Anda di halaman 1dari 39

PRAKTIKUM SISTEM ABS, EPS & AUTOMATIC TRANSMISSION PADA MOBIL

NISSAN JUKE

LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga
Yang dibina oleh Drs. Eddy Rudyanto, M.Pd.

oleh :
Asep Pranoto
NIM. 160513609649

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Februari 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, shalawat serta salam
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan taufik dan hidayah-
Nya saya bisa menyelesaikan tugas praktikum mata kuliah Sistem Kontrol Chasis
& Pemindah Tenaga.
Laporan praktikum ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktikum
mata kuliah Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga yang telah diberikan oleh
Dosen Pembimbing mata kuliah tersebut pada semester 6, dalam Prodi S1
Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang tahun 2019. Dan dalam kesempatan ini pula, kami hendak menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan
laporan praktikum mata kuliah Sistem Kontrol Chasis & Pemindah Tenaga dengan
pokok bahasan Praktikum Sistem ABS, EPS & Automatic Transmission Pada Mobil
Nissan Juke.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa
masih banyak kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna, akan tetapi
dengan kemampuan yang ada, kami mencoba untuk menyusun sebaik mungkin
dengan harapan dapat memperoleh manfaatnya. Semoga laporan observasi ini bisa
bermanfaat tidak hanya bagi penulis khususnya, tetapi juga dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya.

Malang, Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan 1
B. Waktu Pelaksanaan 1

BAB II LAPORAN PRAKTIKUM


A. Sistem ABS (Anti-lock Brake System) 2
B. Sistem EPS (Electric Power Steering) 7
C. Sistem AT (Automatic Transmission)
D. Pemeriksaan menggunakan DTC (Detect Trouble Code)/ reset
ECU 17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 35
B. Saran 35
Daftar Rujukan 36

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan

Laporan praktikum ini bertujuan untuk:

a. Memahami komponen, fungsi dan cara kerja dari sistem ABS, EPS dan
Automatic Transmission pada Nissan Juke.
b. Mengetahui letak komponen sistem dari sistem ABS, EPS dan Automatic
Transmission pada Nissan Juke.
c. Memahami cara melakukan dan pembacaan kode trouble (DTC) pada
sistem ABS, EPS dan Automatic Transmission pada Nissan Juke.
d. Memahami cara pemeriksaan sistem ABS, EPS dan Automatic Transmission
pada Nissan Juke menggunakan scantools.
B. Waktu Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Senin, 21 Januari – Jum’at, 1 Februari 2019

Pukul : 07.00 s/d 11.00 WIB.

Tempat : Bengkel Suzuki Fakultas Teknik Universitas Negeri


Malang

1
2

BAB II

LAPORAN PRAKTIKUM

A. Sistem ABS
1. Struktur dan Telusur Komponen serta Cara Kerja Sistem ABS
a. ABS warning lamp and brake warning lamp

Gambar 1. ABS warning lamp dan brake warning lamp


ABS warning lamp and brake warning lamp (in combination meter)
sebagai tanda berfungsi atau tidak sistem rem ABS pada suatu kendaraan.
Letaknya berada di Dashboard/ combination meter. Lampu indikator ABS
(ditunjukan panah warna hijau) dan lampu indikator rem parkir (ditunjukan panah
tanda kuning).
b. Stop lamp switch

Gambar 2. Stop lamp switch


Stop lamp switch adalah saklar lampu rem yang berfungsi untuk
mendeteksi operasi pedal rem dan mengirimkan sinyal elektrik ke ABS aktuator
dan kontrol unit serta untuk menyalakan dan mematikan lampu rem. Letak stop
lamp switch berada tepat di atas pedal rem.
c. Front wheel sensor
3

Gambar 3. Front wheel sensor


Front wheel sensor berfungsi untuk mendeteksi putaran atau kecepatan
roda depan. Letaknya berada (menempel) pada steering knuckle.
d. ABS actuator and electric unit (control unit)

Gambar 4. ABS actuator and electric unit (control unit)


ABS actuator and electric unit berfungsi untuk mengatur aliran fluida.
Letak komponen ini terletak pada kabin mesin bagian belakang sisi kiri tepatnya
di belakang filter udara.
e. Rear wheel sensor

Gambar 5. Rear wheel sensor


Rear wheel sensor berfungsi untuk mendeteksi putaran atau kecepatan
roda belakang. Letaknya berada (menempel) pada wheel hub assembly.

