Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DENVER II

PADA AN.W (3 TAHUN 11 BULAN 29 HARI)


DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Mata Ajar


Keperawatan Anak Tahap Profesi

OLEH :

MAGHFIROH
22020112210045

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) sekaligus
periode yang sangat kritis pada anak karena pada periode ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia dalam
menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Hasil penelitian
tentang kecerdasan otak mengungkapkan bahwa untuk mengoptimalkan
kecerdasan seorang anak harus dilakukan stimulasi sejak dini yaitu sejak 3
tahun pertama kehidupan, karena pada usia tersebut jumlah sel otak yang
dimiliki dua kali lipat lebih banyak dari sel-sel otak orang dewasa.
Kegiatan pemeriksaan/skrining perlu dilakukan pada masa ini untuk
mengidentifikasi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada
anak yang meliputi deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, perkembangan
dan mental emosional serta memberikan intervensi dini. Hasil penelitian lain
di Philipina juga membuktikan bahwa terjadi peningkatan perkembangan
psikososial sebesar 6-11% pada anak usia 0-4 tahun yang dilakukan
stimulasi selama 2 tahun terhadap 7 domain yang diukur dengan instrumen
Revised Early Childhood Development Checklist (REC) yaitu: Gross motor,
fine motor, self help, receptive language, expressive language, cognitive,
social emotional.
Setiap anak memiliki hak dasar dalam tumbuh kembang yaitu
memperoleh stimulasi, deteksi dan intervensi dini. Salah satu deteksi dini ini
diperoleh melalui skrining untuk mengidentifikasi anak-anak dengan
keterlambatan atau gangguan perkembangan dengan akurasi yang wajar.
Salah satu bentuk skrining yang dapat dilakukan adalah menggunakan
skrining Denver II.
Skrining Denver II merupakan revisi utama dan standardisasi ulang
dari Denver Developmental Screening Test (DDST). Skrining Denver II

1
adalah pemeriksaan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan
perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur enam
tahun dan dapat mengukur kemampuan anak sesuai tahapan usianya.
Skrining ini hanya untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan atau
keterlambatan perkembangan pada anak untuk dievaluasi lebih lanjut dan
bukan alat untuk mendiagnosa. Skrining ini relatif mudah dilakukan,
membutuhkan sedikit waktu dan tidak mahal. Skrining dapat dilakukan baik
oleh tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, psikolog maupun tenaga non
kesehatan yang terlatih seperti kader posyandu.Salah satu tes yang dapat
dilakukan untuk menilai tumbuh kembang anak dan mengidentifikasi secara
dini adanya masalah pada tumbuh kembang anak adalah dengan
menggunakan DENVER II. DENVER II adalah metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak usia 0-6 tahun.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengidentifikasi adanya masalah pada tumbuh kembang anak
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian tumbuh kembang anak menggunakan
DENVER II
b. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan tahapan tumbuh
kembang anak

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
DENVER II merupakan revisi utama dan standararisasi ulang dari
Denver Development Screning Test (DDST) dan reviced Denver
Developmental Screening Test (DDST-R). Denver II ini berbeda dari test
skrining sebelumnya baik dalam hal bentuk, interpretasi dan rujukan.
DENVER II mengkaji motorik kasar, bahasa, motorik halus, daptif dan
perkembangan social personal pada anak-anak dari 1 bulan sampai 6 tahun.
Tes ini merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan
perkembangan anak. Test ini bukan test diagnostic atau test IQ.

B. TUJUAN DILAKUKAN TES DENVER II


1. Untuk menilai perkembangan anak sesuai usia
2. Mengidentifikasi anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya
kelainan/ keterlambatan perkembangan
3. Memastikan apakah anak yang dicurigai mengalami kelainan, apakah
benar-benar ada kelainan.
4. Memonitor anak dengan resiko perkembangan
5. Salah satu antisipasi bagi orang tua
6. Identifikasi perhatian orang tua dan anak tentang perkembangan
7. Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai usia anak

C. TAHAPAN TES DENVER II


1. Tahap pertama : dilakukan pada usia 0 – 6 tahun
a. 3 – 6 bulan
b. 9 – 12 bulan
c. 18 – 24 bulan
d. 3 tahun

3
e. 4 tahun
f. 5 tahun
g. 6 tahun
2. Tahap kedua
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik
yang lengkap.

