Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS POMALAA
Jl. Protokol No.1 Kel. Dawi-Dawi Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka
Call Center : (0405)2401890 E-mail : puskesmaspomalaa123@gmail.com Kode Pos 93562

NOTULEN LOKA KARYA MINI PUSKESMAS POMALAA TAHUN 2018

A. Kegiatan : Pertemuan/Rapat Bulanan Puskesmas


B. Hari/Tanggal : Rabu, 04 April 2018
C. Waktu : 11.00 wita sampai selesai
D. Susunan Acara :
1. Pembukaan oleh protocol
2. Sambutan oleh kapus
3. Pemaparan kinerja bulan lalu
4. Pembahasan kegiatan bulan berjalan
5. Pembahasan rencana kegiatan bulan berikut
6. Pembahasan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut evaluasi kinerja UKM triwulan 1
7. Pembahasan hasil Lokakarya lintas sector triwulan I
8. Pembahasan lain yang dianggap perlu
E. Sambutan kapus:
Kita sudah memasuki bulan april, seperti biasa, mari kita jadikan minlok sebagai wadah
membicaraan segala kegiatan puskesmas. Hal ini penting untuk evaluasi. Diharapakan semua
peserta mengikuti dengan sungguh-sungguh. Bulan lalu kita sudah evaluasi kinerja triwulanan
untuk UKM, saya ingin pada minlok kali ini kita bahas apakah rencana tindak lanjut tersebut
yang kita sepakati bersama sudah dilaksnakan, dan sejauh mana bisa mengatasi masalah.
Kita juga sudah melaksanaan lokakarya lintas sector, mohon ditindaklanjuti lintas program
terkait untuk menindaklanjuti tanggapan atau usulan masyarakat tersebut.

a. Pembahasan
Pembacaan SPM
Kegiatan Capaian Target
Cakupan Kunjungan Bumil K4 % 25%
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin % 25%
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KNI) % 25%
Pelayanan Kesehatan Balita % 25%
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar % 25%
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif % 25%
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lnajut % 25%
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi % 25%
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus % 25%
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa % 25%
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis % 25%
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko HIV % 25%
b. Tanggapan Kepala Puskesmas
 Untuk selanjutnya SPM bulan berikutnya dapat dicatat capaian yang harus dicapai
untuk bulan yang dibacakan. Semua penduduk yang dilayani harus diambil dari
masing-masing pelayanan, contohnya dari rumah sakit antam dan praktek
 Jika PIS-PK ditelusuri maka penderita hipertensi dapat ditelusuri semuanya
c. Bendahara BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
 Bulan Januari dan Februari dananya sudah ada didaerah tinggal diambil
 Bulan mei dan juni kegiatan tetap berjalan sesuai rencana
 Kegiatan Ibu Hamil Resiko Tinggi, Kelas Ibu Hamil, Neonatus, Otopsi Verbal,
Rencana STBM, Kasus TB, Rabies, KLB bila ada kasus, P4K tidak ada,
Pengadaan Obat Kusta dan TB tidak ada.
d. Pembacaan Hasil Capaian Program
KIA
Kegiatan Target Capaian SPM
Kunjungan K1 95% 25% 25%
Kunjungan K4 90% 17% 25%
Deteksi Resiko Tinggi 75% 11% 19%
Persalinan Tenaga Kesehatan 90% 20% 25%
Persalinan Fasilitas Kesehatan 90% 20% 25%
Kunjungan Nifas 3 89% 13% 25%
Persalinan Komplikasi Maternal 78% 15% 19%
Kunjungan Neonatus 1 90% 21% 25%
Kunjungan Neonatus Lengkap 90% 20% 25%
Penanganan Komplikasi Neonatus 75% 17% 18%
Kunjungan Bayi 95% 33% 24%
Kunjungan Anak Balita 85% 12% 20%
e. Kunjungan kf 3 (29 – 42 Hari) capaiannya sedikit, penyebabnya karena bila ibu
melahirkan pada tanggal 12 pertengahan maka dia belum masuk pada bulan maret,
kemungkinan ibu hamil yang melahirkan pada tahun 2017 yang menyeberang tidak
tercatat. Cek Kunjungan Nifas 3 pada bulan januari adakah namanya yang melahirkan
di bulan 12 walaupun perasalinan dan kunjungan nifas 3 tidak selalu sama. Intinya
jangan sampai ada miss data, Apakah semua persalinan tenaga kesehatan sudah
lengkap sampai kunjungan nifas 3 dan berapa kunjungan nifas 3 yang tidak lengkap.
Sama dengan K1 harus diburu sampai K4nya, harus kita tangani sampai tuntas,
termasuk K4, persalian faskes, KN dan KFnya bahkan kalau bisa KBnya . Untuk K4
yang rendah hanya karena terlambat di deteksi.
f. K1 sudah bagus, sedangkan deteksi resiko tinggi kurang dari target, ini
mengisyaratkan 2 hal :
 Resiko Tinggi
Ibu hamil yang datang memang kurang yang memenuhi criteria resiko tinggi
 Penjaringan petugas yang longgar ada resiko tinggi yang tidak ditemukan,
misalnya HB tidak diperiksa atau ada indikator – indikator lain yang tidak
ditemukan. Jika ada yang masuk criteria resti tapi tidak terjaring dapat
memberikan peluang adanya resiko pada saat ibu melahirkan, karena
kewaspadaan kita menurun
 Mini lokakarya mendatang KIA sudah bisa masuk ke analisis data sebelum ada
pra mini lokakarya (diskusi terbatas apa yang ada di bagiannya masing – masing).
 Bidan Koordiansi
 Mencatat Kunjungan Nifas yang menyeberang
 Berapa ibu yang melahirkan tetapi sudah lewat kunjungan nifas 3
 Memastikan semua bidan mampu mendeteksi ibu hamil resti
g. Imunisasi
Hasil pencapaian target 100%, pencapaian puskesmas %, oko – oko %, sopura %,
hakatutobu %, tambea %, pomalaa %, kumoro %, dawi –dawi %, tonggoni %,
totobo %, pelambua %, pesouha %, huko – huko %.
 Data yang salah sasaran :
 Jika melihat data yang bermasalah adalah desa hakatutobu, coba dilhat berapa
orang dibuku desa yang tidak sesuai jadwal imunisasinya atau tertinggal
tahapan imunisasinya, yang seharusnya campak tetapi tidak campak berapa
orang
 Laporan khusus desa hakatutobu tentang sasaran yang belum imunisasi sesuai
jadwal ketahuan apakah perlu sweeping atau tidak.
h. Kesehatan Lingkungan
 Pengawasan kualitas lingkungan perumahan desa oko – oko yang memenuhi
syarat 39 rumah (16%), desa sopura 53 rumah (20%), desa hakatutobu (35 rumah
(15%), tambea 38 rumah (18%), pomalaa 80 rumah (25%), kumoro 138 rumah,
dawi – dawi 225 (16%), tonggoni 82 rumah (16%), totobo 26 rumah (19%),
pelambua 215 rumah (22%), pesouha 82 rumah (23%) dan huko – huko 139
rumah (22%).
 Klinik sanitasi untuk bulan maret 5 orang,
 Kegiatan kesehatan lingkungan bulan januari memeriksa rumah yang tidak
memenuhi syarat, melakukan kunjungan tetapi belum dilakukan penyuluhan
 Solusi RUK 2019 menyentuh kegitan ini, ada hal – hal kecil yang bisa dilakukan
secara sederhana misalnya membagikan brosur
 Klinik sanitasi mengirim pasien – pasien yang mempunyai kriteria mengidap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan, misalnya 2 kali berturut – turut
terkena ISPA atau Dermatitis. Kerja sama dengan programer lain dengan
memanfaatkan data PIS PK
 Pesouha merencanakan MMD pada hari Rabu depan, menyiapkan data dari
rumah yang sudah punya jamban lengkap dengan mapingnya (Peta), rekomendasi
ke PT. Antam untuk membuat septik tank bagi yang berdekatan rumahnya.
Memberitahukan kepala Desa untuk memanggil warga yang belum mempunyai
jamban.
i. Programer Kusta
Pasien baru 1 orang, pasien lama 4 orang. Pasien baru rujukan dari dr. Ahli Kulit pada
tanggal 11 April 2018 sementara di beri obat dan sudah di lakukan pemeriksaan
kontak
j. Programer Ispa
Jumlah kunjungan ISPA 106 orang, kunjungan pneumonia 76 orang. Target 83%,
pencapaian 103%
k. Programer Surveilans
Potensi KLB di bulan Maret tidak ada
l. Programer Gizi
 Desa yang bermasalah, D/S rangking I kelurahan tonggoni 48% target 85%,
rangking II pelambua 51%, rangking III kelurahan kumoro 52%, rangking IV
kelurahan dawi – dawi dan rangking V desa pesouha 55%.
 Januari – Maret SPM 48%
 N/S tida ada masalah
 Masalah yang terjadi :
 Kelurahan tonggoni dari tahun 2017 sampai sekarang masalah kunjungan
 Desa pesouha 55% kunjungan menurun
 Gizi buruk yang ditangani an. Muh. Kadir (10 bulan) BB 5,8gr, tinggal di desa
huko – huko di tangani dari bulan januari sampai sekarang. BB awal 4,3kg sudah
naik tapi masih gizi buruk seharusnya BB 8kg.
 Di desa pelambua status gizi sudah baik an. Muh. Rendi terakhir di tangani pada
bulan maret. BB awal 6kg usia 5 bulan dan sekarang BB 7kg.
 Nurul Qalbi (palatochizis), sementara diberi biskuit, bila ada BPJS akan diajukan
ke Antam untuk membiayai biaya hidupnya.
 Solusi
 Akan dikunjungi bersama-sama Tim Gizi, KAPUS, Lurah. Ibunya di beri
motivasi, bila setuju maka akan dihubungi Antam.
 Persiapkan data untuk MMD, rencana penanganan untuk desa yang rendah
pencapainnya akan diadakan sweeping, manfaatkan kader dimana kader belum
ada data sasaran (PUS, BALITA, BUMIL) dan semua data yang diperlukan
m. Programer TB
 Capaian bulan maret, target TB 97 orang atau 8 orang/bulan, target TB anak 15/1
orang/bulan
 Capaian bulan maret suspek 24, bta + 3 orang positif dari DPM jumlah positif 7
orang, RO tidak ada, konversi 100%, sembuh 100%
 Yang berobat di Tr. I sembuh 100%, sekarang 100 orang, suspek 38 orang,
suspek ada yang pernah berobat TB tapi masih sesak dan batuk.
 Capaian kegiatan 13,4%, 139 (86%)
 Meningkat penjaringan suspek maret 24 suspek, 4 yang +, 24 suspek termasuk
yang dari praktek (teori 10 suspek, 1+, 24 suspek 7/24 + atau 29%.
 Penjaringan suspek terlalu ketat kemungkinan masih banyak suspek yang lewat,
solusinya.
 Konsentrasi ke orang-orang yang batuk 2 minggu lebih
 Batuk dengan hemoptoe (berapapun lamanya walaupun baru 3 hari)
 Diabetes mellitus yang batuk berapa haripun dia batuk
 Pemeriksaan kontak sudah dilakukan tetapi belum ada yang di dapat
n. Programer Diare
Jumlah 23 orang target 17%, pencapaian puskesmas 20%. Sementara dibuatkan
pemetaan perdesa, pemakaian anti biotik sementara dibuatkan.
o. Programer Promosi Kesehatan
 Laporan PHBS rumah tangga disurvei 755 rumah, yang PHBS 181 (24%)
berpengaruh termasuk merokok didalam rumah
 Rencana kerja untuk meningkatkan cakupan PHBS, penyuluhan merokok di desa
(masukkan didalam RUK 2019 untuk penyusunan)

