Oleh:
Emirani Falahia
NIM. 0910730009
2013
241
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Emirani Falahia 0910730009
Community Supervisor
BAB III
PEMBAHASAN
Cara bayi mendapatkan ASI pertama 40% dari total 20 responden saja.
kali: Dalam penatalaksanaan IMD masih
8 orang (40%) bayi diletakkan di atas dikatakan salah yaitu sebesar 40%
dada dan dibiarkan berusaha dari total 20 responden..
mencari putting
12 orang (60%) mulut bayi langsung
diletakkan di putting
12. Praktek Pemberian Makanan Prelakteal Praktek pemberian Makanan
Bayi Diberi Makanan Prelakteal
Prelakteal dari 20 reponden tergolong
sebanyak 10 dari 20 responden tinggi (50%) yang seluruhnya diberi
(50%) oleh tenaga kesehatan dan jenis
Tidak diberi makanan prelakteal
makanan prelakteal berupa 100% dari
sebanyak 10 dari 20 responden
total 20 responden.
(50%)
Pemberi Makanan Prelakteal:
Tenaga kesehatan sebanyak 100%
Jenis Makanan Prelakteal:
Susu Formula : sebanyak 100%
13. Perilaku Menyusui Sebagian besar dari 20 reponden busui
Tidak Langsung menyusui bayi
(50%) tidak langsung menyusui
setelah dilahirkan: sebesar 10 orang bayinya dikarenakan sebanyak 60%
(50%) ASI belum keluar.
Langsung menyusui bayinya setelah
dilahirkan : sebesar 10 orang (50%)
Alasan Tidak Langsung Menyusui:
ASI belum keluar : 6 reponden (60%)
Penolong persalinan memberi susu
formula 2 orang (20%)
ibu sakit : 1 responden (10%)
bayi prematur : 1 responden (10%).
14. Praktek Pemberian Kolostrum Praktek pemberian kolostrum oleh
Bayi Mendapat Kolostrum :15 orang
busui termasuk baik yaitu sebesar 75%
(75%) total 20 responden.
Bayi tdk mendapat kolostrum : 5
orang (25%)
15. Praktek Pemberian ASI Eksklusif Praktek pemberian ASI Eksklusif masih
Bayi mendapat ASI Eksklusif : 3
dibawah target yaitu hanya 15% saja.
orang (15%) (Berdasarkan Target Riskesdas 2010
Bayi tdk mendapat ASI Eksklusif :17
untuk pencapaian cakupan pemberian
orang (85%)
Alasan Tidak ASI Eksklusif : ASI eksklusif adalah 80% ).
245
bayi cerdas
3 responden (15%) mengatakan
produksi ASI kurang lancar
3 responden (15%) mengatakan
kalau disuruh mertua/orang tua
16. Inisiatif Menyusui
merupakan kemauan untuk menyusui Inisiatif Menyusui sebagian besar
tersebut berasal dari siapa saja berasal dari diri ibu menyusui sendiri
Inisiatif sendiri untuk menyusui : 18
(90%).
responden (90%)
Inisiatif dari Petugas kesehatan: 2
responden (10%)
17. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga untuk menyusui
Ada dukungan keluarga untuk
sudah baik yaitu sebesar 100% dari
menyusui.pada seluruh responden total 20 responden.. Bentuk dukungan
yaitu 100% tersebut dengan mengingatkan waktu
menyusui, dan membantu persiapan
menyusui
18. Frekuensi dan Lama Menyusui Frekuensi pemberian ASI sudah cukup
Frekuensi Menyusui:
baik sebanyak (75% dari total 20
Frekuensi cukup : 15 responden
responden.) dengan durasi menyusui
(75%)
Frekuensi kurang : 5 responden yang cukup
(25%)
Lama Menyusui:
rata- rata ibu menyusui selama 15 menit
sampai 1 jam
19. Teknik Menyusui
Posisi Menyusui :
Posisi menyusui dan pelekatan yang
Posisi Menyusui yang benar : 17
salah sebesar 15% dari total 20
orang (85%)
Posisi Menyusui yang salah : 3 orang responden.