D. ASPEK YANG DINILAI


1. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan
benda-benda kecil.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Lakukan test dari sector yang kurang aktif terlebih dahulu : personal
social, motorik halus, bahas dan motorik kasar.
2. Mulailah dari yang mudah dilakukan , jika anak kurang tepat
melakukannya beri stimulus dan lakukan test ulang.
3. Test yang menggunakan alat yang sama dilakukan secra berurutan

4
4. Selama test berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang
khas, dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan
kepada orang tua / pengasuh anak, apakah perilaku tersebut merupakan
perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tersebut.
5. Memberikan pujian walaupun gagal melakukan.
6. Jangan bertanya yang mengarah ke jawaban.
7. Intepretasi harus dipertimbangkan sebelum memberitahu orang tua
bahwa test hasil normal atau abnormal.
8. Tidak perlu membahas setiap item pada orang tua.
9. Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak merupakan
kemampuan atau perilaku pada waktu lain.

F. PERSIAPAN
1. Usahakan test perkembangan dilakukan pada tempat yang tenang / tidak
bising, dan bersih.
2. Sediakan meja tulis dengan kursinya dan matras.
3. Formulir Denver.
a. Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 tahun, berisi
125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk
menjaring fungsi.
b. Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur
dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun.
c. Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak
berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6
tahun.
d. Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas
kemampuan perkembangan yaitu 25%, 50% dan 90% dari populasi
anak lulus pada tugas perkembangan tersebut.
25% 50% 75% 90%

Berjalan

5
e. Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada
ujung kotak sebelah kiri, contohnya R singakatan dari report, artinya
tugas perkembangan tersebut dapat lulus berdasarkan laporan dari
orang tua /pengasuh anak, tetapi apabila memungkinkan maka penilai
dapat memperhatikan apa yang biasa dilakukan oleh anak.
f. Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan
nomor yang ada pada formulir.
R

4. Mengkaji kegiatan anak yang meliputi 4 sektor yang dinilai.


5. Dekat dengan anak.
6. Menjelaskan pada orang tua bahwa DDST bukan test IQ.
7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman dan aman selama
dilakukan test.

G. ALAT
1. Gulungan benang wol merah (diameter 10 cm)
2. Kismis/manik-manik
3. 10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm
4. Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm
5. Bel/lonceng kecil
6. Bola tennis
7. Pensil merah
8. Boneka kecil dengan botol susu
9. Cangkir plastic dengan gagang / pegangan
10. Kertas kosong

H. PROSEDUR
1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.
2. Jelaskan maksud dan tujuan test DDST pada orang tua.

6
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur.
a. Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal
pemeriksaan pada formulir.
b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi
tanggal lahir.
5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak yang
lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang
dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan
pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunakan untuk
beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna yang berbeda.
7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan dari
kitasesuai dengan apa yang ingin ditestkan.
8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai
dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan
yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke
kanan garis umur.
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang
paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas
perkembanagan yang ditembus garis umur.
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada
langkah I (gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan uji coba
tambahan kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai
anak dapat ”lulus” 3 tugas perkembangan.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada
langkah I, lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah kanan
garis umur pada sektor yang sama sampai anak :gagal” pada 3 tugas
perkembangan.
9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir DDST.

7
I. SKORING
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau
ibu/pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak
dapat melakukannya).
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan
baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak
dapat melakukannya dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang
harus dilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat
melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak
diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan.
Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.

