BK : Perpajakan 3 C
NIM : 173141414111090
Lalu,
1. Pressure / Tekanan
Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya hutang
atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya
yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial. Tapi banyak juga
yang hanya terdorong oleh keserakahan.
2. Opportunity / Peluang
Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena
internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan
wewenang. Diantara tiga elemen fraud triangle, opportunity merupakan elemen yang paling
memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya
deteksi dini terhadap fraud.
3. Rationalization
Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari
pembenaran atas tindakannya, misalnya:
Pedoman-pedoman dalam proses audit dapat digunakan dalam mendeteksi adanya fraud,
misalnya auditor independen yang menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
sebagai pedoman dalam melakukan audit. SA Seksi 316 (Pertimbangan atas Kecurangan dalam
Audit Laporan Keuangan), telah memberikan gambaran dan karakteristik kecurangan.
Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang kecurangan
dalam audit atas laporan keuangan, yaitu salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan
dalam pelaporan keuangan dan kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap
aset. Meskipun kecurangan biasanya disembunyikan, adanya factor risiko atau kondisi lain dapat
memperingatkan auditor tentang kemungkinan adanya kecurangan.
Sebagai contoh, suatu dokumen yang hilang, buku besar yang tidak seimbang, atau
hubungan analitik yang tidak masuk akal. Namun, kondisi tersebut mungkin juga sebagai akibat
dari keadaan selain kecurangan. Dokumen mungkin hilang secara sah. buku besar mungkin tidak
seimbang karena kekeliruan akuntansi yang tidak disengaja dan hubungan analitik mungkin
sebagai akibat dari perubahan faktor-faktor ekonomi yang tidak diketahui.
Bahkan laporan tentang kecurangan yang diduga keras terjadi belum tentu selalu dapat
dipercaya, karena karyawan atau pihak luar mungkin salah atau mungkin didorong untuk
melakukan tuduhan palsu.