitia.
b) Secara skematik gambar site plan kompetisi dapat dilihat pada Gambar 11 Lampiran
2C.

Bagian Keenam
Aktivitas Juri

Pasal 15

a) Juri menjelaskan peraturan-peraturan kompetisi dan menjawab pertanyaan peserta


sekitar peraturan yang diberlakukan sebelum kompetisi dimulai.
b) Juri memberikan penilaian gambar kerja sesuai dengan usulan perancangan dan
metoda konstruksi yang lolos tahap kesatu.
c) Juri memeriksa kembali proposal pada saat presentasi peserta.
d) Juri memeriksa kelengkapan komponen yang dikompetisikan yang masih dalam
bentuk terlepas.
e) Juri berhak memperingatkan sampai mendiskualifikasi peserta kompetisi selama
waktu pelaksanaan perakitan bila dipandang akan membahayakan dan melanggar
peraturan.
f) Bila pelaksanaan perakitan telah selesai dan alat bantu termasuk perlengkapannya
sudah diluar area jembatan, ketua tim peserta melapor kepada juri dan wasit, untuk
dicatat waktunya.
g) Juri melakukan pemeriksaan kelengkapan dan pengukuran jembatan.
h) Juri menilai keindahan dan keawetan jembatan serta kesesuaian terhadap tema
lomba.
i) Juri memerintahkan pemindahan jembatan ke lokasi pengujian.

89
j) Juri berhak menghentikan pelaksanaan pengujian jika dipandang perlu.
k) Dalam pelaksanaan kompetisi, Juri akan dibantu oleh wasit.
l) Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat Final.

BAB VI
PENILAIAN
Bagian Kesatu
Kriteria Penilaian
Pasal 16

a) Kriteria penilaian didasarkan atas unsur-unsur kekokohan/kinerja struktural,


kesesuaian implementasi terhadap rancangan, kreatif, terindah dan waktu perakitan
tercepat dengan memperhatikan persyaratan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
b) Kekokohan/kinerja struktural jembatan didasari atas lendutan terkecil dengan berat
jembatan teringan.
c) Kesesuaian implementasi terhadap rancangan didasari atas kecilnya perbedaan antara
lendutan aktual dengan rencana serta waktu perakitan aktual dengan rencana, dan
berat jembatan aktual dengan berat rencana. Total bobot adalah berat rangka
jembatan, alat sambung, dan lantai kendaraan ditambah dengan hukuman kelebihan
berat.
d) Kecepatan pelaksanaan adalah nilai jumlah waktu pelaksanaan konstruksi dan
perakitan ditambah dengan hukuman (bila ada). Pemasangan aksesoris jembatan
termasuk dalam waktu pelaksanaan.
e) K3 dinilai dari kelengkapan dan kepatuhan terhadap penggunaan peralatan dan
pelaksanaan K3
f) Metode konstruksi dinilai dari pelaksanaan perakitan jembatan yang realistis dan
inovatif.
g) Keindahan dan keawetan dinilai sesuai dengan tema kompetisi dan kelengkapan
jembatan.
h) Untuk seluruh juara harus memenuhi syarat lendutan ijin.

90
Bagian Kedua
Pelanggaran dan Diskualifikasi

Pasal 17

a) Peserta yang melakukan pelanggaran dan atau mengalami kecelakaan akan diberikan
hukuman dan juri dapat memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan konstruksi
(diskualifikasi).
b) Peserta yang menyentuh dan atau menginjak sungai akan diberikan hukuman 30 detik
per pelanggaran. Apabila peserta menyentuh dan atau menginjak sungai lebih dari 1
menit, juri berhak menghentikan pelaksanaan konstruksi jembatan (diskualifikasi).
c) Peserta yang menginjak sungai saat perangkaian dan peluncuran jembatan
diberikan hukuman sedemikian sehingga nilai metode konstruksi = 0. Peserta hanya
diperbolehkan menyeberang dengan menginjak perancah dan atau jembatan yang
sudah terangkai.
d) Bila elemen struktur dan atau peralatan konstruksi, menyentuh sungai atau tanah di
luar site plan, peserta diberikan hukuman 30 detik per pelanggaran.
e) Peserta bekerja di luar site plan hukumannya 30 detik per pelanggaran.
f) Peserta melanggar K3 hukumannya 30 detik per pelanggaran.
g) Bila dimensi jembatan tidak sesuai dengan toleransi yang diijinkan (Pasal 9) peserta
akan diberikan hukuman pengurangan 10 % dari nilai total yang diperoleh.
h) Tinggi rangka baja terbesar/maksimum adalah maksimum 60 cm, ukuran luar-luar,
jika tinggi rangka melebihi 2% maka jembatan tidak diuji beban.
i) Pelanggaran-pelanggaran lain yang terkait dengan pasal 9 namun hukumannya belum
ditetapkan diatas, akan diberikan hukuman sesuai dengan keputusan juri.
j) Peserta didiskualifikasi pada saat konstruksi jembatan runtuh/jatuh mengenai sungai.
k) Peserta yang mengencangkan baut atau menginjak jembatan setelah dinyatakan
selesai, dikenakan hukuman pengurangan nilai sebesar 50% dari nilai uji
pembebanan.
l) Jika komponen utama jembatan (konfigurasi struktur) tidak sesuai dengan yang
diajukan dalam proposal, peserta dikenakan hukuman, yaitu tidak bisa menjadi Juara
peringkat maupun Juara kategori. Yang dimaksud dengan konfigurasi struktur disini

91
adalah bentuk struktur rangka termasuk bresing, balok melintang, pelat simpul, balok
memanjang, dan jumlah alat sambung.
n) Dewan Juri dapat menyatakan Tim didiskualifikasi jika peserta mengganggu
dan/atau melakukan sabotase terhadap peserta lainnya.
o) Bilamana diketemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan
kompetisi setelah kegiatan kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan
memberikan sanksi berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas
penghargaan yang telah diberikan oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala,
Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta yang bersangkutan.