J. INTERPRETASI
1. Advanced item apabila anak mampu melakukan tes di sebelah kanan
garis umur. Atau di masing dalam rentang precentil 25-70

2. Normal item apabila anak gagal atau menolak suatu item yang jatuh
dengan sepenuhnya di sebelah kanan dari garis umur dan juga jika
anak itu dapat dapat melakukan item yang diberikan ( P), gagal ( F), atau
menolak ( R) suatu item dimana masih melalui rentang percentile 25-75.

8
3. Caution item apabila seorang anak gagal ( F) atau menolak ( R) suatu
item yang dilaui oleh garis umur antara percentile 75 - 90.

4. Delayed item apabila anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan tes di
sebelah kiri garis umur.
5. No Opportunity item jika orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak
pernah berkesempatan untuk melakukan item yang diberikan.

K. KESIMPULAN
1. Normal
a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

9
2. Suspect / di duga
a. Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.
b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor
sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. Untestable / tidak dapat diuji
a. Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis
umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada
daerah 75–90%.
b. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.

10
BAB III
LAPORAN PELAKSANAAN DENVER II

A. Identitas Anak
1. Nama : An. W
2. Tanggal lahir : 22-04-2011
3. Tanggal pemeriksaan : 21-04-2015

B. Usia Pemeriksaan
Pada saat pemeriksaan An. A dalam kondisi yang sehat. An. A dilahirkan
dengan usia kandungan aterm yaitu 36 minggu.
2015 4 21
2011 4 22 -
3 - 11 - 29
Usia An. A pada saat pemeriksaan adalah 3 tahun 11 bulan 29 hari dibulatkan
menjadi 4 tahun.

C. Kesiapan Pemeriksa
1. Pemeriksa telah membuat kontrak waktu dengan ibu An.W
2. Pemeriksa telah mempersiapkan alat pemeriksaan.
3. Pemeriksa telah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk
pemeriksaan Denver II.
4. Pemeriksa telah membina hubungan saling percaya dengan An.W dan
ibunya.

D. Alat yang Digunakan


1. Alat peraga
a. Bola
b. Cangkir
c. Kubus
2. Lembar pemeriksaan denver II

11
3. Buku petunjuk sebagai pedoman yang menjelaskan cara-cara melakukan
tes dan cara penilaiannya.

12
E. Kesiapan Klien
Saat pemeriksaan, klien dalam kondisi yang sehat.

F. Aspek Perkembangan yang Dinilai


Sektor Respon Anak Hasil Interpretasi Kesimpulan
Personal Sosial 1. Mengambil makan P Normal Normal
2. Gosok gigi tanpa bantuan F Normal
3. Bermain ular tangga F Normal
4. Berpakaian tanpa bantuan F Normal
5. Memakai t – shirt P Normal
6. Menyebut nama teman P Normal
7. Cuci dan mengeringkan tangan P Normal
8. Gosok gigi dengan bantuan P Normal
9. Memakai baju P Normal
10. Menyuapi boneka P Normal
Adaptif - Motorik Halus 1. Memilih garis yang lebih panjang P Normal Normal
2. Mencontoh + P Normal
3. Menggambar orang 3 bagian P Normal

0
4. mencontoh O P Normal
5. Menggoyangkan ibu jari P Normal
6. Menara dari 6 kubus P Normal
7. Meniru garis vertikal P Normal
8. Menara dari 4 kubus P Normal
Bahasa 1. Mengetahui 3 kata sifat F Normal Normal
2. Menyebut 4 warna F Normal
3. Bicara semua dimengerti P Normal
4. Mengetahui 4 kegiatan P Normal
5. Kegunaan 3 benda P Normal
6. Menghitung 1 kubus P Normal
7. Kegunaan 2 benda P Normal
8. Menyebut 1 warna P Normal
9. Mengerti 2 kata sifat P Normal
10. Mengetahui 2 kegiatan P Normal
11. Menyebut 4 gambar P Normal
12. Bicara dengan dimengerti P Normal
13. Menunjuk 4 gambar P Normal

