Anda di halaman 1dari 35

240

LAPORAN PRE-DIETETICS INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY DIETETICS

(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK

SASARAN IBU MENYUSUI)

DI PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG

Tanggal 29 April s.d 11 Mei 2013

Oleh:
Emirani Falahia
NIM. 0910730009

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013
241

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRE-DIETETICS INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY DIETETICS


(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK
SASARAN IBU MENYUSUI)
DI PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG
Tanggal 29 April s.d 11 Mei 2013

Oleh :
Emirani Falahia 0910730009

Telah mendapat persetujuan dan dipresentasikan pada:


Hari/Tanggal: Jum’at, 17 Mei 2013

Perceptor, Community Instructure,

drg. Titik Purwanti Dian Kurniawati, Amd. Gz


NIP. 19590331 198911 2 001 NIP. 19830729 201001 2 012

Community Supervisor

Eriza Fadhilah, S.Gz., M.Gizi


NIP. 19840927299812 2 002
242

BAB III
PEMBAHASAN

3.2 NCP Komunitas Sasaran Ibu menyusui


Sasaran pada perencanaan program gizi untuk NCP Komunitas ini adalah ibu
menyusui yang didasarkan pada screening hasil kuesioner. Sebaran responden pada
20 orang di Desa Sumbersuko yang terdiri dari 4 orang di Posyandu Pak Mudin, 4
orang di Posyandu Balai Desa, 4 orang di Posyandu H. Fauzi, 4 orang di Posyandu
Pak Carik, dan 4 orang lagi di Posyandu Pak Mudakir.
Pengambilan data dasar dengan kuesioner dilakukan pada tanggal 30 April
2013 sampai dengan 2 Mei 2013. Data dasar yang dikumpulkan meliputi data identitas
responden, data antropometri, data sosial ekonomi, perilaku menyusui. praktik IMD,
dan pemberian makanan pre lacteal, praktik pemberian MP-ASi dini, pengetahuan ibu
tentang ASI Eksklusif, Sosial Budaya, pengetahuan Ibu, pelayanan kesehatan dan
Askes, akses informasi, riwayat penyakit, form 24 Hour Recall. Data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan software SPSS 16. Dari hasil pengolahan didapatkan
hasil sebagai berikut.
3.2.1 Interpretasi Hasil Screening (Data Primer)
Tabel 3.1 Interpretasi Hasil Screening Desa Sumbersuko
Berdasarkan Data dari 20 Responden
Data Primer
Data Dasar Sintesa Data
1. Proses Kelahiran
 Normal : 18 responden (90%)
Sebagian besar proses melahirkan dari
 Operasi Caesar : 2 responden (10%)
20 reponden busui secara normal yaitu
(90%)
2. Agama Ibu Menyusui Agama ibu menyusui dari 20 reponden
20 responden ibu menyusui di kecamatan
100% islam
Sumbersuko yang diambil datanya
memeluk agama islam (100%)
3. Menyusui Anak Ke
 Anak ke-1 : 8 responden (40%)
Dari 20 responden, 8 responden
 Anak ke-2 : 9 responden (45%)
 Anak ke-3 : 1 responden (5%) diantaranya menyusui anak pertama, 9
 Anak ke-4 : 2 reponden (10%) responden menyusui anak ke-2, dan 1
responden menyusui anak ke-3, dan 2
responden menyusui anak ke-4.
4. Tingkat Pendidikan
 Tamat SD/ MI sebanyak 12
Tingkat pendidikan responden busui
responden (60%) dari 20 reponden masih tergolong
 Tamat SMP sebanyak 7 responden
rendah karena sebanyak 19 orang
243

(35%), (95%) hanya mengenyam pendidikan


 Tamat SMA sebanyak 1 responden
dasar saja
(5%)
Data Antropometri :
5. Status Gizi Busui (IMT) Prevalensi ibu menyusui dari 20
 Status Gizi Underweight: 5 responden reponden yang underweight sebesar
(25%) 25%
 Status gizi normal : 10 responden
(50%)
 Status Gizi Overweight : 3 responden
(15%)
 Obesitas Tk I : 0 responden (0%)
 Obesitas Tk II : 2 responden (10%)

Dari 20 reponden status LILA Busui


6. Status LILA
 LILA Normal : 15 orang (75%) sudah banyak yang normal (75%)
 LILA KEK : 5 orang (25%)
Data Dietary Ibu Menyusui :
7. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Tingkat Konsumsi Energi dari 20
Energi :
reponden kurang masih tergolong
 Cukup : 5 responden (25%)
 Kurang : 15 responden (75%) tinggi sebesar 75%
Protein :
 Cukup : 9 responden (45%)
 Kurang : 11 responden (55%) Tingkat konsumsi Protein dari 20
8. Tingkat Konsumsi Fe , Folat , dan Ca reponden kurang masih tinggi sebesar
Tingkat Konsumsi Ca:
 Kurang : 20 responden (100 %) 55%
Tingkat Konsumsi Fe: Tingkat Konsumsi Fe , Folat, dan Ca
 Kurang : 20 responden (100 %)
dari 20 reponden tergolong kurang
Tingkat Konsumsi Folat:
 Cukup : 1 responden (5%) sekali karena hampir 100% busui
 Kurang : 19 responden (95%) kekurangan.
9. Tingkat Sosial Ekonomi Berdasarkan UMR Kota Malang 2013
 Tergolong Rendah: 10 orang (50%)
sebesar Rp 1.340.300,00, Tingkat
 Tergolong Cukup 10 orang (50%)
Ekonomi dari 20 reponden Busui yang
tergolong rendah yaitu 50%
10. Pengeluaran Pangan Pengeluaran Pangan dari 20 reponden
 Tergolong baik: 12 orang (60%)
Busui tergolong ekonomi lemah
 Tergolong ekonomi lemah: 8 orang
termasuk rendah yaitu 40%
(40%)
11. Praktek IMD Praktek IMD dari 20 reponden dapat
 Melakukan IMD : 8 orang (40%)
dikatakan masih kurang karena hanya
 Tanpa IMD : 12 orang (60%)
244

