Buku Saku PHBS PDF
Buku Saku PHBS PDF
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BEKERJASAMA DENGAN
PERSEKUTUAN PELAYANAN KRISTEN
UNTUK KESEHATAN DI INDONESIA (PELKESI)
2011
SAMBUTAN
KEPALA PUSAT PROMOSI KESEHATAN
i
ber-perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di rumah
tangga. Namun, dalam proses memberdayakan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidaklah
mudah. Hal ini diketahui dari hasil survei tahun 2007
pencapaian rumah tangga ber-PHBS baru mencapai 36,18%,
sedangkan target yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah
70%. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Pusat
Promosi Kesehatan telah melakukan MoU dengan PELKESI dalam
pelaksanaan program PHBS di Rumah Tangga, melalui
pemberdayaan masyarakat oleh Kader Kesehatan Jemaat.
Kami memberikan penghargaan serta menyambut
gembira atas diterbitkannya buku saku ini, yang dapat
dijadikan acuan bagi Kader Kesehatan Jemaat dalam
melakukan pembinaan PHBS Rumah Tangga di wilayahnya.
Akhirnya, kami mengharapkan peran Kader Kesehatan
Jemaat dalam melaksanakan PHBS di Rumah Tangga dapat
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Semoga buku
saku ini bermanfaat bagi Kader Kesehatan Jemaat dan berbagai
pihak terkait lainnya.
ii
KATA PENGANTAR
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.
Salah satu upaya PELKESI untuk mewujudkan dan
mempertahankan hak azasi manusia sebagai ciptaan Tuhan yang
paling mulia adalah mendorong setiap orang agar melakukan
Pola Hidup Bersih dan Sehat. Melalui kegiatan PHBS, setiap
orang didorong untuk hidup sehat, memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya risiko penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam upaya kesehatan.
Gereja, sebagai salah satu komunitas Kristen dapat
menjadi pendorong dan fasilitator bagi setiap jemaatnya untuk
melakukan PHBS, melalui pendekatan kader kesehatan. Untuk
itulah diperlukan suatu media yang bisa menjadi alat bantu bagi
jemaat, agar PHBS dapat diketahui, dimengerti dan
dipraktekkan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan jemaat,
yaitu melalui Buku pegangan praktis PHBS.
Tersusunnya “Buku Pegangan PHBS Bagi Kader Kesehatan
Jemaat” ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan bagi
kader dalam penyampaian PHBS di lingkungan jemaat.
iii
Oleh karena itu kader kesehatan jemaat yang dibina
PELKESI, diharapkan dapat menggerakkan dan memberdayakan
anggota jemaat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,
karena Kader Kesehatan Jemaat diharapkan menjadi motor
penggerak, memiliki semangat melayani dan mau bekerja
sukarela, dapat memfasilitasi keluarga jemaat dalam upaya
meningkatkan kesehatan jemaat dan lingkungan jemaat dalam
bentuk promotif dan preventif.
Mengingat proses ini tidaklah mudah, dan membutuhkan
waktu yang panjang, maka kami harapkan gerakan PHBS
mendapat dukungan baik dari tingkat Sinode/Gereja sebagai
pengambil kebijakan maupun Jemaat di tingkat
Wilayah/Distrik/Resort/Klasis untuk mewujudkan anggota
jemaat ber-PHBS.
Akhir kata, PELKESI mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi pada tim penyusun Buku Pegangan
kader ini, baik dari Pusat Promosi Kesehatan Kementerian
Kesehatan maupun team Sekretariat Nasional bersama team
Pelkesi Wilayah II. Tuhan Yesus Memberkati.
iv
DAFTAR ISI
Lampiran:
1. Formulir Pendataan PHBS Keluarga Jemaat
2. Formulir Kompilasi Pendataan PBHS Keluarga Jemaat
3.Pedoman Pengisian Formulir Pendataan PHBS
Keluarga Jemaat
4. Glossaries
iv
10 INDIKATOR
PHBS KELUARGA JEMAAT
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kita memahami bahwa usaha-usaha pelayanan di bidang
Kesehatan merupakan salah satu bentuk pekerjaan Allah yang
dipercayakan kepada murid-murid-Nya untuk dilakukan (Yoh 5:19-
20).