1
14. Menyebut 1 gambar P Normal
15. Menyebut 4 warna F Normal
16. Mengartikan 5 kata F Normal
17. Mengetahui 3 kata sifat P Normal
Motorik kasar 1. Berdiri 1 kaki 6 detik P Normal Normal
2. Berdiri 1 kaki 4 detik P Normal
3. Berdiri 1 kaki 3 detik P Normal
4. Melompat dengan 1 kaki P Normal
5. Berdiri 1 kaki 2 detik P Normal
6. Berdiri 1 kaki 1 detik P Normal
7. Melompat P Normal
8. Menendang bola ke depan P Normal
9. Berjalan naik tangga P Normal

2
G. Interpretasi Nilai Denver II
1. Sektor personal sosial
Pada sector personal sosial ini, An.W mampu melakukan sebagian
besar tugas yang harus dilakukan sesuai dengan yang sedang dilewati
oleh garis usia, akan tetapi An.W juga mengalami kegagalan pada
kegiatan yang sedang dilewati garis usia. Adapun kegiatan-kegiatan yang
berhasil dilakukan An.W yaitu mengambil makanan, memakai kaos,
menyebut nama teman, cuci dan mengeringkan tangan, gosok gigi
dengan bantuan, memakai baju, serta menyuapi boneka. Beberapa
kegiatan yang gagal dilakukan oleh An.W yaitu gosok gigi tanpa
bantuan, bermain ular tangga dan berpakaian tanpa bantuan. Hasil ini
menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada
perkembangan An.W di sector personal sosial.
2. Sektor motorik halus
Pada sector ini, An.W mampu melakukan semua tugas yang
sedang dan sudah dilewati oleh garis usia yaitu memilih garis yang lebih
panjang, mencontoh +, menggambar orang 3 bagian, mencontoh O,
menggoyangkan ibu jari, menyusun menara dari 6 kubus, menyusun
menara dari 4 kubus dan meniru garis vertical. Sedangkan untuk tugas
yang berada di sebelah kanan garis usia atau belum dilewati oleh garis
usia, An.W gagal dalam melakukannya. Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.W di
sektor motorik halus.
3. Sektor bahasa
Pada sektor bahasa, ada banyak tugas yang dilewati oleh garis usia.
An.W lulus dalam melakukan beberapa tugas yang dilewati garis usia
dan sisanya gagal. Adapun tugas yang berhasil dilakukan oleh An.W
yaitu mengetahui 4 kegiatan, kegunaan 3 benda (sendok, kursi, piring),
mengetahui 2 kegiatan, bicara dengan dimengerti, menyebut 1 gambar,
menghitung kubus dan menunjuk gambar. Sedangkan tugas yang gagal
yaitu seperti mengetahui 3 kata sifat, menyebut 4 warna dan mengerti 2

0
kata sifat. Untuk tugas yang berada di sebelah kiri garis usia dapat dilalui
dengan baik oleh An.W sedangkan tugas yang berada disebelah kanan
garis usia belum mampu dilakukan oleh An.W. Hasil ini menunjukkan
bahwa tidak ditemukan adanya keterlambatan pada perkembangan An.W
di sektor bahasa.
4. Sektor motorik kasar
Pada sector ini, An.W mampu melakukan semua tugas yang
sedang dilewati oleh garis usia. An.W mampu berdiri 1 kaki, melompat
dengan 1 kaki, menendang bola ke depan dan berjalan menaiki tangga.
Tugas - tugas yang berada di sebelah kiri garis usia dapat dilakukan
dengan baik oleh An.W. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan
adanya keterlambatan pada perkembangan An.W di sektor motorik kasar.

H. Kesimpulan
Dari hasil tes DENVER II yang sduah dilakukan menunjukkan bahwa
An.W mampu melakukan tugas sesuai dengan tahapan perkembangannya di
ke 4 sektor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa An.W tidak mengalami
masalah pada tumbuh kembangnya.

I. Rencana Tindak Lanjut


Hasil tes DENVER II menunjukkan bahwa An.W memiliki tahapan
perkembangan yang baik sesuai dengan usianya. Diharapkan orangtua An.W
dapat mengetahui tugas-tugas yang harus dilakukan An.W sehingga
perkembangannya dapat dipantau secara berkala dan dapat melatih serta
memberi stimulus untuk meningkatkan tugas perkembangannya.

