Proposal Tugas Akhir - (270110140043)
Proposal Tugas Akhir - (270110140043)
Disusun Oleh
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
pg. 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
nilai paling aman bagi antisipasi keruntuhan lereng beberapa kondisi pondasi.
Terzaghi mempersiapkan rumus daya dukung tanah yang diperhitungkan dalam
keadaan ultimate bearing capacity, artinya: suatu batas nilai apabila dilampaui akan
menimbulkan runtuhan (colapse).
Dari uraian tersebut, penulis mengajukan tema dalam penelitian tugas akhir
yaitu ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI
BERDASARKAN HASIL UJI SPT DAN METODE TERZAGHI.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana strata-1 (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Geologi, Universitas Padjadjaran.
pg. 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Waktu penelitian ini direncanakan selama rentang waktu dua bulan pada bulan
Februari sampai dengan bulan Maret 2018, atau sesuai dengan waktu yang disesuaikan oleh
perusahaan, sedangkan lokasi penelitian merupakan lapangan yang disesuaikan oleh PT
Kwarsa Hexagon
pg. 3
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep perhitungan daya dukung batas tanah dan bentuk keruntuhan geser
dalam tanah dapat dilihat dalam model pondasi menerus dengan lebar (B) yang
diletakkan pada permukaan lapisan tanah pasir padat (tanah yang kaku) seperti pada
Gambar 2.1A. Apabila beban terbagi rata (q) tersebut ditambah, maka penurunan
pondasi akan bertambah pula. Bila besar beban terbagi rata q = qu (qu = daya
dukung tanah batas) telah dicapai, maka keruntuhan daya dukung akan terjadi, yang
berarti pondasi akan mengalami penurunan yang sangat besar tanpa penambahan
beban q lebih lanjut seperti Gambar 2.1B. Hubungan antara beban dan penurunan
ditunjukkan pada kurva I pada Gambar 2.1B. Untuk keadaan ini, qu didefinisikan
sebagai daya dukung batas dari tanah.
pg. 4
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2.2 Pondasi
Pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan
yang berfungsi untuk menyalurkan beban langsung dari struktur bangunan tersebut
ke lapisan. Bowles (1997: 174) menyatakan ada dua persyaratan umum yang harus
pg. 5
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Gambar 2.2 Ilustrasi pondasi dangkal (1) dan pondasi dalam (2)
pg. 6
UNIVERSITAS PADJADJARAN
3. Pondasi Rakit
Pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada
tanah lunak atau digunakan apabila susunan kolom jaraknya sedemikian
dekat di semua arahnya.
pg. 7
UNIVERSITAS PADJADJARAN
pg. 8
UNIVERSITAS PADJADJARAN
pg. 9
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Uji SPT dilakukan di dasar lubang bor yang telah disiapkan dengan
menggunakan metode pengeboran auger tangga putar atau metode bor putar. Pada
waktu uji SPT dilakukan, proses pengeboran dihentikan. Pada umumnya, pengujian
dilakukan setiap 0,76 m (2,5 ft) pada kedalaman kurang dari 3 m (10 ft), dan setiap
interval 1,5 m (5,0 ft pada kedalaman selanjutnya. Tinggi tekan air dalam lubang
bor harus diatur berada di atas muka air tanah, untuk menghindari masuknya aliran
air yang dapat menimbulkan ketidakstabilan lubang bor.
Jumlah pukulan selanjutnya dihubungkan secara empiris kerapatan relatif
dari tanah pasir, pengujian sebaiknya dilakukan pada interval kedalaman yang
diperkirakan penting. Untuk tanah granuler, seperti pasir, faktor-faktor daya
dukung Nq, Nγ adalah fungsi dari , karena itu sangat tergantung dari besarnya
kerapatan relatif ( Dr ). Peck, Hanson, dan Thomburn (1963) memberikan hubungan
empiris antara nilai N-SPT, Nq, Nγ dan , nilai-nilainya disajikan dalam gambar
2.9.
pg. 10
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Terzaghi dan Peck (1943) menyajikan kurva hubungan antara nilai N dari
pengujian SPT, lebar pondasi (B), dan daya dukung yang diijinkan (qa )didasarkan
pada penurunan maksimum 1” (inchi) dan penurunan tidak seragam 3/4 “. Nilai-
nilai pada kurvanya didasarkan pada anggapan bahwa jarak muka air tanah lebih
besar B dari dasar pondasi (gambar 2.10).