PEMBAHASAN TINDAK LANJUT EVALUASI KINERJA UKM TRIWULAN I

A. KIA

 Tindak lanjut, Upaya peningkatan kinerja untuk KIA sesuai hasil evaluasi triwulan I yang
sudah dilaksanakan yaitu:
1. sweeping ibu hamil
2. Peaksanaan kelas ibu hamil
3. Monitoring kohort bidan
4. Pertemuan dengan bidan desa terkait pelaporan
5. Kunjungan rumah ibu pasca salin
6. Pertemuan praminlok dengan kapus yang salah satunya membahas Komplikasi
7. Sweeping balita
8. Kelas ibu balita direncanakan juli
B. Program TB

 Sudah Bekerja sama dengan dari poli sudah meningkat


 Pemeriiksaan kontak serumah penderita TB setiap ada kasus sudah dilakukan
 Pelacakan kasus TB dengan gerakan ketuk rumah sudah dilakukan
D.Program Kusta

 Sudah melakukan pemeriksaan kontak pada pasien baru.


E. .Program Gizi

 Tindak lanjut, Upaya peningkatan kinerja untuk Gizi sesuai hasil evaluasi triwulan I yang
sudah dilaksanakan yaitu:
1. Penyuluhan
2. Sudah membuat surat permintaan KMS ke dinas
3. Penyuluhan dan pemberian makanan tambahan
4. Pendampingan gizi buruk
5. Sweeping penimbangan
6.

G. Program Imunisasi

 Sudah dilaksankan sweeping


H. Program Diare

 Sudah kordinasi dengan dokter poli untuk penemuan kasus diare


I. Program Kesehatan Jiwa

 Sudah melaksanakan sosialisasi tentang gangguan jiwa di lokakarya lintas sector bidang
kesehatan tanggal 29 maret
J. Program Lansia

K. Perkesmas

Pelaksanaan tindak lanjut akan dievaluasi pada bulan juni untuk melhat apakah tindak lanjut ini
dilaksanakan atau tidak, dan apakah tindak lanjut ini bisa mengatasi masalah dan bisa
meningkatkan capain

