Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fellis Enricha Putri

BK : Perpajakan 3 C

NIM : 173141414111090

ARTIKEL TENTANG HUBUNGAN AUDIT


DENGAN TRIANGLE FRAUD

Apakah itu Audit?


Audit adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang yang mampu untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti keuangan dari keterangan-keterangan yang terukur
dari suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dari keterangan-keterangan terukur tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan.

Apa Tujuan dari Audit?

Jadi tujuan dilakukannya audit adalah :

“Memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai


dengan prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia”

Di bawah ini ada beberapa alasan kenapa dilakukannya audit, yaitu :

1. Masyarakat memiliki hak untuk mengakses informasi mengenai pengelolaan sumber


daya ekonomi publik.
2. Transaksi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan semakin kompleks.
Walaupun sekarang ini masyarakat semakin mampu membaca laporan keuangan, tetapi
mereka tetap butuh orang yang memiliki keahlian profesional untuk menguji informasi
dalam Laporan Keuangan tersebut.
3. Identifikasi terhadap kelemahan sistem.
4. Pihak manajemen organisasi merasa perlu melakukan verifikasi kebenaran laporan
keuangan, untuk meminimalisir kesalahan.
5. Menambah kredibilitas dan kinerja perusahaan melalui laporan keuangan.
6. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

Lalu,

Apa itu Triangle Fraud?


Teori fraud triangle adalah suatu gagasan yang meneliti tentang penyebab terjadinya
kecurangan. Gagasan ini pertama kali diciptakan oleh Donald R. Cressey (1953) diperkenalkan
dalam literatur profesional pada SAS No. 99, yang dinamakan fraud triangle atau segitiga
kecurangan.

Ada tiga faktor penyebab Triangle Fraud, yaitu :

1. Pressure / Tekanan

Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya hutang
atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya
yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial. Tapi banyak juga
yang hanya terdorong oleh keserakahan.

2. Opportunity / Peluang

Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena
internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan
wewenang. Diantara tiga elemen fraud triangle, opportunity merupakan elemen yang paling
memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya
deteksi dini terhadap fraud.

3. Rationalization

Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari
pembenaran atas tindakannya, misalnya:

1. Bahwasanya tindakannya untuk membahagiakan keluarga dan orang-orang yang


dicintainya.
2. Masa kerja pelaku cukup lama dan dia merasa seharusnya berhak mendapatkan lebih dari
yang telah diadapatkan sekarang (posisi, gaji, promosi, dll.)
3. Perusahaan telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa jika
pelaku mengambil bagian sedikit dari keuntungan tersebut.

Apakah dengan Audit, fraud dapat terdeteksi?

Pedoman-pedoman dalam proses audit dapat digunakan dalam mendeteksi adanya fraud,
misalnya auditor independen yang menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
sebagai pedoman dalam melakukan audit. SA Seksi 316 (Pertimbangan atas Kecurangan dalam
Audit Laporan Keuangan), telah memberikan gambaran dan karakteristik kecurangan.

Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang kecurangan
dalam audit atas laporan keuangan, yaitu salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan
dalam pelaporan keuangan dan kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap
aset. Meskipun kecurangan biasanya disembunyikan, adanya factor risiko atau kondisi lain dapat
memperingatkan auditor tentang kemungkinan adanya kecurangan.

Sebagai contoh, suatu dokumen yang hilang, buku besar yang tidak seimbang, atau
hubungan analitik yang tidak masuk akal. Namun, kondisi tersebut mungkin juga sebagai akibat
dari keadaan selain kecurangan. Dokumen mungkin hilang secara sah. buku besar mungkin tidak
seimbang karena kekeliruan akuntansi yang tidak disengaja dan hubungan analitik mungkin
sebagai akibat dari perubahan faktor-faktor ekonomi yang tidak diketahui.

Bahkan laporan tentang kecurangan yang diduga keras terjadi belum tentu selalu dapat
dipercaya, karena karyawan atau pihak luar mungkin salah atau mungkin didorong untuk
melakukan tuduhan palsu.

Anda mungkin juga menyukai