Anda di halaman 1dari 10

Is ka n cl a r Zo k ri tt, Cat, e nt os o grafi

Cavernosografi

Iskandar Zakaria

Abstrak. Cavernosografi merupakan suatu teknik radiodiagnostik dalam upaya menegakkan kelainan penis
terutama mengevaluasi kelainan anatomi dari corpora cavernosa oleh berbagai penyebab. Cavernosografi
disamping dapat mernberikan gambaran abnormalitas dari corpora cavernosa, juga berguna dalam
menentukan differensial diagnosis dari kegagalan ereksi organik. Pengetahuan anatomi penis,
hemodinamik dan fisiologi ereksi sangat diperlukan untuk menuju pada suatu diagnosis yang tepat serta
menentukan penyebab disfungsi ereksi yang akwat. (lKS 2007;3: 165-176)

Kata Kunci : Cavernosografi, disfungsi ereksi, kegagalan ereksi organik

Abstract. Cavernosography is a radiodiagnostic technique to enforce the penis disorders especially to


evaluate anatomic abnormalities of the corpora cavernosa by various causes. Cavernosography give the
abnormality features of corpora cavemosa and also useful in determining the differential diagnosis of its
organic erectile failure. The knowledge of penile anatomy, hemodinamics, and physiology of the erection
is very necessary to lead a correct diagnosis and determine the precise cause of the erectile dysfunction.
(JKS 2007;3: 165-176)

Keywords: Cavernosography, erectile dysfunction, organic erectile failure

Pendahuluan Ivlasalah vaskuler dipercaya sebagai


penyebab paling sering terjadinya
Cavernosografi atau corpus impotensi organik. Aliran darah vena
cavernosografi merupakan suatu tehnik yang abnormal dari corpola carvernosa
radiodiagnostik untuk menegakkan sekarang secara luas diterima sebagai
berbagai kelainan penis, khususnya dalam penyebab utama terjadinya Impotensi
mengevalusi kelainan anatomi dari corpus vaskulogenik.l-3
cavernosum. Cavernosografi disamping Cavemosografi tidak hanya berguna
dapat memberikan gambaran abnormalitas dalam mempelajari anatomi penis, tetapi
dari corpora cavemosa, juga berguna juga membantu dalam hal pemilihan
dalam menentukan differensial diagnosis modalitas terapi yang tepat dari berbagai
dari kegagalan ereksi organik.l kelainan penis. Cavernosonografi dan
Gambaran radiologis dari penis dengan Spongiogra{i telah digunakan dalam
penggunaan kontras media dahulu kurang mendiagnosa Peyronie's disease,
mendapat perhatian. Literatur mengenai Priapism, Impotensi, Trauma penis dan
hal ini sangat sedikit, padahal tehnik Neoplasma.2'3
p emeriksaannya sangatlah mudah.2
Akhir-aktrir ini, terapi impoten mengalami Anatomi
perubahan yang sangat dramatis karena
kemajuan pengertian mengenai Batang penis terdiri dari 3 struktur utama
mekanisme ereksi dan penggunaan injeksi jaringan erektil, yaitu Corpus Cavernosum
papaverin intracavernous.3 kanan/kiri dan satu Corpora Spongiosa
yang berakhir pada gland penis. Corpora
Iskandar Zakaia adalah dosen pada Bagian dikelilingi oleh suatu jaringan ikat fibrous
Radiologi Fakultas KedoUeran Universitas Syiah yang terdiri dari lapisan superhsial (fascia
Kuala

165
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volunte 7 Nomor 3 Desember 2007

Buck) dan lapisan profunda (tunikai Diantara colpus-corpus tersebut terdapat


albugenia). Lapisan superfisial rnelapisi. sejumlah lubang kecil yang
semua corpofa, sedangkan lapisanr mernungkinkan interkomrmikasi diantara
profunda menutupi masing-masing corpus,
"orporu.''o
secara terpisah dan bergabung pada
bagian tengah membentuk septum penis.

