Anda di halaman 1dari 2

Siklus hidup Tribolium castaneum pada kedelai

a. Telur

Telur Tribolium castaneum berwarna putih dan dapat dilihat secara

mikroskopis dengan ukuran kurang lebih 1,5 mm. Stadia telur Tribolium

castaneum berkisar sekitar 5-12hari. Secara kasat mata telur berwarna putih dan

berukuran kecil, diletakan oleh serangga betina diantara partikel yang diselubungi

cairan perekat sehingga partikel makanan melekat (haines,1991 dalam

Tanhindarto,2006). Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yang

menunjukan bahwa telur dari Tribolium castaneum menunjukan warna putih dan

telur melekat pada biji kedelai. Setelah beberapa hari kemudian telur menetas

menjadi larva.

b. Larva

Larva Tribolium castaneum berwarna kuning keputihan, Larva Tribolium

castaneu mempunyai bentuk khas yaitu adanya tonjolan runcing pada ruas

terakhir dari abdomen yang disebut urogomphi (Syarif dan Halid, 1993 dalam

Tanhindarto,2005). Menurut Bannet (2003) periode larva berkisar 22-30 hari.

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan larva berwarna putih denan dibagian

ujung terdapat warna coklat. Setelah waktu yang lama larva berubah menjadi

pupa.

c. Pupa

Pupa Tribolium castaneum berwarna kekuning-kuningan dengan panjang 4

mm. Pupa hampir sama dengan larva instar akhir. Periode pupa kurang lebih 8

hari (Luh,1980). Berdasarkan hasil pengamatan tidak ditemukan pupa,


dikarenakan media kedelai yan terlalu banyak. Pupa akan terus tumbuh dan

berkembang sehingga menjadi imagao.

d. Imago

Imago betina akan meletakkan telur di antara butiran kedelai, secara

acak. Telur menempel pada kedelai dan dilindungi oleh partikel-pertikel

tepung. Imago sangat aktif, dengan cepat akan bersembunyi jika terganggu, dan

dapat ditemukan diantara atau didalam kedelai itu sendiri.

Kerusakan akibat Tribolium castaneum pada kedelai

Berdasarkan pengamatan, kerusakan yang terjadi akibat serangan Tribolium

castaneum pada kedelai yaitu pada biji kedelai terdapat bolong-bolong, bolongan

tersebut biasanya di gunakan Tribolium castaneum untuk melindungi diri dan

meletakan telurnya. Selain itu, biji kedelai yang terserang juga mengalami

penyusutan bobot dan kadar air, hal ini ditandai dengan banyaknya biji yang

semakin mengkerut. Serangan Tribolium castaneum ini sangat berdampak buruk

terhadap kualitas kedelai sehingga harga jual nya dapat menurun, bahkan jika

serangan sudah tinggi biji kedelai tersebut tidak bisa digunakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai