NISSAN JUKE
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga
Yang dibina oleh Drs. Eddy Rudyanto, M.Pd.
oleh :
Asep Pranoto
NIM. 160513609649
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, shalawat serta salam
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan taufik dan hidayah-
Nya saya bisa menyelesaikan tugas praktikum mata kuliah Sistem Kontrol Chasis
& Pemindah Tenaga.
Laporan praktikum ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktikum
mata kuliah Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga yang telah diberikan oleh
Dosen Pembimbing mata kuliah tersebut pada semester 6, dalam Prodi S1
Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang tahun 2019. Dan dalam kesempatan ini pula, kami hendak menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan
laporan praktikum mata kuliah Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga dengan
pokok bahasan Praktikum Sistem ABS, EPS & Automatic Transmission Pada Mobil
Nissan Juke.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa
masih banyak kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna, akan tetapi
dengan kemampuan yang ada, kami mencoba untuk menyusun sebaik mungkin
dengan harapan dapat memperoleh manfaatnya. Semoga laporan observasi ini bisa
bermanfaat tidak hanya bagi penulis khususnya, tetapi juga dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan 1
B. Waktu Pelaksanaan 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
a. Memahami komponen, fungsi dan cara kerja dari sistem ABS, EPS dan
Automatic Transmission pada Nissan Juke.
b. Mengetahui letak komponen sistem dari sistem ABS, EPS dan Automatic
Transmission pada Nissan Juke.
c. Memahami cara melakukan dan pembacaan kode trouble (DTC) pada
sistem ABS, EPS dan Automatic Transmission pada Nissan Juke.
d. Memahami cara pemeriksaan sistem ABS, EPS dan Automatic Transmission
pada Nissan Juke menggunakan scantools.
B. Waktu Pelaksanaan
1
2
BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM
A. Sistem ABS
1. Struktur dan Telusur Komponen serta Cara Kerja Sistem ABS
a. ABS warning lamp and brake warning lamp
(1) (2)
Gambar 7. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
c. Memilih Vehicle Diagnosis
k. Hasil Diagnosa
Adapun komponen dari sistem EPS pada mobil Nissan Juke yaitu:
b. Combination meter
Berupa indikator EPS yang baik pada panel instrumen yang menyala saat
ON kontak dan mati saat ON mesin. Letaknya berada di kombinasi meter.
d. ECM
Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS (nomor 4). Letanya berada
di kabin mesin sebelah kiri bagian depan, tepatnya berada di depan baterai.
ABS actuator berfungsi untuk membuka dan menutup aliran fluida yang
menuju ke setiap roda sesuai perintah dari melaui electric unit (control unit). Ini
merupakan bagian dari sistem rem ABS. Pada sistem EPS ini untuk membantu
pengendalian kemudi agar tetap stabil. Letaknya berada di dalam kabin mesin
bagian belakang sebelah kiri, tepatnya berada di belakang filter udara (nomor 3).
f. EPS Motor
EPS control unit terletak di EPS motor (nomor 7). Fungsi dari EPS
contol unit yaitu:
Mengolah data yang diterima dari berbagai sensor seperti torque sensor,
steering angle sensor dan speed sensor. Kemudian menghasilkan sinyal
listrik yang dikirimkan ke EPS motor sesuai dengan kondisi
pengemudian.
11
h. Reduction Gear
i. Torque Sensor
Torque sensor berada di steering shaft (nomor 9). Fungsi Torque sensor
yaitu untuk mendeteksi kuat puntiran steering wheel serta untuk mendeteksi arah
putaran steering wheel.
12
EPS Control Unit mengurangi sinyal yang keluar ke EPS Motor ketika
penggunaan power steering yang terlalu ekstrim (misalnya kemudi
penuh) dengan teratur untuk melindungi EPS Motor dan EPS Control
Unit (Kontrol perlindungan beban berlebih).
(1) (2)
Gambar 28. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
c. Memilih Vehicle Diagnosis
14
k. Hasil Diagnosa
Stop Lamp Switch terletak pada bagian kabin pengemudi, lebih tepatnya
diatas pedal rem (nomor 10). Berfungsi pada saat pengemudi menginjak pedal
rem dan mengirimkan sinyal ke ECU bahwa rem sedang bekerja.
e. Input Speed Sensor
CARA KERJA
Jadi pada saat posisi R,N, dan D sistem komponen yang bekerja pada
diagram diatas yaitu forward and reveres change, apabila tuas yang
terdapat pada forward and revers change digerakkan keatas maka akan ke
posisi R dan tenaga diteruskan ke belt and pulley, dan belt and pulley
meneruskan tenaga ke final gear.