#rr.ttii lrgr'n,s .Dor's*[ .{rfs?'Xl .r,lid irrj}'t:fl


I'*f*gtlrttctf

ff&ruire eft'rebpa

$orprr'x {sl,srfto#fi f,€?i,ds

Seplwx 1:tttiaiforme

Uretllra

#orpurs os*'drr[oi'tt?8, trlel.fr,fl #

Gambar 1. Penampang melintang penis.

Aliran Darah Vena Terdapat banyak anastomose diantara


v.dorsalis superfisialis dengan v.dorsalis
Aliran darah vena terdiri dari: profunda. Aliran darah balik dari corpus
1. V. dorsalis superfisialis. spongiosum juga dibantu oleh w. bulbus
Terletak diantar kulit dan fascia Buck. urethra.
Mengalirkan darah dari preputium dan
kulit batang penis ke V. Saphena magna 3. Vv. profunda penis.
melalui vena-vena pudenda superfrisialis Merupakan sisteim drainase utama aliran
externa. darah dari corpora cavernosa. Vena-vena
ini terletak dibarvah tunica albugenia
2. V. dorsalis profunda. didalam jaringan cavernosa, mengalir
Terletak pada sulcus intercorpora darah kedalam flexus prostatovesicalis
(diantara kedua corpora cavernosa) melalui vena-vena yang ada didekat Crura
dibawah fascia Buck dan diatas tunica Cavemosa.
albugenia. Vena ini mengalirkan darah
dari gland penis dan corpora spongiosa
kedalam flexus venosus prostovesicalis.
Is ko rt tl a r Za kctr i a, C av e rn oso g,'art

4. Vv. Circumflexa. hypogastrica). A. pudenda intma


Terletak diantara tunica albugenia dan memberi cabang untuk otot-otot
fascia Buck. Vena-vena ini terdistribusi sekitarnya, rectal inferior dan scrotalis,
secara circumferential sepanjang axis kemudian melanjutkan diri menjadi a.
longitudinal penis dan betperan penis communis. A. penis communis
I
l rnengalirkan darah dari colpus memberi cabang untuk urethra dan bulbus
i spongiosum melalui hubungannya dengan sebelurn berakhir rnenjadi a.dorsalis penis
sistim vena dorsalis.s dan a. cavemosus (a. profunda penis)
(Gambar.2).3-5'8
Aliran Darah Arteri
Berasal dari a. pudenda interna, yaitu
cabang dari a. iliaca interna (a.

c&vgtrMEa
fiorsal a:'t*ry
Saternous *il*ry

sp0rYJiosurlt

Gambar 2. Skema aliran darah arteri penis.

Fisiologi Ereksi terlepasnya substansi neurotransmitter


oleh nervi arigentes (serat-serat
Proses terjadinya ereksi sangatlah parasynpatis dari 52 -S4). Terjadi
kompleks, yaitu adanya interaksi antara reksasi otot polos penis disekitar ruang
faktor psikologis, neurohormonal dan lakunar co{pus, ruangan ini memjadi lebar
faktor vaskular. Ereksi dimulai dengan

167
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume , 7 Nomor 3 Desember 2007

menyebabkan penekanan terfiadap aliran


balik dari vv.emisaria.a'7
Tahanan terhadap aliran balik (darah
venous) ini penting dalam menghasilkan
dan mempertahankan ereksi.
Meningkatnya aliran darah arteri dan
menunlnnya aliran darah venous pada saat
ereksi menyebabkan meningkatnYa
tekanan didalam corpus mendekati
tekanan didalam a.cavernosa. (Normal
tekanan didalam corpus 90
mmHg,
tekanan a.cavemosa 100 mmHg)(Gambar
3 dan 4).4'7

Gambar 3. Potongan membujur corpora cavernosa saat flaccid dan ereksi.

168
I s ka n cl t r Zq ka r i ct, C cn, e nt o s tt grofi

t'
i

lr
I
l

Gambar 4. Potongan melintang corpora cavernosa pada saat flaccid dan ereksi.