Cara bayi mendapatkan ASI pertama 40% dari total 20 responden saja.
kali: Dalam penatalaksanaan IMD masih
 8 orang (40%) bayi diletakkan di atas dikatakan salah yaitu sebesar 40%
dada dan dibiarkan berusaha dari total 20 responden..
mencari putting
 12 orang (60%) mulut bayi langsung
diletakkan di putting
12. Praktek Pemberian Makanan Prelakteal Praktek pemberian Makanan
 Bayi Diberi Makanan Prelakteal
Prelakteal dari 20 reponden tergolong
sebanyak 10 dari 20 responden tinggi (50%) yang seluruhnya diberi
(50%) oleh tenaga kesehatan dan jenis
 Tidak diberi makanan prelakteal
makanan prelakteal berupa 100% dari
sebanyak 10 dari 20 responden
total 20 responden.
(50%)
Pemberi Makanan Prelakteal:
 Tenaga kesehatan sebanyak 100%
Jenis Makanan Prelakteal:
 Susu Formula : sebanyak 100%
13. Perilaku Menyusui Sebagian besar dari 20 reponden busui
 Tidak Langsung menyusui bayi
(50%) tidak langsung menyusui
setelah dilahirkan: sebesar 10 orang bayinya dikarenakan sebanyak 60%
(50%) ASI belum keluar.
 Langsung menyusui bayinya setelah
dilahirkan : sebesar 10 orang (50%)
Alasan Tidak Langsung Menyusui:
 ASI belum keluar : 6 reponden (60%)
 Penolong persalinan memberi susu
formula 2 orang (20%)
 ibu sakit : 1 responden (10%)
 bayi prematur : 1 responden (10%).
14. Praktek Pemberian Kolostrum Praktek pemberian kolostrum oleh
 Bayi Mendapat Kolostrum :15 orang
busui termasuk baik yaitu sebesar 75%
(75%) total 20 responden.
 Bayi tdk mendapat kolostrum : 5
orang (25%)
15. Praktek Pemberian ASI Eksklusif Praktek pemberian ASI Eksklusif masih
 Bayi mendapat ASI Eksklusif : 3
dibawah target yaitu hanya 15% saja.
orang (15%) (Berdasarkan Target Riskesdas 2010
 Bayi tdk mendapat ASI Eksklusif :17
untuk pencapaian cakupan pemberian
orang (85%)
Alasan Tidak ASI Eksklusif : ASI eksklusif adalah 80% ).
245

 4 responden (20%) mengatakan bayi Alasan kenapa Praktek Pemberian


kurang puas / kenyang dan menangis ASI Eksklusif pada 20 responden busui
bila diberi ASI saja di kecamatan Sumbersuko tergolong
 1 reponden (5%) mengatakan agar rendah disebabkan oleh ASI yang
bayi cepat besar kurang lancar, bayi kurang
 1 reponden (5%) mengatakan agar
kenyang,bayi rewel, dan disuruh orang
bibir merah dan lembab
 1 reponden (5%) mengatakan agar tua/mertua

bayi cerdas
 3 responden (15%) mengatakan
produksi ASI kurang lancar
 3 responden (15%) mengatakan
kalau disuruh mertua/orang tua
16. Inisiatif Menyusui
merupakan kemauan untuk menyusui Inisiatif Menyusui sebagian besar
tersebut berasal dari siapa saja berasal dari diri ibu menyusui sendiri
 Inisiatif sendiri untuk menyusui : 18
(90%).
responden (90%)
 Inisiatif dari Petugas kesehatan: 2
responden (10%)
17. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga untuk menyusui
 Ada dukungan keluarga untuk
sudah baik yaitu sebesar 100% dari
menyusui.pada seluruh responden total 20 responden.. Bentuk dukungan
yaitu 100% tersebut dengan mengingatkan waktu
menyusui, dan membantu persiapan
menyusui
18. Frekuensi dan Lama Menyusui Frekuensi pemberian ASI sudah cukup
Frekuensi Menyusui:
baik sebanyak (75% dari total 20
 Frekuensi cukup : 15 responden
responden.) dengan durasi menyusui
(75%)
 Frekuensi kurang : 5 responden yang cukup
(25%)
Lama Menyusui:
rata- rata ibu menyusui selama 15 menit
sampai 1 jam
19. Teknik Menyusui
Posisi Menyusui :
Posisi menyusui dan pelekatan yang
 Posisi Menyusui yang benar : 17
salah sebesar 15% dari total 20
orang (85%)
 Posisi Menyusui yang salah : 3 orang responden.
(15%)
Posisi Pelekatan:
 Posisi Pelekatan yang benar 17
246