1.3. TUJUAN
Meningkatkan peran kader kesehatan jemaat dalam
membudayakan PHBS bagi anggota jemaat.
1.4. SASARAN
Kader Kesehatan yang ada di setiap jemaat.
1.5. MANFAAT
A. Kader Jemaat :
Mampu mengupayakan promosi kesehatan bagi anggota
jemaat
Berkontribusi pada peningkatan kesehatan jemaat
B. Anggota Jemaat :
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak
mudah sakit
Lingkungan rumah menjadi sehat dan terhindar dari
penyakit
Anak tumbuh dan berkembang secara optimal
C. Jemaat
Mampu mengupayakan lingkungan sehat
Mampu mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah kesehatan
Mampu meningkatkan kesehatan anggota jemaatnya
1.6. PENGERTIAN
3
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.
PHBS di Keluarga Jemaat adalah upaya untuk
memberdayakan anggota keluarga jemaat agar
memahami dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Kader Kesehatan Jemaat adalah seseorang anggota jemaat
yang mau bekerja secara sukarela dan mampu membantu
kegiatan-kegiatan di lingkungan jemaat/Gereja yang
berfokus pada masalah kesehatan terkini. Kader berperan
sebagai penggerak terdepan dalam pembangunan dan
pengembangan pelayaan kesehatan jemaat/Gereja.
Ruang lingkup kerja Kader Kesehatan Jemaat adalah :
1) Mendampingi jemaat dalam penanganan masalah
kesehatan dilingkungan jemaat/Gereja; 2) Bertanggung
jawab melaksanakan kegiatan kesehatan yang telah
direncanakan/disepakati bersama jemaat; 3) Penggerak
terdepan atau mewakili jemaat dalam menindak lanjuti
masalah kesehatan terkini kepada pihak terkait; 4)
Berpartisipasi melaksanakan program pemerintah
dalam penanggulangan masalah kesehatan; 5) Mampu
memberikan informasi kesehatan seluas-luasnya kepada
anggota jemaat.
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu
ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
10
(I Petrus 2:2)
3. MENIMBANG BALITA SETIAP BULAN
TUGAS DAN PERAN KADER KESEHATAN JEMAAT DALAM
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA :
sebelum sesudah
dan sesudah memegang
memegang binatang
makanan
sesudah BAB
sesudah
dan mencebok bayi
berkebun
atau anak
27
tentang PHBS yang dilakukan. Selanjutnya data tersebut
diolah sehingga dapat digunakan sebagai data dasar
penetapan kriteria anggota jemaat ber-PHBS setiap
indikator.
c. Pendataan dilakukan kepada semua anggota jemaat (total
populasi).
d. Pendataan PHBS meliputi pendataan untuk setiap indikator
tunggal dan indikator gabungan.
28
Persentase keluarga jemaat yang menggunakan jamban
sehat:
Jumlah kel. jemaat yang menggunakan jamban sehat
Jumlah kel. jemaat yang di data x 100 %
29
Persentasi keluarga jemaat ber-PHBS (memenuhi 10 atau
7 indikator) :
Jumlah kel. jemaat ber-PHBS (memenuhi 10 atau 7 indikator)
Jumlah kel. jemaat yang di data
x 100 %
30
memiliki akses terhadap air bersih dan menggunakannya
untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari : air dalam
kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, mata air
terlindung, dan penampungan air hujan.
3.3.5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah anggota
keluarga jemaat selalu mencuci tangan dengan air bersih
yang mengalir dan memakai sabun.
3.3.6. Menggunakan jamban sehat adalah keluarga jemaat yang
memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan
tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai
pembuangan akhir.
