Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara indonesia yang diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung
Hatta pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, adalah negara besar yang
didukung oleh sejumlah keunggulan, mulai dari keunggulan geografis
(Sumber Daya Alam), keunggulan demografis (Sumber Daya Manusia),
keunggulan sosial budaya sampai dengan keunggulan ideologis.
Keunggulan Indonesia yang secara geografis terletak diantara 6° LU - 11°
LS dan 95° BT - 141° BB tersebut, mencakup keunggulan natural (alamiah)
dengan luas wilayah 15 juta km², yang terdiri dari 3 juta km² daratan dan
kurang lebih 12 juta km² lautan, dalam gugusan 13. 466 pulau, dengan
tanah yang subur serta memiliki dua musim yaitu hujan kemarau; kaya
Sumber Daya Alam (SDA) serta keanekaragaman hayati, yang mana
Indonesia sangat kaya dengan berbagai macam flora dan fauna. Indonesia
memiliki 47.000 jenis tumbuh - tumbuhan dan 3025 spesies binatang. Posisi
geopolitiknya yang sangat strategis, sebagai negara bahari (maritim,
kelautan) berada diantara Benua Asia dan Benua Australia serta diantara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia sebagai transpolitik-ekonomi dan
budaya bangsa - bangsa didunia saat ini dan dimasa yang akan datang.
Bangsa Indonesia memiliki 615 bahasa daerah, 485 lagu daerah dan 300
gaya seni tari. Jumlah penduduk sangat besar yang berdasarkan hasil sensus
penduduk 2010 berjumlah 237,6 juta jiwa, terdiri dari 10.067 suku bangsa.
Jumlah penduduk Indonesia tersebut menduduki urutan empat besar dunia
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, tentu saja merupakan modal yang
paling penting, karena kemajuan dan kemunduran suatu bangsa sangat
tergantung pada faktir Sumber Daya Manusia (SDM).
Disamping itu kemajemukan sosial budaya yang dikritalisasikan
dalam bentuk nilai filsafat hidup bangsa (filsafat Pancasila) adalah jati diri
nasional, jiwa bangsa, asas kerokhanian negara dan sumber cita nasional

1
sekaligus identitas dan intergritas nasional, serta diikat dalam satu ikatan
Bhinneka Tunggal Ika dan rasa cinta tanah air bangsa dan negara.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah keunggulan historis.
Bangsa Indonesia memiliki sejarah keemasan, seperti kejayaan negara
Sriwijaya (abad VII - XI) ; dan kejayaan negara Majapahit (abad XIII -XVI)
dengan wilayah kekuasaan kedaulatan geopolitik melebihi NKRI saat ini,
yaitu mulai Taiwan sampai Madagaskar. Negara Kesatuan Republik
Indonesia memiliki sistem filsafat theisme-religius, sebagai sistem nilai
kenegaraan yang unggul untuk menghadapi tantangan zaman. Dalam
kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia
dilandasi oleh nilai ideologis Pancasila, yang juga memiliki keunggulan
(Noor Syam, 2006:4)
Dari jumlah fakta positif tersebut dapat digunakan sebagai modal
dasar bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dan bangun menjadi bangsa yang
besar, bermatabat, berkarakter Pancasila serta sejahtera baik lahir maupun
batin dari keterbelakangan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang:
ekonomi, politik, kebudayaan dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka berbagai macam keunggulan, khususnya keunggulan SDA yang
teramat melimpah, harus diimbangi pula dengan SDM yang berkualitas dan
berkarakter, yakni SDM yang mandiri, inovatif, kreatif, jujur, menjunjung
nilai keadilan, serta berakhlak mulia dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Usaha dalam rangka membangun
semangat dan pribadi yang mandiri, inovatif, kreatif, jujur, menjunjung nilai
keadilan, serta berakhlak mulia adalah melalui pendidikan (Wiyono, 2011:
3).
Keadaan yang demikian ini, jika tidak diimbangi dengan usaha
pemahaman terhadap etika dan budipekerti dari masing -masing identitas
warga bangsa, tentunya akan menghambat solidaritas berbangsa dan
bernegara, serta akan memecah belah semangat jiwa persatuan dan kesatuan
bangsa yang selama ini dibangun. Apabila situasi dan kondisi ini tidak cepat
diakhiri, maka bangsa Indonesia tidak akan lagi menjadi bangsa yang
beretika, berbudaya, bermatabat, ramah, menjunjung tinggi keharmonisan