orang (85%)
 Posisi Pelekatan yang salah : 3
orang (15%)
20. Pekerjaan Ibu Menyusui Hanya sedikit ibu yang bekerja sebesar
 Ibu bekerja:1 responden (5%)
5% dari total 20 responden dan ibu
 Ibu tidak bekerja hanya 19 orang
tidak memerah ASInya disaat bekerja
(95%)
sehingga bayi diberi susu formula
21. Praktek Pemberian MP ASI Dini Pemberian MP ASI dini pada 20
 Memberi MP ASI dini: 16 responden
responden busui di kecamatan
busui (80%) Sumbersuko termasuk tinggi yaitu
 Tdk member MP ASI Dini : 4
sebesar 80%. MP ASI dalam bentuk
responden (20%)
susu formula sebesar 50% dengan
Bentuk MP ASI Dini:
alasan bahwa bayi masih lapar /
 susu formula sebanyak 6 responden
menangis bila diberi ASI saja sebesar
(30%)
 bubur sebanyak 6 responden (30%), 40% dari total 20 responden..
pisang sebanyak 1 orang (5%)
 madu sebanyak 1 responden(5%).
 Air putih sebanyak 2 responden
(10%)
22. Sosial Budaya Adanya mitos / kepercayaan yang
 Ada Pantangan / mitos : 14 orang
mempengaruhi konsumsi ibu terhadap
(70%) makanan tertentu yang mempengaruhi
 Tdk Ada Pantangan/ mitos : 6 orang
praktek ibu menyusui masih tergolong
(30%)
tinggi yaitu sebesar 70% dari total 20
Makanan yang dipantang / mitos saat
responden.
menyusui :
ikan laut dikarenakan membuat ASI amis
dan bayi sawan, makanan pedas membuat
ASI panas dan mencret, dan makanan es
membuat bayi pilek.
23. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tingkat pengetahuan pada 20
Pengetahuan busui sangat mempengaruhi
responden busui di Kecamatan
praktek pemberian ASI Eksklusif, Makanan
Sumbersuko termasuk masih rendah
Prelakteal, MP-ASI dini pada bayi. Dari 20
sebesar 95%.
responden busui di kecamatan
Sumbersuko :
 Pengetahuan cukup sebanyak 1
responden (5%)
 Pengetahuan kuang sebanyak 14
responden (95%)
247

24. Pelayanan Kesehatan Akses ke pelayanan kesehatan dari 20


 15 responden (60%) menempuh
reponden masih terjangkau sebesar
jarak dekat ke pelayanan kesehatan 85%.
 5 responden (40%) menempuh jarak
jauh ke pelayanan kesehatan
25. Akses Informasi Gizi dan Kesehatan Akses Informasi dari 20 reponden
 Informasi yang tdk didapat terkait
terkait ASI Eksklusif, Makanan
terkait ASI Eksklusif : 15 orang (75%) Prelakteal, Kolostrum, dan MP ASI dini
 Informasi yang tdk didapat terkait
masih sangat kurang. Sumber
terkait Makanan Prelakteal : 19
Informasi tsb sebagian besar didapat
orang (95%)
 Informasi yang tdk didapat terkait dari Tenkes sebesar 75% total 20

terkait Kolostrum: 15 orang (75%) responden


 Informasi yang tdk didapat terkait
terkait IMD 14 orang (70%)
 Informasi yang tdk didapat terkait
terkait MP ASI dini 15 orang (75%)
Pemberi Info:
 Informasi gizi dan kesehatan dari
bidan : 15 orang (75%)
 Informasi gizi dan kesehatan dari
Media Massa :5 orang (25%)
 Informasi gizi dan kesehatan dari
Keluarga : 9 orang (45%)
 Informasi gizi dan kesehatan dari
teman : 4 orang (20%)

3.2.2 Interpretasi Data Sekunder


A. Ibu menyusui di Kecamatan Tajinan
Berdasarkan data demografi tahun 2013, jumlah ibu menyusui di
Kecamatan Tajinan adalah sebanyak 1.805 jiwa dari 53.230 jiwa total penduduk.
Terdapat 60 posyandu yang terdapat di Kecamatan Tajinan untuk melayani para
ibu menyusui di wilayah masing-masing. Sedangkan jumlah pra ibu menyusui dan
ibu menyusui di desa tajinan sebanyak 1.206 jiwa.

B. Data Sumber Daya Kesehatan di Kecamatan Tajinan


a. Sarana Upaya Kesehatan
 Puskesmas induk :1
 Puskesmas pembantu :3
 Polindes /Ponkesdes : 10
 Posyandu : 60
 URJ Pojok Gizi :1
 Apotik :1
248

b. Data Praktik ASI Eksklusif Di Puskesmas Tajinan

Tabel 3.2 Data Praktik ASI Eksklusif Di Puskesmas Tajinan Bulan Februari 2013
Nama Variabel Kode Desa TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ASI- Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 4 3 8 2 2 4 5 3 4 2 6 9 52
EKS Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 4 3 6 2 2 5 4 2 2 4 2 3 39
Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 8 6 14 4 4 9 9 5 6 6 8 12 91
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 2 3 2 2 2 3 4 1 2 3 3 27
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 3 1 2 2 1 1 5 2 2 19
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 3 2 4 4 4 3 4 4 1 7 5 5 46
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 1 2 4 2 4 4 2 2 1 2 3 27
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 2 1 2 1 2 2 6 2 1 1 1 4 25
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 3 3 6 1 4 6 10 4 3 2 3 7 52
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 3 3 1 1 1 5 1 3 3 4 2 27
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 3 1 1 2 1 1 3 2 2 1 3 1 21
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 6 4 2 3 2 6 4 2 5 4 7 3 48
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 3 1 1 2 2 2 1 1 13
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 2 1 2 1 1 2 1 4 14
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 5 2 3 0 3 3 4 1 0 1 5 0 27
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 1 3 1 1 2 3 11
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 1 2 1 2 3 1 1 11
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 2 5 0 2 3 2 3 0 1 0 4 0 22
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 0
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 0
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ASI- Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 2 2 2 2 4 1 1 2 4 2 22
TDK selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 3 4 1 4 5 1 7 2 1 28
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 0 5 6 3 2 8 6 2 0 9 6 3 50
selain ASI . ( L+P )
249