Indikasi Cavernosografi Teknik Cavernosografi

Caversonografi diindikasikan pada Berdasarkan cara pemberian kontras


I
keadaan-keadaan sebagai berikut: media, ada 2 tehnik Cavemosonografi,
1. Kelainan-kelainan penis yang didapat: yaitu:
- Peyronie's disese 1. CavemosographyTanpa Infusion
- Priapismus. 2. Dynamic Infusion Cavernosography.s
2. Trauma penis
3.Impotensi Cavernosography Tanpa Infusion
4. Neoplasma
Teknik pemeriksaallnya adalah sebagai
Kontra Indikasi berikutl'5
1. Penderita berbaring terlentang diatas
Tidak ada kontra indikasi kfiusus terhadap meja fluoroscopy, dibuat foto polos
Caversonografi, kecuali penderita- (plain radiograph) yang mencakup
penderita yang alergi terhadap kontuas daerah pelvis dan penis.
media.l 2. Desinfeksi penis dengan larutan
Povidon iodine 10%.
3. Lokal anestesi (kecuali pada kasus
Impotensi) Dengan menggunakan
ja** sayap (Butterfly needle 19 G)

169

E
JURNAL KEDOKTERAN SYIAhI KUALA Volume 7 l{ontor 3 Desetnbet'2007

4. corpus cavernosurn ditusuk pada normal saline 50 ml/rnenit rnemakai Sarns


tempat yang sehat kira-kira 2 cm dari iditsion pump sampai dicapai ereksi
gland penis sisi lateral. penuh dan jika tidak berhasil dapat
5. Diperlukan 20 ml Urografin 760/0, diberikan injeksi 30-60 mg papaverin
dilakukan pengenceran dengan normal intracavernous. Sebelum papaverin
saline perbandingan l:4. diinjeksikan, dipasang tornoquet terlebih
6. Diinjeksikan 40 ml larutan ini dahulu pada pangkal penis untuk
kedalam corpus cavenlosum dibawah mencegah pelepasan obat ke sirkulasi
monitor fluoroscopy. F,xpose 1 sistemik. Toerniquet dilepas 5 menit
dilakukan selama penyuntikan setelah penyuntikan papaverin dan
Oblique 30.
berlangsung. Posisi kemudian diinjeksikan kontras media
7. Sisa kontras diinjeksikan seperli dengan kecepatan 20 ml/menit memakai
prosedur 5 dan dilakukan Expose II. Harvard infus i on pump.2
Posisi Oblique 30 yang berlawanan. 6. Dibuat serial foto (Proyeksi AP,
8. Dilakukan expose III posisi AP. Oblique kiri).
Proyeksi AP diambil pada fase awal
Dynamic Infusion Cavernosography infusion. Proyeksi oblique 30 kanan dan
oblique 30 kiri diambil pada saat ereksi
Prosedur 1,2 dan 3 sama seperti prosedur penuh.2'3'6
Cavernosografi diatas, tetapi disini tidak
menggunakan anestesi lokal untuk Efek Dari Suntikan Papaverin
menghindari pengaruh kontrol neurologis
terhadap ereksi.l Pada tahun 1982, Virag melaporkan
Menggunakan2 jarum sayap nomor 19 G bahwa injeksi papaverin intracavemous ti I

yang ditusuk pada masing-masing corpus. merangsang rigit erection pada penderita
Satu jarum untuk mencatat tekanan normal dan juga pada penderita irnpotensi
intracavenosus yang telah dihubungkan akibat faktor frsiologis.2'3
dengan suatu alat pencatat (Gould Papaverin adalah suatu relaxan atot polos
pressure). Jarum yang lain untuk yang potent yang menyebabkan
memasukkan kontras media dan peningkatan mendadak aliran darah
dihubungkan dengan alat (Sarns infusion arteriel penis yang telah dibuktikan pada
pump).s pemeriksaan Doppler dan arteriografi.
Hasil experimen hemodinamik juga
4. Digunakan kontras media osmolalitas menggambarkan bahwa papaverin dapat
rendah pengenceran l:4 dengan meningkatkan tahanan out flow vena
normal saline. penis dengan demikian tekanan
5. Larutan kontras media diinjeksikan intracavernosal menj adi tinggi.2'3
dengan kecepatan aliran yang makin
meningkat, dimulai 40 ml/menit Komplikasi
sampai dicapai ereksi penuh dan
mempertahankan tekanan 1. Haematoma pada tempat punksi.
intracavernosus antara 90-110 (biasanya akan hilang secara
mmgHg.3 spontan).
2. Lokal abses.
Cara lain: dibuat ereksi buatan lebih (dapat dilakukan insisi dan
dahulu dengan memberikan infus larutan drainase)
T'
I