(15%)
Posisi Pelekatan:
Posisi Pelekatan yang benar 17
246
orang (85%)
Posisi Pelekatan yang salah : 3
orang (15%)
20. Pekerjaan Ibu Menyusui Hanya sedikit ibu yang bekerja sebesar
Ibu bekerja:1 responden (5%)
5% dari total 20 responden dan ibu
Ibu tidak bekerja hanya 19 orang
tidak memerah ASInya disaat bekerja
(95%)
sehingga bayi diberi susu formula
21. Praktek Pemberian MP ASI Dini Pemberian MP ASI dini pada 20
Memberi MP ASI dini: 16 responden
responden busui di kecamatan
busui (80%) Sumbersuko termasuk tinggi yaitu
Tdk member MP ASI Dini : 4
sebesar 80%. MP ASI dalam bentuk
responden (20%)
susu formula sebesar 50% dengan
Bentuk MP ASI Dini:
alasan bahwa bayi masih lapar /
susu formula sebanyak 6 responden
menangis bila diberi ASI saja sebesar
(30%)
bubur sebanyak 6 responden (30%), 40% dari total 20 responden..
pisang sebanyak 1 orang (5%)
madu sebanyak 1 responden(5%).
Air putih sebanyak 2 responden
(10%)
22. Sosial Budaya Adanya mitos / kepercayaan yang
Ada Pantangan / mitos : 14 orang
mempengaruhi konsumsi ibu terhadap
(70%) makanan tertentu yang mempengaruhi
Tdk Ada Pantangan/ mitos : 6 orang
praktek ibu menyusui masih tergolong
(30%)
tinggi yaitu sebesar 70% dari total 20
Makanan yang dipantang / mitos saat
responden.
menyusui :
ikan laut dikarenakan membuat ASI amis
dan bayi sawan, makanan pedas membuat
ASI panas dan mencret, dan makanan es
membuat bayi pilek.
23. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tingkat pengetahuan pada 20
Pengetahuan busui sangat mempengaruhi
responden busui di Kecamatan
praktek pemberian ASI Eksklusif, Makanan
Sumbersuko termasuk masih rendah
Prelakteal, MP-ASI dini pada bayi. Dari 20
sebesar 95%.
responden busui di kecamatan
Sumbersuko :
Pengetahuan cukup sebanyak 1
responden (5%)
Pengetahuan kuang sebanyak 14
responden (95%)
247
Tabel 3.2 Data Praktik ASI Eksklusif Di Puskesmas Tajinan Bulan Februari 2013
Nama Variabel Kode Desa TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ASI- Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 4 3 8 2 2 4 5 3 4 2 6 9 52
EKS Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 4 3 6 2 2 5 4 2 2 4 2 3 39
Jumlah Bayi umur 0 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 8 6 14 4 4 9 9 5 6 6 8 12 91
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 2 3 2 2 2 3 4 1 2 3 3 27
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 3 1 2 2 1 1 5 2 2 19
Jumlah Bayi umur 1 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 3 2 4 4 4 3 4 4 1 7 5 5 46
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 1 2 4 2 4 4 2 2 1 2 3 27
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 2 1 2 1 2 2 6 2 1 1 1 4 25
Jumlah Bayi umur 2 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 3 3 6 1 4 6 10 4 3 2 3 7 52
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 3 3 1 1 1 5 1 3 3 4 2 27
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 3 1 1 2 1 1 3 2 2 1 3 1 21
Jumlah Bayi umur 3 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 6 4 2 3 2 6 4 2 5 4 7 3 48
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 3 1 1 2 2 2 1 1 13
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 2 1 2 1 1 2 1 4 14
Jumlah Bayi umur 4 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 5 2 3 0 3 3 4 1 0 1 5 0 27
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 1 3 1 1 2 3 11
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 1 2 1 2 3 1 1 11
Jumlah Bayi umur 5 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 2 5 0 2 3 2 3 0 1 0 4 0 22
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( L ) 0
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( P ) 0
Jumlah Bayi umur 6 bln dan masih diberi ASI saja ( L+P ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ASI- Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 2 2 2 2 4 1 1 2 4 2 22
TDK selain ASI . ( L )
Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 3 4 1 4 5 1 7 2 1 28
selain ASI . ( P )
Jumlah Bayi umur 0 bln dan sudah diberi makanan lain 0 5 6 3 2 8 6 2 0 9 6 3 50
selain ASI . ( L+P )
249
Tingkat Pengetahuan ↓
Pola MakanSasaran
Gambar 3.1 Problem Tree Kelompok ↓ Ibu menyusui
PraktekAkses Informasi
ASI Eksklusif ↑↓
Akses Informasi ↑
prelakteal,
dan MP-ASI.
