Anda di halaman 1dari 4

9 ELEMEN JURNALISTIK

Sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu.


Meragukan apa yang diterima, mewaspadai segala
kepastianm agar tidak mudah tertipu. (Intinya adalah
Skeptis keraguan).

Reporter tidak menunggu sampai peristiwa itu


Bertindak (action) muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati
dengan ketajaman naluri seorang reporter.
CIRI-CIRI JURNALIS
(action)
Berubah (Perubahan = hukum utama). Media bukan lagi
sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring,
(action) dan pemberi maksna dari sebuah informasi.

Seni dan Profesi

Reporter melihat dengan maya yang segar pada setiap


peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik namun
Peran Pers juga harus bisa fokus satu arah untuk mengawali pandangan

(action)
Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga
publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar
pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa
prasangka

Luwi Ishwara, 2005


9 INTI PRINSIP JURNALISME

Kewajiban pertama jurnalisme adalah Loyalitas pertama jurnalisme adalah


pada kebenaran kepada warga masyarakat Inti jurnalisme adalah disiplin untuk
melalukan verifikasi
Kebenaran dalam jurnalistik adalah suatu Reporter harus menyediakan berita tanpa rasa
proses yang dimulai dengan disiplin takut, untuk itulah reporter harus memelihara Reporter mengandalkan diri yang disiplin
profesional dalam pengumpulan dan kesetiaan kepada warga masyarakat dan profesional untuk memverifikasikan
verifikasi fakta kepentingan publik yang lebih luas diatas informasi.
yang lainnya.

Para reporter harus memiliki kebebasan Reporter harus mengemban tugas sebagai Jurnalisme harus menyediakan forum
dari sumber yang mereka liput pemantau yang bebas terhadap kekuasaan untuk kritik dan komentar publik

Kebebasan adalah syarat dasar dari Sebagai reporter harus melindungi tugas Diskusi publik ini melayani masyarakat
jurnalisme. pemantau ini dan tidak boleh dengan baik jika mereka mendapatkan
merendahkannya atau menggunakannya informasi berdasarkan fakta dan bukan atas
secara sembarangan untuk mengeksploitasi dasar prasangka atau dugaa-dugaan.
komersial.

Jurnalisme harus berusaha membuat yang Reporter harus menjaga agar berita itu Reporter itu memiliki kewajiban utama
penting menjadi menarik dan relevan proporsional dan komprehensif terhadap suara hatinya

Jurnalisme adalah cerita mengenai suatu Jurnalisme dapat menciptakan sebuah peta Setiap reporter harus memiliki rasa tanggung
tujuan jurnalisme harus mengimbangi antara bagi warga masyarakat guna menentukan jawab. Kita harus mau untuk menyuarakan
apa yang menurut pengetahuan pembaca arah kehidupan, selain itu untuk menjaga perbedaan meskipun dengan rekan-rekan kita
mereka inginkan dengan apa yang mereka kebenaran maka berita dijaga agar tetap apakah itu di ruang redaksi atau di kantor
tidak bisa harapkan tetapi sesungguhnya proporsional dan tidak menghilangkan hal-hal eksekutif demi rasa keadilan dan akurasi.
mereka butuhkan. yang penting.

Bill Kovach dan Tom Rosenstiel


KODE ETIK JURNALISTIK
Dasar Hukum Kode Etik Jurnalistik
Ada tiga dasar berlakunya kode etik jurnalistik yang saat ini dipakai oleh para reporter Indonesia :
a. Kesepatakan 29 organisasi pers seluruh Indonesia di Jakarta tanggal 14 Maret 2006.
b. Peraturan Dewan Pers No. 6/ Peraturan –DP/V/2008.
c. Pasal 7 ayat 2 Undang-undang No,40 tahun 1999 tentang Pers yang menyebut, “Reporter Indonesia
memoiki dan menaati Kode Etik Jurnalistik.”
Perubahan Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) menjadi Kode Etik Jurnalistik memiliki alasan, yaitu :
a. Untuk menegakkan etika profesi reporter, para reporter menyadari Kode Etik reporter Indonesia
(KEWI) memerlukan sejumlah penyempurnaaan, Kode Etik Jurnalistik yang sekarang berlaku
merupakan penyempurnaan sari Kode Etik reporter Indonesia sebelumnya.
b. Kode Etik Jurnalistik dirancang sesuai dengan rujukan-rujukan normatif, termasuk disesuaikan dengan
Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Misalnya soal penamaan.

Jika Kode Etik Jurnalistik “diperas” maka, setidaknya, intinya mengandung empat asas :

a. Asas moralitas
b. Asas demokratis
c. Asas profesionalitas
d. Asas supremasi hukum

Anda mungkin juga menyukai