1
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. A DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1. Tanggal Pengkajian : 21 April 2015 Jam 08.00 WIB
2. Tanggal Masuk : 21 April 2015 Jam 08.00 WIB
3. Identitas Klien
a. Nama : An.W
b. Alamat : Jalan Sendang Gede Rt : 4/II, Banyumanik
c. Tanggal Lahir/umur : 22 April 2011 (3 tahun 11 bulan 29 hari)
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Diagnosa Medis :-
g. Penanggung jawab
Ayah : Tn.S (32 tahun)
Ibu : Ny.M (30 tahun)
h. Pekerjaan : Swasta
i. Alamat : Jalan Sendang Gede Rt : 4/II, Banyumanik
j. No. Telp yang bisa dihubungi : -
4. Keluhan utama : -
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Serangan : Ayah klien mengatakan An.W tergolong anak yang
aktif dan Tn.S mengatakan bahwa An.W termasuk anak yang
nakal.
b. Karakteristik : Ny.M mengatakan An.W adalah anak yang aktif,
berani dan cerewet. An.W termasuk imitator yang handal. Ia selalu
meniru apa yang dilihat dan melakukan sesuatu semaunya sendiri
seperti saat bermain sesukanya sendiri.

2
B. ANALISADATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS: Kesiapan -
- Ayah klien meningkatkan
mengatakan manjemen kesehatan
An.W tergolong diri pada An.W
anak yang aktif (00162)
dan Tn.S
mengatakan
bahwa An.W
termasuk anak
yang nakal, dan
tidak takut pada
orang yang baru
dilihatnya
- Ny.M
mengatakan
An.W adalah
anak yang aktif,
berani dan
cerewet. An.W
termasuk imitator
yang handal. Ia
selalu meniru apa
yang dilihat dan
melakukan
sesuatu semaunya
sendiri seperti
saat bermain
sesukanya
sendiri.
DO:
- An.W tampak
aktif berjalan
mondar mandir
- An.W tampak
berani
berkomunikasi
dengan orang
baru
- An.W tampak
antusias dan ingin
tahu apa yang
orang-orang
disekitarnya
lakukan

3
- An.W tampak
mengamati
kegiatan orang-
orang
disekitarnya
- An.W mampu
mengikuti
instruksi yang
diberikan
- An.W mampu
berkomunikasi
dengan baik

4
C. RENCANA KEPERAWATAN
NO TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI TTD
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 21 April Kesiapan Setelah dilakukan Health Education (5510) Fifi
2015/ 08.00 meningkatkan tindakan keperawatan 1. Jelaskan tentang proses tumbuh
WIB manajemen selama 45 menit upaya kembang
kesehatan diri pada peningkatan kesehatan 2. Bantu orangtua anak untuk mengerti
An.W (00162) anak W berdasarkan tentang ahapan tumbuh kembang
tumbuh kembangnya yang dilewati anak
meningkat dengan 3. Anjurkan orangtua anak untuk
kriteria hasil: melakukan skrining secara berkala
a. orangtua An.W 4. Anjurkann orangtua anak untuk
mampu menyebutkan memonitor perkembangan anak
tugas- tugas 5. Memberi pujian pada Anak
perkembangan An.W
b. orangtua An.W
mengetahui cara
menstimulasi
perkembangan An.W

5
D. IMPLEMENTASI

Tanggal 21 April 2015

NO TGL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON TTD


KEPERAWATAN
1 08.10 WIB Membina hubungan saling percaya dengan S: - Fifi
Kesiapan anak dan orangtua anak O: Orangtua An.W tampak
meningkatkan terbuka, kooperatif. An.W
managemen tampak berani dan aktif
kesehatan diri Pada
An.W