Jumlah Bayi umur 1 bln dan sudah diberi makanan lain 1 2 3 6


selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 1 bln dan sudah diberi makanan lain 1 1 1 3
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 1 bln dan sudah diberi makanan lain 0 2 3 0 0 0 0 0 0 0 3 1 9
selain ASI . ( L+P )
Jumlah Bayi umur 2 bln dan sudah diberi makanan lain 2 3 3 1 1 2 1 1 14
selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 2 bln dan sudah diberi makanan lain 2 2 2 3 3 1 13
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 2 bln dan sudah diberi makanan lain 0 4 5 2 3 4 1 2 4 0 1 1 27
selain ASI . ( L+P )
Jumlah Bayi umur 3 bln dan sudah diberi makanan lain 1 2 1 1 2 2 3 4 4 20
selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 3 bln dan sudah diberi makanan lain 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 17
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 3 bln dan sudah diberi makanan lain 3 4 4 3 2 3 2 1 4 1 5 5 37
selain ASI . ( L+P )
Jumlah Bayi umur 4 bln dan sudah diberi makanan lain 2 1 3 2 1 1 3 1 1 1 9 25
selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 4 bln dan sudah diberi makanan lain 1 1 4 4 3 13
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 4 bln dan sudah diberi makanan lain 2 1 3 2 2 2 7 1 0 1 5 12 38
selain ASI . ( L+P )
Jumlah Bayi umur 5 bln dan sudah diberi makanan lain 1 2 4 5 2 7 2 3 3 5 10 44
selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 5 bln dan sudah diberi makanan lain 3 4 1 2 5 1 2 4 8 30
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 5 bln dan sudah diberi makanan lain 4 6 0 4 6 4 12 3 5 7 5 18 74
selain ASI . ( L+P )
Jumlah Bayi umur 6 bln dan sudah diberi makanan lain 0
selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 6 bln dan sudah diberi makanan lain 0
selain ASI . ( P )
250

Jumlah Bayi umur 6 bln dan sudah diberi makanan lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


selain ASI . ( L+P )
Keterangan :
1. Desa Tajinan
2. Desa Ngawonggo
3. Desa Tambak Asri
4. Desa Tangkil Sari
5. Desa Jambearjo
6. Desa Pandanmulyo
7. Desa Purwosekar
8. Desa Gunung Ronggo
9. Desa Gunung Sari
10. Desa Jati Sari
11. Desa Randuagung
12. Desa Sumbersuko
251

3.2.3 Problem Tree

Praktek ASI Eksklusif ↓

Pemberian Makanan Pre Lakteal ↑ Praktek IMD ↓ Parktik MP-ASI dini ↑

Tenaga Kesehatan Status Gizi Kurang↑ Motivasi Ibu ↓

Tingkat Pengetahuan ↓
Pola MakanSasaran
Gambar 3.1 Problem Tree Kelompok ↓ Ibu menyusui

3.2.4 Diagnosa Gizi Komunitas


3.2.4.1 Objective Analysis

PraktekAkses Informasi
ASI Eksklusif ↑↓

Pemberian Makanan Pre Lakteal ↓ Praktek IMD ↑ Parktik MP-ASI dini ↓


Motivasi Ibu ↑
Status Gizi
Tenaga Kesehatan Kurang↓
Pola Makan ↑
Tingkat Pengetahuan ↑

Akses Informasi ↑

Gambar 3.2 Objective Tree Kelompok Sasaran Ibu menyusui


252

3.2.4.2 Participant Analysis


Tabel 3.3 Participant Analysis Kelompok Sasaran Ibu menyusui Desa Sumbersuko
Person Categori Characteristic Interest, Potential Implikasi
ze motives, attitude
Ibu Pelaku - Pengetahuan gizi - Menginginkan Kelebihan : Sebagai
Menyusui kurang keluarga - bersikap merawat kelompok
- Rentan terkena
sehat bayi dan mengasuh sasaran
masalah diharapkan
yang sehat anaknya
kesehatan - peduli tentang dapat
dan tumbuh
- Ibu rumah tangga
informasi terkait Mengetahui
- Pemberi ASI kembang
- Mudah kesehatan anak pentingnya
optimal
- bersikap terbuka
terpengaruh, dan - Mempunyai ASI eksklusif
cerewet keluarga yang Kelemahan : untuk bayi 0-
mendukung - pendidikan
6 bulan,
kesehatan rendah,
- mudah terpenga- pentingnya
ruh ortu/ mertua IMD, kolos-
- terkadang acuh trum,
tak acuh dampak
makanan
prelakteal,da
n MP-ASI
dini
Suami Mempen - Pemimpin Menginginkan Kelebihan : Mampu
garuhi keluarga keluarga yang - penentu membawa
- Pengambil sehat, makan keluarganya
keputusan
keputusan enak dan murah - menerima menjadi
- Bersikap Tegas
informasi baru keluarga
- Pekerja keras - kooperatif/mudah
- Sumber yang sehat
diajak kerjasama
keuangan
Kelemahan :
pangan keluarga
- Kurang paham - Pendidikan
mengenai rendah
- Waktu yang
kondisi gizi anak
terbatas karena
dan ibu
bekerja
- Mudah dipenga-
ruhi ortu / mertua
Mertua Mempen - Rendahnya Menginginkan Kelebihan: Mendapatka
garuhi pengetahuan anak, menantu, - Mempengaruhi n
253

tentang ASI cucu,dan menantu (ibu pengetahuan


Eksklusif, MPASI, keluarga yang menyusui) dalam yang benar
Kolostrum, sehat mengambil tentang gizi
makanan keputusan dan
- Sangat peduli
prelakteal dan kesehatan
tentang informasi dan
teknik menyusui
- Pengetahuan terkait kesehatan mengubah
didasarkan dari cucu dan ibu kebiasaan /
kepercayaan dan Kelemahan : mitos yang
mitos - Pendidikan kurang
- Biasanya cerewet
rendah,apatis dan benar.
dan kolot
merasa benar.
Tenaga Aktif, Terlatih, Mendapat Kelebihan : Bidan tetap
kesehatan mempen berpengetahuan pengakuan dan Sudah terlatih, aktif, secara
garuhi baik penghargaan dari sudah dikenal persuasif
masyarakat. masyarakat untuk
sebagai tenaga mendukung
kesehatan yang program
utama di desa yang
Kelemahan : ditujukan
Tenkes sibuk dan untuk busui
tidak ada ditempat
praktek
Kader Aktif Terlatih , dapat Masyarakat sadar Kelebihan : Dapat
menggerakkan akan gizi dan - Mau menerima menggerakk
atau mengajak ibu kesehatan , informasi dengan an serta
bayi / busui mendapat baik menyampaik
imbalan tertentu - bersemangat an informasi
- Mampu
gizi kepada
menggerakkan
masyarakat
ibu2 untuk
khususnya
mengikuti
pentingnya
program
ASI
kesehatan
Eksklusif,
Kelemahan :
IMD,
kurang bisa diajak
kolostrum,
kerjasama
Makanan
254

prelakteal,
dan MP-ASI.