2. Pemeriksaan Sistem Abs Menggunakan Scantools


a. Persiapan
4

(1) (2) (3)


Gambar 6. Scantools (1), Socket DLC (2), Memasang Socket Scantools (3)
Persiapkan scantools, mobil Nissan Juke, senter kemudian pilihlah
konektor sesuai dengan konektor yang sesuai dengan soket DLC, kemudian
hubungkan scantools dengan soket DLC.
b. Menyalakan Kunci Kontak dan Scantools

(1) (2)
Gambar 7. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
c. Memilih Vehicle Diagnosis

Gambar 8. Memilih Vehicle Diagnosis


Setelah ditampilkan menu utama (Home), untuk melakukan diagnosis
kerusakan pilihlah icon Vehicle Diagnosis.
d. Memilih Vehicle Diagnosis
5

Gambar 9. Memilih Vehicle Diagnosis


Selanjutnya akan ditampilkan 3 pilihan Icon, Icon yang dipilih yaitu Icon
Vehicle Diagnosis
e. Memilih Program

Gambar 10. Memilih Program


Selanjutnya akan ditampilkan daftar program yang tersimpan di Hard
Disk dan Internal Memory. Karena Program untuk Nissan terdapat di dalam
Internal Memory tepatnya di pilihan Asian Pack #1, maka kita pilih menu
tersebut.
f. Memilih Program Nissan

Gambar 11. Memilih program Nissan


Selanjutnya akan ditampilkan berbagai jenis merk mobil produksi Asia.
Karena mobil yang akan kita diagnosa adalah mobil Nissan, maka kita pilih menu
Nissan.
g. Memilih Jenis Keluaran
6

Gambar 12. Memilih jenis keluaran mobil


Kemudian di dalam pilihan Nissan terdapat 2 pilihan, yaitu GENERAL
dan GTR (2008). Pilihan General untuk mobil keluaran setelah 2008, sedangkan
pilihan GTR (2008) untuk mobil keluaran 2008 dan sebelumnya. Karena Nissan
Juke yang akan kita diagnosa merupakan keluaran setelah 2008, Kita pilih
GENERAL.
h. Memilih Sistem yang akan di Diagnosa

Gambar 13. Memilih sistem yang akan didiagnosis


Selanjutnya dalam pilihan General akan ditampilkan berbagai pilihan,
karena dalam kita akan mendiagnosa sistem ABS maka kita pilih yang ANTI-
LOCK BRAKE SYSTEM.
i. Memilih Program Jenis Konektor

Gambar 14. Memilih Program jenis konektor


7

Kemudian dalam pilihan ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM terdapat 2


pilihan jenis pin. Karena pin pada soket DLC mobil Nissan Juke ini berjumlah 16
pin, maka kita pilih OBD-II 16PIN CONNECTOR.
j. Scantools Membaca Data Kerusakan

Gambar 15. Scantools membaca data kerusakan

Setelah memilih pilihan jenis konektor, tunggulah beberapa saat karena


Scantools sedang membaca/ mendiagnosa kerusakan yang kemungkinan terjadi
pada sistem ABS.

k. Hasil Diagnosa

Gambar 16. Hasil diagnosa

Karena Scantools belum diperbaharui (Update), maka hasilnya


Communication Error ! Seperti pada gambar di atas.

B. Sistem EPS (Electric Power Steering)


a. Struktur dan Telusur Komponen serta Cara Kerja Sistem EPS
EPS bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan dan tenaga putar
pengemudi pada steering wheel yang selanjutnya dikonversikan secara kelistrikan
dan dikontrol oleh mikro komputer (control module). EPS tidak lagi
8

menggunakan power steering oil pump tetapi menggunakan sebuah motor DC


yang dikontrol secara elektrik.
 Kehilangan tenaga mesin sangat kecil
 Konsumsi bahan bakar lebih irit
 Lebih ringan dan kompak
 Sistem power steering bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan
 Mudah dalam pemeriksaan bila terjadi kerusakan
 Lebih aman

Adapun komponen dari sistem EPS pada mobil Nissan Juke yaitu:

a. Multi display unit

Gambar 17. Multi display unit

Merupakan sebuah indikator pada kendaraan yang merupakan sistem


display yang terletak pada combination meter untuk menampilkan berbagai
informasi. Komponen ini terletak Kombinasi meter pada dashboard.

b. Combination meter

Gambar 18. Combination meter


9

Merupakan kumpulan dari berbagai indikator untuk memberikan


informasi tentang kondisi kendaraan kepada pengemudi. Letaknya di dashboard di
dalam ruang kemudi.

c. EPS warning lamp

Gambar 19. EPS warning lamp

Berupa indikator EPS yang baik pada panel instrumen yang menyala saat
ON kontak dan mati saat ON mesin. Letaknya berada di kombinasi meter.

d. ECM

Gambar 20. ECM

Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS (nomor 4). Letanya berada
di kabin mesin sebelah kiri bagian depan, tepatnya berada di depan baterai.

e. ABS actuator and electric unit (control unit)

Gambar 21. ABS actuator and electric unit (control unit)


10

ABS actuator berfungsi untuk membuka dan menutup aliran fluida yang
menuju ke setiap roda sesuai perintah dari melaui electric unit (control unit). Ini
merupakan bagian dari sistem rem ABS. Pada sistem EPS ini untuk membantu
pengendalian kemudi agar tetap stabil. Letaknya berada di dalam kabin mesin
bagian belakang sebelah kiri, tepatnya berada di belakang filter udara (nomor 3).

f. EPS Motor

Gambar 22. EPS motor

Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir sesuai


dengan perintah dari EPS Control Unit. Letaknya terpasang langsung dengan
reduction gear (nomor 6).

g. EPS Control Unit

Gambar 23. EPS control unit

EPS control unit terletak di EPS motor (nomor 7). Fungsi dari EPS
contol unit yaitu:

 Mengolah data yang diterima dari berbagai sensor seperti torque sensor,
steering angle sensor dan speed sensor. Kemudian menghasilkan sinyal
listrik yang dikirimkan ke EPS motor sesuai dengan kondisi
pengemudian.
11

 Menjaga putaran EPS motor saat kemudi penuh berturut-turut untuk


melindungi EPS motor dari putaran yang berlebih.

 Saat kecepatan tinggi, berfungsi untuk meningkatkan rasa kestabilan


kemudi untuk memastiakan roda tetap menapak pada permukaan jalan.
(mulai non aktif 80 km/jam)

h. Reduction Gear

Gambar 24. Reduction gear

Berfungsi untuk meningkatkan torsi untuk membantu torsi yang


dihasilkan oleh EPS motor dengan worm gears dan menuju ke coloumn shaft
(nomor 8). Letaknya berada di gear box.

i. Torque Sensor

Gambar 25. Torque sensor

Torque sensor berada di steering shaft (nomor 9). Fungsi Torque sensor
yaitu untuk mendeteksi kuat puntiran steering wheel serta untuk mendeteksi arah
putaran steering wheel.
12

Cara Kerja EPS (Electric Power Steering)

Gambar 26. Cara kerja sistem EPS

 EPS Control Unit bekerja melakukan pengolahan data, seperti selama


steering wheel mendapatkan gaya belok (Sensor signal) dari torque
sensor, vehicle speed signal, dll. Kemudian torque signal membantu
membangkitkan sinyal secara maksimal yang dikirim ke EPS Motor
sesuai dengan kondisi pengemudian.

 Dalam keadaan error pada sistem elektrik, berhenti mengeluarkan sinyal


yang dikirim ke EPS Motor.

 EPS Control Unit mengurangi sinyal yang keluar ke EPS Motor ketika
penggunaan power steering yang terlalu ekstrim (misalnya kemudi
penuh) dengan teratur untuk melindungi EPS Motor dan EPS Control
Unit (Kontrol perlindungan beban berlebih).

 Pengemudian yang ektensif pada kecepatan rendah akan menyebabkan


Control Unit dan EPS Motor mengalami kenaikan temperatur, ketika titik
batas temperatur tercapai EPS Control Unit akan mengurangi arus listrik
untuk mengurangi kenaikan temperatur. Sistem akan mengembalikan ke
temperatur rendah (mengurangi atau tidak membantu).
13

 Pada mode SPORT, Steering Assist merubah karakteristik untuk


meningkatkan perasaan kestabian pengemudian menurut pada mode
sinyal-sinyal dari multi display unit melalui komunikasi CAN. (Model
dengan sistem kontrol terpadu).

b. Pemeriksaan Sistem EPS Menggunakan Scantools


a. Persiapan

(1) (2) (3)


Gambar 27. Scantools (1), Socket DLC (2), memasang socket scantools (3)
Persiapkan scantools, mobil Nissan Juke, senter kemudian pilihlah
konektor sesuai dengan konektor yang sesuai dengan soket DLC, kemudian
hubungkan scantools dengan soket DLC.
b. Menyalakan Kunci Kontak dan Scantools

(1) (2)
Gambar 28. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
c. Memilih Vehicle Diagnosis
14

Gambar 29. Memilih Vehicle Diagnosis


Setelah ditampilkan menu utama (Home), untuk melakukan diagnosis
kerusakan pilihlah icon Vehicle Diagnosis.
d. Memilih Vehicle Diagnosis

Gambar 30. Memilih Vehicle Diagnosis


Selanjutnya akan ditampilkan 3 pilihan Icon, Icon yang dipilih yaitu Icon
Vehicle Diagnosis
e. Memilih Program

Gambar 31. Memilih Program


Selanjutnya akan ditampilkan daftar program yang tersimpan di Hard
Disk dan Internal Memory. Karena Program untuk Nissan terdapat di dalam
Internal Memory tepatnya di pilihan Asian Pack #1, maka kita pilih menu
tersebut.
f. Memilih Program Nissan
15

