Anda di halaman 1dari 3

Standardisasi Dan Tata Cara Penomoran Laporan Auditor Independen

Penomoran Laporan Auditor Independen mengikuti standar dan tata cara berikut :

Standarisasi penomoran terdiri dari atas 7 (Tujuh) bagian kode, yang dipisahkan oleh
garis miring(“/”) diantara masing-masing kode, dengan format sebagai berikut:

III/2019
00001 3.0010 AU.1 08 0378-1 0

A B C D E F G

Keterangan:

A. Kode nomor laporan


Kode nomor laporan terdiri dari 5 (lima) digit angka, yang merupakan nomor urut
dari laporan yang diterbitkan

B. Kode identitas kantor


Kode identitas kantor terdiri dari 5 (lima) digit angka terakhir izin usaha KAP / cabang
KAP. Untuk KAP Leonard, Mulia & Richard cabang Semarang, kodenya 3.0010

C. Kode jenis jasa


Kode jenis jasa untuk Laporan Auditor Independen terdiri dari jenis jasa:
- AU.1 : Audit Umum menggunakan SAK
- AU.2 : Audit Umum menggunakan SAK ETAP
- AU.3 : Audit Umum menggunakan SAK EMKM
- AU.4 : Audit Umum menggunakan SAK Syariah
D. Kode industri pengguna jasa
Kode Bidang Usaha
01 Pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan
02 Pertambangan dan Energi
03 Properti dan Konstruksi
04 Industri Pengolahan / Manufaktur
05 Perdagangan dan Jasa
06 Informasi, Komunikasi dan Transportasi
07 Sektor Keuangan – Perbankan
08 Sektor Keuangan – Asuransi dan Dana Pensiun
09 Sektor Keuangan – Lainnya
10 Industri Lainnya
11 Pemerintahan, Badan International dan Organisasi Non Profit
12 Non Industri / Perorangan

E. Kode nomor izin profesi


Kode nomor izin profesi merupakan 4 (empat) digit angka terakhir nomor izin
Akuntan Publik

Kode nomor izin profesi akuntan public KAP Leonard, Mulia & Richard cabang
Semarang :
No Nama Kode Nomor Izin Profesi
1 FS Bahari 0378
2 Bernard Edhi Hartono 0379
3 Ignatius Dion Setiawan 0312
4 Budiadi Widjaya 0313
5 Johana Purwanti Budidarmodjo 1468
Khusus untuk kode nomor izin Akuntan Publik, ditamabahkan satu angka yang
menunjukan periode tahun keberapa pemberian jasa audit atas klien tersebut
ditandatangani, yang dipisahkan dengan tanda hubung(“-“)
F. Kode NPWP
Diisi dengan angka 0 dalam hal pengguna jasa belum memiliki NPWP atau tidak
mencantumkan NPWP yang dimilikinya.
Diisi dengan angka 1 dalam hal pengguna jasa memiliki NPWP dan mencantumkan
NPWP yang dimilikinya.

G. Kode waktu penerbitan laporan


Kode waktu terdiri dari bulan penerbitan laporan dalam angka Romawi (I,II,III,
sampai dengan XII) dan empat digit tahun penerbitan laporan.
Antara bulan dan tahun dipisahkan dengan garis miring (“/”).

Anda mungkin juga menyukai