2 08.12 WIB Mengidentifikasi karakteristik anak S: Ny.M mengatakan Fifi


An.W adalah anak yang
aktif dan berani serta
cerewet
O: An.W tampat aktif,
cerewet dan berani serta
tidak takut pada orang
yang baru dilihatnya
3 08.15 WIB Menemani anak selama menunggu antrian S:- Fifi
O: Anak tampak tidak mau
diam, mampu diajak
berkomunikasi
4 08.17 WIB Mengajarkan anak untuk melatih S: Tn.S mengatakan An.W Fifi
kesimbangan : berdiri dengan 1 kaki selama 2 jika di rumah sering

6
detik 4 detik kemudian 6 detik, melompat dan loncat-loncat di atas kasur
bermain bola dan bermain di dalam
rumah
O: An.W kooperatif,
mampu mengikuti
instruksi perawat
5 08. 20 Mengajarkan anak untuk bermain melempar S: Tn.S mengatakan An.W Fifi
WIB dan menangkap bola dengan tangan senang jika bermain
lempar-lemparan
O: An.W tampak antusias.
Sesekali An.W gagal
dalam melempar dan
menangkap bola
6 08.25 WIB Mengajak anak bermain menyusun balok : 2 S:- Fifi
balok, 4 balok dan 6 balok O: An.W tampak aktif,
kooperatif dan mampu
mengikuti instruksi dari
perawat
7 08.30 WIB Membantu anak dalam belajar S:- Fifi
menggoyangkan ibu jari yang digenggam O: An.W tampak masih
tanpa menggoyangkan jari yang lain sedikit kesulitan untuk
mengkoordinasikan
gerakan jari-jari tangan
8 08.35 WIB Mendorong anak untuk bercerita S: Ny.M mengatakan jika Fifi
An.W adalah anak yang
cerewet dan selalu ingin
tahu
O: An.W mampu bercerita

7
dengan baik. Ia bercerita
tentang apa yang dia lihat
dan apa yang dia lakukan
serta membicarakan
mainannya di rumah
9 08.40 WIB Mengajari anak untuk menyebut nama S: - Fifi
dengan lengkap O: An.W mampu
menyebutkan nama
lengkapnya
10 08.42 WIB Menganjurkan orangtua untuk mengajari S: Ny.M mengatakan akan Fifi
anak menggunakan kaos dan menggosok gigi mencoba untuk
tanpa bantuan mengajarkan anak
menggunakan kaos dan
memberi kesempatan pada
anak untuk menggosok
gigi sendiri tanpa bantuan
O: orangtua An.W tampak
antusias dan aktif bertanya
11 08.45 WIB Memberikan pendidikan kesehatan pada S: Tn.R mengatakan sudah Fifi
orangtua An.W tentang tugas perkembangan paham tentang tugas-tugas
An.W perkembangan An.W
O: Orangtua Anak tampak
antusias dan aktif bertanya
12 08.48 WIB Memberikan pendidikan kesehatan pada S: Ny.M mengatakan akan Fifi
orangtua An.W tentang stimulus yang harus memantau perkembangan
diberikan ketika anak mengalami masalah An.W secara berkala
dam perkembangannya O: orangtua tampak
kooperatif dan aktif

8
13 08.50 WIB Menganjurkan orangtua untuk selalu S: Tn.S mengatakan akan Fifi
memberikan kesempatan pada anak untuk memberikan kesempatan
mencoba tugas-tugas perkembangannya pada anak A
untukmencoba melakukan
tugas-tugasnya dengan
pengawasan dari orangtua
O: Orangtua tampak
kooperatif dan aktif