Gambar 32. Memilih program Nissan


Selanjutnya akan ditampilkan berbagai jenis merk mobil produksi Asia.
Karena mobil yang akan kita diagnosa adalah mobil Nissan, maka kita pilih menu
Nissan.
g. Memilih Jenis Keluaran

Gambar 33. Memilih jenis keluaran mobil


Kemudian di dalam pilihan Nissan terdapat 2 pilihan, yaitu GENERAL
dan GTR (2008). Pilihan General untuk mobil keluaran setelah 2008, sedangkan
pilihan GTR (2008) untuk mobil keluaran 2008 dan sebelumnya. Karena Nissan
Juke yang akan kita diagnosa merupakan keluaran setelah 2008, Kita pilih
GENERAL.
h. Memilih Sistem yang akan di Diagnosa

Gambar 34. Memilih sistem yang akan didiagnosa


16

Selanjutnya dalam pilihan General akan ditampilkan berbagai pilihan,


karena dalam kita akan mendiagnosa sistem EPS maka kita pilih yang EPS.
i. Memilih Program Jenis Konektor

Gambar 35. Memilih program jenis konektor


Kemudian dalam pilihan EPS terdapat 2 pilihan jenis pin. Karena pin
pada soket DLC mobil Nissan Juke ini berjumlah 16 pin, maka kita pilih OBD-II
16 PIN CONNECTOR.
j. Scantools Membaca Data Kerusakan

Gambar 36. Scantools membaca data kerusakan

Setelah memilih pilihan jenis konektor, tunggulah beberapa saat karena


Scantools sedang membaca/ mendiagnosa kerusakan yang kemungkinan terjadi
pada sistem EPS.

k. Hasil Diagnosa

Gambar 36. Hasil diagnosa


17

Karena Scantools belum diperbaharui (Update), maka hasilnya


Communication Error ! Seperti pada gambar di atas.

C. Sistem Automatic Transmission


1. Struktur dan Telusur Komponen serta Cara Kerja Sistem AT
(Automatic Transmission)
Transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi
dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis
berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan
kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi
manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas kopling.
Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah melalui tuas pemindah tetapi
tidak memerlukan tuas kopling karena sistem koplingnya menjadi satu dengan
sistem transmisi.
Adapun komponen kontrol dari sistem Automatic Transmission yaitu:
a. ECM

Gambar 37. ECM


ECM terletak pada bagian kiri depan dekat dengan tempat Aki (nomor 7).
Berfungsi untuk mengatur sistem eletronik pada kendaraan, salah satunya sistem
Automatic Taransmission (AT).
b. IPDM (Intelligent Power Distribution Modul)
18

Gambar 38. IPDM (Intellegent Power Distribution Modul)


Berfungsi sebagai tempat fuse mobil dan relay. Komponen ini terletak
dekat aki mobil (nomor 8).
c. TCM (Transmission Control Modul)

Gambar 39. TCM (Transmission Control Modul)


TCM terletak pada sebelah belakang bagian kiri di kabin mesin mobil
sebelah kiri filter udara menempel pada bodi mobil bagian dalam kabin mesin
(nomor 17). Berfungsi mendeteksi tiap tenaga yang di butuhkan seghingga
perpindahan gigi sejalan dengan kecepatan mesin.
d. Stop Lamp Switch

Gambar 40. Stop lamp switch


19

Stop Lamp Switch terletak pada bagian kabin pengemudi, lebih tepatnya
diatas pedal rem (nomor 10). Berfungsi pada saat pengemudi menginjak pedal
rem dan mengirimkan sinyal ke ECU bahwa rem sedang bekerja.
e. Input Speed Sensor

Gambar 41. Input speed sensor


Input Speed Sensor terletak di bagian atas tengah menempel pada
transmisi di dalam kabin mesin (nomor 12). Berfungsi untuk melacak kecepatan
poros input transmisi, kopling menghubungkan poros input ke mesin yang
memungkinkannya berputar pada kecepatan yang sama.
f. Control Valve

Gambar 43. Control valve


Control Valve terletak pada bagian bawah sebelah kiri menempel pada
transmisi di dalam kabin mesin (nomor 13). Berfungsi untuk mengatur tekanan
fluida yang berada di dalam Automatic Transmission.
g. CVT Connector Unit
20

Gambar 44. CVT connector unit


CVT Connector Unit.terletak unit transmisi bagian belakang sebelah kiri
(nomor 14). Berfungsi untuk menginformasikan fungsi atau tidaknya CVT.
h. Primary Speed Sensor

Gambar 45. Primary speed sensor


Primary Speed Sensor terletak di unit transmisi. Berfungsi untuk
mendeteksi kecepatan katrol primer mobil melalui rotasi roda (nomor 15).
i. Secondary Speed Sensor

Gambar 46. Secondary speed sensor


21

Secondary Speed Sensor terletak pada di belakang tengah menempel


pada transmisi bagian belakang di dalam kabin mesin (nomor 11). Berfungsi
untuk mendeteksi kecepatan katrol sekunder mobil melalui rotasi roda.