Gambar 2.11 Daya dukung diijinkan untuk penurunan 1inch (Terzaghi dan Peck,
1948).
Untuk pondasi dangkal, jika pasir pada dasar pondasi jenuh air dan kedalaman
pondasinya kecil dibandingkan dengan bebannya, Terzaghi menyarankan nilai
daya dukung dari Gambar 2.11, dibagi 2.
pg. 11
UNIVERSITAS PADJADJARAN
= tegangan normal
= sudut geser dalam tanah
Untuk pondasi menerus penyelesaian masalah seperti pada analisa dua dimensi
Analisa distribusi tegangan di bawah dasar pondasi menurut teori Terzaghi seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.12, dimana bidang keruntuhan dibagi menjadi 3 (tiga)
zona keruntuhan yaitu:
Zona I
Bagian ACD adalah bagian yang tertekan ke bawah dan menghasilkan suatu
keseimbangan plastis dalam bentuk zona segitiga di bawah pondasi dengan sudut
ACD = CAD = α = 45o + ø/2. Gerakan bagian tanah ACD ke bawah mendorong
tanah disampingnya ke samping.
Zona II
Bagian ADF dan CDE disebut radial shear zone (daerah geser radial)
dengan curve DE dan DF yang bekerja pada busur spiral logaritma dengan pusat
ujung pondasi.
Zona III
Bagian AFH dan CEG dinamakan zona pasif Rankine dimana bidang
tegangannya merupakan bidang longsor yang mengakibatkan bidang geser di atas
bidang horisontal tidak ada dan digantikan dengan beban sebesar q = . Df
pg. 12
UNIVERSITAS PADJADJARAN
qu = c Nc + Df Nq + 1/2 B N (1.2)
dimana:
c = kohesi tanah
L = panjang pondasi
Df = kedalaman pondasi
Nc; Nq; N adalah faktor daya dukung yang besarnya dapat ditentukan dengan
memakai Tabel 2.1 atau Gambar 2.13 atau dengan memakai rumus-rumus sebagai
berikut:
e 2(3/4φ/2)tanφ
N c cot φ 1 cot (N q 1)
π φ (1.6)
2cos 4 2
2
pg. 13
UNIVERSITAS PADJADJARAN
e 2(3/4φ/2)tanφ
Nq
φ (1.7)
2cos 2 45
2
1 K py
Nγ 1 tanφ (1.8)
2 cos 2 φ
Untuk harga c diganti c′ = 2/3 c dan harga diganti ′ = tan-1 (2/3 tan ). Dari nilai
c′ dan ′ didapatkan faktor-faktor daya dukung untuk kondisi keruntuhan lokal: N′c;
N′q; N′ (Table 1.2 atau Gambar 2.13).