9
E. EVALUASI
NO TGL/JAM DIAGNOSA EVALUASI TTD
1 21 April 2015 Kesiapan S: Fifi
09.00 WIB meningkatkan - Ny.M mengatakan akan memantau perkembangan
manajemen kesehatan An.W secara berkala
diri pada An.W - Tn.S mengatakan akan memfasilitasi tugas
(00162) perkembangan An.W dan akan memberikan
kesempatan pada An.W untuk mencoba tugas-
tugasnya
- Ny.M dan Tn.S mengatakan sudah memahami tentang
tugas perkembangan An.W
- Ny.M dan Tn.S mengatakan sudah memahami tentang
cara menstimulasi An.W sesuai usianya
O:
- Ny.M dan Tn.S tampak kooperatif dan aktif bertanya
- An.W tampak aktif dan mampu mengikuti instruksi
yang diberikan oleh perawat
- An.W tergolong anak yang aktif, cerewet, berani dan
selalu ingin tahu dengan apa yang diilihatnya
A : Masalah teratasi
P : Menganjurkan orangtua An.W untuk selalu memonitor
tahapan perkembangan An.W

10
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis
DENVER II merupakan salah satu dari metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak yang mengkaji motorik kasar, bahasa, motorik
halus, adaptif dan perkembangan sosial personal pada anak-anak dari 1 bulan
sampai 6 tahun. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini adalah
sekitar 15-20 menit. Metode ini digunakan untuk mendeteksi secara dini dan
menilai adanya keterlambatan pada perkembangan anak baik dari aspek
personal sosial, motorik kasar , motorik halus ataupun dari aspek bahasa.
Dari hasil tes DENVER II yang dilakukan pada An.W dengan usia 3
tahun 11 bulan 29 hari pada tanggal 21 April 2015 menunjukkan bahwa pada
sektor personal sosial An.W mampu melakukan tugasnya dengan baik dan
semuanya dalam kategori normal. Pada sektor motorik halus dan bahasa
An.W mampu melakukan tugasnya dengan baik juga dan semua tergolong
dalam kategori normal. Pada sektor motorik kasar semua tugas dapat dilalui
oleh An.W.
Dari hasil diatas maka dapat diambil diagnosa Kesiapan
meningkatkan manjemen kesehatan diri pada An.W (00162). Tindakan yang
dilakukan untuk diagnosa keperawatan ini adalah memberikan pendidikan
kesehatan pada orang tua An.W terkait dengan tumbuh kembang anak, tugas-
tugas perkembangan yang harus dilalui An.W dan cara menstimulasi
perkembangan serta memberi pujian pada anak. Selain itu juga menganjurkan
orangtua untuk selalu memantau perkembangan An.W secara berkala dan
menganjurkan untuk melatih dan memberi kesemapatan pada tugas-tugas
yang masih gagal dilakukan.

B. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 45 menit kepada anak
dan orangtua An.W dengan diagnosa Kesiapan meningkatkan manjemen
kesehatan diri pada An.W (00162) teratasi. Hal ini ditunjukkan dari oarngtua

30
An.W mampu menjelaskan kembali tentang tugas-tugas perkembangan yang
harus dilakukan oleh An.W dan membantu An.W selama proses skrining.
Perawat telah membantu memberikan stimulus pada beberapa tugas yang
masih gagal dilakukan oleh An.W seperti berpakaian tanpa bantuan,
mengetahui 3 kata sifat, menyebut 4 warna dan menyebutkan gambar.
Rencana tindak lanjut yang dilakukan adalah menganjurkan orangtua
An.W untuk selalu memantau perkembangan anak W secara berkala dan
selalu memberikan stimulus pada tugas perkembangan yang masih gagal
dilakukan serta memberikan kesempatan pada An.W untuk selalu mencoba
tugas - tugasnya.

31
DAFTAR PUSTAKA
1. Wong, Donna L. 2012. Pedoman klinis keperawatan pediatrik. Edisi 4.
Jakarta:EGC
2. Royhanati. 2012. DDST. Diakses dari
http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf pada tanggal
3. Nugroho, Heru Santoso W. 2009. Denver Developmental Screening Test:
petunjuk praktis. Jakarta: EGC.
4. NANDA 2012-2014. 2012. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA
2012-2014: Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC
5. McCloskey, Joanne C., and Gloria M.Bulechek. (2000). Nursing
Intervetion Cklassification (NIC). Third edition. United States of
America

32

Anda mungkin juga menyukai