CARA KERJA

Gambar 47. Cara kerja sistem Automatic Transmission (AT)

 Jadi pada saat posisi R,N, dan D sistem komponen yang bekerja pada
diagram diatas yaitu forward and reveres change, apabila tuas yang
terdapat pada forward and revers change digerakkan keatas maka akan ke
posisi R dan tenaga diteruskan ke belt and pulley, dan belt and pulley
meneruskan tenaga ke final gear.
22

 Pada saat Posisi N, maka tuas yang terdapat pada forward and reveres
change berada diantara posisi R dan D. Dan tenaga diteruskan ke belt and
pulley, tetapi tidak diteruskan ke final gear.
 Pada posisi D, maka tuas digerakkan mundur dan tenaga akan diteruskan
ke belt and pulley, belt and pulley meneruskan tenaga ke final gear.
 Pada saat posisi P (parking), maka belt and pulley tidak meneruskan
tenaga ke final gear.

2. Pemeriksaan Sistem Automatic Transmission Menggunakan


Scantools
a. Persiapan

(1) (2) (3)


Gambar 48. Scantools (1), Socket DLC (2), Memasang Socket Scantools (3)
Persiapkan scantools, mobil Nissan Juke, senter kemudian pilihlah
konektor sesuai dengan konektor yang sesuai dengan soket DLC, kemudian
hubungkan scantools dengan soket DLC.
b. Menyalakan Kunci Kontak dan Scantools

(1) (2)
Gambar 49. Tombol start mobil (1), tombol power scantools (2)
Setelah Scantools dihubungkan dengan soket DLC, nyalakan kunci
kontak (ON) dengan cara menekan tombol Start seperti pada gambar. Kemudian
tekan tombol Power pada Scantools untuk menghidupkannya, tunggu beberapa
saat sampai ditampilkan menu Home pada layar Scantools
23

c. Memilih Vehicle Diagnosis

Gambar 50. Memilih Vehicle Diagnosis


Setelah ditampilkan menu utama (Home), untuk melakukan diagnosis
kerusakan pilihlah icon Vehicle Diagnosis.
d. Memilih Vehicle Diagnosis

Gambar 51. Memilih Vehicle Diagnosis


Selanjutnya akan ditampilkan 3 pilihan Icon, Icon yang dipilih yaitu Icon
Vehicle Diagnosis.
e. Memilih Program

Gambar 52. Memilih Program


Selanjutnya akan ditampilkan daftar program yang tersimpan di Hard
Disk dan Internal Memory. Karena Program untuk Nissan terdapat di dalam
Internal Memory tepatnya di pilihan Asian Pack #1, maka kita pilih menu
tersebut.
f. Memilih Program Nissan
24

Gambar 53. Memilih program Nissan


Selanjutnya akan ditampilkan berbagai jenis merk mobil produksi Asia.
Karena mobil yang akan kita diagnosa adalah mobil Nissan, maka kita pilih menu
Nissan.
g. Memilih Jenis Keluaran

Gambar 54. Memilih jenis keluaran mobil


Kemudian di dalam pilihan Nissan terdapat 2 pilihan, yaitu GENERAL
dan GTR (2008). Pilihan General untuk mobil keluaran setelah 2008, sedangkan
pilihan GTR (2008) untuk mobil keluaran 2008 dan sebelumnya. Karena Nissan
Juke yang akan kita diagnosa merupakan keluaran setelah 2008, Kita pilih
GENERAL.
j. Memilih Sistem yang akan di Diagnosa

Gambar 55. Memilih sistem yang akan didiagnosa


25

Selanjutnya dalam pilihan General akan ditampilkan berbagai pilihan,


karena dalam kita akan mendiagnosa sistem Transmisi Otomatis Transaxle maka
kita pilih yang AUTOMATIC TRANSAXLE.
k. Memilih Program Jenis Konektor

Gambar 56. Memilih program jenis konektor


Kemudian dalam pilihan AUTOMATIC TRANSAXLE terdapat 2 pilihan
jenis pin. Karena pin pada soket DLC mobil Nissan Juke ini berjumlah 16 pin,
maka kita pilih OBD-II 16PIN CONNECTOR.
l. Scantools Membaca Data Kerusakan

Gambar 57. Scantools membaca data kerusakan


Setelah memilih pilihan jenis konektor, tunggulah beberapa saat karena
Scantools sedang membaca/ mendiagnosa kerusakan yang kemungkinan terjadi
pada sistem AT.
m. Hasil Diagnosa

Gambar 58. Hasil diagnosa


26

Karena Scantools belum diperbaharui (Update), maka hasilnya


Communication Error ! Seperti pada gambar di atas.

D. PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN DTC (DETECT TROUBLE


CODE)/ RESET ECU
1. Nyalakan mesin kurang lebih 10-15 menit agar suhu kerja mesin
tercapai. Pastikan lampu check engine mati, dalam arti tidak ada sensor
yang bermasalah. Jika ada sebaiknya diperiksa ulang kembali.

(1) (2)
Gambar 59. Tombol start (1), meter combination
2. Matikan mesin, kunci kontak dalam posisi OFF, pastikan tidak ada beban
kelistrikan seperti lampu-lampu, AC, tape/ audio. Tunggu selama 10
detik.

Gambar 60. Mematikan beban jelistrikan seperti lampu-lampu, AC, tape/ audio
3. Posisikan kunci kontak pada posisi ON tanpa menghidupkan mesin,
tunggu selama 3 detik.
27

Gambar 61. Menghidupkan kunci kontak tanpa menghidupkan mesin


4. Injak pedal gas sampai mentok lalu lepaskan, lakukan hal ini sebanyak 5
kali dalam waktu 5 detik saja.
5. Lepas pedal gas dan tunggu selama 7 detik, kemudian injak pedal gas
sampai mentok dan tahan. Tunggu sampai 10 detik, jika proses dilakukan
dengan benar, maka lampu check engine akan berkedik. Tetap injak pedal
gas sampai lampu check engine berhenti berkedip.
6. Setelah lampu check engine berhenti berkedip, lepas pedal gas dan
nyalakan mesin.

Untuk dapat mengetahui kerusakan perlu mengetahui kode dari setiap kerusakan
pada setiap sistem tertentu. Berikut ini daftar kode kerusakan dari sistem ABS,
EPS dan AT.

Tabel 1. Daftar kode sistem ABS

DTC Malfunction detected condition Fail-safe condition


When an open circuit is detected in rear RH wheel
C1101
sensor circuit.
When an open circuit is detected in rear LH wheel
C1102
sensor circuit.
When an open circuit is detected in front RH wheel
C1103
sensor circuit.
When an open circuit is detected in front LH wheel
C1104
sensor circuit. The following functions
 When a short circuit is detected in rear RH wheel are suspended.
sensor circuit.  ABS function
 When power supply voltage of rear RH wheel  EBD function (only
sensor is in following state. when both 2
 Rear RH wheel sensor power supply voltage: 7.5 V rear wheels are
≥ Rear RH wheel sensor power supply voltage malfunctioning)
C1105  Rear RH wheel sensor power supply voltage: 16 V
≤ Rear RH wheel sensor power supply voltage
 When distance between rear RH wheel sensor and
rear RH wheel sensor rotor is large.
 When installation of rear RH wheel sensor or rear
RH wheel sensor rotor is not
normal.
28

 When a short circuit is detected in rear LH wheel


sensor circuit.
 When power supply voltage of rear LH wheel
sensor is in following state.
 Rear LH wheel sensor power supply voltage: 7.5 V
≥ Rear LH wheel sensor power supply voltage
C1106
 Rear LH wheel sensor power supply voltage: 16 V
≤ Rear LH wheel sensor power supply voltage
 When distance between rear LH wheel sensor and
rear LH wheel sensor rotor is large.
 When installation of rear LH wheel sensor or rear
LH wheel sensor rotor is not normal.
 When a short circuit is detected in front RH wheel
sensor circuit.
 When power supply voltage of front RH wheel
sensor is in following state.
 Front RH wheel sensor power supply voltage: 7.5 V
≥ Front RH wheel sensor power supply voltage
C1107
 Front RH wheel sensor power supply voltage: 16 V
≤ Front RH wheel sensor power supply voltage
 When distance between front RH wheel sensor and
front RH wheel sensor rotor is large.
 When installation of front RH wheel sensor or front
RH wheel sensor rotor is not normal.
 When a short circuit is detected in front LH wheel
sensor circuit.
 When power supply voltage of front LH wheel
sensor is in following state.
 Front LH wheel sensor power supply voltage: 7.5 V
≥ Front LH wheel sensor pow er supply voltage
C1108
 Front LH wheel sensor power supply voltage: 16 V
≤ Front LH wheel sensor power supply voltage
 When distance between front LH wheel sensor and
front LH wheel sensor rotor is large.
 When installation of front LH wheel sensor or front
LH wheel sensor rotor is not normal
 When ignition power supply voltage is in following
state.
 Ignition power supply voltage: 10 V ≥ Ignition
C1109
power supply voltage.
 Ignition power supply voltage: 16 V ≤ Ignition
power supply voltage.
When there is an internal malfunction in the ABS
C1110
actuator and electric unit (control unit).
When a malfunction is detected in motor or motor The following functions
C1111 are suspended.
relay.
When difference in wheel speed between any wheel  ABS function
and others is detected the ve  EBD function
C1115
hicle is driven, because of installation of other tires
than specified.
When a malfunction is detected in front LH ABS IN
C1120
valve.
When a malfunction is detected in front LH ABS OUT
C1121
valve.
When a malfunction is detected in front RH ABS IN
C1122
valve.
29