3.3.7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu adalah
keluarga jemaat yang melakukan pemberantasan sarang
nyamuk di rumah satu kali dalam seminggu agar bebas jentik.
3.3.8. Makan sayur dan buah setiap hari adalah anggota keluarga
jemaat umur 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 3
porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari
dalam 1 minggu terakhir.
3.3.9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah anggota
keluarga jemaat umur 10 tahun ke atas dalam 1 minggu
terakhir melakukan aktivitas fisik (sedang maupun berat)
minimal 30 menit setiap hari.
3.3.10. Tidak merokok di dalam rumah adalah anggota keluarga
jemaat umur 10 tahun ke atas tidak merokok di dalam rumah
selama atau ketika berada bersama anggota keluarga lain
selama 1 bulan terakhir.
31
LAMPIRAN
GLOSSARIES
1. AMBULANCE DESA : Transportasi yang disediakan secara sukarela oleh warga
masyarakat sebagai angkutan bersalin.
2. ASI : Air Susu Ibu.
3. ASI EKSKLUSIF: Pemberian ASI tanpa memberikan makanan atau minuman lainnya
selama 6 bulan.
4. BUKU KIA : Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Berisi catatan kesehatan ibu (hamil,
bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita).
5. KOLOSTRUM : Cairan pra-susu yang keluar pertama setelah melahirkan, yang
mengandung gizi dan zat-zat ketahanan tubuh.
6. DONOR DARAH : Penyumbang darah secara sukarela diambil darahnya untuk
disimpan di bank darah.
7. FASILITAS KESEHATAN : Sarana kesehatan seperti Posyandu, Polindes/Poskesdes,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Praktek Bidan, Praktek Dokter, Rumah
Bersalin, dan Rumah Sakit.
8. GARAM BERYODIUM : Garam yang mengandung yodium yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan kecerdasan.
9. INDIKATOR : Variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-perubahan
yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
10. JENTIK : Bakal Nyamuk.
11. KMS : Kartu Menuju Sehat.
12. PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
13. PHBS RT : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.
14. PHBS KJ : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga Jemaat.
14. POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu.
15. POSKEDES : Pos Kesehatan Desa.
16. POLINDES : Pos Bersalin Desa.
17. SIAGA : Suami Antar Jaga yang mendampingi istri selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas.
18. SIM PHBS : Sistem Informasi Manajemen Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
19. SOFTWARE : Perangkat Lunak.
20. TABLET TAMBAH DARAH : Tablet yang diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah
anemia.
21. TABULIN : Tabungan Ibu Bersalin merupakan kumpulan dana yang digali dari
masyarakat.
22. 3M PLUS : Menguras, Menutup, Mengubur, dan Menggunakan anti nyamuk
terpercaya.
23. AKJ : Anggota Keluarga Jemaat.
TIM PENYUSUN
PENGARAH
1. dr. Lily S. Sulistyowati, MM - Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2. dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes - Ketua Umum Pelkesi
PENANGGUNG JAWAB
1. Dra. Zuraidah, MPH - Pusat Promosi Kesehatan
2. Ir. Firman Nefos Daeli, M.Kes - Direktur Eksekutif Pelkesi
PENYUSUN MATERI
1. Dwiati Sekaringsih, SKM, M.Kes - Pusat Promosi Kesehatan
2. S. Sintha Uli Pakpahan, SKM, MA - PPPKMI
3. Irawaty Manullang, SKM, MARS - Pelkesi
4. Rita Panggabean, AMD Prom - Pelkesi
5. Vanda Ria, SE - Pelkesi
6. Karl August - ST Media Kom Trisakti
7. Lucky Vaunda Laemane, SIP - Pelkesi
8. Magdalena Hutauruk, SKM - Pelkesi
9. Bidan Dheny Herawati Haloho - Pelkesi
10. Pdt. Paulus Wijono, STh, MM - Pelkesi
PERSEKUTUAN PELAYANAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN DI INDONESIA
(PELKESI)