Anda di halaman 1dari 2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Norma Kesopanan

1. Pengertian
Norma kesopanan merupakan serangkaian aturan mengenai tingkat laku yang berasal dari
budaya, adat istiadat, atau tradisi di suatu wilayah yang berkembang dalam pergaulan antar
masyarakat dan sebagai tuntunan dalam berinteraksi antar sesame manusia.

Norma kesopanan atau sopan santun bersifat relatif karena setiap tempat, lingkungan, dan
waktu memiliki kategori norma kesopanan yang berbeda satu sama lain. Sesuai dengan
pengertian norma kesopanan di atas, maka norma ini wajib diimplementasikan untuk
mendapatkan keteraturan di dalam masyarakat.

Sopan santun sangat perlu dan penting menjadi budaya wajib yang harus dimiliki, baik di
tengah masyarakat maupun organisasi. Tanpa sopan santun atau lebih sering disebut etika
kerja, maka dapat menyebabkan terjadinya perselisihan antar anggota organisasi.

2. Peran dan Fungsi


Norma kesopnan memiliki peran dan fungsi yang berguna bagi tatanan masyarakat. Berikut
ini adalah beberapa fungsi dan peran norma kesopanan:
 Berfungsi sebagai aturan, pedoman, dan tata cara berperilaku suatu kelompok
masyarakat
 Berfungsi sebagai pedoman dalam memberikan sanksi bagi pihak yang melanggar
norma ini
 Berfungsi untuk menciptakan suatu kelompok masyarakat yang selaras sehingga
rasa nyaman dan tentram dapat tercapai di masyarakat tersebut

3. Ciri-ciri
Berdasarkan pengertian norma kesopanan di atas, ada beberapa karakteristik yang
membedakan norma sopan santun dengan norma lainnya, yaitu:
 Norma kesopanan berasal dari pergaulan atau hubungan antar anggota masyarakat
 Norma kesopanan bersifat lokal atau kedaerahan, tidak berlaku di tempat lain
 Pelanggar norma kesopanan diberikan sanksi berupa celaan, kritikan, atau bahkan
dikucilkan dari masyarakat setempat.
2.2 Moral

Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai
manusia. Moralitas ini terkandung dalam aturan hidup bermasyarakat dalam bentuk petuah,
wejangan, nasihat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun
melalui agama atau kebudayaan tertentu. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap
tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang
benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma
yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

2.3 Etika

Etika adalah niat apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik
atau buruk sebagai akibatnya. Etika merupakan aspek dasar dalam melakukan sebuah tindakan,
mereka melakukan perbuatan itu dalam ukuran baik atau buruk. Misalkan ketika makan mulut
tidak boleh berbicara, dari hal kecil itu saja sudah banyak manfaat yang besar bagi seorang anak
Karena untuk dikehidupan luar rumah akan mengalami banyak sekali interaksi, dan secara tidak
langsung semua orang memperhatikan kita.

Anda mungkin juga menyukai