I.s ko n rl a r Zoko r i o, C av e rn oso graJi

3. Thrombosis colpus care.rosurn.''l tampak tegang dan keras pada palpasi.


Bagaimana sebanamya mekanisme
Priapismus terjadinya priapismus rnasih
diperdebatkan, kebanyakan ahli percaya
Suatu keadaaan yang abnormal dari penis bahwa kelainan yang mendasar adalah
dimana te{adinya ereksi yang aliran darah venous yang terganggu akibat
berkepanjangan. Biasanya rasa nyeri dan obstmiksi fisiologis. Obshuksi ini
tidak ada keinginan seksual. Sebanyak menyebabkan meningkatnya viskositas
607o kasus adalah idiopatik, sisnya (40%) darah dan rendahnya oksigenasi didalam
berhubungan dengan penyakit lain, cotpus cavemosus.
seperti: leukemia, sickle cell disease, Jika proses ini berlangsung hingga
tumor-tumor pelvis, infeksi pelvis, trauma beberapa hari dapat terjadi edema
penis, trauma spinal dan penggunaan interstitial yang pada akhirnya dapat
obat-obatan. Pengobatan impotensi terjadi fibrosis dari corpora cavernosa dan
l'a'7
dengan penyrntikan intracavernous menyebabkan impotensi.
rnerupakan penyebab utama terjadinya Priapismus merupakan keadaan
priapismus akhir-akhir ini. Bentuk Emergensi Urologi, oleh karenanya perlu
idiopatik sering diawali oleh rangsangan penanganan segera. Pengambilan sludged
l'a'7
seksual yang berkepanj angan. blood (lumpur darah) dari corpora
Gejala awal berupa nyeri pada saat ereksi. cavernosa dengan jarum besar dan diikuti
Nyeri ini dapat berlangsung sampai dengan pemberian 10-15 ug epinephrin
beberapa jam. Gland penis dan corpus intracavernosal efektif pada kebanyakan
spongiosum tetap lunak dan tidak terlibat penderita disamping pemberian obat-
dalam prosesini. Corpora cavernosa obatan sedasi atau anestesi
spinaVepidur al.rl'7

Gambar 5. Tampak gambaran filling defect yang kasarpada colpus. Defect ini
diperkirakan sebagai akibat iskemik sekunder pada priapismus yang lama.

r7t
JURNAL KEDOKTERAN SYIAT{ KL/4L1 I/ohtme 7 I'lomor 3 Desember 2007

Peyronie's Disease penis dalam keadaan flaccid (tidak


, ',2-7
ereKSrr.
Peyronie's disease (plastic induration of Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
the penis) pertama sekali ditemukan tahun bagian-bagian penis yang keras, terdapat
1972 dan sejak itu merupakan masalah fibrous plaque dengan berbagai ukuran
kesehatan terutama bagi pria usia pada tunica albugenia. Plaque ini
pertengahan.2'7 biasanya berada didekat garis tengah
Gejalanya adalah nyeri pada saat ereksi, dorsal batang penis. Kadang diternukan
penis yang melengkung, dan ereksi yang plaque yang multipel. Meskipun penyebab
minimal dibagian distal dari area yang dari penyakit Peyronie's masih
sakit. Dapat terjadi deformitas penis yang dipertanyakan, akan tetapi secara
parah, sehingga dapat menyulitkan mikroskopis didapatkan gambaran
penetrasi kedalam vagina. Khas ditandai vasculitis dari fibrous plaque tersebut.
dengan hilangnya rasa nyeri pada saat Keadaan ini mirip dengan Dupuytrens
contractu re pada tendon-tendon tangan.z'7

Gambar 6a. Gambar ilustrasi anatomi pada penyakit Peyronie's.