community
Sustainable 4 4 4
Feasibility 4 4 4
TOTAL 38 37 30
Keterangan :
Skor 1 – 5 : terendah sampai tertinggi
Dari hasil perhitungan diatas, skala prioritas pendekatan yang akan dilakukan adalah:
1. Edukasi Gizi terkait ASI Eksklusif, Makanan Prelakteal, MP-ASI dini, dan manfaat
pemberian Kolostrum
2. Edukasi gizi terkait menu seimbang untuk Ibu Menyusui
3. Edukasi gizi kepada Kader tentang MP-ASI dini
B. Tujuan
- Memberikan informasi yang cukup kepada ibu menyusui terkait definisi,
manfaat, dan hal-hal yang mempengaruhi dari pemberian ASI Eksklusif bagi
bayi
- Memberikan informasi kepada ibu menyusui mengetahui pengertian dan
dampak pemberian makanan prelakteal dan MP ASI dini
- Memberikan informasi terkait kebutuhan gizi pada ibu menyusui
C. Indikator Keberhasilan
- Peningkatan pengetahuan dengan menjawab pertanyaan yang diajukan
- Antusiasme peserta yang dibuktikan dengan keaktifan ibu menyusui selama
berlangsungnya edukasi
- Terdapat kenaikan nilai pre-test dan post-test
D. Sasaran Kegiatan
Seluruh ibu menyusui yang diundang datang ke Posyandu di Balai desa
Sumbersuko
E. Pelaksanaan Kegiatan
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari pelaksanaan : Rabu, 8Mei 2013
Waktu pelaksanaan : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat pelaksanaan : Posyandu Balai Desa Sumbersuko
b. Jumlah Peserta
Ibu menyusui yang mengikuti edukasi gizi di Posyandu Balai Desa sebanyak
8 orang
c. Alat dan Bahan
- Lembar registrasi
- Booklet dan Powepoint
- Daftar pertanyaan untuk pre-test dan post-test
- Alat tulis untuk pre-test dan post-test
- Kamera untuk dokumentasi
- Hadiah untuk Ibu yang aktif selama diskusi
d. Materi, Media, dan Sistem Evaluasi
Materi :Definisi, manfaat, dan hal-hal yang mempengaruhi praktek ASI
Eksklusif(pemberian makanan prelakteal dan MP-ASI dini)
kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Media : Booklet (Terlampir)
Evaluasi: Penilaian peningkatan pengetahuan dari hasil pre-test dan post-
test
e. Pertanyaan pre-test dan post test
258
f. Susunan Acara
Tabel 3.6 Susunan Acara Intervensi Kelompok Sasaran Ibu menyusui
Waktu Durasi (menit) Acara
10.00-10.10 10 Persiapan, koordinasi teknis
acara dengan petugas Posyandu
10.10-10.15 5 Pengkondisian Peserta
10.15-10.20 5 Pre Test
10.20-10.50 30 Penyampaian Materi
10.50-09.55 5 Tanya Jawab
10.55-11.00 5 Post Test
11.00-11.05 5 Penutupan dan pembagian
hadiah
F. Faktor Pendukung
- Antusiasme ibu menyusuiyang tinggi
- Koordinasi dengan tim yang kooperatif
- Mendapat dukungan dari kader posyandu setempat
G. Faktor Penghambat
- Peserta yang datang dengan membawa anaknya membuat suasana menjadi
sedikit ramai
- Kurangnya SDM karena sebagian panitia membantu pelaksanaan posyandu
259
Gambar 3.3 Jumlah Jawaban Benar Pre Test dan Post TestTiap Peserta
Berdasarkan gambar grafik di atas , diketahui bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan sebelum edukasi dengan sesudah diberi edukasi. Seluruh peserta
mengalami peningkatan pengetahuan yang ditandai dengan nilai post test yang
meningkat, dan sebagian besar (6 dari 8 orang) bisa menjawab seluruh pertanyaan
pilihan ganda dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa target kegiatan edukasi
terkait dengan peningkatan pengetahuan kelompok sasaran ibu menyusui tentang
ASI eksklusifdan kebutuhan gizi ibu menyusui telah tercapai (>60%).
terakhir, desa yang sudah mendapatkan penyuluhan adalah Desa Tangkil Sari, Jatisari,
Gunung Sari, dan Ngawonggo.
3.3.2 Responden 2
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Monev
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Masalah yang banyak terjadi pada ibu menyusui di Desa Sumbersuko adalah praktik
ASI Eksklusif yang masih rendah yang dipengaruhi oleh praktik pemberian makanan
pre lakteal yang tingi dan pemberian MP-ASI dini.
2. Intervensi yang dipilih adalah edukasi gizi yang dilakukan dilakukan pada Ibu
Menyusui di Posyandu Desa Sumbersuko
3. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dikethui bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan ibu terkait kebutuhan zat gizi ibu menyusui dan ASI Eksklusif dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.2 Saran
1. Kegiatan intervensi terkait praktik ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui diharapkan
dilakukan secara lebih dini terutama pada ibu hamil
2. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sehingga keberlanjutan program
(sustainability) terus berjalan.
3. Adanya program intervensi dengan level output lebih tinggi yakni perubahan perilaku