Makalah Auditing 2 Aktiva Tetap Berwujud
Makalah Auditing 2 Aktiva Tetap Berwujud
Di susun oleh :
Eviani sari dewi
431492010311017
DOSEN :
Beti Renitawati,S.E
Dari definisi diatas, diketahui bahwa karakteristik dari aktiva tetap adalah sebagai
berikut :
1. Aktiva berwujud
2. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
3. Merupakan kekayaan perusahaan
4. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
5. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali
6. Memiliki nilai yang cukup besar
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan
sebagaii aktiva tetap jika,
a. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan
datang akan yang berkaitan dengan aktiva tersebut dan akan mengalir ke dalam
perusahaan.
b. Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal.
Sifat pertama, Dari aktiva tetap inilah yang membedakan ari aktiva tetap persediaan
barang dagang, dimana tidak digunakan untuk kegiatan operasional melainkan untuk
dijual kembali.
Sifat kedua, dari aktiva tetap tersebut diketahui bahwa salah satu alasan mengapa
aktiva tetap harus disusutkan. Biaya penyusutan merupakan alokasi dari biaya
penggunaan aktiva tetap selama masa manfaatnya secara sistematis dan teratur.
Sifat ketiga, merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai kebijakan kapitalisasi, yang membedakan antara :
a. capital expenditure adalah suatu pengeluaran modal yang jumlahnya material
dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
b. revenue expenditure adalah suatu pengeluaran yang jumlahnya tidak material
walaupun masa manfaatnya mungkin lebih dari satu tahun. Revenue expenditure
juga merupakan pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam rangaka
menghasilkan pendapatan dan dibebankan kedalam rugi laba pada saat
terjadinya beban tersebut.
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara
perolehan akan mempengarui penentuan harga perolehan, berikut bahasahan tentang
harga perolehan.
a. Pembelian Tunai.
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-
buku dengan jumlah sebesar uang yang dikelurkan.
b. Pembelian secara Angsuran.
Jika aktiva tetap dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap
tidak termasuk oleh bunga. Bunga bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas
dinyatakan maupun tidak dinyatakan sendiri, harus dikeluarkan dari harga
perolehan dan dibebankan sebagaai biaya bunga
c. Perolehan Melalui Pertukaran.
Ditukar dengan Surat-surat berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukr dengan saham atau obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang
digunkan sebagai penukaran.
Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering
disebut tukar tambah. Dimanaa aktiva lama digunakan untuk membayar harga
aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangan dibayar tunai.
Ada dua jenis pertukaran, antara lain :
Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis.
Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama
seperti pertukaran tanah dengan mesin-mesin atau tanah dengan gedung
lainnya.
Pertukaran aktiva tetap sejenis
Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama, seprti
pertukaran mesin produk merk A dengan merk B.
d. Diperoleh dari hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan
menyimpang dari prinsip harga perolehan.
e. Aktiva yang dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung,
alat-alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk
mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam.
2.2.2 biaya-biaya selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha akan memerlukan
pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar daapat memenuhi kebutuhan
perusahaan. Pengeluaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
Penjelasan Prosedur
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas aktiva tetap.
Jika internal controlnya baik, maka luas pemeriksaan dalam subtantif tes bisa
dipersempit. Ciri internal control yang baik atas aktiva tetap, yaitu:
a. Digunakannya anggaran untuk penambahan aktiva tetap.
b. Setiap peenambahan dan penarikan aktiva tetap arus diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
c. Adanya kebujakan tertulis dari manajemen mengenai capitalizaation dan
depreciation policy.
d. Diadakannya kartu aktiva tetap yang mencantumkan tanggal pembelian, nama
supplier, harga perolehan, metode dan persentase penyuutan, jumlah penyusutan,
akumulasi penyusutan, dan nilai buku aktiva tetap.
e. Setiap aktiva tetap diberi nomor kode.
f. Minimal setahun sekali dilakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik aktiva tetap),
untuk mengetahui keadaan dan kondisi aktiva tetap.
g. Bukti-bbukti kepemilikan aktiva tetap disimpan ditempat yang aman.
h. Aktiva tetp diasuransikan dengan jumlah insurance coverage yang cukup.
2. Minta kepada client top schedule serta supporting schedule aktiva tetap
Berisi, saldo awal, penambahan dan pengurangannya, saldo akhir, baik untuk harga
perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
3. Periksa footing daan crocss footingnya daan cocokan totalnya dengan general
leddger atau sub-ledgeer, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4. Vouch penambahan dan pengurangan aktiva tetap.
Untuk penambahaan lihat approvalnya dan keleengkapan supporting schedulenya,
untuk pengurangan kita lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah dicatat dengan
betul, misalnya ada laba rugi atas penjualan aktiva tetap tersebut.
kas 35.000.000,-
akumulasi peny. Mesin 175.000.000,-
mesin 200.000.000,-
laba penjualan aset tetap 10.000.000,-
Auditor juga harus memeriksa apakah uang kas sebesar 35.000.000,- sudah
diterima perusahaan dan dicatat dalam buku penerimaan kas.
5. periksa fisik dari aktiva tetap dan perhatikan kondisinya apakah masih dalam
keadaan baik atau sudah rusak.
Tentang pemeriksaan fisik aktiva tetap secara tes basis ada dua pendapat :
1). Yang di tes hanya pnambahan dalam tahun berjalan yang jumlahnya besar.
2). Diutamakan penambahan yang baru serta beberapa aktiva tetap yang lama.
Pendapat pertama memang akan lebih cepat pelaksanaannya, tetapi ada kelemahannya
yaitu bila ada aktiva tetap yang sudah lama dibeli atau tidak dipakai lagi, tetapi masih
tercantum dalam daftar aktiva tetap, maka dengan cara pertama tidak dapat diketahui.