2
antara yang satu dengan yang lain, sopan santun, gemar bermusyawarah
untuk mufakat, saling menghormati, toleran terhadap kelompok lain yang
berbeda, dan gotong - royong yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai
humanisme. Tetapi akan muncul budaya gemar melakukan tindakan
kekerasan dan konflik, premanisme, kriminalisme, fanatisme sempit,
primordialisme serta sebagai macam perilaku anarkis lain yang bernuansa
SARA. Fenomena sosial dari yang humanis ke perilaku gemar kekerasan
dan konflik, yang di dukung oleh sejumlah fakta dimana eskalasi konflik
sosial kini relatif meningkat, yang pada gilirannya akan menggerus ikatan
solidaritas antar anak bangsa. Hal ini akan mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, dan akan menghancurkan nilai-nilai luhur Pancasila yang
merupakan dasar etika dan budaya politik bagi bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan 17 Agustus 1945 seperti yang telah dituangkan dalam
pembukaan UUD 1945.
Oleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia yang baik maka harus
menanamkan nilai-nilai murni kesopanan dan santun terhadap siapa saja.
Menanamkan rasa hormat menghormati antar sesama serta saling peduli
terhadap orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari hormat kepada orang lain?
2. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan kepada orang lain?
3. Apa manfaat hormat kepada orang lain?
4. Bagaimana menunjukkan perilaku hormat, santun dan peduli kepada
sesama dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan sesama?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hormat pada orang lain.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penghormatan kepada orang lain.
3. Untuk mengetahui manfaat hormat kepada orang lain.
4. Untuk mengetahui perilaku hormat, santun dan peduli kepada sesama
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui cara menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan
sesama.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hormat kepada Orang Lain


Arti kata hormat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
yaitu menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi pengertian dari sikap
hormat yaitu sikap saling mengormati atau sikap sopan. Rasa hormat tidak
lepas dari rasa menyayangi satu sama lain, tanpa rasa hormat akan timbul
sikap saling melecehkan, merendahkan dan tidak menghargai satu sama
lain. Maka dari itu, kesadaran dalam menghormati orang lain itu sangat
penting.
Pengertian hormat pada orang lain mempunyai arti yaitu memilih
dan menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakakan,
mengotori, menodai, dan merusak orang lain (jasmani dan rohani). Dalam
hormat terhadap orang lain kita membuat penilaian terhadap semua
perbuatan berdasarkan norma – norma kehidupan yang berlaku, yang
berakibat sebagai perwujudan sikap kita terhadap orang lain.
Maraknya berbagai peristiwa negatif yang terjadi belakangan ini,
seperti kekerasan fisik dan psikis, perundungan di sekolah ataupun tempat
kerja, tawuran antar kelompok dan tindakan main hakim sendiri, dari hal
tersebut bisa disimpulkan bahwa telah merosotnya respek atau rasa hormat
kepada sesama sebagai satu nilai kehidupan manusia yang penting. Apabila
tidak ada rasa hormat, kebebasan pribadi atau privasi orang dengan mudah
akan dilanggar.
Dalam sikap hormat terdapat prinsip hormat yang artinya dasar
utama dalam menanamkan budi pekerti yang luhur. Dalam prinsip hormat
terdapat 4 hubungan yaitu :
1. Sikap hormat kepada Tuhan
Merupakan sikap yang ditunjukan kepada Tuhan sebagai
pencipta kita. Untuk hal tersebut biasa kita tunjukan dengan cara taat
dan patuh pada perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya. Sikap