3.2.4.3 Alternative Analysis


Tabel 3.4 Alternative Analysis Kelompok Sasaran Ibu menyusui Desa
Sumbersuko
Goal: Meningkatkan Praktik ASI Eksklusif
Pendekatan
I. Menurunkan Praktik II. Meningkatkan III. Menurunkan
Kriteria
Pemberian Makanan pola makan yang Praktik
Prelakteal sesuai untuk Ibu Pemberian MP-
Menyusui ASI Dini
Kegiatan : Edukasi Gizi Kegiatan : edukasi gizi Kegiatan :
terkait ASI Eksklusif, terkait menu seimbang Edukasi gizi kepada
Makanan Prelateal, untuk Ibu Menyusui Kader tentang MP-
MP-ASI dini, dan ASI dini
manfaat pemberian
Kolostrum
- Pre-test - Pre-test - Pre Test
Aktivitas - Memberikan edukasi - Memberi edukasi - Memberi edukasi
tentang definisi dan tentang menu terkait definisi MP-
manfaat ASI Eksklusif seimbang untuk Ibu ASI dini,
- Memberi edukasi
Menyusui Pengaruhnya
bahaya pemberian - Memberi edukasi
terhadap
makanan pre lacteal macam-macam zat keberhasilan ASI
- Memberi edukasi
gizi yang perlu eksklusif, dan
tentang manfaat diperhatikan selama
bahaya pemberian
pemberian kolostrum menyusui
- Memberi edukasi MP-ASi dini
- Menunjukkan contoh - Post Test
pemberian Mp-ASI menu sehari Ibu
dini Menyusui
- Post-Test
Resourches:
- Money 5 5 3
- Material 5 5 3
- Time 4 4 2
- Infrastruktur 4 4 3
- Man power 3 3 2
Severity of 4 4 4
problem
Social and 5 4 5
255

community
Sustainable 4 4 4
Feasibility 4 4 4
TOTAL 38 37 30
Keterangan :
Skor 1 – 5 : terendah sampai tertinggi

Dari hasil perhitungan diatas, skala prioritas pendekatan yang akan dilakukan adalah:
1. Edukasi Gizi terkait ASI Eksklusif, Makanan Prelakteal, MP-ASI dini, dan manfaat
pemberian Kolostrum
2. Edukasi gizi terkait menu seimbang untuk Ibu Menyusui
3. Edukasi gizi kepada Kader tentang MP-ASI dini

3.2.4.4 Project Planning Matrix


Tabel 3.5 Project Planning Matrix Kelompok Sasaran Ibu menyusui
Tujuan Indikator Sumber Data Asumsi
Penting
Overall Meningkatkan praktek Praktek Asi Eksklusif Nutrition Survey
Goal ASI Eksklusif meningkat menjadi50%

Project 1. Meningkatkan % semua busui yang Nutrition Survey


purpose informasi tentang ASI mendapatkan edukasi
Eksklusif, Makanan gizi terkait ASI
prelakteal, MP-ASI Eksklusif, Makanan Pre
dini, dan kolostrum lacteal, MP-ASI dini,
dan kolostrum
2. Meningkatkan
% semua busui yang
informasi terkait
mendapatkan edukasi
kebutuhan gizi
gizi terkait kebutuhan
menyusui
gizi ibu menyusui
Output / 1. Meningkatkan akses Jumlah semua busui Nutrition Survey
Result informasi gizi dan yang mengetahui
kesehatan tentang tentang pentingnya ASI
ASI Eksklusif, Eksklusif, bahaya
Makanan Prelakteal, makanan pre lacteal
MP-ASI dini, dan dan MP-ASI dini, an
Kolostrum manfaat kolostrum
256

2. Meningkatkan tingkat Peningkatan tingkat Nutrition Survey


pengetahuan ibu pengetahuan ibu > 60%
menyusui tentang
Makanan prelakteal
dan MP-ASI dini,
serta dampak
keduanya terhadap
praktek ASI eksklusif
3. Meningkatkan Peningkatan tingkat Nutrition Survey
pengetahuan busui pengetahuan ibu > 60%
terkait pemenuhan
kebutuhan gizi ibu
menyusui
Kegiatan 1.1 Merencanakan  Partisipasi ibu Nutrition Survey
edukasi gizi tentang menyusui yang
ASI Eksklusif , mengikuti
Makanan prelakteal, penyuluhan > 80%
 Peningkatan
MP-ASI dini, dan
kolostrum pengetahuan
2.1 Menunjukkan sebesar 60%
Dampak yang terjadi
bila memberikan
makanan prelakteal
dan MP-ASI dini
(diskusi dan sharing )
3.1 Menjelaskan macam-
macam zat gizi, dan
kebutuhannya pada
ibu menyusui, serta
contoh menu.