When a malfunction is detected in front RH ABS OUT


C1123
valve.
When a malfunction is detected in rear LH ABS IN
C1124
valve.
When a malfunction is detected in rear LH ABS OUT
C1125
valve.
When a malfunction is detected in rear RH ABS IN
C1126
valve.
When a malfunction is detected in rear RH ABS OUT
C1127
valve.
C1140 When a malfunction is detected in actuator relay.
When CAN communication signal is not continuously
U1000
transmitted or received for 2 seconds or more.
When detecting error during the initial diagnosis of —
U1010 CAN controller of ABS actuator and electric unit
(control unit).

Tabel 2. Daftar kode sistem EPS

Items (CONSULT Malfunction detected condition Possible cause


DTC
screen terms)
When a power supply voltage to • Harness or connector
the EPS control unit • EPS control unit
is maintained at 18.2 V or more • Fuse
C1601 BATTERY VOLT
or at less than 9 V • Power supply system
continuously for five second or • Battery
more
• Harness or connector
TORQUE When torque sensor output
C1604 • Torque sensor
SENSOR signal is malfunctioning
• EPS control unit
When the motor driver • Harness or connector
malfunction of EPS control • EPS motor
C1606 EPS MOTOR
unit or EPS motor malfunction • EPS control unit
is detected
When the memory (EEPROM)
C1607 EEPROM system malfunction is
detected in EPS control unit EPS control unit
When the internal malfunction
C1608 CONTROL UNIT is detected in EPS
control unit
• Malfunction is detected in  Harness or connector
vehicle speed signal that (CAN communication line)
is output from ABS actuator  EPS control unit
and electric unit (con  ABS malfunction
CAN VHCL
C1609 trol unit) via CAN  Vehicle speed signal error
SPEED
communication.
• ABS actuator and electric unit
(control unit) input
signal error is detected.
EPS control unit is not • CAN communication error
transmitting/re • EPS control unit
CAN COMM
U1000 ceiving CAN communication
CIRCUIT
signal for 2
seconds or more
30

Tabel 3. Daftar kode sistem AT (Automatic Transmission)

DTC Trouble Diagnosis DTC Detection Possible Causes


Name Condition
U1010 TCM Communication Terjadi kesalahan TCM
tidak berfungsi selama proses
mendiagnosa dari CAN
controller ke TCM
P0703 Brake Switch • TCM mendeteksi • Terjadi korsleting
malfungsi antara antara sirkuit lampu
CAN berhenti dan BCM
communication • Saklar lampu
dan BCM berhenti
• TCM mendeteksi • BCM
keadaan saklar
stop lamp tidak
nyala
P0705 transmission • Sinyal percepatan • Soket pada
range sensor tidak terbaca pada transmission range
TCM sensor korslet
• Ada 2 atau lebih • Transmission range
sinyal percepatan switch
yang terinput di
TCM
P0710 Transmission fluid • Pada TCM, sensor • Terjadi korsleting
temperature sensor temperature oli pada konektor
menunjukan suhu • Sensor temperature
kurang dari 20 oli
derajat untuk
waktu yang lama
• Pada TCM, sensor
temperature oli
menunjukan suhu
lebih dari 180
derajat
31

P0715 Input speed sensor • Primary speed • Terjadi korsleting


sensor tidak pada konektor
terbaca pada sensor
TCM • Primary speed
• putaran puli sensor
sekunder lebih
tinggi daripada
putaran puli
primer
P0717 Input/Turbin Speed • Input sensor • Konektor
Sensor A kecepatan kurang • Input speed sensor
Circuit no signal dari 150 rpm
sedangkan
kecepatan puli
primer lebih dari
1000 rpm
P0720 Sirkuit output speed • Sinyal secondary • Konektor
sensor speed sensor tidak • Output speed sensor
terbaca pada
TCM
• Kecepatan puli
secondary speed
sensor kurang dari
150rpm
sedangkan
kecepatan pada
primary puli 1000
rpm atau lebih
P0725 Engine speed input • TCM mendeteksi • Konektor
circuit malfunngsi • ECM
diantara CAN
communication
dan ECM