5
hormat yang berhubungan dengan Tuhan yang dikaji dan diajarkan
melalui pendidikan “ibadah”. Dua hal yng harus disikapi dalam
perilaku orang beriman yaitu:
a. Pertama, takwa, yaitu melaksanakan perintah-perintah dan
menjauhi larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kedua, berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
senantiasa takwa kepada-Nya.
2. Sikap hormat yang berhubungan dengan sesama manusia yang
diajarkan melalui pendidikann “akhlakul karimah”.
Dua hal yang harus disikapi dalam perilaku, yaitu:
a. Berbuat baik kepada kedua orang tua. Hukum berbuat baik kepada
kedua orang tua sifatnya wajib, perilaku hormat diantaranya:
bertutur kata dan sikap hormat, menjadi anak saleh, menafkahi
apabila memerlukan, mentaati perintahnya kecuali perintah maksiat.
b. Berbuat baik kepada sesama yaitu kerabat, anak yatim, fakir miskin
dan lainnya. Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada
saat kita berinteraksi kepada orang lain dalam kehidupan sosial kita.
3. Sikap hormat kepada diri sendiri
Sikap hormat terhadap diri sendiri yng diajarkan melalui
“muhasabah” artinya intropeksi diri. Orang demikian menjadikan
dirinya berbudi mulia menuju hidup dan kehidupan yang lebih baik dan
maju. Sikap ini merupakan sikap hormat kita untuk mengahargai diri
kita sendiri yang ditunjukan dalam kehidupan sehari – hari baik dalam
hal fisik maupun batin yang mampu menunjukkan kepribadian kita
pada orang lain.
4. Sikap hormat kepada alam dan lingkungan
Sikap yang ditunjukkan bahwa kita sebagai makhluk sosial yang
di tunjukkan terhadap makhluk ciptaan Tuhan yang lain yang berkaitan
dengan interaksi manusia terhadap lingkungan alam sekitar. Sikap
hormat terhadap alam dan lingkungannya yang diajarkan melalui
pendidikan “melestarikan”. Selayaknya manusia menyayangi, merawat

6
dan melestrikan tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan serta lingkungan
alam untuk tujuan kesejahteraan hidup manusia.

Manusia sangat dilarang melakukan tindakan tercela terhadap


lingkungannya, misalnya penebangan dan pembakaran hutan, eksploitasi
tanah mengganggu ekosistem, membuang limbah industri kesungai dengan
tidak memperdulikan pencemaran dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dampak negatif dari tindakan tercela tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap kemungkinan bahaya banjir, longsor, kekeringan, penyakit, dan
sebagainya.
Sikap hormat tersebut tidak harus terbentuk karena paksaan atau
dipaksa karena status atau struktur sosialnya. Rasa hormat seharusnya tidak
lahir dari perasaan takut yang menghantui, bahkan harus dari kedua pihak
yang saling berinteraksi. Menurut Greetz, untuk bisa hormat, perlu
menanamkan rasa takut, rasa malu dan rasa sungkan. Rasa takut disini
adalah takut dibarengi dengan cinta. Misalnya takut kepada Tuhan, takut
dihukum guru, takut dimarahi orang tua dan sebagainya. Takut seperti ini
lahir karena ada sesuatu yang pada akhirnya akan memberi manfaat bagi
dirinya, akan membuat orang berjalan sesuai aturan, mengikuti apa yang
dikehendaki oleh yang ditakuti dan pada akhirnya nanti dia akan menaruh
rasa hormat kepada yang ditakuti. Rasa malu kaitannya dengan senonoh.
Misalnya malu keluar rumah kalau tidak menutup aurat, malu melakukan
perbuatan keji dimuka umum, malu diketahui keburukannya, dan
sebagainya. Malu pada gilirannya akan melahirkan komitmen menahan diri
tidak melakukan perbuatan yang menurut masyarakat dianggap norma atau
etika. Rasa sungkan yaitu sikap yang tumbuh dari dalam jiwa yang dilandasi
oleh perasaan tidak enak atau perasaan yang tidak sampai hati. Sungkan
muncul karena kepekaan berupaa tahu diri, mawas diri daan tanggap
keadaan. Misalnya tidak jadi bertamu kerumah orang, karena sudah lewat
malaam, membatasi luapan kegembiraan disaat tetangga sedang kesusahan,
tidak bermewah-mewah ditengah masyarakat yang hidup miskin dan
sebagainnya. Prinsip rasa takut, rasa malu, dan rasa sungkan tersebut, dilatih

7
dengan terus menerus dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, akhirnya
bisa menjadi budaya dan bahkan menjadi bagian dari sehari-hari.