I skand ar Zakar i a, C av erno s o g rafi

Tidak ada terapi kusus terhadap sulfoxide (DSMO) atau hormon para
penyakit ini, 50% kasus dapat terjadi thyroid kedalam plaque, tetapi
remisi spontan. Jika tidak terjadi remisi dokumentasi terhadap terapi-terapi
spontan dapat dicoba terapi dengan diatas sangat sedikit.2'7
bedak p-aminobenzoic acid atau
pemberian tablet vitamin E dalam Fraktur Penis
t"
beberapa bulan. Akhir-akhir ini telah
dicoba tindakan operasi eksisi dari Fraktur penis terjadi akibat adanya
1

i
la
plaque dan menggantikannya dengan trauma. Lebih kurang 213 dari kasus
skin graft.z'1 akut ruptur corpus cavemosum terjadi
Terapi lainnya adalah dengan pemberian akibat trauma penis selama aktivitas
radiasi, injeksi preparat steroid, dimethyl seksual.s

Gambar 7. Tampak defek radiolusen pada daerah l/3 proximal corpus cavernosum
kanan. Defek ini akibat hematom yang luas menekan corpus
cavernosum pada tempat ruptur.

173
JUR]VAL KEDOKTERAN SYTAH KUALA VOIUMC 7 NOIIIOT 3 DCSCMbCT 2OO7

Gambar 8. Cavernosografi pria usia 67 tahun dengan arteriogenik dan venogenik


impotensi, tampak gambaran v. dorsalis.

Impotensi Daftar Pustaka

Impotensi adaiah ketidakmampuan 1. Velek D. Cavernosography. Radiology. 1982.


144:781-785.
menghasilkan dan atau mempertahankan
2. Melman A. The evaluation of erectile
ereksi secara tuntas dan komplit dalam dysfunction. Uroradiol.l988. l0: I 19-128.
6'8'e
hubungan seksual. 3. Struyven JL. Cavernosography and
Faktor penyebab dapat dikelompokkan Cavernosometry in the evaluation of
dalam 2 kelompok, yaitu faktor impotence. Uroradiol. 1992. l0: 144-150.
fisiologis dan faktor organis. Dahulu 4. Bookstein JJ. Penile Angiography: The last
Angiographic Frontier, AJR. 1988. 150:.47-
dugaan terhadap faktor fisiologis sangat 54.
besar timbulnya impotensi, tetapi akhir- 5. Elliot DS.The role of Cavernosography in
akhir ini dilaporkan bahwa lebih dari acute fracture of the Penile. Radiology.
90% kejadian impotensi diakibatkan 1982.144: 787 -788.
oleh faktor organis. Faktor organis 6. Greenfield AJ. Arteriography and Radiology
Impotence. Uroradiol. 1988. l0: 136-142.
antara lain: peradangan, kelainan 7. MC Aninch JW. Disorders of the Penis and
kongenital, penyakit-penyakit male Urethra. Urology. Edisi ke 13, lange
sistemik,vaskulo genik,trauma, medical book. USA. 1992:601-602.
:
neurogenik dan endokrin. Lebih dari 8. Lang EV. Penile Magnification
65% penderita impotensi diakibatkan Pharmacoarteriography: detail of intrapenile
arterial anatomy. AJR. 1987. 148: 883-888.
oleh faktor vaskulogenik (ebih kurang 9. Gray RR. Investigation of Impotence by
25% faktor venogenik, 23% faktor Internal Pudendal Angiography: experiment
arteriogenik dan 17% gabungan with 73 cases. Radiology. 1982. 144: 773-
keduanya).6'8'e 780.

174

Anda mungkin juga menyukai