3.2.5 Pelaksanaan Intervensi Gizi


A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data pada 20 responden busui di
Desa Sumbersuko didapatkan hasil bahwa prevalensi pemberian ASI eksklusif
sebesar 15% saja yang termasuk sangat rendah. Rendahnya praktik pemberian ASI
Ekslusif ini dipengaruhi oleh tingginya pemberian makanan prelakteal dan MP-ASI
dini. Alasan Pemberian MP ASI dini ini dikarenakan anggapan ibu bahwa bayi masih
lapar dan bayi yang menangis akan diam bila diberi makan. Rendahnya praktek ASI
257

Eksklusif tersebut dikarenakan rendahnya pengetahuan busui dan kesadaran busui


sendiri yang kurang. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui
terkait pentingnya ASI Eksklusif , bahaya Makanan prelakteal ,dan kebutuhan gizi
pada ibu menyusui sangatlah diperlukan suatu kegiatan berupa edukasi gizi.

B. Tujuan
- Memberikan informasi yang cukup kepada ibu menyusui terkait definisi,
manfaat, dan hal-hal yang mempengaruhi dari pemberian ASI Eksklusif bagi
bayi
- Memberikan informasi kepada ibu menyusui mengetahui pengertian dan
dampak pemberian makanan prelakteal dan MP ASI dini
- Memberikan informasi terkait kebutuhan gizi pada ibu menyusui

C. Indikator Keberhasilan
- Peningkatan pengetahuan dengan menjawab pertanyaan yang diajukan
- Antusiasme peserta yang dibuktikan dengan keaktifan ibu menyusui selama
berlangsungnya edukasi
- Terdapat kenaikan nilai pre-test dan post-test

D. Sasaran Kegiatan
Seluruh ibu menyusui yang diundang datang ke Posyandu di Balai desa
Sumbersuko

E. Pelaksanaan Kegiatan
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari pelaksanaan : Rabu, 8Mei 2013
Waktu pelaksanaan : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat pelaksanaan : Posyandu Balai Desa Sumbersuko
b. Jumlah Peserta
Ibu menyusui yang mengikuti edukasi gizi di Posyandu Balai Desa sebanyak
8 orang
c. Alat dan Bahan
- Lembar registrasi
- Booklet dan Powepoint
- Daftar pertanyaan untuk pre-test dan post-test
- Alat tulis untuk pre-test dan post-test
- Kamera untuk dokumentasi
- Hadiah untuk Ibu yang aktif selama diskusi
d. Materi, Media, dan Sistem Evaluasi
Materi :Definisi, manfaat, dan hal-hal yang mempengaruhi praktek ASI
Eksklusif(pemberian makanan prelakteal dan MP-ASI dini)
kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Media : Booklet (Terlampir)
Evaluasi: Penilaian peningkatan pengetahuan dari hasil pre-test dan post-
test
e. Pertanyaan pre-test dan post test
258

Pre test dilakukan sebelum penyampaian materi, post test diberikan


setelah materi disampaikan. Pertanyaan pre test dan post test sama
sehingga, perubahan pengetahuan setelah diberi edukasi dapat diketahui.
Berikut ini daftar pertanyaan untuk pre test dan post test
1. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja dari lahir hingga bayi berusia
…..
a. 2 bulan
b. 4 bulan
c. 6 bulan
d. 8 bulan
2. Contoh makanan pre lacteal adalah ….
a. Susu formula
b. ASI
c. Madu
d. Jawaban a dan c benar
3. ASI yang pertama kali keluar berwarna kekuningan disebut …..
a. Kolostrum
b. Mekonikum
c. Pre lacteal
d. Taurin
4. Sebutkan contoh bahan makanan sumber asam folat …..
a. Bayam
b. Daging
c. Anggur
d. Air Putih
5. Contoh makanan sumber protein adalah….
a. Ayam
b. Nasi
c. Sayur
d. Singkong

f. Susunan Acara
Tabel 3.6 Susunan Acara Intervensi Kelompok Sasaran Ibu menyusui
Waktu Durasi (menit) Acara
10.00-10.10 10 Persiapan, koordinasi teknis
acara dengan petugas Posyandu
10.10-10.15 5 Pengkondisian Peserta
10.15-10.20 5 Pre Test
10.20-10.50 30 Penyampaian Materi
10.50-09.55 5 Tanya Jawab
10.55-11.00 5 Post Test
11.00-11.05 5 Penutupan dan pembagian
hadiah
F. Faktor Pendukung
- Antusiasme ibu menyusuiyang tinggi
- Koordinasi dengan tim yang kooperatif
- Mendapat dukungan dari kader posyandu setempat
G. Faktor Penghambat
- Peserta yang datang dengan membawa anaknya membuat suasana menjadi
sedikit ramai
- Kurangnya SDM karena sebagian panitia membantu pelaksanaan posyandu
259

3.2.5 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan program yang
dilakukan dengan menggunakan daftar absensi kehadiran, melihat antusiasme
peserta, serta menilai peningkatan pengetahuan dengan membandingkan antaranilai
pre-test dan post-test. Pada kegiatan ini, jumlah sasaran yang hadir ada 8 orang ibu
menyusui, sehingga target jumlah sasaran kegiatan telah tercapai. Pre-test dan post-
test diberikan untuk mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan ibu menyusui
dengan memberikan 5 pertanyaan pilihan ganda terkait materi yang diberikan. Berikut
ini adalah tabel yang menggambarkan jumlah jawaban benar tiap pertanyaan (P1, P2,
P3, P4, P5, dan P6) saat pre-test dan post-test.

Gambar 3.3 Jumlah Jawaban Benar Pre Test dan Post TestTiap Peserta
Berdasarkan gambar grafik di atas , diketahui bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan sebelum edukasi dengan sesudah diberi edukasi. Seluruh peserta
mengalami peningkatan pengetahuan yang ditandai dengan nilai post test yang
meningkat, dan sebagian besar (6 dari 8 orang) bisa menjawab seluruh pertanyaan
pilihan ganda dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa target kegiatan edukasi
terkait dengan peningkatan pengetahuan kelompok sasaran ibu menyusui tentang
ASI eksklusifdan kebutuhan gizi ibu menyusui telah tercapai (>60%).