2.2 Bentuk-bentuk Penghormatan kepada Orang Lain


Ada beberapa bentuk penghormatan pada orang lain diantaranya:
1. Hormatilah diri sendiri
Kita berkewajiban menghormati orang lain seperti kita
menghormati diri kita sendiri. Karena jika kita bisa menghormati orang
lain kita akan dihargai dan tidak dilecehkan orang lain.
2. Dengarkanlah sungguh – sungguh
Dengan menjadi pendengar yang baik merupakan bentuk
penghormatan pada orang lain. Banyak orang yang tidak mampu
mendengar dengan baik, karena mereka mudah terganggu, sibuk dengan
ponsel mereka masing–masing, atau sibuk memikirkan apa yang akan
di kerjakan berikutnya. Mulai sekarang belajarlah untuk sungguh–
sungguh mendengarkan pada saat orang berbicara.
3. Jangan mengganggu waktu dan keluasaan pribadi orang lain
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi memiliki banyak
waktu , jadi jika kita terpaksa mengusik keluasaan pribadi orang lain,
pastikanlah itu adalah hal yang memang benar-benar harus dilakukan
seperti : adanya kecelakaan atau rumah tetangga yang kebakaran, bisa
juga jika kita menemukan kasus penjambretan di jalan.
4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian
Selain menjadi pendengar yang baik sepantasnya kita merespon
pembicaraan orang lain. Dengarkanlah gagasan pendapat, dan nasihat
dari orang lain dengan pikiran yang terbuka. Kita tidak harus setuju
dengan usulan mereka, tetapi berikanlah kesediaan untuk memikirkan
apa yang mereka katakan.
5. Budayakanlah perilaku yang baik.
Caranya semudah kita mengucapkan kata “Terima Kasih” dan
“Tolong” pada saat meminta sesuatu pada orang lain. Cara ini

8
menunjukkan bahwa kita menghargai waktu dan usaha yang orang lain
berikan untuk menolong dan membuat mereka merasa dihormati.

2.3 Manfaat Hormat pada Orang Lain


Menghormati orang lain adalah sikap yang sangat baik dan
bermanfaat. Tak hanya mengurangi jumlah orang yang memusuhi, sikap
ini membantu seseorang lebih berkembang, lebih dewasa dan
berpengetahuan.
Saat ini, banyak orang yang membuang urat saraf dan waktunya
hanya untuk menimbun kebencian dan menyimpan dendam terhadap orang
lain. Pikiran negatif dan emosi estruktif biasanya hanya berujung pada
penderitaan dan kesengsaraan.
Berikut perlunya sikap menghormati orang lain, meski musuh
sendiri :
1. Menghormati bukan tanda kelemahan
Hormat terhadap musuh akan menunjukkan bahwa kita lebih
kuat. Ketika kita merasa antipati pada musuh kita, cobalah untuk tetap
dingin dan menjaga emosi tetap netral. Dengan menghormati orang
lain, maka seluruh situasi tegang dapat ditangani. Banyak komunikasi
baik dibangun berlandaskan sikap saling menghormati, hal tersebut
akan membuat diri sendiri merasa percaya diri dan puas.
2. Menghormati orang lain menjadikan hidup lebih berpengalaman
Musuh itu sama dengan rintangan hidup lainnya, bisa menjadi
guru terbaik. Semua orang tahu bahwa siapapun bisa memberikan
pengaruh positif atau negatif pada orang lain. Sayangnya, kita
cenderung fokus pada pengalaman negatif dibandingkan pengalaman
positif. Akibatnya, kita tidak bisa belajar dari kegagalan.
3. Menghormati orang lain tak ternilai dengan uang
Menghormati orang lain adalah salah satu nilai kemanusiaan yang
penting dan tak akan pernaah tergantikan oleh mata uang apapun
didunia. Orang-orang biasannya menghabiskan waktu mencari hormat
dalam rangka membangun reputasi baik.