pg. 14
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Tabel 1.1 Faktor Daya Dukung Terzaghi untuk Kondisi Keruntuhan Geser Umum
(general shear failure)
Nc Nq N Nc Nq N
0 5,70 1,00 0,00 26 27,09 14,21 9,84
1 6,00 1,10 0,01 27 29,24 15,90 11,60
2 6,30 1,22 0,04 28 31,61 17,81 13,70
3 6,62 1,35 0,06 29 34,24 19,98 16,18
4 6,97 1,49 0,10 30 37,16 22,46 19,13
5 7,34 1,64 0,14 31 40,41 25,28 22,65
6 7,73 1,81 0,20 32 44,04 28,52 26,87
7 8,15 2,00 0,27 33 48,09 32,23 31,94
8 8,60 2,21 0,35 34 52,64 36,50 38,04
9 9,09 2,44 0,44 35 57,75 41,44 45,41
10 9,61 2,69 0,56 36 63,53 47,16 54,36
11 10,16 2,98 0,69 37 70,01 53,80 65,27
12 10,76 3,29 0,85 38 77,50 61,55 78,61
13 11,41 3,63 1,04 39 85,97 70,61 95,03
14 12,11 4,02 1,26 40 95,66 81,27 115,31
15 12,86 4,45 1,52 41 106,81 93,85 140,51
16 13,68 4,92 1,82 42 119,67 108,75 171,99
17 14,60 5,45 2,18 43 134,58 126,50 211,56
18 15,12 6,04 2,59 44 151,95 147,74 261,60
19 16,56 6,70 3,07 45 172,28 173,28 325,34
20 17,69 7,44 3,64 46 196,22 204,19 407,11
21 18,92 8,26 4,31 47 224,55 241,80 512,84
22 20,27 9,19 5,09 48 258,28 287,85 650,67
23 21,75 10,23 6,00 49 298,71 344,63 831,99
24 23,36 11,40 7,08 50 347,50 415,14 1072,80
25 25,13 12,72 8,34
* Kumbhojkar (1993)
pg. 15
UNIVERSITAS PADJADJARAN
pg. 16
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2.5 Hubungan Sifat Fisik dan Mekanik Tanah dengan Daya Dukung
Karakteristik sifat-sifat fisik dan mekanik tanah erat kaitannya dengan nilai
daya dukung. Sebagai contoh tanah berbutir halus seperti lanau (silt), lanau
lempungan (clayey-silt) ataupun lempung lanauan (silty-clay) berplastisitas tinggi,
dan mempunyai konsistensi berubah-ubah menurut kadar air yang dikandungnya
(Bowles, 1989). Kohesi (c) menurun mengikuti kenaikan kadar air tanah (w).
Disamping itu sudut geser dalam (f ) juga menurun bila kadar air tanah meningkat.
Dengan demikian kekuatan tanah juga akan menurun.
Daya dukung tanah untuk pondasi dangkal (Bowles, 1984) bergantung dari
kohesi (c) dan sudut geser dalam (f ). Nilai kohesi dan sudut geserdalam tinggi pada
massa tanah yang berkondisi kering atau kondisi kadar air tanah tak berpengaruh
pada pondasi.
pg. 17
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB III
METODE PENELITIAN
- Pengambilan data lapangan berupa data hasil Uji SPT untuk mengetahui
sifat-sifat fisik dan karakteristik tanah, serta nilai N.
pg. 18
UNIVERSITAS PADJADJARAN
- Analisis sifat fisik tanah untuk menegetahui nilai berat isi (unit weight) dan
karakteristik tanah.
- Analisis sifat mekanika tanah untuk mengetahui nilai kohesi sudut geser
dalam.
- Analisis nilai daya dukung tanah berdasarkan metode Terzaghi dengan
menggunakan nilai N yang didapatkan pada uji SPT (standard penetration
test).
3.2 Laporan
Hasil penelitian ini akan diberikan dalam bentuk susunan laporan baik
secara tertulis maupun dengan acara presentasi di PT Kwarsa Hexagon , juga dalam
bentuk laporan Tugas Akhir (TA) yang akan di kolokiumkan di depan Dewan
Dosen Penguji Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas
Padjadjaran, Bandung sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Geologi.
pg. 19
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Februari Maret
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Pengambilan Data
3 Analisis Data
4 Penyusunan Laporan
5 Persentasi dan Revisi
*). Jadwal bisa disesuaikan dengan kesepakan dan ketentuan dari PT Kwarsa Hexagon
3.4 Pembimbing
3.5 Partisipan
pg. 20
UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI LITERATUR
Persiapan Peta Geologi
Regional
Preparasi Sampel
Pengelompokan
dan Pengolahan
Data
Kesimpulan
pg. 21
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB IV
PENUTUP
Mahasiswa Peneliti,
Syakira Trisnafiah
(270110140043)
pg. 22