22
Pada saat Posisi N, maka tuas yang terdapat pada forward and reveres
change berada diantara posisi R dan D. Dan tenaga diteruskan ke belt and
pulley, tetapi tidak diteruskan ke final gear.
Pada posisi D, maka tuas digerakkan mundur dan tenaga akan diteruskan
ke belt and pulley, belt and pulley meneruskan tenaga ke final gear.
Pada saat posisi P (parking), maka belt and pulley tidak meneruskan
tenaga ke final gear.
(1) (2)
Gambar 49. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
23
(1) (2)
Gambar 59. Tombol start (1), meter combination
2. Matikan mesin, kunci kontak dalam posisi OFF, pastikan tidak ada beban
kelistrikan seperti lampu-lampu, AC, tape/ audio. Tunggu selama 10
detik.
Gambar 60. Mematikan beban jelistrikan seperti lampu-lampu, AC, tape/ audio
3. Posisikan kunci kontak pada posisi ON tanpa menghidupkan mesin,
tunggu selama 3 detik.
27
Untuk dapat mengetahui kerusakan perlu mengetahui kode dari setiap kerusakan
pada setiap sistem tertentu. Berikut ini daftar kode kerusakan dari sistem ABS,
EPS dan AT.
• Nilai tegangan G
sensor yang
diterima TCM
menyimpang dari
akselerasi dan
deselerasi
kecepatan
P1701 Power supply circuit • Power supply of • Konektor (terjadi
TCM is not korsleting pada
supplied rangkaian TCM
power supply)
P1705 Accerelator pedal • Terjadi perbedaan • Konektor (terjadi
position sensor signal pembacaan sinyal korsleting pada
circuit posisi pedal rangkaian posisi
antara TCM dan akselerasi pedal)
ECM • ECM
P1722 Vehicle speed signal • TCM mendeteksi • Konektor (terjadi
circut kesalahan pada korsleting pada
CAN rangkaian vehicle
communication speed signal )
tepatnya pada • ABS actuator dan
ABS actuator dan Contol unit
control unit
• Ketika TCM
mendeteksi
kecepatan
kendaraan sebesar
10km/h , pada
ABS actuator dan
control unit hanya
terbaca 2km/h
P1723 Speed Sensor Circuit • TCM mendeteksi • Rangkaian atau
terjadi pemanasan konektor ( terjadi
pada beberapa korsleting pada
komponen rangkaian sensor
elektrik di sensor kecepatan primer
kecepatan primer dan sekunder)
34
dan kecepatan
sekunnder
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem kontrol chasis dan pemindah tenaga terdiri dari 3 jenis sistem
kontrol, yaitu sistem kontrol rem ABS (Anti-lock Brake System), sistem EPS
(Electric Power Steering), dan sistem AT (Automatic Transmission). Sistem ABS
bekerja mulai bekerja ketika kunci kontak ON dan saat kendaraan mulai berjalan.
Sistem EPS mulai bekerja ketika kunci kontak ON, namun pada kecepatan 80
km/jam sistem EPS akan berhenti bekerja meringankan kemudi untuk alasan
keselamatan agar pengemudi dapat merasakan roda kendaraan tetap menapak
pada permukaan jalan. Untuk sistem AT mulai bekerja ketika kunci kontak ON
dan mesin hidup. Dari ketiga sistem tersebut bekerjanya saling berkaitan satu
dengan yang lainnya, karena control modul-nya juga menjadi satu. Untuk
pemeriksaan sistem kontrol dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu
menggunakan scantools dan DTC (Detect Trouble Code). Namun cara yang
paling mudah adalah menggunakan scantools, karena dapat langsung terbaca
kerusakan yang terjadi pada sistem kontrol.
B. Saran
Saran pada saat praktikum agar selalu mengutamakan K3, baik itu untuk
keselamatan orang, mobil maupun alat praktik.
35
DAFTAR RUJUKAN
36