9
4. Menghormati orang lain akan mengurangi musuh
Cara terbaik menyingkirkan musuh adalah menghormati mereka.
Ini merupakan hal menarik dimana orang-orang harus saling bekerja
sama dan menangani musuh-musuh mereka dengan cara yang lain lebih
beradab, tidak dengan jalur hukum. Cara terbaik untuk mengurangi
musuh adalaah menjadikan mereka teman. Satu-satunya masalah
adalah mengembangkan pendekatan pribadi dengan musuh itu butuh
usaha lebih keras dari biasanya. Namun, jangan pernah menyerah untuk
mencobanya.

Menghormati adalah bagian terpenting dalam hidup kita. Nilai yang


berharga ini membantu kita menjalani hidup damai dan seimbang.
Menghormati orang lain mendukung tujuan kita membuat hidup lebih
mudah. Musuh sekalipun bisa menjadi guru sekaligus inspirasi. Mereka
justru bisa memberikan keuntungan bagi kita.

2.4 Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli kepada Sesama dalam


Kehidupan Sehari-hari
1. Perilaku Hormat
Pentingnya perilaku hormat disini berarti kita harus senantiasa
menghormati gagasan orang lain yang mempunyai harga diri dan hak
asasi yang sama dengan diri kita sendiri. Sikap yang harus kita jauhkan
adalah sikap meremehkan atau menghina kepada suatu gagasan yang
berbeda dengan idealisme kita, ataupun suatu hasil dalam rapat atau
musyawarah. Bisa kita ambil contoh dalam keseharian kita seperti:
murid akan mengucapkan terimakasih pada gurunnya. Berkat didikan
dan kedisiplinan guru, si murid kini bisa melakukan perjalan keseluruh
dunia karena dia mampu berkomunikasi dengan orang asing, jika kita
berjumpa dengan orang tua yang sudah kita kenal jabat tangannya.
2. Perilaku santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus
dan baik. Kesantunan seseorang terlihat dai ucapan dan tingkah

10
lakunya. Ucapan lemah lembut, tingkah-lakunya halus serta menjaga
perasaan orang lain. Sehingga dalam hal ini santun bisa dinyatakan
mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam
perbuatan.
Contoh santun dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:
a. Menyapa teman dengan ucapann assalamu’alaikum sambil
tersenyum
b. Bertutur kata santun kepada kedua orang tua kita
c. Jika kita memiliki pembantu dirumah jangan suka membentak atau
menyuruh dengan kalimat kasar
d. Menghormati Bapaak/Ibu guru dan staff tata usaha
e. Bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja yang ada
dilingkungan kita.
3. Perilaku Peduli
Peduli adalah bagaimana soal kita memperlakukan sesama kita.
Menunjukkan kepedulian-kepedulian, bersikap baik hati, mau berbagi,
menolong, dan memberi adalah cara-cara kita untuk menunjukkan
bahwa kita peduli. Contoh sikap peduli adalah:
a. Kamu mau membagi cokelatmu dengan adikmu
b. Menolong Ibu membersihkan dapur yang berantakan setelah dipakai
memasak
c. Kamu memungut kertas-kertas bekas yang berserakan dilantai ruang
kelasmu
d. Pindah duduk dilantai agar nenek bisa duduk dikursi yang kamu
duduki tadi
e. Mengantarkan surat kabar tetangga sampai didepan pintu
f. Membersihkan daun yang rontok/kering dari depan rumah
mereka/tetangga

Setiap harinya, ada ratusaan cara yang bisa kita pakai untuk
menunjukkan bahwa kita peduli . Dan salah satu hal yang paling

11
menyenangkan soal peduli kepada sesama adalah bahwa kemungkinan
besar merekapun akan membalasnya dengan kebaikan.