3.2.6 Program Gizi Puskesmas Terkait Masalah Ibu menyusui


Program ASI Eksklusif merupakan program promosi pemberian ASI saja pada bayi
tanpa memberikan makanan atau minuman lain.Program ASI Eksklusif ini ditujukan
kepada ibu menyusui yang merupakan salah satu program Utama Pemerintah terkait
cakupan praktek ASI Eksklusif pada bayi. Program tersebut berupa pemberian
penyuluhan pada Ibu Menyusui. Penyuluhan dilakukan pada dua kelompok ibu
menyusui tiap desa. Salah satu kegiatan program tersebut adalah dengan dilakukan
penyuluhan terkait manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan bayi. Sampai dengan triwulan
260

terakhir, desa yang sudah mendapatkan penyuluhan adalah Desa Tangkil Sari, Jatisari,
Gunung Sari, dan Ngawonggo.

3.3 Monitoring dan Evaluasi Konseling Kelompok Sasaran Ibu menyusui


Monev dilakukan dengan menggunakan checklist target perubahan perilaku yang
diharapkan. Pengisian checklist didasarkan pada data yang didapat melalui food recall,
wawancara, dan observasi terhadap sasaran maupun keluarga sasaran.
 Food recall yang akan dilakukan adalah 2 days food recall, yang mana 2 days food
recall diharapkan dapat menggambarkan intake aktual dan food pattern dari
responden.
 Observasi dilakukan terhadap perilaku yang dapat diamati secara langsung, yang
mana diharapkan agar data yang didapat lebih valid jika dibandingkan data
wawancara. (Contoh: pemberian MP ASI yang tepat pada bayi usia tertentu dapat
diamati langsung saat ibu memberikan makanan pada bayinya saat home visit)
 Wawancara dilakukan tidak hanya kepada responden tetapi juga kepada keluarga
responden dengan harapan dapat memperoleh data perubahan perilaku yang lebih
objektif.
Selain melihat adanya perubahan perilaku, juga dilakukan penilaian terhadap kesiapan
untuk berubah (readiness to change) dengan cara wawancara kepada responden maupun
kepada keluarga responden. Kesiapan berubahan didasarkan pada tingkatan perubahan
perilaku (stages of change) sebagai berikut:
Tabel 3.7 Tingkatan Perubahan Perilaku
Tingkatan (Stage) Deskripsi
Pre-contemplation Pasien tidak menyadari bahaya penyakit yang diderita dan
belum berkeinginan untuk berubah
(Tidak ada keinginan untuk melakukan perubahan dalam
jangka waktu 6 bulan)
Contemplation Pasien siap melakukan perubahan prilaku dalam waktu 6
bulan ke depan
Preparation Pasien siap melakukan perubahan dalam waktu 30 hari,
dan telah mengambil langkah-langkah untuk berubah
Action Pasien telah mengalami perubahan prilaku dalam 6 bulan
terakhir
Maintenance Pasien telah mengalami perubahan prilaku selama > 6
bulan
3.3.1 Responden 1
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Monev
Hari/Tanggal Waktu Tempat Pelaksanaan
Monitoring dan Kamis, 09 Mei 2013 16.00 WIB Rumah Bu Nurul
evaluasi weekday RT.04/RW.01 Dusun
261

Kalimeri Desa Tambakasri


Rumah Bu Nurul
Monitoring dan
Minggu, 12 Mei 2013 10.00 WIB RT.01/RW.04 Dusun
evaluasi weekend
Kalimeri Desa Tambakasri
b. Alat dan Media Monev
Timbangan digital, form two days repeated 24 hours recall, form checklist Target
Perubahan Sikap dan Perilaku Berdasarkan Konseling yang Diberikan, dan booklet
c. Data Responden
Nama : Nurul
Alamat : RT.04/RW.01 Dusun Kalimeri Desa Tambakasri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Berat badan : 42,5 kg
Tinggi Badan : 149,5 cm
Status Gizi : IMT = 19 kg/m2 (status gizi Normal)
Perhitungan Energi
BEE = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 42,5) + (1,8 x 149,5) – (4,7 x 18)
= 665 + 408 + 269,1 – 84,6 = 1258 kkal
TEE = BEE x FA + 700
= 1258x 1,2 + 700
= 1510 kkal +700 kkal =2210 kkal
Protein: (15% x 2210 : 4 ) + 16 =99 gram
Lemak : 25% x 2210 : 9 = 61,4 gram
Karbohidrat:sisa energi : 4 = 1261 :4 = 315 gram
262

d. Hasil Monitoring dan Evaluasi


Checklist Target Perubahan Sikap dan Perilaku Berdasarkan Konseling yang Diberikan
Nama : Nurul
Usia Anak : 15 bulan
Alamat : Desa Tambak Asri, Dusun Kalimeri RT 4 RW 1
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Tabel 3.8 Checklist Target Perubahan Perilaku Responden 1
Perubahan Sikap Perubahan Perilaku Kesiapan untuk
Keterangan (metode
Perubahan Sikap dan Perilaku berubah
No. Materi Konseling Tidak untuk mendapatkan
yang diharapkan Positif Negatif Berubah (Stage of
Berubah data)
Change)
1. Dampak Responden tidak memberikan    Wawancara Preparation
pemberian MP- MP-ASI dini di masa mendatang kepada ibu
ASI dini
2. Kebutuhan gizi Responden memenuhi    2 days 24 Hours Preparation
yang meningkat kebutuhan energy dan zat gizi recall
pada Ibu nya dalam sehari
Menyusui
3. Modifikasi Mampu memodifikasi makanan    Wawancara Action
makanan agar pada anak kepada ibu dan
anak tertarik keluarga yang
makan sebag bertanggung
jawab memasak
bagi anak
263