1. PEMBAHASAN DIDALAM RUANGAN


a. KIA
Rujukan dari desa untuk pemeriksaan laboratorium, pasien tidak mengambil kartu
langsung ke KIA
 Masalah
Membuka peluang intervensi, harus ada kartu
 Solusi
Tetap mengambil kartu, prosedur harus diikuti. Rujukan eksternal, bisa tanpa
kartu
b. Laboratorium
 Semua BPJS yang diluar puskesmas sebaiknya ditarif
 Pengadaan reagens untuk hematologi dan kimia darah bagaiman dengan
pengadaannya karena alatnya sudah diberi bantuan oleh Dinas.
 Di elemen ada SOP bahan sebelum persediaan reagens habis sudah harus ada
persediaan
 Penetapan nilai ambang kritis, Kepala Puskesmas, bila bukan FKTP PKM
laboratorium harus bayar
c. Sosialisasi ke ibu hamil bahwa pemeriksaan kehamilannya harus dibayar apalagi
datang pada Tr. II
d. Rujukan bila ada penyulit seperti solution plasenta tidak dibuatkan pra rujukan
e. PT. JNP sudah siap memberi dana untuk Puskesmas Pomalaa, akan dipakai untuk
pelatihan BHD
f. UGD
Pengadaan tirai dan triage (estimasikan anggarannya diajukan ke Bendahara)
g. Perwakilan perawat
Uang piket dari Rp. 17.000 menjadi Rp. 20.000
h. HP Call Center dan menerima untuk pendaftaran pasien bisa WA atau SMS
i. Penanggung jawab laporan
 SP2TP (Hj. Mustika, SKM)
 TB Paru (Kusmiati, AMK)
j. Usulan TPG
Bila ada lomba didesa programernya yang harus turun. Intinya koordinasi, rapat,
menyiapkan data-data yang diperlukan didesa dan pada saat rapat di undang kader,
kades/ka. Lurah, TP PKK.
k. Pembentukan Tim K3 khusus Bab VIII dan pembuatan daftar tilik mutu layanan
klinis khusus untuk Bab IX telah dilakukan pada tanggal 2 April 2018.
l. Penetapan penanggung jawab khusus untuk Bab VII dan Bab VIII pembentukan tim
formularium khusus untuk Bab VIII juga telah dilaksanakan pada tanggal 3 April
2018.
m. Sosialisasi SK Bab VII dilakukan pada tanggal 5 April 2018
n. Pengidentifikasian Gawat Darurat khusus Bab VII dilakukan pada tanggal 10 April
2018.
o. Sosialisasi Tim Kesehatan diadakan pada tanggal 16 April 2018.
p. Rapat penentuan Indikator Kerja Bab 1.3.1.1 dan Bab 4.3.1 dilakukan pada hari
Jum’at 6 April 2018, SK diterbitkan setelah rapat penentuan indikator.
q. Rapat penyusunan Pedoman Muru dan Kinerja dilaksanakan pada hari Senin 9 April
2018.
r. Sosialisasi Hak dan Kewajiban pasien dan uraian tugas karyawan baru khusus Bab II
dan Bab VII telah dilaksanakan pada hari kamis 12 April 2018.
s. Penetapan angka kritis dan penetapan hasil pemeriksaan yang urgent dan normal
dilaksanakan pada tanggal 18 April 2018.
t. MMD Desa Hakatutobu dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 April 2018. Mohon
untuk bidan desa melengkapi Notulen, Absen dan Undangan Rapat sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan MMD. Dipersipakan analisis PIS-PK untuk desa hakatutobo
u. Rapat Inovasi Lintas Sektor dijadwalkan pada hari Rabu 25 April 2018 dan akan
dibicarakan pada Minlok bulan Mei.
2. Pelaksnaan monitoring dan evaluasi mutu layanan klinis, mulai dilakukan April ini oleh
tim mutu, dan hasilnya akan dibcarakan pada minlok Mei. Agar di ambil data yang akurat
agar bisa menjadi evaluasi.
Diingatkan oleh kapus bahwa tangggung jawab peningkatan mutu adalah tanggung jawab
semua pegawai, Bukan Cuma tanggung jawab tim mutu
IDENTIFIKASI PELUANG PENGEMBANGAN PUSKESMAS POMALAA
BULAN MARET TAHUN 2018
1. Identifikasi peluang perbaikan pasien mengeluh terlalu banyak nomor antrian di kartu
(Medical Record). Sasaran petugas medical record memisahkan antrian pasien Lansia,
pasien poli umum, pasien poli gigi, dan pasien poli KIA. Tujuannya untuk mempercepat
pasien yang akan berobat di poli yang sedikit antriannya, misalnya poli gigi dan poli
KIA. Analisis Nomor antrian dibedakan menjadi 4 kategori. Tindak Lanjut nomor antrian
dipusatkan di ruang informasi menjadi 1.
2. Identifikasi peluang perbaikan keterlambatan petugas diruang informasi. Sasaran petugas
datang sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Tujuan tersedianya pelayanan bagi pasien
diruang informasi. Analisis petugas belum ada ditempat pada saat jam pelayanan. Tindak
lanjut Kepala Puskesmas menginstruksikan pada petugas sudah ada ditempat pada jam
pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Identifikasi peluang perbaikan yaitu dengan pencegahan infeksi. Sasaran semua petugas
dan pengunjung puskesmas (pasien). Tujuannya pencegahan infeksi penting dalam upaya
peningkatan keselamatan pasien dan keselamatan petugas. Analisis sarana cuci tangan
dengan sabun masih kurang dan hand sanitizer belum dipasang disetiap ruangan
pelayanan. Tindak lanjut disediakannya sarana cuci tangan dengan sabun dan hand
sanitizer disetiap raungan pelayanan kesehatan.
4. Identifikasi peluang perbaikan dengan pengumpulan laporan bulanan yang tidak tepat
waktu (pengelolaan data dan informasi). Sasaran semua petugas yang mempunyai
laporan bulanan, seharusnya mengumpul laporan bulanannya tepat waktu sesuai waktu
yang ditentukan yaitu paling lambat tanggal 04 setiap bulannya. Tujuan agar laporan
tepat waktu diantar ke dinas kesehatan yaitu setiap tanggal 05. Analisis kesdaran petugas
masih kurang untuk mengumpul laporan tepat waktu. Tindak lanjut Kepala Puskesmas
menginstrusikan pada semua petugas pemegang laporan untuk mengumpul laporan
bulanannya tepat waktu.