2.5 Peduli kepada Kesehatan Sesama


Kesehatan merupakan faktor paling penting untuk semua orang
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Karena kesehatan harus didasari
oleh fisik yang kuat dan mental yang kuat pula. Sekarang marak-maraknya
tentang peduli kesehatan. Peduli kesehatan sesama karena sehat itu milik
semua.
Sebagian masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi atau
kaum dhuafa, kerap mengalami kesulitan dalam mengakses layanan
kesehatan. Kesehatan sangat mahal bagi mereka yang bernasib kurang
mampu dalam hal ekonomi, terlebih mereka yang ada dikawasan pedesaan
terpencil. Selain itu, minimnya informasi dan penyuluhan kesehatan di
wilayah tersebut memungkinkan munculnya penyakit degeneratif yang
lebih masif dan menyebarkan penyakit-penyakit menular dimasyarakat baik
di Indonesia maupun diluar negeri.
Melihat permasalahan yang terjadi tentang masalah kesehatan ada
berbagai cara untuk menanggulanginya yaitu
a. Mendirikan klinik kesehatan dan rumah sakit
b. Dompet dhuafa melalui divisi kesehatan aksi layanan sehat ALS, untuk
menjangkau dan memberi kemudahan akses bagi komunitas-komunitas
dan masyarakat yang tinggal di wilayah kantong-kantong kemiskinan,
dan jauh dari akses fasilitas kesehatan
c. Pengiriman tim medis atau relawan untuk melakukan pemeriksaan
medis dalam kegiatan kemanusiaan meliputi, tensi darah, menimbang
berat badan, cek gula darah, asam urat dan pemeriksaan mata. Selain
pemeriksaan medis gratis, penyuluhan kesehatan juga di gelar dengan
mengusung tema yang sesuai dengan kondisi komunitas dan
masyarakat di kawasan tersebut.

12
d. Negara indonesia selalu aktif mengirimkan tim medisnya ke negara-
negara yang membutuhkan penanganan kesehatan seperti negara
Palestia yang mengalami krisis kemanusiaan. Dengan mendirikan
rumah sakit yang berada di Gaza Tengah, Palestina. Yang didampingi
tim medis yang memiliki jiwa berani tampa pamrih untuk berjuang
memberikan perawatannya terhadap korban yang mengalami
pemboman dan luka tembak dari tentara Israel. Dengan dokter spesialis
penyakit dalam, dokter bedah, dan dokter bedah syaraf yang tergabung
dalamorganisasi kesehatan MER-C yang ditugaskan ke Gaza saat ini.

Kita seharusnya bangga menjadi bangsa Indonesia, karena kita


masih menjadi negara yang memiliki jiwa sosial dan kemanusian tinggi.
Dengan sikap peduli kita terhadap sesama tidak hanya untuk masyarakat
Indonesia saja kita bisa tunjukkan kepedulian kita kepada siapa saja, yaitu
negara lain yang masih banyak membutuhkan uluran tangan kita / belas
kasih kita. Rasa peduli terhadap kesehatan sesama itulah yang menjadikan
kita manusia yang berguna bagi orang lain.

13
2.6 Contoh Peristiwa Terkait Pentingnya Sikap Hormat, Santun, dan
Peduli Terhadap Sesama

14
15
Peristiwa demi peristiwa kekerasan sering terjadi di kalangan
suporter Indonesia. Tidak hanya kasus Haringga saja, tetapi banyak kasus-
kasus kekerasan suporter lain, seperti: perseteruan antara Arema dengan
Bonekmania, Bonek mania dengan Persija, disaat pertandingan sepak bola
tuan rumah Sri Wijaya fc kalah dengan Persija dimana sporter Sri Wijaya fc
merusak sarana prasarana stadion, dengan merusak kursi-kursi penonton
yang sebenarnya oleh pemerintah setempat telah direnovasi untuk kegiatan
SEA GAMES dan masih banyak peristiwa lain yang diakibatkan ulah
suporter sepak bola di Indonesia. Ketika rakyat Indonesia oleh PSSI
disajikan berupa pertandingan sepak bola klub-klub besar Indonesia, dengan
pemain sepak bola berkelas Internasional yang di hadirkan di Indonesia, dan
mulai baiknya pengelolaan anggaran organisasi masing-masing klub sepak
bola dan sistem kepemimpian yang mulai bagus. Masi ada saja pihak yang
tidak bertangggung jawab merusak perdamaian dan kenyamanan antar
suporter di Indonesia ini.