Hasil Dietary Assessment dengan Metode Recall 24 jam


264

Hari Kamis, 9 April 2013


265

Hari Minggu, 12 Mei 2013


266

3.3.2 Responden 2
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Monev

Hari/Tanggal Waktu Tempat Pelaksanaan


Rumah Ibu Septarina
Monitoring dan RT.02/RW.04 Dusun
Kamis, 09 Mei 2013 18.00 WIB
evaluasi weekday Kalimeri Desa
Tambakasri
Rumah Ibu Septarina
Monitoring dan RT.02/RW.04 Dusun
Minggu, 12 Mei 2013 10.00 WIB
evaluasi weekend Kalimeri Desa
Tambakasri
b. Alat dan Media Monev
Timbangan digital, form two days repeated 24 hours recall, form checklist Target
Perubahan Sikap dan Perilaku Berdasarkan Konseling yang Diberikan
c. Data Responden
Nama : Septarina
Alamat : RT.02/RW.04 Dusun Kalimeri Desa Tambakasri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Berat badan : 73 kg
Tinggi Badan : 157,9 cm
Status Gizi : IMT = 29,3 kg/m2 (status gizi Obesitas Tk. I)
Berat Bada Ideal : 52,1 kg
Perhitungan Energi
BEE= 665 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 52,1) + (1,8 x 157,9) – (4,7 x 23)
= 665 + 500 + 284 – 108 = 1341 kkal
TEE = BEE x FA + 700
= 1341x 1,2 + 700
= 1609 kkal +700 kkal =2309 kkal
Protein : (15% x 2309 : 4 ) + 16 =103 gram
Lemak : 25% x 2309 : 9 = 64 gram
Karbohidrat:sisa energi : 4 = 1321 :4 = 330 gram
267

b. Hasil Monitoring dan Evaluasi


Checklist Target Perubahan Sikap dan Perilaku Berdasarkan Konseling yang Diberikan
Nama : Septarina
Usia anak : 2,5 bulan
Alamat : Desa Tambakasri, Dusun Kalimer RT 02
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Tabel 3.9 Checklist Target Perubahan Perilaku Ibu Menyusui Respoden 2
Perubahan Sikap Perubahan perilaku Keterangan Kesiapan untuk
Perubahan Sikap dan
No. Materi Konseling Tidak (metode untuk berubah (stage
Perilaku yang diharapkan Positif Negatif Berubah
berubah mendapatkan data) of change)
1. Penjelasan Asupan makan mencukupi    2 days Food Recall Preparation
tentang mitos kebutuhan zat gizi dalam  Wawancara kepada

yang salah sehari keluarga yang


bertanggung jawab
memasak bagi
responden
Tidak ada pantangan makan    2 days food recall Action
selama menyusui (ikan,  Wawancara kepada

ayam, telur dan makanan keluarga yang

yang pedas) bertanggung jawab


memasak bagi
responden
2. Dampak Pemberian ASI saja pada    Wawancara kepada Preparation
pemberian susu bayi Ibu dan keluarga
268

formula yang mengasuh


anak sehari-hari
269

3. Memerah dan Tepat dalam langkah-langkah    Wawancara kepada Preparation


Menyimpan ASI memerah ASI ibu dan keluarga
1. Membersihkan puting langkah-langkah
susu dengan memerah memerah ASI
sedikit ASI, lalu oleskan  Observasi cara

pada puting dan areola. memerah ASI dan


2. Meletakkan ibu jari di atas menyimpan ASI
puting, dan jari telunjuk
serta jari tengah di bawah
puting, sehingga
membentuk huruf C.
Menekan seluruh jari
sisanya ke arah dinding
dada
3. Menekan areola dengan
gerak-an memutar dari
belakang pu-ting antara
ibu jari dan jari lain ke
arah puting lalu mele-
paskan. Mengulangi
tindakan ini beberapa kali
sampai ASI kelu-ar. ASI
tidak mengalir melalui jari
telunjuk.
4. Memindah posisi ibu jari
dan jari lain pada sisi
270

Tepat dalam langkah-langkah   Preparation


menyimpan ASI:
1. Menggunakan botol yang
mudah disterilkan dan
volume sesuai
2. Tidak menyimpan ASI
perahan pada suhu
ruangan > 4 jam
3. Menyimpan ASI perahan
pada lemari pendingin
pada suhu 4 derajat
celcius bila akan diberikan
dalam 24 jam
4. Tidak menyimpan ASI di
rak pintu lemari pendingin
5. Memberi label kapan ASI
diperah
6. Tidak mengisi penuh botol
7. Tidak mendinginkan lagi
8. ASI yang sudah
dihangatkan
271

Hasil Dietary Assessment dengan Metode Recall 24 jam


Hari Kamis, 9 April 2013
272

Hari Minggu, 12 Mei 2013


273

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Masalah yang banyak terjadi pada ibu menyusui di Desa Sumbersuko adalah praktik
ASI Eksklusif yang masih rendah yang dipengaruhi oleh praktik pemberian makanan
pre lakteal yang tingi dan pemberian MP-ASI dini.
2. Intervensi yang dipilih adalah edukasi gizi yang dilakukan dilakukan pada Ibu
Menyusui di Posyandu Desa Sumbersuko
3. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dikethui bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan ibu terkait kebutuhan zat gizi ibu menyusui dan ASI Eksklusif dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

4.2 Saran
1. Kegiatan intervensi terkait praktik ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui diharapkan
dilakukan secara lebih dini terutama pada ibu hamil
2. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sehingga keberlanjutan program
(sustainability) terus berjalan.
3. Adanya program intervensi dengan level output lebih tinggi yakni perubahan perilaku

Anda mungkin juga menyukai