Hasil survey kepuasan pasien (kuesioner) :


1. Perombakan dan penomoran kembali pada kartu rekam memdis sehingga lebih teratur.
2. Mengingatkan petugas yang diberi tanggung jawab untuk memberi informasi yang
dibutuhkan dimeja informasi.
3. Pembuatan browser informasi puskesmas.

Penyampaian dan pemahaman informasi ditempat pendaftran :


1. Agar penyampaian informasi tentang syarat berobat, jadwal pelayanan, jenis pelayanan,
alur pelayanan, tarif pelayanan, fasilitas rujukan, hak dan kewajiban pasien tetap lebih
sering di sosialisasikan kepada pasien.
2. Agar para petugas pendaftaran lebih ramah lagi dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.

Kesesuaian layanan klinis dengan terapi pasien :


1. Lebih memperhatikan jenis obat yang diresepkan
2. Memberikan antibiotic jika diperlukan kasus ispa, asma bronkhiale, febris sebaiknya
tidak menggunakan antibiotic.
3. Diagnosa ditulis dengan lengkap

Monitoring pelaksanaan informed consent :


1. Agar petugas tetap menghargai keputusan pasien yang menolak untuk dilakukan tindakan
medis walaupun petugas sudah menjelaskan tentang resiko yang timbul jika tidak
dilakukan tindakan medis yang dibutuhkan.
2. Agar semua petugas selalu mengingat dan saling mengingatkan kepada sesama petugas
lain untuk memberikan informed consent sesuai standar pada semua pasien yang
membutuhkan tindakan medis.

Identifikasi keluhan pelanggan (kotak saran) :


1. Membuat lembaran informasi tentang kebijakan mendahulukan lansia dan penyandang
disabilitas dalam proses antrian
2. Tetap memberlakukan jam buka pelayanan 08.00-11.00 sesuai kesepakatan. Pasien yang
datang diluar jam buka pelayanan maka akan mendapatkan pelayanan di UGD
3. Mensosialisasikan jam buka pelayanan pendaftaran
4. Apel pagi akan dimulai sebelum jam 08.00 pagi dan petugas yang membersihkan ruangan
harus datang lebih awal
5. Petugas kasir ditambah menjadi 2 orang

Menilai status fisiologi pasien selama pemberian anastesi local dan sedasi :
1. Pertahankan dan selalu pantau kondisi pasien (keluhan dan TTV) selama pemberian
anestesi local sedasi
Pembuat Notulen

Hj. Syamsiah Nur, SKM


Nip. 19710210 199003 2 001

Anda mungkin juga menyukai