Jika mengkaji lebih dalam tentang peristiwa terbunuhnya Haringga


suporter The Jakmania Jakarta yang di keroyok oleh oknum suporter
Bandung, di karenakan rendahnya kepedulian pada orang lain atau
kurangnya rasa menghormati orang lain. Hanya ego dan keinginan balas
dendam itulah yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. Kenapa

16
dikatakan balas dendam karena suporter Bandung yang pada putaran
pertama bertanding ke kandang Persija Jakarta tidak di ijinkan mendukung
tim kesayangan mereka Persib Bandung ke kandang Persija. Alasan tidak di
ijinkannya karena polisi takut terjadi tawuran massal di Ibukota Jakarta dan
faktor keamanan juga yang belum kondusif.

Kejadian yang menimpa Haringga cukup tragis, di karenakan


pengeroyokon dari oknum suporter dari Bandung sendiri ketika Persib
Bandung menjamu Persija Jakarta, sebenarnya pihak polisi setempat telah
memberi larangan kepada suporter Jakarta agar tidak menonton
pertandingan secara langsung. Tetapi ketidak beruntungan berada pada
Haringga, karena cintanya dengan kesebelasan kesayanganya ia harus
berjuang antara hidup dan mati dari survey besar-besaran yang dilakukan
pihak suporter Bandung jika ada penyusup dari suporter Jakarta yang
menyaksikan pertandingan tersebut, akan mereka beri pelajaran seperti
mereka yang mendapat larangan menonton ke Jakarta.

Aksi pengeroyokan sampai berakibat menghilangkan nyawa seseorang


tanpa belas kasih merupakan hal yang membuat hati kita trenyuh. Semudah
itu orang menghilangkan nyawa orang lain karena sifat fanatisme yang
berlebih. Budaya gemar melakukan tindakan kekerasan dan konflik,
premanisme, kriminalisme, fanatisme sempit, serta berbagai macam
perilaku anarkis lain yang bernuansa SARA menghiasi persepakbolaan
Indonesia. Fenomena sosial tersebut adalah perilaku gemar kekerasan dan
konflik sosial kini relatif meningkat, yang pada akhirnya menggerus ikatan
solidaritas anak bangsa khususnya anak-anak muda pecinta sepak bola tanah
air. Jika hal tersebut masih ada pada jiwa-jiwa anak bangsa akan
mengancam persatuan dan kesatuanm bangsa, dan akan menghancurkan
nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan dasar etika dan budaya bangsa
ini.

Telah kita pelajari manfaat hormat kepada orang lain yaitu:

1. Menghormati bukan tanda kelemahan, jika kita hormat terhadap musuh


kita itu menunjukkan bahwa kita lebih kuat. Kuat dalam artian memiliki

17
rasa antipati pada musuh kita, tetaplah dingin dan menjaga emosi tetap
netral. Dan perbasnyak komunikasi untuk meningkatkan sikap saling
menghormati.
2. Menghormati orang lain akan mengurangi musuh, kita bisa memiliki
cara terbaik menyingkirkan musuh karena dengan hal itu kita
menghormati mereka, dimana orang-orang harus saling bekerja sama
menangani musuh-musuh mereka dengan cara yang lebih beradab,
tidak dengan jalur hukum. Cara paling baik mengurangi musuh adalah
menjadikannya teman.

Satu-satunya masalah adalah mengembangkan pendekatan pribadi


dengan musuh itu butuh usaha lebih keras dari biasanya. Karena pada kasus
Haringga berhubungan dengan fanatisme yang di dukung oleh massa yang
banyak pula. Jika kita ada niat dan usaha beserta dukungan dari berbagai
pihak peristiwa seperti Haringga tidak akan terulang kembali. Karena
menghormati adalah bagian terpenting dalam hidup kita. Nilai yang
berharga ini membantu kita dan para suporter bola Indonesia menjalani
hidup yang damai dan seimbang.