P0744 Torque converter clutch • Kecepatan slip • Sirkuit kontrol


cirkuit intermittent pada torque hidrolik
converter lebih
dari nilai standar
32

ketika TCM • Katup selenoid pada


dalam perintah kopling torsi
mengunci (lock- konverter
up set) • Lock-up select
selenoid valve
P0745 Pressure control selenoid • Nilai tegangan • Konektor (terjadi
pada monitor korsleting pada
TCM untuk katup sirkuit selenoid)
selenoid torque • saluran tekanan pada
converter kurang katup selenoid
dari 70%
P0746 Pressure control selenoid • TCM mendeteksi • saluran katup
performance bahwa nilai rasio tekanan selenoid
roda gigi 2,7 atau • Sensor kecepatan
lebih primer
• Sensor kecepatan
sekunder
P0841 Transmission Fluid • Nilai tekanan • Konektor
Pressure sensor sensor sekunder • Sensor tekanan
lebih besar dari sekunder
nilai tekanan
saluran (pipa)
P0868 Transmission Fluid • Tekanan sekunder • Konektor
Pressure Low pada fluida lebih • Katup selenoid
rendah tekanan sekunder
dibandinngkan • Sensor tekanan
standar selama sekunder
pengemudian
P1585 G sensor Circuit • Nilai tegangan G • Konektor
sensor yang • G sensor
diterima TCM characteristic
lebih dari 3.13 V malfunction
• Nilai tegangan G • G sensor
sensor yang
diterima TCM
kurang dari 0.67
V
33

• Nilai tegangan G
sensor yang
diterima TCM
menyimpang dari
akselerasi dan
deselerasi
kecepatan
P1701 Power supply circuit • Power supply of • Konektor (terjadi
TCM is not korsleting pada
supplied rangkaian TCM
power supply)
P1705 Accerelator pedal • Terjadi perbedaan • Konektor (terjadi
position sensor signal pembacaan sinyal korsleting pada
circuit posisi pedal rangkaian posisi
antara TCM dan akselerasi pedal)
ECM • ECM
P1722 Vehicle speed signal • TCM mendeteksi • Konektor (terjadi
circut kesalahan pada korsleting pada
CAN rangkaian vehicle
communication speed signal )
tepatnya pada • ABS actuator dan
ABS actuator dan Contol unit
control unit
• Ketika TCM
mendeteksi
kecepatan
kendaraan sebesar
10km/h , pada
ABS actuator dan
control unit hanya
terbaca 2km/h
P1723 Speed Sensor Circuit • TCM mendeteksi • Rangkaian atau
terjadi pemanasan konektor ( terjadi
pada beberapa korsleting pada
komponen rangkaian sensor
elektrik di sensor kecepatan primer
kecepatan primer dan sekunder)
34

dan kecepatan
sekunnder

P1726 Trottle Control Signal • TCM menerima • Konektor (terjadi


circuit sinyal kerusakan korsleting pada
sistem mesin dari rangkaian sistem
ECM elektronik throttle
sensor)
P1740 Lock-up Select Selenoid • Lampu indikator • Konektor
Valve Circuit lock-up select • Lock-up select
selenoid valve selenoid valve
OFF ketika TCM
memerintahkan
untuk menyala
(ON)
P1777 Sirkuit step motor • Step motor • Konektor
monitor OFF • Step motor
ketika TCM
memerintahkan
untuk ON
P1778 Sirkuit Step Motor • Terdapat • Step Motor
perbedaan yang
besar hasil
putaran antara
sensor kecepatan
primer dan sensor
kecepatan
sekunder
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem kontrol chasis dan pemindah tenaga terdiri dari 3 jenis sistem
kontrol, yaitu sistem kontrol rem ABS (Anti-lock Brake System), sistem EPS
(Electric Power Steering), dan sistem AT (Automatic Transmission). Sistem ABS
bekerja mulai bekerja ketika kunci kontak ON dan saat kendaraan mulai berjalan.
Sistem EPS mulai bekerja ketika kunci kontak ON, namun pada kecepatan 80
km/jam sistem EPS akan berhenti bekerja meringankan kemudi untuk alasan
keselamatan agar pengemudi dapat merasakan roda kendaraan tetap menapak
pada permukaan jalan. Untuk sistem AT mulai bekerja ketika kunci kontak ON
dan mesin hidup. Dari ketiga sistem tersebut bekerjanya saling berkaitan satu
dengan yang lainnya, karena control modul-nya juga menjadi satu. Untuk
pemeriksaan sistem kontrol dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu
menggunakan scantools dan DTC (Detect Trouble Code). Namun cara yang
paling mudah adalah menggunakan scantools, karena dapat langsung terbaca
kerusakan yang terjadi pada sistem kontrol.

B. Saran

Saran pada saat praktikum agar selalu mengutamakan K3, baik itu untuk
keselamatan orang, mobil maupun alat praktik.

35
DAFTAR RUJUKAN

2011. Buku Panduan Pemilik Kendaraan Nissan Juke. NISSAN

36

Anda mungkin juga menyukai