Bagian Ketiga
Uji Pembebanan

Pasal 18

a) Dalam uji pembebanan, beban dan alat pengujian disediakan oleh panitia.
b) Pelaksanaan uji pembebanan disaksikan oleh tim peserta kompetisi dan diawasi oleh
para juri.
c) Pada saat pelaksanaan pembebanan, area/site plan harus bebas dari pihak luar, kecuali
anggota tim peserta, wasit dan juri.
d) Pembacaan dial dilaksanakan setelah jarum dial berhenti bergerak atau maksimum 2
menit semenjak beban diberikan, kecuali pembacaan lendutan pada beban final
maksimum 3 menit.
e) Jika waktu perakitan melebihi 60 menit dengan toleransi waktu 20 menit, maka tidak
dilakukan pengujian pembebanan jembatan.

92
BAB VII
PEMENANG
Pasal 19

a) Berdasarkan seluruh hasil penilaian selama kompetisi berlangsung, Juri akan


memutuskan dan mengumumkan pemenang sebagai juara I, II dan III untuk masing-
masing golongan lomba serta memutuskan juara kategori untuk Jembatan Terkokoh,
Jembatan dengan kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan
Terindah, Waktu pelaksanaan Tercepat, K3 Terlengkap, Metode Konstruksi
Terealistis.
b) Juara I golongan lomba disetarakan dengan penghargaan platinum. Juara II golongan
lomba disetarakan dengan penghargaan emas. Juara III golongan lomba disetarakan
dengan penghargaan perak. Juara kategori disetarakan dengan penghargaan perunggu.
c) Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan platinum, emas, perak dan perunggu,
dimana Institusi peserta lomba yang menjadi juara umum harus meraih minimal 1
(satu) platinum. Apabila terdapat jumlah perolehan yang sama, maka penetapan juara
umum diputuskan oleh dewan juri.

Pasal 20

Hak pemenang diatur oleh surat keputusan panitia.

Pasal 21

Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang.

Pasal 22

Keputusan akhir Dewan Juri dan/atau Panitia tidak dapat diganggu gugat dan final.

93
Pasal 23
Peraturan kompetisi jembatan jalan raya baja ini berlaku semenjak ditetapkan.

Ditetapkan di
Tempat : Jakarta
Tanggal : September 2018

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan,

Ttd

Prof. Intan Achmad, Ph.D.

94
Gambar 1. BENTUK UMUM MODEL JEMBATAN BAJA

8 Catatan : bentuk/tipe elemen (batang tegak dan diagonal) rangka jembatan


tidak mengikat4

KETENTUAN :
 Tinggi rangka terbesar/maksimum adalah 60 cm, bentuk rangka bebas.
 Lantai kendaraan terbuat dari bahan multiplek tebal maksimum 9 mm.
 Kepala jembatan dan perletakan/tumpuan untuk pengujian kekuatan disediakan oleh
panitia.
 Semua kelengkapan kompetisi disiapkan oleh peserta, panitia hanya menyiapkan lokasi,
lantai multiplek dan peralatan untuk uji pembebanan.
 MAB sejajar dengan dasar kepala jembatan dan dasar perakitan yang merupakan lantai
kerja para peserta kompetisi.

95
Gambar 2. PENGECEKAN DIMENSI MEMBER

(a) (b)

(c)
Gambar 3. SAMBUNGAN ANTAR MEMBER YANG TIDAK DIIJINKAN

Gambar 4. SKEMATIK GAMBAR SITE PLAN KOMPETISI

96
Gambar 5. UJI PEMBEBANAN

Catatan : bentuk konfigurasi rangka jembatan tidak mengikat

97
Urutan pengujian:
1. Pasang kepala jembatan.
2. Pasang tumpuan.
3. Pasang rangka.
4. Pasang dial indicator di tengah bentang.
5. Pasang beban secara bertahap, Beban terpusat dipasang di tengah bentang dan
¼ bentang, secara bergantian. Besar lendutan dicatat pada setiap penambahan beban,
dengan lendutan maksimum sebesar 5 mm. Pembebanan maksimum sebesar =300 kg.

Gambar 6. GAMBAR ABUTMEN

98
Gambar 7. CONTOH ELEMEN PENYUSUN MEMBER

Gambar 8. CONTOH MEMBER PENYUSUN SEGMEN (pelat buhul/pelat


sambung/gusset plate pada member 1 dan 4 tidak diperlihatkan)

99
Gambar 9. CONTOH SEGMEN

Gambar 10 Tampak Atas Perancah dan Kepala Jembatan

100

Anda mungkin juga menyukai