Dengan kasus meninggalnya suporter karena pengeroyokan tersebut


bisa jadi koreksi bagi panitia pelaksana pertandingan sepak bola dimana saja
di Indonesia maupun di luar negeri. Untuk menangani fanatisme dengan
massa yang banyak itu sulit butuh koordinasi untuk tiap-tiap kelompok
untuk menggalakkan komunikasi yang intens sebagai cara menghindari
peristiwa kekerasan antar kelompok suporter, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Untuk aparatur hukum juga harus bertindak adil yaitu menghukum


para pelaku dengan perbuatan mereka, jangan sampai ada
ketidakseimbangan yaitu lolosnya para pelaku pengeroyokkan tanpa di
adili. Untuk menjadi bangsa yang beradab kita harus mampu menjunjung
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila walaupun hanya menjadi
suporter bola kita tidak boleh melupakan bahwa kita adalah rakyat

18
Indonesia yang ber”BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Menghargai dan
menghormati apa saja yang dimiliki oleh orang lain tanpa mengusik maupun
menyakiti secara fisik karena hal itu bertentangan dengan perjuangan para
pendahulu kita yang telah menanamkan rasa hormat-menghormati antar
sesama serta saling perduli terhadap orang lain.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormat pada orang lain yaitu memilih dan menentukan perbuatan
yang tidak menyakiti, mencelakakan, mengotori, menodai, dan merusak
orang lain baik secara jasmani maupun rohani. Dengan menghormati orang
lain, akan banyak manfaat yang kita peroleh.
Sebagai manusia kita wajib mengormati orang lain baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh
merendahkan atau mencaci orang lain, kita harus mampu menghormati
perbedaan yang dimiliki orang lain. Jika kita ingin dihargai atau dihormati
orang, maka terlebih dahulu kita harus bisa menghormati orang lain.
Selain sikap hormat, kita juga harus mampu menanamkan pada diri
kita bagaimana sikap santun, baik santun salam ucapan maupun santun
dalam perbuatan. Sikap peduli terhadap sesama juga sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca, sehingga makalah kami ini akan
menjadi lebih baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. 2008 . Budi Pekerti Luhur. Semarang: Ghyyas Putra.

Dompet Dhuafa. 2018. Peduli Kesehatan Karena Sehat Milik Sesama.


https://www.dompetdhuafa.org. Online. Diakses tanggal 02 Desember 2018.

Dwiputri, Agustine. 2017. Psikologi Rasa Hormat. https://kompas.id/baca/x/akhir-


pekan/2017/08/12/rasa-hormat/. Online. Diakses tanggal 29 November 2018.

Lewis, Barbara A. 2004. Character Building untuk Anak-anak. Batam: Karisma.

Loso. 2010. Budi pekerti. Semarang: Sinar Cemerlang Abadi.

Prayogi, dan Musiron. 2014. Manfaat Menghormati Orang Lain.


https://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/02/20/gaya-
hidup/trend/14/10/22/ndu2eg-ini-manfaat-menghotmati-orang-lain-2habis.
Online. Diakses tanggal 29 November 2018.

Rahadian, Lalu. 2018. Cerita Relawan Medis Indonesia Bertaruh Nyawa di Jalur
Gaza. https://tirto.id/cerita-relawan-medis-indonesia-bertaruh-nyawa-di-
jalur-gaza-cLXf. Online. Diakses tanggal 02 Desember 2018.

Solehudin, Muhamad., dan Doni Indra Ramadhan. 2018. Tragedi Haringga dan
Suara Perdamaian Suporter. https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-
4232690/tragedi-haringga-dan-suara-perdamaian-suporter. Online. Diakses
tanggal 02 Desember 2018.

Widyastuti, Retno. 2010. Kebaikan Akhlak dan Budi Pekerti. Semarang: Sindur
Pres.

Wiyono, Suko., dan M.H. Suroso. 2012. Pembudayaan Etika Politik. Malang:
Universitas Wisnuwardhana Malang Press.

21

Anda mungkin juga menyukai